Anda di halaman 1dari 233

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN


Jalan Ahmad Yani Lawang 65208
Telp. (0341) 426015, 429067 Fax. (O341) 423785
www.rsjlawang.com
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas
segala rahmat dan ridho-Nya, bahwa Rumah Sakit Jiwa
Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang telah menyelesaikan
penyusunan Laporan Tahunan Tahun Anggaran 2019.
Penyusunan Laporan Tahun 2019 ini merupakan bentuk
pertanggungjawaban RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang sebagai instansi pemerintah dalam mewujudkan visi,
misi, dan tujuan organisasi sesuai dengan surat Sesditjen
Yankes No. PR.05.04/I.1/367/2020 dan berpedoman pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan ini merupakan laporan akhir periode Rencana Strategis RSJ dr. Radjiman
Wediodiningrat tahun 2015 - 2019 yang memuat pencapaian Kinerja pelaksanaan program
dan kegiatan tahun 2019, serta menguraikan berbagai keberhasilan maupun capaian yang
masih belum terwujud. Dalam laporan ini dirangkum pula capaian kinerja 5 tahun terakhir
atas capaian Rencana Strategis 2015-2019. Penyusunan laporan ini diharapkan dapat
memberi manfaat sebagai umpan balik untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja
secara berkesinambungan sejalan dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta
sesuai dengan sasaran strategis yang telah ditetapkan. Hal ini juga bertujuan agar dapat
mengidentifikasi langkah-langkah terobosan dan inovasi untuk peningkatan kinerja dan mutu
pelayanan di periode Rencana Strategis 2020-2024.

Lawang, Januari 2020


Direktur Utama,

dr. Siti Khalimah, Sp.KJ, MARS


NIP 1971104162002122001

iii
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Hal
SAMPUL DEPAN ............................................................................................................. i
LEMBAR TELAAH DIREKSI ............................................................................................ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iv
RINGKASAN EKSEKUTIF .............................................................................................. v

BAB I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan Laporan ................................................................... 2
C. Ruang Lingkup Laporan ........................................................................... 2
BAB II : ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN
A. Hambatan Awal Tahun ............................................................................. 5
B. Kelembagaan .......................................................................................... 21
C. Sumber Daya .......................................................................................... 10
BAB III : TUJUAN DAN SASARAN KERJA
A. Dasar Hukum ......................................................................................... 20
B. Tujuan dan Sasaran Kerja ...................................................................... 21
C. Penetapan Indikator Kinerja ................................................................... 23
BAB IV : STRATEGI DAN PELAKSANAAN
A. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran .............................................. 25
B. Hambatan dalam Pelaksanaan Strategi ................................................. 27
C. Upaya dan Tidak Lanjut ......................................................................... 31
BAB V : HASIL KERJA
A. Pencapaian Target Kerja dan Pendapatan ............................................. 34
a. Pencapaian IKU Tahun 2019 ............................................................. 34
b. Pencapaian IKI dan IKT tahun 2019................................................... 77
c. Pencapaian Unit Kerja Tahun 2019 .................................................... 93
B. Realisasi Anggaran .............................................................................. 198
BAB VI : Kesimpulan
A. Kesimpulan........................................................................................... 212
B. Saran dan Tindak Lanjut....................................................................... 216
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Kontrak Kinerja Tahun 2019
SK Tim Evaluasi LAK Tahun 2019
RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat telah ditetapkan sebagai instansi PPK BLU berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.756/MenKes/SK/VI/ 2007 serta Surat Keputusan
Menteri Keuangan No.284/KMK.05/2007. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor
254/Menkes/Per.III/2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang merupakan unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian
Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal
Pelayanan Kesehatan salah satu persyaratan administratifnya adalah kesanggupan untuk
meningkatkan kinerja pelayanan Pada tanggal 30 Juni 2019, RSJ dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang berhasil memperoleh sertifikat Akreditasi Rumah Sakit sesuai
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) International dan berlaku sejak tanggal
14 Januari 2019 sampai dengan 13 Januari 2022 dengan nomor : KARS-SERT/764/VI/2019.

RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat telah menyusun Rencana Strategis Bisnis 2015 – 2019
dan melaksanakan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) 2019 dan dalam rangka
melaksanakan kegiatan dalam RBA tersebut perlu disajikan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Tahun 2019. Kinerja Direktorat Medik dan Keperawatan untuk pertumbuhan kunjungan
rawat jalan tercapai 94,41% dan menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu. Untuk
pertumbuhan kunjungan rawat darurat tercapai 99,2% mengalami kenaikan dibanding tahun
2018. Sedangkan pertumbuhan Hari Perawatan Rawat Inap tercapai 92% turun dari tahun
sebelumnya. Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi mengalami peningkatan yang sangat
signifikan menercapai 136%, Pertumbuhan pemeriksaan ECT 64% menurun selama tahun
2019 walaupun dengan tambahan ECT premedikasi. Pertumbuhan rehabilitasi fisik dan
mental hanya mencapai 68%. Dalam hal mendukung JKN untuk penulisan resep sesuai
dengan Formularium Nasional tercapai 96,19% sesuai dengan kebijakan dalam pemakaian
obat Formularium Nasional . BOR menurun dari 74,93% tahun 2018 menjadi 68,64 % pada
tahun 2019 karena pelaksanaan MOU dengan kabupaten/kota.

Dalam rangka memenuhi mutu layanan dan mutu klinik di masyarakat beberapa indikator
sesuai dengan standar Nasional yaitu: Mutu Layanan Emergency Respon Time tercapai 1
menit 10 detik, waktu tunggu rawat jalan 56 menit 32 detik melebihi dari standar 60 menit.
Length Of Stay masih terlalu lama yaitu 46,41 tahun 2018 dan tahun 2019 dapat dipangkas

v
menjadi 34,94 hari, waktu tunggu sebelum ECT 1 hari sudah memenuhi standar, waktu
tunggu Laboratorium 40 menit 11 detik sudah cukup terpenuhi dan melebihi dari capaian
tahun sebelumnya. Waktu Tunggu Hasil Radiologi 2 jam 9 menit sudah terpenuhi. Untuk
Mutu Klinik angka kematian di Gawat Darurat 0% tercapai, Angka kematian > 48 jam hanya
0,38‰. Tidak ada kematian setelah dilakukan ECT . Angka Infeksi nosokomial untuk luka
fiksasi 0,014%, dermatomikosis 0,0035%, Scabies 0,001% dan postural hipotensi 0,005%
sehingga angka infeksi nosokomial masih dalam kriteria baik ( Haper 0,4% dengan skor
maksimal 4 )

Pencapaian kinerja Direktorat Sumber Daya Manusia dan Pendidikan pada Tahun 2019
rata-rata tercapai sesuai target. Tingkat Kepuasan Pegawai tercapai 88,09%. Dibandingkan
hasil survei tahun sebelumnya sebesar 87,15% hal ini sedikit mengalami peningkatan.
Tingkat kepuasan peserta didik tercapai rata-rata 83,91% dari target 80%. Hal yang masih
harus ditingkatkan adalah fasilitas akomodasi peserta didik. Strategi pemanfaatan aset ex
Poltekes dapat menjadikan alternative solusi terkait hal ini, meskipun masih memerlukan
sumberdaya untuk renovasi dan melengkapi mebelernya. Indikator jumlah institusi jejaring
pendidikan dan penelitian bidang psikogeriatri tidak mengalami pertumbuhan dibandingkan
periode sebelumnya. Sampai saat ini terdapat satu insitusi pendidikan jejaring Pendidikan
psikogeriatri yaitu Pendidikan Dokter Fakultas Widya Mandala Surabaya. Yang menjadi
tantangan di Direktorat SDM dan Pendidikan saat ini adalah membangun jejaring
Pendidikan dan penelitian dengan Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis yang hingga
saaat ini belum terlaksana.

Penambahan kompetensi Dokter Sub Spesialis Kedokteran Jiwa Anak dan Remaja,
merupakan aset penting yang mempunyai daya ungkit dalam pengembangan pelayanan
subspesialistik di RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Diperlukan kerjasama dengan
Direktorat Medik dan Keperawatan serta Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum untuk
Bersama-sama mewujudkan upaya pengembangan layanan subspesialistik selain layanan
unggulan psikogeriatri di RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, serta upaya
pengembangan Pendidikan dan penelitian di bidang ilmu kedokteran jiwa.

Pada awal tahun 2019 dilakukan upaya usulan revisi KMK remunerasi sesuai dengan
kondisi dan target pendapatan tahun 2020 dan disetujui pada tanggal 13 Mei 2019 dengan
KMK Nomor 398 Tahun 2019 tentang Remunerasi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas
dan Pegawai BLU RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang pada Kementerian Kesehatan.
Hal ini diikuti oleh surat persetujuan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan tentang alokasi
anggaran remunerasi sebesar maksimal 51% dengan pendapatan grade terendah setara
dengan tunjangan kinerja sebesar Rp 3.531.000,00. Hal tersebut menjadi tantangan

vi
tersendiri, karena pencapaian pendapatan BLU RSJ dr. Radjioman Wediodiningrat Lawang
pada Semester 1 Tahun 2019 belum mencapai target, sehingga diperlukan penyesuaian
terhadap sistem penghitungan remunerasi tersebut. Diharapkan penyesuaian yang
dilakukan tidak mengurangi motivasi dari pegawai. Berdasarkan evaluasi grading pegawai,
didapatkan beberapa definisi operasional tiap grade yang kurang tepat dan tidak dapat
diimplementasikan dengan baik, antara lain tidak adanya peluang pengembangan
professional sehingga berpeluang terjadinya demotivasi pegawai, perbedaaan antar grade
didasarkan pada masa kerja, bukan karena perbedaan kompetensi dan kinerja pegawai,
dan terdapat beberapa grade yang tidak terisi karena tidak terakomodir dalam defines
operasional yang tepat. Pada akhir semester I sudah dilakukan workshop remunerasi yang
diikuti oleh perwakilan profesi dan jabatan untuk merumuskan revisi definisi operasional dan
penetapan grading baru semua pegawai. Diharapkan dengan penetapan grading baru dapat
memberikan ruang tumbuh yang cukup bagi pegawai untuk mengembangkan profesi dan
karirnya. Evaluasi penerapan sistem remunerasi pegawai sesuai dengan regulasi yang
berlaku dengan mempertimbangkan azas keadilan dan kepatutan diharapkan dapat
meningkatkan motivasi pegawai dalam memberikan pelayanan. Hal ini merupakan salah
satu upaya mendukung pencapaian Indikator Kinerja Direktur Utama tentang Visite dokter
spesialis yang tidak tercapai target. Diharapkan evaluasi sistem remunerasi dan manajemen
pengelolaan SDM dapat meningkatkan kinerja pegawai khusunya dokter spesialis.

Kinerja Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum sesuai indikator Tingkat Kesehatan
BLU berdasarkan Perdirjen PB No. 24 Tahun 2018 dan ditetapkan dalam Target Kinerja
dalam Rencana Kerja Tahun 2018. Target penetapan kinerja/ Tapja tahun 2019 diusulkan
pada bulan Januari 2019 sebesar 81,12%. Adapun realisasinya pada Tahun 2019 tercapai
80,90 (kategori BAIK AA) sehingga target tidak tercapai dengan rincian aspek keuangan
tercapai 21,35 dan aspek pelayanan tercapai 59,55.

Realisasi belanja pegawai pada tahun 2019 sebesar Rp. 47.931.437.995,- meningkat
sebesar 2,71%. Realisasi Belanja Barang pada tahun 2019 sebesar Rp. 75.523.664.156,-
turun sebesar 1,45%. Belanja modal pada tahun 2019 adalah Rp. 10.525.758.090,- pada
tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 31,31% dibanding tahun 2018.
Dilakukan reskonsiliasi sarana prasarana yaitu Barang Milik Negara/ BMN secara berkala
dengan aplikasi SIMAK-BMN/SIMAN dan SAIBA Rekonsiliasi realisasi anggaran setiap
bulan dan setiap triwulan baik secara internal maupun dengan KPPN Malang. Dilakukan
audit secara internal oleh SPI dan dengan KAP dengan hasil penilaian WTP untuk
pelaporan yang sudah berjalan. Pemanfaatan teknologi Informasi dalam setiap kegiatan

vii
pelayanan keuangan, pelayanan pengadaan Barang dan Jasa dan juga untuk kegiatan di
bawah Direktorat keuangan dan Administrasi Umum.

Untuk mewujudkan pelayanan prima dan kepuasan pelanggan telah dilaksanakan survei
kepuasan pelanggan IKM dengan nilai 84,57 ( kategori BAIK ). Dan penanganan komplain
yang masuk telah dapat direspon seluruhnya. Walaupun tidak semua komplain dapat
ditangani dengan segera terutama yang berkaitan dengan sarana prasarana.Budaya kinerja
harus tetap dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi untuk mempertahankan Akreditasi
Internasional.

viii
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang telah ditetapkan sebagai
instansi PPK BLU berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.756/MenKes/SK/VI/2007 serta Surat Keputusan Menteri Keuangan
No.284/KMK.05/2007. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor
254/Menkes/Per.III/2008 tentang organisasi dan tata kerja, RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang merupakan unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan
Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan salah satu persyaratan administratifnya
adalah kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan.
Sesuai Permenkes Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan pasal 996 bahwa setiap Kepala Satuan
Organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada
atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.
RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat ditetapkan kembali ijin operasionalnya dan
penetapan status RS Khusus Jiwa Kelas A pendidikan dengan Keputusan Menteri
Kesehatan No. HK. 02.03/I/0925/2015 tanggal 30 Maret 2015. Dan mendapatkan
sertifikat Akreditasi Rumah Sakit versi 2012 dari KARS dengan status “PARIPURNA”
pada tanggal 21 Desember 2015 dengan No sertifikat KARS : KARS-
SERT/180/XII/2015 dan pada awal Januari 2019 telah mendapatkan sertifikasi
akreditasi Internasional dengan No Sertifikat : KARS/SERT/764/VI/2019 merupakan
upaya RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat untuk meningkatkan upaya pelayanan.
Laporan berkala harus disampaikan ke Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan Kementerian Kesehatan dua kali dalam setahun yaitu Laporan semester 1
dan Laporan Tahunan. Dalam akhir anggaran juga diwajibkan membuat Laporan
Tahunan dan Laporan Akuntabilitas Kinerja yang disampaikan ke PK BLU Dirjen
Perbendaharaan Kementerian Kesehatan sebagai pembina BLU.
Dengan tersusunnya Laporan Tahun 2019 RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang,
bagi organisasi akan diperoleh beberapa manfaat :
1. Dapat dijadikan acuan dalam menyusun dan membandingkan sasaran

1
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

kerja/program kerja tiap unit kerja untuk peningkatan kinerja tahun berikutnya.
2. Dapat dijadikan acuan dalam membuat analisis kinerja dan menyampaikan laporan
pertanggung jawaban, sehingga akuntabilitas menjadi lebih jelas.
3. Dari matrik kegiatan dapat diidentifikasi prioritas pelayanan yang akan
dikembangkan dan usaha ditingkatkan secara efisien guna mobilisasi sumberdaya.
4. Dapat dijadikan acuan dalam intensifikasi dan kualitas pelayanan sesuai dengan
daya tarik / peluang pasar sesuai hasil pemetaan business beberapa unit kerja.
5. Dapat dijadikan acuan dalam menetapkan strategi pencapaian sasaran kerja unit
pertanggungjawaban dan pengembangan program kerja untuk mewujudkan visi
dan misi organisasi.

B. MAKSUD DAN TUJUAN LAPORAN


Maksud penyusunan Laporan Tahun 2019 adalah agar diperoleh data dan bahan
informasi penilaian atas pencapaian kinerja organisasi yang disajikan dalam bentuk
analisis capaian kinerja dari masing-masing direktorat sesuai dengan pernyataan
penetapan kinerja.
Penyusunan dan penyampaian Penetapan Kinerja serta Laporan RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang tahun 2019 juga dimaksudkan agar sesuai peraturan
perundang-undangan dan disampaikan tepat waktu.
Tujuan penyusunan Laporan ini adalah :
1. Untuk mengetahui capaian kinerja sesuai dengan indikator program yang telah
ditetapkan dalam RSB tahun 2015-2019 dan RBA tahun 2019 yang merupakan
laporan tahun kelima atau terakhir pelaksanaan pertama RSB, hambatan dan
upaya tindak lanjut yang akan diambil untuk menyelesaikan masalah.
2. Untuk mengetahui keberhasilan program yang ditetapkan.
3. Untuk mengetahui pencapaian target, kegagalan program, hambatan untuk segera
dilakukan tindak lanjut penyelesaian masalah.
4. Untuk mewujudkan pelayanan prima, kepuasan pelanggan dan keselamatan
pasien sesuai visi dan misi organisasi

C. RUANG LINGKUP LAPORAN


Ruang lingkup Laporan Tahun 2019 RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang adalah sebagai berikut :

2
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

BAB I : Pendahuluan
Berisi latar belakang, maksud dan tujuan laporan serta ruang lingkup
Laporan. Menjelaskan secara singkat tentang organisasi RSJ Dr.
Radjiman Wediodiningrat secara hukum dan fungsinya disertai tujuan dari
penyusunan laporan tahun 2019.
BAB II : Analisis Situasi Awal Tahun
Terdiri dari hambatan tahun lalu yaitu hambatan tahun 2018 yang
diperkirakan masih mempengaruhi kinerja tahun 2019. Kelembagaan
dalam organisasi, sumber daya yang meliputi data Sumber Daya
Manusia/ SDM awal tahun 2019, kondisi sarana dan prasarana serta
Alokasi Dana sesuai dengan DIPA tahun 2019.
BAB III : Tujuan dan Sasaran Kerja
Berisi Dasar hukum regulasi/ peraturan yang menjadi acuan dalam
menetapkan tujuan, sasaran dan indikator. Dijabarkan dan dijelaskan
secara rinci sebagai ketentuan organisasi dan tata kelola serta
kewajiban dalam menyampaikan laporan kinerja organisasi RS Jiwa Dr.
Radjiman Wediodiningrat Lawang .
Indikator dan target unit kerja mengacu :
1) Kontrak Indikator Kinerja Utama Tahun 2019
2) Kontrak Kinerja Tahun 2019 (IKT)
3) Indikator Mutu Rumah Sakit.

BAB IV : Strategi Pelaksanaan


Berisi strategi pelaksanaan pencapaian, tujuan dan sasaran, hambatan
dalam pelaksanaan, terobosan yang dilakukan termasuk kerjasama
para stakeholders. Menjabarkan dan menjelaskan operasional kebijakan

dan program berupa kegiatan langsung atau tidak langsung dalam


upaya pencapaian target. Masalah dan hambatan bisa terjadi secara
internal maupun eksternal, langsung atau tidak langsung disertai
kegiatan apa yang telah dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut.
BAB V : Hasil Kerja:
Pada bab ini menjelaskan tentang:

A. Pencapaian Target Kinerja dan Pendapatan


a. Pencapaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2019
3
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Dijelaskan kinerja tiap KPI dan kinerja program kegiatan yang


menunjang KPI tersebut termasuk didalamnya Kinerja unit,
didalamnya termasuk Tingkat Kesehatan RS tahun 2019.
b. Kontrak Kinerja Tahun 2018 (IKI dan IKT).
c. Pencapaian Unit Kerja
d. Pencapaian Indikator Mutu Rumah Sakit.
B. Realisasi Anggaran Tahun 2019
Dijelaskan realisasi sesuai dengan Program kegiatan dalam KPI
C. Upaya Untuk Meraih WTP dan WBK WBMM
D. Program unggulan

BAB VI : Penutup
A. Kesimpulan.
Menjelaskan tentang tingkat kesehatan BLU, Capaian IKI dan IKT direktur
Utama, capain kinerja Utama dalam RSB serta capaian Indikator Mutu
RSJRW. Kinerja Keuangan dalam realisasi Anggaran, Upaya meraih WTP
serta program pengembangan dan peningkatan mutu Layanan
B. Saran dan Tindak Lanjut
Berisi saran dan harapan yang diperlukan dalam upaya perbaikan yang
akan datang.

4
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

BAB II
ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN

A. HAMBATAN AWAL TAHUN 2019


Tahun 2019 adalah tahun kelima atau tahun terakhir dari RSB RSJRW tahun
2015-2019. Berdasarkan program kerja dalam rencana kinerja tahun 2019, terdapat
beberapa program yang perlu di upayakan peningkatan pelaksanaannya melalui
beberapa strategi yang telah ditetapkan dalam RBA tahun 2019.
Permasalahan dan hambatan yang dijumpai antara lain :
a) Direktorat Medik dan Keparawatan
a. Dengan adanya rujukan berjenjang bagi pasien BPJS mulai bulan agustus tahun
2018. Maka untuk daerah yang mempunyai layanan psikiatri di PPK II pasien
kontrol dilayani dilokasi asal. Hal ini berpengaruh signifikan terhadap jumlah
kunjungan pasien di RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.
b. Terdapat beberapa kabupaten/kota yang telah memiliki rawat Inap Psikiatrik
sehingga pasien yang MRS di RSJ Lawang adalah pasien dengan
kegawatdaruratan psikiatrik dan Sub spesialis.
c. Terhambatnya pemenuhan SDM khususnya Psikiater, dokter umum dan perawat
yang berdampak pada penurunan kualitas kinerja di beberapa unit pelayanan
khusunya Klinik rawat jalan dan rawat inap.
d. Terdapat investasi peralatan medis yang belum dimanfaatkan karena terkendala
proses perijinan.
e. Tim promosi yang belum full time dan berdiri sendiri.
f. Pemetaan area promosi yang belum optimal.
g. Implementasi konsep PDCA pada aspek pelayanan dan promosi yang belum
optimal.
h. Implementasi system remunerasi yang belum mendukung terwujudnya suasana
kerja yang kompetitif dan produktif.
i. Kurang optimalnya pencapaian program psikogeriatri sebagai unit unggulan di
RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Kendala terutama berkaitan dengan
dukungan kompetensi SDM, sarana prasarana dan promosi (pemasaran).

5
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

b) Direktorat SDM dan Pendidikan


Berdasarkan program kerja Direktorat Sumber Daya Manusia tahun
2019 terdapat beberapa program yang perlu diupayakan peningkatan
pelaksanaannya, melalui beberapa strategi yang telah ditetapkan dalam RBA,
namun dalam pelaksanaannya berbagai permasalahan dan hambatan yang
dijumpai pada awal tahun 2019 adalah sebagai :
1) Pengembangan pelayanan di RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang dan
SDM yang memasuki masa pensiun berdampak pada kekurangan SDM di
beberapa unit kerja, sementara kebijakan pemerintah yang menetapkan
moratorium belum dicabut, sehingga formasi CPNS tahun 2019 hanya untuk
mengganti pegawai yang pensiun.
2) Aplikasi sistem administrasi kepegawaian dari pusat sering terjadi gangguan,
sehingga proses online data kepegawaian sering terganggu.
3) Implementasi dan evaluasi budaya kerja di RSJRW perlu ditingkatkan.
4) Kondisi alokasi anggaran belanja pegawai RSJRW yang masih terbatas untuk
memenuhi pemberian remunerasi pegawai sesuai dengan nilai yang ditetapkan
pada tunjangan kinerja (tukin), perlu upaya peningkatan pendapatan rumah
sakit.
5) Adanya regulasi baru terkait dengan persyaratan lulus uji kompetensi dan
ketersediaan Peta Jabatan untuk kenaikan jabatan fungsional pegawai.
6) Pencapaian kompetensi pegawai belum terpenuhi, yaitu masih tercapai 24,6%
dari target sebesar 70%.
7) Beberapa asrama mahasiswa praktek yang memerlukan perbaikan sarpras dan
penambahan kamar mandi berdampak pada kepuasan peserta didik akan
akomodasi.
8) Adanya pengembalian asrama Ex Poltekkes ke RSJ Dr.Radjiman bisa
menambah kapasitas asrama mahasiwa yang praktek di RSJ Dr.Radjiman
Wediodiningrat Lawang, namun memerlukan mebeler baru serta koordinasi
lebih lanjut untuk perubahan zoning asrama.
9) Pegawai yang mengalami permasalahan dalam penerbitan ijin belajar dan tugas
belajar masih memerlukan koordinasi intensif dengan Ditjen Yankes, Biro
Kepegawaian dan PPSDM Kementerian Kesehatan RI, sehingga berdampak
pada data existing SDM dengan jabatan tertentu serta administrasi kepegawaian
yang bersangkutan.
6
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

10) Belum adanya pegawai yang memiliki jabatan fungsional dokdiknis, berdampak
pada Rumah Sakit sebagai Rumah Sakit Pendidikan.
11) Revolusi indutri 4.0 memerlukan dukungan IT dalam menunjang pendidikan
12) Sebagai RS Pendidikan memerlukan sarana lab skill yang memadai.
13) Pengembangan museum terbatas oleh lahan yang ditempati saat ini dan jumlah
SDM di Museum Kesehatan Jiwa.

c) Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum


a) Permasalahan dan hambatan Sarana Prasarana dan Alkes
1) Kondisi bangunan banyak yang sudah lama/tua sehingga untuk pemeliharaan
dan rehabilitasi diperlukan biaya yang sangat besar, sedangkan alternatif
pembiayaan sangat terbatas maka perlu diprioritaskan rehabilitasi bangunan
sesuai peruntukkannya terutama untuk pengembangan pelayanan medik
maupun keperawatan.
2) Banyak peralatan kesehatan khususnya untuk penapisan diagnosis secara
teknologi sudah tertinggal, sementara harga peralatan sangat mahal,
sedangkan anggaran dari pemerintah untuk pengadaan peralatan sangat
terbatas.
3) Penambahan fasilitas untuk pelayanan unggulan psikogeriatri dan pelayanan
penunjang kesehatan jiwa membutuhkan biaya besar maka perlu
diprioritaskan pengadaan sesuai peruntukannya terutama untuk
pengembangan pelayanan medik maupun keperawatan yang benar-benar
dibutuhkan oleh pelanggan..
4) Proses penghapusan barang dan gedung birokrasinya panjang sehingga
memperlambat kegiatan pengembangan selanjutnya. Masih dilakukan
inventariris gedung, barang dan alat kesehatan yang akan diusulkan
penghapusan.
5) Proses perijinan masih mengalami kendala dalam koordinasi dengan dinas
perijinan setempat yang belum selesai adalah perijinan Incenerator dan
Hidrant.

b) Permasalahan Keuangan
1) Terbatasnya anggaran untuk pengembangan pelayanan sehingga kegiatan
tidak bisa dilakukan secara optimal.

7
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

2) Masih adanya usulan pengadaan barang dan modal yang tidak sesuai
dengan Rencana Bisnis Anggaran berjalan.
3) Adanya keterlambatan proses revisi anggaran sehingga menghambat
pelaksanaan pembayaran kepada pihak ke tiga, karena revisi menggunakan
single sistem
4) Sumber dana investasi dari pendapatan BLU belum cukup untuk memenuhi
kebutuhan pengembangan Rumah Sakit.
5) Target yang telah ditetapkan dalam RBA tidak seluruhnya dapat tercapai, hal
ini antara lain disebabkan karena penetapan target kurang realistis.
6) Pemenuhan sarana prasarana peralatan kesehatan dan rumah tangga belum
mengacu pada standart sarana prasarana di rumah sakit.
7) Adanya bangunan yang sudah lama/tua dan rusak membutuhkan biaya
pemeliharaan dan rehabilitasi yang sangat besar, sedangkan alternatif
pembiayaan sangat terbatas maka perlu diprioritaskan rehabilitasi bangunan
sesuai peruntukkannya terutama untuk pengembangan pelayanan medik
maupun keperawatan.
8) Penambahan fasilitas untuk pelayanan unggulan psikogeriatri dan pelayanan
penunjang kesehatan jiwa membutuhkan biaya besar maka perlu
diprioritaskan pengadaan sesuai peruntukannya terutama untuk
pengembangan pelayanan medik maupun keperawatan yang benar-benar
dibutuhkan oleh pelanggan.
9) Proses penghapusan barang dan gedung birokrasinya panjang sehingga
memperlambat kegiatan pengembangan selanjutnya.
10) Proses perijinan masih mengalami kendala dalam koordinasi dengan dinas
perijinan setempat.
11) Perbedaan pedoman RSB dengan RBA menyulitkan untuk singkronisasi
Program dan Kegiatan Unit dan juga untuk keperluan pembuatan Pelaporan
LAKIP/ LAPTAH Rumah Sakit.
Perlunya penyempurnaan aplikasi persediaan dan terintegrasinya aplikasi persediaan
obat sebagai data dukung untuk Laporan Keuangan

B. KELEMBAGAAN
Berdasarkan Permenkes No. 254/Menkes/Per/III/2008 tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat

8
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Lawang adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan


yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pelayanan
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang mempunyai
tugas menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang
dilaksanakan secara profesional, serasi, terpadu, dan berkesinambungan
dengan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan serta melaksanakan
upaya rujukan, pendidikan dan penelitian serta upaya lain sesuai kebutuhan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Pelayanan medik;
2. Pelayanan penunjang medik dan non medik;
3. Pelayanan dan asuhan keperawatan;
4. Pelayanan rujukan;
5. Pelayanan umum dan operasional;
6. Pengelolaan sumber daya manusia rumah sakit;
7. Pelayanan administrasi dan keuangan;
8. Pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan;
9. Penelitian dan pengembangan;
10. Jasa lain sesuai kebutuhan.

Struktur Organisasi RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Nomor: SK


Menkes 254/Menkes/Per/III/2008 pada Maret 2008 tentang Struktur Organisasi dan
Tata Kerja RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang dipimpin oleh satu orang
Direktur Utama, dibantu oleh tiga orang Direktur, yaitu: Direktur Medik dan
Keperawatan, Direktur SDM dan Pendidikan serta Direktur Keuangan dan
Administrasi Umum. Adapun susunannya adalah sebagai berikut:
Direktur Utama : dr. Siti Khalimah, Sp.KJ, MARS
Direktur Medik dan Keperawatan : dr. Yuniar, Sp. KJ
Direktur SDM dan Pendidikan : dr. Ika Nurfarida, Sp.KJ, M.Sc
Direktur Keuangan dan Administrasi Umum : Istoe Heroe Widodo, SE
Dalam pelaksanaan tugas operasional, Direktur Utama dan para Direktur
dibantu oleh Dewan Pengawas, Satuan Pemeriksaan Intern (SPI), Komite Medik,

9
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Komite Keperawatan, Komite Etik dan Hukum, Komite K3 RS, Komite PPI, Komite
Mutu dan Keselamatan Kinerja serta seluruh jajaran struktural dan fungsional terkait.

C. SUMBER DAYA
1. Sumber Daya Manusia
Keadaan Sumber Daya Manusia digambarkan berdasarkan Struktur
Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawangyang ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.254/Permenkes/III/2008 yang telah mengalami beberapa perkembangan
organisasi sesuai kebutuhan dan peraturan yang berlaku. Gambaran
selengkapnya keadaan ketenagaan pada tahun 2019 dapat digambarkan
sebagai berikut :

Keadaan Ketenagaan per Desember 2019

a. Jumlah Pegawai Menurut Jabatan

PNS Non PNS


NO. Uraian TOTAL
L P L P

1. Medis 18 35 1 4 58
2. Keperawatan 167 186 36 17 406
3. Penunjang Medis 39 73 7 6 125
4. Administrasi 104 52 43 19 218
328 346 87 46
Jumlah 807
674 133

Jenis Kelamin Status Pegawai

133
392
415
PNS

Non PNS
Laki-Laki
Perempuan

674

10
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Jabatan
58

218 125 Medis

Penunjang
Medis
Keperawatan

Administrasi

406

b. Jumlah Pegawai menurut Pendidikan


PNS Non PNS
NO. Uraian TOTAL
L P L P
1. S2 14 16 1 3 34
2. S1 90 113 4 10 217
3. D4 12 27 0 0 39
4. D3 125 165 45 24 359
5. D1 2 0 3 0 5
6. Sekolah Menengah Atas (SMA) 82 25 34 9 150
7. Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2 0 0 0 2
8. Sekolah Dasar (SD) 1 0 0 0 1
328 346 87 46
Jumlah 807
647 133

1Pendidikan
34
2
150 S2
217 S1
5 D4
D3
D1
SMA
SMP
39
SD
359

11
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

c. Jumlah Pegawai menurut Jenis


No. Uraian L P Total
1. PNS 338 346 674
2. BLU 0 1 1
3. Kontrak :
Kontrak Waktu Terbatas 80 42 122
Kontrak Dokter Jaga Igd 1 1 2
Kontrak Harian Lepas 5 0 5
Konsultan 1 2 3
JUMLAH 415 392 807

Sarana Prasarana
2. Sarana Prasarana
Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan
Intrakomptabel Rincian Per Kelompok Barang
Tahun Anggaran 2019

SALDO PER SALDO PER


AKUN NERACA/KELOMPOK BARANG SAT
1 JANUARI 2019 31 DESEMBER 2019

KODE URAIAN KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI


1 2 3 4 5 6 7

131111 Tanah
2.993.440 526.493.393.000 2.993.440 526.493.393.000
2.01.01 Tanah persil M2
425.650 389.801.703.000 425.650 389.801.703.000
2.01.02 Tanah non persil
2.567.790 136.691.690.000 2.567.790 136.691.690.000
132111 Peralatan dan mesin
14.280 99.360.695.763 14.646 102.455.509.079
3.01.03 Alat bantu
49 3.550.597.756 54 3.797.118.506

3.02.01 Alat angkutan darat bermotor Unit


42 5.676.021.875 42 5.676.021.875
Alat angkutan darat tak
3.02.02 Unit
bermotor 65 263.387.055 66 270.867.055
3.03.01 Alat bengkel bermesin Buah
72 161.650.125 75 169.530.125
3.03.02 Alat bengkel tak bermesin Buah
50 106.303.845 53 110.263.845
3.03.03 Alat ukur Buah
73 148.352.430 73 148.352.430
3.04.01 Alat pengolahan Buah
10 536.773.000 10 536.773.000

3.05.01 Alat kantor


2.133 6.988.722.767 2.151 7.210.163.642

12
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

3.05.02 Alat rumah tangga


8.106 23.447.296.916 8.227 24.183.950.418
3.06.01 Alat studio Buah
433 2.211.158.032 455 2.273.503.532
3.06.02 Alat komunikasi Buah
64 619.722.950 71 648.102.950
3.06.03 Peralatan pemancar Buah
11 1.502.299.550 11 1.502.299.550
3.07.01 Alat kedokteran
1.332 37.418.490.119 1.415 38.252.412.513
3.07.02 Alat kesehatan umum
163 2.395.903.136 166 2.411.903.136
3.08.01 Unit alat laboratorium Buah
358 4.830.069.254 360 4.921.469.254
Unit alat laboratorium kimia
3.08.02 Buah
nuklir 22 74.415.000 30 127.899.500
Alat laboratorium fisika
3.08.03 Buah
nuklir/elektronika 23 32.100.000 23 32.100.000

Alat proteksi radiasi/proteksi


3.08.04 Buah
lingkungan 1 20.319.200 1 20.319.200

Radiation application & non


3.08.05 Buah
destructive testing laboratory 3 13.420.000 3 13.420.000
Alat laboratorium lingkungan
3.08.06
hidup 8 1.286.054.000 8 1.286.054.000
Peralatan laboratorium
3.08.07 Buah
hydrodinamica 2 15.109.760 2 15.109.760

Alat laboratorium standarisasi


3.08.08 Buah
kalibrasi & instrumentasi 15 1.511.908.736 18 1.828.709.736

3.10.01 Komputer unit Buah


455 3.979.380.067 513 8.245.081.450
3.10.02 Peralatan komputer
511 1.671.789.552 533 1.766.496.427
3.11.02 Alat eksplorasi geofisika Buah
32 35.050.000 32 35.050.000

3.15.02 Alat pelindung


13 22.450.000 13 22.450.000
3.15.03 Alat sar Buah
6 21.377.900 6 21.377.900
3.15.04 Alat kerja penerbangan Buah
19 142.185.000 19 142.185.000
Alat peraga pelatihan dan
3.16.01
percontohan 18 135.212.000 18 135.212.000

3.17.01 Unit peralatan proses/produksi Buah


40 57.200.000 40 57.200.000
3.19.01 Peralatan olah raga Buah
151 485.975.738 158 504.678.658
133111 Gedung dan bangunan
217 108.162.652.408 219 115.622.564.682
Bangunan gedung tempat
4.01.01 Unit
kerja 160 88.796.867.760 162 96.074.420.041
Bangunan gedung tempat
4.01.02
tinggal 47 14.265.691.748 47 14.265.691.748
4.04.01 Tugu/tanda batas Unit
10 5.100.092.900 10 5.282.452.893

13
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

134111 Jalan dan jembatan


1.715 3.482.116.008 1.715 3.482.116.008
5.01.01 Jalan M2
1.490 3.090.753.008 1.490 3.090.753.008
5.01.02 Jembatan M2
225 391.363.000 225 391.363.000
134112 Irigasi
8 3.504.971.326 8 3.504.971.326
Bangunan pengairan pasang
5.02.02 Unit
surut 2 1.592.981.650 2 1.592.981.650
Bangunan pengembangan
5.02.05
sumber air dan air tanah 2 1.135.662.676 2 1.135.662.676

5.02.06 Bangunan air bersih/air baku Unit


4 776.327.000 4 776.327.000
134113 Jaringan
5 3.023.320.966 5 3.023.320.966
5.03.01 Instalasi air bersih / air baku
1 756.483.000 1 756.483.000
5.03.05 Instalasi pembangkit listrik Unit
1 22.828.668 1 22.828.668
5.03.10 Instalasi lain Unit
1 949.750.000 1 949.750.000
5.04.02 Jaringan listrik
2 1.294.259.298 2 1.294.259.298
135121 Aset tetap lainnya
949 386.297.000 950 572.297.000
6.01.01 Bahan perpustakaan tercetak Buah
901 65.313.000 902 251.313.000
6.02.01 Barang bercorak kesenian
47 30.349.000 47 30.349.000
6.02.02 Alat bercorak kebudayaan Buah
1 290.635.000 1 290.635.000
Aset tetap yang tidak
166112
digunakan 77 10.202.000 77 10.202.000
3.01.03 Alat bantu Unit
1 74.000 1 74.000
Alat angkutan darat tak
3.02.02 Unit
bermotor 1 72.000 1 72.000
3.03.01 Alat bengkel bermesin Buah
1 15.000 1 15.000
3.03.02 Alat bengkel tak bermesin Buah
1 68.000 1 68.000
3.05.01 Alat kantor Buah
5 1.376.000 5 1.376.000
3.05.02 Alat rumah tangga Buah
60 4.462.000 60 4.462.000
3.07.01 Alat kedokteran Buah
5 48.000 5 48.000
3.08.01 Unit alat laboratorium Buah
1 3.919.000 1 3.919.000
3.19.01 Peralatan olah raga Buah
1 18.000 1 18.000
6.02.01 Barang bercorak kesenian Buah
1 150.000 1 150.000

TOTAL 744.423.648.471 755.164.374.061

14
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Laporan Posisi Barang Milik Negara


( Menurut SIMAK BMN - Per tanggal 31 Desember 2019 )

a BMN INTRAKOMTABEL NILAI

Posisi Awal (01 Januari 2019) : Rp 744.423.648.471


Penambahan : Rp 10.740.725.590
Pengurangan : Rp -
Posisi Akhir (31 Desember 2019) : Rp 755.164.374.061
b BMN EKSTRA KOMTABEL
Posisi Awal (01 januari 2019) : Rp 136.394.490
Penambahan : Rp -
Pengurangan : Rp -
Posisi Akhir (31 Desember 2019) : Rp 136.394.490
c BMN GABUNGAN INTRA & EKSTRA
Posisi Awal (01 januari 2019) : Rp 744.560.042.961
Penambahan : Rp 10.740.725.590
Pengurangan : Rp -
Posisi Akhir (31 Desember 2019) : Rp 755.164.374.061
d BMN ASET TAK BERWUJUD
Posisi Awal (01 januari 2019) : Rp 508.684.500
Penambahan : Rp -
Pengurangan : Rp -
Posisi Akhir (31 Desember 2019) : Rp 508.684.500
e KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
Posisi Awal (01 januari 2019) : Rp 126.760.000
Penambahan : Rp 7.244.944.774
Pengurangan : Rp 7.244.944.774
Posisi Akhir (31 Desember 2019) : Rp 126.760.000
f PERSEDIAAN
Posisi Awal (01 januari 2019) : Rp 4.936.514.586
Mutasi : Rp 1.836.441.653

15
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca Tahun 2019


(Menurut SIMAK BMN - Per tanggal 31 Desember 2019)

Akun Neraca
Jumlah
Kode Uraian

115111 Barang Konsumsi 1.660.542.829

115113 Bahan untuk pemeliharaan 56.449.875

117131 Bahan Baku 18.465.700

115191 Persediaan untuk tujuan strategis/ berjaga – jaga -

117199 Persediaan Lainnya 5.037.497.835

131111 Tanah 526.493.393.000

131311 Peralatan dan Mesin 102.455.509.079

131511 Gedung dan Bangunan 115.622.564.682

131711 Jalan dan Jembatan 3.482.116.008

131712 Irigasi 3.504.971.326

131713 Jaringan 3.023.320.966

131921 Aset tetap lainnya 572.297.000

136111 Konstruksi Dalam Pengerjaan 203.938.173

162151 Software 508.684.500

166112 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan 10.202.000

JUMLAH 651.063.920.962

16
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

3. Dana
Pada bagian ini membahas sumber dana baik yang berasal dari rupiah murni,
Alokasi Anggaran APBN (RM dan BLU) sesuai dengan DIPA untuk kegiatan Tahun
2019 adalah sebagai berikut :

PAGU TERAKHIR
KODE URAIAN REALISASI % SALDO
REVISI - VI
1 2 3 3 3 3
BLU
2094.508 Alat Kesehatan 1.492.538.000 1.111.954.036 74,50% 380.583.964
051 Pengadaan Alat Kesehatan 1.492.538.000 1.111.954.036 74,50% 380.583.964
537112 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.492.538.000 1.111.954.036 74,50% 380.583.964
537112-508 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.492.538.000 1.111.954.036 74,50% 380.583.964

2094.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker 420.060.000 308.429.901 73,43% 111.630.099


051 Penyusunan Rencana Program dan Penyusunan Rencana Anggaran 152.620.000 82.616.707 54,13% 70.003.293
525115 Beban Perjalanan 152.620.000 82.616.707 54,13% 70.003.293
525115-051 Beban Perjalanan 152.620.000 82.616.707 54,13% 70.003.293

053 Pengelolaan Keuangan dan Perbendaharaan 128.620.000 102.544.616 79,73% 26.075.384


525115 Beban Perjalanan 128.620.000 102.544.616 79,73% 26.075.384
525115-053 Beban Perjalanan 128.620.000 102.544.616 79,73% 26.075.384

054 Pengelolaan Kepegawaian 108.570.000 94.171.028 86,74% 14.398.972


525115 Beban Perjalanan 108.570.000 94.171.028 86,74% 14.398.972
525115-054 Beban Perjalanan 108.570.000 94.171.028 86,74% 14.398.972

055 Pelayanan Umum, Pelayanan Rumah Tangga dan Perlengkapan 30.250.000 29.097.550 96,19% 1.152.450
525115 Beban Perjalanan 30.250.000 29.097.550 96,19% 1.152.450
525115-055 Beban Perjalanan 30.250.000 29.097.550 96,19% 1.152.450

2094.509 Layanan Operasional UPT BLU 58.390.073.000 52.613.151.333 90,11% 5.776.921.667


051 Pembayaran Remunerasi 30.981.589.000 27.931.432.816 90,15% 3.050.156.184
525111 Belanja Gaji dan Tunjangan 30.981.589.000 27.931.432.816 90,15% 3.050.156.184

052 Operasional dan Pemeliharaan RS 27.408.484.000 24.681.718.517 90,05% 2.726.765.483


525113 Beban Jasa 7.918.007.000 7.023.208.848 88,70% 894.798.152
525114 Beban Pemeliharaan 3.142.973.000 2.580.787.687 82,11% 562.185.313
525119 Beban Penyedia Barang dan Jasa BLU Lainnya 8.681.955.000 7.868.171.212 90,63% 813.783.788
525121 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi - BLU 7.665.549.000 7.209.550.770 94,05% 455.998.230
525129 Belanja Barang Persediaan Lainnya - BLU - - - -
-
2094.506 Gedung Layanan 6.271.697.000 2.144.889.394 34,20% 4.126.807.606
008 Pembangunan Gedung dan Bangunan 6.271.697.000 2.144.889.394 34,20% 4.126.807.606
537113 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 6.071.697.000 1.958.889.394 32,26% 4.112.807.606
537115 Belanja Modal Fisik Lainnya 200.000.000 186.000.000 93,00% 14.000.000

2094.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal 1.586.018.000 1.304.763.280 82,27% 281.254.720
053 Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 1.586.018.000 1.304.763.280 82,27% 281.254.720
537112 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.586.018.000 1.304.763.280 82,27% 281.254.720
537112-951 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.586.018.000 1.304.763.280 82,27% 281.254.720

68.160.386.000 57.483.187.944 84,34% 10.677.198.056

17
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

PAGU TERAKHIR
KODE URAIAN REALISASI % SALDO
REVISI - V
1 2 3 4 5 6
RM
024.04.07 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
2094
Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan
2094.506 Gedung Layanan 6.694.738.000 5.286.055.380 78,96% 1.408.682.620
008 Pembangunan Gedung dan Bangunan 6.694.738.000 5.286.055.380 78,96% 1.408.682.620
533111 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 6.694.738.000 5.286.055.380 78,96% 1.408.682.620

2094.508 Alat Kesehatan 707.743.000 678.096.000 95,81% 29.647.000


051 Pengadaan Alat Kesehatan 707.743.000 678.096.000 95,81% 29.647.000
532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 707.743.000 678.096.000 95,81% 29.647.000

2094.994 Layanan Perkantoran 66.157.278.000 62.756.043.476 94,86% 3.401.234.524


001 Gaji dan Tunjangan 48.255.062.000 47.943.393.540 99,35% 311.668.460
A Pembayaran Gaji dan Tunjangan 48.255.062.000 47.943.393.540 99,35% 311.668.460
511111 Belanja Gaji Pokok PNS 33.260.216.000 33.101.301.680 99,52% 158.914.320
511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS 556.000 530.279 95,37% 25.721
511121 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 2.325.252.000 2.324.351.428 99,96% 900.572
511122 Belanja Tunj. Anak PNS 642.183.000 641.857.416 99,95% 325.584
511123 Belanja Tunj. Struktural PNS 242.330.000 242.330.000 100,00% -
511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS 3.374.204.000 3.374.204.000 100,00% -
511125 Belanja Tunj. PPh PNS 116.597.000 112.143.157 96,18% 4.453.843
511126 Belanja Tunj. Beras PNS 1.590.988.000 1.549.715.580 97,41% 41.272.420
511129 Belanja Uang Makan PNS 5.820.976.000 5.729.661.000 98,43% 91.315.000
511134 Belanja Tunj. Kompensasi Kerja PNS 80.500.000 69.000.000 85,71% 11.500.000
511151 Belanja Tunjangan Umum PNS 402.380.000 399.505.000 99,29% 2.875.000
512211 Belanja uang lembur 398.880.000 398.794.000 99,98% 86.000
-
002 Operasional dan Pemeliharaan Kantor 17.902.216.000 14.812.649.936 82,74% 3.089.566.064
521111 Belanja Keperluan Perkantoran 4.637.533.000 4.259.598.205 91,85% 377.934.795
521113 Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh 1.589.532.000 1.329.744.971 83,66% 259.787.029
521114 Belanja pengiriman surat dinas pos pusat 27.790.000 18.540.800 66,72% 9.249.200
521115 Honor Operasional Satuan Kerja 515.310.000 375.660.780 72,90% 139.649.220
521832 Belanja Barang Persediaan Lainnya 1.427.166.000 708.501.000 49,64% 718.665.000
521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 424.492.000 404.241.750 95,23% 20.250.250
521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi 3.685.458.000 3.092.539.274 83,91% 592.918.726
522111 Belanja Langganan Listrik 1.140.003.000 1.130.704.431 99,18% 9.298.569
522112 Belanja Langganan Telepon 73.900.000 37.592.894 50,87% 36.307.106
522113 Belanja Langganan Air 52.000.000 43.782.800 84,20% 8.217.200
522119 Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya 233.364.000 221.606.620 94,96% 11.757.380
523111 Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 2.139.869.000 1.950.464.068 91,15% 189.404.932
523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 873.558.000 502.420.082 57,51% 371.137.918
523133 Belanja Biaya Pemeliharaan Jaringan 512.741.000 284.450.000 55,48% 228.291.000
523123 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 189.635.000 186.968.742 98,59% 2.666.258
523191 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Lainnya 379.865.000 265.833.519 69,98% 114.031.481
-
2094.512 Obat-obatan dan Bahan Medis Habis Pakai 10.651.748.000 7.790.262.986 73,14% 2.861.485.014
005 Pengadaan Obat-Obatan dan Bahan Medik Habis Pakai 10.651.748.000 7.790.262.986 73,14% 2.861.485.014
521832 Belanja Barang Persediaan Lainnya 10.651.748.000 7.790.262.986 73,14% 2.861.485.014
521832-Frm Belanja Barang Persediaan Lainnya 10.651.748.000 7.790.262.986 73,14% 2.861.485.014

Jumlah 84.211.507.000 76.510.457.842 90,86% 7.701.049.158

18
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

URAIAN CATATAN Th 2019 Th 2018 (audited) Th 2017 (audited)


KEGIATAN OPERASIONAL
PENDAPATAN OPERASIONAL
Penerimaan Negara Bukan Pajak 61.107.470.140 62.265.639.948 62.545.982.437
Pendapatan Alokasi APBN 76.497.672.297 84.810.132.742 84.493.580.079
Pendapatan Jasa Layanan dari Masyarakat 57.504.529.145 60.995.124.311 54.991.461.389
Pendapatan Jasa Layanan dari Entitas Lain 1.369.281.891 343.603.240 -
Pendapatan Hibah 218.929.595 17.500.000 192.450.000
Pendapatan Hasil Kerja Sama BLU - - -
Pendapatan BLU Lainnya 2.146.198.804 790.254.171 1.138.517.051

JUMLAH PENDAPATAN E.1 137.736.611.732 146.956.614.464 62.545.982.437

BEBAN OPERASIONAL
Beban Pegawai E.2 76.872.845.523 76.631.950.291 73.758.275.423
Beban Persediaan E.3 25.620.674.283 28.076.244.970 19.466.533.969
Beban barang dan Jasa E.4 21.397.464.550 12.943.044.686 17.752.460.894
Beban Pemeliharaan E.5 6.090.807.069 9.704.321.846 8.223.961.444
Beban Perjalanan Dinas E.6 306.419.901 362.355.353 211.069.013
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
- - -
Beban Bantuan Sosial - - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi E.7 13.548.647.934 11.419.813.415 7.635.847.479
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih E.8 186.105.356 121.044.902 414.336.034
Beban Lain-lain - - -
JUMLAH BEBAN 144.022.964.616 139.258.775.463 127.462.484.256
SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (6.286.352.884) 7.697.839.001 (64.916.501.819)

KEGIATAN NON OPERASIONAL


Surplus (Defisit) Penjualan Aset Non Lancar
Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar - - -
Beban
Jumlah SurplusAset
Pelepasan (Defisit) Lancar Aset Non
Non Penjualan - - 6.217.758
Lancar E.9 - - (6.217.758)

Surplus (Defisit) dari Kegiatan non Operasional Lainnya


Pendapatan Kegiatan Non Operasional Lainnya 11.942.483.193 20.164.264.142 7.278.704.239
Beban Kegiatan Non Operasional Lainnya 4.215.892.362 12.269.810.476 4.804.598.221
Jumlah Surplus (Defisit) Dari Kegiatan Non
E.10 7.726.590.831 7.894.453.666
Operasional Lainnya 2.474.106.018

Jumlah Surplus /Defisit Dari Keg. Non Operasional 7.726.590.831 7.894.453.666 2.467.888.260
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA 7.726.590.831 7.894.453.666 2.467.888.260

SURPLUS/DEFISIT LO 1.440.237.947 15.592.292.667 (62.448.613.559)

19
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

BAB III
TUJUAN DAN SASARAN KERJA

A. DASAR HUKUM
Dasar Hukum Penyusunan Laporan Tahun 1 Tahun 2019, meliputi :
1) Peraturan Presiden RI Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan
Organisasi Kementerian Negara.Pasal 89 (Setiap pimpinan satuan organisasi wajib
mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-
masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya).
2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 Tentang Pedoman Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum
3) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang
Organisasidan Tata Kerja Kementerian Kesehatan Pasal 996 (Setiap Kepala
Satuan Organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung
jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat
pada waktunya).
4) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1981/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman
Akuntansi Badan Layanan Umum (BLU) Rumah Sakit
5) Peraturan Menteri Keuangan No. 249/PMK.02/2011 Tentang Pengukuran dan
Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga.uran Menteri Kesehatan No. 4 Tahun 2013 Tentang Pedoman
Penyusunan RBA BLU di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
6) Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaaan No. 36/PB/2016 tentang Penilaian
Kinerja Badan Layanan Umum Bidang Layanan Kesehatan.
7) Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan No. 5/PB/2017 tentang Pedoman
Penyusunan Kontrak Kinerja dan Penetapan Persetujuan Capaian Kinerja
Pemimpin Badan Layanan Umum Bidang Layanan Kesehatan.
8) Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
Nomor : HK.02.03/I/0173/2016 tentang Pedoman Teknis Penilaian Iindikator Kinerja
Individu (IKI) Direktur Utama RSU/RS Khusus dan Kepala Balai di Lingkungan
Dirjen Yankes Kementerian Kesehatan RI.

