TINJAUAN PUSTAKA
besar gangguan psikotik mayor dan ditandai dengan terganggunya bentuk dan
tumpuk, datar, atau tidak sesuai), sensasi-diri sendiri dan hubungan dengan
autistik), dan perilaku (aneh, tampak tak ada tujuan, dan aktivitas stereotip).1
preokupasi terhadap satu waham atau lebih yang sistematis atau terhadap
halusinasi dengar yang sering kali terjadi, tetapi tanpa bicara yang tidak
terjadinya, apakah di Baltimore, Manila, atau Roma, tarif tetap sama, satu
persen dari populasi. Menurut Kaplan, Sadock, dan Grebb (1994 ), sekitar
satu tahun. Sementara sebagian besar dari mereka yang dirawat memerlukan
1
rawat inap, hanya sekitar setengah dari semua individu dengan skizofrenia
Serikat, prevalensi seumur hidup skizofrenia sekitar 1%, yang berarti bahwa
kurang lebih 1 dari 100 orang akan mengalami skizofrenia selama masa
hidupnya.3
1.2 Definisi
(banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis
atau “deteriorating”) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada
karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar
preokupasi terhadap satu waham atau lebih yang sistematis atau terhadap
halusinasi dengar yang sering kali terjadi, tetapi tanpa bicara yang tidak
2
Skizofrenia Paranoid ditandai dengan preokupasi terhadap satu atau
lebih waham atau halusinasi auditorik sering atau tidak adanya perilaku
spesifik yang sugestif untuk tipe hebefrenik dan katatoni. Secara klasik
1.3 Sejarah
sejarah gangguan ini. Dua tokoh tersebut adalah Emil Kraepelin (1856-1926)
pasien dengan penyakit yang dimulai pada masa remaja yang mengalami
Emil Kraepelin
(demensia) dan awitan dini (prekoks) yang nyata dari gangguan ini. Pasien
memburuk dalam jangka waktu lama dan gejala klinis umum berupa
halusinasi dan waham. Gejala utama pasien dengan paranoia adalah waham
3
psikosis manic depresif. Meski Kraepelin telah mengakui bahwa sekitar 4%
Eugen Bleuler
adanya skisme (perpecahan, pen.) antara pikiran, emosi, dan perilaku pada
pasien dengan gangguan ini. Blueler menekankan bahwa tak seperti konsep
Bleuler menjadi label yang diterima secara internasional untuk gangguan ini.3
Empat A.
4
mengidentifikasi gejala asesoris (sekunder), yang banyak menambah
1.4 Epidemiologi
berarti bahwa kurang lebih 1 dari 100 orang akan mengalami skizofrenia
prevalensi seumur hidup sebesar 0.6 sampai 1.9 persen. Menurut DSM IV
TR, insidensi tahunan skizofrenia berkisar antara 0,5 sampai 5,0 per 10.000
Skizofrenia setara prevalensinya pada pria dan wanita. Namun kedua jenis
lebih dini pada pria disbanding wanita. Lebih dari separuh pasien skizofrenik
wanita pertama kali dirawat di Rumah sakit psikiatri sebelum usia 25 tahun.
Usia puncak awitan adalah 8 sampai 25 tahun untuk pria dan 25-35 tahun
untuk wanita. Tidak seperti pria, wanita menunjukkan dua puncak kedua
terjadi pada usia paruh baya. Kurang lebih 3-10% wanita mengalami awitan
akhir dari pasien skizofrenik wanita lebih baik disbanding hasil akhir pada
pasien pria. Bila awitan terjadi setelah umur 45 tahun, gangguan ini dicirikan
5
Infeksi dan Musim saat lahir
Suatu temuan yang kuat dalam peneitian skizofrenia adalah bahwa orang-
musim dingin dan awal musim semi dan lebih jarang yang dilahirkan di akhir
musim semi dan musim panas. Beberapa studi menunjukkan bahwa frekuensi
selama trimester kedua kehamilan. Hipotesis lain adalah bahwa orang dengan
Distribusi Geografik
Faktor Reproduktif
Akibat faktor tersebut, jumlah anak yang dilahirkan dari orang tua skizofrenia
terkena penyakit ini sepuluh kali lebih besar dibanding populasi umum.3
6
Penyakit Medis
penyebab alami yang lebih tinggi daripada populasi umum. Sejumlah studi
mengalami penyakit medis yang signifikan pada saat yang bersamaan dan
Bunuh diri merupakan penyebab utama kematian pada orang yang menderita
Penggunaan Zat
Merokok Kretek. Sebagian besar survei telah melaporkan bahwa lebih dari
dosis yang lebih tinggi, mungkin karena meningkatkan laju metabolism obat-
obatan tersebut. 3
7
Factor populasi
dikota dengan populasi lebih dari 1 juta orang. Korelasi ini lebih lemah dikota
yang berpenduduk 100.000 sampai 500.000 orang dan tidak terdapat di kota
dengan penduduk kurang dari 10000 orang. Efek kepadatan penduduk sejalan
dengan pengamatan bahwa insiden skizofrenia pada anak dengan salah satu
atau kedua orang tua skizofrenik dua kali lebih tinggi di perkotaan disbanding
beresiko.3
menyatakan bahwa orang yang terkena bergeser kea tau gagal berpindah dari
Tabel : 1
8
Prevalensi Skizofrenia pada Populasi Spesifik3
skizofrenia
Anak dengan salah satu orangtua penderita 12,0
skizofrenia
Kembaran dizigotik pasien skizofrenia 12,0
skizofrenia
Kembar monozigotik pasien skizofrenia 47,0
1.5 Etiologi
dengan kausa yang heterogen, tapi dengan gejala perilaku yang sedikit
Neurobiologi
adanya peran patofisiologi area otak tertentu, termasuk sistem limbik, korteks
frontal, serebelum dan ganglia basalis. Keempat area ini saling terhubung
ditempat lain.3
9
Hipotesis Dopamin
skizofrenia.3
Neurotransmitter Lain.
