1. A. Data Spektrum Sinar-X (target Mo) : Diffraksi Bragg dari Interaksi antara Sinar-X
dengan Kristal Garam NaCl.
2. TUGAS
b) Tentukan Puncak-puncak yang mewakili sinar-X diskrit untuk orde interferensi (n) ke-
1 dan puncak-puncak yang mewakili sinar-X diskrit untuk orde interferensi (n) ke-2.
Berikanlah penjelasannya (Lihat instruksi analisa data 3a)
c) Tentukan nilai konstanta kisi () dari kristal garam NaCl dengan menggunakan hasil
dari (b) jika diketahui panjang gelombang untuk Sinar-X diskrit adalah
o o
k 0,7107 A dan k 0,6326 A . Bandingkanlah nilai ini untuk orde interferensi ke-1
dan ke-2. (Lihat instruksi analisa data 3b).
e) Tentukan nilai Intensitas awal () (cacah/detik ketika tidak ada bahan alumunium)
f) Buatlah Laporan tugas menganalisa data ini dengan Struktur/Format laporan yang
diberikan pada instruksi analisa data 3d.
3. INSTRUKSI ANALISA DATA
Sinar-X diskrit terjadi karena electron dari Katoda mengenai electron pada logam anoda
(Molybdenum/Mo). Karena energi electron dari katoda sangat tinggi maka ada
kemungkinan electron ini menghantam electron yang mengisi pada kulit terdalam (Kulit
K) sehingga menyebabkan kekosongan pada kulit K. Agar sistem tetap stabil maka
electron yang berada pad kulit di atasnya (L, M,N,…) akan mengisi kekosongan pada
kulit K sambal memancarkan energy karena energinya lebih tinggi dari energy ikat pada
kulit K. Jika elektron pada kulit L mengisi kulit K maka akan dihasilkan spectrum sinar-
X diskrit . Jika elektron yang mengisi kulit K adalah berasal dari kulit M maka akan
dihasilkan spectrum sinar-X diskrit . Biasanya spectrum kedua sinar-X ini berdekatan dan
intensitas untuk sinar-X lebih tinggi dibandingkan dengan sinar-X (Mengapa ?).
(Petunjuk Lebih Lengkap: Lihat Modul praktikum Sinar-X serapan).
b) Difraksi Bragg:
Atom-atom dalam Kristal (termasuk Kristal garam) tersusun secara teratur dalam
baris-baris tiga dimensi, sehingga menyusun semacam kelompok-kelompok bidang
pararel yang memuat susunan atom-atom secara teratur. Dalam satu kelompok bidang
pararel, jarak antar bidangnya sama dan bidang-bidang itu disebut bidang-bidang Bragg.
Seberkas sinar –X yang dijatuhkan pada suatu kristal, setiap kali mengenai atom-atom
kristal akan dihamburkan ke semua arah secara isotrop.
Jika panjang gelombang sinar–X adalah , datang pada kristal dengan susut
datang terhadap bidang-bidang Bragg, maka sinar-sinar yang dihamburkan oleh atom-
atom pada bidang-bidang Bragg tersebut akan berinterferensi saling memperkuat apabila
memenuhi syarat
2d sin n n (1)
dimana d adalah jarak antar bidang Bragg dan n = 1, 2, 3,… adalah orde interferensi,
seperti ditunjukkan pada gambar 1. Untuk suatu sudut , yang memenuhi syarat diatas
hanyalah sinar-sinar terhambur yang membentuk sudut sebesar dan sebidang dengan
sinar datang dan garis normal. Konstanta Kisi Kristal () Garam pada geometri eksperimen
pada gambar 1 besarnya adalah dua kali jarak antar bidang. Tentukan terlebih dahulu
puncak energy sinar –X dan untuk orde interferensi ke-1 dan ke-2 muncul pada sudut
berapa? (Petunjuk Lebih Lengkap: Lihat Modul praktikum Sinar-X serapan).
c) Serapan Sinar-X oleh suatu bahan digambarkan oleh Hukum Lambert-Bert yang
dirumuskan sebagai berikut:
(2)
dimana I0dan Id masing-masing adalah intensitas sinar-x sebelum dan sesudah menembus
bahan, serta µ dan d , masing-masing adalah koefisien serapan sinar-X dan ketebalan dari
bahan tersebut.
Salah satu cara untuk mendapatkan nilai µ adalah dengan membuat pers. (2)
menjadi linear terlebih dahulu, yang mengakibatkan nilai µ akan menjadi kemiringan
(gradient), d akan menjadi sumbu X (datar) dan akan menjadi sumbu Y (tegak).
Gunakanlah data pada 1.B. dan analisa grafik (misalkan regresi linear) untuk
mendapatkan nilai µ.
d) Struktur/Format Laporan:
3. Analisa data (Nilai maksimum: 0.6) : Berisi bagaimana cara mengolah dan
menganalisa data mentah, cara mendapatkan a0, cara mendapatkan µ untuk
logam alumunium, dll.
6. Daftar Pustaka