20
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

9) Keputusan Direktur PPK BLU Nomor S-2146/PB.5/2018 tanggal 5 maret 2018


tentang Definisi Operasional Indikator Kinerja Terpilih Tahun anggaran 2018
Rumah sakit umum dan khusus
10) Penetapan Kinerja RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Tahun 2019
dengan Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan dan Dirjen
Perbendaharaan Kementerian Keuangan No. PRJ-28/PB/2019 pada tanggal 31
Januari 2018.
11) Rencana Strategi Bisnis RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Tahun
2015 – 2019 dan Rencana Bisnis Anggaran RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang Tahun 2019.

B. TUJUAN DAN SASARAN KINERJA


Tujuan Rumah Sakit
Sesuai dengan rumusan Visi dan Misi di atas serta dengan memperhatikan program
pokok tentang kesehatan jiwa pada Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2015 – 2019,
yaitu untuk mencapai derajat kesehatan jiwa masyarakat yang setinggi-tingginya dengan
menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan jiwa tertier (rujukan), sekunder dan primer
melalui jejaring pelayanan kesehatan jiwa, maka dirumuskan tujuan Rumah Sakit sebagi
berikut:
1) Terwujudnya peningkatan volume pelayanan kesehatan jiwa rawat jalan, rawat
inap dan pelayanan penunjang serta peningkatan kunjungan pasien usia lanjut.
2) Tercapainya pelayanan melalui pendekatan multisektoral, multidisiplin,
komprehensif dan holistik untuk mewujudkan pelayanan prima yang berorientasi
pada keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan.
3) Terwujudnya pelayanan dengan model clinical pathways dan praktek
keperawatan professional (MPKP), dengan pemanfaatan sarana prasarana
pelayanan berbasis teknologi informasi untuk menjadi rumah sakit jiwa yang maju
dan modern.
4) Terwujudnya penanggulangan masalah psikososial di masyarakat dengan
pelaksanaan promosi Keswa secara lebih intensif, kreatif, inovatif melalui
penguatan jejaring pelayanan keswa.
5) Terwujudnya kecukupan rasio ketenagaan berdasarkan Analisis Beban Kerja

21
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

6) Tercapainya pengembangan kualitas SDM yang profesional berlandaskan moral,


etika dan hukum melalui pendidikan, pelatihan dan penelitian berkelanjutan untuk
memenuhi standar RS pendidikan dan Standar pelayanan RS kelas dunia.
7) Tercapainya peningkatan kesejahteraan pegawai sesuai dengan tingkat
pertumbuhan organisasi melalui penerapan sistem remunerasi
8) Terwujudnya sistem manajemen keuangan dan pengelolaan sumber daya secara
efisien, transparan, akuntabel melalui penerapan sistem akuntansi menuju
predikat yang Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
9) Optimalisasi pemanfaatan aset sesuai ketentuan yang berlaku untuk
meningkatkan pendapatan operasional.
Sasaran Rumah Sakit
Berdasarkan tujuan tersebut disusun sasaran, yaitu:
1. Tercapainya peningkatan jumlah kunjungan dan asuhan keperawatan pasien
rawat jalan jiwa.
2. Tercapainya peningkatan jumlah kunjungan dan asuhan keperawatan pasien
rawat jalan umum.
3. Tercapainya peningkatan jumlah kegiatan layanan penunjang.
4. Tercapainya peningkatan jumlah kunjungan dan asuhan keperawatan pasien IGD.
5. Tercapainya indikator pelayanan rawat inap sesuai standar ideal (BOR, AvLOS,
dll), askep, TAK, visite dan bimbingan ADL.
6. Tersusunnya clinical pathway jiwa.
7. Tercapainya peningkatan jumlah kegiatan layanan penunjang rawat inap.
8. Tercapainya pemulihan dan resosialisasi pasien.
9. Terealisasinya kerja sama lintas sektor dengan Dinas Sosial dan masyarakat.
10. Terkendalinya kualitas pelayanan sesuai standar akreditasi RS, ISO 9001: 2008
dan standar kelas dunia.
11. Tercapaianya kualitas pelayanan sesuai SPM (standar pelayanan minimal)
Instalasi di lingkup Direktorat Medik dan Keperawatan.
12. Meningkatnya jumlah cakupan kegiatan promosi kesehatan jiwa masyarakat
13. Meningkatnya pemahaman kesehatan jiwa masyarakat tentang masalah
psikososial.
14. Meningkatnya kegiatan pembinaan keswa ke unit terkait untuk pelayanan
integrasi.

22
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

15. Tercapainya pengembangan penyebaran informasi (publikasi) dan media promosi


kesehatan jiwa.
16. Tercapaianya pengembangan program kesehatan jiwa masyarakat (Community
Mental Health Program).
17. Tercukupinya 90% ratio tenaga sesuai dengan analisis beban kerja.
18. Terealisasinya sistem remunerasi yang berbasis kinerja.
19. Terlaksananya penerapan reward dan punishment sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
20. Kesejahteraan karyawan meningkat sesuai dengan pertumbuhan organisasi.
21. Terealisasinya akreditasi Paripurna RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.
22. Tercapainya pengembangan SDM sesuai dengan program pengembangan RS.
23. Tercapainya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel.
24. Tercapainya Penilaian Tingkat Kesehatan rumah sakit kategori sehat.
25. Terintegrasinya SIM RS.
26. Terealisasinya pengelolaan anggaran sesuai dengan perencanaan yang mengacu
pada ketentuan pengelolaan keuangan.
27. Terlaksananya administrasi ketata usahaan dan pelaporan, kerumahtanggaan
dan perlengkapan serta hukum, organisasi dan humas.
28. Tercapainya kinerja pelayanan pada seluruh Instalasi Direktorat Keuangan dan
Administrasi Umum.

C. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA


1. Kontrak Indikator Utama Tahun 2019
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan
akuntabel serta berorientasi pada hasil maka dilakukan penetapan kinerja antara Direktur
Utama RSj Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang dan Dirjen Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI sebagai berikut :

Penetapan Indikator sesuai RSB tahun 2019 adalah sebagai berikut

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

Perspektif Stakeholder
1 Terwujudnya kepuasan 1 Tingkat Kesehatan RS BLU Sehat AAA
stakeholder Tingkat Kepuasan Pasien dan
2 80 %
Masyarakat

23
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

3 Tingkat Kepuasan Pegawai 80 %


4 Tingkat Kepuasan Peserta Didik 80 %
Prosentase Komplain yang
5 100 %
Ditindaklanjuti

Perspektif Proses Bisnis

Terwujudnya Surveilance GCI


2 Pelayanan yang 6 Terakreditasi Nasional Paripurna dan Akreditasi RS
Berkualitas. versi 2012

3 Terwujudnya Inovasi Jumlah pengembangan jenis layanan


7 5
pelayanan berbasis RS psikogeriatri berbasis RS
dan komunitas Jumlah Pengembangan Jenis Layanan
8 9
Psikogeriatri Berbasis Komunitas
4 Terwujudnya Manitenance &
Jumlah Institusi Jejaring Pelayanan
Pengembangan 9 perencanaan
Psikogeriatri
Kerjasama dengan pengembangan
Institusi Jejaring dalam Jumlah Institusi Jejaring Pendidikan
10 2
Pelayanan, Pendidikan Psikogeriatri
dan Penelitian Jumlah Institusi Jejaring Penelitian
11 2
Psikogeriatri
Pemberdayaan Layanan PPK Primer
12 18
dan Sekunder
Terealisasinya Kerjasama dengan Sister
13 4
Hospital LN dan DN
Prosentase Supervisi yang Dilakukan 80 %
14
oleh Jejaring Pendidikan
Terwujudnya Bisnis
Prosentase Unit Kerja yang Mencapai
5 Proses Internal yang 15 100 %
Target IKU
Efektif

Perspektif Pengembangan Personil dan Organisasi

Terwujudnya budaya
kinerja yang Prosentase Pegawai yang Berperilaku
6 16 90%
berkomitmen sesuai Budaya Kerja
pelayanan prima
Terwujudnya
Prosentase Pegawai yang Memenuhi
7 peningkatan 17 75%
Standar Kompetensi
kompetensi SDM
Terwujudnya
8 kehandalan aset untuk 18 OEE (overall equipment effectiveness ) 80%
psikogeriatri
Tercapainya sistem IT
9 19 Level integrasi IT rumah sakit Terintegrasi
yang terintegrasi
Perspektif Finansial
Terwujudnya Efisiensi
10 20 POBO > 45%
biaya
Tercapainya
11 peningkatan 21 Tingkat pertumbuhan pendapatan 18%
pendapatan RS

24
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

BAB IV
STRATEGI DAN PELAKSANAAN

A. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN


Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang di tetapkan, dan untuk mencapai indicator
dan target unit dalam organisasi, perlu di tentukan strategi pencapaiannya sebagai
berikut :
1. Strategi Direktorat Medik dan Keperawatan
a) Mengembangkan pelayanan rawat jalan diluar ruang lingkup pelayanan yang
difasilitasi oleh PBJS, yang mempertimbangkan kebutuhan masyarakat, yaitu
pelayanan yang berbasis preventif dan promotif.
b) Melakukan monitoring dan evaluasi proses pengurusan ijin peralatan medis
dengan mempertimbangkan target waktu dan manajemen risiko yang obyektif.
c) Implementasi manajemen HTA untuk investasi alat medis yang berbiaya tinggi.
d) Update regulasi yang berkaitan dengan pelayanan medis, untuk mengupayakan
kualitas dan produktifitas pelayanan tetap produktif.
e) Mendorong setiap unit kerja untuk membangun inovasi pelayanan melalui
monitoring dan evaluasi pencapaian mutu dan produktivitas.
f) Melakukan upaya “social marketing‟ melalui aktivitas-aktivitas edukasional di
komunitas yang menjadi sasaran kegiatan PKRS.
g) Membangun tim pemasaran yang handal yang mampu mengakomodir
kebutuhan pemasaran di masing masing unit pelayanan.

2. Strategi Direktorat SDM dan Pendidikan


1. Meningkatkan pencapaian Indikator Mutu Unit kerja (Bagian SDM)
2. Meningkatkan pencapaian target kegiatan unit kerja (Bagian SDM)
3. Meningkatkan implementasi dan evaluasi Tingkat Kepuasan Pegawai.
4. Melakukan pemenuhan kebutuhan pegawai sesuai standar kuantitas SDM &
analisa beban kerja.
5. Mengoptimalkan program Reward dan Punishment.
6. Melakukan Implementasi sistem remunerasi yang berbasis kinerja.
7. Terwujudnya budaya kerja yang berkomitmen pada pelayanan prima.
8. Mengoptimalkan peran dan fungsi agen perubahan (AOC).

25
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

9. Mengembangkan sistem IT yang terintegrasi antara Bagian Diklit dan Bagian


SDM
10. Mengoptimalkan implementasi E-Performance Individu (EPI) berdasarkan
kegiatan/kinerja individu.
11. Meningkatkan implementasi dan evaluasi komplain yang ditindaklanjuti.
12. Meningkatkan prosentase pegawai yang memenuhi standar kompetensi melalui
pendidikan dan pelatihan.Memperbaiki asrama termasuk penambahan kamar
mandi sehingga untuk pelayanan pendidikan mengalami hambatan;
13. Memenuhi Sarana Prasarana perlengkapan asrama untuk asrama ex Poltekkes
(tempat tidur, kasur, selimut, sprei, bantal , meja dan kursi)
14. Melakukan koordinasi intensif dengan Ditjen Yankes, Biro Kepegawaian dan
PPSDM terkait dalam proses penerbitan surat tugas belajar dan ijin belajar .
15. Mengusulkan pegawai yang akan alih jabatan fungsional dokdiknis
16. Melakukan kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas negeri terkait
dokdiknis
17. Mengoptimalkan dukungan IT penunjang pendidikan
18. Mempersiapkan ruangan Labskill yang memadai.
19. Mengusulkan pengembangan Museum baik lahan maupun jumlah SDM
20. Melakukan kerjasama dengan travel aget untuk pengembangan Museum
Kesehatan Jiwa sebagai destinasi wisata Malang Utara

3. Strategi Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum


Strategi yang disusun berdasarkan matrik RSB Tahun 2015 – 2019 yang dalam
tahun 2019 bisa dijabarkan sebagai berikut :
1. Menjalin kerjasama dengan pihak BPN (Balai Pertanahan Nasional ) dan
Kementerian Kesehatan RI dan Dewan Pengawas RS dalam rangka aset
pemanfaatan negara terutama tanah.
2. Menjalin kerjasama dengan pengembang atau pihak ketiga yang bergerak pada
bidang pariwisata untuk mengembangkan wisata di RSJ yang berbasis wisata
edukasi dan rehabilitasi Jiwa untuk memanfaatkan lahan yang dimiliki RSJ serta
meningkatkan pendapatan.
3. Pengusulan perencanaan anggararan secara berjenjang dan tepat waktu, melalui
E-Planning maupun pengusulan alokais anggaran sesuai kebutuhan operasional
RS khususnya Belanja modal baik alat medik maupun non medik dalam rangka

26
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

pemenuhan sarana dan prasarana untuk melayani dan meningkatkan kepuasan


pelanggan.
4. Pembuatan Aplikasi persediaan di Gudang RS dalam rangka untuk mendukung
Laporan BMN secara tepat waktu, serat meningkatkan sumber daya staf
pengelola BMN melalui pelatihan dan workshop.
5. Melakukan koordinasi dengan dinas/ institusi terkait mengenai ijin penggunaan
alat serta pemeriksaan yang berhubungan dengan Kesehatan Lingkungan
(IPAL, B3, Incinerator).
6. Melakukan Upaya
a. Optimalisasi ketersediaan anggaran dalam rangka pengembangan pelayanan
baru sesuai dengan skala prioritas untuk meningatkan pendapatan RS
b. Secara intensif melakukan koordinasi dengan dirjen yankes kemkes RI
maupun Dirjen PK BLU Kemkeu untuk regulasi KSO untuk pemanfaatan aset.
c. Melakukan monev secara berkala dalam upaya efisiensi penggunaan dana di
setiap kegiatan bisa berjalan efektif.
d. Menetapkan Tim Tarif untuk penyesuaian tarif RS berdasarkan unit cost dan
mengusulkan ke K/L untuk segera mendapatkan pengesahan dan Penetapan
dari Kemkeu.
7. Melaksanakan renovasi Gedung Tua yang rusak berat untuk bisa dimanfaatkan
sebagai gedung Pelayanan.
8. Melaksanakan perencanaan dan pengadaan alat penunjang diagnostik sesuai
dengan kebutuhan dan pengembangan layanan di RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang.
9. Sosialisasi dilaksanakan dalam rapat koordinasi tentang keterkaitan matrik RSB
dan RBA tahun 2019 sesuai dengan alokasi definitif yang tercantum dalam DIPA
dan RKAKL 2019.
10. Mengembangkan RS menjadi “Green Hospital” baik dari perbaikan lingkungan
RS, maupun sistem pelaporan yang “paper less”
11. Melaksanakan Beauty Contest untuk pemilihan bank mitra secara transparan.

B. HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN STRATEGI


1. Hambatan Direktorat Medik dan Keperawatan
1) Kuantitas pengembangan pelayanan yang berbasis revenue center belum
optimal karena keterbatasan SDM dan belum ada analisis pasar yang bisa

27
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

dijadikan evidence base untuk menentukan kebutuhan masyarakat.


2) Pemenuhan persyaratan untuk ijin operasional alat medis belum bisa dilakukan
tepat waktu karena kendala prosedur pengadaan
3) Sinergisitas antar unit pelayanan untuk mewujudkan satu sasaran tertentu belum
optimal.
4) Sistem reward dan punishment belum dapat mengaitkan antara kinerja SDM
dan kompensasi berdasarkan sistem remunerasi secara optimal. Kondisi ini
berdampak tidak adanya kompetisi yang sehat diantara unit kerja untuk
meningkatkan produktivitas kinerjanya.
5) Pengembangan tim promosi belum optimal sehingga belum dapat dirasakan
dampaknya terhadap peningkatan produktivitas.
6) Pelayanan kesehatan jiwa unggulan Psikogeriatri belum memberikan kontribusi
produktivitas pendapatan rumah sakit secara optimal. Kondisi ini disebabkan
oleh faktor :
a). Konsep pelayananan psikogeriatri belum pernah dievaluasi kembali
kesesuaiannya dengan kebutuhan masyarakat serta ketersediaan skema
pembiayaan yang mempengaruhi ability to pay di masyarakat.
b). Ketersediaan SDM multidisipliner yang mempunyai kompetensi
spesialisasi psikogeriatri belum terpenuhi secara optimal.
- Upaya promosi pelayanan belum dilengkapi dengan pembuatan indikator
yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitasnya

2. Hambatan Direktorat SDM dan Pendidikan


Dalam melaksanakan strategi tersebut diatas banyak mengalami kendala/
hambatan antara lain :
1) Dukungan IT yang belum optimal danmasihperluuntukdikembangkan,
sementaraketersedian SDM pengembang program SIM RS sangat minimal.
2) Dukungan tim promosi yang belum sebagai unit yang berdiri sendiri sehingga
kurang fokus untuk menggarap lahan/sasaran bisnis pelayanan.
3) Ketersediaan SDM khususnya Psikiater, Dokter Umum dan Perawat yang belum
memenuhi ABK sehingga ada keterbatasan terhadap upaya untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas kinerja.
4) Adanya rujukan berjenjang khususnya layanan non pasikiatri mempengaruhi
jumlah kunjungan pasien non psikiatri. Hal yang berkontribusi diantaranya

28
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

adanya penetapan kelas pelayanan non psikiatri mengikuti kelas unit utama
pelayanan, jadi meskipun pelayanan non psikiatri adalah kelas B dalam rujukan
PCARE mengikuti kelas type A.
5) Belum ada monev yang terintegrasi dan berorientasi output dari upaya promosi
yang telah dilakukan. Kondisi ini berdampak menjadi terlambat/ kurang
antisipatifnya identifikasi dan tindak lanjut terhadap gap capaian target kegiatan.
6) Sistem reward dan punishment belum dapat mengaitkan antara kinerja SDM dan
kompensasi berdasarkan sistem remunerasi secara optimal. Kondisi ini
berdampak tidak adanya upaya kompetisi diantara unit kerja untuk meningkatkan
produktivitas kinerjanya.
7) Pelayanan kesehatan jiwa unggulan Psikogeriatri belum memberikan kontribusi
produktivitas pendapatan rumah sakit secara optimal. Kondisi ini disebabkan oleh
faktor :
- Beberapa program layanan psikogeriatri belum masuk dalam pembiayaan
BPJS, karena sebagian masyarakat keberatan harus membayar sehingga
mempengaruhi kunjungan.
- Ketersediaan SDM multidisipliner yang mempunyai kompetensi spesialisasi
psikogeriatri belum terpenuhi secara optimal.
- Upaya promosi pelayanan belum dilengkapi dengan pembuatan indikator
yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitasnya.
8) Terbatasnya kapasitas asrama karena banyaknya bangunan asrama yg rusak
karena bangunan tua dan perlengkapan asrama yang belum dipenuhi karena
terbatasnya alokasi anggaran.
9) Zoning asrama masih memerlukan kajian kembali sehubungan dengan
kembalinya asrama ex Poltekkes
10) Pengurusan tugas belajar dan ijin belajar pegawai sangat tergantung pada tindak
lanjut usulan dari unit utama.( Dirjen Yankes)
11) Belum adanya Labskill yang memadai.
12) Pengembangan museum masih terbatas karena lahan yang ditempati terbatas.

3. Hambatan Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum


Keterbatasan dana di APBN sehingga diharapkan satuan kerja untuk lebih
efisiensi dalam pelaksanaan penganggaran.

29
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

1) Pemantapan perencanaan di unit kerja melalui pelatihan dan sosialisasi sehingga


kedepan semua perencanaan bisa dituangkan dalam RBA masing-masing unit
kerja.
2) Dengan berubahnya sistem Penganggaran dengan single sistem dimana untuk
proses revisi harus menunggu digital stam perubahan sehingga apabila masih
dalam proses baik di kanwil maupun DJA maka revisi berikutnya harus menunggu
perubahan digital stam dan bisa diunduh melalui DIPA online
3) Perhitungan target hendaknya realistis dihitung berdasarkan trend prosestase
kenaikan capaian kinerja tahun sebelumnya
4) Akan ditetapkan standart terkait sarana dan prasarana baik peralatan kesehatan
maupun rumah tangga yang mengacu pada standart sarana prasarana Rumah
Sakit.
5) Diupayakan operasional pemeliharaan dilakukan sebagai cagar budaya oleh
dinas terkait.
6) Pengembangan pelayanan medik maupun keperawatan yang benar-benar
dibutuhkan oleh pelanggan, maka perlu di prioritaskan pengadaan sesuai master
plan Psikogeriatri.
7) Dilakukan rekonsiliasi dengan KPKNL terkait proses penghapusan barang dan
gedung dalam rangka kegiatan pengembangan pelayanan RS
8) Dilakukan koordinasi dengan dinas perijinan setempat secara insentif untuk
mendapatkan ijin operasional
9) Telah diusulkan ke Tim penyusun pedoman RBA pusat terkait penyesuaian
pedoman RBA dengan pedoman RSB
10) Peningkatan Biaya pengiriman surat dinas melalui Jasa Kantor pos yang
signifikan sejak bulan Januari 2019.
11) Penyempurnaan aplikasi persediaan dan terintegrasinya aplikasi persediaan obat
sebagai data dukung untuk Laporan Keuangan.
12) Melakukan input secara uptudate aplikasi E-Monev, SIMAN, SIMAK-BMN ASPAK,
E-Planning, SAIBA sebagai bagian dari SIPERMONEV.
13) Mengupayakan bagi semua unit kerja untuk melaksanakan survey kepuasan
pelanggan
14) Terdapat kekurangan SDM dalam hal kuantitas dan kualifikasi, misalnya akuntan,
ternaga administratif, tenaga perencana, pengemudi, dan sebagainya baik
karena belum adanya rekrutmen, adanya SDM yang sakit berat, memasuki masa

30
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

purna tugas, maupun akibat adanya perpindahan SDM keluar RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang karena berbagai sebab.
15) SPSE sering terkendala system error sehingga menghambat proses pengadaan.

C. UPAYA DAN TINDAK LANJUT


1. Direktorat Medik dan Keperawatan
1) Menyusun matrik pengembangan pelayanan berbasis promotif dan preventif
disertai dengan implementasi sistem PDCA yang terukur.
2) Melakukan efisiensi dan reorganisasi kegiatan pelayanan medik dan
keperawatan sehingga semua kebutuhan dapat terakomodir.
3) Mengembangkan dan memperbanyak clinical pathways untuk memastikan
pelayanan yang lebih terukur dan akuntabel.
4) Melaksanakan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program pelayanan yang
berdasarkan CP (Clinical Pathway) secara berkesinambungan dan menjadi salah
satu dasar pembuatan kebijakan pelayanan.
5) Meningkatkan koordinasi dengan lintas sektor untuk mendukung program
promosi kesehatan jiwa masyarakat di daerah dengan melaksanakan pertemuan
melalui TPKJM (Tim Pembina Kesehatan Jiwa Masyarakat) provinsi dan TPKJM
(Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat) Kabupaten/Kota agar ada
persamaan persepsi.
6) Melakukan advokasi formal maupun informal kepada BPJS, tentang kebutuhan
pelayanan kesehatan jiwa.
7) Meningkatkan promosi ke masyarakat melalui penyuluhan kesehatan maupun
kesehatan jiwa pada kader kesehatan, kelompok/posyandu lansia, penyebaran
informasi/leaflet dan elektronik (TV, radio dan web site atau media cetak).
8) Pemetaan promosi pelayanan dan implementasi yang lebih terukur.

2. Direktorat SDM dan Pendidikan


1) Dilakukan follow up secara rutin terkait pencapaian Indikator Mutu Unit kerja
(Bagian SDM)
2) Membuat kebijakan internal yang lebih fleksibel terhadap kebijakan dari pusat
3) Meningkatkan Implementasi dan evaluasi Tingkat Kepuasan Pegawai dan
menerapkan konsekwensi
4) Efisiensi dan penambahan formasi tenaga Non PNS sesuai ABK dan anggaran

31
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

5) Pemberian reward dan punishment berbasis kinerja


6) Tersedianya data remunerasi berbasis kinerja tepat waktu (tanggal 10/bln)
7) Pelatihan eksternal/in house training peningkatan motivasi, ESQ training.
8) Mengoptimal kan agen-agen perubahan (AOC) dengan penguatan komitmen
9) Membuat Sistem IT yang terintegrasi antara Bagian Diklit dan Bagian SDM dan
peningkatan disiplin pemutakhiran data.
10) Bridging Sistem EPI dengan Remunerasi melalui SIRS.
11) Dilakukan follow up secara rutin terhadap proses dan aturan kepegawaian dengan
memperhatikan kebijakan di Pusat.
12) Pengembangan SDM dengan memperbanyak pelatihan internal.
13) Mengusulkan perbaikan asrama secara bertahap dan sarana prasarana
perlengkapan asrama yang masih kurang
14) Mengusulkan zoning asrama
15) Mengusulkan sarana labskill yang memadai.
16) Melakukan koordinasi yang lebih intensif dengan unit utama yaitu Ditjen Yankes,
serta PPSDM dan Biro Kepegawaian tentang penerbitan surat ijin belajar dan
tugas belajar.
17) Mengusulkan dukungan IT untuk menunjang pendidikan (bandwidth Wi-fi / spot
area) dan mengusulkan pembukaan akses E-Jurnal dengan institusi pasangan.
18) Mengusulkan pengembangan museum dengan membentuk tim expert dan
penataan koleksi serta bekerja sama dengan travel agent untuk Museum sebagai
destinasi wisata Malang Utara

3. Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum


1) Melakukan upaya monitoring dan evaluasi penggunaan aset negara terutama
terhadap pemanfaatan asset tanah untuk peningkatan pendapatan rumah sakit
dengan melakukan inovasi sesuai dengan regulasi.
2) Melaksanakan upaya advokasi secara lebih intensif oleh jajaran direksi untuk
mendapatkan alokasi anggaran belanja modal dari APBN baik untuk
pemeliharaan maupun investasi baru sarana dan prasarana pelayanan termasuk
peralatan kesehatan sesuai perkembangan teknologi kedokteran.
3) Melaksanakan pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat khususnya yang mempunyai daya ungkit bagi peningkatan kepuasan
pelanggan.

32
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

4) Melaksanakan monitoring dan evaluasi kondisi BMN secara rutin sehingga dapat
dilakukan penghapusan barang dan gedung secara tepat dan benar.
5) Melakukan monitoring dan evaluasi surat ijin penggunaan alat dan bangunan
serta berkoordinasi secara intensif dengan dinas/institusi terkait.
6) Keuangan
a. Pengembangan pelayanan baru menyesuaikan dengan ketersediaan
anggaran dan berdasarkan skala prioritas.
b. Belum optimalnya pemanfaatan aset dikarenakan aturan dari pusat sampai
saat ini belum terbit sehingga target pendapatan tidak terpenuhi. Dilakukan
koordinasi secara intensif dengan Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemkes RI
dalam mewujudkan regulasi tentang KSO.
c. Dilakukan efisiensi penggunaan dana melalui penentuan skala prioritas
kegiatan.
d. Mereview pola tarif sesegera mungkin, dan menyesuaikannya dengan unit
cost dikarenakan tarif yang berlaku tidak sesuai dengan kondisi saat ini.
7) Pemantauan, pengusulan perbaikan, dan pelaksanaan rehabilitasi gedung tua
yang rusak berat menjadi gedung penunjang pelayanan pendidikan.
8) Melakukan health tecnology analysis, sehingga perencanaan dan pengadaan alat
penunjang diagnostik dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi RSJ dr.
Radjiman Wediodiningrat.
9) Melakukan sosialisasi tentang RSB, RBA tahun 2019 dengan kesesuaian matrik
yang telah direncanakan dan setiap pengadaan Alat Kesehatan yang harus
disertai justifikasi atas usulan yang disampaikan.
10) Menjadikan RS sebagai green Hospital dengan melakukan kegiatan pelaporan
unit melalui pusat data, EFS dan SIM RS dengan paper less.
11) Menjalin kerjasama dengan kantor pos atau jasa pengiriman surat untuk
mengurangi biaya operasional pengiriman surat dinas serta mengefektifkan
kinerja staf pengirim surat dikarenakan keterbatasan tenaga. Mengingat semakin
banyak staf administrasi yang memasuki masa purna tugas.

33
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

BAB V
HASIL KERJA

Hasil pencapaian kinerja merupakan pencapaian selama Tahun 2019 berdasarkan


target yang telah ditentukan yang akan dijelaskan sebagai berikut :

A. PENCAPAIAN TARGET KINERJA DAN PENDAPATAN


1. Pencapaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2019
Pencapaian Indikator Kinerja Utama sesuai RSB Tahun 2019
Target IKU Realisasi
Sasaran Strategis IKU Satuan
Tahun 2019 Tahun 2019
Perspektif Stakeholder
Terwujudnya kepuasan Tingkat Kesehatan RS
1 1 Katagori BAIK AAA BAIK AA
stakeholder BLU
Tingkat Kepuasan
2 Scoring > 80% 84,57%
Pasien dan Masyarakat
Tingkat Kepuasan
3 prosentase 80% 88,09%
Pegawai
Tingkat Kepuasan
4 prosentase 80% 83,91%
Peserta Didik
Prosentase Komplain
5 prosentase 100% 100%
yang Ditindaklanjuti
Perspektif Proses Bisnis
SGS ISO
9001 : 2015
Surveilance Jumlah 2
Terwujudnya Akreditasi
Terakreditasi Nasional dan
2 Pelayanan yang 6 jumlah SNARS
dan JCI Akreditasi RS
Berkualitas. Tingkat
versi 2012
Internasional
Jumlah 1
3 7 Jumlah
Terwujudnya Inovasi
pengembangan jenis Jumlah
pelayanan berbasis RS 5 2
layanan psikogeriatri lembaga
dan komunitas
berbasis RS
Jumlah
Pengembangan Jenis Jumlah
8 4 4
Layanan Psikogeriatri Lembaga
Berbasis Komunitas

34
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

4 Terwujudnya
Manitenance
Pengembangan
Jumlah Institusi dan
Kerjasama dengan
9 Jejaring Pelayanan Jumlah Perencanaan 5
Institusi Jejaring dalam
Psikogeriatri Pengembang
Pelayanan, Pendidikan
an
dan Penelitian
Jumlah Institusi
10 Jejaring Pendidikan Jumlah 2 2
Psikogeriatri
Jumlah Institusi
Maintenance
11 Jejaring Penelitian Jumlah 2
2
Psikogeriatri
primer Layanan PPK
12 Jumlah 18 111
Primer dan Sekunder
Terealisasinya
Kerjasama dengan Sesuai
13 4 0
Sister Hospital LN dan angka
DN
Prosentase Supervisi
14 yang Dilakukan oleh Prosentase 80 % 80%
Jejaring Pendidikan
Terwujudnya Bisnis Prosentase Unit Kerja
5 Proses Internal yang yang Mencapai Target Prosentase 100% 90%
15
Efektif IKU
Perspektif Pengembangan Personil dan Organisasi
Terwujudnya budaya
Prosentase Pegawai
kinerja yang
6 yang Berperilaku prosentase 90% 82,4%
berkomitmen 16
sesuai Budaya Kerja
pelayanan prima
Terwujudnya Prosentase Pegawai
7 peningkatan yang Memenuhi Prosentase 75% 77%
17
kompetensi SDM Standar Kompetensi
Terwujudnya OEE (overall
8 kehandalan aset untuk equipment prosentase 80% 90,28%
18
psikogeriatri effectiveness )
Tercapainya sistem IT Level integrasi IT
9 Level Terintegrasi Advance
yang terintegrasi 19 rumah sakit
Perspektif Financial
Terwujudnya Efisiensi
10 20 POBO prosentase 45% 46,94%
biaya
Tercapainya
Tingkat pertumbuhan
11 peningkatan Prosentase 18% - 1,78%
21 pendapatan
pendapatan RS
35
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

2. Capaian sesuai Indikator Kinerja Utama RSB 2015-2019 sebagai berikut :

a. Tingkat Kesehatan RS BLU


Kondisi yang dicapai :
Tingkat kesehatan rumah sakit diukur berdasarkan Peraturan Dirjen
Perbendaharaan Kemenkeu No 23 Tahun 2015 untuk periode tahun 2015, dan
Peraturan Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu No 36 Tahun 2016 untuk periode
tahun 2016-2017 serta Peraturan Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu No 24
Tahun 2018 untuk periode tahun 2018-2019. Hasil yang dicapai dalam peride 5
tahun dapat digambarkan sebagai berikut :

No Periode Target RSB Realisasi Capaian Kategori Capaian


1 Tahun 2015 AA 83,30 AA
2 Tahun 2016 AA 80,62 AA
3 Tahun 2017 AA 87,02 AA
4 Tahun 2018 AA 81,12 AA
5 Tahun 2019 AAA 80,05 AA

Capaian Tingkat Kesehatan RS


88
87,02
86

84
83,3
82
Capaian
80,62 81,12 80,05
80

78

76
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Permasalahan :
• Terjadi penurunan tingkat kesehatan RS BLU baik dari segi kinerja keuangan
maupun kinerja pelayanan, capaian tahun 2017 sebesar 87,02, dan capaian
tahun 2018 tercapai 81,12 dan capaian tahun 2019 sebesar 80,90. Hal ini
disebabkan karena terdapat penurunan capaian untuk capaian pertumbuhan
pemeriksaan ECT serta rehabilitas medik yang berimbas pada capaian skor 0.

36
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

• Pencapaian kinerja pelayanan dari tahun 2018 hingga tahun 2019 menurun
disebabkan oleh perubahan regulasi rujukan pasien BPJS, promosi layanan
yang kurang optimal dan efektif dan tidak ada penambahan institusi jejaring
rujukan pasien.
Usulan Pemecahan masalah:
• Investasi yang telah dilakukan akan segera dioperasionalkan secara optimal
Serta peningkatan promosi melalui pemetaan sasaran, frekuensi dan evaluasi
output.
• Membangun komunikasi, koordinasi dan kerjasama dengan institusi baru
untuk perluasan jejaring rujukan serta mengembangkan value pelayanan
untuk meningkatkan kunjungan pasien non BPJS.

Hasil Perhitungan Tingkat Kesehatan RS dr. Radjiman Wediodningrat tahun 2019


Aspek Keuangan
NO Sub Aspek/ Kelompok Indikator/ Indikator Skor Haper Nilai Riil
1 Rasio Keuangan
a. Rasio Kas (Cash Ratio) 2,25 4.788,74 0,5
b. Rasio Lancar (Current Ratio) 2,75 6.093,61 2,75
c. Periode Penagihan Piutang (Collection Periode) 2,25 83,53 0,5
d. Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover) 2,25 8,08 0,75
e. Imbalan atas Aset Tetap (Return of Fixed Asset) 2,25 1,20 1
f. Imbalan Ekuitas (Return on Enquity) 2,25 1,25 0,85
g. Perputaran Persediaan (Inventory Turn over) 2,25 17,95 1,25
h. Subsidi Biaya Pasien / % 0 0 0
i. Rasio POBO 2,75 46,94 2,75
2 Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU
a. Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif
- Ditandatangani sebelum tgl 31 Des tahun
sebelumnya 0,4 sesuai 0,4
- Ditandatangani oleh pemimpin BLU 0,4 sesuai 0,4
- Diketahui oleh Dewas 0,4 sesuai 0,4
- Disetujui oleh Menteri 0,4 sesuai 0,4
- Format sesuai dengan PMK No.95/PMK.05/2011 0,4 sesuai 0,4
b. Laporan Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan

- Laporan Keuangan Semester 1 disampaikan ≤


tanggal 15 0,66 sesuai 0,66

37
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

- Laporan Keuangan Tahunan ≤ tanggal 22 Januari


tahun anggaran berikutnya
0,67 sesuai 0,67
- Laporan Keuangan Tahunan Audited disampaikan
sampai batas akhir penyampaian LKKL Audited kepada
Menteri Keuangan
0,67 ada 0,67
c. Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja
BLU

- SP3BBLU TW 1 saldo kas telah sesuai 0,4 sesuai 0,4


- SP3BBLU TW 2 saldo kas telah sesuai 0,4 sesuai 0,4
- SP3BBLU TW 3 saldo kas telah sesuai 0,4 sesuai 0,4
- SP3BBLU TW 4 saldo kas telah sesuai 0,8 sesuai 0,8
d. Tarif Layanan 1 1
ada
e. Sistem Akuntansi
- Sistem akuntansi keuangan 0,6 ada 0,6
- Sistem akuntasi biaya 0,2 ada 0,2
- Sistem Akuntansi Aset tetap 0,2 ada 0,2
f. Persetujuan rekening
- Rekening pengelolaan kas 0,1 ada 0,1
- Rekening operasional 0,3 ada 0,3
- Rekening dana kelolaan 0,1 ada 0,1
g. SOP Pengelolaan Kas 0,5 ada 0,5
h. SOP Pengelolaan Piutang 0,5 ada 0,5
i. SOP Pengelolaan Utang 0,5 ada 0,5
j. SOP pengadaan Barang dan Jasa 0,5 ada 0,5
k. SOP Pengelolaan Barang Inventaris 0,5 ada 0,5
Jumlah Skor Aspek Keuangan 30 21,35

Aspek Pelayanan
NO Sub Aspek/ Kelompok Indikator/ Indikator Skor Haper Nilai Riil

1 Layanan

a. Pertumbuhan produktifitas
1) Pertumbuhan rata-rata kunjungan rawat jalan 2 0,93 1
2) Pertumbuhan rata-rata kunjungan rawat darurat 2 1,05 1,5
3) Pertumbuhan hari perawatan rawat inap 2 0,92 1
4) Pertumbuhan pemeriksaan radiologi 2 1,36 2
5) Pertumbuhan pemeriksaan laboratorium 2 1,24 2
6) Pertumbuhan psikoterapi/ECT 2 0,64 0
7) Pertumbuhan rehab medik 2 0,68 0
8) Pertumbuhan peserta didik pendidikan kedokteran 2 0,96 1,25
9) Pertumbuhan penelitian yang dipublikasikan 2 5 2

38
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

b. Efektifitas Pelayanan
1) Kelengkapan rekam medik 24 jam selesai pelayanan 2 96,23% 2
2) Pengembalian rekam medik 2 99,22% 2
3) Angka pembatalan operasi/ECT 2 0,00 2
4) Angka kegagalan hasil radiologi 2 0,00 2
5) Penulisan resep sesuai formularium 2 0,96 2
6) Angka pengulangan pemeriksaan laboratorium 2 0,11 2
7) Bed Occupacy Rate (BOR) 2 68,64% 1,5
c. Pertumbuhan Pembelajaran
1) Rata-rata jam pelatihan/karyawan 1 239,52% 1,50
2) Persentase Dokter Pendidik Klinis yang mendapat
1 0,25
TOT 14%
ada program
3) Program reward and punishment 1 1
dilaksanakan
2 Mutu dan manfaat kepada masyarakat
a. Mutu Pelayanan

1) Emergency Response Time Rate 2 1 menit 10 detik 2

2) Waktu tunggu rawat jalan 2 56 menit 32 detik 1,5


3) Length of stay 2 34,94 2
4) Kecepatan pelayanan resep obat jadi 2 25 menit 35 detik 1
5) Waktu tunggu sebelum operasi/ECT 2 1 2
6) Waktu tunggu hasil laboratorium 2 40 menit 11 detik 2
7) Waktu tunggu hasil radiologi 2 2 jam 9 menit 2
b. Mutu Klinik
1) Angka kematian di gawat darurat 2 0,001756875% 2
2) Angka kematian/kebutaan ≥48 jam 2 0,38 2
3) Post Operative Death Rate (ECT) 2 0 2
4) Angka infeksi nosocomial
- luka fiksasi 1 0,01 1
- dermatomikosis 1 0,00 1
- scabies dan pedikulosis 1 0,001 1
- postural hipotensi 1 0,005 1
5) Angka kematian ibu di rumah sakit 2 0 2
c. Kepedulian kepada masyarakat

ada program
1) Pembinaan kepada Puskesmas dan sarana kesh lain 1 dilaksanakan 1
semua
ada program
2) Penyuluhan Kesehatan 1 dilaksanakan 1
semua
3) Rasio tempat tidur kelas III 2 80,93 2

39
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

d. Kepuasan Pelanggan
1) Penanganan Pengaduan/complain 1 100 1
2) Kepuasan Pelanggan 1 0,8457 0,8457
e. Kepedulian terhadap lingkungan
1) Kebersihan lingkungan (program RS Berseri) 2 9499,25 2
2) Proper lingkungan 1 hitam 0,2
Jumlah skor aspek pelayanan 70 59,55
Total Skor (Aspek Keuangan & Aspek Pelayanan) 80,90
Kategori Tingkat Kesehatan RS AA

b. Tingkat Kepuasan pasien dan masyarakat


Prosentase capaian pelaksanaan survei kepuasan pasien dan masyarakat

Kondisi yang dicapai:


Implementasi dan evaluasi indikator kinerja kepuasan pasien dan
masyarakat pada tahun 2015-2018 menggunakan dasar Permenpan
nomor 25 tahun 2004, sedangkan pada tahun 2019 pelaksanaan
menggunakan dasar Permenpan nomor 14 tahun 2017. Adapun capaian
pelaksanaan survei kepuasan pasien dan masyarakat pada periode 2015-
2019 sebagai berikut :

Periode

Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target RSB

80 80 80 80 80
Prosentase survei
kepuasan pasien dan
masyarakat Realisasi Capaian (Indeks IKM)

80,60 82,80 82,23 82,22 84,57

40
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Capaian Tingkat Kepuasan Pasien dan Masyarakat (Indeks IKM)

85
84,57
84
82,8
83
82,23 82,22
82 Target RSB
81
80,6
80 Capaian Tingkat
80 80 80 80 80
79 Kepuasan Pasien dan
78 Masyarakat

77
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2015 2016 2017 2018 2019

Permasalahan :

• Survei kepuasan pasien dan masyarakat sesuai RSB 2015-2019 target 80 dari
tahun 2015-2018 capaian terus meningkat melebihi target yang ditetapkan.
Dengan mutu pelayanan B kategori baik. Pengumpulan form survei yang telah
terisi di rekap setiap bulan, untuk analisa dan laporan dilakukan setiap 3 (tiga)
bulan. Pada tahun 2019 target internal dinaikkan menjadi ≥ 85, pengumpulan
survei, analisa dan laporan dilakukan setiap bulan dan capaian rata-rata 84,57
yang masih dalam kategori baik. Hasil Analisa bukan prosentase tetapi
menggunakan indek nilai. Permasalahan pengumpulan form survei yang telah
diisi kurang tepat waktu, unit kerja pelayanan belum keseluruhan melakukan
survei secara teratur dan dari form survei yang terdiri dari 9 unsur pelayanan
capaian masih belum 100%.

Usulan Pemecahan Masalah :

• Meningkatkan koordinasi dengan direktorat/unit kerja terkait yang langsung


dengan pelayanan pasien dan masyarakat baik di unit kerja rawat jalan, IGD,
rawat inap dan penunjang lainnya untuk berpartisipasi aktif dalam keterlibatan
pelaksanaan survei serta analisisnya sesuai SOP sehingga bisa dilaporkan tepat
waktu dan untuk nilai unsur pelayanan yang kurang bisa ditingkatkan melalui
feedback ke unit kerja serta form isian survei bisa unduh di turbonas rumah sakit.

41
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

c. Evaluasi Tingkat Kepuasan Pegawai


Kondisi yang dicapai :
Kondisi yang dicapai :
Evaluasi Kepuasan pegawai yang dilaksanakan pada Tahun 2019
dengan membagikan google form kepada Pegawai RSJ dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang. Adapun hasilnya dapat digambarkan sebagai
berikut :

Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target RSB

> 80% > 80% > 80% > 80% > 80%
Tingkat Kepuasan
Pegawai Realisasi Capaian

80% 86,10% 86,20% 87,15% 88,09%

Tingkat Kepuasan Pegawai

90%
88,09%
88%
86,10%
87,15%
86% Target RSB
86,20%
84%

82% Capaian Tingkat


Kepuasan
80%
Pegawai
80%
80% 80% 80% 80% 80%
78%

76%

74%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

42
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Permasalahan:

Pada tahun 2019 terjadi kenaikan tingkat kepuasan pegawai bila


dibandingkan dengan kurun waktu sebelumnya, Faktor yang mempengaruhi
antara lain:
• 61,9% pegawai menyatakan puas terhadap pemberian jasa pelayanan /
intensif atau kerja extra yang telah dilakukan.
• 85,4% pegawai menyatakan puas terhadap tersedianya peralatan dan
perlengkapan yang mendukung pekerjaan.
• 85,4% pegawai menyatakan puas terhadap perhatian institusi Rumah
Sakit terhadap pegawai.
• 38,1% pegawai tidak puas terhadap pemberian jasa pelayanan / intensif
atau kerja extra yang telah dilakukan.
• 14,6% pegawai tidak puas terhadap tersedianya peralatan dan
perlengkapan yang mendukung pekerjaan.
• 14,6% pegawai tidak puas terhadap perhatian institusi Rumah Sakit
terhadap pegawai.

Usulan Pemecahan Masalah :

• Meningkatkan kepuasan pegawai terhadap pemberian jasa pelayanan/intensif


atau kerja extra yang dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi atas
capaian pendapatan RS selama ini, sosialiasi system pembagian remunerasi,
informasi terhadap besaran remunerasi masing-masing pegawai melalui email,
dan memberikan motivasi untuk meningkatkan kinerja dengan mengedepankan
inovasi inovasi terhadap sumber penghasilan baru untuk RS melalui bidang
bidang pelayanan sehingga tidak hanya mengandalkan pendapatan dari pasien
BPJS untuk meningkatkan pendapatan RS
• Meningkatkan kepuasan pegawai terhadap tersedianya peralatan dan
perlengkapan yang mendukung pekerjaan dengan cara melakukan komunikasi
efektif dengan lebih sering melakukan supervise langsung sehingga bisa
mengetahui kebutuhan pegawai yang benar-benar diperlukanb/prioritas untuk
dipenuhi, serta mencari solusi terhadap permasalahan peralatan/perlengkapan

43
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

yang dibutuhkan dengan segera mengajukan usulan pengadaan baik melalui


perencanaan tahunan maupun pengadaan segera bila memang dirasa urgent,
• Meningkatkan kepuasan pegawai terhadap perhatian institusi rumah sakit
terhadap pegawai dengan cara membuka komunikasi langsung/tidak langsung,
melalui teknologi informasi, sehingga pegawai bisa efektif dan lugas tanpa takut
disalahkan untuk bisa menyampaikan keluhan dan permasalahannya kepada
bagian SDM Rumah Sakit dan mendapatkan solusi atas permasalahannya.

d. Evaluasi Tingkat Kepuasan Peserta Didik


Kondisi yang dicapai :
Kepuasan peserta didik dievaluasi menggunakan survey yang dilaksanakan setiap
periode layanan pendidikan. Baik untuk peserta dari S1 Kedokteran, Keperawatan
dan Non medis. Adapun yang dievaluasi adalah proses bimbingan, materi, fasilitas
praktek, akomodasi dan konsumsi. Hasilnya adalah sebagai berikut:

Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target RSB

Tingkat Kepuasan Peserta > 80% > 80% > 80% > 80% > 80%
Didik
Realisasi Capaian

77% 86% 87,35% 83% 83,91%

Tingkat Kepuasan Peserta Didik


90%
88%
86% 87,35%
86% Target RSB
83,91%
84%
83%
82%
80% Capaian Tingkat
80% 80% 80% 80% 80% Kepuasan
78%
77% Peserta Didik
76%
74%
72%
70%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

44
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Permasalahan:

• Berdasarkan hasil survey kepuasan peserta didik, angka rata-rata kepuasan


peserta didik yang capaiannya dibawah 85% terdapat pada kemudahan
prosedur layanan (75,85%), Belum optimalnya sosialisasi pedoman praktek
kepada mahasiswa berdampak pada kejelasan dan kepastian layanan
(82,55%), kewajaran biaya yang kepuasannya dibawah target (79,03%)
disebabkan karena biaya yang dibayarkan oleh mahasiswa ke institusi
pendidikan termasuk biaya selain praktek di RSJ (sehingga tampak lebih
mahal). layanan akomodasi (74,53%) dan kenyamanan di lingkungan diklit
(82,81%)
• Faktor penghambat antara lain perbaikan sarana prasarana sebagai upaya
meningkatkan sarana prasarana dan kenyamanan di lingkungan diklit masih
memerlukan upaya advokasi ke unit utama

Usulan Pemecahan Masalah :

• Untuk meningkatkan kemudahan prosedur layanan akan dilakukan evaluasi


prosedur layanan dan revisi SOP tentang layanan pendidikan
• Pada kejelasan dan kepastian layanan, usulan pemecahan masalahnya adalah
sosialisasi pedoman praktek pada saat orientasi
• Kewajaran biaya usulan pemecahan masalahnya dengan melakukan sosialisasi
pola tarif ke mahasiswa praktek saat orientasi.
• Peningkatan layanan akomodasi dan kenyamanan di lingkungan diklit dengan
mengusulkan perbaikan asrama bagi mahasiswa praktek.

5). Prosentase komplain yang ditindaklanjuti

Kondisi yang dicapai:

Implementasi dan evaluasi dari prosentase komplain yang ditindaklanjuti


berdasarkan Kecepatan Respon terhadap Komplain (KRK) tercapai 100%.
Keluhan / komplain di sampaikan secara langsung, tertulis pada form IKM, form
komplain, email, media sosial dan kotak saran tercapai sebagai berikut:

45
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Periode

Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target RSB

100% 100% 100% 100% 100%


Prosentase komplain yang
ditindaklanjuti
Realisasi Capaian

100% 100% 100% 100% 100%

Prosentase komplain yang ditindaklanjuti


120%
100% 100% 100% 100% 100%
100% Target RSB

80%

60% Capaian
Prosentase
40% Komplain yang
Ditindaklanjuti
20%

0%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Permasalahan:

• Dalam periode tahun 2015-2019 prosentase komplain yang ditindak lanjuti


sebesar 100% atau tercapai secara keseluruhan karena segera ditindaklanjuti
dan tertangani.
• Dalam periode tersebut pelayanan di farmasi sering menerima komplain
karena pelayanan yang cukup lama.
• Kedua Komplain terkait dengan SDM sebagai pemberi pelayanan pasien
kurang sesuai standar, misal dibeberapa unit kurang ramah.
• Sarana atau tempat untuk penanganan komplain atau pengaduan masyarakat
ruangan kurang informatif dan sudah diusulkan namun belum terealisasi.
46
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Usulan Pemecahan Masalah :

• Ruangan informatif yang belum terealisasi perlu dikoordinasikan ulang.


• Pencapaian dalam penanganan komplain tersebut selalu berkoordinasi dengan
unit kerja terkait
• Semua komplain yang masuk, baik yang belum terselesaikan, masih proses
maupun yang sudah terselesaikan terdokumentasi agar teridentifikasi tingkat
risiko dan dampak risiko dengan penetapan grading (merah, kuning, hijau).
• Dalam pengelolaan komplain juga tersedia kotak saran yang dipetakan dan
koordinasi dengan unit kerja saling mengingatkan bila di dalam kotak saran
terisi kritik, saran dan masukan yang perlu segra tindaklanjuti.
• Dengan penncapaian hasil tersebut perlu inovasi dengan usulan aplikasi untuk
semakin memudahkan akses masyarakat.

6). Akreditasi Nasional Paripurna


Kondisi yang dicapai :
Tercapainya akreditasi paripurna versi 2012 oleh KARS tahun 2015 telah
dipertahankan dengan re-visitasi pada tahun 2016 dan 2017. Demikian juga ISO
9001 : 2008 tetap dipertahankan untuk menunjang mutu pelayanan di Rumah
Sakit. Untuk menuju RS Pendidikan tahun 2017 telah dilakukan survey RS
Pendidikan Afiliasi, Tahun 2018 diajukan untuk Survey SNARS Ed .1 Internasional
dan pada tahun 2019 telah diperoleh predikat akreditasi tingkat Internasional
SNARS oleh KARS.

Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target RSB

Pelaksanaan
Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan
surveilance
surveilance ISO surveilance surveilance Surveilance
Terakreditasi Nasional dan ISO
9001:2008 ISO ISO dan Akreditasi
Internasional 9001:2008
Terakreditasinya RS 9001:2008 9001:2008 RS versi 2012
Reakreditasi
versi 2012 akreditasi akreditasi
RS versi 2012

Realisasi Capaian

47
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

ISO ISO ISO SGS ISO SGS ISO


9001: 2008 9001: 2008 9001: 2008 9001 : 2015 9001 : 2015
Jumlah 2 Jumlah 2 Jumlah 2 Jumlah 2 Jumlah 2

Verifikasi-1 Verifikasi-2 Pengajuan Akreditasi


Akreditasi Tingkat Akreditasi Akreditasi Re-Akreditasi SNARS
Paripurna Tingkat Tingkat SNARS Tingkat
Jumlah 1 Paripurna Paripurna Tingkat Internasional
Jumlah 1 Jumlah 1 Internasional Jumlah 1

Permasalahan:

• Tahun 2019 telah dilaksanakan Akreditasi SNARS Internasional, dan baru


dilakukan survey pada 14-18 januari 2019.
• Hasil survey akreditasi pada bulan Januari 2019 belum memenuhi nilai batas
minimal yang untuk capaian predikat Internasional, dan telah dilakukan survey
remedial tingkat Internasional pada tanggal 25-26 Juni 2019 Rekomendasi dari
Tim Surveyor KARS telah dipenuhi dengan Perencanaan Perbaikan Strategis
yang menghasilkan pencapaian pada predikat terakreditasi internasional.
• Pada tanggal 7-8 Januari 2020 telah dilaksanakan survei verifikasi
internasional yang pertama oleh tim surveyor dari KARS.
• Penggunaan aplikasi SISmadak untuk dokumen online terdapat beberapa
hambatan seperti tidak urut untuk Elemen Penilaian tetapi sudah diantisipasi
dengan cek dan double cek saat upload baik dari pokja maupun sekretariat.
• Untuk RS Pendidikan elemen penilaian di dalam KARS sudah dimasukkan
dalam Kelompok Kerja IPKP.

