Anda di halaman 1dari 5

Secara umum, proses pembentukan mineral dapat terbentuk karena :

1. Proses mineralisasi, diakibatkan oleh aktivitas magma.


2. Proses alterasi, yaitu mineral hasil ubahan dari mineral yang telah ada karena suatu
faktor.
Pada proses pembentukan mineral baik secara mineralisasi dan alterasi tidak terlepas dari
faktor-faktor tertentu.
Menurut M. Bateman, proses pembentukan mineral dapat dibagi atas beberapa proses yang
menghasilkan jenis mineral tertentu :
1. Proses magmatis
2. Proses pegmatisme
3. Proses Pneumatolisis
4. Proses Hydrotermal
5. Proses Replacement / Metasomatic
6. Proses Sedimenter
7. Proses Evaporasi
8. Supergen enrichment
9. Metamorfisme
Proses Magmatis
 Proses ini sebagian besar berasal dari magma primer yang bersifat ultra basa, lalu
mengalami pendinginan dan pembekuan membentuk mineral-mineral silikat dan bijih.
 Pada temperatur tinggi (> 600˚C) stadium liquido magmatis mulai membentuk mineral-
mineral, baik logam maupun non-logam.
Asosiasi mineral yang terbentuk sesuai dengan temperatur pendinginan saat itu Proses magmatis
dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1. Early magmatis, proses dimana mineral yang terjadi lebih cepat dari membekunya batuan
silikat dan dipisahkan oleh silikat, terbagi atas:
- Disseminated (dihamburkan) yaitu mengkristalnya mineral-mineral terpencar/dihamburkan
tanpa adanya konsentrasi, contohnya Intan
- Segregasi (pemisahan) terjadi dari hasil gravity differentiation dan akumulasi dari mineral-
mineral, contohnya Crhomite
- Injeksi, bijih mineral terkonsentrasi oleh adanya kristalisasi diff kemudian massa ini
menerobos masuk ke dalam celah batuan sekelilingnya Contohnya Kiruna
2. Late magmatis, proses yang menghasilkan kristal setelah terbentuk batuan silikat sebagai
bentuk sisa magma yang lebih kompleks dan mempunyai corak dengan variasi yang lebih
banyak, terbagi atas :
- Residual liquid segregation, proses dimana residual magma umumnya lebih kaya akan silikat
alkali dan uap air menerobos keluar dari rongga-rongga kristal dari dapur magma dan
mengkristal tanpa perpindahan, contohnya magmatis Taberg
- Residual liquid injection, residual magma yang banyak mengandung Fe menerobos keluar ke
tempat yang tekanannya lebih rendah ke dalam celah atau perlapisan batuan, contohnya
magmatis Adirondack
Immiscible (tak dapat dicampur) liquid segregation, pada saat pendinginan liquid magma
memisah membentuk bagian yang tidak bisa bercampur mengumpul pada dasar sumber magma
membentuk larutan yang terpisah. contohnya sulfide di Insizwa
- Immiscible liquid injection, residu liquid magma yang akan sulfide diselingi gangguan
sebelum konsolidasi sehingga menyebabkan liquid menerobos ke dalam celah-celah
batuan.contohnya Vlackfontein
Proses Pegmatisme
 Setelah proses pembentukan magmatis, larutan sisa magma (larutan pegmatisme) yang
terdiri dari cairan dan gas.
 Stadium endapan ini berkisar antara 600˚C sampai 450˚C berupa larutan magma sisa.
 Asosiasi batuan umumnya Granit.
Proses Pneumatolisis
 Setelah temperatur mulai turun, antara 550-450˚C, akumulasi gas mulai membentuk
jebakan pneumatolisis dan tinggal larutan sisa magma makin encer.
 Unsur volatile akan bergerak menerobos batuan beku yang telah ada dan batuan samping
disekitarnya, kemudian akan membentuk mineral baik karena proses sublimasi maupun
karena reaksi unsur volatile tersebut dengan batuan-batuan yang diterobosnya sehingga
terbentuk endapan mineral yang disebut mineral pneumatolitis.

