Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fadilah Safitri

Npm : 19121040
Prodi : Administrasi Bisnis

PT Astra International Tbk adalah perusahaan yang bergerak di industri otomotif. Astra awalnya merupakan
perusahaan dagang kecil di Jakarta yang berdiri pada tahun 1957. Pada tahun 1969, Astra menjadi
distributor kendaraan Toyota di Indonesia dan pada 1970 ditunjuk sebagai distributor tunggal sepeda motor
Honda dan mesin perkantoran Xerox di Indonesia. Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak
tanggal 4 April 1990. Saat ini mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Jardine Cycle & Carriage's
sebesar 50,1%. Perusahaan ini mempunyai ruang lingkup sebagai perusahaan perindustrian, jasa
pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi yang meliputi perakitan dan
penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat berat,
pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur dan teknologi
informasi.
Kini Astra telah menjadi salah satu perusahaan besar di Indonesia yang mempekerjakan 185.580 orang
karyawan di 170 perusahaan termasuk anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled
entities.Astra International memiliki Catur Dharma sebagai filosofi perusahaan yaitu menjadi milik yang
bermanfaat bagi nusa dan bangsa, memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, menghargai individu
dan membina kerja sama, dan menjadi perusahaan yang senantiasa berusaha mencapai yang terbaik.
Astra memiliki tujuh lini bisnis utama, dengan berbagai macam segmen usaha dan anak perusahaan yang
menangani langsung masing-masing lini bisnis tersebut.
* Otomotif
Lini bisnis otomotif mencakup bisnis kendaraan roda empat, kendaraan roda dua, komponen pendukung
kendaraan, serta berbagai produk dan jasa terkait otomotif lainnya. Berbagai anak usaha lini bisnis otomotif
di antaranya Toyota-Astra Motor, Astra Daihatsu Motor, Isuzu Astra Motor Indonesia, Astra Honda Motor,
Astra Otoparts, dan Astra World.Lini bisnis ini merupakan lini bisnis yang mengawali kiprah bisnis Astra
International, dan merupakan salah satu lini bisnis utama perusahaan. Astra mengelola berbagai merek
kendaraan bermotor yang dipasarkan di Indonesia, di antaranya Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot,
dan UD Trucks (roda empat) dan Honda (roda dua). Pada tahun 1990, kontribusi dari lini bisnis otomotif
terhadap pendapatan bersih Astra sempat mencapai 80,27%, hingga turun menjadi 52% pada tahun 2015
seiring pertumbuhan portfolio lini bisnis lainnya.
Astra juga menjadi perusahaan pertama yang membangun pabrik perakitan sepeda motor di Indonesia
melalui PT Federal Motor (yang kini menjadi Astra Honda Motor). Dimulai pada tahun 1971, Federal
Motor merakit 1.500 unit sepeda motor Honda per tahunnya, dan pada tahun 2015, Astra mampu menjual
4,5 juta unit sepeda motor setiap tahunnya, dengan kapasitas produksi 5,8 juta unit pertahun.
* Jasa Keuangan
Astra Financial adalah brand dari divisi layanan keuangan PT Astra International Tbk. Astra Financial
adalah satu dari tujuh lini bisnis Astra, disamping Otomotif, Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan
Energi, Agribisnis, Infrastruktur dan Logistik, Teknologi Informasi, dan Properti. Saat ini, Astra Financial
adalah kompilasi dari 11 entitas: Perbankan; PermataBank, Pembiayaan; Astra Credit Companies, Federal
International Finance, Toyota Astra Finance, Surya Artha Nusantara Finance, Komatsu Astra Finance,
Asuransi GeneraI; Asuransi Astra, Asuransi Jiwa; Astra Life, modal ventura; Astra Ventura, perusahaan
teknologi keuangan.
Lini bisnis jasa keuangan mencakup bisnis jasa perbankan, pembiayaan mobil, pembiayaan alat berat,
pembiayaan sepeda motor, asuransi jiwa, dan asuransi umum. Berbagai anak usaha lini bisnis jasa
keuangan di antaranya Bank Permata, Astra Sedaya Finance, Toyota Astra Financial Services, Federal
International Finance, Komatsu Astra Finance, Asuransi Astra Buana, dan Astra Aviva Life.Lini bisnis ini
bermula dari keinginan untuk meningkatkan penjualan dari lini bisnis otomotif pada tahun 1980-an,
khususnya untuk sepeda motor Honda. Melalui kerjasama dengan Fuji Bank dengan mendapatkan
pinjaman USD 1 juta (disusul dengan bank lainnya), Astra mendirikan sebuah perusahaan leasing bernama
Rahardja Sedaya pada tahun 1982, yang kini menjadi Astra Credit Companies. Lini bisnis keuangan
kemudian berkembang kepada pembelian saham mayoritas Maskapai Asuransi Buana (kini menjadi
Asuransi Astra) pada tahun 1990, dan mendirikan Federal International Finance (FIF) untuk pembiayaan
konsumen sejak tahun 1991.
* Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi, dan Energi
Lini bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi mencakup perdagangan dan penyewaan mesin
konstruksi, kontraktor pertambangan, pertambangan batu bara, konstruksi, dan energi. Berbagai anak usaha
lini bisnis ini di antaranya United Tractors, Pamapersada Nusantara, Acset Indonusa, Bhumi Jati Power, dan
Tuah Turangga Agung.
Awal masuknya Astra ke dalam lini bisnis ini adalah pada dekade 1970-an melalui bisnis perdagangan dan
penyewaan alat berat. Usai pendirian United Tractors pada tahun 1972, Astra mendapatkan keagenan dari
Komatsu, sebuah perusahaan alat-alat berat asal Jepang. Kini, United Tractors juga menjadi distributor dari
berbagai merek seperti UD Trucks, Scania, Bomag dan Tadano. United Tractors kemudian masuk ke bisnis
batu bara di Indonesia melalui layanan kontraktor pertambangan batu bara dengan mendirikan perusahaan
Pamapersada Nusantara pada tahun 1989, melalui berbagai jasa di antaranya disain pertambangan,
eksplorasi, penyulingan, dan transportasi komoditas. Kemudian, dalam mengimbangi turunnya bisnis alat
berat dan pertambangan batu bara, United Tractors memasuki bisnis konstruksi dengan mengakuisisi 50,1%
saham dari Acset Indonusa, sebuah perusahaan konstruksi spesialisasi fondasi dan geoteknik.