Usulan Pemecahan Masalah :

• Mengkoordinasikan hasil survei verifikasi pertama akreditasi internasional


SNARS oleh KARS dan melakukan perbaikan-perbaikan atas saran
rekomendasi surveiyor.
• Mengkoordinasikan kembali Perencanaan Perbaikan Strategis dengan unit
terkait untuk persiapan survey verifikasi kedua yang akan dilaksanakan pada
tahun 2021.

48
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

• Penilaian sebagai RS terakreditasi Pendidikan unsur elemennya sudah


tercantuk di dalam pokja IPKP dan saat survey SNARS Ed. 1 Internasional
sudah sekalian disurvey.
• Dalam rangka me-maintenance mutu di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang tetap dilakukan sudit mutu dengan ISO dari SGS.

7). Pengembangan Pelayanan Psikogeriatri Berbasis Rumah Sakit


Kondisi yang dicapai :
Pencapaian pengembangan pelayanan psikogeriatri berbasis rumah sakit melebihi
target yang ditetapkan, yaitu 6 jenis pelayanan.

Periode

Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target RSB

1 2 3 4 5

Realisasi Capaian

1 2 3 5 6

Jumlah pengembangan (host piece)


jenis pelayanan (paliatif care)
(Host piece) (host piece)
psikogeriatri berbasis RS (restpite care)
Pelayanan (paliatif care)
(Jenis Pelayanan) (day care)
pasien (restpite care)
(host piece) Pelayanan
terminal Pelayanan u
(paliatif care) pasien untuk
(sasarannya penitipan (host piece)
Pelayanan u asuhan siang
lansia dg pasien lansia (paliatif care)
perawatan hari, dg
keluarga saat (restpite care)
pasien frekuensi 5x
kesulitan ditinggalkan (day care)
terminal. kedatangan/b
melakukan sementara (home care)
(operasional ulan
perawatan oleh keluar (wisata jiwa)
berjalan di (home care)
mandiri) (kendala
ruang Bismo) Pelayanan u
Kendala di belum ada
pasien yang
tarif (tarif penetapan
kesulitan
belum ada) tarif)
dibawa ke
rumah sakit.

49
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Jumlah Pengembangan Jenis Pelayanan Psikogeriatri berbasis RS


7
6
6 Target
5
5
5
4
3 4 Capaian Jumlah
3 pengembangan
2 3 jenis pelayanan
2 psikogeriatri
1 2
berbasis RS
1
1
0
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Permasalahan:

Meskipun secara kuantitas pencapaian pengembangan layanan melebihi target,


tetapi dari aspek pendapatan, belum bisa memberikan kontribusi peningkatan
pendapatan yang besar. Bebarapa faktor yang menjadi penyebabnya adalah :

- Kurang optimalnya promosi layanan ke masyarakat.


- Belum ada mapping area pasar yang terkait pelayanan yang dikembangkan
- Layanan baru yang dikembangkan belum bisa diakomodir dengan pembiayaan
BPJS

Usulan Pemecahan Masalah :

• Identifikasi pasar yang menjadi konsumen pelayanan.


• Mengitensifkan tim dan program promosi.
• Melibatkan organisasi sosial dan peran serta masyarakat dalam mengakomodir
pembiayaan pasien tidak mampu.

8). Pengembangan Pelayanan Psikogeriatri Berbasis Komunitas


Kondisi yang dicapai :
Pencapaian pengembangan pelayanan psikogeriatri berbasis komunitas telah
sesuai dengan target yang ditetapkan, yaitu 4 lembaga pada tahun 2019.

50
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Periode

Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Jumlah pengembangan
Target RSB
jenis pelayanan
psikogeriatri berbasis
Komunitas (Jumlah Perencanaan 1 2 3 4
Lembaga)
Realisasi Capaian

1 3 3 3 4

(kerjasama
komunitas
alzeimer)
(kerjasama
(kerjasama
(kerjasama (kerjasama posyandu
komunitas
komunitas komunitas lansia
alzeimer)
alzeimer) alzeimer) sumber
(kerjasama
(kerjasama (kerjasama porong)
posyandu
posyandu posyandu (kerjasama
(kerjasama lansia sumber
lansia sumber lansia sumber dg yayasan
komunitas porong)
porong) porong) gerontologi
alzeimer) (kerjasama dg
(kerjasama dg (kerjasama dg Abiyoso)
yayasan
yayasan yayasan (Puskesmas
gerontologi
gerontologi gerontologi singosari)
Abiyoso)
Abiyoso) Abiyoso) (Kerjasama
Puskesmas
dengan panti
singosari
werdha
dibawah
dinas sosial
jawa timur)

Jumlah pengembangan jenis pelayanan psikogeriatri berbasis


Komunitas
4,5 4
4 Target RSB
4
3,5
3
3 3 3 3
2,5
2
2
Capaian Jumlah
1,5 pengembangan
1 1
1 jenis pelayanan
psikogeriatri
0,5 0 berbasis Komunitas
0
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Permasalahan:

51
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Permasalahan :

Upaya untuk mengembangkan pelayanan bebasis masyaraat tidak selalu


berjalan baik. Hal ini terbukti dengan adanya stagnasi pada tahun 2016 – 2017.
Bebrapa faktor yang menjadi penyebab adalah :

- Tidak mudah untuk melakukan advokasi dan meyakinkan bahwa pelayanan


geriatri bebasis masyarakat sangat penting dalam perawatan kualitas hidup
lansia.
- Dukungan dana yang terbatas, sehingga pengelola kegiatan lebih bersifat
sosial.

Usulan Pemecahan Masalah :

• Memberikan edukasi kepada masyarakat secara intensif dan terukur.


• Mendorong keterlibatan tokoh masyarakat dalam pelaksanaan program
kegiatan.
• Membangun inovasi kegiatan produktif sehingga mempunyai nilai jual yang
dapat digunakan untuk merangsang peningkatan peran serta masyarakat.

9). Jumlah Institusi Jejaring Pelayanan Psikogeriatri


Kondisi yang dicapai :
Pencapain jumlah institusi jejaring pelayanan psikogeriatri telah melebihi target
yaitu 5 institusi jejaring dari 3 yang ditetapkan.

Periode

Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target RSB

Jumlah Institusi Jejaring


Pelayanan Psikogeriatri Manitenance Manitenance
Manitenance dan
(Jumlah Lembaga) dan dan
2 3 Perencanaan
Perencanaan Perencanaan
Pengembangan
Pengembangan Pengembangan

Realisasi Capaian

Perencanaan 2 Maintenance 2 5

52
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

(Panti sosial karya


asih)
( panti sosial griya
asih)
(Panti sosial (Panti sosial
(Puskesmas singosari)
karya asih) karya asih)
(uptws blitar)
( panti sosial ( panti sosial
(uptws tulung agung
griya asih) griya asih)
kelas jauh blitar)
(Uptws pandaan)
(uptws pare)
(uptws jember)

Jumlah Institusi Jejaring Pelayanan Psikogeriatri


6

5 5

4
3
Target RSB
3
2 2
2
Capaian Jumlah
1 Institusi Jejaring
0 0 Pelayanan
0 0 0
0 Psikogeriatri
0
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Permasalahan:

Keberadaan institusi jejaring sebenarnya mampu meningkatan pendapatan rumah


sakit melalui peningkatan kunjungan rawat inap dan rawat jalan. Hanya saja beberapa
institusi mempunyai lokasi yang realtif jauh. Kondisi ini berdampak pada proses
rujukan, mengingat kondisi pasien lansia yang rentan dengan risiko di perjalanan
Usulan Pemecahan Masalah :

• Mengupayakan komunikasi dan koordinasi antara RSJ RW, Puskesmas dan


pihak Dinas Sosial Geriatri, terkait pemeriksaan awal pasien yang akan
dialkukan rujukan ke RSJ RW.
• Mengupayakan ketersediaan sarana transportasi yang nyaman untuk fasilitasi
pasien lansia yang tidak mampu.

53
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

10). Jumlah Institusi Jejaring Pendidikan Psikogeriatri


Kondisi yang dicapai :

Kondisi yang dicapai :


Jumlah institusi jejaring pendidikan psikogeriatri yang sudah bekerja sama ada 2
institusi pendidikan kedokteran yaitu Fakultas Kedokteran Universitas Widya
Mandala dan Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya.

Periode

Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target RSB

Perencanaan Maintenance 1 Maintenance 2

Realisasi Capaian
Jumlah Institusi Jejaring
Pendidikan Psikogeriatri
(Jumlah Lembaga) Perencanaan Maintenance 1 1 2

(Universitas widya
(Universitas mandala
(universitas widya surabaya) ,
airlangga ) mandala (universitas
surabaya) hangtuah
surabaya)

Jumlah Institusi Jejaring Pendidikan Psikogeriatri


2,5
2 2
2

1,5
Target RSB
1 1 1
1
Capaian Jumlah
0,5 Institusi Jejaring
0 0 Pendidikan
0 0 0 Psikogeriatri
0
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

54
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Tercapainya kerjasama dengan institusi pendidikan psikogeriatri disebabkan


karena institusi pendidikan kedokteran tersebut bekerja sama dengan Rumah
Sakit Afiliasi lain untuk kepaniteraan ilmu kedokteran jiwa. Sehingga kerjasama
dengan RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang dikhususkan untuk unggulan
RSJ yaitu Psikogeriatri.

11). Jumlah Institusi Jejaring Penelitian Psikogeriatri


Kondisi yang dicapai :
Jumlah institusi jejaring penelitian psikogeriatri yang sudah bekerja sama ada 2
institusi pendidikan kedokteran yaitu Fakultas Kedokteran Universitas Widya
Mandala dan Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya.

Periode

Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target RSB
Jumlah Institusi Jejaring
Penelitian Psikogeriatri
(Jumlah Lembaga) Perencanaan 1 Maintenance 1 2 Maintenance 2

Realisasi Capaian

Perencanaan Perencanaan 0 1 2

(universitas
(universitas brawijaya prodi
brawijaya keperawatan jiwa,
prodi dan Fakultas
keperawatan Kedokteran
jiwa) Universitas Widya
Mandala)

Jumlah Institusi Jejaring Penelitian Psikogeriatri


2,5
2 2
2

1,5
1 1 Target RSB
1

0,5
0 0 0
0 0 0
0
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
55
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Tercapainya kerjasama penelitian dengan institusi pendidikan


disebabkan karena institusi pendidikan kedokteran yang bekerja sama tersebut
dikhususkan untuk unggulan RSJ yaitu Psikogeriatri. Adapun nota
kesepakatannya sama dengan nota kesepakatan tentang kerjasama
pendidikan.

12). Permberdayaan Layanan PPK Primer dan Sekunder


Kondisi yang dicapai :
Pencapaian pemberdayaan layanan di PPK primer dan sekunder dari tahun 2015
– 2019 memberikan hasil yang sangat baik.
Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target RSB

Perencanaan
Pemberdayaan Layanan Pelaksanaan 4 8 12 18
PPK Primer dan Pembinaan
Sekunder (Jumlah
Lembaga) Realisasi Capaian

Perencanaan 4 13 56 111

Pemberdayaan Layanan PPK Primer dan Sekunder

120
111
100

80 Target RSB

60
56
40 Capaian
18 Pemberdayaan
13 12 Layanan PPK
20
0 4 Primer dan
0
Sekunder
0 4 8
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

56
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Permasalahan:

Pencapaian ini didukung oleh berbagai faktor, yaitu :

• Komitmen tim PKRS yang tinggi untuk memberikan edukasi dan membangun
jejaring pelayanan dg PPK 1 dan PPK 2 di Jawa Timur.
• Peran serta beberapa Dinas Kesehatan yang berkenan untuk melibatkan
semua satuan kerjanya dalam proses pelayanan rujukan

Permasalahan:

Kegiatan ini sebenarnya cukup menunjang kunjungan melalui proses rujukan,


khusunya kunjungan ke IGD. Kendala yang masih ada adalah kurangnya
pemahaman SDM di PPK primer terkait kelengkapan administrasi dan
implementasi SISRUTE. Tetapi kondisi ini bisa disikapi di RSJ RW, sehingga tidak
menyebabkan gangguan pelayanan pasien.

Usulan Pemecahan Masalah :

• pemberian edukasi tetap dilakukan secara berkelanjutan


• membangun komunikasi rujukan melalui jejaring grup untuk meminimalkan
risiko administrasi
• mengadakan pertemuan secara berkala setiap tahun sekali untuk mendapatkan
masukan terkait perbaikan pelayanan.

57
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

13). Jumlah Institusi kerjasama dengan sister hospital luar negeri dan Dalam
Negeri
Kondisi yang dicapai :
Sampai dipenghujung tahun 2019, program ini belum dapat terealiasasi.

Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target RSB

Perencanaan 1 2 3 4
Terealisasinya Kerjasama
dengan Sister Hospital LN
dan DN
Realisasi Capaian

Perencanaan Penjajagan Penjajagan 0 0

Kerjasama dengan Sister Hospital LN dan DN

4,5
4
4
3,5
3
3 Target RSB
2,5
2
2
1,5 Capaian
1 Kerjasama
1 dengan Sister
0,5 Hospital LN dan
0 0 0 0 0 0
DN
0
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Permasalahan:

Ketidaktercapaian program ini bukanlah tanpa upaya. Beberapa kali dilakukan


upaya penjajagan/pendekatan dan komunikasi dengan institusi yang telah
dilakukan analisa memenuhi syarat, tetapi pada ujungnya terkendala administrasi
dan birokrasi yang elum bisa dipenuhi dan diluar kendali RSJ RW. Sebagai contoh
ketika pihak RSJ RW melakukan komunikasi ke instusi di Taiwan, dimana dari

58
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

kedua pihak sudah sepakat, tetapi terkendala belum adanya payung hukum
kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Taiwan.

Usulan Pemecahan Masalah :

Upaya pemecahan masalah bukanlah untuk penyelesaian program sister hospital,


tetapi lebih pada uapaya evaluasi terkait dengan risiko mampu laksana atau tidak
dari program yang akan ditetpkan. Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dan
perbaikan adalah :

• mengupayakan analisis kemampuan laksana program dengan lebih seksama


dan komprehensif
• melalukan upaya monitoring dan evaluasi program dengan lebih ketat dan
terukur, berikut rencana tindak lanjut jika ada risiko ketidaktercapaian suatu
program

14). Prosentase supervisi yang dilakukan oleh jejaring pendidikan


Kondisi yang dicapai :
Supervisi oleh institusi jejaring pendidikan merupakan program baru yang
dilaksanakan mulai tahun 2015. Kegiatan ini merupakan terobosan untuk
meningkatkan kualitas bimbingan kepada praktikan. Supervisi oleh institusi
jejaring pendidikan termasuk dalam indikator mutu. Adapun hasil dari supervisi
pendidikan dapat digambarkan sebagai berikut :
Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target RSB

Perencanaan 20% 40% 60% 80%


Prosentase supervisi
yang dilakukan oleh
jejaring pendidikan
Realisasi Capaian

60% 115% 103,6% 87,5% 80%

59
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Prosentase Supervisi yang dilakukan oleh Jejaring Pendidikan

140%
115%
120%
103,60%
100%
87,50% 80% Target RSB
80%
60% 80%
60%
60%
40% Capaian Supervisi
20% 40% yang dilakukan
20% oleh jejaring
0% Pendidikan
0%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

• Supervisi oleh jejaring institusi pendidikan tercapai karena adanya komitmen


dari institusi pendidikan untuk melakukan evaluasi pembelajaran klinik di
Rumah Sakit pendidikan. Komitmen tersebut dicantumkan dalam nota
kesepakatan dan kewajiban supervisi juga tercantum dalam PP no 93 tahun
2015 tentang Rumah Sakit Pendidikan dan merupakan ketentuan dari standar
akreditasi nasional ed 1 (SNARS ed 1) di standar IPKP.
Usulan Pemecahan Masalah :
• Mempertahankan koordinasi dengan institusi pendidikan untuk melakukan
supervisi karena tujuan supervisi adalah menjaga mutu layanan di wahana
pembelajaran klinik.
• Komitmen untuk memasukkan kegiatan supervisi dalam nota
kesepakatan/perjanjian kerjasama.

60
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

15). Prosentase Unit Kerja yang mencapai target IKU


Kondisi
Indikator Kinerja Unit berdasarkan capaian Tahun 2019 tercapai 90%. Belum
mencapai target tetapi menunjukkan tren peningkatan dari tahun sebelumnya.
Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target RSB

100% 100% 100% 100% 100%


Prosentase Unit kerja yang
mencapai target IKU
Realisasi Capaian

75% 85% 85% 83% 90%

Prosentase Unit kerja yang mencapai target IKU

120%
100% 100% 100% 100% 100%
100%
90%
80% Target RSB
85% 85% 83%
60% 75%

Permasalahan
40% : Capaian
Prosentase Unit
20%• Analisa Kenaikan kerja yang
mencapai target
Indikator yang meningkat disebabkan adanya proses peningkatan mutu
IKU yang
0%
Tahun 2015
menjadi Tahun 2016
komitmen Tahun 2017
pelayanan Tahun 2018 Tahun 2019

• Analisa Faktor penghambat


- Pengumpulan data dan pengolahan data oleh komite terkait tidak tepat
waktu sehingga sulit menggambarkan interprestasi data yang real time
sehingga bisa dilakukan perbaikan segera.
- Masih didapatkan indicator mutu yang belum tercapai sesuai target antara
lain:
1. Kepatuhan jam Visite Dokter Spesialis
2. Bed Occupancy Rate (BOR)

61
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

3. Pengumpulan Laporan Kegiatan dari Unit Kerja di Pelayanan Medik


Tepat Waktu
4. Kejadian Pasien Lari
5. Kejadian Infeksi Aliran Darah Perifer (Phlebitis)
6. Waktu Tunggu Layanan Fisioterapi ≤120 Menit
7. Program Pemberian Penghargaan dan Konsekuensi
8. Kecepatan Pemberian Informasi Tagihan Pasien Rawat Inap
9. Ketepatan Penyerapan Dana Rupiah Murni Sesuai dengan
Perencanaan
10. Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Pertemuan Tingkat Manajemen
11. Kelengkapan Laporan Akuntabilitas Kinerja
12. Ketersediaan Linen
13. Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di
Gudang ATK
14. Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di
Gudang Tekstil
15. Ketepatan Waktu Pelayanan Permintaan Barang Persediaan di
Gudang Rumah Tangga
16. Pendampingan Masalah Hukum
17. Pelaksanaan Audit Medis Dua Kali dalam Setahun
18. Kejadian Kecelakaan Akibat Kerja
19. Terlaksananya kredensial dan Rekredensial bagi perawat yang telah
habis masa berlaku RKK nya
20. Verifikasi Penyelesaian Laporan Ketidaksesuaian

Usulan Pemecahan Masalah :


• Koordinasi lintas bidang/bagian untuk meningkatkan usaha pencapaian pada
indicator mutu dengan memperhatikan penyebab tidak tercapainya indicator,
baik dari sisi SDM, fasilitas, maupun kinerja unit terkait
• Konsolidasi pengawasan penerapan budaya keselamatan pasien dan
tercapainya indicator mutu melalui supervise manajerial oleh pejabat structural
RS

62
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

• Peningkatan kualitas kinerja komite terkait dalam hal pengumpulan data dan
pengolahan data

16). Prosentase Pegawai yang Berperilaku sesuai Budaya Kerja


Berdasarkan hasil survey budaya kerja tahun 2019 didapatkan data bahwa
perilaku budaya kerja pegawai RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang belum
mencapai target, namun sudah menunjukkan adanya tren kenaikan setiap
tahunnya.
Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target RSB

70% 75% 80% 85% 90%


Prosentase Pegawai yang
Berperilaku sesuai Budaya
Kerja Realisasi Capaian

0% 0% 77,85% 80,72% 82,4%

Prosentase Pegawai yang Berperilaku sesuai Budaya Kerja

100%
80% 85% 90%
90%
75%
80%
82,40%
70% 80,72%
70% 77,85% Target RSB
60%
50%
40%
30% Capaian
Prosentase Unit
20% kerja yang
10% mencapai target
0% 0% IKU
0%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Permasalahan :

63
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Pada tahun 2019 terjadi kenaikan prosentase pegawai yang berprilaku sesuai
budaya kerja bila dibandingkan dengan periode waktu sebelumnya, Faktor yang
mempengaruhi antara lain:
• 78,3% pegawai termasuk kriteria sedang dan tinggi dalam hal siap mewujudkan
pelayanan bersih dan melayani
• 87,2% pegawai termasuk kriteria sedang dan tinggi dalam hal berintegritas
(jujur, beretika, bertanggungjawab)
• 80,1% pegawai termasuk kriteria sedang dan tinggi dalam hal giat, rajin, dan
bersemangat dalam bekerja
• 83,3% pegawai termasuk kriteria sedang dan tinggi dalam hal aktif, cepat
tanggap dan produktif
• 82,6% pegawai termasuk kriteria sedang dan tinggi dalam hal professional,
kreatif dan inovatif
• 21,7% pegawai termasuk kriteria rendah dalam hal siap mewujudkan pelayanan
bersih dan melayani.
• 12,8% pegawai termasuk kriteria rendah dalam hal berintegritas (jujur, beretika,
bertanggungjawab).
• 19,9% pegawai termasuk kriteria rendah dalam hal giat, rajin, dan bersemangat
dalam bekerja.
• 16,7% pegawai termasuk kriteria rendah dalam hal aktif, cepat tanggap dan
produktif.
• 17,4% pegawai termasuk kriteria rendah dalam hal professional, kreatif dan
inovatif.

Usulan Pemecahan Masalah :

• Budaya kerja sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai karakteristik personalisasi


masing-masing individu sehingga perlu perilaku positif yang berlangsung terus
menerus sehingga terinternalisasi dalam budaya kerja pegawai
• Perlu meningkatkan kegiatan dengan tujuan melatih nilai-nilai positif pegawai
sehingga bisa terinternalisasi dalam budaya kerja.
• Kegiatan positif diidentifikasi dalam bentuk kegiatan keagaamaan, seni, dan
olahraga yang bisa dilaksanakan sehari-hari oleh pegawai

64
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

• Membentuk Agent of Change dengan kekuatan positif yang berusaha untuk


tidak terkontaminasi pola piker negative, dan mampu menyebarkan nilai-nilai
positif dalam bekerja
• Pemberian reward kepada pegawai yang mampu berperan aktif terhadap
terlaksananya kegiatan internalisasi budaya kerja
• Secara berkala melaksanakan capacity building sederhana dalam kelompok
kelompok profesi/pemberi layanan sehingga bisa melakukan induksi positif
terhadap nilai budaya kerja.

17). Prosentase Pegawai yang memenuhi standar kompetensi


Kondisi yang ada :
Kompetensi pegawai pada tahun 2019 dipenuhi dengan cara Pendidikan dan
Pelatihan sebagai berikut:
- Dokter tugas belajar : 8 orang
- Perawat tugas belajar : 11 orang
- Perawat ijin belajar : 63 orang
- Perawat ijin belajar (RPL) : 6 orang
- Pegawai yang mengikuti pelatihan : 532 orang
Total pegawai yang memenuhi standar kompetensi adalah 620 orang (77% dari
jumlah pegawai)

Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target RSB

55% 60% 65% 70% 75%


Prosentase Pegawai yang
Memenuhi Standar
Kompetensi
Realisasi Capaian

55% 77,50% 71,78% 108% 77%

65
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Prosentase Pegawai yang Memenuhi Standar Kompetensi

120%
108%
100%
77%
77,50% 71,78%
80% Target RSB
55% 70% 75%
60%
55% 60% 65%
40% Prosentase
Pegawai yang
20% Memenuhi
Standar
0% Kompetensi
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Permasalahan :
• Prosentase pegawai yang memenuhi standar kompetensi pada tahun 2019
sebesar 77% dari target 75% (RSB) atau tercapai 102% dari target karena
banyaknya jumlah in house training yang diselenggarakan untuk memenuhi
persyaratan akreditasi RS serta in house training dalam rangka peningkatan
dan pengembangan layanan RS seperti IHT Kesehatan anak remaja, IHT
Napza, IHT pasien dengan Mental Organik, dll
• Pelaksanaan kegiatan pelatihan lebih banyak terkonsentrasi pada semester 2

Usulan Pemecahan Masalah :


• Identifikasi Pendidikan dan pelatihan yang diperlukan oleh pegawai spesisifik
sesuai tupoksi dan arah pengembangan pegawai
• Perencanaan pelatihan diberikan timeline pelaksanaan

Perencanaan Pendidikan mempertimbangkan analisa beban kerja dan peta jabatan.

18). OEE (Overall Equipment Effectiveness )

Kondisi saat ini :


Avaibility adalah keadaan siap suatu mesin/peralatan baik dalam jumlah
(kuantitas) maupun kualitas sesuai dengan kebutuhan yang digunakan untuk

66
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

melaksanakan proses operasi. Sedangkan dalam menghitung performance


sebuah mesin maka dengan membandingkan jumlah produksi yang di hasilkan
oleh sebuah mesin dengan waktu, dalam menghitung Quality adalah dengan
membandingkan nilai keluaran yang memenuhi standart dengan jumlah total nilai
keluaran. Dari ketiga faktor tersebut diatas (availability, performance dan Quality)
maka didapatkan nilai Overall Effectifness Equiptment).

Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target RSB

50% 55% 60% 70% 80%


OEE (Overall Equipment
Effectiveness)
Realisasi Capaian

57% 80,70% 80,05% 74,59% 90,28%

OEE (Overall Equipment Effectiveness)

100%
90,28%
90% 80,05%
80,70% 74,59%
80%
70% 80%
57% 70%
60% Target RSB
50% 60%
50% 55%
40%
30%
OEE (Overall
20% Equipment
10% Effectiveness)
0%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Permasalahan :
Penghitungan Generator listrik 97,91% yang mensuplai jika listrik padam dan
peralatan IPAL 86,12%. Kemudian untuk peralatan mesin cuci di Binatu rata –
rata pencapaian 89,4%, sehingga rata-rata OEE tercapai 90,28% atau
67
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

112,85% dari target pada tahun 2019. Semua peralatan berfungsi


sebagaimana mestinya walaupun biasanya ada sedikit gangguan yang terjadi.

Usulan Pemecahan Masalah :


• Dilakukan maintenance secara berkala terhadap keefektifan saranan
prasarana yang menunjang pelayanan. Unit yang melakukan kegiatan
tersebut adalah Instalasi Kesling, IPSRS dan Binatu dengan pengadaan
mesin baru.

Perhitungan OEE :
OEE (Overall Equipment Efectiveness)
Peralatan IPAL
Tahun 2019

Availability :
a. Waktu operasional : 24 jam (1440 menit)
b. Waktu setup : 90 menit
c. Waktu breakdown : 0 menit

Availability = (Waktu operasional - Waktu setup - Waktu breakdown) x 100%


Waktu operasional
= (1440-90-0) x 100%
1440
= 93%

• Performance Rate :
a. Volume produk yang dihasilkan : 200 m3
b. Waktu yang tersedia : 1350 menit
c. Cycle time : 0,16 menit

Performance Rate = Volume produk yang dihasilkan x 100%


(Waktu yang tersedia x Cycle Time)

= 200 x 100%
1350 x 0,16
= 92,6 %
• Quality Rate :
a. Jumlah parameter kualitas limbah yang sesuai
b. Jumlah seluruh parameter kualitas limbah

68
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Quality rate = Jumlah parameter kualitas limbah yang sesuai x 100%


Jumlah seluruh parameter kualitas limbah
= 7 x 100%
7
= 100%

OEE IPAL = Availability x Performance Rate x Quality Rate


= 93% x 92,6% x 100%
= 86,12%

Penghitungan OEE
Generator Listrik (Genset) Daya 500 Kva
Tahun 2019

Availability :

a. Waktu operasional : 600 detik


b. Waktu Setup : 35 detik
c. Waktu breakdown : 0 detik

• Availability = (Waktu opersional - Waktu setup - Waktu breakdown) x 100 %


Waktu Operasional

= ( 600 – 35 – 0 ) = 565= 0,94 = 94 %


600 600

Performance Rate :
a. Waktu yang tersedia = 1440 menit
b. Cycle time = 0,5 menit
c. Volume produk yang dihasilkan = 500 KVA

• Performance Rate = ( Cycle Time x Volume produk yang dihasilkan) x 100 %


Waktu yang tersedia

0,5 x 500 = 250 = 17,36 %


1440 1440
Quality Rate :
a. Jumlah parameter kualiatas daya listrik yang sesuai
b. Jumlah seluruh parameter kualitas daya listrik

• Quality Rate = Jumlah parameter kualitas daya listrik yang sesuai X 100 %
Jumlah seluruh parameter kualitas daya listrik

300 KVA = 0,6 = 60%


500 KVA

69
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

OEE GENSET 500 KVA = Availability X Performance Rate X Quality Rate

= 94% X 17,36% X 60% = 97, 91%

Instalasi Binatu Memiliki Mesin yang harus dihitung nilai OEE untuk menilai
efektifitas mesin dalam proses produksi.

Penghitungan OEE
Mesin Binata (Mesin Pengering, Mesin Cuci, Mesin Seterika, Mesin Steam Boiler)
Tahun 2019

rata-rata 2019 rata-rata 2019


mesin pengering Mesin cuci
30 hari 30 hari
Linen bersih (k g) 14909 kg Linen k otor (k g) 14909 kg
Reject Reject
optimal mesin bek erja 195 jam optimal mesin bek erja 7 jam
mesin 3 jam mesin 6 unit
k apasitas total mesin 125 k g/cycle k apasitas total mesin 145 k g/cycle
cycle 0,5 jam cycle 45 menit
set mesin awal op 0,02 jam set mesin awal op 0,17 jam
jadwal perawatan mesin 0,17 jam jadwal perawatan mesin 0,17 jam
mesin rehat 0,50 jam mesin rehat 0,50 jam
availability 98,9% availability 95%
perfomance rate 91,4% perfomance rate 94,79%
quality rate 100,0% quality rate 100,00%
oee 90,40% oee 89,92%

rata-rata rata-rata 2019


mesin seterika Mesin Steam boiler
30 hari 30 hari
Linen bersih (potong) 36430 potong Suply panas 3 area
Reject non-suply -
optimal mesin bek erja 7 jam optimal mesin bek erja 7 jam
mesin 2 unit mesin 3 unit
k apasitas total mesin 1 potong/cycle k apasitas mesin 1550 k g/h
cycle 18 detik work ing 6,5 jam
set mesin awal op 0,02 jam set mesin awal op 0,08 jam
jadwal perawatan mesin 0,3 jam jadwal perawatan mesin 0,17 jam
mesin rehat 0,5 jam mesin rehat 0,50 jam
availability 92,9% availability 91,6%
perfomance rate 92,3% perfomance rate 100,0%
quality rate 100,0% quality rate 100,0%
oee 85,7% oee 91,6%

70
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Perhitungan rata-rata pencapaian OEE mensin di instalasi binatu yang terdiri dari
mesin Pengering sebesar 90,40, Mesin, Cuci sebesar 89,92%, Mesin seterika
sebesar 85,7%, dan Mesin steam boiler sebesar 91,6% maka telah dicapai rata-rata
OEE sebesar 89,40%.

19). Level integrasi IT rumah sakit

Definisi Operasional :
1) Basic/ Siloed 1 Enterprise adalah infrastruktur dan platform terpasang, sistem
informasi disiapkan untuk sistem rawat jalan terintegrasi dengan admisi, rawat
inap, billing system serta instalasi penunjang diagnostik.
2) Siloed 2 : Infrastruktur dan platform mengacu pada integrasi instalasi rawat
inap, penunjang diagnostik dengan back-office sehingga seluruh system
saling terhubung dan memudahkan perawatan dan pemeliharaannya.
3) Integrated : Infrastruktur dan platform lebih mendukung operasional rumah
sakit misal e-clinical HR.
4) Advanced/ Extended Enteprises : infrastuktur dan platform mengacu pada
kemampuan otomatisasi manajemen, peningkatan kemanan dan kebijakan
yang memungkinkan self provisioning sebagai suatu sistem dashboard.

Dengan kriteria diatas maka level IT di RSJ Dr. Radjiman Wediodingrat bisa
masuk kategori Advanced karena telah berjalan Dashboard pada aplikasi SIMRS
berisi grafik kunjungan pasien dan kapasitas tempat tidur, sebagai fungsi
monitoring dan juga sudah terintegrasi dengan aplikasi dashboard Kementerian
Kesehatan secara terupdate otomatis melalui sistem bridging.
Telah dilakukan peningkatan kemanan dan kebijakan dengan cara backup
database server menggunakan sistem cloud secara otomatis terjadwal.

SIMRS dengan Rekam Medis Elektronik atau e-clinical HR (Health Record) dan
juga sudah terintegrasi dengan Pendaftaran Online, Informasi Kapasitas Tempat
Tidur dan Kunjungan rawat Jalan, e-Prescribing (e-Resep Obat), Integrasi Aplikasi
Farmasi, Integrasi Aplikasi Persediaan, Integrasi aplikasi BIOS.

71
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Aplikasi SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) saat ini memiliki
database server terpusat menggunakan infrastruktur jaringan terhubung diseluruh
unit di rumah sakit. SIMRS sudah berjalan di rekam medis pada registrasi pasien,
rawat jalan / poliklinik, admisi, rawat inap, penunjang medis (laboratorium,
radiologi, elektromedik), keuangan (billing system). SIMRS juga sudah
menggunakan rekam medis elektronik di poliklinik rawat jalan dan rawat inap.
SIMRS sudah terintegrasi dengan aplikasi Kementerian Kesehatan berupa
dashboard informasi kapasitas tempat tidur dan kunjungan pasien rawat jalan dan
rawat inap.

Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target RSB

Basic Siloed -I Siloed -II Advance Terintegrasi


Level Integrasi IT RS
Realisasi Capaian

Basic Basic Integrated 1 Siloed-2 Advance

Permasalahan :
• Tercapainya penerapan pada Level IT terintegrasi sesuai tingkatan atau
klasifikasi yang telah ditentukan yang antara lain kesiapan infrastruktur IT
(komputer, server, jaringan, wifi, fiber optik) dan sistem informasi berupa
SIMRS Rekam Medis Elektronik (terintegrasi Farmasi, Laboratorium, Radiologi)
yang mendukung operasional / pelayanan di rumah sakit. Untuk peningkatan
keamanan sudah dilakukan pembatasan akses pada jaringan (dengan
perangkat router mikrotik dan clustering pada switch manageable) dan untuk
keamanan data sudah ada sistem backup otomatis dan juga disimpan pada
cloud server. Sedangkan untuk dashboard sudah ada pada SIMRS dan juga
terintegrasi secara otomatis dengan dashboard kemenkes.
• Kendala pada saat penerapan terjadi dikarenakan terbatasnya tenaga
programmer sehingga pengembangan SIMRS dan juga sistem aplikasi lain

72
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

tidak bisa menyelesaikan semua usulan/permintaan tetapi dilakukan skala


prioritas.
• Kendala juga terjadi pada infrastruktur IT yang semakin banyak dan kompleks
sehingga berakibat pada kegiatan pemeliharaan dan perbaikan semakin
meningkat dengan kondisi keterbatasan staf IT yang menangani.
Usulan Pemecahan Masalah :

• Penambahan tenaga programmer dan tenaga IT yang berkompeten


Dilakukan peremajaan perangkat-perangkat infrastruktur IT untuk mengurangi
banyaknya kerusakan.

20). POBO

Rasio Pendapatan PNBPterhadap Biaya Operasional merupakan


perbandingan antara Pendapatan PNBP dengan Biaya Operasional dalam satu
periode. Pendapatan PNBP merupakan pendapatan yang diperoleh sebagai
imbalan atas barang atau jasa yang diserahkan kepada masyarakat termasuk
pendapatan yang berasal dari hibah, hasil kerja sama dengan pihak lain, sewa,
jasa lembaga keuangan, dan lain-lain pendapatan yang tidak berhubungan secara
langsung dengan pelayanan BLU, tidak termasuk pendapatan yang berasal dari
APBN.

Biaya operasional merupakan seluruh biaya yang dibutuhkan dalam


memberikan pelayanan kedapad masyarakat yang terdiri dari belanja pegawai dan
belanja barang, dan sumber dananya berasal dari penerimaan anggaran APBN
dan penadapatan PNBP BLU, tidak termasuk biaya penyusutan.

Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target RSB

45% 65% 45% 45% 45%


POBO / Pendapatan
Operasional dibagi Belanja
Operasional Realisasi Capaian

54,18% 43,50% 49,07% 48,61% 46,94%

73
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

POBO

70%
65%
54,18%
60%
49,07% 48,61% 46,94%
50%
45%
40% 45%
45% 43,50% 45% Target RSB
30%

20%
Capaian POBO
10%

0%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Capaian pada tahun 2019 turun dibandingkan tahun 2018, hal ini
disebabkan karena penurunan pendapatan BPJS Kesehatan disebabkan karena
:
• Diberlakukannya kebijakan rujukan berjenjang pasien BPJS, sehingga untuk
daerah yang memliki layanan psikiatri di PPK II, untuk pasien yang kontrol
dilayani di lokasi asal. Selain itu ada beberapa kabupaten/kota yang sudah
memilki pelayanan rawat inap psikiatri sehingga pasien yang MRS ke RSJ dr.
Radjiman Wediodiningat terutama adalah pasien dengan kedaruratan psikiatri
atau sub spesialistik
• Adanya keterlambatan pembayaran klaim BPJS, klaim yang telah terbayar
sampai dengan akhir tahun 2019 adalah klaim sampai dengan bulan Agustus
tahun 2019 dan klaim yang telah terverifikasi adalah klaim sampai dengan
bulan Nopember 2019

21). Tingkat pertumbuhan pendapatan


Kondisi yang dicapai saat ini :
Kondisi yang dicapai :
Merupakan Persentase peningkatan pendapatan operasional dari tahun
sebelumnya. Pendapatan operasional merupakan PNBP BLU yang diperoleh
74
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

sebagai imbalan atas barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat, hasil


kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain-lain
pendapatam yang tidak berhubungan secara langsung dengan pelayanan BLU,
tidak termasuk pendapatan yang berasal dari APBN (rupiah murni) dan hibah.

Periode
Indikator
Kinerja Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Prosentase Target RSB

Tahun (N) 5% 5% 5% 5% 18%

Tingkat
pertumbuhan Pendapatan
pendapatan
47.216.885.092 52.571.509.762 45.884.259.543 62.199.436.663 62.128.981.722 61.020.009.840

Prosentase Realisasi Capaian

Tahun (N) 14,14% -12,72% 35,56% -0,11% -1,78%

Prosentase Tingkat pertumbuhan pendapatan


40%
35,56%
30%

20%
14,14%
10% Target RSB
10%

5% 5% 5% 5%
0%
-0,11% -1,78% Capaian
Tingkat
-10%
Pertumbuhan
-12,72% Pendapatan
-20%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

75
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Permasalahan :
Pertumbuhan pendapatan tercapai minus 1,78% dari tahun 2018
disebabkan karena :
• Diberlakukannya kebijakan rujukan berjenjang pasien BPJS, sehingga untuk
daerah yang memliki layanan psikiatri di PPK II, untuk pasien yang kontrol
dilayani di lokasi asal. Selain itu ada beberapa kabupaten/kota yang sudah
memilki pelayanan rawat inap psikiatri sehingga pasien yang MRS ke RSJ dr.
Radjiman Wediodiningrat terutama adalah pasien dengan kedaruratan
psikiatri atau sub spesialistik.
• Adanya keterlambatan pembayaran klaim BPJS, klaim yang telah terbayar
sampai dengan akhir tahun 2019 adalah klaim sampai dengan bulan Agustus
tahun 2019 dan klaim yang telah terverifikasi adalah klaim sampai dengan
bulan Nopember 2019.

76
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

b) .Pencapaian IKI dan IKT Tahun 2019


IKT Semester 1 tahun 2019

HASIL
No Indikator STANDART TARGET IKT
PEROLEHAN
1 Kepatuhan terhadap clinical pathway 100 100 100 1
Modernisasi Pengelolaan BLU
2 (Penerapan Aplikasi BLU Integrated 100 78 100 0.87
Online Sistem / BIOS)
3 Ketepatan Jam Visite Dokter Spesialis 80 56.3 80 0.82
Rasio PNBP Terhadap Biaya
Operasional (RS Jiwa, RS Kusta, RS
4 45 38.41 45 0.91
Ketergantungan Obat, RS Penyakit
Infeksi dan RS Stroke)
Penyelenggaraan Sistem Informasi
5 Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) 100 86 50 1.23
Terintegrasi
IKT 0.97

IKT Semester 2 tahun 2019

HASIL
No Indikator STANDART TARGET IKT
PEROLEHAN
1 Kepatuhan terhadap clinical pathway 100 100 100 1
Modernisasi Pengelolaan BLU (Penerapan
2 Aplikasi BLU Integrated Online Sistem / 100 93 100 0.96
BIOS)
3 Ketepatan Jam Visite Dokter Spesialis 80 69.99 85 0.92
Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional
4 (RS Jiwa, RS Kusta, RS Ketergantungan 45 46.94 50 1.01
Obat, RS Penyakit Infeksi dan RS Stroke)
Penyelenggaraan Sistem Informasi
5 Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) 100 86 100 0.92
Terintegrasi
- IKT 0,96

77
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Pencapaian IKI tahun 2019


JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
No Judul Indikator Standart Bobot
HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL
2 3 4 5 6 7 8=(5x7) 9 10 11=(5x10) 12 13 14=(5x13) 15 16 17=(5x16) 18 19 20=(5x19) 21 22 23=(5x22)

1 Kepatuhan terhadap clinical pathway 5 CP 0,05 100 100 5 100 100 5 100 100 5 100 100 5 100 100 5 100 100 5

Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional


2 ≥80% 0,05 96.76 100 5 96.47 100 5 96.61 100 5 96.98 100 5 97.34 100 5 97.53 100 5
(Fornas)
3 Prosentase Kejadian pasien jatuh ≤ 3% 0,05 0 100 5 0 100 5 0 100 5 0 100 5 0.08 100 5 0 100 5
Ada Kebijakan, Ada Ada Kebijakan, Ada Ada Kebijakan, Ada Ada Kebijakan, Ada Ada Kebijakan, Ada
Ada Kebijakan, Ada
SOP dan SOP dan SOP dan SOP dan SOP dan
SOP dan Dilaksanakan
4 Cuci Tangan(Hand Hygiene) 100% 0,04 sesuai dengan SOP
100 4 Dilaksanakan sesuai 100 4 Dilaksanakan 100 4 Dilaksanakan sesuai 100 4 Dilaksanakan sesuai 100 4 Dilaksanakan 100 4
dengan SOP Dan sesuai dengan SOP dengan SOP Dan dengan SOP Dan sesuai dengan SOP
Dan Dievaluasi
Dievaluasi Dan Dievaluasi Dievaluasi Dievaluasi Dan Dievaluasi

5 Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) >75% 0,08 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100 100 8

6 Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) ≤ 60 mnt 0,05 59 mnt 100 5 55 100 5 62 75 3,75 69 75 3,75 65 75 3,75 49 100 5
≤ 3 Jam/
7 Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi (WTPR) 0,05 1 Jam 35 Menit 100 5 1 Jam 18 Menit 100 5 1 Jam Menit 100 5 26 Jam Menit 0 0 2 Jam Menit 100 5 1 Jam 5 Menit 100 5
180 menit

8 Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi (WTOJ) ≤ 30 mnt 0,05 21 100 5 21 mnt 100 5 18 100 5 16 mnt 100 5 18 mnt 100 5 29 100 5

Pengembalian Rekam Medik Lengkap dlm waktu 24


9 > 80 0,02 99.80 100 2 99.30 100 2 99.20 100 2 99.30 100 2 99.20 100 2 99.4 100 2
jam (PRM)
Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional (RS Jiwa, RS
10 Kusta, RS Ketergantungan Obat, RS Penyakit Infeksi > 45 0,1 38,41 70 7
dan RS Stroke)
Cedera/trauma fisik akibat fiksasi (CAF) di Unit
11 Pelayanan Intensif Psikiatri (Psychiatric Intensive ≤ 1,5 % 0,05 0 100 5 1 100 5 0 100 5 0 100 5 0 100 5 0 100 5
Care Unit)/UPIP
Ada SOP, sesuai Ada SOP, sesuai Ada SOP, sesuai Ada SOP, sesuai Ada SOP, sesuai Ada SOP, sesuai
Penerapan keselamatan Electro Convulsive Teraphy indikasi, indikasi, indikasi, indikasi, indikasi, indikasi,
12 100% 0,07 dilaksanakan oleh
100 7 dilaksanakan oleh
100 7 dilaksanakan oleh
100 7 dilaksanakan oleh
100 7 dilaksanakan oleh
100 7 dilaksanakan oleh
100 7
(ECT)
tenaga kompeten tenaga kompeten tenaga kompeten tenaga kompeten tenaga kompeten tenaga kompeten

13 Infeksi aliran darah perifer (phlebitis) ≤ 5% 0,05 0.39 75 3,75 0.43 100 5 0 100 5 0 100 5 0.79 100 5 2.4 100 5
Tidak adanya pasien yang dilakukan fiksasi setelah
14 ≥ 95% 0,07 93.11 75 5,25 94.44 75 5,25 91.67 75 5,25 90.91 75 5,25 92.0 75 5,25 91.72 75 5,25
masa rawat 24 jam di UPIP
Tidak adanya kejadian pasien bunuh diri di rawat
15 ≥90% 0,07 100 100 7 100 100 7 100 100 7 0 0 0 100 100 7 100 100 7
inap psikiatri
16 Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium (WTPL) ≤ 2 jam 0,05 0 Jam 27 Menit 100 5 0 Jam 32 Menit 100 5 0 Jam 40 Menit 100 5 0 Jam 32 Menit 100 5 0 Jam 45 Menit 100 5 0 Jam 41 Menit 100 5

17 Emergency Psychiatric Response Time (EPRT) ≤ 240 menit 0,02 102 100 2 118 100 2 102 100 2 101 mnt 100 2 106 mnt 100 2 116 100 2
18 Ketepatan Identifikasi Pasien 100% 0,08 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100 100 8
Jumlah TS 87 88,25 87 75 87 95,25
Nilai IKI 1.75 1.75 1.75 1.5 1.75 2

78
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER


No Judul Indikator Standart Bobot
HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL
2 3 4 5 24 25 26=(5x26) 26 27 28=(5x28) 29 30 31=(5x31) 32 33 34=(5x34) 35 36 37=(5x37) 38 39 40=(5x40)

1 Kepatuhan terhadap clinical pathway 5 CP 0,05 100 100 5 100 100 5 100 100 5 81,65 100 5 86,26 100 5 82,55 100 5

Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional


2 ≥80% 0,05 97,36 100 5 97,35 100 5 96,70 100 5 97,26 100 5 96,63 100 5 96,75 100 5
(Fornas)
3 Prosentase Kejadian pasien jatuh ≤ 3% 0,05 0 100 5 0 100 5 0 100 5 0 100 5 0 100 5 0 100 5

Ada Kebijakan, Ada SOP Ada Kebijakan, Ada SOP Ada Kebijakan, Ada SOP Ada Kebijakan, Ada SOP Ada Kebijakan, Ada SOP Ada Kebijakan, Ada SOP
dan Dilaksanakan dan Dilaksanakan dan Dilaksanakan sesuai dan Dilaksanakan sesuai dan Dilaksanakan sesuai dan Dilaksanakan
4 Cuci Tangan(Hand Hygiene) 100% 0,04 sesuai dengan SOP Dan
100 4 sesuai dengan SOP Dan
100 4 dengan SOP Dan
100 4 dengan SOP Dan
100 4 dengan SOP Dan
100 4 sesuai dengan SOP Dan
100 4
Dievaluasi Dievaluasi Dievaluasi Dievaluasi Dievaluasi Dievaluasi

5 Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) >75% 0,08 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100% 100 8 100% 100 8 100% 100 8

6 Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) ≤ 60 mnt 0,05 00:55:00 100 5 00:49:00 100 5 00:50:00 100 5 59 menit 100 5 55 menit 100 5 54 menit 100 5
≤ 3 Jam/
7 Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi (WTPR) 0,05 63 menit 100 5 01:43:00 100 5 01:23:00 100 5 1 jam 12 menit 100 5 1 jam 51 menit 100 5 1 jam 30 menit 100 5
180 menit

8 Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi (WTOJ) ≤ 30 mnt 0,05 00:27:50 100 5 00:29:49 100 5 00:27:36 100 5 36 menit 27 detik 75 3,75 30 menit 26 detik 75 3,75 27 menit 54 detik 100 5

Pengembalian Rekam Medik Lengkap dlm waktu 24


9 > 80 0,02 99,2 100 2 94,8 100 2 99,3 100 2 99,30% 100 2 98,90% 100 2 97,40% 100 2
jam (PRM)
Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional (RS Jiwa, RS
10 Kusta, RS Ketergantungan Obat, RS Penyakit Infeksi > 45 0,1 0 0 0 0 0 46,94% 100 10
dan RS Stroke)
Cedera/trauma fisik akibat fiksasi (CAF) di Unit
11 Pelayanan Intensif Psikiatri (Psychiatric Intensive ≤ 1,5 % 0,05 0 100 5 1,2% 100 5 0 100 5 0 100 5 0 100 5 0 100 5
Care Unit)/UPIP

Ada SOP, sesuai Ada SOP, sesuai Ada SOP, sesuai indikasi, Ada SOP, sesuai indikasi, Ada SOP, sesuai indikasi, Ada SOP, sesuai indikasi,
Penerapan keselamatan Electro Convulsive Teraphy
12 100% 0,07 indikasi, dilaksanakan 100 7 indikasi, dilaksanakan 100 7 dilaksanakan oleh 100 7 dilaksanakan oleh 100 7 dilaksanakan oleh 100 7 dilaksanakan oleh 100 7
(ECT) oleh tenaga kompeten oleh tenaga kompeten tenaga kompeten tenaga kompeten tenaga kompeten tenaga kompeten

13 Infeksi aliran darah perifer (phlebitis) ≤ 5% 0,05 0 100 5 0,78 100 5 0,56 100 5 0,78% 100 5 1,44% 100 5 0,46 100 5
Tidak adanya pasien yang dilakukan fiksasi setelah
14 ≥ 95% 0,07 91,36 75 5,25 91,4 75 5,25 94,14 75 5,25 91,40% 75 5,25 92,54% 100 7 96,07% 100 7
masa rawat 24 jam di UPIP
Tidak adanya kejadian pasien bunuh diri di rawat
15 ≥90% 0,07 100 100 7 100 100 7 100 100 7 0 100 7 100% 100 7 0 100 7
inap psikiatri
16 Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium (WTPL) ≤ 2 jam 0,05 00:42:00 100 5 00:43:00 100 5 00:41:00 100 5 56 menit 100 5 52 menit 100 5 47 menit 10 detik 100 5

17 Emergency Psychiatric Response Time (EPRT) ≤ 240 menit 0,02 01:55:37 100 2 01:34:36 100 2 01:56:04 100 2 01:42:29 100 2 01:37:15 100 2 01:40:42 100 2
18 Ketepatan Identifikasi Pasien 100% 0,08 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100% 100 8 100% 100 8 100 100 8
Jumlah TS 88,25 88,25 88,25 87 88,75 100
Nilai IKI 1.75 1.75 2 1,625 1,5 2

79
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Capaian Indikator Mutu Unit Kerja Semester I tahun 2019

NO UNIT KERJA INDIKATOR TARGET JAN FEB MAR APR MEI JUN

DIREKTORAT MEDIK DAN KEPERAWATAN


Koordinasi Pemenuhan
Seksi Pelayanan
1 1 Permintaan Barang 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Penunjang Medik
Mendesak
Kepatuhan jam Visite
2 Seksi Pelayanan Medik 2 80% 26,17% 51,60% 62,85% 56,69% 74,56% 66,24%
Dokter Spesialis
Bed Occupancy Rate 70%-
3 67,33% 69,47% 66,59% 72,26% 70,66% 67,27%
(BOR) 80%

4 Length of Stay (LOS) < 42 hari 39 38 33 32 31 32

Kegagalan Dropping,
< 5% 0 0 0 0 0 0
Rolling Penderita < 5%

Koordinasi Pelaksanaan
5 Rolling, Dropping dan ≥90% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Follow-up Pasien

Pengumpulan Laporan
Kegiatan dari Unit Kerja di
6 100% 64% 64% 73% 82% 64% 27%
Pelayanan Medik Tepat
Waktu

Pengumpulan Laporan
Seksi Pelayanan Kegiatan dari Unit Kerja di
3 7 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Keperawatan Rawat Jalan Lingkup Rawat Jalan Tepat
Waktu

Monitoring Supervisi
Seksi Pelayanan
4 8 Keperawatan Sesuai 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Keperawatan Rawat Inap
Rencana