Faktor Genetik
angka kejadian bersama yang paling tinggi. Telah banyak dilaporkan adanya
biologi molekuler dilakukan secara luas. Lebih dari separuh dari seluruh
panjang kromosom 5, 11, dan 18, lengan pendek kromosom 19, serta
10
kromosom X paling sering disebut. Lokus pada kromosom 6, 8, dan 22 juga
diaggap terlibat.3
Faktor Psikososial
Jika skizofrenia merupakan penyakit otak, maka penyakit ini mungkin sejalan
Pada satu tipe keluarga, dengan skisme yang prominen antara kedua orang tua
salah satu orang tua sangat dekat dengan anak dengan jenis kelamin berbeda.
Pada tipe keluarga lain, terdapat suatu hubungan yang menyimpang antara
anak dengan salah satu orang tua yang melibatkan perebutan kekuasaan antar
1.6 Patofisiologi
11
retrospektif.Secara karakteristik, gejala bermula pada masa remaja dan diikuti
dan kemudia dapat berfungsi relatif normal untuk waktu yang lama. Namun,
pasien biasanya mengalami relpas dan pola penyakit selama 5 tahun pertama
dasar untuk berfungsi setelah relaps ini merupakan pembedah utama antara
yang teramati secara klinis terjadi setelah suatu episode psikotik, dan
12
Pada tahun 1980, T.J. Crow mengajukan klasifikasi pasien skizofrenik
ke dalam tipe I dan II, berdasarkan ada atau tidaknya gejala positif (atau
meliputi afek mendatar atau menumpul, miskin bicara (alogia) atau isi bicara,
diri.3
1.8 Diagnostik
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut yang amat jelas (dan biasanya
dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang
jelas) :
(a) “Thought echo” = isi pikiran dirinya sendiri yang berualang atau
(withdrawal).
luar.
tertentu.
13
“delusion of passivity” = waham tentang dirinya tidak berdaya dan
perilaku pasien
o jenis suara halusinasi lain yang berasal dari satu bagian tubuh.
(d) waham waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat
dianggap tidak serta wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal
atau paling sedikit dua gejala di bawah yang harus selalu ada secara jelas :
(e) Halusinasi yang menetap dari panca-indera apa saja, apabila disertai baik
kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan yang
(f) arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang berakibat
14
(h) Gejala-gejala “negatif” seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan
kinerja social; tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak
Adanya gejala – gejala khas tersebut diatas telah selama kurun waktu satu
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri( self
Pedoman Diagnostik 4
Sebagai tambahan :
(laughing).
jarang menonjol.
15
(c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham
a. Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang, dari suatu keadaan
jelas psikotik.
(F20.-).