*Agribisnis
Lini bisnis agri mencakup perkebunan kelapa sawit, pabrik pengolahan minyak sawit, peternakan, dan
perdagangan komoditi. Berbagai anak usaha dalam lini bisnis ini di antaranya Astra Agro Lestari, Tanjung
Sarana Lestari, Tanjung Bina Lestari, dan Agro Menara Rachmat.Pada tahun 1973, Astra mendirikan Multi
Agro Corporation sebagai cikal bakal dari lini bisnis agri milik Astra. Pada awalnya, bisnis berjalan dengan
penanaman singkong dan kelapa hibrida. Astra juga kemudian mengambil alih 50% saham dari Tunggal
Perkasa Plantations, yang menjadi cikal bakal masuknya Astra ke dalam industri kelapa sawit.

* Infrastruktur dan Logistik


Lini bisnis infrastruktur dan logistik mencakup infrastruktur umum, jalan tol, logistik, dan pelabuhan laut.
Berbagai anak usaha di antaranya Astra Tol Nusantara (sebelumnya Astratel Nusantara), Serasi Autoraya,
Marga Mandalasakti, Marga Trans Nusantara, Trans Marga Jateng, dan Pelabuhan Penajam Banua Taka.
Pada awalnya, Astratel Nusantara, yang didirikan pada tahun 1992, menjalankam bisnis telekomunikasi,
dan kemudian diperluas kepada bisnis pembangunan dan pengelolaan jalan tol. Kini, lini bisnis ini turut
memiliki dan/atau mengelola sejumlah jalan tol seperti Jalan Tol Tangerang-Merak milik Marga
Mandalasakti, Jalan Tol Jombang-Mojokerto (bagian dari Jalan Tol Trans Jawa) milik Marga Hanjaya
Infrastruktur, Jalan Tol Kunciran-Serpong, Jalan Tol Semarang-Solo, dan Jalan Tol Serpong-Balaraja.
Pada bulan Februari 2017, Astratel Nusantara resmi mengganti namanya menjadi Astra Infra. Pada bulan
November 2019, Astra Infra resmi mengakuisisi 55% saham Lintas Marga Sedaya, pengelola Jalan Tol
Cikopo–Palimanan.[14]