Pengumpulan Laporan
Kegiatan dari Unit Kerja di
9 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Lingkup Rawat Inap Tepat
Waktu

Waktu Tunggu di Rawat ≤ 60 55


5 Instalasi Rawat Jalan 10 60 menit 62 menit 69 menit 66 menit 49 menit
Jalan menit menit

Ketaatan Kontrol di Rawat


11 ≥ 80 % 99,62% 98,17% 99,18% 97,61% 99,30% 99,84%
Jalan

Penerapan Edukasi Khusus


12 Keperawatan di Klinik 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kesehatan Jiwa

Kejadian Drop-Out Pasien


Terhadap Paket Pelayanan
13 ≤ 50 % 0% 8% 0% 0% 0% 0%
di Klinik Autis yang
Direncanakan

Keberhasilan Penambalan
14 ≥ 95 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Gigi
Keberhasilan Pencabutan
15 ≥ 95 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Gigi
Penyelesaian Hasil
16 Pemeriksaan Psikologi ≥ 90 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Individual ≤3 Hari
Penyelesaian Hasil
17 Pemeriksaan Psikologi ≥ 90 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Klasikal ≤ 7 Hari

Kematian Pasien ≤ 8 Jam


6 Instalasi Gawat Darurat 18 < 2‰ 0% 0% 0% 0% 0% 0%
di Ruang Gawat Darurat

Emergency Psychiatric ≤240 102 118


19 102 menit 101 menit 106 menit 116 menit
Response Time (EPRT) menit menit menit

Respon Time Layanan


20 100% 1'21'' 1'14'' 1'07'' 1'04'' 1'03'' 1'05''
Gawat Darurat <5 menit

Kejadian Pasien Pulang


7 Instalasi Rawat Inap 21 ≤5% 0,09% 0% 0,16% 0.31% 0.64% 0.38%
Atas Permintaan Sendiri

22 Kejadian Pasien Lari 0 0% 0,09% 0% 0.00% 0.16% 0.00%

23 Nett Death Rate (NDR) ≤ 24‰ 0,00‰ 7,50‰ 7,06‰ 2,19‰ 6,70‰ 3,05‰

80
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Tidak Adanya Kejadian


24 Bunuh Diri di Rawat Inap 0 0 0 0 0 0 0
Psikiatri

25 Kejadian Reaksi Transfusi 0,01% 0% 0% 0% 0.00% 0.00% 0.00%

Edukasi Risiko Medis pada


26 Pasien Pulang Atas 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Permintaan Sendiri
Re-Asesmen Pasien Risiko
27 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Bunuh Diri

Re-Asesmen Risiko Jatuh


28 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pada Pasien Rawat Inap

Kejadian Infeksi Aliran


29 ≤ 5‰ 0,39‰ 0,43‰ 0‰ 0‰ 7,9‰ 24‰
Darah Perifer (Phlebitis)

Ruang Perawatan Intensif Pasien Masuk Kondisi Sub-


8 30 ≥ 85 % 76,95% 94,14% 89,88% 95.04% 90.86% 83,12%
Psikiatri Akut dalam waktu ≤ 10 Hari

Kejadian Cedera/Trauma
31 Fisik Akibat Tindakan ≤ 1,5 % 0 0 0,37 0 0 0
Fiksasi
Keberhasilan Pasien
Instalasi Rehabilitasi
9 32 Mengikuti Program ≥ 50 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Napza
Rehabilitasi Napza 3 Bulan

33 Detoksifikasi Napza ≥ 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Kepatuhan Penggunaan
10 Instalasi Farmasi 34 ≥ 90% 96,76% 96,37% 96,61% 96,98% 97,34% 97,53%
Formularium Nasional

Waktu Tunggu pelayanan ≤30


35 21,64 21,64 18,45 16,83 18,68 29,7
Resep Obat Jadi menit

Waktu Tunggu Pelayanan ≤ 60


36 27,53 25,44 31,68 28,17 32,1 44,61
Obat Racikan menit

Ketepatan Pelayanan
Farmasi (Tidak ada
37 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kejadian Kesalahan
Pemberian Obat)

Tidak Ada Obat dan


Perbekalan Farmasi yang
38 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kadaluwarsa di Tempat
Pelayanan

Ketepatan Penyimpanan
39 100% 96,55% 72,24% 70,94% 75,78% 90,32% 93,42%
Sediaan Farmasi

Ketersediaan Formularium
40 dan Update Paling Lama 3 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Tahun

Tidak ada dokumen rekam


11 Instalasi Rekam Medik 41 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
medik yang hilang

Kelengkapan Rekam Medik


42 >90% 97,30% 97,20% 96,80% 96,80% 98,10% 99,40%
24 Jam Selesai Pelayanan

12 Instalasi Bedah 43 Kematian di Meja Operasi ≤1% 0 0 0 0 0 0

Pelaksanaan Surgical
44 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Safety Check List

Pelaksanaan Asesmen
45 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Awal Pra Bedah
Penerapan Keselamatan
46 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Operasi
Waktu Tunggu Operasi
47 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Elektif < 2 hari
Pemantauan
48 Ketidaksesuaian Diagnosis 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pre dan Post Anestesi

Evaluasi Ulang jika Terjadi


Konversi Tindakan dari
49 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Anestesi Lokal/Regional ke
General

Pelaksanaan Monitoring
50 Status Fisiologis selama 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Anestesi
Pelaksanaan Monitoring
51 Proses Pemulihan Anestesi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dan Sedasi Dalam

81
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Tidak adanya Kejadian


Rehabilitasi Medik
13 52 Kesalahan Tindakan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
(Fisioterapi)
Rehabilitasi Medik

Waktu Tunggu Layanan


53 ≥ 90% 62,40% 75,50% 91,50% 70,41% 100% 96,60%
Fisioterapi ≤120 Menit

Kejadian Drop Out Pasien


Terhadap Pelayanan
54 ≤ 50 % 49,30% 43,70% 48,60% 38,60% 43,10% 37,70%
Rehabilitasi Medik yang
Direncanakan

Waktu Tunggu
Instalasi Rehabilitasi
14 55 Pelaksanaan Seleksi < 2 ≥ 85 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
(Mental)
hari
Angka Keberhasilan
Rehabilitan Sesudah
56 ≥ 65 % 72,92% 82,02% 70,18% 82,86% 84,13% 77,50%
Menjalani Satu Paket
Layanan
Penerapan Keselamatan
15 Unit Elektromedik 57 Electro Convulsive Therapy 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
(ECT)
Waktu Tunggu Sebelum
58 ≤ 2 hari 1 1 1 1 1 1
ECT

Waktu Tunggu Pelayanan


16 Unit Radiologi 59 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Radiologi ≤ 3 Jam

Angka Kegagalan Hasil


60 Skor 2 100% 100% 100% 100% 100%
Radiologi
Tidak Ada Kejadian
61 Kesalahan Pemberian 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Label pada Film Rontgen
Tidak adanya Kejadian
17 Unit Laboratorium 62 Tertukar Spesimen 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pemeriksaan Laboratorium
Tidak Adanya Kesalahan
63 Penyerahan Hasil 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pemeriksaan Laboratorium

Waktu Tunggu Hasil ≤ 120


64 26,7 31,4 40,3 32,3 45 41
Pemeriksaan Laboratorium menit

Kesesuaian Hasil
65 Pemeriksaan Baku Mutu 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Eksternal
Ketepatan Waktu
18 Instalasi Gizi 66 Pemberian Makanan ≥ 90 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kepada Pasien

67 Ketepatan Pemberian Diet 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

68 Kepuasan Pelanggan ≥ 80% 62,05% 67,70%

Pelaksanaan Penyuluhan
19 Instalasi PKRS 69 100% 11,11% 5,56% 22,22% 11,11% 11,11% 72,22%
di Luar Rumah Sakit

Layanan Penyuluhan
70 ≥ 90 % 75% 80% 110% 110% 105% 50%
Kesehatan di Rumah Sakit

Lama Rawat Inap Pasien


Psikogeriatri dengan
20 Instalasi Psikogeriatri 71 ≥ 80% 84,08% 98,91% 100% 100% 100% 100%
Komorbiditas Penyakit Fisik
≤ 6 Minggu

Peningkatan Status
72 Fungsional Pasien rawat ≥ 80% 98,81% 122% 98,85% 100% 100% 88,89%
Inap Psikogeriatri
Peningkatan Kualitas Hidup
73 Pasien Rawat Inap ≥ 80% 95,38% 100% 98,41% 100% 100% 86,62%
Psikogeriatri

Waktu Tunggu Layanan ≤ 60


74 49,79% 70,41% 67,29% 54,38% 53,80% 89,30%
Day Care Psikogeriatri menit

DIREKTORAT SDM DAN PENDIDIKAN

Ketepatan Waktu
1 Bagian SDM 75 Pengusulan Kenaikan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pangkat
Ketepatan Waktu
Penerbitan Surat
76 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Keputusan Kenaikan Gaji
Berkala

82
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Ketepatan Waktu
77 Pengusulan Surat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Keputusan Pensiun
Kelengkapan Pengisian
78 >90 % 96%
Jabatan
Ketepatan Waktu
Penyetoran Data Indikator
79 100% 100% 100%
Kinerja Individu (IKI)
Pegawai

Kinerja Pegawai Yang Baik,


80 ≥ 95 % 99% 99% 99% 98% 98% 98%
Sangat Baik dan Excellent

Program Pemberian
81 Penghargaan dan 100% 50%
Konsekuensi

Kepuasan Karyawan
82 ≥ 80% 86,72%
terhadap Organisasi

Terlaksananya Evaluasi
2 Bagian Diklit 83 100% 0% 0% 92% 100% 100% 100%
Pasca Pelatihan Medis

Terlaksananya Evaluasi
Pasca Pelatihan
84 100% 0% 0% 90% 100% 100% 90%
Keperawatan dan Non
Medis
≥ 20%
Supervisi Pendidikan dari
dari
85 Institusi Pasangan 0% 0% 0% 0% 17% 17%
semua
Pendidikan Kedokteran
institusi

Supervisi Pendidikan dari ≥ 80%


Institusi Pasangan dari
86 85% 87% 92% 94% 100% 83%
Pendidikan Keperawatan semua
dan Non Medis institusi

Jumlah Penelitian yang


87 2/tahun 0 0 0 0 0 0
Dipublikasikan

Kepuasan
88 ≥ 80% 80,50% 86% 82% 82% 83% 79,61%
Pelanggan/Peserta Didik

Evaluasi Pelaksanaan
3 Instalasi Diklat 89 100% - - 100% 100% 100% 100%
Pelatihan Internal

Evaluasi Pelaksanaan
90 Pelatihan yang Sudah 100% Tidak masuk imut 2020
Direncanakan

DIREKTORAT KEUANGAN DAN ADMINISTRASI UMUM

Rasio Pendapatan PNBP


1 Bagian Keuangan 91 Terhadap Biaya 35-40 % 38,40%
Operasional/PB (POBO)

Kepatuhan Pengelolaan
92 Laporan Rencana Bisnis Skor = 2 2 2 2 2 2 2
Anggaran (RBA) Definitif

Kepatuhan Pengelolaan
Laporan Keuangan
93 Skor = 2 0,66
Berdasarkan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK)

Kepatuhan Pengesahan
94 Pendapatan dan Belanja Skor = 2 0,4 0,4
BLU
Kecepatan Pemberian
95 Informasi Tagihan Pasien 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Rawat Inap
Kebenaran Laporan Harian
96 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kasir
Ketepatan Waktu
97 Penyelesaian Laporan 100% 100% 100%
Penerimaan RS

Ketepatan Waktu Laporan


98 100% 100% 100%
Piutang Penderita

99 Perencanaan Strategis RS 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Ketepatan Waktu Tepat


100 TW TW TW TW TW TW
Penyusunan RKA-KL waktu
Ketepatan Waktu
101 Penyusunan RPK / Skor = 2 2 2 2 2 2 2
Anggaran

83
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Ketepatan Penyerapan
102 Dana Rupiah Murni Sesuai ≥ 90% 14,21 37,11
dengan Perencanaan
Tindak Lanjut Penyelesaian
2 Bagian Administrasi Umum 103 Hasil Pertemuan Tingkat 100% 70% 75% 70% 80% 70% 70%
Manajemen
Proses Penyelesaian Surat
104 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Penting

Pengelolaan Laporan
105 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Rumah Sakit

Kelengkapan Laporan
106 100% 100%
Akuntabilitas Kinerja

2,5 -3
107 Ketersediaan Linen 100% 100% 100% 100% 100% 100%
per TT

Ketepatan Waktu
Pelayanan Permintaan
108 100% 88,36% 90,91% 95,69% 96,14% 98,64% 96,84%
Barang Persediaan di
Gudang ATK

Ketepatan Waktu
Pelayanan Permintaan
109 100% 90,66% 96,35% 100% 100% 100% 100%
Barang Persediaan di
Gudang Tekstil

Ketepatan Waktu
Pelayanan Permintaan
110 100% 92,50% 91,62% 98,88% 100% 100% 100%
Barang Persediaan di
Gudang Rumah Tangga

Ketepatan Waktu
Pelayanan Permintaan
111 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Barang Persediaan di
Gudang Makanan

Ketepatan Pengelolaan dan


112 Penatalaksanaan Barang 100% 100% 100%
Milik Negara
Ketepatan Waktu
113 Pengumpulan Laporan dari 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Unit Kerja
Pendampingan Masalah
3 Sub Bagian Hukormas 114 100% 100% 100% 0% 100% 100% 100%
Hukum
Kecepatan Respon
115 ≥ 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Terhadap Komplain

Prosentase Komplain yang


116 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
ditindaklanjuti

80
Laporan Hasil Analisis
(Indeks
117 Survei Kepuasan 82,58 81,49 84,15 86,52 86,41 84,66
Nilai
Pelanggan
IKM)
Ketepatan Waktu
Instalasi Sistem Informasi
4 118 Perbaikan Perangkat ≥ 90% 100% 98% 100% 98% 100% 100%
Rumah Sakit (SIRS)
Komputer
Ketepatan Waktu
119 Perbaikan Jaringan ≥ 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Komputer / Network

Instalasi Pemeliharaan
Ketepatan Waktu
5 Sarana & Prasarana 120 ≥ 80 % 97,1% 97% 98,7% 98,6% 98,3% 98,2%
Perbaikan Kerusakan Alat
Rumah Sakit

Ketepatan Waktu
121 Pelayanan Pemeliharaan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Alat

Hasil Pemeriksaan Air


Instalasi Kesehatan
6 122 Limbah Sesuai Baku Mutu 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Lingkungan
yang Ditetapkan

Pengelolaan Limbah Padat


123 sesuai Permenkes 1204 th 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2004

Capaian Tingkat Rumah


124 ≥ 7500. 9561 9574
Sakit Berseri

84
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Ketepatan Waktu
Penyediaan Linen Bersih
7 Instalasi Binatu/Laundry 125 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Untuk Ruang Rawat Inap
dan Ruang Pelayanan

Ketepatan Pengelolaan
126 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Linen Infeksius

KOMITE, PANITIA DAN SPI

Kepatuhan terhadap Skor


1 Komite Medik 127 100 100 100 100 100 100
Clinical Pathway =100

Pelaksanaan Audit Medis


128 100% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Dua Kali dalam Setahun

Penanganan Komplain Etik


129 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dan Disiplin Profesi Medis

Terlaksananya Kredensial
130 dan Rekredensial bagi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Semua Dokter
Kejadian Kecelakaan
2 Komite K3RS 131 0 1 1
Akibat Kerja
Simulasi Kesiapsiagaan
132 Bencana di Setiap Unit 100% 100%
Kerja

Penanganan Masalah Etik


3 Komite Etik dan Hukum 133 100% 100% 100%
dan Hukum Rumah Sakit

Penanganan Masalah Etik


134 100% 100% 100%
dan Hukum Kedokteran

Penanganan Masalah Etik


135 100% 100% 100%
dan Hukum Keperawatan

Komite Pencegahan dan Tersedianya Anggota Tim


4 136 ≥75% 100% 100%
Pengendalian Infeksi PPI yang Terlatih

Terlaksananya
5 Komite Keperawatan 137 Kredensial/Re-Kredensial 100%
Bagi Semua Perawat

Penerapan Dokumentasi
Asuhan Keperawatan
138 ≥ 90%
Sesuai dengan Standar
Keperawatan

Terlaksananya kredensial
139 dan Rekredensial bagi 95% - - 100% - - 100%
perawat baru dan pindahan

Terlaksananya kredensial
dan Rekredensial bagi
140 95% - - - - - 86,49%
perawat yang telah habis
masa berlaku RKK nya

Implementasi audit asuhan


keperawatan di ruang rawat
141 100% - - - - - 100%
jalan dan rawat inap setiap
6 bulan sekali

Penanganan pelanggaran
142 masalah etik keperawatan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dapat diselesaikan
Terlaksananya Kegiatan
Audit sesuai Rencana
6 Satuan Pemeriksa Internal 143 Program Kegiatan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pengawasan Tahunan
(PKPT)

Terlaksananya Kegiatan
Pemantauan Penyelesaian
144 Rekomendasi Audit Internal 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dan Rekomendasi
Eksternal sesuai PKPT

Komite Mutu dan Verifikasi Penyelesaian


7 145 100%
Keselamatan Pasien Laporan Ketidaksesuaian

Unit Layanan Pengadaan


8 146 Kelengkapan Dokumen 100% 100% 100%
(ULP)

147 Kejadian Lelang Gagal ≤ 40% 0% 0%

85
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Panitia Penerima Kelengkapan Dokumen


9 148 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Barang/Jasa Penerimaan Barang/Jasa

Hasil Pemeriksaan dan


149 Penerimaan Barang/Jasa 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Sesuai Kontrak

Capaian Indikator Mutu Unit Kerja Semester II tahun 2019

NO UNIT KERJA INDIKATOR TARGET JUL AGT SEP OKT NOP DES Rata2

DIREKTORAT MEDIK DAN KEPERAWATAN


Koordinasi
Seksi Pelayanan Pemenuhan
1 1 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Penunjang Medik Permintaan Barang
Mendesak
Kepatuhan jam Visite
2 Seksi Pelayanan Medik 2 80% 74,61% 72,01% 71,27% 69,77% 67,69% 66,37% 69,99%
Dokter Spesialis
Bed Occupancy Rate 70%-
3 67,21% 65,47% 66,06% 67,29% 71,48% 72,82% 68,64%
(BOR) 80%

4 Length of Stay (LOS) < 42 hari 43,59 29,61 30,24 37,09 31,32 33,55 34,94
Kegagalan Dropping,
Rolling Penderita < < 5% 0 0 0 0 0 0 0%
5%
Koordinasi
Pelaksanaan Rolling,
5 ≥90% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Dropping dan Follow-
up Pasien
Pengumpulan
Laporan Kegiatan dari
6 Unit Kerja di 100% 64% 73% 64% 90% 82% 90% 78%
Pelayanan Medik
Tepat Waktu
Pengumpulan
Laporan Kegiatan dari
Seksi Pelayanan
3 7 Unit Kerja di Lingkup 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Keperawatan Rawat Jalan
Rawat Jalan Tepat
Waktu
Monitoring Supervisi
Seksi Pelayanan
4 8 Keperawatan Sesuai 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Keperawatan Rawat Inap
Rencana
Pengumpulan
Laporan Kegiatan dari
9 Unit Kerja di Lingkup 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Rawat Inap Tepat
Waktu

Waktu Tunggu di ≤ 60 55 49 59 54
5 Instalasi Rawat Jalan 10 50 menit 55 menit 57 menit
Rawat Jalan menit menit menit menit menit

Ketaatan Kontrol di
11 ≥ 80 % 99,84% 99,39% 99,34% 99,51% 99,29% 99,29% 99%
Rawat Jalan

Penerapan Edukasi
Khusus Keperawatan
12 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 108%
di Klinik Kesehatan
Jiwa
Kejadian Drop-Out
Pasien Terhadap
13 Paket Pelayanan di ≤ 50 % 8% 0% 0% 0% 0% 5% 2%
Klinik Autis yang
Direncanakan
Keberhasilan
14 ≥ 95 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Penambalan Gigi
Keberhasilan
15 ≥ 95 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pencabutan Gigi
Penyelesaian Hasil
Pemeriksaan
16 ≥ 90 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Psikologi Individual ≤3
Hari
Penyelesaian Hasil
Pemeriksaan
17 ≥ 90 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Psikologi Klasikal ≤ 7
Hari

Kematian Pasien ≤ 8
6 Instalasi Gawat Darurat 18 Jam di Ruang Gawat < 2‰ 0,004% 0,002% 0% 0% 0% 0,0024% 0,00070%
Darurat

Emergency 100
≤240 115 102
19 Psychiatric Response 94 menit 116 menit 97 menit menit 42
menit menit menit
Time (EPRT) dtk
Respon Time
20 100% 1'07'' 1'03'' 1''24 1'52'' 1'14'' 1'15'' 1'12''
Layanan Gawat

86
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Darurat <5 menit

Kejadian Pasien
7 Instalasi Rawat Inap 21 Pulang Atas ≤5% 0,32% 0,16% 0,16% 0,16% 0,48% 0,66% 0,18%
Permintaan Sendiri
22 Kejadian Pasien Lari 0 0,33% 0% 0% 0% 5% 0,08% 0,48%

Nett Death Rate


23 ≤ 24‰ 0,87‰ 3,187‰
(NDR) 1,99‰ 2,24‰ 2,22‰ 2,04‰ 2,39‰
Tidak Adanya
24 Kejadian Bunuh Diri di 0 0 0 0 0 0 0 0
Rawat Inap Psikiatri
Kejadian Reaksi
25 0,01% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Transfusi
Edukasi Risiko Medis
pada Pasien Pulang
26 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 108%
Atas Permintaan
Sendiri
Re-Asesmen Pasien
27 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 108%
Risiko Bunuh Diri
Re-Asesmen Risiko
28 Jatuh pada Pasien 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 108%
Rawat Inap
Kejadian Infeksi Aliran
29 Darah Perifer ≤ 5‰ 0‰ 7,8‰ 7,8‰ 7,8‰ 14,4‰ 3,07‰ 6,13‰
(Phlebitis)
Pasien Masuk Kondisi
Ruang Perawatan Intensif
8 30 Sub-Akut dalam waktu ≥ 85 % 93.21% 98,66% 98,66% 98,66% 65,10% 94,89% 88,90%
Psikiatri
≤ 10 Hari
Kejadian
Cedera/Trauma Fisik
31 ≤ 1,5 % 0 1,2 1,2 1,2 0 0 0,33
Akibat Tindakan
Fiksasi
Keberhasilan Pasien
Mengikuti Program
9 Instalasi Rehabilitasi Napza 32 ≥ 50 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Rehabilitasi Napza 3
Bulan
33 Detoksifikasi Napza ≥ 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kepatuhan
10 Instalasi Farmasi 34 Penggunaan ≥ 90% 97,36% 97,35% 96,70% 97,26% 96,63% 96,75% 97%
Formularium Nasional
Waktu Tunggu
≤30
35 pelayanan Resep 27,5 29,49 27,36 36,27 30,26 27,54 25,45
menit
Obat Jadi
Waktu Tunggu
≤ 60
36 Pelayanan Obat 39,42 44,34 37,44 50,53 48,19 42,46 37,66
menit
Racikan
Ketepatan Pelayanan
Farmasi (Tidak ada
37 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 108%
Kejadian Kesalahan
Pemberian Obat)
Tidak Ada Obat dan
Perbekalan Farmasi
38 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 108%
yang Kadaluwarsa di
Tempat Pelayanan
Ketepatan
39 Penyimpanan 100% 100,00% 85,37% 89,17% 91,50% 89,17% 88,61% 95%
Sediaan Farmasi
Ketersediaan
Formularium dan
40 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 108%
Update Paling Lama 3
Tahun
Tidak ada dokumen
11 Instalasi Rekam Medik 41 rekam medik yang 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
hilang
Kelengkapan Rekam
42 Medik 24 Jam Selesai >90% 99,00% 99,40% 99,00% 98,90% 97,40% 99,10% 98,20%
Pelayanan
Kematian di Meja
12 Instalasi Bedah 43 ≤1% 0 0 0 0 0 0 0
Operasi
Pelaksanaan Surgical
44 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Safety Check List
Pelaksanaan
45 Asesmen Awal Pra 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Bedah
Penerapan
46 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Keselamatan Operasi
Waktu Tunggu
47 Operasi Elektif < 2 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
hari
Pemantauan
Ketidaksesuaian
48 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Diagnosis Pre dan
Post Anestesi
Evaluasi Ulang jika
Terjadi Konversi
Tindakan dari
49 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Anestesi
Lokal/Regional ke
General

87
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Pelaksanaan
Monitoring Status
50 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Fisiologis selama
Anestesi
Pelaksanaan
Monitoring Proses
51 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pemulihan Anestesi
dan Sedasi Dalam
Tidak adanya
Rehabilitasi Medik Kejadian Kesalahan
13 52 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
(Fisioterapi) Tindakan Rehabilitasi
Medik
Waktu Tunggu
53 Layanan Fisioterapi ≥ 90% 96,60% 51,30% 34,10% 26,00% 18,90% 18,90% 70,44%
≤120 Menit
Kejadian Drop Out
Pasien Terhadap
54 Pelayanan ≤ 50 % 37,70% 40,40% 43,00% 41,80% 44,30% 44,30% 43,50%
Rehabilitasi Medik
yang Direncanakan
Waktu Tunggu
Instalasi Rehabilitasi
14 55 Pelaksanaan Seleksi ≥ 85 % 100% 94% 100% 100% 100% 100% 100%
(Mental)
< 2 hari
Angka Keberhasilan
Rehabilitan Sesudah
56 ≥ 65 % 63,64% 77,08% 80,00% 84,51% 86,67% 80,33% 78,49%
Menjalani Satu Paket
Layanan
Penerapan
Keselamatan Electro
15 Unit Elektromedik 57 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Convulsive Therapy
(ECT)
Waktu Tunggu
58 ≤ 2 hari 1 1 1 1 1 1 1
Sebelum ECT
Waktu Tunggu
16 Unit Radiologi 59 Pelayanan Radiologi ≤ 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Jam
Angka Kegagalan
60 Skor 2 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Hasil Radiologi
Tidak Ada Kejadian
Kesalahan Pemberian
61 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Label pada Film
Rontgen
Tidak adanya
Kejadian Tertukar
17 Unit Laboratorium 62 Spesimen 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pemeriksaan
Laboratorium
Tidak Adanya
Kesalahan
63 Penyerahan Hasil 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pemeriksaan
Laboratorium
Waktu Tunggu Hasil
≤ 120 45,48 46,22 54,80 47,10
64 Pemeriksaan 43 menit 52 menit 36,1
menit menit menit menit menit
Laboratorium
Kesesuaian Hasil
65 Pemeriksaan Baku 100% 100% 100% 100% 100% 100% 87% 100%
Mutu Eksternal
Ketepatan Waktu
18 Instalasi Gizi 66 Pemberian Makanan ≥ 90 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kepada Pasien
Ketepatan Pemberian
67 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Diet

68 Kepuasan Pelanggan ≥ 80% 0% 81% 82% 85,12% 85,46% 85,70% 64,88%

Pelaksanaan
19 Instalasi PKRS 69 Penyuluhan di Luar 100% 83% 211% 217% 244% 256% 272% 118,03%
Rumah Sakit
Layanan Penyuluhan
70 Kesehatan di Rumah ≥ 90 % 110% 100% 80% 115% 80% 105% 93%
Sakit

Lama Rawat Inap


Pasien Psikogeriatri
20 Instalasi Psikogeriatri 71 dengan Komorbiditas ≥ 80% 100% 91,60% 93% 99% 100% 100% 97,22%
Penyakit Fisik ≤ 6
Minggu

Peningkatan Status
Fungsional Pasien
72 ≥ 80% 100% 100% 91,67% 99,09% 100% 100% 101,46%
rawat Inap
Psikogeriatri
Peningkatan Kualitas
73 Hidup Pasien Rawat ≥ 80% 100% 100% 97,62% 99,09% 100% 100% 97,20%
Inap Psikogeriatri
Waktu Tunggu
≤ 60
74 Layanan Day Care 50,97% 58,57% 44,49% 51,23% 33,06% 41,44% 55,39%
menit
Psikogeriatri
DIREKTORAT SDM DAN PENDIDIKAN

88
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Ketepatan Waktu
1 Bagian SDM 75 Pengusulan Kenaikan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pangkat
Ketepatan Waktu
Penerbitan Surat
76 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Keputusan Kenaikan
Gaji Berkala
Ketepatan Waktu
77 Pengusulan Surat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Keputusan Pensiun
Kelengkapan
78 >90 % 98% 97%
Pengisian Jabatan
Ketepatan Waktu
Penyetoran Data
79 100% 100% 100% 100%
Indikator Kinerja
Individu (IKI) Pegawai
Kinerja Pegawai Yang
80 Baik, Sangat Baik dan ≥ 95 % 98% 97% 97% 97% 97% 97% 98%
Excellent
Program Pemberian
81 Penghargaan dan 100% 50% 50%
Konsekuensi
Kepuasan Karyawan
82 ≥ 80% 89,45% 88,09%
terhadap Organisasi
Terlaksananya
2 Bagian Diklit 83 Evaluasi Pasca 100% 100% 96% 100% 0% 100% 0% 79%
Pelatihan Medis
Terlaksananya
Evaluasi Pasca
84 Pelatihan 100% 81% 99% 95% 95% 100% 0% 85%
Keperawatan dan Non
Medis
Supervisi Pendidikan ≥ 20%
dari Institusi dari
85 50% 50% 50% 50% 66,70% 66,70% 31%
Pasangan Pendidikan semua
Kedokteran institusi
Supervisi Pendidikan
≥ 80%
dari Institusi
dari
86 Pasangan Pendidikan 100% 100% 92% 83% 100% 100% 93%
semua
Keperawatan dan Non
institusi
Medis
Jumlah Penelitian
87 2/tahun 0 0 1 5 5 5 5
yang Dipublikasikan

Kepuasan
88 Pelanggan/Peserta ≥ 80% 79% 90% 85,33% 86% 87,11% 86,31% 83,91%
Didik

Evaluasi Pelaksanaan
3 Instalasi Diklat 89 100% 100% - 100% 100% 100% 100% 100%
Pelatihan Internal

Evaluasi Pelaksanaan tidak


90 Pelatihan yang Sudah 100% masuk imut
tidak masuk imut 2020
Direncanakan 2020

DIREKTORAT KEUANGAN DAN ADMINISTRASI UMUM


91 Rasio Pendapatan
PNBP Terhadap
1 Bagian Keuangan 35-40 % 42,71% 42,71%
Biaya Operasional/PB
(POBO)
92 Kepatuhan
Pengelolaan Laporan
Rencana Bisnis Skor = 2 2 2 2 2 2 2 skor 2
Anggaran (RBA)
Definitif
93 Kepatuhan
Pengelolaan Laporan
Keuangan
Skor = 2 0,67 + 0,67 skor 2
Berdasarkan Standar
Akuntansi Keuangan
(SAK)
94 Kepatuhan
Pengesahan
Skor = 2 0,4 0,8 skor 2
Pendapatan dan
Belanja BLU
95 Kecepatan Pemberian
Informasi Tagihan belum ada
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pasien Rawat Inap data

96 Kebenaran Laporan
Harian Kasir 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

97 Ketepatan Waktu
Penyelesaian Laporan
100% 100% 100% 100%
Penerimaan RS

98 Ketepatan Waktu
Laporan Piutang
100% 100% 100% 100%
Penderita

89
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

99 Perencanaan
Strategis RS 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

100 Ketepatan Waktu


Penyusunan RKA-KL Tepat
TW TW TW TW TW TW TW
waktu

101 Ketepatan Waktu


Penyusunan RPK /
Skor = 2 2 2 2 2 2 2 2
Anggaran

102 Ketepatan
Penyerapan Dana belum ada
≥ 90%
Rupiah Murni Sesuai data
dengan Perencanaan
103 Tindak Lanjut
Penyelesaian Hasil
2 Bagian Administrasi Umum Pertemuan Tingkat 100% 94% 92% 90% 92% 90% 86% 82%
Manajemen

104 Proses Penyelesaian


Surat Penting 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

105 Pengelolaan Laporan


Rumah Sakit 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

106 Kelengkapan Laporan


belum ada
Akuntabilitas Kinerja 100% proses pengumpulan kelengkapan lak
data
107 Ketersediaan Linen
2,5 -3 belum ada
100% 100% 100% 100% 100% 100%
per TT data
108 Ketepatan Waktu
Pelayanan
Permintaan Barang 100% 99,16% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 97,36%
Persediaan di Gudang
ATK
109 Ketepatan Waktu
Pelayanan
Permintaan Barang 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 97,84%
Persediaan di Gudang
Tekstil
110 Ketepatan Waktu
Pelayanan
Permintaan Barang 100% 99,80% 99,77% 100% 100% 100% 100% 97,17%
Persediaan di Gudang
Rumah Tangga
111 Ketepatan Waktu
Pelayanan
Permintaan Barang 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Persediaan di Gudang
Makanan
112 Ketepatan
Pengelolaan dan
100% 100% 100% 100%
Penatalaksanaan
Barang Milik Negara
113 Ketepatan Waktu
Pengumpulan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Laporan dari Unit
Kerja
114 Pendampingan
3 Sub Bagian Hukormas Masalah Hukum 100% 100% 0% 100% 100% 0% 100% 77%
115 Kecepatan Respon
Terhadap Komplain ≥ 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
116 Prosentase Komplain
yang ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
117 Laporan Hasil Analisis 80
Survei Kepuasan (Indeks
84,47 84,43 85,36 86,25 85,53 83,03 84,57
Pelanggan Nilai
IKM )
118 Ketepatan Waktu
Instalasi Sistem Informasi
4 Perbaikan Perangkat ≥ 90% 100% 98% 100% 95% 100% 100% 99%
Rumah Sakit (SIRS)
Komputer
119 Ketepatan Waktu
Perbaikan Jaringan ≥ 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Komputer / Network
120 Ketepatan Waktu
Instalasi Pemeliharaan Perbaikan Kerusakan
5 Sarana & Prasarana Alat ≥ 80 % 98,6% 97,8% 97,7% 96,8% 96,2% 96,4% 97,62%
Rumah Sakit

121 Ketepatan Waktu


Pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pemeliharaan Alat
122 Hasil Pemeriksaan Air
Limbah Sesuai Baku
Mutu yang Ditetapkan
Instalasi Kesehatan
6 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Lingkungan

123 Pengelolaan Limbah


Padat sesuai 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

90
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Permenkes 1204 th
2004
124 Capaian Tingkat
Rumah Sakit Berseri
≥ 7500. 9375 9487 9499,25

125 Ketepatan Waktu


Penyediaan Linen
7 Instalasi Binatu/Laundry Bersih Untuk Ruang 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Rawat Inap dan
Ruang Pelayanan
126 Ketepatan
Pengelolaan Linen 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Infeksius
KOMITE, PANITIA DAN SPI
Kepatuhan terhadap Skor
1 Komite Medik 127 Clinical Pathway 100 100 100 100 100 100 100
=100
Pelaksanaan Audit
128 Medis Dua Kali dalam 100% 0% 0% 0% 50% 50%
Setahun
Penanganan
129 Komplain Etik dan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Disiplin Profesi Medis
Terlaksananya
Kredensial dan
130 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Rekredensial bagi
Semua Dokter
Kejadian Kecelakaan
2 Komite K3RS 131 Akibat Kerja 0 2 3 0,58
Simulasi
Kesiapsiagaan
132 100% 100% tahunan
Bencana di Setiap
Unit Kerja
Penanganan Masalah
3 Komite Etik dan Hukum 133 Etik dan Hukum 100% 100% 100% 100%
Rumah Sakit
Penanganan Masalah
134 Etik dan Hukum 100% 100% 100% 100%
Kedokteran
Penanganan Masalah
135 Etik dan Hukum 100% 100% 100% 100%
Keperawatan
Komite Pencegahan dan Tersedianya Anggota
4 136 Tim PPI yang Terlatih ≥75% 100% 100% 100%
Pengendalian Infeksi
Terlaksananya
tidak
Kredensial/Re-
5 Komite Keperawatan 137 100% masuk imut
Kredensial Bagi tidak masuk imut 2020
2020
Semua Perawat
Penerapan
Dokumentasi Asuhan tidak
138 Keperawatan Sesuai ≥ 90% masuk imut
dengan Standar tidak masuk imut 2020 2020
Keperawatan
Terlaksananya
kredensial dan
139 Rekredensial bagi 95% - - 100% - - 100% 100%
perawat baru dan
pindahan
Terlaksananya
kredensial dan
Rekredensial bagi
140 95% - - - - - 86,96% 86,73%
perawat yang telah
habis masa berlaku
RKK nya
Implementasi audit
asuhan keperawatan
di ruang rawat jalan
141 dan rawat inap setiap 100% - - - - - 100% 100%
6 bulan sekali

Penanganan
pelanggaran masalah
142 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
etik keperawatan
dapat diselesaikan
Terlaksananya
Kegiatan Audit sesuai
6 Satuan Pemeriksa Internal 143 Rencana Program 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kegiatan Pengawasan
Tahunan (PKPT)
Terlaksananya
Kegiatan Pemantauan
Penyelesaian
Rekomendasi Audit
144 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Internal dan
Rekomendasi
Eksternal sesuai
PKPT
Verifikasi
Komite Mutu dan
7 145 Penyelesaian Laporan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Keselamatan Pasien
Ketidaksesuaian

91
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Unit Layanan Pengadaan Kelengkapan


8 146 Dokumen 100% 100% 100% 100%
(ULP)
Kejadian Lelang
147 Gagal ≤ 40% 0% 0% 0%
Kelengkapan
Panitia Penerima
9 148 Dokumen Penerimaan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Barang/Jasa
Barang/Jasa
Hasil Pemeriksaan
dan Penerimaan
149 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Barang/Jasa Sesuai
Kontrak

92
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Pencapaian Unit Kerja

1). Direktorat Medik dan Keperawatan


Instalasi Rawat Jalan

Pencapaian kinerja instalasi rawat jalan tahun 2019 adalah sebesar 94,41% dari target
yang telah ditetapkan. Pencapaian secara umum sudah sesuai dengan target. Instalasi
rawat jalan terdiri 15 klinik, terdapat 7 klinik dengan tingkat pencapaian baik, yaitu klinik
psikiatri anak dan remaja, klinik psikiatri adiksi, klinik psikiatri forensik, klinik medical
check up, klinik psikologi dan klinik gigi dan mulut. Sedangkan klinik dengan
pencapaian rendah adalah klinik psikiatri dewasa, klinik penyakit dalam, klinik
neurologi, klinik bedah, klinik konsultasi gizi, klinik THT dan klinik rehabilitasi medik.

Pencapaian kinerja instalasi rawat jalan dalam kurun waktu 5 tahun dijelaskan sebagai
berikut.
Grafik 1 . Pencapaian kunjungan instalasi rawat jalan.

Pencapaian kunjungan
100.000
51.329 57.289
50.000 36.269 48.732
Pencapaian kunjungan
37.268
0
2015 2016 2017 2018 2019

93
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Pada grafik terlihat bahwa pencapaian tahun 2019 lebih rendah dibandingkan
tahun 2018, namun demikian pencapaian ini masih lebih tinggi jika dibandingkan
pencapaian tahun 2015, 2016 dan 2017. Kinerja instalasi rawat jalan tumbuh dari tahun
2015 sampai tahun 2018, dan kemudian menurun ditahun 2019.
Faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dalam 4 tahun pertama adalah :
- Komitmen pimpinan dan SDM untuk meningkatkan kinerja pelayanan tinggi.
- Upaya untuk menjaga dan memperbaiki mutu pelayanan yang berorientasi pada
kepuasan dan keselamatan pasien tinggi, terbukti dengan terakreditasinya
pelayanan rumah sakit denga sertifikasi ISO dan KARS.
- Upaya membangun jejaring pelayanan oleh tim PKRS berjalan dengan baik.
- Adanya upaya untuk membuat inovasi pelayanan.
- Keterbukaan akses dan kerjasama pelayanan terkait pembiayaan pasien
dengan BPJS berjalan dengan baik.

Faktor yang berpengaruh terhadap penurunan kunjungan instalasi rawat jalan pada
tahun 2019 adalah :
- Regulasi rujukan berjenjang pasien BPJS, berdampak PPK 1 tidak bisa
langsung melakukan rujukan ke RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat, karena
status nya sebagai PPK 3.
- Adanya kebijakan rujuk balik, sementara sebagian besar pengunjung instalasi
rawat jalan adalah pasien kronis, sehingga memberikan dampak yang besar
terhadap jumlah pasien yang harus dilakukan rujuk balik.
- Pengembangan pelayanan jiwa di PPK 2 yang cukup agresif.
Berikut paparan klinik pelayanan rawat jalan yang mencapai target dan pertumbuhan :
- Klinik psikiatri anak dan remaja. Klinik ini mencapai target yang ditetapkan,
bahkan dalam 5 tahun terakhir mengalami pertumbuhan. Kondisi ini
dilatarbelakangi oleh faktor :
o Ketersedian dokter spesialis konsultan di tahun 2019
o Upaya promosi dan edukasi terkait perasalahan jiwa anak
o Perbaikan sistem pelayanan, sehingga pelayanan anak dan remaja
menjadi terintegrasi dalam 1 gedung.
- Klinik Psikiatri Geriatri. Klinik ini tumbuh dengan sangat progresif. Faktor
pendukungnya adalah :
o Pelayanan yang sudah terintegrasi
o Ketersedian SDM dokter konsultan yang memadai
94
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

o Fasilitas pendukung yang lengkap


o Upaya promosi yang cukup efektif
o Jejaring rujukan pasien yang berjalan dengan baik.
- Klinik Psikiatri Adiksi. Klinik ini mengalami pertumbuhan yang positif adri
tahun ke tahun. Faktor pendukungnay adalah :
o Dukungan pembiayaan IPWL
o Promosi layanan berjalan dengan baik
o Akses pelayanan yang mudah
- Klinik Psikiatri Forensik. Pertumbuhan klinik ini sangat baik. Kondisi ini
didukung oleh:
o Adanya komunikasi dan koordinasi dengan kepolisian di wilayah Jawa
Timur untuk membanu pemeriksaan kasus.
o Kebijakan dari institusi diluar RSJ RW terkait pemeriksaan kesehatan
jiwa untuk calon pegawai dan jabatan lainnya.
o Upaya promosi terkait peran pemeriksaan kejiwaan dalam proses
pengembangan diri berjalan cukup efektif.
- Klinik Medical Check Up. Klinik ini juga mengalami pertumbuhan yang baik.
Hal ini didukung oleh :
o Ketersediaan fasiltas yang memadai
o Harga yang kompetitif
o Pelayanan mudah diakses dan cepat
o Upaya promosi yang cukup efektif
o Kebijakan institusi pemerintah maupun swasta terkait proses rekruitmen
dan pengembangan karir pegawai
- Klinik Psikologi. Klinik ini mengalami pertumbuhan yang baik. Pertumbuhan
klinik ini didukung oleh peran dan fungsinya dalam pemeriksaan status
kesehatan mental. Secara khusus kunjungan yang murni untuk kepentingan
pelayanan psikologi masih perlu untuk ditingkatkan dan dipromosikan. Faktor
pendukungnya adalah :
o Bagian inegral dari pelayanan kesehatan jiwa
o SDM memadai dan kompeten
o Akses pelayanan mudah dan relatif cepat.
- Klinik Gigi dan Mulut. Meskipun kurang begitu signifikan kunjungan di klinik ini
tumbuh. Sejak diberlakukan rujukan berjenjang pasien BPJS, klinik ini praktis
memfasilitasi pasien mandiri dan pasien konsulan dari perawatan jiwa. Dari sisi
95
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

SDM klinik ini sangat memenuhi, begitu juga sarana dan prasarananya. Bahkan
dari aspek kelayakan sterilisasi alat, klinik ini sangat bisa diandalkan. Upaya
untuk meningkatkan kunjungan pasien mandiri masih tetap harus ditingkatkan
untuk mendukung peningkatan pendapatan rumah sakit.
Beberapa klinik lain yang tidak mencapai target di tahun 2019 dan mengalami
penurunan mulai periode 2017 – 2019, yaitu Klinik Kesehatan Jiwa, Klinik Bedah, Klinik
Penyakit Dalam, klinik neuro, klinik konsultasi Gizi, klinik THT dan klinik fisioterapi,
disebabkan oleh faktor berikut :
- Kebijakan rujukan berjenjang pasien BPJS
- Belum ada inovasi yang mampu memberikan daya tarik bagi pasien mandiri.
- Khusus pada pelayanan klinik jiwa dewasa adalah kebijakan rujuk balik.
- Kompetitor yang banyak di wilayah pelayanan
- Pertumbuhan pelayanan kesehatan jiwa di PPK2.
Klinik Perawatan Kulit tidak beroperasi sejak pertengahan tahun 2018 karena tidak
adanya dokter pemberi pelayanan karena promosi jabatan, sehingga tidak bisa
memberikan layanan klinik. Tindak lanjut untuk melakukan studi tentang peluang
dibukanya kembali klinik tersebut dengan pemenuhan kebutuhan SDM atau peluang
lainnya.

INSTALASI RAWAT INAP

Capaian Capaian Capaian Target


Parameter Capaian 2017 Capaian 2019
2015 2016 2018 2019

∑ Pasien MRS 4.459 4.357 4.557 4.250 5.016 5.254


∑ Pasien KRS 4.590 4.262 4.555 4.352 5.016 5.178
BOR 73,93% 66,95% 76,58% 74,93% 70 % 68,64%
LOS (hari) 43,14 40,06 42,91 46,41 30 34,94
TOI 14,51 19,87 13,14 14,72 7 15,41
BTO 6,56 6,09 6,51 6,22 7,43
GDR ‰ 1,74 ‰ 2,35 ‰ 5,05‰ 3,91‰ 4.62 ‰
NDR ‰ 1,31‰ 1,88‰ 3,73 ‰ 2,99 ‰ 3.46 ‰

96
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Grafik Angka pasien MRS dan KRS tahun 2015 - 2019

6.000
5.000
4.000
3.000 jumlah pasien MRS

2.000 jumlah pasien KRS

1.000
-
2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah pasien MRS dan KRS dari tahun 2015 – 2019 pada prinsipnya
mengalami peningkatan. Beberapa faktor yang berperan adalah :
- Upaya untuk membangun komunikasi dan koordinasi dengan jejaring rujukan
pasien cukup intensif.
- Perluasan jejaring rujukan pasien.
- Kemudahan pembiayaan yang diakomodir oleh pemerintah profinsi Jawa Timur
untuk pasien yang tidak memiliki keanggotaan BPJS.
- Dukungan program bebas pasung oleh pemerintah profinsi Jawa Timur.
- Adanya komunitas TKSK yang dibina oleh tim PKRS RSJ dr. Radjiman
Wediodiningrat, yang secara berkala mengidentifikasi dan melakukan rujukan
pasien jiwa, bekerjasama dengan Puskesmas wilayah setempat.

Grafik BOR dan ALOS instalasi rawat inap tahun 2015 - 2019

100,00
80,00 76,58 74,93
73,93 66,95
68,64
60,00
42,91 46,41 BOR
40,00 43,14
40,06 34,94 ALOS
20,00
-
2015 2016 2017 2018 2019

Capaian BOR dari tahun 2015 – 2019 berfluktuasi. Capaian tahun 2019 tidak
sesuai target dan lebih rendah dari tahun 2018. Faktor penyebabnya adalah :
- Upaya untuk menekan lama hari perawatan menjadi kurang dari 40 hari.

97
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Sedangkan capaian ALOS sudah cukup baik, karena kurang dari 40 hari,
meskipun masih dibawah target yaitu 30 hari. Capaian ini cukup baik untuk mendorong
kemandirian pasien dan keterlibatan keluarga dalam meningkatkan kemampuan
sosialisasi disamping juga memperbaiki biaya operasional perawatan. Perbaikan ALOS
dipengaruhi oleh :
- Advokasi kepada keluarga terkait konsep perawatan pasien dengan gangguan
jiwa dilakukan secara intensif.
- Kegiatan pengantaran pulang bagi pasien tidak mampu dan pasien dari dinas
sosial dilakukan secara intensif.
- Peran DPJP dan perawat untuk memberikan terapi yang adekuat dan asuhan
keperawatan dilakukan dengan lebih terukur, melalui kontrol indikator mutu.

Instalasi Biomedika
Unit Pelayanan Laboratorium
2015 2016 2017 2018 2019 Prosentase
Target
IndikatorKinerja
Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi 2019 Realisasi 2019

Pelaksanaan
44.572 47.866 50.338 47.400 52.140 53.364 102,35%
Pelaksanaan Pemeriksaan
Pemeriksaan
(Pemeriksaan Pelaksanaan
Terlampir) Pengambilan 8.912 9.536 9.887 9.296
Sampel

Grafik kinerja pelayanan laboratorium tahun 2015 - 2019

Jumlah pemeriksaan
55.000
53.364
50.000 50.338
47.866 47.400
Jumlah pemeriksaan
45.000 44.572

40.000
2015 2016 2017 2018 2019

Kinerja unit laboratorium dari tahun 2015 – 2019 pada prinsipnya mengalami
pertumbuhan, sebagaimana yang terlihat pada grafik. Meskipun pada tahun 2018

98
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

mengalami penurunan, tetapi kemudian terjadi peningkatan tahun 2019. Faktor


penyebabnya diantaranya adalah :
- Peningkatan pasien di klinik MCU, yaitu pasien yang membutuhkan peayanan
medical check up.
- Peningkatan pasien MRS di rawat inap.
- Peningkatan pasien di klinik NAPZA
- Perbaikan sistem pelayanan yang dilakukan oleh unit kerja

Unit Pelayanan Radiologi


2015 2016 2017 2018 2019 Prosenta
Target se 2019
IndikatorKinerja
Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi 2019 Realisasi

Kegiatan Pemeriksaan
1.433 1458 2372 2205 2580 3194 123,8%
Radiologi

Grafik Kinerja Unit Radiologi tahun 2015 -2019

Kegiatan Pemeriksaan Radiologi


4.000
3.000
2.000
1.000
0
2015 2016 2017 2018 2019

Pencapaian kinerja unit Radiologi tahun 2015 – 2019 mengalami pertumbuhan yang
baik dan konsisten. Faktor yang berperan diantaranya adalah :
- Pemeliharaan alat medis lebih terkontrol dan tepat waktu.
- Dukungan investasi alat canggih, CT scan
- Ketersediaan SDM yang cukup dan berkualitas, tahun 2019 ada penambahan 1
orang dokter spesialis radiologi, sehingga jumlahnya menjadi 2 orang
- Adanya kerjasama rujukan pemeriksaan radiologi dengan beberapa unit PPK 1
dan PPK 2

Unit Pelayanan Elektromedik

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Prosentase


IKU
2015 2016 2017 2018 2019 2019 2019

ECG 429 636 641 533 420 713 169,76%

99
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

EEG 116 201 413 394 300 340 113,33%


ECT 373 289 328 632 288 370 128,47%
Hi TOP 86 4 0 0 0 0
TOTAL 1004 1130 1382 1559 1.008 1.453

Grafik Kinerja pelayanan elektromedik tahun 2015 - 2019

800
713
700
636 606
600
588
548
500 Pemiksaan ECG
429
367 370 Pemiksaan EEG
400
373 290
300 Pemiksaan HITOP
261 315 340 Tindakan ECT
200
116 201
100
86 4
- - - -
2015 2016 2017 2018 2019

Unit pelayanan elektromedik terdiri dari 4 jenis, tetapi pada tahun 2017
pelayanan HITOP dihentikan karena kendala besarnya biaya operasional tidak
sebanding dengan pendapatan yang diperoleh dari kunjungan pasien.
Pelayanan ECT juga mengalami perubahan teknis operasional, pada tahun
2015 – pertengahan 2018 dioperasionalkan ECT konvensional, tetapi pada semester 2
tahun 2018 – 2019 beralih dengan teknis ECT premedikasi, dengan pertimbangan
menyesuaikan dnegan standar pelayanan yang terbaru. Dampak dari perubahan ini
adalah penurunan kapasitas pelayanan. Jika ECT konvensional dapat memfasilitasi
sampai dengan 10 tindakan per hari, dengan ECT premedikasi menjadi 4 pasien per
hari. Sehingga tampak adanya penurunan kegiatan ECT pada tahun 2019. Disamping
adanya upaya untuk meminimalkan tindakan invasif oleh DPJP, dengan memberikan
terapi farmakologi dan psikoterapi yang lebih baik.
Sementara 2 kegiatan lainnya yaitu pemeriksaan EEG dan ECG mengalami
pertumbuhan yang cukup baik. Faktor pendukung pencapaiannya adalah :
- Adanya SDM yang memadai.
- Kelangkaan alat khususnya EEG di wilayah pelayanan.
- Upaya untuk membangun jejaring rujukan yang lebih baik.

100
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Unit Pelayanan Pemeliharaan Alat Kesehatan.