Proses Hydrotermal

 Merupakan proses pembentuk mineral yang terjadi oleh pengaruh temperatur dan tekanan
yang sangat rendah, dan larutan magma yang terbentuk sebelumnya.
 Secara garis besar, endapan mineral hydrothermal dapat dibagi atas : Endapan
hipotermal, Endapan mesotermal, dan Endapan epitermal.
 Endapan hipotermal, ciri-cirinya adalah :
 Tekanan dan temperatur pembekuan relatif tinggi.
 Endapan berupa urat-urat dan korok yang berasosiasi dengan intrusi dengan
kedalaman yang besar.
 Asosiasi mineral berupa sulfides, misalnya Pyrite, Calcopyrite, Galena dan
Spalerite serta oksida besi.
 Pada intrusi Granit sering berupa endapan logam Au, Pb, Sn, W dan Z.
 Endapan mesotermal, ciri-cirinya :
 Tekanan dan temperatur yang berpengaruh lebih rendah daripada endapan
hipotermal.
 Endapannya berasosiasi dengan batuan beku asam-basa dan dekat dengan
permukaan bumi.
 Tekstur akibat “cavity filling” atau pengisian rongga jelas terlihat, sekalipun
sering mengalami proses penggantian antara lain berupa “crustification” /
pengerasan permukaan dan “banding” / penjilidan.
 Asosiasi mineralnya berupa sulfide, misalnya Au, Cu, Ag, Sb dan Oksida Sn.
 Proses pengayaan sering terjadi.
 Endapan epitermal, ciri-cirinya adalah:
 Tekanan dan temperatur yang berpengaruh paling rendah.
 Tekstur penggantian tidak luas (jarang terjadi).
 Endapan bisa dekat atau pada permukaan bumi.
 Kebanyakan teksturnya berlapis atau berupa (fissure-vein).
 Struktur khas yang sering terjadi adalah “cockade structure” atau struktur simpul.
 Asosiasi mineral logamnya berupa Au dan Ag dengan mineral “gangue”-nya
berupa Kalsite dan Zeolit disamping Kuarsa.
Mineral gangue (mineral penyerta) adalah mineral non logam yang bisa dimanfaatkan
sebagai hasil sampingan dalam jumlah yang cukup,misal kuarsa, garnet.
 Adapun bentuk-bentuk endapan mineral dapat dijumpai sebagai proses endapan
hidrotermal adalah sebagai Cavity filling.
 Cavity filling adalah proses mineralisasi berupa pengisian ruang-ruang bukaan (rongga)
dalam batuan yang terdiri atas mineral-mineral yang diendapkan dari larutan pada
bukaan-bukaan batuan, yang berupa Fissure-vein, Shear-zone deposits, Stockworks,
Ladder-vein, Saddle-reefs, Tension crack filling, Brecia filling (vulkanik, tektonik dan
collapse), Solution cavity filling (caves dan Channels), Gash-vein, Pore-space filling,
Vessiculer fillings.
Proses Replacement /Metasomatic
 Adalah proses dalam pembentukan endapan-endapan mineral epigenetic yang didominasi
oleh pembentukan endapan-endapan hipotermal, mesotermal dan sangat penting dalam
grup epitermal.
 Mineral-mineral bijih pada endapan metasomatic kontak telah dibentuk oleh proses ini,
dimana proses ini dikontrol oleh pengayaan unsur-unsur sulfide dan dominasi pada
formasi unsur-unsur endapan mineral lainnya.
 Replacement diartikan sebagai proses dari larutan yang sangat penting berupa pelarutan
kapiler dan pengendapan yang terjadi secara serentak dimana terjadi penggantian suatu
mineral atau lebih menjadi mineral-mineral baru yang lain.
 Atau dapat juga diartikan bahwa penggantian mineral membutuhkan ion yang tidak
mempunyai ion secara umum dengan zat kimia yang digantikan.
 Penggantian mineral yang dibawa dalam larutan dan zat kimia yang dibawa keluar oleh
larutan dan merupakan kontak terbuka yang terbagi atas : Massive, Lode fissure, dan
Disseminated.
Proses Sedimenter
 Mineral bijih sedimenter adalah mineral bijih yang ada kaitannya dengan batuan sedimen,
dibentuk oleh pengaruh air, kehidupan, udara selama sedimentasi, atau pelapukan
maupun dibentuk oleh proses hidritermal.
 Terbagi atas konsentrasi residu dan konsentrasi mekanik.
 Konsentrasi Residu yaitu endapan hasil pelapukan dimana proses pelapukan dan
pengendapan terjadi di tempat yang sama tanpa mengalami transportasi, proses
pelapukan biasanya terjadi secara fisika dan kimia. Contoh endapan residu mangan, besi,
bauxite dan lain-lain.
 Konsentrasi Mekanik (endapan placer) terbentuk di atas batuan asal dimana akibat
penguraian dan penghancuran mekanis batuan asal tersebut mengalami perombakan.
Fragmen yang lebih halus mudah larut dan akan tertransportasi. Contoh : sungai, pantai,
alluvial dan eolian.
Proses Evaporasi
 Suatu proses penguapan sebagian dari pelarut sehingga didapatkan larutan zat cair pekat
yang konsentrasinya lebih tinggi.
 Terdiri dari evaporasi laut, danau dan air tanah.
 Contoh mineral : NaCl
 Supergen enrichment
Penjelasan : pelindian elemen -elemen tertentu dari bagian atas suatu endapan mineral
kemudian presipitasi pada kedalaman menghasilkan endapan dengan konsentrasi yang
lebih tinggi.
Proses Metamorfisme :
 Proses yang umumnya merupakan hasil dari metamorfisme kontak dan metamorfisme
regional
 Terbagi atas endapan- endapan termetamorfiskan dan endapan metamorfisme.

Anda mungkin juga menyukai