* Teknologi Informasi
Lini bisnis teknologi industri mencakup solusi dokumen, layanan kantor, serta teknologi informasi dan
komunikasi. Berbagai anak usaha dalam lini bisnis ini di antaranya Astra Graphia dan Astra Graphia
Information Technology. Masuknya Astra ke dalam lini bisnis ini diawali setelah kerja sama Astra dan
Toyota di Jepang, ketika Fuji-Xerox menyatakan keinginan menjadikan Astra sebagai distributor eksklusif
untuk memasarkan produknya di Indonesia. Kerja sama tersebut disepakati pada tahun 1970, dan kemudian
bertransformasi menjadi Astra Graphia pada tahun 1979. Kini, lini bisnis ini juga berfokus pada industri
teknologi informasi berupa layanan dukungan teknologi informasi bagi pasar bisnis.

* Properti
Menara Astra, salah satu usaha Astra International dalam bidang properti.Lini bisnis properti mencakup
properti komersial dan perdagangan properti. Berbagai anak usaha dalam lini bisnis ini di antaranya
Menara Astra, Astra Land Indonesia, dan Astra Modern Land.
Lini bisnis properti merupakan lini bisnis terbaru Astra, yang diluncurkan pada 27 Oktober 2016. Proyek
perdanan lini bisnis ini adalah Menara Astra dan Anandamaya Residences di kawasan Sudirman.

Dengan bisnis yang beragam, Astra telah menyentuh berbagai aspek kehidupan bangsa melalui produk dan
layanan yang dihasilkan. Dalam keseharian hidup, masyarakat Indonesia menggunakan sepeda motor dan
mobil, jalan tol, printer, hingga layanan pembiayaan, perbankan dan asuransi milik Astra. Pelaku bisnis
bermitra dengan Astra memanfaatkan berbagai kendaraan komersial, alat berat, layanan logistik, sistem
teknologi informasi dan jasa pertambangan dari Astra. Berbagai produk yang dihasilkan, antara lain minyak
kelapa sawit, batu bara dan kendaraan bermotor, senantiasa diekspor sehingga Astra dapat berkontribusi
dalam menyumbangkan devisa bagi negara.
Pada akhir tahun 2019, kegiatan operasional bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia dikelola melalui 235
anak perusahaan, ventura bersama dan entitas asosiasi, dengan didukung oleh 226.105 karyawan. Sebagai
salah satu grup usaha terbesar nasional saat ini, Astra telah membangun reputasi yang kuat melalui
penawaran rangkaian produk dan layanan berkualitas, dengan memperhatikan pelaksanaan tata kelola
perusahaan dan tata kelola lingkungan yang baik.
Astra senantiasa beraspirasi untuk menjadi perusahaan kebanggaan bangsa yang berperan serta dalam
upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, kegiatan bisnis Astra
berupaya menerapkan perpaduan yang berimbang pada aspek komersial bisnis dan sumbangsih non-bisnis
melalui program tanggung jawab sosial yang berkelanjutan di bidang,pendidikan,lingkungan,pengembangn
usaha kecil dan menengah (UKM) serta kesehatan.

Lingkungan Internal PT Astra Internasional


- Efektivitas Saluran Distribusi
- Keberhasilan dari Pengembangan Produk
- Penerapan Teknologi
-Efektivitas kegiatan promosi
- Sumber Daya Manusia
Jika dilihat dari sumber daya yang dimiliki Astra, tercatat bahwa perusahaan ini telah memiliki sebanyak
218,127 karyawan pada 183 anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan pengendalian bersama entitas yang
menjalankan enam segmen usaha, yaitu Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan,
Agribisnis, Infrastruktur dan Logistik, dan Teknologi Informasi. Nilai kapitalisasi pasar PT Astra
International Tbk ditutup di penghujung tahun 2014 sebesar Rp 300,6 triliun.
- Aset yang di miliki untuk membiayai operasi dan imvestasi

Lingkungan Eksternal
- Terbukanya pasar dalam negeri
- Paket teknologi
- Pengaruh Sosial Responsibilities membantu perkembangan perusahaan
- Pasar tenaga kerja

Anda mungkin juga menyukai