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Prosentase


IKU
2015 2016 2017 2018 2019 2019 2019

Pemeliharaan alat
0 0 182 5499 7.200 6.291 87,4%
kesehatan
0 21 0 418 471 390 82,8%
Kalibrasi

Pemeliharaan alat kesehatan jauh lebih baik dari tahun 2017, hal ini terjadi
sejak unit tersebut dilakukan perubahan struktur dan manajemen. Mulai tahun 2018
unit ini dibawah koordinasi instalasi Biomedika, yang sebelumnya dibawah koordinasi
IPSRS. Upaya untuk memberikan target dan respon time untuk pemenuhan standar
akreditasi memberikan dampak positif terhadap pemeliharaan alat medis. Namun
demikian pada tahun 2019 pencapaian kinerja masih kurang dari yang ditargetkan.
Kalibrasi alat belum etrcapai 100% karena :
- Tidak semua alat bisa difasilitasi proses kalibrasinya di BPFK. Sehingga ketika
tidak mendapatkan vendor yang dapat memfasilitasi maka ada alat yang
tertinggal.
- Kurang optimalnya perencanaan dan monitoring kegiatan kalibrasi.
Rencana tindak lanjut :
- Melakukan MoU dengan BPFK, sehingga waktu pelaksanaan lebih terkontrol
dan identifikasi alat yang tidak dapa dikalibrasi bisa lebih jelas di awal.
- Melakukan perencanaan dan monitoring yang lebih baik.
Pada aspek pemeliharaan alat tidak tercapai target, disebabkan oleh :
- Tidak semua alat bisa diperbaiki secara mandiri oleh SDM ATEM
- Kesulitan mendapatkan pihak ke 3 yang mampu melakukan pebaikan alat
- Ketiadaan suku cadang
Rencana tindak lanjut untuk memperbaiki kinerja pemeliharaan alat adalah :
- Memastikan after sale terhadap pengadaan alat baru.
- Mendorong untuk ketersediaan suku cadang
- Berkoordinasi untuk pengadaan alat yang berfungsi sebagai lapis 2 khususnya
untuk peralatan yang sangat vital bagi pelayanan.

Instalasi Rehabilitasi Medik (Fisik dan Psikososial)


Tabel Kinerja Pelayanan Instalasi Rehabilitasi Medik 2019

101
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Prosenta


IKU
2015 2016 2017 2018 2019 2019 se 2019

Kunjungan Rehabilitasi 11.377 11.848 29.119 28.720 30.120 21.232 70,49%


Medik

Kunjungan Rehabilitasi Medik


35.000
30.000 28.720
29.119
25.000
21.232
20.000
15.000 KunjunganRehabilitasiMedik
11.848
10.000
11.377
5.000
0
2015 2016 2017 2018 2019

Pencapaian kinerja instalasi rehabilitasi medik dari tahun 2015 – 2019


mengalami pertumbuhan sampai tahun 2017 dan menurun sampai dengan tahun
2019. Namun demikian pencapaian tahun 2019 masih lebih baik dibandingkan
dengan tahun 2016.
Faktor yang mempengaruhi adalah :
- Berkurangnya jumlah SDM karena memasukim masa purna tugas dan belum
ada pengganti, berdampak pada kemampuan tampung pelayanan pasien.
- Kebijakan untuk memperpenek lama rawat inap, sehingga pasien yang telah
remisi langsung dipulangkan dan tidak memnjalni sesi program rehab. Kondisi
ini diharapkan pasien bisa mengikuti program rehab day care, hanya saja
kendala jarak menjadi faktor penghambat pada program ini.
Belum ada inovasi baru terkait pelayanan rehab dengan mengoptimalkan ketersediaan
waktu layanan dari pagi sampai sore hari. Saat ini pelayanan rehab masih
terkonsentrasi pada waktu pagi sampai siang hari.

Instalasi PKRS

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Prosentase


IKU
2015 2016 2017 2018 2019 2019 2019
Penyuluhan di
Luar RS 13 12 30 27 12 37 308,33%

102
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Pembinaan Lansia
5 10 13 16 12 13 108,33%
Pembinaan
Layanan di PPK
primer dan 40 48 50 56 13 111 846,15%
sekunder

Pembinaan KPSI
(Komunitas Peduli
Skizofrenia 3 3 2 3 3 4 133,33%
Indonesia)

Grafik kinerja instalasi PKRS tahun 2015 - 2019

120
111 Penyuluhan di Luar RS
100
80
Pembinaan Lansia
60 48 50
40 56
40
20 Pembinaan Layanan di PPK
0 primer dan sekunder
2015 2016 2017 2018 2019

Target dan pertumbuhan kegiatan di Instalasi PKRS dapat dicapai dengan baik
dari tahun 2015 - 2019. Faktor yang berkontribusi adalah komitmen SDM, sistem
monitoring dan evaluasi yang dilakukan cukup optimal, serta semakin banyaknya
jejaring kesehatan jiwa. Diperlukan peningkatan peran Instalasi PKRS dalam promosi
kesehatan yang menunjang kunjungan dan rujukanpasien serta peran serta
masyarakat untuk peningkatan kesadaran tentang penangan gangguan jiwa yang lebih
dini dan holistic. Kegiatan promosi Promosi Kesehatan Rumah Sakit diharapkan dapat
lebih terukur dengan parameter output yang lebih baik.

Instalasi Farmasi

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Prosentase


IKU
2015 2016 2017 2018 2019 2019 2019

Waktu tunggu 18.59 17.33 29.04 < 30 25 menit


14,6 menit 100%
obat jadi menit menit menit menit 35 detik
Kepatuhan
terhadap
99 % 99.04% 98.55% 97.15% < 90% 96.98% 100%
FORNAS

31.59 40.24 < 60 37 menit


Waktu tunggu 35,9 menit 36.7 menit 100%
menit menit menit 48 detik
103
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

racikan

Formularium RS
update 3 tahun
100 100 100 100 100 100 100%
sekali

Pelabelan High
Alert Medicines
100 100 100 100 100 100 100%
(HAM)

Ketepatan
Pelayanan
100 100 100 100 100 100 100%
Farmasi

Ketepatan
penulisan Resep
Sesuai 100 100 100 100 100 99.16 99.16%
Formularium RS

Ketepatan
Penyimpa nan
Perbekalan 100 100 100 100 100 86.91 86.91%
Farmasi

Tidak ada obat


kedaluarsa di unit
100 100 100 100 100 100 100%
pelayanan

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Prosentase


IKU
2015 2016 2017 2018 2019 2019 2019

Tidak ditemukan
Jumlah data yang
Resep akurat
125543 131060 dikarenakan
267005 275.000 248605 90.40%
yang
dilayani kerusakan
software
Kinerja waktu tunggu pelayanan obat jadi di instalasi farmasi dari tahun 2015 - 2019
memenuhi standar mutu yang ditetapkan yaitu ≤ 30 menit, namun demikian terjadi
kecenderungan memanjang. Hal ini disebabkan oleh :
➢ perlakuan terhadap penyelesaian dan penyerahan obat lebih komplek, sebagai
konsekuensi dari tahapan yang harus dilaluai pada standar akreditasi rumah
sakit
➢ Adanya peningkatan jumlah resep tanpa didukung pemenuhan SDM yang
sesuai dengan penghitungan ABK
Pencapaian aspek mutu lainnya telah dapat dicapai dan dipertahhankan dari tahun
2015 - 2019. faktor pendukungnya adalah komitemen SDM baik, koordinasi antar
profesi dan unit kerja berjajalan kondusif.
Upaya monitoring dan evaluasi dilakukan secara rutin dan terukur.
104
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

1. Kegiatan Pelayanan Farmasi Klinik


1.1 Kegiatan farmasi klinik di ruang rawat inap
Kegiatan ini telah dilaksanakan sejak tahun 2015. perluasan area dan
perbaikan implementasi standar dilakukan secara bertahap. Kegiatan farmasi klinik
secara penuh baru dapat dilaksanakan di 5 ruang rawat inap yaitu Kenanga, Betet,
Bismo, Kemuning, Metro dan Mawar. Dibandingkan dengan tahun 2017, cakupan
pelayanan farmasi klinik ruang rawat inap mengalami penambahan sebanyak 5
ruangan seiring dengan bertambahnya jumlah SDM Farmasi di tahun 2019 ini.
Meskipun demikian jumlah penulisan CPPT oleh apoteker masih kurang jika
ibandingkan dengan tenaga penunjang lain. Hal ini disebabkan jumlah apoteker yang
masih kurang.
1.2 Pelayanan Resep
Pelayanan resep mengalami peningkatan sejak tahun 2015 samapai 2019. hanya saja
pelayanan resep di tahun 2019 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2018,
sehingga tidak mencapai target. Hal ini dikarenakan adanya perubahan sistem rujukan
pada pasien BPJS Kesehatan yang mengakibatkan turunnya jumlah kunjungan pasien.

2. Kegiatan Pengelolaan Perbekalan Farmasi


2.1. Monitoring kondisi di tahun 2019 :
(1) Perencanaan & pengusulan pengadaan :
Pada prinsipnya proses perencanaan dan pengusulan pengadaan perbekalan
farmasi dari tahun 2015 - 2019 tidak dietmukan kendala yang berarti. Semua dapat
terpenuhi, meskipun dalam beberapa hal dan kondisi diperlukan koordinasi yang lebih
intens. Perubahan kebijakan proses pengadaan dilakukan sejak tahun 2018 ,
dilaksanakan dalam jangka waktu tiga bulanan. Penetapan jangka waktu tiga bulan ini
didasari dengan pertimbangan:
- adanya fluktuasi trend pemakaian obat dan alkes yang menuntut proses
pengadaan dilaksanakan dalam jangka waktu yang lebih pendek
terbatasnya masa kedaluarsa obat (rata-rata 2 tahun setelah tanggal produksi)
yang mengharuskan stok on hand dibatasi sesuai dengan kebutuhan jangka
pendek.
Perencanaan yang dibatasi oleh masa tutup buku laporan keuangan
menyebabkan beberapa usulan kebutuhan obat terutama pada kuartal 4
tahun 2019 tidak bisa terealisasi. namun hal ini tidak menganggu proses
105
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

pelayanan kefarmasian secara signifikan karena masih adanya mekanisme


subtitusi dengan terlebih dahulu melakukan konfirmasi kepada dokter
penulis resep di Instalasi Farmasi.
(2) Penerimaan :
Beberapa proses penerimaan BMHP usulan dari instalasi lain di luar instalasi
farmasi terkadang mengalami kesulitan karena pihak gudang farmasi dan pejabat atau
panitia penerima barang dan jasa RSJ Lawang belum menerima informasi secara lisan
ataupun tulisan dari PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) dan ULP (Unit Layanan
Pengadaan), serta pihak rekanan pengirim barang seringkali tidak membawa salinan
surat pesanan PPK.
(3) Penyimpanan :
➢ Penyimpanan belum sesuai dengan standar Permenkes dan standar
akreditasi karena beberapa usulan renovasi gedung farmasi dan pengadaan
sarpras penyimpanan belum realisasi. Adapun penyimpanan obat emergensi
dan operasional ruangan (WFS/Ward Floor Stock) di luar Instalasi Farmasi
yang juga merupakan tanggung jawab Instalasi Farmasi sampai saat ini
belum tersedia fasilitas penyimpanan yang memadai contohnya pendingin
ruangan. Sehingga target ketepatan penyimpanan perbekalan farmasi tidak
tercapai. Upaya yang akan dilaksanakan tahun 2020 untuk mengatasi hal ini
adalah dengan mencari lokasi dengan suhu terdingin di ruang rawat inap.
Upaya ini akan bekerja sama dengan jajaran Instalasi Rawat inap dan juga
Bidang Keperawatan. Selain itu, usulan penyediaan pendingin ruangan juga
akan diajukan.
➢ Kulkas/almari es non-pharmaceutical grade di unit pelayanan farmasi masih
digunakan di Satelit Farmasi Rawat Jalan. Pengusulan almari es
pharmaceutical grade sudah dilakukan pada tahun 2020 ini.
(4) Pendistribusian :
➢ Permintaan distribusi obat dan BMHP dari satelit farmasi ke gudang obat masih
bersifat harian (belum bisa mingguan atau bulanan yang dapat mengurangi
beban frekuensi pendistribusian) karena keterbatasan lokasi penyimpanan di
satelit farmasi dan stok di gudang yang belum tentu mencukupi (karena masih
proses pengadaan, pengiriman, kesalahan perencanaan, atau keterbatasan
anggaran).
➢ Di Instalasi Farmasi belum ada tenaga caraka untuk proses
pengiriman/distribusi obat dan BMHP dari gudang ke satelit farmasi dan antar
106
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

satelit farmasi, sementara dirangkap tenaga kebersihan dengan jam kerja


setengah hari, selebihnya dikerjakan petugas gudang sendiri.
(5) Verifikasi penagihan obat dan BMHP :
➢ Administrasi penagihan kuitansi di RSJ Lawang memerlukan verifikasi yang
cukup panjang dan terkadang petugas tidak ada di tempat dan tidak ada tenaga
penggantinya. Hal ini yang sering dikeluhkan rekanan.
➢ Pintu pertama verifikasi penagihan kuitansi obat dan BMHP adalah di gudang
farmasi yang dilakukan oleh petugas farmasi yang ditunjuk atau petugas
gudang farmasi atau koordinatornya. Proses ini berlangsung lancar dengan
koordinasi intensif bersama PPK.
(6) Pengendalian :
➢ Antisipasi stok kosong dengan MOU dengan apotek dan IFRS terdekat
(Instalasi Farmasi Rumah Sakit) : MOU kerja sama pembelian obat dan BMHP
jika stok RSJ Lawang telah dibuat dengan apotek Yuwandi, sedangkan MOU
peminjaman obat BMHP dengan Instalasi Farmasi dengan Instalasi Farmasi
RSUD Lawang.
➢ Antisipasi stok habis di satelit farmasi 24 jam dengan pengaturan akses gudang
: setiap sore setelah selesai jam keraja non shift maka petugas piket gedung
farmasi belakang akan melaksanakan serah terima kunci gedung kepada
petugas shift 24 jam secara tertulis.
(7) Penarikan, Pengamanan, dan Usulan
➢ Pemantauan kondisi obat dan BMHP yang ada dalam persediaan Instalasi
Farmasi, obat emergensi, dan persediaan ruangan dilakukan secara rutin oleh
petugas yang ditunjuk dengan cara melihat secara fisik dan memantau di
software farmasi.
➢ Usulan penghapusan disampaikan setiap tiga bulan sekali.
(8) Dispensing Obat Steril
Dispensing obat steril telah dilakukan di Instalasi Farmasi terutama untuk
proses pencampuran obat-obat suntik dalam bentuk sediaan serbuk-tepung.
Namun sarana untuk pelayanan ini masih belum tersedia secara memadai
terutama untuk ketersediaan Clean Room. Usulan Clean Room akan dimasukkan
dalam RBA tahun 2021-2024

107
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

3. Kegiatan Pengendalian Mutu dan Manajemen Risiko


3.1. Analisis
Penyimpanan belum optimal karena masalah fasilitas.
3.2. Evaluasi
Usulan fasilitas, sarana prasarana penyimpanan harus segera ditindaklanjuti.
Fasilitas yang sudah ada harus dilaksanakan pemeliharaan rutin terutama masalah
validasi, kalibrasi, tera, sehingga kerusakan sekecil apapun dapat segera diketahui dan
diusulkan perbaikan dan tidak mengganggu kelancaran pelayanan.

Instalasi Gawat Darurat

Pencapaian Pencapaian Pencapaian Pencapaian Target Pencapaian Tingkat


2015 2016 2017 2018 2019 2019 pencapaian
Jumlah
kunjungan 4.918 4.843 5.056 4.826 5,256 5.216 99,24%
pasien IGD

Jumlah kunjungan
5.300
5.200
5.100
5.000
4.900 Jumlah kunjungan
4.800
4.700
4.600
2015 2016 2017 2018 2019

Kinerja instalasi IGD tahun 2015 – 2019 mengalami fluktuasi, tetapi secara
keseluruhan mengalami peningkatan yang cukup baik di tahun 2019. Beberapa faktor
yang menjadi penyebabnya adalah :
- Upaya peningkatan kualitas pelayanan
- Dukungan jejaring pelayanan rujukan pasien
- Adanya perluasan kerjasama dengan dinas sosial
- Peran TKSK dan tim PKRS dalam melakukan advokasi dan edukasi di
masyarakat terkait penanganan gangguan jiwa.

108
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Instalasi Gizi
Tabel Porsi Pelayanan Gizi Tahun 2015 - 2019

Indikator 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah Porsi Pelayanan Gizi 564.336 515.355 674.658 599.448 624.716

Jumlah Porsi Pelayanan Gizi


800.000
700.000
600.000
500.000
400.000 Jumlah Porsi Pelayanan
300.000 Gizi
200.000
100.000
0
2015 2016 2017 2018 2019

Secara keseluruhan pelayanan porsi makanan oleh instalasi gizi menyesuaikan


dengan kebutuhan pasien rawat inap. Sejauh ini daya dukung instalasi gizi terhadap
pemenuhan makanan pasien berjalan dengan baik. Pengendalian mutu dilakukan
dengan baik, dengan berkoordinasi dengan instalasi kesehatan lingkungan.

Tabel Jumlah Asuhan Gizi Rawat Inap tahun 2015 - 2019

Target Realisasi Tingkat


Indikator 2015 2016 2017 2018 2019 Pencapaian
2019
Jumla Pelayanan 10.875 10.182 11.639 12.574 13.130 12.805 97,5 %
Asuhan Gizi

109
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

14000
12000
10000
8000
6000
Jumla Pelayanan Asuhan Gizi
4000
2000
0
1 2 3 4 5

Kegiatan asuhan gizi pasien dari tahun 2015 – 2019, mengalami peningkatan.
Hanya saja pada tahun 2019 belum mencapai 100%. Setiap pasien yang menjalani
perawatan rawat inap dilakukan asuhan gizi sebanyak 3 kali, dengan pencapaian ini
berarti ada sebagian pasien yang belum dilakukan asuhan sebanyak 3 kali. Beberapa
faktor penyebabnya adalah :

- Jumlah SDM nutrisionis kurang 2 orang dari yang sudah dilakukan analisa
ABK.
- Pemendekan ALOS sehingga ada pasien yang sudah baik kurang dari 15 hari,
langsung dibawa KRS oleh keluarga.

Tabel Kunjungan Konsultasi Gizi

Target Realisasi Tingkat


2015 2016 2017 2018
2019 2019 Pencapaian

Jumlah Kunjungan 45
40 29 93 20 108 41,67%
Konsultasi Gizi

Pencapaian konsultasi gizi di rawat jalan tidak menunjukkan hasil yang memuaskan.
Bahkan pada tahun 2019 realisasi keinerja hanya 41,67%. Beberapa faktor
penyebabnya adalah :

- Kurang optimalnya komunikasi dan koordinasi dengan DPJP, mengingat


pelayanan gizi lebih bersifat penunjang, sehingga memfasilitasi rujukan dari
DPJP.
- Kurangnya promosi, sehingga tidak banyak masyarakatb yang mengetahui
pelayanan gizi klinik.
110
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

- Belum ada inovasi pelayanan yang mampu memberi daya tarik pada
masyarakat

Instalasi Bedah

Pencapaian Pencapaian Pencapaian Pencapaian Target Pencapaian Tingkat


Indikator
2015 2016 2017 2018 2019 2019 pencapaian
Jumlah
Belum ada
tindakan 94 96 65 72 58 80,56%
layanan
operasi

Jumlah tindakan operasi


120
100
80
60 Jumlah tindakan
operasi
40
20
-
2015 2016 2017 2018 2019

Pencapaian kinerja instalasi bedah unit kamar operasi mengalami penurunan sejak
tahun 2015. Target yang ditetapkan pada tahun 2019 juga tidak tercapai. Beberapa
faktor yang menjadi penyebab adalah :
- Pola rujukan berjenjang yang diterapkan oleh BPJS
- Belum ada inovasi yang bagus untuk mendorong peningkatan kunjungan
pasien.

Unit Rawat Jalan


Pencapaian Pencapaian Pencapaian Pencapaian Target Pencapaian Tingkat
Indikator 2019 pencapaian
2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah
kunjungan 272 286 601 342 288 102 35,42%
rawat jalan

111
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

K. BEDAH
700

600

500

400

300 K. BEDAH

200

100

0
2015 2016 2017 2018 2019

Kunjungan klinik rawat jalan bedah mengalami pertumbuhan yang sangat baik dari
tahun 2015 – 2017, tetapi kemudian menurun sampai tahun 2019. Faktor utama yang
menjadi penyebabnya adalah :
- Penerapan rujukan berjenjang untuk pasien bPJS sejak tahun 2017
- Belum ada inovasi pelayanan untuk mengupayakan peningkatan kunjungan
pasien.

Instalasi NAPZA
Unit Pelayanan Rawat Inap

Indikator 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah kunjungan pasien MRS 279 147 96 66 120

Jumlah kunjungan
300
250
200
150
Jumlah kunjungan
100
50
-
2015 2016 2017 2018 2019

Kunjungan rawat inap di instalasi NAPZA mengalami penurunan dari tahun


2015 sampai tahun 2019, namun demikian pada tahun 2019 sudah mulai tumbuh
dibandingkan tahun 2018.
112
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Faktor yang mempengaruhi penurunan kunjungan rawat inap adalah :


- Perubahan kebijakan dari BNN pusat terkait strategi penanganan pengguna
NAPZA
- Kurang optimalnya RSJ RW untuk membangun kerjasama dengan pihak pihak
yang melakukan pengeloaan pengguna NAPZA, seperti kepolisian dan
kejaksaan.
- Kurang optimalnya koordinasi dan komunikasi dengan pihak BNN daerah
sehingga terjadi stagnasi kerjasama pelayanan.
- Dukungan sarana pengamanan di unit peayanan yang masih kurang memadai.
- Dukungan sarana kegiatan rehabilitasi yang masih kurang.

Unit Pelayanan Rawat Jalan

Pencapaian Pencapaian Pencapaian Pencapaian Target Pencapaian Prosentase


Indikator
2015 2016 2017 2018 2019 2019 pencapaian

K. Psikiatri
186 193 213 329 360 430 119,44%
Adiksi

K. PSIKIATRI ADIKSI
600
400
200 K. PSIKIATRI ADIKSI
0
2015 2016 2017 2018 2019

Pencapaian kinerja klinik rawat jalan NAPZA dari tahun 2015 – 2019 mengalami
pertumbuhan yang sangat baik. Hal ini didukung oleh :
- kemudahan pembiayaan oleh IPWL
- promosi dan edukasi kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim PKR

2). Direktorat SDM dan Pendidikan

1. Kinerja Bagian SDM


Pada Tahun 2019 didapatkan gambaran ketenagaan di RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang sebagai berikut :

113
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Keadaan Ketenagaan Per Akhir Desember 2019

Jumlah Pegawai Menurut Jabatan

NO. Uraian L P PNS L P Non PNS TOTAL


1. MEDIS 18 35 53 1 4 5 58
2. KEPERAWATAN 167 186 353 36 17 53 406
PENUNJANG
3. MEDIS 39 73 112 7 6 13 125
4. ADMINISTRASI 104 52 156 43 19 62 218
5. JUMLAH 328 346 674 87 46 133 807

Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan

NO. URAIAN L P PNS L P NON PNS TOTAL


1. S3 0 0 0 0 0 0 0
2. S2 14 16 30 1 3 4 34
3. S1 90 113 203 4 10 14 217
4. D4 12 27 39 0 0 0 39
5. D3 125 165 290 45 24 69 359
6. D1 2 0 2 3 0 3 5
7. Sekolah Menengah Atas (SMA) 82 25 107 34 9 43 150
Sekolah Menengah Pertama
8. (SMP) 2 0 2 0 0 0 2
9. Sekolah Dasar (SD) 1 0 1 0 0 0 1
10. JUMLAH 328 346 674 87 46 133 807

Jumlah Pegawai Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat

No. Uraian L P Total


1. PNS 338 346 674
2. BLU 0 1 1
3. KONTRAK :
KONTRAK WAKTU
TERBATAS 80 42 122
KONTRAK DOKTER JAGA IGD 1 1 2
KONTRAK HARIAN LEPAS 5 0 5
KONSULTAN 1 2 3
JUMLAH 415 392 807

114
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Capaian sesuai perjanjian kinerja tahun 2019 sebagai berikut :

1) Evaluasi Tingkat Kepuasan Pegawai


Kondisi yang dicapai saat ini
Evaluasi Kepuasan pegawai yang dilaksanakan pada Tahun 2019 dengan
membagikan google form kepada Pegawai RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang. Adapun hasilnya dapat digambarkan sebagai berikut,

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Prosentase


IKU
2015 2016 2017 2018 2019 2019 2019
Tingkat
kepuasan 86,2 87,15 80% 88.09% 110,01%
Pegawai

Permasalahan :
Kegiatan tercapai sesuai target yang telah di tetapkan namun dalam
pelaksanaannya pengisian survei kepuasan pegawai melalui google form tidak
tepat waktu sehingga menyebabkan proses kompilasi dan analisisnya menjadi
terlambat.
Kepuasan pegawai Tahun 2019 tercapai 88,09%. Dari beberapa item pernyataan
mengenai kepuasan pegawai terdapat beberapa indikator yang menjadi
perhatian diantaranya yaitu pemberian jasa pelayanan / intensif atau kerja extra
yang telah dilakukan, tersedianya peralatan dan perlengkapan yang mendukung
pekerjaan, dan perhatian institusi Rumah Sakit terhadap pegawai. Beberapa
indicator tersebut apabila diperhatikan akan dapat meningkatkan kepuasan
pegawai
Tindak Lanjut:
- Survey kepuasan pegawai dilakukan dengan meningkatkan komunikasi dan
koordinasi untuk ketepatan waktu pengisian google form.
- Menerapkan komunikasi efektif kepada pegawai melalui sosialisasi sosialisasi
mengenai kondisi yang berpengaruh terhadap kepuasan pegawai dengan
harapan pegawai mengerti proses yang telah dilakukan oleh RS untuk
meningkatkan kepuasan pegawai.

16). Prosentase Pegawai yang Berperilaku sesuai Budaya Kerja


Penilaian implementasi budaya kerja pegawai targetnya adalah 70% dan
sudah terealisasi.

115
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Prosentase


IKU
2015 2016 2017 2018 2019 2019 2019
Prosentase
Pegawai yang
Berperilaku 77,85 80,71 90% 82,40% 91.5%
sesuai Budaya
Kerja

Permasalahan,
Penilaian implementasi budaya kerja pegawai sudah dilakukan secara
elektronik dengan menggunakan google form namun dalam pelaksanaanya
pengisiannya tidak tepat waktu.
Hasil pengukuran tingkat budaya kerja pegawai RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang berdasarkan total indikator konsep Budaya Kerja yang
telah dirumuskan dalam Hospital Bylaws (HBL), diperoleh hasil 82,3% pegawai
mempunyai tingkat budaya kerja yang sesuai DO yaitu pegawai yang
memperoleh nilai pada tingkat sedang, tinggi dan sangat tinggi. Persentase
pegawai yang berperilaku sesuai budaya kerja pada semester I tahun 2019
sebesar 82,5%. Pada penilaian budaya kerja semester II tersebut mengalami
penurunan sebesar 0,2%. Rata-rata persentase pegawai yang berperilaku
sesuai budaya kerja pada tahun 2019 sebesar 82,4%.
Tindak Lanjut :
1. Mengevaluasi sistem penilaian implementasi dan indikator penilaian
budaya kerja, mengundang konsultan budaya kerja dalam rangka
koordinasi dengan tim budaya kerja;
2. Sosialisasi indikator penilaian budaya kinerja.
3. Melakukan internalisasi budaya kerja secara berkelanjutan dalam
berbagai bentuk kegiatan serta penerapan model perilaku budaya kerja
agar prosentase pegawai yang berperilaku budaya kerja selalu meningkat
dan dapat memenuhi target yang telah ditetapkan

116
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Pencapaian Bagian SDM :

Kondisi yang dicapai :

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Prosentase


IKU
2015 2016 2017 2018 2019 2019 2019

Terlaksananya
capacity building 0 pkt/th 7 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 1 1 100%

Terlaksananya
benchmarking 0 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 1 1 100%

Evaluasi program
AoC 0 pkt/th 0 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 1 1 100%

Jumlah
pengelolaan
kesejahteraan 6 keg/th 7 keg/th 7 keg/th 8 keg/th 12 12 100%
SDM
Terlaksananya
Peringatan Hari
Nasional 1 pkt/th 1 pkt/th 1 1 100%
(kartini/hari ibu)

Permasalahan :

Secara kuantitas seluruh kegiatan telah tercapai sesuai target, namun perlu dilakukan
evaluasi lebih lanjut mengenai efektifitas/kualitas dari kegiatan tersebut.

Usulan Pemecahan Masalah :


1. Kegiatan capacity building, tetap direncanakan/dijadwalkan secara berkala setiap
tahun dengan metode pendekatan capacity building di kelompok-kelompok profesi
di seluruh unit pelayanan.
2. Kegiatan benchmarking, tetap direncanakan/ dijadwalkan minimal setiap tahun
sekali, dengan juga melakukan benchmarking terhadap penilaian kinerja pegawai

3. Kegiatan evaluasi AoC diharapkan lebih implementatif dalam bentuk kegiatan


pelayanan sehari-hari, bukan hanya dalam bentuk peringatan hari-hari besar.
4. Jumlah pengelolaan kesejahteraan SDM .
Kegiatan kesejahteraan pegawai tahun 2018 tercapai, meliputi 8 kegiatan
pengelolaan: BPJS, Taspen,cuti pegawai, uang duka, tali asih, pemeriksaan
kesehatan berkala, uang pegawai PNS dan pengelolaan pegawai Non PNS.
Tercapai sesuai target 8 kegiatan. Memerlukan sosialisasi kembali kepada

117
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

pegawai sehingga semua pegawai mengerti terhadap pengelolaan kesejahteraan


pegawai.

Pelaksanaan program unit kerja

Kondisi yang dicapai :

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Prosentase


IKU
2015 2016 2017 2018 2019 2019 2019
7
Jumlah kegiatan 6 keg/th
mutasi pegawai 7 keg/th 7 keg/th 7 keg/th 7 keg/th keg/th 85,71%

Jumlah kegiatan 10 10
12 10 10 10
Penatausahaan keg/th keg/th 100%
Pegawai keg/th keg/th keg/th keg/th
Jumlah kegiatan 18 52 24
koordinasi Internal 24 pkt/th 24 pkt/th 24 pkt/th 100%
dan Eksternal keg/th keg/th pkt/th

Permasalahan :

1. Jumlah kegiatan mutasi pegawai :


Kegiatan mutasi meliputi: Mutasi pindah pegawai eksternal RSJRW, Mutasi pindah pegawai
internal, Kenaikan pangkat reguler / pilihan, Kenaikan pangkat fungsional, Usulan jabatan fungsional
pertama, Pengusulan pensiun, Mengelola pegawai yang meninggal . Proses mutasi tidak tercapai
sesuai target dan salam pelaksanaanya terdapat kendala:
a. Mutasi internal yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan organisasi,
namun terdapat beberapa pegawai yang tidak mau melaksanakan tugas
sesuai mutase dengan berbagai macam alasan.
b. Pada proses Kenaikan pangkat reguler / pilihan, Kenaikan pangkat fungsional Proses
kenaikan pangkat reguler, fungsional dan pensiun tercapai sesuai target
namun dalam prosesnya belum bisa terencana dan terjadwal dengan baik
sehingga seringkali pegawai harus melengkapi berkas dalam waktu yang
sempit.
2. Jumlah kegiatan Penata usahaan Pegawai :
Kegiatan penatausahaan pegawai pada tahun 2018 sejumlah 10 kegiatan
yang meliputi: pengusulan KARIS/KARSU, pengusulan KARPEG, pembuatan
surat tugas, pembuatan Surat Keputusan DIRUT, mengagendakan surat,
administrasi kepegawaian lainnya, meng-update SIMKA online, merekap data

118
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

ketenagaan bulanan, pengusulan kenaikan gaji berkala dan meng-update dan


membuat DUK semua kegiatan tercapai sesuai target yang di tetapkan, namun
terkait dengan Update SIMKA terdapat kendala kurangnya data pendukung
dalam Update SIMKA karena pegawai tidak melapor jika terjadi perubahan
data dikarenakan pegawai kurang memahami kepentingan Update SIMKA,
seperti : menikah, memiliki anak, tubel/ibel.

3. Jumlah kegiatan koordinasi Internal dan Eksternal


a. Koordinasi internal sudah tercapai sesuai target namun dalam pelaksanaanya
kadang tidak sesuai dengan jadwal, hal ini dikarenakan padatnya kegiatan
sehingga pelaksanaannya di tunda atau dijawalkan ulang pada minggu
berikutnya dalam bulan yang sama..
b. Koordinasi eksternal sudah tercapai sesuai target, namun dalam
pelaksanaannya sering mendadak tergantung undangan dari pusat dan juga
kadang terlambat membuka emailnya.

Usulan Pemecahan Masalah :


1. Jumlah kegiatan mutasi pegawai :
a. Meningkatkan koordinasi dengan unit-unit yang akan mengadakan mutasi
internal, dan menggugah kembali kesadaran pegawai untuk bisa melaksankan
tugas dimana saja sesuai kebutuhan organisasi.
b. Dilakukan system monitoring kepada seluruh pegawai secara berkala dan
berkelanjutan, serta peringatan dini kepada pegawai yang bersangkutan,
sehingga bisa diketahui secara dini jadwal kenaikan pangkat dan berkas yang
harus dilengkapi.
c. Membuat edaran kepada pegawai jabatan fungsional untuk pengumpulan
dupak setiap semester secara berkala.
2. Jumlah kegiatan Penatausahaan Pegawai :
a. Sosialisai tentang kelengkapan administrasi kepegawaian dalam rangka
pemenuhan data update SIMKA melalui aplikasi kepegawaian yang telah
tersedia yaitu SIPEDE.
b. Usaha pro aktif dari pengelola kepegawaian untuk melaksanakan update data
SIMKA bila diketahui dan dikonfirmasi adanya perubahan data pegawai.

3. Jumlah kegiatan koordinasi Internal dan Eksternal :


a. Melaksanakan sesuai jadwal,
b. Sering memonitor undangan dari email.

119
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Implementasi Budaya Kerja


Kondisi yang dicapai
Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Prosentase
IKU
2015 2016 2017 2018 2019 2019 2019

Jumlah
Internalisasi 0 keg/th 0 2 2 2 2 100%
Budaya Kerja

Terlaksananya
survey budaya 0 keg/th 0 2 2 2 2 100%
kinerja

Jumlah dialog
Kinerja (supervise 8 keg/th 8 keg/th 11 3 4 2 50%
managerial)

Jumlah kegiatan 5
R 12 keg/th 12 keg/th 12 12 12 0 0%

Jumlah Kegiatan
Pelayanan Prima 2 keg/th 2 keg/th 2 2 2 2 100%

Jumlah Konseling
Pegawai 0 keg/th 0 keg/th 1,19% 0 0,5% 0.38% 76%

Jumlah kegiatan
penilaian kinerja 12 keg/th 12 keg/th 12 12 12 12 100%
pegawai

Jumlah kegiatan
pengelolaan 12 keg/th 12 keg/th 12 12 12 12 100%
absensi pegawai

Permasalahan :
1. Kegiatan internalisasi budaya kerja dilaksanakan secara incidental melalui
moment kegiatan bulan ramadhan dan hari kemerdekaan
2. Dialog kinerja (supervise managerial) tidak mencapai target karena tidak
dialokasikan waktu khusus dalam pelaksanaannya
3. Kegiatan 5R tidak dilaksanakan secara terkoordinir
4. Konseling pegawai dilaksanakan bukan atas inisiatif pegawai tetapi dari
pemantauan terhadap kinerja pegawai dan pemeriksaan kesehatan pegawai.

Usulan Pemecahan Masalah

1. Kegiatan internalisasi budaya kerja dilakukan dengan lebih rutin dan terjadwal
melalui pendekatan spiritual, seni dan olahraga
2. Supervisi managerial diberikan alokasi waktu khusus dan dimasukkan target
kinerja
3. Kegiatan 5R di unit kerja dimasukkan dalam salah satu pemantauan supervise
120
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

managerial
4. Sosialisasi terhadap layanan konseling pegawai sehingga pegawai bisa secara
sukarela untuk menyampaikan permasalahan secara terbuka kepada Bagian
SDM.

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Prosentase


IKU
2015 2016 2017 2018 2019 2019 2019
Jumlah
Penghargaan
Satya Lencana 148
Karya satya dan 40 org/th 96 112 112 105 93,75
org/th
Bhakti Karya
Husada
Jumlah sosialisasi
peraturan 8 pkt/th 1 pkt/th 1 1 1 1 100%
kepegawaian

Jumlah pembinaan
pegawai 1,6% 2,26% 0,60% 0.83% 0,5% 1,22% 2,45%
indisipliner
Jumlah
penghargaan
pegawai 1 org/th 20 org/th 8 332 12 0 0%
berprestasi

Permasalahan :
1. Jumlah penghargaan Satya Lencana Karya Satya dan Bhakti Karya Husada
kurang dari target karena penyelesaian tanda tangan di Kemenkes yang tidak
selesai pada waktunya sehingga sebagian tertunda
2. Jumlah pembinaan pegawai indisipliner melebihi dari target karena factor
akumulasi keterlambatan pada jam dating dan pulang.
3. Jumlah karyawan berprestasi tidak ada

Pemecahan Masalah :

1. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kemenkes untuk penyerahan


penghargaan yang masih tertunda
2. Melakukan evaluasi system penghitungan akumulasi keterlambatan pada jam
dating dan pulang, dan juga melakukan pembinaan kepada pegawai yang
bersangkutan sehingga mengalami perbaikan pada masa yang selanjutnya.
3. Melakukan koordinasi dengan unit terkait untuk melakukan usulan kandidat
pegawai terbaik di unit masing-masing untuk bisa dilakukan nominasi dan
penetapan sebagai pegawai berprestasi.
ii.

121
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Prosentase


IKU
2015 2016 2017 2018 2019 2019 2019

Revisi pedoman
Remunerasi 1 pkt/th 1 pkt/th 1 1 1 1 100%

Implementasi /
pembagian 13 pkt/th 13 pkt/th 13 13 13 13 100%
remunerasi

Permasalahan :
1. Terdapat ketidakpuasan terhadap penentuan remunerasi pegawai yang
merangkap jabatan sebagai kepala instalasi/ ketua komite yang tidak
memperbolehkan menggunakan grade tertinggi
2. Implementasi pembagian remunerasi terlaksana di sekitar tanggal 20 setiap bulan
karena pengisian EPI berjalan tidak tepat waktu

Pemecahan Masalah :

1. Pengajuan konsultasi kepada PKBLU Kemenkeu untuk teknis remunerasi pegawai


yang rangkap jabatan
2. Sosialisai kepada seluruh unit kerja untuk pengisian EPI tepat waktu, karena
paling lambat tanggal 10 sudah harus bisa diketahui berapa remunerasi pegawai
sebagai dasar usulan gaji bulan yang akan dating.

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Prosentase


IKU
2015 2016 2017 2018 2019 2019 2019
Terlaksananya
revisi dokumen
analisa beban 1 pkt/th 0 pkt/th 1 1 1 1 100%
kerja
Terpenuhinya
kebutuhan tenaga
PNS dan Non PNS
melalui : bezzeting, 4 pkt/th 0 pkt/th 1 1 2 2 100%
desk, penetapan,
dan seleksi

Permasalahan :

1. Analisa beban kerja berdasarkan peta jabatan yang diverifikasi oleh Hukor
Yankes, masih didapatkan jabatan yang tidak memiliki peta
2. Kebutuhan tenaga diprioritaskan untuk pemenuhan tenaga professional,
sedangkan untuk tenaga operasional belum bisa dipenuhi

122
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Pemecahan Masalah :

1. Identifikasi analisa beban kerja untuk jabatan-jabatan yang belum terdapat pada
peta dan mengajukan revisi peta jabatan kepada Hukor Yankes
2. Identifikasi kebutuhan tenaga operasional yang dibutuhkan untuk bisa dipenuhi
melalui mekanisme rekrut non pns atau outsourching

2. Kinerja Bagian Pendidikan

Pencapaian Kinerja Bagian Diklit tahun 2019 adalah sebagai berikut:

Program Kegiatan Satuan Target Capaian %


2019 2019 capaian

Perspektif stake holder

Implementasi dan Pelaksanaan Evaluasi prosentase 80 % 84 % 100%


Evaluasi Tingkat Kepuasan Peserta Didik
Kepuasan Peserta Didik

Implementasi dan Evaluasi Komplain prosentase 100 100 100%


evaluasi komplain yang Pelanggan
ditindaklanjuti

Implementasi IPKP Menyusun kelengkapan paket 1 1 100%


dalam SNARS ed 1 dokumen IPKP

Merealisasikan MoU Penjajakan , kegiatan 44 44 100 %


pendidikan perpanjangan dan
evaluasi kerjasama
dengan institusi
pendidikan

Tingkat pertumbuhan Kegiatan layanan orang 461 443 96%


peserta didik praktikan S1 kedokteran

Kegiatan layanan orang 2158 2591 120%


Praktikan /PKL S1 dan S2
Keperawatan

Kegiatan layanan orang 2025 1712 84,5%


praktikan/PKL D3

Kegiatan layanan orang 234 200 85,5%


praktikan/PKL S1 , S2
Psikologi , Ldan non
medis ain-lain,

Pelaksanaan kegiatan orang 5 8 160%


layanan magang

Prosentase supervisi Supervisi oleh Institusi prosentase 80% 80% 100%


yang Dilakukan oleh Jejaring Pendidikan
Institusi Jejaring Medis, Keperawatan dan
Pendidikan Non Medis

123
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Implementasi dan Monitoring dan evaluasi kegiatan 12 12 100%


evaluasi Indikator Mutu capaian indikator Mutu
Bagian Diklit

Monitoring & Evaluasi prosentase 90% 96% 106%


tenaga terlatih

Publikasi hasil penelitian kegiatan 2 5 250%

Pelatihan internal dan orang 1590 3339 174%


eksternal mendukung
pengembangan
pelayanan rumah sakit

Analisa capaian Kinerja Bagian Diklit tahun 2019 adalah sebagai berikut :

CAPAIAN KINERJA KEGIATAN FAKTOR PENYEBAB TINDAK LANJUT

Hasil survey tingkat kepuasan Hasil capain survey meningkat Mengusulkan perbaikan
dibanding tahun lalu meski akomodasi untuk
peserta didik 84 % peserta didik
masih tetap ada penurunan meningkatkan layanan di
menyatakan puas kepuasan di akomodasi diklit.
mahasiswa praktek

Evaluasi MoU tahun 2019 ini Menindaklanjuti hasil


Merealisasikan MoU pendidikan tercapai terlasksana karena ada kegiatan lokakarya serta menjaga
100 % pertemuan MoU dengan hubungan kerjasama dengan
mengundang institusi pendidikan. institusi pendidikan
Sehingga kegiatan perpanjangan,
pengusulan MoU baru dapat
terealisasi

Melakukan penelitian yang bersifat inovatif Belum optimalnya penggunaan • Melakukan sosialisasi
dan berkontribusi untuk peningkatan mutu dana penelitian karena kurangnya adanya anggaran
layanan tercapai 0% minat pegawai untuk melakukan penelitian untuk menarik
penelitian minat pegawai melakukan
• Penelitian
• Membuat kebijakan
bahwa penelitia dari luar
harus mengikursertakan
pegawai RS
• Program reward bagi
peneliti

Publikasi hasil penelitian tercapai 250% Publikasi hasil penelitian tercapai Mendorong minat pegawai
melebihi target karena adanya untuk melakukan penelitian
pegawai RSJ yang sedang sekolah melalui sosialisasi anggaran
dan wajib melakukan penelitian penelitian

124
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Kegiatan layanan Praktikan/PKL S1 Kegiatan Pelayanan Mengkoordinasikan


Kedokteran tercapai 96 % praktikan kedokteran masih penjadualan lebih awal dengan
tergantung dengan jadwal dari bersurat ke institusi
institusi asal dan adanya jadual Melakukan penjajakan
yang bersamaan di satu periode kerjasama ke institusi
menyebabkan harus dibatalkannya kedokteran baru untuk
salah satu institusi untuk praktek bekerjasama dengan RSJ
turut mengurangi jumlah capaian

Kegiatan layanan praktikan S1 dan Meningkatkan kerjasama untuk


Kegiatan layanan Praktikan /PKL S1 dan S2 Keperawatan meningkat menjaring peluang dengan
S2 Keperawatan tercapai 120 % dibanding tahun lalu karena institusi lain
meningkatnya jumlah mahasiswa di
prodi S1, sementara prodi D3 mulai
berkurang peminatnya

Kegiatan layanan praktikan/PKL D3 Penurunan jumlah capaian Melakukan upaya untuk tetap
Keperawatan tercapai 84,5 % praktikan D3 Keperawatan menjalin kerjasama dalam
dikarenakan pengurangan bentuk lain yang masih
peminatan akan program D3 , memungkinkan untuk bisa
mahasiswa lebih banyak dilakukan di RS
peminatan ke S1

Kegiatan layanan praktikan non medis Capaian layanan praktikan non Mempertahankan kerjasama
tercapai 85,5 % medis meningkat dibanding tahun dan melakukan upaya
lalu karena adanya kerjasama penjajakan kerjasama dengan
institusi lainnya
dengan institusi non medis yang
baru

Pelaksanaan kegiatan layanan magang Peningkatan layanan magang Aktif melakukan promosi
tercapai 160% disebabkan karena adanya dinas- layanan praktik magang via
dinas kesehatan yang ingin surat ke institusi lain
membuka layanan psikiatri

Lokakarya dengan institusi pasangan Pelaksanaan lokakarya tahun ini Diagendakan setiap tahun
tercapai 100% terlaksana dengan agenda evaluasi
MoU

3). Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum


BAGIAN KEUANGAN
Pencapaian Bagian Keuangan

Rasio Keuangan tahun 2015 – 2019 :

125
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Capaian Skor Rasio Keuangan


16
14,75
14

12 12,25
10,6 10,35
10 10,1

8 Capaian Skor Rasio


Keuangan
6

0
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Capaian Kinerja Keuangan

Analisa Kenaikan/Penurunan Rasio :

1. Rasio Kas (Cash Ratio)


• Digunakan untuk mengukur kemampuan RS dalam membayar kewajiban yang
harus segera dipenuhi dengan Kas dan Setara Kas.Hasil Perhitungan Rasio
Kas tahun 2015-2019mencapai >480%, menunjukkan RSJDr. Radjiman W.
Lawang sangat mampu membayar kewajiban jangka pendeknya, akan tetapi
saldo kas yang terlalu tinggi juga menjadi indikator pemanfaatan saldo kas yang
kurang optimal.
• Pemanfaatan saldo kas RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang berupa
penggunaan saldo awal sebesar Rp. 12.562.844.938 pada tahun 2016, yang
digunakan untuk pengadaan peralatan kesehatan, peralatan non medik,
pemeliharaan gedung, pemeliharaan peralatan, belanja barang, belanja jasa,
pengadaan kendaraan operasional, APD dan komputer. Saldo awal juga
digunakan untuk investasi jangka pendek berupa penempatan dana deposito.
Capaian Skor Rasio Kas pada tahun 2015-2017 sebesar 0,25 (Perdirjen Pb
Nomor Per-36/PB/2016) sedangkan tahun 2018 sebesar 0,5 (Perdirjen Pb
Nomor Per-24/PB/2018). Skor tertinggi Cash Ratio adalah 2, dapat tercapai
apabila hasil perhitungan Rasio Kas sebesar 240 < RK < 300 atau kas dan
setara kas dengan kewajiban jangka pendek berbanding 2,4-3,0. Pemanfaatan
saldo kas dan setara kas yang telah dilakukan RSJ Dr. Radjiman
126
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Wediodiningrat Lawang selama tahun 2015-2019 belum mampu meningkatkan


skor Rasio Kas menjadi skor optimal, untuk itu strategi yang akan dilakukan
adalah meningkatkan pemanfaatan kas dengan menambah nilai investasi
jangka pendek dan membuat perencanaan penggunaan saldo kas untuk
peningkatan pelayanan melalui pengembangan sumberdaya.
2. Rasio Lancar (Current Ratio)
• Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban financial jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang
dimiliki. Rasio lancar RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang tahun 2015-
2018 menunjukkan nilai yang sangat tinggi yaitu diatas 600 dengan skor
tertinggi 2,5 (Perdirjen Pb Nomor Per-36/PB/2016) sedangkan mulai tahun
2018 sebesar 2,75 (Perdirjen Pb Nomor Per-24/PB/2018). Hasil perhitungan
rasio lancar menunjukkan bahwa RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
tidak memiliki masalah dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, akan
tetapi masih diperlukan upaya untuk optimalisasi pemanfaatan aset lancar yang
dimiliki terutama kas dan setara kas yang cukup besar.

3. Periode penagihan piutang (Collection Periods)

• Digunakan untuk mengukur periode rata-rata yang diperlukan untuk


mengumpulkan piutang (dalam satuan hari). Hasil perhitungan yang semakin
kecil menunjukan hasil yang semakin baik.

• Hasil perhitungan periode penagihan piutang tahun 2017 menunjukkan waktu


pengumpulan piutang yang lebih lama dari tahun 2016, karena karena saldo
piutang per 31 Desember 2017 lebih besar dari tahun 2016. Hal ini terjadi
karena piutang BPJS bulan November-Desember 2017 yang selesai diverifikasi
bulan Januari -Februari 2018 sudah harus diakui sebagai piutang pada bulan
Desember 2017. Penagihan piutang tahun 2018 menunjukkan waktu yang lebih
lama disebabkan karena jumlah piutang yang lebih besar dari tahun 2017
dengan adanya piutang BPJS bulan Oktober - Desember 2018 yang diakui
pada bulan Desember 2018. Pembayaran Klaim BPJS bulan Oktober -
November 2018 direalisasikan pada bulan Februari 2019, sedangkan klaim
bulan Desember 2018 pada bulan Maret 2019. Periode Penagihan Piutang
tahun 2019 menunjukkan penurunan skor dari tahun 2018. Hal ini disebabkan
karena saldo piutang per 31 Des 2019 menunjukkan jumlah yang lebih besar

127
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

dari tahun 2018, disebabkan adanya keterlambatan pembayaran klaim BPJS,


IPWL dan adanya piutang dari layanan diklit. Klaim BPJS tahun 2019 terbayar
sampai dengan bulan Agustus 2019, Klaim IPWL terbayar sampai dengan klaim
bulan Juni 2019.

• Piutang pasien umum/perorangan terjadi antara lain:

a. Terdapat pasien yang pulang dengan tunggakan biaya perawatan dan


pulang dengan membuat Surat Pernyataan Hutang.
b. Pasien yang tidak pernah di kunjungi oleh keluarga dan memililiki
tunggakan biaya perawatan yang tinggi dipulangkan melalui program
dropping pasien, sehingga menambah jumlah piutag yang harus ditagih.
• Untuk menekan kenaikan jumlah piutang telah dilakukan pengembangan
SIMRS dengan cara membuat notifikasi pada SIMRS RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang sebagai informasi kepada petugas pendaftaran untuk
selanjutnya mengarahkan keluarga pasien untuk melakukan pembayaran
terlebih dahulu sebelum dilakukan pelayanan selanjutnya.

• Upaya penagihan atas piutang pelayanan yang terjadi adalah sebagai berikut :

a. Pasien pulang dengan tunggakan biaya perawatan diwajibkan untuk


membuat Surat Pernyataan Hutang dengan menyertakan fotokopi KTP
dan nomor telepon yang bisa di hubungi.
b. Melakukan penagihan melalui telepon pada saat Surat Pernyataan Hutang
sudah jatuh tempo.
c. Melakukan penagihan dengan cara mengirimkan surat tagihan (tagihan 1
sampai 3) melalui pos.
d. Membuat laporan mingguan per ruang perawatan untuk diinformasikan
kepada keluarga pasien saat berkunjung.
e. Memberikan informasi tentang kemudahan pembayaran via transfer Bank.
f. Penyerahan pengurusan piutang macet kepada KPKNL.
d). Perputaran Total Aset (Fixed asset turnover)

• Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan RS dalam menggunakan aktiva


tetap secara efektif untuk meningkatkan pendapatan, semakin tinggi rasio ini
berarti semakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut. Perputaran aset tetap
pada tahun 2016 turun dari tahun 2015 disebabkan adanya penurunan

128
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

pendapatan pada tahun 2016. Pada tahun 2017 meningkat sehingga tercapai
skor 2.

• Perputaran aset tetap pada tahun 2018 turun dari tahun 2017, disebabkan
karena peningkatan nilai aset tetap setelah dilakukan revaluasi pada tahun
2018 yang mengakibatkan peningkatan nilai aset tetap menjadi sebesar
744.540.206.471 pada tahun 2018 dari 253.978.429.322 pada tahun 2017 atau
naik sebesar 193% dari tahun 2017. Skor Perputaran aset tetap pada tahun
2019 masih sama dengan tahun 2018, tercapai 0,75.

e). Imbalan atas asset tetap (Return on asset)

• Digunakan untuk menunjukkan kemampuan RS dalam menghasilkan


pendapatan dengan menggunakan aktiva tetap yang dimiliki. Hasil perhitungan
Return on Fixed Aset menunjukkan skor yang yang belum maksimal sehingga
masih diperlukan upaya optimalisasi pemanfaatan aset yang dimiliki sehingga
mampu meningkatkan pendapatan RS.