Gangguan Waham 4
suatu sistem waham) harus sudah ada sedikitnya 3 bulan lamanya dan harus
16
bersifat khas pribadi (personal) dan bukan budaya setempat. Tidak boleh
1.10 Penatalaksanaan
1. Rawat Inap
pengobatan, untuk keamanan pasien karena adanya ide bunuh diri atau
pembunuhan, serta untuk perilaku yang sangat kacau atau tidak pada
2. Terapi Psikososial
17
dilaksanakan di berbagai tempat, seperti rumah sakit, klinik rawat jalan,
pusat kesehatan jiwa, rumah sakit sehari, dan rumah atau klub social.3
3. Terapi Medikamentosa
Phenothiazine
18
Tabel : 2
SEDIAAN OBAT ANTI-PSIKOSIS dan DOSIS ANJURAN 5
(yang beredar di Indonesia menurut MIMS Edisi 2013/2014)
No Nama Nama Dagang Sediaan Dosis Anjuran
Generik
1. chlorpromazine CHLORPROMAZINE Tab.25-100 300-100 mg/h
(Indofama) mg 50-100 mg (im)
CEPEZET Tab.100 mg Setiap 4-6 jam
(Mersifarma) Ampul 50
mg/2cc
2. Haloperidol HALOPERIDOL Tab.0,5-1,5 5-20 mg/h
(Indofarma) mg
5 mg
DORES (Pyridam) Cap.5 mg
Tab.1,5 mg
SERENACE (Pzimer- Tab.0,5-1,5
Pharmacia mg
5 mg
Liq.2 mg/ml
Amp.5mg/cc 5-10mg(im) dapat
diulang setiap ½
jam (maksimum
20 mg/h)
19
RISPERDAL Tab.1-2-3
(Janssen) mg
RIPERDAL CONSTA 25-50 mg (im)
Setiap 2 minggu
Vial 25 mg/h
NERIPROS (Pharos) 50 mg/h
PERSIDAL
(Mersifarma) Tab.1-2-3
NODIRIL (Actavis) mg
NOPRENIA (Novell Tetes 1
Pharma) mg/ml
ZOFREDAL (Kalbe Tab.1-2 mg
Farma) Tab.1-2-3
mg
Tab.1-2-3
mg
20
Tab. Dosis 1x30 mg/h
Discomet 10-
15 mg
Vial 9,75 7,50 mg/ml (im)
mg/1,3 ml Dapat diuangi
Tetes setiap 2 jam
1mg/ml (maksimal 29,25
mg/h)
1 ml = 20
tetes
1.11 Prognosis
Tabel : 3 Diagnosis Baik dan Buruk Skizofrenia3
Prognosis Baik Prognosis Buruk
Awitan lama Awitan muda
Ada factor presipitasi yang jelas Tidak ada factor presipitasi
Awitan akut Awitan insidious
Riwayat sosial, seksual, dan pekerjaan Riwayat sosial, sekual , dan pekerjaan
pramorbid baik gejala gangguan mood pramorbid buruk
(terutama gangguan depresi menikah ) Perilaku autistic, menarik diri
Riwayat keluarga dengan gangguan mood Lajang, bercerai, atau menjanda/duda
System pendukung baik Riwayat keluarga skizofrenia
Gejala positif System pendukung buruk
Gejala negative
Tanda dan gejala neurologis
Riwayat trauma perinatal tanpa remisi
dalam 3 tahun
Berulang kali relaps
Riwayat melakukan tindakan
penyerangan.
21
BAB II
LAPORAN KASUS
2016 pada pukul 11.02 WIB di Ruang Rawat Jiwa RSUD Datu Beru
Bangsa : Indonesia
Suku : Gayo
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
selama 2 minggu
22
23
KETERANGAN DIRI ALLO / INFORMAN
Umur : 28 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
I. Anamnesis
Keluarga
24
Os sering melamun, kebingungan, diam dan mendengar bisikan, keluhan
bisikan. Keluhan ini dirasakan skitar 4 hari yang lalu. Os sebelumnya pernah
dibawah kerumah sakit skitar tahun 2012. Os pernah berobat kedokter dan
pernah sembuh. Obat yang pernah diminum oleh os 3 macam obat yaitu
Os pernah mengalami gangguan jiwa dengan keluhan yang sama pada tahun
2012, dimana os pertama kali terlihat kebingungan, diam, hal ini dikarenakan
faktor kelurga .
6. Riwayat Keluarga OS
Bapak Abang
Nama
Pendidikan SD SMA
25
OS
Dan Lain-
- -
lain
b. Kepribadian
pemarah.
d. Urutan bersaudara
1. Laki-laki (25 Tahun)
2. Laki-laki (21 Tahun)
e. Gambaran kepribadian masing-masing saudara
26
Saudara 1 Tidak ada Tidak ada Tidak ada
2 Tidak ada Tidak ada Tidak ada
3 Tidak ada Tidak ada Tidak ada
4 Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Nenek Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Kakek Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Dan Lain-lain Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Keadaan Rumah
Rumah
No Tempat Tak
tinggal Tenang Cocok Nyaman
Menentu
1 Nunang Antara - Ya - -
27
c. Simptom-simptom sehubungan dengan problem perilaku yang
d. Toilet training
Umur : 3 tahun
g. Masa sekolah
h. Masa remaja:
perokok berat
i. Riwayat Pekerjaan
28
Keadaan ekonomi : sedang
Usia haid pertama (-) tahun, tanggapan tentang haid pertama sudah /
belum tahu, usia hubungan seksual pertama kali sebelum menikah (-)
tahun.
