UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
MAKALAH
PENGINDERAAAN JAUH
OLEH :
Muhammad Faizal
F 121 17 036
PALU
2020
DAFTAR ISI
Sampul..................................................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
3.1 Kesimpulan....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
TEORI DASAR
Bidang Geologi
2. Sumber Data
Data dasar yang dimasukkan dalam SIG diperoleh dari empat
sumber, yaitu data lapangan (teristris), data peta, data pengindraan jauh,
dan data statistik.
1) Data pengindraan jauh (remote sensing) adalah data dalam bentuk citra
dan foto udara atau nonfoto. Citra adalah gambar permukaan bumi yang
diambil melalui satelit. Foto udara adalah gambar permukaan bumi yang
diambil melalui pesawat udara. Informasi yang terekam pada citra
penginderaan jauh yang berupa foto udara atau diinterpretasi (ditafsirkan)
terlebihi dahulu sebelum diubah ke dalam bentuk digital. Adapun citra
yang diperoleh dari satelit yang sudah dalam bentuk digital langsung
digunakan setelah diadakan koreksi seperlunya.
2) Data lapangan (teristris), yaitu data yang diperoleh secara langsung
melalui hasil pengamatan di lapangan karena data ini tidak terekam
dengan alat penginderaan jauh. Misalnya, batas administrasi, kepadatan
penduduk, curah hujan, pH tanah, kemiringan lereng, suhu udara,
kecepatan angin, dan gejala gunungapi.
3) Data peta (map), yaitu data yang telah terekam pada kertas atau film.
Misalnya, peta geologi atau peta jenis tanah yang akan digunakan
sebagai masukan dalam SIG, kemudian dikonversikan (diubah) ke dalam
bentuk digital.
4) Data statistik (statistic), yaitu data hasil catatan statistik dalam bentuk
tabel, laporan, survei lapangan, dan sensus penduduk. Data statistik
diperoleh dari lembaga swasta atau instansi resmi peme rintah, seperti
Biro Pusat Statistik (BPS). Data statistik merupakan data sekunder, yaitu
data yang telah mengalami pengolahan lebih lanjut.
5. Keluaran Data
Tahapan keluaran data, yaitu tahapan dalam SIG yang berfungsi
menyajikan atau menampilkan hasil akhir dari proses SIG dalam bentuk
peta, grafik, tabel, laporan, dan bentuk informasi digital lainnya yang
diperlu kan untuk perencanaan, analisis, dan penentuan kebijakan
terhadap suatu objek geografis. Misalnya, untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan
lahan (land use), sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas
kota, dan pelayanan umum lainnya. Kemampuan inilah yang
membedakan SIG dengan sistem informasi lainnya yang membuatnya
menjadi berguna untuk berbagai kalangan dalam menjelaskan kejadian,
merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang akan terjadi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hasil dari penginderaan jauh misalnya adalah sebuah citra satelit atau
foto udara. Hasil citra itu akan sulit dianalisis karena bentuknya berupa foto
nyata dari permukaan bumi. Nah kemudian setelah dimasukkan ke dalam SIG
dan kemudian ditambahkan data-data lapangan yang lain maka akan
menghasilkan peta gambaran yang lebih informatif seperti bisa didapatkan peta
rupa bumi, peta curah hujan, peta kontur dan sebagainya.