• Rencana optimalisasi aset yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Kerjasama pemanfaatan tanah untuk lahan pertanian terintegrasi yang akan


digunakan untuk lokasi wisata dan sekaligus sarana rehabilitasi penderita.
b. Pemanfaatan gedung ex Poltekkes sebagai rumah singgah dan asrama
mahasiswa.
c. Pengembangan area sekitar telaga untuk kawasan wisata edukasi.
d. Promosi dan peningkatan jejaring rujukan pemeriksaan CT Scan dan alat
kesehatan lainnya
• Skor rasio Imbalan Aset Tetap turun dari tahun 2018, karena terjadi penurunan
pendapatan pada tahun 2019 disebabkan adanya keterlambatan pembayaran
klaim BPJS, IPWL dan adanya piutang atas pelayanan diklit, dan adanya
kebijakan rujukan berjenjang yang mengakibatan penurunan jumlah kunjungan
di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang sehingga mengakibatkan
penurunan surplus.
f). Imbalan equitas (return on equity)

• Rasio yang menunjukkan kemampuan dalam menghasilkan laba bersih dengan


menggunakan modal sendiri.Hasil perhitungan imbalan ekuitas belum
menunjukkan hasil yang maksimal. Upaya pengembangan layanan dan

129
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

pemanfaatan sumber daya yang ada harus terus ditingkatkan untuk


meningkatkan pendapatan RS.

• Skor rasio Imbalan Ekuitas pada tahun 2019 turun dari tahun 2018, karena
terjadi penurunan pendapatan pada tahun 2019 disebabkan adanya
keterlambatan pembayaran klaim BPJS, IPWL dan adanya piutang atas
pelayanan diklit, dan adanya kebijakan rujukan berjenjang yang mengakibatan
penurunan jumlah kunjungan di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
sehingga mengakibatkan penurunan surplus.

g). Persediaan (Inventory turnover)

• Rasio Perputaran Persediaan menunjukkan berapa kali rata-rata inventory atau


persediaan dijual pada periode tersebut. Skor tertinggi tercapai ketika hasil
perhitungan 30 < PP < 35 menunjukkan barang cepat dimanfaatkan,
mengurangi tingkat keusangan barang dan mengindikasikan perusahaan cukup
efisien dalam melakukan manajemen persediaannya.

• Hasil perhitungan rasio Perputaran Persediaan tahun 2015-2019 menunjukkan


kenaikan pada tahun 2016 dan penurunan pada tahun 2017 dengan skor tetap
sebesar 0,5. Walaupun hasil perhitungan Perputaran Persediaan menunjukkan
waktu perputaran yang cukup singkat akan tetapi tidak ada kendala dalam
pemenuhan kebutuhan barang persediaan di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang.

• Skor perputaran persediaan pada tahun 2019 meningkat dari tahun 2018
menunjukkan perbaikan dalam pengelolaan persediaan dan kecukupan saldo
persediaan untuk memnuhi kebutuhan operasional RS.

h). Rasio POBO

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan pendapatan RS dalam membiayai


kegiatan operasionalnya. Pendapatan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
belum mampu membiayai seluruh biaya operasional yang dibutuhkan, akan tetapi hasil
perhitungan rasio PB RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang mampu mencapai
standar yang telah ditetapkan untuk rumah sakit khusus.

130
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

a. Pelaksanaan Penyusunan RBA


Kondisi yang dicapai:
RBA Rumah Sakit Jiwa dr Radjiman Wediodiningrat Lawang adalah bagian dari
RSB Rumah Sakit Jiwa Dr Radjiman Tahun 2015 – 2019, menggambarkan
program kerja strategis merupakan upaya kongkrit utama yang akan dilakukan
untuk mewujudkan sasaran strategis sehingga dapat dijadikan sebagai dasar
untuk menjalankan kegiatan usaha Tahun Anggaran 2019, Rencana Bisnis
Anggaran merupakan perencanaan tahunan berisi program, kegiatan, target
kinerja dan anggaran telah tersusun dan terealisasi tepat waktu sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 4 tahun 2013 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Bisnis Dan Anggaran Badan Layanan Umum Di
Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan dan Peraturan Dirjen
Perbendaharaan No PER-20/PB/2012 tentang Pedoman Teknis Penyusunan
RBA Satuan Kerja BLU. Adapun realisasi penyusunan RBA TA 2019 sebagai
berikut

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Prosentase


IKU
2015 2016 2017 2018 2019 2019 2019
Pelaksanaan
Penyusunan
1 1 1 1 1 1 100%
RBA

Permasalahan:
− Belum semua unit kerja memahami betapa pentingnya Rencana Bisnis
Anggaran
− Penyusunan Rencana Bisnis Anggaran masih dikerjakan secara manual
sehingga membutuhkan proses yang lama untuk kompilasi usulan unit kerja
Usulan Pemecahan Masalah:
− Perlunya sosialisasi secara berkala terkait pentingnya penyusunan RBA
khususnya usulan dari unit kerja
− Perlunya dibangun Sistem Aplikasi dan Informasi terkait penyusunan RBA
RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

131
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

b. Pelaksanaan Penyusunan RKAKL

Kondisi yang dicapai:


Rencana Kerja Anggaran Kementerian/ Lembaga ( RKAKL) merupakan
komponen yang tidak terpisahkan dari RBA Rumah Sakit yang berisi kebutuhan
biaya dalam rangka operasinal rumah sakit, terdiri dari kebutuhan belanja gaji,
belanja barang maupun belanja modal, dimana penganggaran sudah berubah
dari base lane menjadi penganggaran berbasis kinerja. Penyusunan RKAKL TA
2019 sudah tersusun secara tepat waktu serta telah di review oleh Bagian PI ,
Biro Perencanaan dan Anggaran juga dari Inspektorat Jenderal Direktorat
Jenderal Pelayanan Kesehatan

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Prosentase


IKU
2015 2016 2017 2018 2019 2019 2019
Pelaksanaan
Penyusunan 1 1 1 1 1 1 100%
RKAKL

Permasalahan:
Masih banyak usulan unit kerja yang tidak dilengkapi dengan data dukung
maupun spesifikasi yang kurang jelas dan masih ada unit kerja terlambat
menyerahkan usulan

Usulan Pemecahan Masalah:


Perlunya sosialiasi pada semua unit kerja terkait usulan dan data dukung yang
harus dilenkapi terkait penyusunan perencanaan tahunan

c. Pelaksanaan Penyusunan RPK

Kondisi yang dicapai:


Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) merupakan dokumen yang disusun
berisi rincian dari seluruh kegiatan operasional rumah sakit dan telah terusun
100% pada tahun 2019, sehingga pelaksanaan kegitan dapat berjalan secara
tepat sasaran

132
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Prosentase


IKU
2015 2016 2017 2018 2019 2019 2019
Pelaksanaan
Penyusunan 1 1 1 1 1 1 100%
RPK

Permasalahan:
Dengan adanya pergantian pejabat pengelola keuangan mengakibatkan
kurangnya pemahaman terhadap pelaksanaan pengelolaan anggaran
Usulan Pemecahan Masalah:
Perlunya koordinasi secara intensif untuk mengatasi segala persoalan
pelaksanaan pengelolaan anggaran

d. Pelaksanaan Penyusunan RUP

Kondisi yang dicapai:


Rencana Umum Pengadaan (RUP) merupakan perencanaan yang disusun
dalam rangka pelaksanaan pengadaan pada tahun 2019

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Prosentase


IKU
2015 2016 2017 2018 2019 2019 2019
Pelaksanaan
Penyusunan 1 1 1 1 1 1 100%
RUP

Permasalahan:
RUP tahun 2019 disusun bersama antara Sub Bagian Program dan Anggaran,
PPK dan UKPBJ. Akan tetapi dalam pelaksanaannya sering berubah (tidak
sesuai RUP yang ditetapkan) disesuaikan dengan kegiatan pengadaan barang
dan jasa.
Usulan Pemecahan Masalah:
Perlunya komitmen antara unit kerja terhadap jadwal pelaksanaan pengadaan
barang jasa sesuai Rencana Umum Pengadaan.

e. Pelaksanaan Penyusunan RPD

Kondisi yang dicapai:

133
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Rencana Penarikan Dana (RPD) merupakan gambaran penarikan dana dalam


1 tahun anggaran berjalan dan dibreakdown dalam penarikan dana bulanan.
Disusun setiap tahun sehingga didapat gambaran tentang kebutuhan anggaran
bulanan.

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Prosentase


IKU
2015 2016 2017 2018 2019 2019 2019
Pelaksanaan
Penyusunan 1 1 1 1 1 1 100%
RPD

Permasalahan:
Kurang optimalnya penyusunan Rencana Umum Pengadaan berdampak pada
Rencana Penarikan Dana, juga realisasi penyerapan anggaran.

Usulan Pemecahan Masalah:


Melakukan koordinasi secara intensif dengan unit terkait khususnya dengan
user pengelola program, Pejabat Pembuat Komitmen, UKPBJ dan bedahara
pengeluaran.

f. Melaksanakan Pengawasan Anggaran

Kondisi yang dicapai:


Pengawasan anggaran dilaksanakan secara rutin baik di Sub Bagian Program
dan anggaran, Sub Bagian Perbendaharaan dan Akuntansi, maupun
pengawasan anggaran oleh pejabat pembuat komitmen

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Prosentase


IKU
2015 2016 2017 2018 2019 2019 2019

Melaksanakan
Pengawasan 12 12 12 12 12 12 100%
Anggaran
Permasalahan:
Penyerapan anggaran pada Tahun 2019 tercapai 87,94% terdiri dari
penyerapan anggaran BLU 84,34% dan anggaran RM 90,85%. Hal ini
disebabkan karena pendapatan BLU rumah sakit hanya tercapai 88% sehingga
ada pembatasan belanja BLU.

134
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Usulan Pemecahan Masalah:


Dilakukan rekonsiliasi rutin penyerapan anggaran dengan unit terkait Bagian
Keuangan ,PPK ,Unit Layanan Pengadaan maupun Bagian Administrasi Umum
dan Panitia Penerima Barang dan Jasa

g. Melaksanakan Revisi Anggaran

Kondisi yang dicapai:


Pada tahun 2019 terjadi penurunan jumlah revisi anggaran dari target 4
kegiatan terealisasi 3 kegiatan .Revisi dikarenakan adanya, revisi pencantuman
saldo awal, revisi refocusing,revisi pergeseran antar keluaran dalam 1 kegiatan.

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Prosentase


IKU
2015 2016 2017 2018 2019 2019 2019

Melaksanakan
Revisi 7 6 7 3 4 5 125%
Anggaran

Permasalahan:
− Revisi anggaran Tahun 2019 melebihi target dari 4 kali revisi terlaksana 5
kali Revisi terdiri dari ; 1) Revisi Pencatuman Saldo Awal, 2) Revisi Gaji, 3)
Revisi APBNP 4) Revisi Pergerseran antar output dan 5) Revisi Pagu
Minus.
− Revisi anggaran sudah menggunakan single sistem dari pengalaman
proses selfblocking yang dilakukan kementerian lembaga ke DJA
membutuhkan waktu dan proses yang lama sehingga satker yang akan
melakukan revisi ke kanwil DJPB tidak bisa dilakukan sebelum ada digitamp
stamp yang baru
Usulan Pemecahan Masalah:
− Melakukan antisipasi terhadap semua kemungkinan dari perubahan
kebijakan pemerintah yang secara langsung maupun tidak langsung akan
berdampak pada satuan kerja

135
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

h. Melaksanakan Monev DJA

Kondisi yang dicapai:


Pada tahun 2019 Monitoring dan evaluasi secara rutin setiap bulan juga
disampaikan kepada Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI.
sebagai bahan informasi laporan penyerapan satuan unit kerja.

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Prosentase


IKU
2015 2016 2017 2018 2019 2019 2019
Melaksanakan
Monev DJA 12 12 12 12 12 12 100%

Permasalahan:
Permasalahan aplikasi yang menjadi kendala diluar kemampuan kita sebagai
user di Satker.
Usulan Pemecahan Masalah:
Perlunya sosialisasi kepada Satker dari Ditjen Yankes terkait pengisian monev
pada aplikasi.

i. Melaksanakan Monev PP39

Kondisi yang dicapai:


Penyampaian laporan / monev PP39 kepada Bapenas dilakukan setiap tribulan
, pada tahun 2019 RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang telah melaporkan
100 % secara rutin dan tepat waktu.

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Prosentase


IKU
2015 2016 2017 2018 2019 2019 2019

Melaksanakan
Monev PP39 4 4 4 4 4 4 100%

Permasalahan:
Permasalahan aplikasi sering error sehingga menyebabkan data tidak
tersimpan juga masalah hubungan ke server internet menjadi kendala diluar
kemampuan kita sebagai user maupun monev melalui aplikasi gagal upload
juga menjadi kendala monev PP39

136
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Usulan Pemecahan Masalah:


Mengupayakan penyampaian Monev PP39 setiap tribulan dapat terupload
sebelum batas akhir penyampaian laporan.

j. Membuat Surat Perintah Pelaksanaan Kegiatan (SPPK)


Kondisi yang dicapai:
Pada tahun 2018 Surat Perintah Pelaksanaan Kegiatan (SPPK) tidak lagi dibuat
karena sudah ada Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Prosentase


IKU
2015 2016 2017 2018 2019 2019 2019

Membuat
surat
Perintah 56 90 90 0 100 336 336%
Pelaksanaan
(SPPK)

Permasalahan:
1. Usulan spesifikasi dari unit kerja yang tidak lengkap mempengaruhi proses
pengadaan menjadi kurang efektif.
2. Banyaknya usulan mendesak di luar perencanaan
Usulan Pemecahan Masalah:
Sosialisasi kepada unit kerja terkait kelengkapan data dukung termasuk
spesifikasi usulan harus jelas

Sub Bagian Perbendaharaan dan Akuntansi

a. Melaksanakan tugas kebendaharaan


Kondisi yang dicapai:
Pelaksanaan tugas kebendaharaan pada tahun 2018 khususnya bendahara
pengeluaran di bawah Sub Bagian Perbendaharaan dan Akuntansi berjalan
cukup baik karena dibantu oleh beberapa pembantu bendahara dalam rangka
tugas kebendaharaan.

137
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target

12 12 12 12 12
Melaksanakan tugas
kebendaharaan Realisasi Capaian

12 12 12 12

100% 100% 100% 100%

Permasalahan:
− Tugas kebendaharaan selalu menumpuk di akhir tahun sehingga rawan
terjadi kesalahan baik pembukuan maupun salah hitung.
− Ada beberapa penyedia tidak mencairkan dana tepat waktu sehingga
mempengaruhi penyerapan anggaran.
Usulan Pemecahan Masalah:
- Perbaikan dari sisi perencanaan dan pelaksanaan pengadaan juga
intensitas kordinansi dengan yang terkait baik dengan PPK, ULP maupun
Sub Bagian Program dan Anggaran
- Evaluasi permasalahan di tahun 2018 untuk perbaikan di tahun berikutnya

b. Mengelola administrasi belanja pegawai

Kondisi yang dicapai:


Pada tahun 2018 pengelolaan administrasi kepegawaian cukup berjalan
dengan baik sehingga penyerapan alokasi untuk belanja pegawai bisa terserap
99,35%.

138
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target

12 12 12 12 12

Mengelola administrasi
Realisasi Capaian
belanja pegawai

12 12 12 12 12

100% 100% 100% 100%

Permasalahan:
Ada beberapa permasalahan pegawai harus mengembalikan kelebihan bayar
khusunya tunjangan dikarenakan terbitnya SK dari pusat yang terlambat
diterima bagian pengelola gaji.
Usulan Pemecahan Masalah:
Meningkatkan koordinasi dengan Bagian SDM terkait beberapa permasalahan
yang menyangkut kepegawaian.

d. Menyusun Laporan Keuangan BLU

Kondisi yang dicapai:


Laporan Keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi pemerintah,
terlaksana sesuai target 100%.

Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target

12 12 12 12 12

Menyusun Laporan SAI Realisasi Capaian

12 12 12 12 12

100% 100% 100% 100% 100%

139
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Permasalahan:
Pengumpulan data dari unit terkait terlalu dekat dengan batas penyampaian
laporan keuangan BLU sehingga penyusunan dilakukan diluar jam kerja dan
keterbatasan review LK oleh SPI

Usulan Pemecahan Masalah:


Dilakukan rekonsiliasi untuk menyepakati tanggal cutoff dalam rangka
penyusunan Laporan Keuangan BLU.

e. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran

Kondisi yang dicapai:


Monitoring Evaluasi pelaksanaan anggaran dilakukan rutin setiap bulan,
dengan melakukan rekonsiliasi dengan unit terkait tercapai sesuai target.

Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target

12 12 12 12 12

Monitoring dan Evaluasi


Realisasi Capaian
Pelaksanaan Anggaran

12 12 12 12 12

100% 100% 100% 100% 100%

Permasalahan:
Belum ada sistem aplikasi terintegrasi yang bisa digunakan sebagai sarana
untuk mempermudah pelaksanaan rekonsiliasi dengan unit terkait.
Usulan Pemecahan Masalah:
Merencanakan pengadaan sistem aplikasi terintegasi dari perencanaan sampai
dengan pembayaran

Sub Bagian Mobilisasi Dana

a. Tatalaksana pengelolaan piutang

Kondisi yang dicapai:

140
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Terlaksananya kegiatan pengelolaan adminitrasi piutang pasien, penyusunan


laporan piutang, pembuatan pernyataan hutang, penagihan piutang dan
pengajukan klaim ke panjamin terlaksana dengan baik. Telah dilakukan upaya
penyerahan pengurusan piutang ke KPKNL untuk piutang yang telah lengkap
dokumennya dan untuk piutang yang telah terbit PSBDT untuk selanjutnya
akan diusulkan penghapusan bersyarat kepada Direktur Utama tanpa
menghapuskan hak tagih Negara.

Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target

12 12 12 12 12
Tatalaksana pengelolaan
piutang Realisasi Capaian

12 12 12 12 12

100% 100% 100% 100% 100%

Permasalahan:
Permasalahan saat ini adalah bahwa pembuatan surat pernyataan hutang pada
saat pasien pulang oleh penanggungjawab pasien yang masih meninggalkan
sisa pembayaran layanan kesehatan oleh keluarga pasien adalah suatu bentuk
kelonggaran untuk mengambil pulang tanpa harus melunasi pembayaran.
Terdapat piutang yang dokumenya tidak lengkap sehingga masih belum bisa
dilakukan penyerahan ke KPKNL.

Usulan Pemecahan Masalah:


Mengefektifkan billing system tentang informasi jumlah piutang pasien pada
tempat-tempat layanan baik rawat jalan, IGD maupun Kasir pada saat pasien
datang kembali untuk kontrol.

141
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

b. Penyelenggaraan administrasi Penerimaan RS

Kondisi yang dicapai:


Pelaksanaan tugas kebendaharaan pada tahun 2019 khususnya bendahara
penerima berjalan cukup baik, lancar dan tepat waktu sesuai ketentuan laporan
keuangan.

Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target

12 12 12 12 12
Penyelenggaraan
administrasi penerimaan RS Realisasi Capaian

12 12 12 12 12

100% 100% 100% 100% 100%

Permasalahan:
Terdapat pembayaran melalui transfer yang tidak disertai dengan identitas
penyetor, mengakibatkan penerimaan tersebut belum bisa diakui sebagai
pendapatan RS dan menunggu informasi dari penyetor.

Usulan Pemecahan Masalah:


Memberikan informasi terus menerus baik lisan/tertulis pada saat pasien pulang
yang masih meninggalkan hutangnya dan mencantumkan informasi cara
melakukan pembayaran melalui bank/transfer pada surat tagihan I, II dan III

2). Kinerja Bagian Administrasi Umum


Pencapaian Kinerja Bagian Administrasi umum meliputi di 3 Sub Bagian, yaitu
Sub Bagian Tata Usaha dan Pelaporan, Sub Bagian Rumah Tangga dan
Perlengkapan, serta Sub Bagian Hukum Organisasi dan Hubungan Masyarakat.

142
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

a. Sub Bagian Tata Usaha dan Pelaporan


Pencapaian kinerja di Sub Bagian Tata Usaha dan Pelaporan semester 1 tahun
2019 sebagai berikut :
Program Kerja Target Realisasi
Kegiatan Sub Kegiatan Capaian
tahun 2019 2019 tahun 2019
Jumlah
Penatalaksanaan Pendokumentasian
Pendokumentasian 4350 4.905 113%
persuratan Surat Masuk
Surat Masuk
Jumlah
Pendokumentasian
Pendokumentasian 4330 10.497 242 %
Surat Keluar
Surat Keluar
Jumlah Pengiriman
Pengiriman Surat ke
Surat ke Kantor Pos 1000 975 97,5%
Kantor Pos Lawang
Lawang
Jumlah Surat yang Surat yang tidak
Pengelolaan Arsip 100% 99,4% 0.6%
Tidak Dikembalikan dikembalikan
Jumlah Penggandaan Pengelolaan Penggandaan
134.500 201.150 149%
Dokumen / Fotokopi Berkas Dokumen dokumen foto copy
Jumlah Penggandaan
Penggandaan
Dokumen (Kertas 505.000 411.664 81%
dokumen HVS
HVS)
Jumlah Penggandaan Penggandaan
21.000 1.139 5,4%
Dokumen (Kertas BC) dokumen kertas BC

Jumlah Penjilidan Kegiatan Penjilidan 27.000 10.401 39%

Jumlah Laminating Kegiatan laminating 1880 1.635 86,9%

Kegiatan
Membuat pelaporan
Jumlah Pelaporan RS pendukung 16 16 100%
RS
pelaporan RS
Kegiatan
Pengelolaan rapat- 12 48 400%
rapat internal

Adapun rata-rata pencapaian kinerja Sub Bagian Tata Usaha dan Pelaporan tahun
2019 adalah 52% dengan analisa pencapaian sebagai berikut :

No Capaian Kinerja Kegiatan Faktor Penyebab Rencana Tindak Lanjut

1. Pendokumentasian Surat Hal ini disebabkan :


Masuk 1. Banyaknya Jejaring kerjasama 1. Membuat Software surat
Tercapai 113% dengan RSJ Lawang sehingga masuk yang terintegrasi
banyak persuratan perihal dengan bagian lain
penelitian dan juga pelatihan sehingga mendukung

143
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

yang masuk ke unit Tata adanya efisiensi


Usaha dan Pelaporan penggunaan kertas dan
2. Dalam penatalaksanaan surat, juga mesin fotocopy.
penggunaan EFS berjalan 2. Memberikan sosialisasi
stagnasi dalam transisi dan kepada karyawan dan unit
masih belum bisa diterapkan kerja lain untuk efisiensi
online dengan maksimal. penggunaan kertas
Sejak bulan April aplikasi sehingga bersinergi
persuratan tersebut mendukung RS yang
mengalami maintenance ramah lingkungan
hingga sampai sekarang
masih belum bisa digunakan
kembali.Dikarenakan masih
manual sehingga efisiensi
penggunaan kertas dan mesin
foto copy menjadi kurang
maksimal
2. Pendokumentasian Surat Hal ini disebabkan oleh :
Keluar 1. Peningkatan jumlah permintaan Penataan ulang kembali
Tercapai 242% surat kepada RSJ Lawang penomoran surat agar di
seperti permintaan SKD oleh kemudian hari tidak ada lagi
penyisipan nomor surat.
CPNS, Kepala Desa serta
Sehingga menjadi lebih tertib
pegawai P3K beradministrasi
2. Adanya kegiatan Akreditasi RS
menjadi Akreditasi Internasional
juga berbanding lurus dengan
banyaknya permintaan
pendokumentasian Surat
Keluar.
3. Pengiriman Surat ke Kantor Hal ini disebabkan oleh : RTL:
Pos Lawang 1. Permintaan Pengiriman surat 1. Membuat rencana anggaran
Tercapai 97,5% dari Unit terkait harus yang lebih sesuai. Dengan
terdokumentasi atau memprediksi adanya
kenaikan tarif dari pihak
terregistrasi pengiriman,
kantor pos.
sehingga pengiriman mampu 2. Membuat kerja sama
di telusur sudah sampai atau pengiriman surat dengan
akan diterima oleh penerima pihak lain yang lebih rendah
siapa. Sehingga hal ini biayanya
mengakibatkan kenaikan 3. Memberikan Sosialisasi agar
anggaran biaya untuk pengiriman surat tidak
mendadak sehingga tidak
pengiriman surat melalui
menggunakan pengiriman
kantor pos menjadi naik. exspress
2. Kenaikan biaya pengiriman
oleh kantorpos pada tahun
2019 ini sejak bulan Januari
adalah 200%. Sehingga tidak
sesuai dengan anggaran yang
telah direncanakan.
3. Pengiriman melalui kantor pos
lebih banyak pengiriman

144
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

express dari pada pengiriman


biasa.
4 Surat yang tidak dikembalikan Hal ini disebabkan oleh : RTL:
Tercapai :0,6% 1. Adanya kesalahan penulisan Lebih teliti dan mengkroscek
alamat penerima kembali alamat surat
2. Adanya kepindahan penerima pengiriman
ke alamat baru dan tidak di
Informasikan
3. Pengembalian surat terjadi
pada surat usul pasien pulang
atau pemberitahuan pasien
untuk dijemput pulang
Pengelolaan Berkas Dokumen Hal ini disebabkan oleh : RTL :
5 antara lain : 1. Penggadaan dokumen fotocopy Memaksimalkan kembali
mengalami penurunan setiap teknologi yang ada agar
Penggandaan dokumen foto tahun nya dikarenakan mengurangi penggunaan
copy kertas dan Effisiensi sumber
penggunaan penyebaran
Tercapai : 149% daya yang ada untuk
Edaran, Surat tugas, dan mendukung RS yang ramah
Penggandaan dokumen HVS Pemberitahuan menggunakan lingkungan
Tercapai : 81% EFS. Atau teknologi WA dan
email.
Penggandaan dokumen kertas 2. Adanya penurunan penggunaan
BC foto copy adalah bentuk
Tercapai : 5,4%
dukungan unit Tata Usaha
Kegiatan Penjilidan untuk mendukung RS menjadi
Tercapai : 39% RS yang ramah lingkungan.
6 Kegiatan Laminating Hal ini disebabkan:
Tercapai : 86,9% 1. Adanya agenda Akreditasi
Rumah sakit yang
membutuhkan laminating untuk
dokumen atau peraturan yang
ada di unit kerja.
2. Kegiatan Penjilidan buku
sekarang menggunakan sampul
plastic yang harus dilaminating
agar buku-buku pansuan
menjadi lebih awet dari sebelum
nya.
7 Membuat pelaporan RS Adanya perubahan bentuk dan RTL:
Tercapai 100% frekuensi pelaporan, dimana Membuat jadwal pelaporan
pelaporan RS yang biasanya secara terstruktur, sehingga
setiap bulanan dan Triwulan pembuatan laporan tepat
dilaksanakan menjadi semester waktu.
8 Kegiatan Pengelolaan rapat - Kegiatan rapat Internal
rapat internal dijadwalakan rutin pada setiap
Tercapai 400% hari Selasa dan dilaksanakan
minimal 3x pada setiap bulan nya.

Analsia efisiensi penggunaan kertas dalam kurun waktu 2015 s.d 2019 sebagai berikut :

1. Kegiatan Penggandaan dokumen HVS


145
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

EFISIENSI HVS
1.600.000
1.342.000
1.400.000
1.140.000
1.200.000

1.000.000

800.000 680.500
603.000
600.000
411.554
400.000

200.000

0
2015 2016 2017 2018 2019

EFISIENSI HVS

Realisasi penggunaan kertas HVS semakin menurun selama 3 tahun terakhir,


yaitu sekitar 55,1 % dari penggunaan 1.342.000 menjadi 603.000. Penghematan yang
dilakukan sebesar :

a. Tahun 2015 dan 2016 : Masih diatas target, tahun tersebut dilakukan
sosialisasi secara masif pelaporan secara On Line/ paperless.
b. Tahun 2017 : terjadi penurunan penggunaan kertas sebesar 32 % dari target
dan 50,7% dari realisasi atau penghematan 661.500 lembar (1323 rim) dari
tahun sebelumnya, jika harga 1 rim = Rp. 60.000 maka efisiensi biaya sebesar :
Rp. 79.380.000,-
c. Tahun 2018 : Terjadi penurunan penggunaan kertas sebesar 40 % dari target
dan 11,4% dari realisasi tahun sebelumnya atau penghematan sebesar 77.500
lembar (155 rim) , jika harga 1 rim = Rp. 60.000 maka efisiensi biaya sebesar :
Rp. 9.300.000,-
Sehingga selama 2 tahun terakhir efisiensi penggunaan kerta sebesar Rp.
88.680.000,00 . Kebutuhan kertas juga berkurang disamping pelaporan On Line
juga Kebutuhan kertas untuk klaim BPJS yang menggunakan V-Claim dan tata
persuratan menggunakan media Komputer/ IT yang ada serta pembuatan
Laporan dan Buku dengan E-Book.
d. Tahun 2019 kembali mengalami penurunan kertas sebesar 191.446 lembar
(382 rim) atau 31% dari target tahun sebelumnya, jika harga 1 rim = Rp.70.000
pada tahun 2019 ini maka efisiensi biaya sebesar : Rp. 26.740.000,-.
146
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Terobosan di tahun 2019 adalah penggunaan WA sebagai sarana untuk


pembagian edaran, undangan, dan juga surat tugas. Sehingga penggandaan
surat-surat tersebut berkurang secara signifikan.

2. Penggandaan Dokumen BC

Efisiensi Dokumen BC
300.000 280.950

250.000

200.000

150.000

100.000

50.000 12.815
3.605 3.145 10.401
0
2015 2016 2017 2018 2019

Series 1

a. Tahun 2015 masih diatas target, kebutuhan kertas untuk survey akreditasi dan
pembuatan buku serta pedoman – pedoman dan kebutuhan rekam medis untuk
klaim serta kegiatan percetakan yang masih banyak.
b. Tahun 2016
Terjadi penurunan 81% dari target yang ditentukan dan 98,7 % dari realisasi
tahun sebelumnya atau 277.345 lembar (555 rim) , jika harga 1 rim adalah Rp.
130.000, maka efisiensi biaya sebesar Rp. 72.109.700,00
c. Tahun 2017
Terjadi penurunan 84% dari target yang ditentukan dan 12,7 % dari realisasi
tahun sebelumnya atau 460 lembar (1 rim) , jika harga 1 rim adalah Rp.
130.000, maka efisiensi biaya sebesar Rp. 130.000,00
d. Tahun 2018
Terjadi penurunan 39 % dari target yang ditentukan tetapi meningkat 3 kali
lipat dari realisasi tahun sebelumnya . Beberapa peningkatan untuk kebutuhan
persiapan survey SNARS ed.1 guna re akreditasi Paripurna.
Sehingga dalam kurun waktu 3 tahun terakhir terjadi penghematan biaya
pengadaan kertas BC sebesar : Rp. 72.239.700,00
e. Tahun 2019
147
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Terjadi penurunan sebanyak 2.414 lembar atau 18% dari tahun lalu. Jika 1 rim
adalah 130.000,- maka terjadi efisiensi sebesar Rp. 650.000,- dari tahun lalu.

Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan.

1. Kegiatan rekjonsiuliasi Pengelolaan aset

JUMLAH KEGIATAN REKONSILIASI


PENGELOLAAN ASET (OLEH WILAYAH DAN
PUSAT)
18 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Target realisasi Target realisasi Target realisasi Target realisasi Target realisasi
2015 2016 2017 2018 2019

Kondisi yang dicapai sudah sesuai dengan PMK Nomor 181/PMK.06/2018 tentang
Penata usahaan Barang Milik Negara dalam rangka penyusunan laporan keuangan
pemerintah pusat.
Terjadi perubahan system kegiatan rekonsiliasi baik di tingkat daerah, wilayah yaitu
di KPKNL Mlaang dan Labkes( BPFK) Surabaya dan pusat dengan eselon I denga
dirhen yankes dengan cara on line melalui aplikasi SIMAN.
Permasalahan :
Belum ada JFU Pengelola BMN dan JFT Penata laksana Barang/ BMN dari sisi
jumlah SDM dikerjakan hanya 1 orang.

Rencana Tindak Lanjut :


- Mengikuti jadwal yang telah ditetapkan baik oleh daerah, wilayah maupun pusat.
- Mengajukan usulan 2 orang pegawai internal sebagai JFT. Penatalaksana Barang
Milik Negara.

148
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

2. Pengelolaan BMN secara cermat dan tepat waktu

Jumlah Laporan Pengelolaan BMN secara cermat dan tepat waktu


3,5
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3

2,5

1,5

0,5

0
Target realisasi Target realisasi Target realisasi Target realisasi Target realisasi
2015 2016 2017 2018 2019

Pengelolaan Barang Milik Negara secara cermat dan tepat dengan mengacu
pedoman yang berlaku dalam pembuatan dan penyusunan laporan (semester 1,
semester 2 dan tahunan) tercapai. Penyerahan BMN dari Eks Poltekkes Kemenkes
Malang saat ini sedang dilakukan revaluasi dengan KPKNL.

Permasalahan :
- Adanya transfer in dari POLTEKKES Kemenkes Malang data belum
disusutkan
- Terjadinya perubahan Aplikasi sehingga memerlukan adaptasi secara cepat
Rencana Tindak Lanjut :
- Mengusulkan revaluasi penatausahaan Barang Milik Negara
- Melakukan update revaluasi BMN secara kontinyu.
- Selalu melalukan koordinasi dengan unit terkait dan SDM mempelajari aplikasi
baru yang terupdate secara terus menerus.

149
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

3. Komputerisasi laporan logistik

komputerisasi Laporan Logistik


16
14 14 14 14 14 14 14 14 14 14
14

12

10

0
Target realisasi Target realisasi Target realisasi Target realisasi Target realisasi
2015 2016 2017 2018 2019

Telah dilakukan pengembangan aplikasi persediaan oleh Tim Internal untuk


memenuhi kebutuhan pelaksanaan kegiatan distribusi dan stock gudang. Dalam
pelaksanaannta belum berjalan secara maksimal.
Permasalahan:
- Sebagian petugas pemegang gudang kurang memahami aplikasi
persediaan
- Seringnya barang datang tidak disertai dokumen kontrak dan dokumen
user penerima baranf

Usulan Pemecahan Masalah:


- Peningkatan kualitas sumberdaya manusia terutama dalam bidang
komputerisasi dan aplikasi persediaan, diusulkan untuk pelatihan .
- Terdapatnya barang datang yang langsung masuk ke unit lain disertai
laporan pengguna/ user sehingga gudang tidak salah dalam
mendistribusikan

150
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

4. Kegiatan Pelayanan Distribusi Barang Alat Tulis Kantor

KEGIATAN PELAYANAN DISTRIBUSI BARANG


ALAT TULIS KANTOR
2500

2000 1920

1500

1000
770
625 675

500 330

0
2015 2016 2017 2018 2019

Pelayanan distribusi barang alat tulis kantor di gudang ATK Rumah Sakit tahun
2015 volume banyak dkarenaka awal akreditasi dngan KARS, kemudian
dengan adanya papeless kebutuhan ATK mulai menurun tetapi naik sedikit.
Seara efektitias dan efisinsi menurunkan penggunaa kertas, bolpoin karena
laporan udahOn Line dan juga penggunaan SIM RS elektrobik.
Permasalahan :
- Peurunn penggunaan ATK terutama buku an keras oleh karena peggunaan
aplikasi yang mendukung progran paperless.
- Penggunaan ATK perlu dikomtrol di beberaa unit yang beum efektif dan
efisien.
Rencana Tindak Lanjut :
Koordinasi dilakukan dengan unit kerja dan dilakukan secara terus menerus,
memaksimalkan penggunaan alikasi untk pelaporan sehngg penurunan jmlah
ATK trutama buku dan kertas.

151
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

5. Kegiatan Pelayanan Distribus Barang Alat RumahTangga

Jumlah Kegiatan Pelayanan Distribusi Barang Alat


Rumah Tangga
1600

1400
1410
1334
1200
1223

1000

800

600

400 477

330
200

0
2015 2016 2017 2018 2019

Kegiatan Pelayanan gudang alat rumah tangga semakinlama semakin meningkat


sesuai dengan kebutuhan akan sarana dan prsarana yang harus terpenuhi
sebagai Rumah Sakit yang telah terakreditasi SNARS Internasional.
Permasalahan:
- Ketidakdisiplinannya para penyedia dalam pengiriman barang yang sesuai
dengan surat pesanan dan jadual pengiriman
- Item barang banyak sehingga memerlukan ketelitian petugas dalam
pendistribusiannya kepada user
Usulan Pemecahan Masalah:
- Koordinasi dilakukan dengan berkesinambungan dan rekonsiliasi setiao
bulan.
- Masih adanya pengadaan barang dan jasa yang mendadak di akhir tahun
diharapkan kepada pengiriman barang sesuai dengan jadwal pesanan dan
segera didirtribusikan.

152
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

6. Kegiatan Pelayanan Distribusi Barang Perlengkapan Ruangan

Jumlah Kegiatan Pelayanan Distribusi Barang


Perlengkapan Ruangan

1156

823

572

371
335

2015 2016 2017 2018 2019

Kegiatan Pelayanan Distribusi Barang Perlengkapan Ruangan juga mengalami


peningkatan terutama saat dilakukan survey SNARS untuk memenuhi standart
sarana dan prasarana Rumah Sakit. Penurunan BOR dan merger dari ruangan
rawat inap untuk memenuhi permintaan unit kerja.
Permasalahan :
- Adanya merger beberapa ruangan rawat inap dan rawat jalan mensiasasi
penurunan BOR dan untuk efektifitas efisiensi Sumber Daya
- kurangnya koordinasi proses pengadaan B/J dari perencanaan s.d barang
datang dan didistribusikan ke user.
Usulan Pemecahan Masalah:
- Koordinasi dilakukan dengan berkesinambungan dari awal perencanaan
terutama pengusul dan user pengguna barang tersebut
- Penambahan sarana penunjang untuk kelancaran kegiatan tersebut berupa
komputerisasi persediaan berupa aplikasi yang saat ini masih perlu
disempurnakan
- Perlu adanya gudang transit guna nenudahkan pengecekan dan
penomoran barang sebelum didistribusikan.

153
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

7. Kegiatan Pelayanan distribusi Bahan makanan

KEGIATAN PELAYANAN DISTRIBUSI BAHAN


MAKANAN
1824

1820
1817

1812
1.772

2015 2016 2017 2018 2019

Distribusi pelayanan bahan makanan disesuaikan dengan permintaan berkaitan dengan


jumlah pasien yang sedang dilkukan perawatan.
Permasalahan :
− Kurangnya Sumber daya manusia yang berkompeten dalam pengelolaan
persediaan di RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang secara kualitas
− FIFO telah berjalan karena makanan basah ataupun kering harus segera
terdistribusi agar tiak ada yang ekspired.
Usulan Pemecahan Masalah:
− Penambahan Sumber daya manusia baik secara kualitias dan pengusulan
menjadi tenaga fungsional umum di tahun 2018.
− Distribusi bahan makanan basah berkoordinasi dengan Instalasi Gizi unuk
segera digunakan

154
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

8. Kegiatan Pelayanan Gula dan Kopi

JUMLAH PELAYANAN DISTRIBUSI GULA


DAN KOPI
800
790
790

780
772
769
770

760 755
749
750

740

730

720
2015 2016 2017 2018 2019

Kegiatan ini adalah rutin dilakukan untuk memenuhi kebutuhan Pemenuhan


Daya Tahan Tubuh Pegawai, sehingga pelaksanaan pendistribusiannya
harus baik.
Permasalahan:
− Kurangnya Sumber daya manusia yang berkompeten dalam pengelolaan
persediaan di RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang secara kualitas,
pendistribusian melalui Gudang Bahan makanan
Usulan Pemecahan Masalah:
− Penambahan Sumber daya manusia baik secara kualitias maupun
kuantitas jdan pengusulan menjadi tenaga fungsional Penatalaksanaan
Barang pada tahun 2020

155
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

9. Kegiatan Pelayanan Bama Mahasiswa

Pelayanan distribusi BAMA Mahasiswa


365,5
365
365

364,5
364
364

363,5
363 363
363

362,5
362
362

361,5

361

360,5
2015 2016 2017 2018 2019

Kegiatan pelayanan Bama Mahasiswa dilakukan secara swakelola tahun 2025 -


2017, Sedangkn pertengahan tahun 202 sudah di lakukan dengan caterng atau
Pegadaaan Makanan Jadi Mahasiswa.
Pemenuhan Makanan mahasiwa dilakukan secara tendering makanan jadi dimana
mahasiswa

156
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

10. Kegiatan permintaan Kendaraan Dinas

Jumlah Kegiatan Pelayanan Permintaan Kendaraan Dinas


2050
1999
2000

1950
1890 1885
1900

1850

1800 1784
1760
1750

1700

1650

1600
2015 2016 2017 2018 2019

Kegiatan Pelayanan Pelayanan permintaan kendaraan dinas baik dipergunakan


untuk kegiatan di daerah maupun di pusat.
Permasalahan:
− Kurangnya kualitas sumber daya manusia yang berkompeten terutama di
bagian pengemudi ambulance , hanya memiliki 3 orang yang bersertiikt
− Peraturan Menteri Keuangan usia kendaraa maksimal 10 tahun sehingga
kenaraan tahun 2008 kebawah harus dilakukan harus dihapusan.

Usulan Pemecahan Masalah :


− Peningkatan Sumber daya manusia baik secara kualitas dengan sertifikasi
pengemudi Ambulance.
− Segera melakukan penghapusan kenaraan dan pengajua kendaraan
pengganti yang baru.

157
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

11. Kegiatan Penataan Aset

Jumlah Kegiatan Penataan Aset 9


140

120
120 115
110

100
90
85
80

60

40

20

0
2015 2016 2017 2018 2019

Kegiatan Penataan Aset penataan aset baik dipergunakan untuk kegiatan di


daerah maupun ke wilayah dilakukan update secara berkelanjuta
Permasalahan :
− Kurangnya Sumber daya manusia yang berkompeten dalam pengelolaan
kegiatan penataan aset di RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang secara
kualitas
− Telah dilaksanakan inventarisasi dan penataausahaan barang Milik Negara
dalam KIB secara menyeluruh
− Belum adanya penghapusan barang yang sudah rusak menunggu terbitnya
PSP/ Penetapan Status Penggunaan dan SK Tim Penghapusan dari pusat
Usulan Pemecahan Masalah:
− Menunggu terbitnya PSP (Penetapan Status Penggunaan) dan SK Tim
Penghapusan dari pusat. Uslan suda disetujui, tetapi Tim Penghapusa
tahun 219sdah diajukan ke pusat n]belum endapat feed back.
− Akan dilakukan penghapusan di tahun 2020.

158
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

12. Kegiatan Permintaan Pemindaahan ruangan

Jumlah Pemintaan Pemindahaan User/Pindah Ruang


35
32

30 29

25

20

15
15

10 9
7

0
2015 2016 2017 2018 2019

Kegiatan Pemindahaan Ruangan dilakukan sesuai dengan permintaan user/ unit.


Permasalahan :
− tidak terjadwal perencanaan dalam melakukan pelaksanaan kegiatan
renovasi dan rehabilitasi gedung dan bangunan di RSJ. Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang secara kualitas
− Terjadinya peningkatan volume kegiatan pemindahan dikarenakan adanya
renovasi dan rehabilitas gedung pelayanan

Rencana Tindak Lanjut :


− Mengutamakan koordinasi dengan unit terkit.
− Mengerahkan semua sumber daya jika diperlukan agar pekerjaa cepat
terselesaikan

159
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

13. Kegiatan Pengamanan

KEGIATAN SATUAN PENGAMANAN


MELAKSANAKAN PENGAMANAN
14 13 13 13 13 13

12

10

0
2015 2016 2017 2018 2019

Kinerja Satuan Keamanan telah dilaksanakan oleh pihak ketiga yang dalam
pelaksanaan telah berjalan dengan baik, bertambahny area pengamananan
Rumah Sakit yang pada tahun 2019 dengan diserahannya aset Eks Poltekkes
Kemkes Malang seluas 32.000 M 2 dengan kawasan bangunan maka
diperlukan penambahan tenaga di tahun 2020. Sumber Daya Manusia telah
memenuhi syarat dengan sertifikat Garda Pratama dan 4 kemampuan maupun
kuantitas dan pengusulan menjadi tenaga pihak ketiga sebagai dasar untuk
menjalankan kemananan di RS.
Permasalahan:
− Dalam kurun waktu kerjasama perlu diatur untuk sarana prasarana yang
disediakan vendor maupun oleh pihak Rumah Sakit.
− Koordinasi terkait hal - hal pengamanankhusus terhadap pasien

Usulan Pemecahan Masalah:


− Peningkatan Sumber daya manusia baik secara kualitias melalui sertifikasi/
pelatihan.
− Mengikutkan dalam pelatihan penanganan a[psien di RS termasuk kemampuan
dasar.
160
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Kinerja Hukormas Tahun 2019

Capaian Kinerja tahun 2019 sebagai berikut:

PROGRAM Realisasi
Target
KERJA TAHUN KEGIATAN SUB KEGIATAN SATUAN Tahun % Capaian
2019
2019 2019
Implementasi Terlaksananya
dan Evaluasi kegiatan survei 1. Menyiapkan form
Kepuasan kepuasan survei; 2. Pelaksanaan Indeks nilai 80 84.57 105,68%
Pasien dan pasien dan survei; 3. Evaluasi survei
Masyarakat masyarakat
Implementasi
dan Evaluasi Terlaksananya 1. Penanganan
Survei penanganan komplain; 2. Pelaporan 100% 100% 100,00%
Prosentase
Komplain yang komplain komplain
Ditindaklanjuti
Kerjasama
Dengan Pembuatan 1. Merealisasikan MoU 20 23
Jumlah 115,00%
Jejaring MoU Pelayanan/KSM
Pelayanan
2. Merealisasikan MoU 13 7
Jumlah 53,84%
Pengelolaan/KSO
3. Merealisasikan MoU 46 38
Jumlah 82,60%
Pendidikan
Pelaksanaan Keprotokolera 1. Upacara Kegiatan
12 17 141,66%
Program Unit n
Kerja Sub 2. Apel Kegiatan
Bagian 49 48 97,96%
Hukormas
3. Penerimaan Tamu Kegiatan
16 14 87,50%
Pejabat
4. Dokumentasi Kegiatan
50 89 178,00%
Informasi 1. Penerimaan telepon Kegiatan
4938 5690 115,23%
masuk
2. Penyambungan Kegiatan
telepon keluar 7484 12295 164,28%
3. Layanan informasi Kegiatan
melalui:
a. sosial media (email, 698 168,19%
415
WA) 2037 127,23%
1601
b. telepon 281 111,95%
251
c. kotak saran 20 83,33%
24
d. Permintaan Publikasi /
Papan Informasi
4. Informasi melalui Kegiatan
media internal
a. Banner 30 46 153,33%
b. Tingtong 230 326 141,74%
5. Informasi melalui Kegiatan
media massa:
102 130,76%
a. internal 78
99 162,30%
b. eksternal 61
Duty Manajer Pelaksanaan kegiatan
Duty Manajer Kegiatan 480 77 16,00%
Pembuatan SK Merealisasikan SK
direktur Utama Kegiatan 62 62 100,00%
berdasarkan disposisi

161
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Jadwal Shift Pelaksanaan Jadwal


Shift Kegiatan Terlaksana 100,00%

115,30%
JUMLAH RATA – RATA CAPAIAN

Dari tabel tersebut di atas diperoleh capaian kinerja di subbagian hukormas pada tahun 2019 dengan
jumlah rata – rata 115,30%. Adapun analisa dan rencana tindak lanjutnya seperti di bawah ini:

N
Capaian Kinerja Faktor Penyebab Rencana Tindak Lanjut
o

1 Indikator kinerja utama dan program 1. Hasil survei kepuasan


kerja strategis, matriks IKU dan pelanggan di laporkan ke
Perjanjian kinerja tahun 2019 pada direktur utama, jajaran
direksi dan seluruh unit
sasaran strategis perspektif
kerja terkait
stakeholder terwujudnya kepuasan 2. Hasil survei disampaikan
stakeholder pada IKU indikator kinerja pada acara tinjauan
tingkat kepuasan pasien dan manajemen ISO 9001:2015
Terlaksananya dalam satu tahun
masyarakat target 80 tercapai 84,57
kegiatan survei dilaksanakan 2 (dua) kali
nilai IKM dengan melibatkan
kepuasan pasien dan 3. Hasil survei di Feedbackkan
responden sejumlah 4236 atau rata –
masyarakat nilai IKM ke unit kerja terutama jika
rata 253 per bulan dengan mutu
tercapai 84,57 kategori pada prosentasi kurang dari
pelayanan B dan kinerja unit 100% dari 9 unsur
sangat baik
pelayanan baik, yang secara internal pelayanan sesuai form
telah diuji cobakan dengan perubahan survei
target ≥ 85. Ketercapaian tersebut 4. Form dan Hasil survei bisa
masih perlu dilakukan koordinasi akses di turbonas
secara terus menerus dan peningkatan 5. Update revisi SK tim
pelaksana survei
pada 9 unsur pelayanan sesuai form
6. Revisi SOP pelaksanaan
survei yang didistribusikan ke unit kerja survei kepuasan pelanggan
pelayanan.
2 Indikator kinerja utama dan program 1. Terus berupaya
kerja strategis, matriks IKU di sasaran menyelesaikan
strategis, perspektif stakeholder permasalahan jika terjadi
terwujudnya kepuasan stakeholder komplain sesuai kategori
pada IKU prosentase komplain yang dan standar yang ditetapkan
ditindaklanjuti target 100%, tercapai. melalui koordinasi dengan
unit terkait dan jika pada
Pengelolaan penanganan komplain pelanggan eksternal
pada tahun 2019 sejumlah 78 penyelesaian melibatkan
Terlaksananya pasien dan keluarga atau
komplain dari berbagai unit kerja pada:
penanganan komplain pengunjung.
rawat jalan, rawat inap, penunjang dan
(100%)
administrasi 2. SK penanganan
komplain pelanggan
Setiap ada komplain segera
dilakukankoordinasi sesuai kategori
grading (merah, kuning, hijau).

Sumber data: survei IKM/SKM, duty


manager, komplain langsung, 60 kotak
saran dan media sosial serta website

3 Pembuatan MoU: Realisasi MoU pelayanan/ KSM Melakukan pemantauan dan


pelayanan/KSM 115%, melebihi target yakni 115% evaluasi terhadap MoU mulai
pengelolaan/KSO dikarenakan adanya kebutuhan dan tahun berjalan dan tahun

162
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

53,84%, pendidikan perluasan jejaring pelayanan berakhir:


82,60% kesehatan jiwa sedangkan MoU
pengelolaan/ KSO terealisasi 53,84%, a. MoU pelayanan
dan MoU pendidikan terealisasi b. MoU pengelolaan /KSO
c. MoU pendidikan
82,60% tidak mencapai target
dikarenakan adanya variasi masa Pro aktif menginformasikan ke
berakhir. instansi lain untuk kerjasama
selanjutnya

4 Keprotokoleran pada : Melakukan koordinasi dan


monev disetiap kegiatan
a. Upacara tercapai 141,66% keprotokoleran:
dikarenakan dalam pelaksanaan
selain sesuai jadwal juga adanya a. Upacara
tambahan kegiatan peringatan hari b. Apel
besar nasional sedangkan c. Penerimaan tamu pejabat
Keprotokoleran: pelaksanaan kegiatan apel kurang d. Dokumentasi
upacara 141,66%, dari target yakni 97,96%
apel 97,96%, dikarenakan pada jadwal apel
kadang -kadang bersamaan dengan
penerimaan tamu
kegiatan pelaksanaan upacara.
pejabat 87,50%, b. Penerimaan tamu pejabat hanya
dokumentasi 178,00% tercapai 87,50%, dikarenakan tamu
yang datang kadang tidak
terstruktur.
c. Dokumentasi tercapai 178,00%
dikarenakan selain terkait dengan
penerimaan tamu pejabat juga
adanya kegiatan lain yang
memerlukan pendokumentasian.

5 Informasi: Pelayananinformasi, a. Melakukan monitoring dan


evaluasi terutama pada
1) Penerimaan 1. Penerimaan telepon masuk telepon masuk dengan
telepon masuk: mencapai 115,23%, dikarenakan nomor telepon yang tidak
115,23%, banyaknya permintaan untuk dikenal yang bisa akses
2) Penyambungan menghubungkan antar unit kerja langsung keruangan
telepon keluar: dengan
164,28%, 2. Penyambungan telepon keluar mengatasnamakan
3) Informasi media mencapai 164,28%, dikarenakan petugas dikarenakan
internal kebutuhan untuk menghubungi pernah beberapa kali ada
a. Banner keluarga pasien, penyedia, dan kejadian. Dan
153,33% instansi lain. penyambungan telepon
b. Tingtong keluar melalui petugas
141,74% 3. Informasi media internal dengan operator yang standby 24
4) Informasi media cetak banner 153,33%, Jam di IGD
massa dikarenakan adanya permintaan
a. Internal 130,76% dari beberapa kegiatan pelatihan b. Melakukan pemantauan
b. Eksternal dan lainnya sedangkan tingtong terhadap media internal
162,30% 141,74% permintaan untuk dan penawaran media
5) Layanan informasi menginformasikan kegiatan yang eksternal yang
melalui: sifatnya mendadak, mengulang dan keberadaannya masih
a. Telepon beberapa himbauan dilingkungan diperlukan verifikasi.
127,23% sekitar RS dan unit kerja yang
b. Sosial media wajib di sampaikan: kawasan bebas
( WA, email) rokok dan senam peregangan.
168,19%
c.Kotak saran 4. Informasi media massa, internal
111,95% dan eksternal. internal tercapai
d. Permintaan 130,76%, eksternal tercapai
publikasi/ papan 162,30%, pencapaian publikasi
informasi media eksternal erat kaitannya

163
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

83,33% dengan fenomena kesehatan jiwa


yang ada di masyarakat.