Nama :- Umur :-
Pendidikan :- Pekerjaan :-
OS belum menikah
Kesehatan Sikap OS
Ke
No Kelamin Umur Pendidikan Fisik Mental pada
pribadian
anak
1 - - - - - - -
2 - - - - - - -
3 - - - - - - -
OS belum menikah
8. Stressor Psikososial
Hubungan dingin antar bapak dan anak, dan kurangnya perhatian seorang
29
9. Riwayat penyakit fisik tidak ada
12. Pasien tidak pernah menggunakan alkohol / obat bius / zat addiktif lainnya.
A. Gambaran Umum :
1. Penampilan
Kurang Kooperatif
Produktifitas : menurun
1. Afek : terbatas
2. Mood : disforik
D. Pikiran
30
Gangguan Bentuk
2. Spesifik : (-)
E. Persepsi :
Ilusi : (-)
G. Sensorium
4. Memori
31
6. Pikiran Abstrak : Baik
I. Judgement :
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
VII. Resume
dan dirawat sekitar tahun 2012 dengan keluhan yang sama dan pernah
sembuh dan kemudian kumat lagi (minum obat yang tidak teratur). Obat
yang pernah diminum oleh os 3 macam obat yaitu risperidon, 2 nama obat
os lupa, namun os mengingat warnanya yaitu warna agak orange dan satu
32
lagi warna kuning. Os merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara. Keluarga os
mamanya dan keadaan tempat tersebut cocok. Keadaan fisik dan mental ibu
saat hamil dalam keadaan sehat. Os dilahirkan dalam keadaan aterm dan
Riwayat pada masa bayi dan kanak-kanak baik, usia minum asi dari usia 0
sampai usia 2 tahun, usia mulai bicara 1 tahun 3 bulan, usia mulai jalan 1
aktivitas sekolah, sikap terhadap teman dan guru semuanya sedang dan
ekonomi sedang. Tidak ada riwayat penyakit fisik yang pernah diderita os,
yang biasa, cara berpakain biasa, kesehatan fisik sehat, tingkah laku dan
sesuai. Afek didapatkan terbatas, mood disforik, emosi lainnya tidak ada.
33
terganggu (+), autistik thinking (+), sedangkan spesifik tidak ada dan
(suara tersebut banyak, disuruh os bekerja, dan suara tersebut juga pernah
umum baik, pikiran abstrak baik. Insight derajat 1 dan judgment social
1. Skizofrenia Paranoid
2. Skizofrenia Herbefrenik
anak. Pasien juga tidak pernah terlihat tertawa sendiri atau cekikikan.
3. Skizofrenia Katatonik
34
Gangguan Psikotik Lir-skizofrenia merupakan diagnosis banding paling
menetap untuk kurun waktu lebih dari 1 bulan maka akan didiagnosis
skizofrenia.
5. Gangguan Waham
suatu sistem waham) harus sudah ada sedikitnya 3 bulan lamanya dan harus
bersifat khas pribadi (personal) dan bukan budaya setempat. Tidak boleh
IX. Diagnosis
35
1. Awitan muda ( 21 Tahun)
2. Belum menikah/lajang
3. Prilaku autistic
4. Sistem pendukung buruk
5. Gejala negatif = os miskin bicara, kurang motivasi.
6. Berulang kali relaps (2 kali)
XI. Terapi
Farmakologi
Persidal 2 mg 2x1
Hexymer 2 mg 2x1
Clorilex 25 mg 2x1
Non-farmakologi
Teori Teori
- Dukungan dan Kasih Sayang
Keluarga
Psikoterapi
- Mengingat keluarga untuk rajin
-Terapi Kognitif- kontrol keadaan pasien
Perilaku - Menjelaskan kepada keluarga
- Terapi Supportif tentang keadaan pasien
- Mengajarkan keterampilan dan
- Sosioterapi
meyakinkan agar mau
beraktivitas
36
BAB III
KESIMPULAN
heterogen (skizofrenia atau gangguan skizofrenik) yang terdiri dari sebagian besar
gangguan psikotik mayor dan ditandai dengan terganggunya bentuk dan isi
pikiran (melonggarnya asosiasi, waham dan halusinasi, mood (afek tumpuk, datar,
atau tidak sesuai), sensasi-diri sendiri dan hubungan dengan dunia luar (hilangnya
preokupasi terhadap satu waham atau lebih yang sistematis atau terhadap
halusinasi dengar yang sering kali terjadi, tetapi tanpa bicara yang tidak beraturan,
perilaku tak terorganisir atau katatonik, atau ketaksesuaian afek atau afek datar.
Tanda dan gejala dari skizofrenia ada positif dan negatif. Diagnosa
37
Obat-obatan yang digunakan untuk skizofrenia merupakan obat
antara lain onset, faktor pencetus, riwayat keluarga, sistem pendukung, gejala,
DAFTAR PUSTAKA
2012.
Edisi 2014. Jakarta; Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fk Unika Atma Jaya. 2014.
38