5. Layanan informasi melalui telepon


tercapai 127,23%, media WA dan
email 168,19%, kotak saran
111,95%, permintaan publikasi/
papan informasi 83,33%, dengan
fasilitas yang disediakan
memudahkan masyarakat untuk
mengakses

6 Duty manajer 16,00% Pelaksanaan kegiatan duty manajer Melakukan koordinasi jika
dibulan januari – februari mencapai terjadi permasalahan terkait
target sebesar 16%, dikarenakan mulai dengan hukormas
bulan maret ada perampingan yang
awalnya petugas jaga malam secara
managerial ada 3 orang, duty manager
yang terdiri dari pejabat struktural dan
fungsional sebagai duty manager,
supervisi keperawatan pria dan wanita,
mejadi 1 orang petugas yang tetap
disebut sebagai duty manager sesuai
SK Direktur Utama. Dan sejak tanggal
30 September 2019 ada SK MPP
(Manajer Pelayanan Pasien).
Pelaksanaannya dibawah direktur
teknis medik dan keperawatan

7 Pembuatan SK Capaian kegiatan pembuatan SK Melakukan monev


100,00% sebesar 100,00% berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan
kebutuhan dan disposisi yang terima pembuatan SK terkait masa
sesuai tata kelola organisasi di berlaku dan penetapan SK
lingkungan rumah sakit

8 Jadwal Shift Januari – Mei ada 5 staf dan bulan Melakukan monitoring dan
Juni hingga sekarang ada 4 staf evaluasi terhadap
dikarenakan ada pengurangan pelaksanaan jaga shift
(promosi) di subbagianhukormas
Melakukan koordinasi jika
melaksanakantugassif di operator
terjadi permasalahan
telpon 24 jam di pojok IGD
denganpenjadwalantugaspagi,
Mengkonsultasikan dan
siangdanmalamsesuaiaturanyang
melaporkan pada atasan
ditetapkandengan rata
langsung
ratapelaksanaantugas: sebagaiberikut:

Pagi @ 9 x, siang @ 7x, Malam @7x

164
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Capaian Kegiatan Hukormas

NO KEGIATAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN
Jumlah Responden Survey kepuasan
1 255 353 351 324 322 152
pasien dan masyarakat

2 Penanganan komplain 6 5 6 15 4 2

3 Pembuatan MoU :
a. Pelayanan / KSM 7 2 5 3 2 0
b. Pengelolaan/KSO 0 0 0 0 0 2
c. Pendidikan 6 0 5 5 5 2

4 Keprotokoleran :
a. Upacara 1 1 1 1 2 2
b. Apel 4 4 4 5 4 2
c. Penerimaan tamu pejabat 2 1 2 2 0 2
d. Dokumentasi 5 9 3 7 5 10

5 Informasi :
a. Penerimaan telepon masuk 681 421 527 434 459 400
b. Penyambungan telepon keluar 1271 936 848 971 998 922
c. Informasi yang diterima :
- Media Sosial 139 34 42 44 31 78
- Telepon 257 95 164 141 181 118
- Kotak Saran 45 24 2 49 5 14
- Permintaan Publikasi / Papan Informasi 5 5 3 3 1 3
d. Informasi Media Internal
- Banner 4 1 4 2 2 9
- Tingtong 28 26 26 26 28 22
e. Informasi Media Massa
- Internal 4 7 4 11 7 6
- Eksternal 11 7 9 28 14 2

6 Duty Manager 40 37
7 Pembuatan SK 4 4 7 3 4 9
Pelaksanaan Jadwal Shift sejumlah 5
8
orang :
- Pagi 45 41 46 46 46 30
- Siang 31 28 31 31 31 30
- Malam 32 28 31 31 31 30

165
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

NO KEGIATAN JUMLAH RATA RATA


JUL AGT SEPT OKT NOV DES
Jumlah Responden Survey kepuasan
1 431 301 435 312 528 472 4236 353,00
pasien dan masyarakat

2 Penanganan komplain 2 3 2 1 15 17 78 6,50

3 Pembuatan MoU :
a. Pelayanan / KSM 1 1 0 0 2 0 23 1,92
b. Pengelolaan/KSO 4 0 0 1 0 0 7 0,58
c. Pendidikan 3 2 4 4 1 1 38 3,17

4 Keprotokoleran :
a. Upacara 1 1 1 1 4 1 17 1,42
b. Apel 5 4 4 4 4 4 48 4,00
c. Penerimaan tamu pejabat 2 1 0 0 0 2 14 1,17
d. Dokumentasi 7 9 3 13 13 5 89 7,42

5 Informasi :
a. Penerimaan telepon masuk 419 452 458 508 422 509 5690 474,17
b. Penyambungan telepon keluar 1119 984 1041 1199 1016 990 12295 1024,58
c. Informasi yang diterima :
- Media Sosial 48 56 43 61 63 59 698 58,17
- Telepon 163 165 150 206 192 205 2037 169,75
- Kotak Saran 5 70 5 8 30 24 281 23,42
- Permintaan Publikasi / Papan Informasi 0 0 0 0 0 0 20 1,67
d. Informasi Media Internal
- Banner 4 6 4 2 4 4 46 3,83
- Tingtong 30 34 36 28 26 16 326 27,17
e. Informasi Media Massa
- Internal 12 13 7 16 10 5 102 8,50
- Eksternal 1 3 4 12 5 3 99 8,25

6 Duty Manager 77 6,42


7 Pembuatan SK 13 4 3 3 4 4 62 5,17
Pelaksanaan Jadwal Shift sejumlah 5
8
orang :
- Pagi 31 31 30 30 30 31 437 36,42
- Siang 31 31 30 31 30 31 366 30,50
- Malam 31 31 30 31 30 31 367 30,58

166
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Indikator Mutu Hukormas

TARGET
NO INDIKATOR MUTU TAHUN
2019
JAN FEB MAR APR MEI JUNI
1 Tingkat Kepuasan Pasien dan Masyarakat ≥ 85 % 82,58 81,49 84,15 86,52 86,41 84,66
2 Kecepatan Respon Terhadap Komplain ( KRK)≥ 80 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Prosentase Komplain yang Ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
4 Pendampingan Masalah Hukum 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pengembangan Kerjasama dengan
5 80% 325% 400% 10% 800% 233% 66,7%
Institusi Luar
6 Promosi Layanan Rumah Sakit 100% 115,4% 107,7% 100% 300% 161,5% 62%

TARGET
NO INDIKATOR MUTU TAHUN RATA RATA
2019
JUL AGT SEPT OKT NOV DES
1 Tingkat Kepuasan Pasien dan Masyarakat ≥ 85 % 84,47 84,43 85,36 86,25 85,53 83,03 84,57
2 Kecepatan Respon Terhadap Komplain ( KRK)≥ 80 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1,00
3 Prosentase Komplain yang Ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1,00
4 Pendampingan Masalah Hukum 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1,00
Pengembangan Kerjasama dengan
5 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 2,03
Institusi Luar
6 Promosi Layanan Rumah Sakit 100% 100% 123,08% 84,61% 215,38% 115,38% 61,50% 1,29

❖ Instalasi Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum


Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)

Tahun 2019
Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian
Kegiatan / tahun ‘%
Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Gedung/ Bangunan
360 523 145,28 %
Fisik
Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Saluran Air Bersih 360 479 133,06 %
Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Jaringan Listrik dan
600 675 112,50 %
Komunikasi
Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Mesin (Mesin Otomatis,
55 51 92,70 %
Mesin Produksi, Mesin Energi)
Kegiatan monev tercapai 68 68 100 %
Survei tercapai 12 12 100 %
Perbaikan SOP 10 10 100 %
Rata-rata 111,93 %

167
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

a. Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Gedung/Bangunan Fisik


Kondisi yang dicapai :
Pada tahun 2019 tercapai jumlah pemeliharaan gedung/bangunan fisik sebesar
523 kegiatan (145,28 %) dan melebihi 100%, hal ini disebabkan karena
meningkatnya kerusakan sarpras bangunan gedung serta meningkatnya jumlah
permintaan pemeliharaan/perbaikan dari unit kerja.
Permasalahan :
Kegiatan pemeliharaan gedung/bangunan fisik yang jumlahnya banyak,
disebabkan karena banyaknya kerusakan sarpras bangunan/gedung serta
meningkatnya jumlah permintaan pemeliharaan /perbaikan bangunan yang
tergolong ringan, sedang dan berat yang variatif membutuhkan jumlah tenaga
yang banyak memerlukan skills yang memadai sesuai kebutuhan, sedangkan
tenaga yang ada pada saat ini baik jumlah dan kemampuan skills masih
terbatas/belum sesuai dengan jumlah dan skills yang dibutuhkan (tenaga
tukang bangunan), sehingga sampai saat ini pemeliharaan tingkat kerusakan
sedang dan kerusakan berat diserahkan masih ke Pihak-ke 3.
Usulan Pemecahan Masalah :
- Perlunya penambahan tenaga khusus bangunan dengan skills sesuai
dengan kebutuhan, khususnya sebagai pengganti bagi tehnisi bangunan
yang memasuki pensiun ( purna tugas )
- Mempertahankan/memakai jasa tenaga kerja dari pihak ke-3

b. Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Saluran Air Bersih :


Kondisi yang dicapai :
Pada tahun 2019 tercapai jumlah pemeliharaan saluran air bersih sebesar 479
kegiatan (133,06%).
Permasalahan
Sering terjadi kebocoran/kebuntuan pipa yang merupakan jaringan pipa air
bersih sejak jaman Belanda yang sudah keropos, sehingga perlu diganti
perpipaannya, jaringan pipa gedung bertingkat dengan mempergunakan
instalasi tandon air dan pompa air sering terjadi gangguan dan kerusakan pada
pompa air. Selain itu juga terjadi masalah kran dan wastafel bocor.
Usulan Pemecahan Masalah :
- Melakukan penggantian instalasi pipa lama yang dinyatakan rusak/keropos
dengan instalasi pipa baru
168
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

- Perlu pengadaaan cadangan untuk pompa air untuk instalasi/jaringan air


bersih gedung bertingkat yang menggunakan tandon air dan pompa air.

c. Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Jaringan listrik dan Komunikasi :


Kondisi yang dicapai :
Pada tahun 2019 tercapai jumlah pemeliharaan jaringan listrik dan komunikasi
sebesa 675 kegiatan (112,50 %).
Permasalahan :
- Kadang masih terjadi listrik mati beberapa menit/detik di area lokasi yang
disebabkan karena meningkatnya daya puncak listrik dan secara otomatis
Panel listrik/MCB akan turun
- Meningkatnya pemakaian daya listrik sehubungan dengan bertambahnya
pengadaan baru alat kesehatan dan mesin-mesin non medik
- Belum memiliki UPS dengan kapasitas daya listrik tinggi pada area lokasi
unit kerja yang membutuhkan sebagai cadangan listrik apabila terjadi
genset tidak berfungsi/mengalami gangguan
- Belum menggunakan lampu hemat energi secara keseluruhan
Usulan Pemecahan Masalah :
- Pengadaan UPS untuk cadangan apabila masih terjadi listrik mati di
beberapa area unit kerja
- Penambahan daya listrik dari 500 KVA menjadi 800 KVA
- Menata ulang/mengganti dan menambah panel listrik dan jaringan kabel
listrik yang lama/usia tua
- Mengganti lampu FL dengan lampu LED ( hemat energi ) secara bertahap

d. Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Mesin :


Kondisi yang dicapai :
Pada tahun 2019 tercapai jumlah pemeliharaan mesin sebesar 51 kegiatan
(92,70%).
Permasalahan :
Menurunnya jumlah pemeliharaan mesin disebabkan ada pekerjaan
pemeliharaan tingkat berat yang harus ditangani oleh pihak ke-3
Usulan Pemecahan Masalah :
- Menjadwalkan kapan saatnya pemeliharaan dilakukan

169
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

- Melakukan monitoring dan evaluasi hasil pemeliharaan yang dilakukan oleh


pihak ke-3
e. Jumlah Kegiatan monev tercapai :
Kondisi yang dicapai :
Angka capaian monev tercapai sesuai target, jumlah pemeliharaan jaringan
listrik dan komunikasi antara lain dikarenakan semakin banyaknya perbaikan
jaringan listrik, serta penambahan pemakaian daya listrik di rumah sakit,
sehingga diperlukan monev yang berkesinambungan
Permasalahan :
Kegiatan monev memerlukan kegiatan rutin dan berkala sesuai jadwal
Usulan Pemecahan Masalah :
Membuat perencanaan dan meningkatkan kemampuan dalam monev tertentu
f. Jumlah Kegiatan survey tercapai :
Kondisi yang dicapai :
Pada tahun 2019 tercapai jumlah kegiatan survey sesuai target sebesar 8
kegiatan (100 %).
Permasalahan :
Survey sudah dilaksanakan secara maksimal
Usulan Pemecahan Masalah:
Meningkatnya volume pelaksanaan survey
g. Jumlah Kegiatan Perbaikan SOP:
Kondisi yang dicapai :
Jumlah perbaikan SOP pada tahun 2019 tercapai sesuai target, hal ini
disebabkan karena revisi dokumen SOP format lama menjadi SOP AP sudah
dilaksanakan sehubungan dengan terlaksananya akreditasi dengan hasil lulus
paripurna
Permasalahan :
- Adanya prosedur baru dalam pelaksanaannya
- Prosedur lintas unit kerja memerlukan koodinasi lintas unit kerja belum
maksimal
Usulan Pemecahan Masalah :
- Menganalisa perubahan prosedur kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan
di lapangan.

170
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Instalasi Binatu

Program Kerja
Instalasi Binatu Sub Kegiatan Sat Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
2019
Target Capaian % Target Capaian % Target Capaian %
Sentralisasi Linen Perencanaan Keg 1 1 100
Penyimpanan Lap 100
12 12
Quality Control Lap 100
12 12
Perbaikan linen Lap 100
12 12
Afkir Linen Lap 100
12 12
Pengelolaan, Reject ( , 2%) → kg
3.440 2.5 0.073
Pencucian dan mutu cucian
Kebersihan Linen Mengambil linen Kg 171.962
Rumah Sakit kotor infeksius dan 171.000 101 171.000 159.968 94.09 172.000 263.336 153,10
non infeksius
dengan model
Menimbang Linen Kg 171.962 101 159.968 94.09
sentralisasi Linen Kotor 171.000 171.000 172.000 263.336 153,10
Mencuci Linen Kg 171.962 101 159.968 94.09
Kotor 171.000 171.000 172.000 263.336 153,10
Mengeringkan Kg 171.962 101 159.968 94.09
Linen 171.000 171.000 172.000 263.336 153,10
Mensetrika dan Kg 171.962 101 159.968 94.09
melipat Linen 171.000 171.000 172.000 263.336 153,10
Mengepak dan Kg 171.962 101 159.968 94.09
membungkus linen 171.000 171.000 172.000 263.336 153,10
Pendistribusian Kg 171.962 101 159.968 94.09
Linen ke Ruangan 171.000 171.000 172.000 263.336 153,10
Pengelolaan Linen Kontrak Bersih LS 1 100
dengan Pihak III 1

Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa program sentralisasi linen yang di canangkan
belum berjalan dengan sempurna. Hal ini dikarenakan ada beberapa penyebab :

1. Belum di tentukan parstock linen dimasing-masing ruangan rawat inap.

2. Belum dibuat standarisasi linen di ruang rawat inap dan unit kerja lainnya.

Beberapa langka Strategik yang di laksanakan oleh Instalasi Binatu dalam mencapai
Sentralisasi Linen yang paripurna adalah :

1. Melakukan Quality Control atas linen mengenai layak dan tidaknya linen di
gunakan kembali oleh penderita
2. Melakukan Perbaikan Linen, dalam hal ini kami Instalasi Binatu masih
terkendala kemampuan petugas menjahit belum ada.
3. Melakukan standarisasi linen di ruang rawat inap

171
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

4. Melakukan sinkronisasi data stock linen dengan SIM RS.

Dalam hal Pengelolaan Linen Kotor, Instalasi Binatu pada Tahun 2019 ini sudah
tercapai target sebesar 153,10 %.

Dan dari segi mutu atau kualitas cucian, yang pada tahun 2019 ini mulai di ukur
dengan indikator reject dari ruang rawat inap, sampai dengan Tahun 2019 secara
umum kualitas pengelolaan linen di Instalasi Binatu adalah Baik, hal ini dengan
diperolehnya angka reject sebesar 0.078 % dari maksimal 2 % pada akhir tahun 2019.

Indikator Mutu Instalasi Binatu

Target Th. Capaian Target Capaian


Indikator Mutu
2018 Th. 2018 2019 2019

Ketepatan waktu penyediaan Linen Bersih untuk


100 % 100 % 100 % 100 %
Ruang Rawat Inap dan Ruang Pelayanan

Ketepatan Pengelolaan Linen Infeksius 100 % 100 % 100 % 100 %

Kepatuhan dalam penggunaan APD 100 % 100 %

Kepatuhan terhadap SOP 100 % 100 %

OVERALL EFFECTINESS EQUIPMENT (OEE)

Rentang Waktu Pengukuran dalam hal ini digunakan waktu selama kurun waktu 1
tahun yaitu Tahun 2010
Nilai OEE di hitung dengan mempertimbangkan tiga faktor, yaitu
1. Availability
2. Performance
3. Quality

172
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Penghitungan OEE
Mesin Binata (Mesin Pengering, Mesin Cuci, Mesin Seterika, Mesin Steam Boiler)
Tahun 2019

rata-rata 2019 rata-rata 2019


mesin pengering Mesin cuci
30 hari 30 hari
Linen bersih (k g) 14909 kg Linen k otor (k g) 14909 kg
Reject Reject
optimal mesin bek erja 195 jam optimal mesin bek erja 7 jam
mesin 3 jam mesin 6 unit
k apasitas total mesin 125 k g/cycle k apasitas total mesin 145 k g/cycle
cycle 0,5 jam cycle 45 menit
set mesin awal op 0,02 jam set mesin awal op 0,17 jam
jadwal perawatan mesin 0,17 jam jadwal perawatan mesin 0,17 jam
mesin rehat 0,50 jam mesin rehat 0,50 jam
availability 98,9% availability 95%
perfomance rate 91,4% perfomance rate 94,79%
quality rate 100,0% quality rate 100,00%
oee 90,40% oee 89,92%

rata-rata rata-rata 2019


mesin seterika Mesin Steam boiler
30 hari 30 hari
Linen bersih (potong) 36430 potong Suply panas 3 area
Reject non-suply -
optimal mesin bek erja 7 jam optimal mesin bek erja 7 jam
mesin 2 unit mesin 3 unit
k apasitas total mesin 1 potong/cycle k apasitas mesin 1550 k g/h
cycle 18 detik work ing 6,5 jam
set mesin awal op 0,02 jam set mesin awal op 0,08 jam
jadwal perawatan mesin 0,3 jam jadwal perawatan mesin 0,17 jam
mesin rehat 0,5 jam mesin rehat 0,50 jam
availability 92,9% availability 91,6%
perfomance rate 92,3% perfomance rate 100,0%
quality rate 100,0% quality rate 100,0%
oee 85,7% oee 91,6%

Perhitungan rata-rata pencapaian OEE mensin di instalasi binatu yang terdiri


dari mesin Pengering sebesar 90,40, Mesin, Cuci sebesar 89,92%, Mesin
seterika sebesar 85,7%, dan Mesin steam boiler sebesar 91,6% maka telah
dicapai rata-rata OEE sebesar 89,40%.

173
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Instalasi Kesehatan Lingkungan.


Capaian Kinerja Instalasi Kesling Tahun 2019
Realisa Reali Prosent
Realisasi Realisasi Realisa Target
Program Kerja Kegiatan Sub Kegiatan si sasi ase
2015 2016 si 2018 2019
2017 2019 2019
Penatalaksana Terlaksananya Pemeliharaan
an Kesehatan kegiatan mesin dan
pemeliharaan sarana
Lingkungan 12 12 12 12 12 12 100%
mesin / sarana prasarana
Rumah Sakit prasarana kesling
kesling
Terlaksananya Monitoring 108
96 108 108 108 108 100%
kegiatan kegiatan kesling
pengamatan Penyuluhan
kesehatan 2
kesehatan 9 5 2 3 2 66,67%
lingkungan lingkungan
Terlaksananya Pemeriksaan
pemeriksaan kualitas kimia 2
2 2 2 2 2 100%
laboratorium air bersih, air
minum
mikrobiologi
Pemeriksaan
dan kimia 2
kualitas udara
- - 2 2 2 100%
ambien dan uji
emisi
Pemeriksaan
laboratorium air 12
3 8 11 12 12 100%
limbah

Pemeriksaan
makanan jadi,
air bersih, air
minum, sterilitas
instrumen, 4
3 3 4 4 4 100%
kualitas udara
ruang, usap
alat/lantai
tercapai.

Terlaksananya Pengendalian
kegiatan vektor dan
pengendalian binatang
132
vector dan pengganggu 72 132 132 132 132 100%
binatang
pengganggu

Terlaksananya Pemusnahan
pengelolaan sampah medis 54
144 96 104 54 52 96,29%
sampah medis

Terlaksananya Pengurasan bak - 2 2 1 1 100%


pengelolaan lift station 1
limbah cair

Pengawasan 264 233 2 196 196 100%


kualitas limbah 192
cair

174
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Realisa Reali Prosent


Realisasi Realisasi Realisa Target
Program Kerja Kegiatan Sub Kegiatan si sasi ase
2015 2016 si 2018 2019
2017 2019 2019
Pelaksanaan 264 264 217 244 244 100%
pengelolaan 239
limbah cair

Pemeliharaan 96 96 96 96 96 100%
saluran air 96
limbah

Terlaksananya Peremajaan - 1 1 1 1 100%


1
program taman
penghijauan/Gr
een hospital Program - - - 1 1 100%
composting/pem 1
bibitan

Tercapainya Paket surat 12 12 12 12 12 100%


kegiatan menyurat
12
administrasi
Kesling

Pemenuhan Pengurusan ijin - - - 1 11 100%


legalitas sarana incinerator/MOU
dan peralatan dengan pihak
sanitasi RS ketiga 1
pengolahan
limbah B3
(medis)

Terlaksananya Pelatihan - - - 3 2 66,67%


kegiatan Kesling
peningkatan
3
kemampuan
dan skill SDM di
Kesling

175
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

PROGRAM RUMAH SAKIT BERSIH RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT


LAWANG
PERIODE : JANUARI – DESEMBER 2019

Penilaian RS bersih dilakukan secara berkala tiap 3 bulan sekali terhadap beberapa
variable penilaian sebagaimana tercantum dalam tabel berikut :

No Variabel Bobot Komponen yang Dinilai Nilai TOTAL

Kebersihan Fisik
1 10 Kebersihan Fisik Halaman 100
Halaman
a. Tersedia tempat sampah tertutup yang
10 10
mudah dijangkau
b. Tidak ada sampah berserakan 10 9,7

c. Tidak terdapat genangan air 10 10

d. Terdapat pohon peneduh 5 5

e. Pembatas jalan selalu bersih dari noda


10 10
dan kotoran

f. Pagar pembatas selalu bersih 10 9,8

g. Tersedia penerangan luar ruangan


10 10
(outdoor)

h. Tersedia kran air untuk pembersihan


10 10
dan penyiraman

i. Saluran air lancar 10 10

j. Tidak ditemukan binatang pengganggu,


5 4,45
seperti kucing, tikus, anjing, dll

k. Taman terpelihara 10 8,925


Total 978,75

Kebersihan Fisik Kebersihan Fisik Bangunan (secara


2 10 100
Bangunan umum dari semua ruangan)

a. Tidak terdapat sampah berserakan 10 10

b. Lantai bersih dan tidak licin 10 9,825

c. Dinding berwarna terang dan bersih 10 9,525

d. Ventilasi udara cukup atau


10 10
menggunakan peralatan mekanik

e. Sirkulasi udara baik disetiap bangunan 10 10

f. Langit-langit bersih dan tidak bocor 10 9,5

176
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

No Variabel Bobot Komponen yang Dinilai Nilai TOTAL

g. Penerangan cukup disetiap ruangan 10 10

h. Instalasi kabel dan pipa rapi 10 10

i. Bebas serangga dan binatang


5 4,125
pengganggu
j. Tidak berdebu 5 5

k. Tersedia sarana cuci tangan pakai


10 10
sabun/desinfektan

Total 979,75

Kebersihan Fisik
Kebersihan Fisik Toilet dan Kamar
3 Toilet dan Kamar 10 100 0
Mandi (secara umum dari semua toilet)
Mandi

a. Tersedia toilet yang cukup untuk pasien,


pengunjung, dan petugas serta berfungsi 20 20
dengan baik

b.Toilet bersih, tidak berbau, dan kering 20 14,9


c. Tersedia sarana cuci tangan pakai
20 20
sabun
d. Bebas dari serangga pengganggu 10 9,8

e. Kemiringan lantai cukup 10 10

f. Tidak terdapat genangan air 10 10

g. Sirkulasi udara baik 10 10

Total 947

4 Penanganan Sampah 10 Penanganan Sampah 100 0

a. Adanya pemilahan antara sampah medis


20 20
dan non-medis

b. Sampah tidak berserakan 20 20

c. Tempat sampah bertutup dan dilapisi


20 20
kantong plastik sesuai jenis sampah

d. Tersedia tempat penampungan


20 20
sementara dan diangkut setiap hari

e. Tersedia fasilitas pemusnahan sampah


medis atau bekerja sama dengan pihak 20 20
ketiga
Total 1000

Ketersediaan Air
5 10 Ketersediaan Air Bersih 100 0
Bersih

a. Tersedia air bersih yang cukup untuk


50 50
setiap kegiatan

177
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

No Variabel Bobot Komponen yang Dinilai Nilai TOTAL

b. Kualitas air bersih memenuhi syarat 50 37,125

Total 871,25
Hygiene dan Sanitasi Hygiene dan Sanitasi Pangan (untuk
6 10 100 0
Pangan pasien)

a. Makanan dikemas/disajikan dalam


50 50
wadah bersih dan tertutup

b. Penjamah makanan sehat, bersih, dan


50 50
menggunakan APD

Total 1000

Pengolahan Limbah
7 10 Pengolahan Limbah Cair 100
Cair

a. Memilki IPAL 40 40

b. Saluran air limbah tertutup dan lancar 30 29,15

c. Kualitas outlet limbah cair memenuhi


30 30
baku mutu
Total 991,5
Penanganan
Serangga dan Penanganan Serangga dan Binatang
8 5 100
Binatang Pengganggu
Pengganggu
a. Kepadatan jentik Aedes sp yang diamati
50 30
melalui indeks kontainer harus 0

b. Semua ventilasi dilengkapi dengan kasa


10 0,325
anti nyamuk

c. Semua ruangan bebas dari kecoa


terutama pada dapur, gudang makanan, 10 10
dan ruang steril
d. Tidak ditemukannya tanda-tanda
keberadaan tikus, terutama pada daerah 10 9,775
bangunan tertutup
e. Tidak ditemukan lalat di dalam ruang
10 10
tertutup
f. Tidak ditemukannya binatang
10 8,075
pengganggu
Total 340,875

Pelestarian
9 5 Pelestarian Lingkungan 100
Lingkungan

a. Terdapat pohon pelindung yang cukup 30 30

b. Terdapat biopori 30 20
c. Adanya pembuatan pupuk kompos 30 30

d. Efisiensi penggunaan air 10 8

Total 440

178
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

No Variabel Bobot Komponen yang Dinilai Nilai TOTAL

10 Gerakan Kebersihan 5 Gerakan Kebersihan 100 0

a. Adanya Gerakan Jumat Bersih atau


50 50
sejenisnya

b. Adanya kebijakan tertulis mengenai


50 40
Gerakan Jumat Bersih atau sejenisnya

Total 450

Edukasi Perilaku
11 10 Edukasi Perilaku Sehat 100
Sehat

Adanya media promosi tentang kebersihan


(memasang himbauan, stiker, poster,
leaflet tentang kebersihan, larangan
merokok, CTPS, dilarang meludah
sembarangan)

a. Seluruh lingkungan RS 100 100

b. Sebagian 50
Total 1000

12 Penyelenggaraan 5 Penyelenggaraan 100

a. Memiliki unit kerja kebersihan 20 20

b. Petugas kebersihan profesonal dan


10 10
bertanggung jawab
c. Memiliki program pemeliharaan
20 20
kebersihan
d. Melaksanakan monitoring rutin 20 20

e. Melaksanakan pencatatan 10 10

f. Memilki dukungan kebijakan tertulis


direksi rumah sakit tentang upaya-upaya 20 20
dalam mencapai rumah sakit bersih

Total 500
TOTAL 100 Total Hasil Penilaian 100 9499,25

Hasil penilaian :
Tribulan I (Januari – Maret) tahun 2019 adalah 9560,5

Tribulan II (April – Juni) tahun 2019 adalah 9574,5

Tribulan III (Juli – September) tahun 2019 adalah 9375

Tribulan IV (Oktober – Desember) tahun 2019 adalah 9487

Dari hasil tersebut diperoleh rata-rata hasil penilaian sebesar 9499,25

179
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Nilai Tingkes
a. RSB (Rumah Sakit Bersih)
- Rata-rata hasil Penilaian rumah sakit bersih tahun 2019 adalah 9499,25 dengan
kategori BERSIH
b. Proper Lingkungan : Proper lingkungan RS masuk kategori HITAM karena sejak
tahun 2017 semua rumah sakit tidak dilakukan penilaian proper lingkungan oleh
KLHK karena penilaian proper diprioritaskan untuk industry. Penilaian untuk rumah
sakit diganti dengan Penilaian Green Hospital

Instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)


a. Pengembangan sarana dan penerapan IT
Kondisi yang dicapai :
Pencapaian target pengembangan aplikasi tahun 2019 rata-rata tercapai
99 % dengan keterbatasan programmer yang ada. Beberapa kegiatan yang
telah dilakukan di tahun 2019 sebagai berikut :
• Pengembangan aplikasi SIMRS telah dikerjakan pemrograman :
• Fitur klaim BPJS sistem elektronik / secara paperless sehingga
pengiriman berkas klaim hanya berupa file (softcopy) dengan cara
upload scan merger berkas. Penambahan fitur tarif obat 23 hari dan
obat kronis.
• Fitur EWS (Early Warning System) beserta scoring
• Fitur verifikasi lembar konsul rawat jalan, rawat inap dengan alert
• Fitur Diet Khusus di instalasi Gizi
• Perbaiki system manajemen database SIMRS (partisi table) untuk
meningkatkan performa server
• Fitur form insiden keselamatan pasien
• Fitur form surveilan HAIS unit PPI
• Fitur laporan MPP
• Fitur Pemberian Obat

• Telah dilakukan peningkatan performa aplikasi SIMRS dikarenakan


kebutuhan data dan fitur yang meningkat, dengan melakukan penggantian
perangkat server dan migrasi database.

• Pengembangan Software Aplikasi merupakan kegiatan pembuatan


program selain SIMRS yaitu antara lain update website, aplikasi penilaian
kinerja / EPI, aplikasi persediaan, aplikasi integrasi pelaporan SIRS Online
dan Dashboard Kemenkes.
180
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

• Telah dilakukan instalasi dan implementasi aplikasi Office Automation (OA)


dari PPK BLU sesuai target IKT tahun 2019 dengan indikator Modernisasi
Pengelolaan BLU.

• Pengembangan perangkat IT merupakan kegiatan pengadaan perangkat


komputer terdiri dari server, komputer, printer. Pada tahun 2019 sudah
dilakukan pengadaan.

Tahun 2018 Tahun 2019


Indikator Kinerja
Reali Reali
Target Capaian Target Capaian
sasi sasi

Kegiatan pemrograman software 800 681 85 % 500 546 109 %

Pengembangan Aplikasi SIMRS 0,8 0,8 100 % 0,9 0,8 80 %

Penerapan Modernisasi
1 0,95 95 % 1 1 100 %
Pengelolaan BLU
Pengembangan Software
1 1 100 % 1 1 100 %
Aplikasi dan Website
Penerapan Sistem Antrian
1 0,8 80 % 1 1 100 %
Pasien Rawat Jalan Online
Penerapan Informasi
1 1 100 % 1 1 100 %
Ketersediaan Tempat Tidur
Integrasi SIMRS dengan Aplikasi
1 0,8 80% 1 1 100 %
Farmasi
Integrasi Aplikasi Farmasi
1 0,8 80 % 1 1 100 %
dengan Aplikasi Persediaan
Integrasi SIMRS dengan eKlaim
1 0,9 90 % 1 1 100 %
INACBG
Integrasi SIMRS dengan vClaim
1 0,95 95 % 1 0,95 95 %
SEP BPJS

Aplikasi SISMADAK 1 0,8 80 % 1 1 100 %

Instegrasi Aplicares BPJS 1 1 100 % - - -

JUMLAH RATA-RATA CAPAIAN 99 %

Permasalahan :
➢ Pengembangan aplikasi SIMRS pada tahun 2019, hanya dikerjakan oleh 1
orang programer dan banyak permintaan fasilitas karena kebutuhan Rekam
Medis Elektronik dan akreditasi SNARS sehingga kegiatan maintenance
SIMRS juga semakin banyak, berakibat terjadi antrian pengembangan
SIMRS menjadi lama.
181
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

➢ Staf programer menangani banyak pekerjaan antara lain pemrograman,


analisa aplikasi, perbaikan aplikasi, perawatan database, perbaikan dan
pengolahan data, integrasi aplikasi luar, pendampingan user.
➢ Pada akhir tahun staf programmer SIMRS mengajukan pengunduran diri
dan tidak melanjutkan bekerja di tahun 2020, sehingga terjadi masalah
tidak berlanjutnya pengembangan SIMRS dan beralihnya beban kerja
sebagai programmer pada staf lain.
Usulan Pemecahan Masalah
➢ Pada bulan Juni telah dibuat Surat Keputusan penyesuaian gaji khusus
jabatan Programer sehingga bisa meningkatkan kinerja programmer.
➢ Pemrograman aplikasi SIMRS diprioritaskan pada maintenance agar
operasional SIMRS pada pelayanan berjalan lancar, sedangkan
pengembangan SIMRS dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan
programer.
➢ Dilakukan rekruitmen pegawai programmer Non PNS pada tahun 2020
untuk menggantikan programmer yang mengundurkan diri.

b. Pemeliharaan dan perbaikan sarana IT


Kondisi yang dicapai :
Pencapaian target tahun 2019 untuk kegiatan pemeliharaan sarana IT rata-rata
sudah mencapai 150 % sehingga jauh melebihi target, dikarenakan
bertambahnya lingkup kegiatan pemeliharaan dan perbaikan yang ditangani staf
instalasi SIRS dan juga bertambahnya perangkat yang ada di rumah sakit
dikarenakan kebutuhan komputerisasi yang meningkat. Bertambahnya lingkup
kegiatan instalasi SIRS antara lain perbaikan CCTV, mesin antrian, UPS.

Tahun 2018 Tahun 2019


Indikator Kinerja
Reali Reali
Target Capaian Target Capaian
sasi sasi
Kegiatan pemeliharaan dan
perbaikan perangkat komputer 500 521 104% 500 574 115%
dan printer

Kegiatan pemeliharaan dan


500 986 197% 800 1.472 184 %
perbaikan jaringan komputer

JUMLAH RATA-RATA CAPAIAN 150 %

182
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Permasalahan :
➢ Kerusakan perangkat komputer dan printer terjadi karena perangkat sudah
lama.
➢ Kenaikan jumlah kegiatan pemeliharaan sebanding dengan jumlah
perangkat komputer dan jaringan yang setiap tahun bertambah karena
kebutuhan pengembangan IT dan kegiatan komputerisasi.
➢ Kegiatan bagian hardware : berupa kegiatan monitoring pemeliharaan rutin
dan perbaikan dari permintaan user. Perangkat yang ditangani yaitu
komputer, laptop, printer, UPS. Kendala waktu perbaikan tidak tercapai
dikarenakan sparepart tertentu tidak tersedia dan diperlukan pemesanan.
➢ Kegiatan bagian network/jaringan : meningkatnya jumlah permintaan
perbaikan untuk urusan jaringan komputer dikarenakan bertambahnya
lingkup pekerjaan seperti mesin antrian, perangkat cctv, perangkat wifi.
Penggunaan aplikasi SIMRS juga sangat tergantung jaringan komputer
sehingga jumlah kegiatan semakin banyak. Juga perangkat jaringan sering
terjadi permasalahan jika terjadi listrik mati atau tidak stabil dan juga
adanya pembenahan jaringan komputer pada saat renovasi ruang rawat
inap.

Usulan Pemecahan Masalah


➢ Melengkapi perangkat komputer dengan UPS dan pengamanan sumber
listrik dengan menambah Arrester, Grounding, Stabilisator.
➢ Penggantian perangkat komputer dan printer dengan yang baru dengan
spesifikasi yang lebih baik.
➢ Kegiatan pemeliharaan jaringan komputer selalu bertambah karena
kebutuhan sehingga membutuhkan bantuan pemeliharaan pihak ke-3.
➢ Dengan semakin meningkatnya jumlah kegiatan maka dilakukan
optimalisasi tenaga SDM.

Komite Keperawatan :
Pencapaian Kinerja Komite Keperawatan pada tahun 2019 adalah :
Rencana Kegiatan :
1. Subkomite Mutu Profesi
a. Memperbarui data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area praktik

183
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

b. Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional


berkelanjutan tenaga keperawatan
c. Melakukan audit asuhan keperawatan
d. Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan

2. Subkomite Kredensial
a. Persiapan pelaksanaan kredensial/ rekredensial
b. Pelaksanaan kredensial/rekredensial
c. Evaluasi hasil dan usulan penerbitan RKK
d. Membuat laporan proses kredensial

3. Subkomite Etik dan Disiplin Profesi


a. Sosialisasi Kode Etik Profesi Tenaga Keperawatan.berdasarkan Kode
Etik Rumah Sakit Indonesia (KODERSI) dan Kode Etik Perawatan
Indonesia (PPNI)
b. Terlaksananya Kode Etik Profesi Tenaga Keperawatan.berdasarkan
Kode Etik Rumah Sakit Indonesia (KODERSI) dan Kode Etik
Perawatan Indonesia (PPNI)
c. Membuat telaah penyelesaian masalah pelanggaran etik dan disiplin
profesi keperawatan.
d. Menyusun laporan pelaksanaan etik dan disiplin profesi keperawatan.
e. Menyusun laporan pelaksanaan kebijakan, pedoman, panduan, SPO
dan indikator mutu terkait etik dan disiplin profesi keperawatan
f. Membuat telaah penyelesaian masalah pelanggaran etik dan disiplin
profesi keperawatan
g. Menyusun laporan pelaksanaan etik dan disiplin profesi keperawatan.

Realisasi Kegiatan
1. Subkomite Mutu Profesi
a. Audit keperawatan di semester 1 dan semester 2 terlaksana masing-
masing satu kali
b. Bersama-sama Bidang Keperawaran melaksanakan evaluasi operan
Dinas ( 1 kali)

184
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

2. Subkomite Kredensial
a. Kredensial dan rekredensial dilakukan pada 10 perawat yang terdiri dari
5 perawat baru (CPNS) dan 5 Perawat yang kembali dari tugas belajar
pada tanggal 1 April 2019
b. Rekredensial dilakukan pada 51 orang perawat pada tanggal 21 Juni
2019
c. Rekredensial dilakukan pada 6 orang perawat pada tanggal 29 Juli 2019
d. Rekredensial dilakukan pada 10 orang perawat pada tanggal 21 Oktober
2019
3. Subkomite Etik dan Disiplin Profesi
a. Tidak ada pembahasan etik dan disiplin profesi staf keperawatan
dikarenakan tidak adanya laporan pelanggaran disiplin dan etika profesi.
b. Salah satu anggota Subkomite etik dan disiplin perawat telah mengikuti
Pelatihan Implementasi Subkomite etik dan disiplin perawat yaitu Sdr.
Andi Sugeng, S.Kep.Ns
c. NSBL telah Tersusun
d. Panduan Etik dan Disilpin Perawat telah tersusun dan sudah
dilaksanakan sosialisasi
Analisis dan Rencana Tindak Lanjut
1. Ada beberapa rencana kegiatan komite keperawatan tidak dapat terlaksana
karena kurangnya koordinasi intra komite keperawatan dan dengan unit terkait.
Banyak dari pengurus komite keperawatan yang mendapat tugas tambahan yang
lain selain tugas utama sebagai jabatan fungsional, sehingga kesulitan untuk
membagi waktu.
2. Meningkatkan koordinasi intra komite keperawatan dan dengan unit terkait agar
kegiatan dapat terlaksana sesuai dengan rencana kegiatan.

185
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

LAPORAN KINERJA ULP

Laporan Kinerja ULP / Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ)


Tahun 2015 sd 2018
Kinerja ULP
No. Indikator Kinerja Kegiatan Sub Kegiatan Unit 2015 2016 2017 2018
Target Realisasi % Capaian Target Realisasi % Capaian Target Realisasi % Capaian Target Realisasi % Capaian
1 Implementasi pelayanan pada Pelaksanaan Jumlah pengadaan B/J
seluruh Instalasi Direktorat Pengadaan Barang dengan metode pelelangan
Keuangan dan Administrasi Umum dan Jasa sederhana/ Pemilihan 25 23 92% 21 26 123,80% 21 23 109,52% 25 27 108%
Langsung/Seleksi
Sederhana
Jumlah pengadaan B/J
dengan metode Penunjukan 1 1 100% 1 1 100% 1 1 100,00% 0 0 0%
langsung
Jumlah pengadaan B/J
dengan metode Pengadaan 26 38 146,15% 30 46 153,33% 30 67 223,33% 50 82 164%
langsung
Jumlah pengadaan B/J
dengan metode pembelian 950 1250 131,58% 950 1050 110,52% 950 955 100,53% 750 760 101%
langsung
Jumlah Pengadaan melalui
Inaproc/E Catalog
5 8 160% 21 43 204,76% 21 25 119,05% 80 80 100%
Penyusunan dan Analisa
SPM Pengadaan
4 4 100% 4 4 100% 4 4 100% 4 4 100%
Penilaian Kinerja ULP dan
Pelaporan ULP
12 12 100% 12 12 100% 12 12 100% 12 6 50%

186
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Analisa Kinerja ULP / Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ)


1. Tahun 2015
No Capaian Kinerja Faktor Penyebab/permasalahan Rencana Tindak Lanjut
Target tidak tercapai dikarenakan Melakukan Evaluasi RUP Tahun
Jumlah Pengadaan B/J dengan metode
1. beberapa metode Pengadaan diganti yang akan datang sebelum
Lelang Sederhana (92 %)
dengan menggunakan indikator kinerja menentukan target
Melakukan opimlisasi prediksi
Jumlah pengadaan B/J dengan metode Melebihi target dikarenakan ada
2. Revisi anggaran dan pemaketan di
Pengadaan langsung (146,15 %) penambahan dari revisi anggaran BLU
anggaran BLU
Melebihi target dikarenakan banyak Menyampaikan kepada PPK agar
Jumlah Pengadaan B/J dengan
3 pembelian obat-obatan dan barang yang bisa meminimalkan kegiatan
Pembelian Langsung (131,58%)
bersifat Cito mendesak dengan cukup pengadaan dengan pembelian yang
Menyampaikan kepada user dan
PPK agar dalam menyusun
Jumlah Pengadaan melalui Inaproc/E Melebihi target dikarenakan ada 3 item
4 kebutuhan barang-barang yang ada
Catalog (160%) barang yang memiliki distributor berbeda
berdasarkan distributor dan
Principle

2. Tahun 2016
No Capaian Kinerja Faktor Penyebab/permasalahan Rencana Tindak Lanjut
Jumlah Pengadaan B/J dengan metode Melebihi target dikarenakan adanya Melakukan koordinasi prediksi atas
1.
Lelang Sederhana (123,8 %) penggunaan Saldo Awal BLU penggunaan Saldo awal BLU
Melebihi target dikarenakan ada beberapa
Mengelompokkan kegiatan
pekerjaan konsultan yang dialihkan ke
pengadaan yang nilainya sesuai
pengadaan langsung karena nilainya
Jumlah pengadaan B/J dengan metode dengan batasan nilai paket.
2 dibawah 50 juta
Pengadaan langsung (153,33 %)
Dan adanya penggunaan saldo awal BLU
Melakukan koordinasi prediksi atas
yang masuk kegiatan Pengadaan
penggunaan Saldo awal BLU
Langsung
Melebihi target dikarenakan banyak
Jumlah Pengadaan B/J dengan pembelian obat-obatan dan barang yang Melakukan analisa dan perubahan
3
Pembelian Langsung (110,52%) bersifat Cito mendesak dengan cukup target di tahun berikutnya.
menggunakan kwitansi
Melebihi target dikarenakan banyaknya
item barang dalam paket pengadaan
yang dikeluarkan dari kegiatan Menyusun target kinerja pada tahun
Jumlah Pengadaan melalui Inaproc/E pelelangan / pengadaan langsung karena yang akan datang dengan
4
Catalog (204,76%) ada di e catalog dan prosesnya wajib memperhatikan barang-barang yang
dilakukan dengan e catalog dimana 1 ada di e catalog.
SPP bisa lebih dari satu proses entry
kelompok e catalog

3. Tahun 2017
No Capaian Kinerja Faktor Penyebab/permasalahan Rencana Tindak Lanjut

Melebihi target dikarenakan ada beberapa


Jumlah pengadaan B/J dengan metode pekerjaan konsultan yang dialihkan ke Melakukan penijauan ulang target
1
Pengadaan langsung (223,33%) pengadaan langsung karena nilainya jika ada revisi anggaran
dibawah 50 juta dan revisi anggaran

4. Tahun 2018
No Capaian Kinerja Faktor Penyebab/permasalahan Rencana Tindak Lanjut
Melebihi target dikarenakan ada
Melakukan optomalisasi prediksi
Jumlah pengadaan B/J dengan metode pengalihan kegiatan pengadaan melalui
1 dalam penetapan target terhadap
Pengadaan langsung (164%) tender, disebabkan revisi anggaran
dampak revisi anggaran
refocusing belanja modal bangunan RM

187
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Pencapaian Kinerja Komite K3 RS


a. Peningkatan Mutu SDM Komite K3RS
Peningkatan Mutu SDM Komite K3RS dilakukan dengan melakukan pelatihan internal
dan eksternal sebagai berikut:
Tahun 2019
Kegiatan
Target Realisasi Capaian
Pelatihan Snake handling & Snake Sweeping 1 Pelatihan 1 Pelatihan 100%
Pelatihan Satgas penanggulangan kebakaran
1 Pelatihan 1 Pelatihan 100%
Rumah Sakit
Sosialisasi Penanggulangan Kebakaran dan
1 Kegiatan 1 Kegiatan 100%
latihan bersama Dinas DAMKAR Kab.Malang
Pelatihan TOT Tim Disaster 1 Kegiatan 1 Kegiatan 100%

b. Manajemen Risiko Terintegrasi


Kegiatan Manajemen Risiko yang menjadi area tanggungjawab Komite K3RS adalah
risiko fasilitas dan lingkungan. Pelaksanaannya terintegrasi dengan manajemen risiko
pelayanan yang diampu oleh Komite Mutu dan Keselamatan Pasien dan risiko keuangan
yang diampu oleh Satuan Pengawas Internal. Kegiatannya meliputi identifikasi risiko yang
dikompilasi dari semua Unit Kerja, identifikasi upaya pengendalian risiko, monitoring dan
evaluasi yang dilaksanakan setiap 6 bulan sesuai dengan Panduan Manajemen Data.

Indikator Kinerja Tahun 2019


Target Realisasi Capaian
Manajemen risiko terintegrasi 2 Kegiatan 2 Kegiatan 100 %

c. Pemeriksaan Kesehatan dan imunisasi pegawai


Pemeriksaan Kesehatan Pegawai tahun 2019 dilaksanakan kepada 278 pegawai di area
risiko tinggi yang meliputi: IGD, IPCU, Ruang rawat inap fisik, Instalasi Gizi, Laboratorium,
Radiologi, pemulasaraan jenazah dan pejabat struktural. Kegiatan yang dilakukan meliputi
pemeriksaan penunjang (lab, rontgent, EKG), pemeriksaan fisik dan pengukuran
kebugaran. Salah satu pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah skrining hepatitis
B, pegawai yang memenuhi syarat diberikan vaksin hepatitis B yang pelaksanaan
penyuntikannya dilanjutkan di tahun 2020.

Indikator Kinerja Tahun 2019


Target Realisasi Capaian
Pemeriksaan Kesehatan dan
1 Kegiatan 1 Kegiatan 100
imunisasi pegawai

188
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

d. Kesiapan Menghadapi Bencana dan Kebakaran


Kegiatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang dilakukan di tahun 2019
meliputi:
Indikator Kinerja Tahun 2019
Target Realisasi Capaian
Safety Patrol 1 Kegiatan 1 Kegiatan 100%
Simulasi Kesiapan Menghadapi
48 area 48 area 100 %
Bencana oleh Code Red & Code Blue
Monitoring APAR 4 kegiatan 4 Kegiatan 100 %
Penyusunan HVA dan HSI 1 Kegiatan 1 Kegiatan 100%
Peningkatan proteksi kebakaran aktif 1 Kegiatan 1 Kegiatan 100%
Uji fungsi sistem pemadam kebakaran 12 kegiatan 12 kegiatan 100%
Kegiatan Safety Patrol dilakukan menjelang libur Idul Fitri dengan kegiatan sweeping di
semua Unit Kerja yang tidak melakukan pelayanan pada saat cuti bersama. Sedangkan
penambahan sistem proteksi kebakaran yang semula diusulkan untuk pengadaan instalasi
hidran, dengan berbagai pertimbangan direalisasikan dengan pembelian Fire Hidrant
Portable. Penambahan smoke detektor sudah terlaksana saat pembangunan gedung
IPCU baru dan rehab Ruang rawat inap VIP.

c. Review Dokumen Regulasi Rumah Sakit terkait K3RS


Semua dokumen regulasi Rumah Sakit dilakukan review sekurang kurangnya setiap 2
tahun sekali atau jika diperlukan perubahan karena sudah tidak relevan. Kegiatan review
dokumen dilakukan oleh masing - masing sub komite. Dokumen yang sudah tidak relevan
dilakukan penyesuaian dengan regulasi terbaru dan kondisi terkini.
Tahun 2019
Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian
Review dokumen terkait B3 dan limbahnya 1 kegiatan 1 kegiatan 100 %
Review dokumen Keselamatan dan Keamanan 1 kegiatan 1 kegiatan 100 %
Review dokumen Kesehatan Lingkungan 1 kegiatan 1 kegiatan 100 %
Review dokumen terkait Kebakaran dan bencana 1 kegiatan 1 kegiatan 100 %

d. Insiden K3RS
Insiden K3RS yang dimaksud meliputi kejadian Kecelakaan Akibat Kerja (KAK),
Penyakit Akibat Kerja (PAK), Insiden Keselamatan Pengunjung, Tumpahan B3 dan
limbahnya, Kebakaran dan Bencana. Laporan Insiden K3RS yang diterima Komite K3RS
selama tahun 2019 adalah sebagai berikut:

189
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Tahun 2019
Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian
Laporan Insiden K3RS 0 12 insiden -

Laporan insiden K3RS yang masuk ke Komite K3RS selama tahun 2019 menurun
dibandingkan tahun sebelumnya yaitu dari 14 insiden menjadai 12 insiden dengan rincian
sebagai berikut:

9
8
7
6
5
4 2018
3 2019
2
1
0
Kecelakaan Akibat Insiden Tumpahan B3 Kebakaran
Kerja Keselamatan
Pengunjung

Kecelakaan Akibat Kerja dan Insiden Keselamatan Pengunjung menurun


dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan laporan kebakaran meningkat. Dari 3
aktivasi Code Red yang terjadi di tahun 2019 tercatat 1 terjadi di dalam area Rumah Sakit,
2 insiden terjadi di luar area Rumah Sakit.

Analisa Kinerja ULP / Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ)


1. Tahun 2015
No Capaian Kinerja Faktor Penyebab/permasalahan Rencana Tindak Lanjut
Target tidak tercapai dikarenakan
beberapa metode Pengadaan diganti Melakukan Evaluasi RUP
Jumlah Pengadaan B/J dengan
1. metode Lelang Sederhana (92 %)
dengan menggunakan indikator kinerja Tahun yang akan datang
Inaproc (e Catalog) dan Pengadaan sebelum menentukan target
Langsung
Jumlah pengadaan B/J dengan Melakukan opimlisasi prediksi
Melebihi target dikarenakan ada
2. metode Pengadaan langsung Revisi anggaran dan
(146,15 %) penambahan dari revisi anggaran BLU
pemaketan di anggaran BLU
Melebihi target dikarenakan banyak Menyampaikan kepada PPK
Jumlah Pengadaan B/J dengan pembelian obat-obatan dan barang yang agar bisa meminimalkan
3 Pembelian Langsung (131,58%) bersifat Cito mendesak dengan cukup kegiatan pengadaan dengan
menggunakan kwitansi pembelian yang bersifat CITO
Menyampaikan kepada user
dan PPK agar dalam
Jumlah Pengadaan melalui Melebihi target dikarenakan ada 3 item
4 Inaproc/E Catalog (160%)
menyusun kebutuhan
barang yang memiliki distributor berbeda
barang-barang yang ada
berdasarkan distributor dan

190
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Principle

2. Tahun 2016
No Capaian Kinerja Faktor Penyebab/permasalahan Rencana Tindak Lanjut
Melakukan koordinasi prediksi
Jumlah Pengadaan B/J dengan Melebihi target dikarenakan adanya
1. metode Lelang Sederhana (123,8 %)
atas penggunaan Saldo awal
penggunaan Saldo Awal BLU
BLU
Melebihi target dikarenakan ada Mengelompokkan kegiatan
beberapa pekerjaan konsultan yang pengadaan yang nilainya
Jumlah pengadaan B/J dengan
dialihkan ke pengadaan langsung karena sesuai dengan batasan nilai
2 metode Pengadaan langsung nilainya dibawah 50 juta paket.
(153,33 %)
Dan adanya penggunaan saldo awal BLU Melakukan koordinasi prediksi
yang masuk kegiatan Pengadaan atas penggunaan Saldo awal
Langsung BLU
Melebihi target dikarenakan banyak
Melakukan analisa dan
Jumlah Pengadaan B/J dengan pembelian obat-obatan dan barang yang
3 Pembelian Langsung (110,52%)
perubahan target di tahun
bersifat Cito mendesak dengan cukup
berikutnya.
menggunakan kwitansi

Melebihi target dikarenakan banyaknya


item barang dalam paket pengadaan
Menyusun target kinerja pada
yang dikeluarkan dari kegiatan
tahun yang akan datang
Jumlah Pengadaan melalui pelelangan / pengadaan langsung karena
4 Inaproc/E Catalog (204,76%)
dengan memperhatikan
ada di e catalog dan prosesnya wajib
barang-barang yang ada di e
dilakukan dengan e catalog dimana 1
catalog.
SPP bisa lebih dari satu proses entry
kelompok e catalog

3. Tahun 2017
No Capaian Kinerja Faktor Penyebab/permasalahan Rencana Tindak Lanjut
Melebihi target dikarenakan ada
Jumlah pengadaan B/J dengan beberapa pekerjaan konsultan yang
Melakukan penijauan ulang
1 metode Pengadaan langsung dialihkan ke pengadaan langsung karena
(223,33%) target jika ada revisi anggaran
nilainya dibawah 50 juta dan revisi
anggaran

4. Tahun 2018
No Capaian Kinerja Faktor Penyebab/permasalahan Rencana Tindak Lanjut
Melebihi target dikarenakan ada Melakukan optomalisasi
Jumlah pengadaan B/J dengan
pengalihan kegiatan pengadaan melalui prediksi dalam penetapan
1 metode Pengadaan langsung
(164%) tender, disebabkan revisi anggaran target terhadap dampak revisi
refocusing belanja modal bangunan RM anggaran

5. Tahun 2019

191
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

No Capaian Kinerja Faktor Penyebab/permasalahan Rencana Tindak Lanjut

1. Terjadi dikarenakan ada pemaketan


pemeliharaan konstruksi yang
berdasarkan luasan dilaksanakan
dengan Pengadaan Langsung; 2.
Jumlah pengadaan B/J dengan
Pengalokasian paket Pengadaan Melakukan koordinasi
1 metode Pengadaan langsung
(165%) Langsung Pemeliharaan Alkes, pemaketan lebih terperinci.
Pengadaan Bahan dan Alat Kesehatan
Habis pakai yang dilaksanakan
berdasarkan distri butor dengan nilai
Pengadaan Langsung

Satuan Pengawasan Intern (SPI)

1. Jumlah Kegiatan stok opname fisik persediaan


Kegiatan pemeriksaan fisik persediaan bertujuan untuk memastikan kesesuaian antara
laporan persediaan dengan fisiknya yang akan digunakan sebagai bagian data dukung
lampiran laporan keuangan. Target kegiatan dilaksanakan dua kali dalam setahun
mengikuti periode penyusunan laporan keuangan semester 1 dan semester 2. Capaian
kegiatan selama tahun 2015 sampai tahun 2019 sudah terealisasi 100 %.

2015 2016 2017 2018 2019


Indikator Kinerja Capaia Capai Capai Capai Capai
Targ Targ Targ Targ Targ
n an an an an
Jumlah Stock
opname persediaan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
gudang induk

Permasalahan/Hambatan :
Pada tahun 2015 dan 2016 ditemukan ketidaksesuaian antara jumah fisik persediaan di
gudang dengan laporan persediaan yang dibuat oleh petugas persediaan. Hal ini sudah
dilakukan koreksi setelah melalui penelusuran terhadap catatan dan kegiatan pengelaolaan
persediaan.
Stok opname persediaan tahun 2019 masih ditemukan penatausahaan persediaan bahan
makanan di Intalasi dan tekstil hasil pengadaan tahun 2019 kurang sesuai dengan
ketentuan. Terhadap hal tersebut SPI telah melakukan pendampingan perbaikan baik
pencatatan maupun penataan persediaan di gudang.

Rencana Tindak Lanjut


Untuk mencegah terulangnya permasalahan dalam pengelolaan persediaan diperlukan
aplikasi online, rekonsilsisai tiap bulan anatara petugas gudang dengan pengelolan

192
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

persediaan. SPI akan melakukan monitoring dan pendampingan secara rutin terhadap
pengelolaan persediaan.

2. Jumlah kegiatan reviu


Kegiatan reviu meliputi reviu laporan keuangan, LAKIP, Laporan kegiatan dan RKA-KL.
Tujuan kegiatan reviu laporan adalah untuk memperoleh kehandalan laporan keuangan
serta mempertahankan nilai LAKIP tetap AA sedangkan reviu RKA-KL untuk memastikan
bahwa perencanaan telah disusun sesuai kebutuhan dan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Kegiatan reviu RKA-KL tahun 2015-2018 belum ada perencanaan, baru
dilaksanakan pada tahun 2019. Selama tahun 2015-2019 rata-rata kegiatan tercapai 100 %
kecuali kegiatan reviu laporan keuangan pada tahun 2015 tercapai 10 kegiatan (83,3 %)
dari 12 kegiatan yang direncanakan. Reviu laporan keuangan tahun 2015 dilaksanakan
setiap bulan kecuali bulan September dan Oktober tidak bisa dilaksanakan karena
bahan/data reviu tidak bisa didapatkan tepat waktu rutin setiap bulan sehingga untuk tahun
berikutnya reviu dilaksanakan setiap tribulan sesuai periode pelaporan keuangan.

2015 2016 2017 2018 2019


Indikator Kinerja Capai Capai Capai Capai Capai
Targ Targ Targ Targ Targ
an an an an an
a. Jumlah reviu
Laporan Keuangan 12 10 4 4 4 4 4 4 4 4

b. Jumlah reviu
LAKIP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

c. Jumlah reviu RKA-


K/L tahun 2020 - - - - - - - - 1 1

Permasalahan/hambatan :
Kendala pelaksanaan reviu setiap tahunnya adalah sama yaitu terbatasnya waktu yang
tersedia untuk pelaksanaan reviu dengan batas waktu pengiriman laporan.

Rencana Tindak Lanjut


Untuk mengatasi waktu yang terlalu singkat dilakukan sebagai berikut :
➢ Reviu laporan keuangan dilakukan tiap tribulan, untuk reviu akhir tahun dilakukan
secara paralel saat penyusunan laporan keuangan.
➢ Reviu LAKIP dilaksanakan menunggu apabila LAKIP telah selesai disusun. Apabila
hasil reviunya ada perubahan maka akan dilakukan revisi terhadap LAKIP yang telah
dikirim ke pusat
193
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

3. Penilaian/evaluasi
Kegiatan penilaian meliputi penilaian implementasi SAKIP, resiko unit kerja dan penilaian
Pengendalian Intern Pelaporan Keuangan (PIPK). Penilaian implementasi SAKIP baru
dilaksanakan tahun 2019 terhadap implemantasi SAKIP tahun 2018 dengan nilai 94,75
sementara hasil penilaian Itjen 94,44. Kegiatan penilaian resiko unit kerja dilaksanakan
dalam bentuk pendampingan kepada unit kerja dalam melaksanakan identifikasi, penilaian
dan mitigasi resiko yang dilaksanakan mulai tahun 2016 dengan capaian tiap tahun 100 %.
Untuk kegiatan penilaian Pengendalian Intern Pelaporan Keuangan (PIPK) baru ada pada
tahun 2018 dan 2019 dilaksanakan pada akhir dan awal tahun berikutnya yaitu bulan
Desember sampai Januari. Capaian penilaian PIPK bulan Desember 2018 sebesar 75 %
sisanya 25 % akan dilanjutkan pada bulan Januari 2019. Capaian penilaian PIPK tahun
2019 sebesar 100 % terdiri atas lanjutan penialaian PIPK tahun 2018 sebesar 25 % dan 75
% PIPK tahun 2019 sisanya 25 % akan dilanjutka pada bulan Januari 2020.

2015 2016 2017 2018 2019


Indikator Kinerja Capai Capai Capai Capai Capai
Targ Targ Targ Targ Targ
an an an an an
a. Jumlah kegiatan
penilaian Implementasi
- - - - - - - - 1 1
SAKIP

b. Jumlah kegiatan
pendampingan
penilaian risiko unit - - 1 1 1 1 1 1 1 1
kerja

c. Jmlah kegiatan
Penilaian Pengendalian
Intern Pelaporan - - - - - - 75 % 75 % 100 % 100 %
Keuangan (PIPK)

Permasalahan/hambatan :
Bahan penilaian PIPK tidak dapat diperoleh dengan segera, hal bisa dimaklumi karena di
Bagian Keuangan pada akhir dan awal tahun anggaran sangat sibuk.

Rencana Tindak Lanjut


Pelaksanaan penilaian PIPK akan dilaksanakan lebih awal agar tidak mengganggu
kegiatan akhir tahun di Bagian Keuangan.

194
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

4. Monitoring/pemantauan
2015 2016 2017 2018 2019
Indikator Kinerja Capai Capai Capai Capai Capai
Targe Targ Targ Targ Targ
an an an an an
Jumlah kegiatan
pemantauan
penyelesaian temuan
10 10 10 10 10 10 10 10 12 12
audit internal dan
rekomendasi eksternal

Kegiatan monitoring/pemantauan terhadap tindak lanjut penyelesaian berupa


pendampingan untuk mempercepat penyelesaian rekomendasi BPK, BPKP, Inspektorat
Jenderal Kementerian Kesehatan, PPK BLU, Dewas serta temuan SPI. Kegiatan tercapai
100 %.

Berdasarkan hasil pemantauan saldo rekomendasi sampai dengan tanggal 31 Desember


2019 sebagai berikut :

Penyelesaian
Asal Saldo per Januari 2019 Saldo KN/rekom per
No. Rekomendasi
Rekomendasi Temuan Rekom Tahun 2019 31 Desember 2019

1 BPK 1 kurang setor Rp.34.000.000 Rp.66.000.000,-


Rp.90.000.000
KN Rp.2.250.000
2 Itjen 2017 4 4 1
Rekom non KN 2
3 Itjen 2018 (JKN) 8 22 19 3
4 10 DKA = 7 DKA = 7
PPK BLU 12
(per Oktober 2019) SDM = 5 SDM = 2
5 Dewas - - - 18
6 SPI 1 1 1 1

Permasalahan/hambatan :
Lambatnya Penyelesaian rekomendasi, hal ini disebabkan karena :
a. Penyelesaian terkait dengan pihak ketiga
b. Penyelesaian dalam bentuk modul/program memerlukan waktu dan keahlian khusus,
tenaga terbatas.
c. Komitmen untuk menyelesaikan tepat waktu masih perlu didorong dan ditingkatkan.
Rencana Tindak Lanjut
➢ Mendampingi unit kerja baik pada saat audit maupun penyelesaian temuan.
➢ Mendorong pihak ketiga untuk segera menyelesaikan temuan.

195
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

➢ Melakukan pemantauan terus menerus terhadap perkembangan penyelesaian temuan


untuk mengetahui permasalahan dan hambatannya.
5. Jumlah kegiatan audit operasional
Target tahun 2017-2019 menurun dibandingkan tahun 2015-2016. Menurunnya target
tahun 2017 karena ada satu auditor mengikuti tugas belajar sehingga hanya bisa dibentuk
satu tim (biasanya dua tim). Target tahun 2018-2019 ditetapkan 12 kegiatan audit,
walaupun menurun bila dibandingkan dengan tahun 2015-2016 tapi inilah yang paling
ideal/sesuai beban kerja. Target yang tidak tercapai terjadi pada tahun 2016 dan 2017. Hal
ini disebakan karena pada tahun 2016 ada satu auditor yang mengikuti tugas belajar.
Sedangkan tahun 2017 kegiatan audit pada bulan September tidak bisa dilaksanakan
karena semua auditor menyiapkan pre dan asessment WBK.

2015 2016 2017 2018 2019


Indikator Kinerja Capai Targe Capai Targe Capai Targe Capai Targe Capai
Target
an t an t an t an t an
Jumlah kegiatan
monitoring/Audit
14 14 14 13 9 8 12 12 12 12
operasional pengadaan
dan unit kerja

Permasalahan/hambatan :

a. Data/bahan yang diperlukan untuk kegiatan audit belum bisa diperoleh dengan segera,
hal ini berpengaruh terhadap penyelesaian audit sesuai waktu telah direncanakan.
b. Audit yang dilaksanakan secara riil time belum maksimal karena auditor tidak bisa
mengikuti secara langsung melalui sistem di ULP.
Rencana Tindak Lanjut

a. Akan dicoba meminta data lebih awal atau pemilihan waktu audit mempertimbangkan
kesibukan unit kerja/calon auditan
b. Akan berkoordinasi dengan kepala ULP.

6. Upaya Pencegahan Korupsi


Dalam rangka mencegah terjadinya korupsi telah dilakukan upaya berupa kegiatan
pengelolaan laporan gratifikasi, pendampingan pengisian dan pengiriman Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggaran Negara (LHKPN) dan Laporan Harta Kekayaan Aparat Sipil
Negara (LHKASN), penanganan pengaduan berkadar pengawasan. Kegiatan telah

196
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

dilaksanakan tercapai 100 % kecuali untuk kegiatan penanganan pengaduan berkadar


pengawasan baru diadakan tahun 2016.

2015 2016 2017 2018 2019


Indikator Kinerja Capai Targe Capai Targe Capai Targe Capai Targe Capai
Target
an t an t an t an t an
a. Jumlah kegiatan
Pengelolaan 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
Laporan Gratifikasi
b. Jumlah kegiatan
pendampingan
penyusunan dan
1 1 1 1 1 1 1 1 2 2
pengiriman
LHKPN dan
LHKASN
c. Jumlah kegiatan
monitoring dan
penanganan
- - 12 12 12 12 12 12 12 12
pengaduan
berkadar
pengawasan

Permasalahan/hambatan :
Sampai dengan akhir tahun 2019 dari 661 wajib lapor LHKASN 622 orang sudah mengisi
dang mengirimkan LHKASN (94 %).
Rencana Tindak Lanjut
Mengkoordinasikan dengan atasan langsungnya agar bisa segera mengisi LHKASN.

Upaya untuk Meraih WTP dan Reformasi Birokrasi


A. Upaya meraih WTP
Untuk mempertahankan WTP telah dilakukan penguatan pengendalian
melalui perancangan Pengendalian Intern Pelaporan Keuangan (PIPK).
Berdasarkan hasil penilaian dapat dinyatakan bahwa pengendalian intern
pelaporan keuangan adalah memadai.

B. Reformasi Birokrasi
Pelaksanaan reformasi birokrasi dilaksanakan melalui upaya untuk memperoleh
predikat sebagai unit kerja yang berkatagori Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).
Walaupun telah gagal meraih WBK tetapi indikator WBK sebagian besar sudah
dilaksanakan karena melekat di unit kerja. Indikator WBK meliputi Manajemen
197
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Perubahan, Penataan Tata Laksana, Penataan Sistem Manajemen SDM,


Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja dan Penguatan
Peningkatan Pelayanan Publik.

B. REALISASI ANGGARAN

Laporan Keuangan berdasarkan SAIBA :

Laporan realisasi anggaran untuk periode yang berakhir 31 Desember 2019 dan 31
Desember 2018 (audited)

(Dalam Rupiah)
Th 2019 2018 (audited)
URAIAN CATATAN % thd Angg
ANGGARAN REALISASI REALISASI
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 68.160.386.000 59.555.618.694 87,38 60.482.282.461
JUMLAH PENDAPATAN 68.160.386.000 59.555.618.694 87,38 60.482.282.461

BELANJA B.2.
Belanja Pegawai B.3 48.255.062.000 47.931.437.995 99,33 46.668.688.861
Belanja Barang B.4 87.364.097.000 75.523.664.156 86,45 76.638.342.981
Belanja Modal B.5 16.752.734.000 10.525.758.090 62,83 15.323.920.206

JUMLAH BELANJA 152.371.893.000 133.980.860.241 87,93 138.630.952.048

Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) (74.425.241.547) (78.148.669.587)

Realisasi Penerimaan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 adalah
berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp 59.555.618.694 atau mencapai 87,38 %
dari estimasi Pendapatan-LRA yang ditetapkan sebesar Rp 68.160.386.000. Pendapatan RSJ-
RW terdiri dari Pendapatan Jasa Pelayanan RS, Pendapatan Jasa penyediaan Barang/Jasa
Lainnya dan Pendapatan Jasa Giro/bunga dari bank. Realisasi Belanja Negara pada TA 2019
adalah sebesar Rp 133.980.860.241 atau mencapai 87,93 % dari alokasi anggaran sebesar
Rp152.371.893.000.

Realisasi Penerimaan TA 2019 turun sebesar 1,53 % dari TA 2018. Penurunan realisasi
penerimaan pada tahun 2019 dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Penerimaan BPJS Kesehatan mengalami penurunan dari tahun 2018, Rawat Jalan turun
sebesar 19,66%, Rawat Inap turun sebesar 10,68%, disebabkan karena :
a. Diberlakukannya kebijakan rujukan berjenjang pasien BPJS, sehingga untuk daerah
yang memliki layanan psikiatri di PPK II, untuk pasien yang kontrol dilayani di lokasi asal.
198
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Selain itu ada beberapa kabupaten/kota yang sudah memilki pelayanan rawat inap
psikiatri sehingga pasien yang MRS ke RSJRW terutama adalah pasien dengan
kedaruratan psikiatri atau sub spesialistik
b. Adanya keterlambatan pembayaran klaim BPJS, klaim yang telah terbayar sampai
dengan akhir tahun 2019 adalah klaim sampai dengan bulan Agustus tahun 2019.

2. Penerimaan Jamkesda baik Rawat Jalan maupun Rawat Inap mengalami peningkatan yaitu
sebesar 107,32% untuk rawat jalan dan 20,19% untuk rawat inap hal ini karena adanya
Peraturan Gubernur Jawa Timur no. 138/2016 tentang Program Pembiayaan Kesehatan
Bagi Masyarakat Miskin yang tidak masuk pada kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN), Kartu Indonesia Sehat (KIS) maupun Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).
3. Penerimaan layanan Rehabilitasi Napza meningkat sebesar 67,87% jika dibandingkan
Tahun 2018, hal ini karena ada peningkatan jumlah pasien Napza
4. Penerimaan dari pasien umum/perorangan mengalami peningkatan untuk pelayanan rawat
jalan sebesar 50,40% karena peningkatan jumlah kunjungan di klinik psikiatri forensik dan
assesment dan klinik psikiatri anak remaja, sedangkan untuk pelayanan rawat inap
mengalami penurunan sebesar 12,77%, dengan salah satu faktor penyebab karena
beberapa kabupaten/kota yang sudah memilki pelayanan rawat inap psikiatri sehingga
pasien yang MRS ke RSJRW terutama adalah pasien dengan kedaruratan psikiatri atau
sub spesialistik dan kecenderungan penurunan rata rata lama rawat inap karena
optimalisasi clinical pathway
5. Penerimaan kedaruratan mengalami peningkatan 11,38% jika dibandingkan tahun
sebelumnya, hal ini karena adanya peningkatan kunjungan karena implementasi sisrute,
upaya PKRS dalam pembebasan pasung, meningkatnya jejaring
Dari sisi kualitas terdapat peningkatan jenis kasus yang memenuhi kriteria gawat darurat.
6. Penerimaan dari layanan penunjang meningkat sebesar 20,31% dari tahun 2018 karena:
a. Terdapat peningkatan jumlah pemeriksaan laboratorium tahun 2019 seiring dengan
peningkatan pelayanan medical check up
b. Terdapat peningkatan pemeriksaan radiologi karena adanya kerjasama pemerikasaan
radiologi dengan beberapa RS sekitar.
c. Penerimaan pelayanan farmasi naik sebesar 16% pada tahun 2019
7. Penerimaan dari layanan Pendidikan dan peneilitian pada tahun 2019 turun sebesar 0,97%
dari tahun 2018.
8. Penerimaan lainnya terdiri dari penerimaan dari pemanfaatan aset rumah sakit dan
penerimaan jasa perbankan meningkat sebesar 25,74% dari tahun 2018, karena adanya
pemanfaatan kas untuk investasi jangka pendek dalam bentuk deposito.
199
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Tabel Kenaikan/Penuruanan Realisasi Pendapatan dan Belanja RSJ-RW TA 2019


Th 2019 2018 (audited) KENAIKAN
URAIAN CATATAN %
REALISASI REALISASI (PENURUNAN)
A B C=A- B D = C/B X 100%
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 59.555.618.694 60.482.282.461 (926.663.767) -1,53%
JUMLAH PENDAPATAN 59.555.618.694 60.482.282.461 (926.663.767) -1,53%

BELANJA B.2.
Belanja Pegawai B.3 47.931.437.995 46.668.688.861 1.262.749.134 2,71%
Belanja Barang B.4 75.523.664.156 76.638.342.981 (1.114.678.825) -1,45%
Belanja Modal B.5 10.525.758.090 15.323.920.206 (4.798.162.116) -31,31%

JUMLAH BELANJA 133.980.860.241 138.630.952.048 (4.650.091.807) -3,35%


Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) (74.425.241.547) (78.148.669.587) 3.723.428.040 -4,76%

Dibandingkan dengan tahun 2018, realisasi belanja pada tahun 2019 secara total
mengalami penurunan sebesar 3,35%. Penurunan tersebut tidak terjadi pada semua jenis
belanja. Belanja yang mengalami kenaikan yaitu belanja pegawai yang meningkat sebesar
2,71% dari tahun 2018. Penjelasan atas kenaikan/penurunan realisasi belanja dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Belanja Pegawai
Realisasi belanja pegawai pada tahun 2019 sebesar Rp. 47.931.437.995, naik sebesar
2,71% dari belanja tahun 2018 yang terealisasi sebesa Rp. 46.668.688.861. Hal ini
disebabkan pada tahun 2019 terdapat pengalihan pembayaran gaji untuk 23 orang CPNS
yang semula dibayarkan oleh Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan menjadi
dibayarkan oleh RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang dan adanya kenaikan jumlah
pembayaran THR karena perubahan kebijakan pembayaran THR yang semula tanpa
memasukkan tunjangan menjadi dengan tunjangan pada tahun 2019.

2. Belanja Barang
Total realisasi belanja barang pada tahun 2019 sebesar Rp. 75.523.664.156, turun
sebesar 1,45% dari realisasi belanja barang tahun 2018 sebesar Rp. 76.638.342.981. Hal ini
disebabkan karena :

a. Belanja Keperluan Perkantoran, meningkat sebesar 11,43% dari tahun 2018. Belanja
keperluan perkantoran terdiri dari belanja media informasi rumah sakit, konsumsi rapat,
biaya langganan surat kabar, foto copy, belanja pengamanan kantor dan CS.
Peningkatan terjadi pada realisasi belanja media informasi rumah sakit karena adanya

200
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

peningkatan kegiatan promosi pelayanan, peningkatan belanja konsumsi rapat dan


kenaikan kontrak pengadaan pengamanan kantor.
b. Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh, realisasi belanja penambah daya tahan tubuh
naik sebesar 6,11% dari tahun 2018.
c. Belanja Pengiriman Surat Dinas, Pada tahun 2019 belanja pengiriman surat dinas
meningkat sebesar 24,75% dari tahun 2018. hal ini disebabkan adanya kenaikan tarif
biaya pengiriman surat sedangkan volume pengiriman dokumen menurunn karena
adanya upaya efisiensi dengan cara pengiriman dokumen secara online.
d. Honor Operasional Satker, realisasi pembayaran honor operasional satker turun sebesar
8,86% dari tahun 2018, hal ini disebabkan karena terhitung mulai bulan Oktober tahun
2019 honor beberapa anggota pengelola keuangan, pejabat pengadaan dan pengelola
SAI sudah tidak lagi dibayarkan melalui anggaran RM karena sudah dimasukkan dalam
mekanisme remunerasi.
e. Belanja Barang Persediaan Lainnya, berupa pengadaan bahan bakar mesin (LPG
Binatu dan Gizi, BBm Binatu, IPAL, Gizi, IPSRS), sebesar Rp. 707.870.500 turun dari
belanja BBM mesin pada tahun 2018 karena adanya upaya efisiensi.
f. Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Lainnya, terdiri dari Belanja bahan
kebersihan, pengharum ruangan dan tissue, terealisasi sebesar Rp. 265.833.519 turun
sebesar 45,85% dari tahun 2018 karena ada penggunaan beberapa bahan kebersihan
hasil pengadaan tahun sebelumnya yang masih bisa digunakan sehingga tidak
dilakukan proses pengadaan baru.
g. Belanja Pemeliharaan Jaringan, berupa pemeliharaan jaringan air bersih dan air kotor
pada tahun 2019 sebesar Rp. 284.450.000, turun sebesar 65,91% dari tahun 2018.
Disebabkan karena pada tahun 2019 area pemeliharaan lebis kecil dan jenis pekerjaan
lebih ringan, sedangkan pada tahun 2018 biaya yang dibutuhkan lebih besar karena
area pekerjaan lebih luas dan lebih rumit.
h. Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin, pada tahun 2019 turun sebesar 19,56% dari
tahun 2018 diantaranya disebabkan karena adanya penurunan konsumsi BBM karena
adanya kebijakan kendaraan dibawah tahun 2007 tidak lagi digunakan untuk
operasional.
i. Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan, belanja pemeliharaan gedung dan
bangunan mengalami penurunan pada tahun 2019 sebesar 26,83% disebabkan karena
adanya penurunan jumlah subsidi dari anggaran RM, sehingga perlu dilakukan
pengalokasian anggaran di BLU.
j. Belanja Langganan Listrik, belanja langganan listrik pada tahun 2019 naik sebesar
4,20% Peningkatan disebabkan karena peningkatan konsumsi energi listrik (kwh) karena
201
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

penambahan jumlah peralatan elektronik dan penambahan jaringan listrik dari


penyerahan kembali bangunan poltekkes ke RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat.
k. Belanja Langganan Air, belanja langganan air pada tahun 2019 naik sebesar 6,11%.
Peningkatan disebabkan karena adanya penambahan biaya langganan air pada gedung
yang dilakukan penyerahan kembali oleh poltekkes ke RSJ-RW.
l. Belanja Langgana Daya dan Jasa Lainnya, meningkat sebesar 14,06% dari tahun 2018
karena peningkatan biaya langganan bandwith internet pada tahun 2019 karena
peningkatan penggunaan aplikasi online untuk laporan ke pusat dan peningkatan jumlah
pengguna internet di rsjrw krn kebutuhan penyampaian data yang terintegrasi sehingga
diperlukan bandwith yang lebih besar.
m. Belanja Barang Konsumsi, Belanja kebutuhan ATK meningkat sebesar 8,96%
Peningkatan pada belanja pengadaan ATK karena kebutuhan yang meningkat pada
tahun 2019 baik untuk klaim maupun kegiatan administrasi.
n. Belanja Obat, Realisasi belanja obat pada anggaran RM meningkat karena peningkatan
alokasi belanja obat di RM, secara keseluruhan realisasi belanja obat pada tahun 2019
turun dari tahun 2018 disebabkan karena kebijakan rujukan berjenjang yang
mengakibatkan penurunan jumlah pasien sehingga kebutuhan pembelian obat juga
mengalami penurunan.
o. Beban Gaji dan Tunjangan, mengalami peningkatan karena realisasi pembayaran
remunerasi pada tahun 2019 meningkat karena terhitung mulai Juni tahun 2019
pembayaran remunerasi ditetapkan sebesar 51% dari penerimaan berdasarkan
persetujuan dari Dirjen Yankes.
p. Beban Jasa, mengalami peningkatan karena kenaikan tarif BPJS yang dibayarkan untuk
pegawai non pns, pelaksanaan outsourcing binatu pada tahun 2019 sebagai upaya
peningkatan pelayanan binatu, dan alokasi belanja gaji dan uang makan non pns pada
tahun 2019 pada kelompok belanja jasa.
q. Belanja Barang dan Jasa BLU Lainnya, mengalami peningkatan karena adanya realisasi
kegiatan capacity building pada tahun 2019 dan peningkatan realisasi belanja dropping
sebagai akibat peningkatan volume dropping sebagai upaya menurunkan avlos dan
bentuk kepedulian RSJ-RW terhadap pasien yang belum dijemput oleh keluarga
sedangkan kondisi sudah baik.

3. Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal pada tahun 2019 sebesar Rp. 10.525.758.090 turun 31,31%
dari tahun 2018 yang terealisasi sebesar Rp. 15.323.920.206. Belanja modal peralatan dan
mesin pada tahun 2019 berupa pengadaan alat kesehatan dan non alkes. Belanja modal
202
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

peralatan dan mesin pada tahun 2018 terealisasi sebesar Rp.6.977.497.500 berupa
pengadaan CT Scan, dan pada tahun 2019 terealiasi sebesar Rp.678.096.000 berupa
pengadaan Washer Desinfektor CSSD dan mesin Anastesi Instalasi Bedah. Belanja modal
peralatan dan mesin pada tahun 2018 digunakan untuk pengadaan sepeda motor roda 3
yang digunakan untuk operasional IPSRS senilai Rp. 93.085.341 dan pengadaan peralatan
non alkes senilai Rp. 2.954.806.510 dan belanja pengadaan peralatan kesehatan senilai Rp.
93.085.341.

Realisasi belanja modal gedung dan bangunan dari alokasi anggaran RM pada tahun
2018 sebesar Rp. 672.530.355 dan sebesar Rp. 5.286.055.380 pada tahun 2019. Pada
tahun 2018 berupa rehab berat gedung penunjang untuk kegiatan rehabilitasi pasien (gedung
bina jiwa, gedung loundry dan pembangunan rumah sampah) dan pada tahun 2019
dilakukan pembangunan untuk rehab berat ruang rawat inap, pagar rawat inap dan Bina Jiwa
I.

Pada tahun 2019 terdapat realisasi Belanja modal fisik lainnya. Pada tahun 2018
digunakan untuk pengadaan Laboratory Information System, sedangkan pada tahun 2019
digunakan untuk pengadaan jasa konsultansi LMAN dalam rangka optimalisasi pemanfaatan
aset RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat.

203
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Laporan Operasional Badan Layanan Umum untuk periode TA 2019 dan 2018
(Dalam Rupiah)

204
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Neraca Per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018


(DalamRupiah)

205
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

%
NO URAIAN TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 2018 /
2019
1 BPJS Kesehatan
10.955.125.17
a.Rajal 9.187.104.031 14.283.744.143 15.882.635.097 12.760.266.290 80%
4
b.Ranap 21.939.410.201 19.582.616.768 22.396.655.109 22.757.182.434 20.326.031.912 89%
2 Jamkesda
a.Rajal 81.206.377 55.157.472 104.160.500 1.340.229.900 2.707.003.900 202%
b.Ranap 5.977.099.953 4.569.978.432 7.249.327.747 6.682.010.200 8.102.562.903 121%
3 IPWL/BNN 1.177.140.669 1.001.088.481 1.029.729.288 688.263.951 1.155.336.890 168%
Umum/Bayar
4
Tunai
a.Rajal 651.586.700 742.868.800 625.124.700 689.593.000 915.615.500 133%
b.Ranap 2.576.633.147 2.467.253.602 2.237.621.046 2.249.963.177 1.962.550.201 87%
5 IGD 143.430.100 140.570.050 147.779.400 126.713.500 141.135.900 111%
6 Penunjang 1.676.808.717 1.644.733.029 1.525.993.790 1.362.479.284 1.656.312.561 122%
7 Diklat 4.963.575.500 4.735.695.940 5.043.636.460 6.032.867.280 5.936.546.400 98%
Sewa-
8 1.884.977.363 1.781.247.571 1.687.125.349 2.570.901.487 3.505.703.152 136%
sewa/Lainnya

TOTAL 50.258.972.758 47.658.335.319 56.330.897.532 60.382.839.301 59.169.065.609 98%

TABEL PENERIMAAN BLU LIMA TAHUN TERAKHIR (2015-2019)

Realisasi penerimaan Tahun 2019 sebesar Rp. 59.169.065.609,- atau turun sebesar 2 % dari
Tahun 2018. Penerimaan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat terdiri dari penerimaan layanan
kesehatan, penerimaan pendidikan dan pelatihan juga penerimaan sewa lahan dan jasa
lainnya, sebagian bahwa penerimaan di tahun 2019 mengalami penurunan, hal ini disebabkan
karena :

• Klaim BPJS Kesehatan baik rawat Rawat maupun rawat inap untuk bulan September s/d
Desember 2019 belum terbayar serta klaim obat mulai bulan Juli s/d Desember 2019
belum terbayarkan.

BPJS Kesehatan
Rp25.000.000.000
Rp20.000.000.000
Rp15.000.000.000
Rp10.000.000.000 Rajal
Rp5.000.000.000 Ranap
Rp- Ranap
Tahun Rajal
2016 Tahun
2017 Tahun
2018 Tahun
2019
206
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

• Penerimaan Jamkesda Rawat Jalan sangat signifikan yaitu lebih dari 1000%, hal ini
karena pengembangan jejaring dengan Faskes Daerah, tenaga sosial (TKSK) Kab/Kota.
• Program Desa Siaga, pembinaan Puskesmas terkait dengan sistem rujukan, Program
Bebas Pasung dan penanganan ODGJ di Wilayah Jatim.

Jamkesda

Rp9.000.000.000
Rp8.000.000.000
Rp7.000.000.000
Rp6.000.000.000
Rp5.000.000.000
Rp4.000.000.000 Rajal

Rp3.000.000.000 Ranap
Rp2.000.000.000
Rp1.000.000.000
Rp- Ranap
Tahun 2016 Rajal
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019

Grafik Penerimaan Tahun 2019

SUMBER PENERIMAAN
Diklat; Sewa / Lain-lain;
5.936.546.400 3.505.703.152
Penunjang;
1.656.312.561
IGD; 141.135.900

Umum;
2.878.165.701

IPWL;
1.155.336.890 BPJS;
33.086.298.202
Jamkesda;
10.809.566.803

207
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Pengelolaan Piutang Layanan


Perbandingan Total Piutang Pasien Umum Perseorangan Tahun 2018 Dengan Tahun 2019

TOTAL PIUTANG
BULAN
TAHUN 2018 TAHUN 2019
Januari 2.210.078.767 2.254.502.583
Pebruari 2.237.260.476 2.229.679.480
Maret 2.269.976.510 2.282.094.096
April 2.288.901.348 2.281.433.278
Mei 2.308.838.581 2.314.797.903
Juni 2.314.200.090 2.341.543.538
Juli 2.332.630.642 2.329.399.483
Agustus 2.348.081.979 2.353.431.642
September 2.392.014.247 2.386.504.247
Oktober 2.393.183.582 2.395.914.768
Nopember 2.396.048.065 2.395.483.070
Desember 2.397.376.699 2.389.059.365

Perbandingan Piutang Pasien

2.400.000.000
2.350.000.000
2.300.000.000
2.250.000.000
2.200.000.000
2.150.000.000
2.100.000.000

2018 2019

Penyebab Kenaikan Piutang :

1. Piutang sebelumnya dari tahun ke tahun tinggi secara kumulatif

2. Adanya Kebijakan untuk memperbolehkan pasien pulang dengan membuat Surat


Pernyataan Hutang.

208
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

3. Tidak ada Keharusan untuk pasien membayar Uang Titipan Perawatan.

4. Sebagian penanggung jawab yang ternyata bukan anggota Keluarga sehingga tidak
bertanggung jawab atas pembayaran

Perbandingan Penambahan Piutang Pasien Umum Perseorangan Tahun 2018 dan Tahun 2019

Bulan 2018 2019

Janari 6.416.636 50.915.965

Februari 32.536.053 8.765.724

Maret 47.208.547 16.950.556

April 27.802.323 1.932.168

Mei 23.601.150 7.343.232

Juni 12.793.729 28.443.448

Juli 24.883.453 -

Agustus 21.632.237 6.114.623

September 49.885.883 -

Oktober 4.269.335 3.396.069

Nopember 15.862.904 986.577


Desermber 2.657.255 1.512.730

Perbandingan Penambahan Piutang Pasien Umum Perseorangan

60.000.000
50.000.000
40.000.000
30.000.000
20.000.000
10.000.000
0

2018 2019

Penyebab Bertambahnya Piutang:

1. Pasien pulang masih ada kekurangan biaya dan menulis Surat Pernyataan
kesanggupan pembayaran.

209
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

2. Pasien yang tidak pernah di besuk oleh keluarga sehingga tagihan membengkak dan di
lakukan pemulangan kolektif.
3. Penanggung jawab yang bukan merupakan keluarga dekat dari pasien.

Perbandingan Pengurangan Piutang Pasien Umum Perseorangan Tahun 2018 & Tahun 2019

Total Piutang
Bulan
2018 2019
Januari 2.052.945 6.492.149
Pebruari 5.354.344 16.346.720
Maret 14.492.513 4.832.970
April 8.877.485 9.400.238
Mei 3.663.917 1.383.910
Juni 7.432.220 1.100.000
Juli 6.452.891 3.231.159
Agustus 6.180.900 764.960
September 5.953.615 5.510.000
Oktober 3.100.000 664.883
Nopember 12.998.421 1.551.572
Desember 1.328.621 9.830.064

Perbandingan Pengurangan Piutang Pasien Umum Perseorangan

20.000.000

15.000.000

10.000.000

5.000.000

2018 2019

Pembayaran Fluktuatif:

1. Pihak RS tidak bisa memperkirakan pelunasan pasien karena sering sekali pasien yang
melakukan pembayaran tersebut terpaksa membayar karena terdeteksi memiliki hutang
saat melakukan pendaftaran untuk kontrol.

210
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

2. Adanya kemauan pasien untuk melakukan angsuran meskipun dengan nominal yang
relatif kecil.

Upaya yang telah dilakukan untuk menekan kenaikan Piutang:

1. Mewajibkan untuk membuat Surat Pernyataan Hutang dan Fotokopi KTP serta nomor
telepon yang bisa di hubungi

2. Melakukan pemberitahuan via telepon saat Surat Pernyataan sudah Jatuh Tempo

3. Melayangkan surat Penagihan dari Tagihan 1 sampai 3 via pos

4. Menyampaikan informasi Biaya Rawat Inap kepada keluarga pasien saat besuk untuk
pasien yang sudah lama dirawat tentang pembiayaan yang sudah tinggi.

5. Menjalankan Aplikasi untuk mendeteksi pasien saat melakukan kontrol.

6. Memberikan informasi tentang kemudahan pembayaran via transfer Bank

7. Penyerahan Piutang ke KPKNL yang sudah memenuhi syarat dan sudah melalui tahap
Tagihan I, Tagihan II dan Tagihan III

Segera menindaklanjuti Piutang yang sudah terbit PSBDT agar nantinya bisa dihapuskan
secara Mutla

211
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

BAB VI
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen bisnis dan memenuhi tuntutan


pelayanan prima dari masyarakat, maka RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
sebagai instansi PK-BLU berkewajiban memenuhi persyaratan administratif yaitu
kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan. Dengan tercapainya Lulus
Akreditasi Paripurna dari KARS Tahun 2015 dan revisitasi tahun 2016 dan 2017 dan
telah meraih predikat Internasional SNARS Ed. 1 pada tahun 2019 serta audit mutu ISO
9001-2015 oleh SGS sebagai tolak ukur dalam memenuhi kualitas pelayanan untuk
kepuasan masyarakat dan keselamatan pasien kedepan harus dipertahankan budaya
kinerja sesuai dengan standar akreditasi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang Tahun 2019
disusun sebagai pelaksanaan tugas, tanggung jawab dan kewajiban untuk pelaksanaan
program kerja sesuai sasaran strategis, program dan kegiatan. Sistematika penyusunan
laporan ini mengacu pada surat Sekretaris Ditjen Pelayanan Kesehatan Nomor
PR.05.04/I.1/367/2020 tanggal 8 Januari 2020 tentang penyusunan dan penyampaian
LAKIP TA 2019 dan berpedoman sesuai Permen PAN dan RB No. 53 Tahun 2014.
Seluruh jajaran RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang telah bekerja giat untuk
meningkatkan produktifitas secara efektif efisien khususnya dalam bidang pelayanan,
organisasi, sumber daya manusia, keuangan dan sarana prasarana. Guna mewujudkan
hal tersebut diperlukan komitmen dan integritas yang tinggi dari semua pihak melalui
berbagai perubahan yang harus diciptakan dan dilaksanakan secara konsisten,
sistimatis, terencana dan berkesinambungan.
Secara umum target indikator kinerja yang ditetapkan dalam Rencana Kerja
Tahun 2019 dapat tercapai secara optimal.
Beberapa indikator capaian kinerja dapat disimpulkan sebagai berikut:
Kinerja Direktorat Medik dan Keperawatan untuk pertumbuhan kunjungan rawat jalan
tercapai 94,41% dan menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu. Untuk

212
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

pertumbuhan kunjungan rawat darurat tercapai 99,2% mengalami kenaikan dibanding


tahun 2018. Sedangkan pertumbuhan Hari Perawatan Rawat Inap tercapai 92% turun
dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi mengalami peningkatan
yang sangat signifikan menercapai 136%, Pertumbuhan pemeriksaan ECT 64%
menurun selama tahun 2019 walaupun dengan tambahan ECT premedikasi.
Pertumbuhan rehabilitasi fisik dan mental hanya mencapai 68%. Dalam hal
mendukung JKN untuk penulisan resep sesuai dengan Formularium Nasional tercapai
96,19% sesuai dengan kebijakan dalam pemakaian obat Formularium Nasional . BOR
menurun dari 74,93% tahun 2018 menjadi 68,64 % pada tahun 2019 karena
pelaksanaan MOU dengan kabupaten/kota.
Dalam rangka memenuhi mutu layanan dan mutu klinik di masyarakat beberapa
indikator sesuai dengan standar Nasional yaitu: Mutu Layanan Emergency Respon
Time tercapai 1 menit 10 detik, waktu tunggu rawat jalan 56 menit 32 detik melebihi
dari standar 60 menit. Length Of Stay masih terlalu lama yaitu 46,41 tahun 2018 dan
tahun 2019 dapat dipangkas menjadi 34,94 hari, waktu tunggu sebelum ECT 1 hari
sudah memenuhi standar, waktu tunggu Laboratorium 40 menit 11 detik sudah cukup
terpenuhi dan melebihi dari capaian tahun sebelumnya. Waktu Tunggu Hasil Radiologi
2 jam 9 menit sudah terpenuhi. Untuk Mutu Klinik angka kematian di Gawat Darurat 0%
tercapai, Angka kematian > 48 jam hanya 0,38‰. Tidak ada kematian setelah
dilakukan ECT . Angka Infeksi nosokomial untuk luka fiksasi 0,014%, dermatomikosis
0,0035%, Scabies 0,001% dan postural hipotensi 0,005% sehingga angka infeksi
nosokomial masih dalam kriteria baik ( Haper 0,4% dengan skor maksimal 4 )
Kinerja Direktorat SDM dan Pendidikan adanya Pada 2019 adanya penurunan
jumlah pegawai sebanyak 23 orang. Hal ini dapat dilihat pada jumlah pegawai yang
pensiun, pindah keluar dan meninggal, serta adanya penambahan pegawai yang masuk
dari CPNS. Pada tahun 2018 terjadi pergantian pimpinan Direktur Keuangan dan
Administrasi Umum yang saat ini di jabat oleh Istoe Heroe Widodo, SE. serta Direktur
SDM dan Pendidikan yang saat ini dijabat oleh dr. Ika Nurfarida Sp. KJ. Dan
perombakan dibeberapa jabatan di tingkat struktural maupun fungsional, kinerja tetap
berjalan dengan dengan melakukan efisiensi dan efektifitas pegawai.

213
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Kegiatan pengelolaan kesejahteraan pegawai yang meliputi pengelolaan BPJS,


TASPEN, cuti pegawai, uangduka, tali asih, pemeriksaan kesehatanpegawai, uang
makan pegawai PNS dan pengelolaan pegawai Non PNS sudah sesuai dengan target.
Terkait pengelolaan cuti pegawai, tercapai sesuai target yang telah di tetapkan, namun
dalam pelaksanaanya cuti mengalami perubahan yaitu pada cuti bersama yang telah
ditetapkan oleh presiden tidak mengurangi cuti tahunan yang pada tahun sebelumnya
mengurangi. Terkait pengelolaan BPJS Kesehatan bagi pegawai non PNS tercapai
sesuai target. Untuk kesejahteraan pembiayan pegawai Non PNS dibiayai dari dana
BLU. Kepuasan pegawai tercapai 88,09%, tercapainya budaya pegawai berperilaku
sesuai budaya kinerja 82,4% dan belum memenuhi target sebesar 85%.
Kegiatan penatausahaan pegawai pada tahun 2019 sejumlah 10 kegiatan yang
meliputi: pengusulan KARIS/KARSU, pengusulan KARPEG, pembuatan surat tugas,
pembuatan Surat Keputusan DIRUT, mengagendakan surat, administrasi kepegawaian
lainnya, meng-update SIMKA online, merekap data ketenagaan bulanan, pengusulan
kenaikan gaji berkala dan meng-update dan membuat DUK semua kegiatan tercapai
sesuai target yang di tetapkan, namun terkait dengan Update SIMKA terdapat kendala
kurangnya data pendukung dalam Update SIMKA karena pegawai tidak melapor jika
terjadi perubahan data dikarenakan pegawai kurang memahami kepentingan Update
SIMKA. Pelaksanaan survei penilaian budaya kerja pegawai telah terlaksana dengan
menggunakan sistem online dengan google form.
Program di Bagian Diklit untuk pertumbuhan peserta didik Kedokteran tahun 2019
mengalami penurunan dan tercapai mencapai 96% sehingga mengalami penurunan
sebesar 4% dibanding tahun 2018. Layanan praktikan mahasiswa S1 psikologi
menurunt mencapai 85,5%. Rata -rata jam pelatihan karyawan terapai 239,5% tahun
2018 namun prosentase pegawai yang mendapatlan pelatihan>20 JPL/tahun hanya
tercapai 57%. Penelitian yang dipubllikasikan tercapai 2 penelitian. Capaian pelayanan
magang tahun 2019 tercapai 160%.
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang juga sebagai RS Pendidikan dan tahun
2018 adalah maintenance dokumen RS Pendidikan serta persiapan dokumen IPKP
untuk survey SNARS Ed. 1 yang telah disurvey awal tahun 2019. dan layanan unggulan
psikogeriatri. Layanan kunjungan tahun 2019 tetap dipertahankan karena ada

214
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

beberapa institusi yang telah bekerja sama dengan RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat
untuk praktik kerja lapangan juga rutin mengirimkan mahasiswanya untuk kunjungan
terlebih dahulu
Survey Kepuasan peserta didik tercapai 83,91% disebabkan kekurang puasan pada
prosedur pelayanan dan akomodasi .Visitasi Penetapan Rumah Sakit Pendidikan
Afiliasi sudah dilaksanakan ditahun 2018 dan 4 tahun lagi akan dilakukan visitasi
kembali untuk penetapan Rumah Sakit Pendidikan namun penilaian elemen setiap
tahun dilakukan melalui survey Snars pada pokja IPKP.
Kinerja Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum sesuai indikator Tingkat
Kesehatan BLU berdasarkan Perdirjen PB No. 24 Tahun 2018 dan ditetapkan dalam
Target Kinerja dalam Rencana Kerja Tahun 2018. Target penetapan kinerja/ Tapja
tahun 2019 diusulkan pada bulan Januari 2019 sebesar 81,12%. Adapun realisasinya
pada Tahun 2019 tercapai 80,90 (kategori BAIK AA) sehingga target tidak tercapai
dengan rincian aspek keuangan tercapai 21,35 dan aspek pelayanan tercapai 59,55.
Realisasi belanja pegawai pada tahun 2019 sebesar Rp. 47.931.437.995,-
meningkat sebesar 2,71%. Realisasi Belanja Barang pada tahun 2019 sebesar Rp.
75.523.664.156,- turun sebesar 1,45%. Belanja modal pada tahun 2019 adalah Rp.
10.525.758.090,- pada tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 31,31% dibanding
tahun 2018.
Dilakukan reskonsiliasi sarana prasarana yaitu Barang Milik Negara/ BMN secara
berkala dengan aplikasi SIMAK-BMN/SIMAN dan SAIBA Rekonsiliasi realisasi
anggaran setiap bulan dan setiap triwulan baik secara internal maupun dengan KPPN
Malang. Dilakukan audit secara internal oleh SPI dan dengan KAP dengan hasil
penilaian WTP untuk pelaporan yang sudah berjalan. Pemanfaatan teknologi Informasi
dalam setiap kegiatan pelayanan keuangan, pelayanan pengadaan Barang dan Jasa
dan juga untuk kegiatan di bawah Direktorat keuangan dan Administrasi Umum.

Untuk mewujudkan pelayanan prima dan kepuasan pelanggan telah dilaksanakan


survei kepuasan pelanggan IKM dengan nilai 84,57 ( kategori BAIK ). Dan
penanganan komplain yang masuk telah dapat direspon seluruhnya. Walaupun tidak
semua komplain dapat ditangani dengan segera terutama yang berkaitan dengan

215
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

sarana prasarana.Budaya kinerja harus tetap dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi
untuk mempertahankan AKREDITASI Internasional.

B. Saran dan Tindak Lanjut

1) Mendorong seluruh unit kerja melakukan kajian untuk lebih memahami kekuatan,
kelemahan, peluang, serta ancaman sesuai dengan analis SWOT pada kuadaran II
dalam mengelola potensi sumber daya untuk menghasilkan kinerja pelayanan dan
peningkatan pendapatan operasional BLU.
2) Dengan tersusunnya LAKIP tahun 2019 diharapkan dalam penyusunan RSB
RSJRW tahun 2020 – 2024 perlu di jabarkan dalam Rencana Kinerja Tahunan yaitu
RBA Tahun 2020 disertai target yang rasional sebagai pedoman dalam
melaksanakan kinerja tahun berjalan dan perlu lebih dipertajam lagi untuk matrik
keterkaitan sasaran strategis dan program kerja.
3) Perlunya tindak lanjut penyelesaian masalah sesuai dengan rekomendasi yang
ditentukan pada setiap tabel indikator sasaran strategis dan penetapan kinerja
dalam IKU RSB, IKI IKT Dirut, Tingkat Kesehatan dan Indikator Mutu khususnya
untuk realisasi yang belum mencapai target.
4) Perlunya peningkatan promosi dan prevensi kesehatan jiwa melalui pemantapan
kerjasama jejaring pelayanan kesehatan jiwa di seluruh kabupaten/kota se provinsi
Jawa Timur untuk mendukung sistem rujukan berkaitan dengan Jaminan
Kesehatan Nasional.
5) Perlunya mengupayakan pengembangan jejaring kerjasama operasional untuk
pelayanan unggulan psikogeriatri dan pelayanan yang lain, peningkatan promosi
layanan kesehatan jiwa usia lanjut, dan memperkenalkan pusat pelayanan nasional
psikogeriatri dengan fasilitas yang lengkap.
6) Perlunya monitoring dan evaluasi kebutuhan SDM dengan mengupdate Analisis
Beban Kerja secara online yang sudah dilakukan sehingga didapatkan kebutuhan
sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan organisasi rumah sakit.

216
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

7) Perlunya meningkatan kompetensi SDM untuk mencapai persyaratan kompetensi


dan kredensial/rekredensialing untuk mempertahankan Akreditasi “Lulus
Internasional” SNARS Ed.1.
8) Perlunya pengembangan kualitas pelayanan pendidikan, pelatihan dan penelitian
untuk mendukung potensi sebagai rumah sakit jiwa pendidikan
9) Perlunya koordinasi, komunikasi, dan informasi dengan seluruh unit kerja secara
lebih intensif agar kegiatan penelitian internal dapat terlaksana.
10) Perlunya kerjasama lintas profesi dan mengembangkan inovasi program rehabilitasi
mental yang berfokus kemandirian pasien dengan waktu relative lebih pendek agar
pasien mampu beradaptasi kembali dengan lingkungan rumah/ keluarga/
masyarakat.
11) Perlunya monitoring pelaksanaan pengadaan B/J secara efektif, transparan dan
akuntabel mendukung reformasi birokrasi.
12) Mengembangkan pelayanan rawat jalan diluar ruang lingkup pelayanan yang
difasilitasi oleh PBJS, yang mempertimbangkan kebutuhan masyarakat, yaitu
pelayanan yang berbasis preventif dan promotif.
13) Melakukan monitoring dan evaluasi proses pengurusan ijin peralatan medis
dengan mempertimbangkan target waktu dan manajemen risiko yang obyektif.
14) Implementasi manajemen HTA untuk investasi alat medis yang berbiaya tinggi.
15) Update regulasi yang berkaitan dengan pelayanan medis, untuk mengupayakan
kualitas dan produktifitas pelayanan tetap produktif.
16) Mendorong setiap unit kerja untuk membangun inovasi pelayanan melalui
monitoring dan evaluasi pencapaian mutu dan produktivitas.
17) Melakukan upaya “social marketing‟ melalui aktivitas-aktivitas edukasional di
komunitas yang menjadi sasaran kegiatan PKRS.
Membangun tim pemasaran yang handal yang mampu mengakomodir kebutuhan
pemasaran di masing masing unit pelayanan

217
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

LAMPIRAN
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat

Anda mungkin juga menyukai