2679720200131laptah 2019 Final PDF
2679720200131laptah 2019 Final PDF
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas
segala rahmat dan ridho-Nya, bahwa Rumah Sakit Jiwa
Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang telah menyelesaikan
penyusunan Laporan Tahunan Tahun Anggaran 2019.
Penyusunan Laporan Tahun 2019 ini merupakan bentuk
pertanggungjawaban RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang sebagai instansi pemerintah dalam mewujudkan visi,
misi, dan tujuan organisasi sesuai dengan surat Sesditjen
Yankes No. PR.05.04/I.1/367/2020 dan berpedoman pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan ini merupakan laporan akhir periode Rencana Strategis RSJ dr. Radjiman
Wediodiningrat tahun 2015 - 2019 yang memuat pencapaian Kinerja pelaksanaan program
dan kegiatan tahun 2019, serta menguraikan berbagai keberhasilan maupun capaian yang
masih belum terwujud. Dalam laporan ini dirangkum pula capaian kinerja 5 tahun terakhir
atas capaian Rencana Strategis 2015-2019. Penyusunan laporan ini diharapkan dapat
memberi manfaat sebagai umpan balik untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja
secara berkesinambungan sejalan dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta
sesuai dengan sasaran strategis yang telah ditetapkan. Hal ini juga bertujuan agar dapat
mengidentifikasi langkah-langkah terobosan dan inovasi untuk peningkatan kinerja dan mutu
pelayanan di periode Rencana Strategis 2020-2024.
iii
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Hal
SAMPUL DEPAN ............................................................................................................. i
LEMBAR TELAAH DIREKSI ............................................................................................ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iv
RINGKASAN EKSEKUTIF .............................................................................................. v
BAB I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan Laporan ................................................................... 2
C. Ruang Lingkup Laporan ........................................................................... 2
BAB II : ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN
A. Hambatan Awal Tahun ............................................................................. 5
B. Kelembagaan .......................................................................................... 21
C. Sumber Daya .......................................................................................... 10
BAB III : TUJUAN DAN SASARAN KERJA
A. Dasar Hukum ......................................................................................... 20
B. Tujuan dan Sasaran Kerja ...................................................................... 21
C. Penetapan Indikator Kinerja ................................................................... 23
BAB IV : STRATEGI DAN PELAKSANAAN
A. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran .............................................. 25
B. Hambatan dalam Pelaksanaan Strategi ................................................. 27
C. Upaya dan Tidak Lanjut ......................................................................... 31
BAB V : HASIL KERJA
A. Pencapaian Target Kerja dan Pendapatan ............................................. 34
a. Pencapaian IKU Tahun 2019 ............................................................. 34
b. Pencapaian IKI dan IKT tahun 2019................................................... 77
c. Pencapaian Unit Kerja Tahun 2019 .................................................... 93
B. Realisasi Anggaran .............................................................................. 198
BAB VI : Kesimpulan
A. Kesimpulan........................................................................................... 212
B. Saran dan Tindak Lanjut....................................................................... 216
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Kontrak Kinerja Tahun 2019
SK Tim Evaluasi LAK Tahun 2019
RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat telah ditetapkan sebagai instansi PPK BLU berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.756/MenKes/SK/VI/ 2007 serta Surat Keputusan
Menteri Keuangan No.284/KMK.05/2007. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor
254/Menkes/Per.III/2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang merupakan unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian
Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal
Pelayanan Kesehatan salah satu persyaratan administratifnya adalah kesanggupan untuk
meningkatkan kinerja pelayanan Pada tanggal 30 Juni 2019, RSJ dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang berhasil memperoleh sertifikat Akreditasi Rumah Sakit sesuai
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) International dan berlaku sejak tanggal
14 Januari 2019 sampai dengan 13 Januari 2022 dengan nomor : KARS-SERT/764/VI/2019.
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat telah menyusun Rencana Strategis Bisnis 2015 – 2019
dan melaksanakan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) 2019 dan dalam rangka
melaksanakan kegiatan dalam RBA tersebut perlu disajikan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Tahun 2019. Kinerja Direktorat Medik dan Keperawatan untuk pertumbuhan kunjungan
rawat jalan tercapai 94,41% dan menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu. Untuk
pertumbuhan kunjungan rawat darurat tercapai 99,2% mengalami kenaikan dibanding tahun
2018. Sedangkan pertumbuhan Hari Perawatan Rawat Inap tercapai 92% turun dari tahun
sebelumnya. Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi mengalami peningkatan yang sangat
signifikan menercapai 136%, Pertumbuhan pemeriksaan ECT 64% menurun selama tahun
2019 walaupun dengan tambahan ECT premedikasi. Pertumbuhan rehabilitasi fisik dan
mental hanya mencapai 68%. Dalam hal mendukung JKN untuk penulisan resep sesuai
dengan Formularium Nasional tercapai 96,19% sesuai dengan kebijakan dalam pemakaian
obat Formularium Nasional . BOR menurun dari 74,93% tahun 2018 menjadi 68,64 % pada
tahun 2019 karena pelaksanaan MOU dengan kabupaten/kota.
Dalam rangka memenuhi mutu layanan dan mutu klinik di masyarakat beberapa indikator
sesuai dengan standar Nasional yaitu: Mutu Layanan Emergency Respon Time tercapai 1
menit 10 detik, waktu tunggu rawat jalan 56 menit 32 detik melebihi dari standar 60 menit.
Length Of Stay masih terlalu lama yaitu 46,41 tahun 2018 dan tahun 2019 dapat dipangkas
v
menjadi 34,94 hari, waktu tunggu sebelum ECT 1 hari sudah memenuhi standar, waktu
tunggu Laboratorium 40 menit 11 detik sudah cukup terpenuhi dan melebihi dari capaian
tahun sebelumnya. Waktu Tunggu Hasil Radiologi 2 jam 9 menit sudah terpenuhi. Untuk
Mutu Klinik angka kematian di Gawat Darurat 0% tercapai, Angka kematian > 48 jam hanya
0,38‰. Tidak ada kematian setelah dilakukan ECT . Angka Infeksi nosokomial untuk luka
fiksasi 0,014%, dermatomikosis 0,0035%, Scabies 0,001% dan postural hipotensi 0,005%
sehingga angka infeksi nosokomial masih dalam kriteria baik ( Haper 0,4% dengan skor
maksimal 4 )
Pencapaian kinerja Direktorat Sumber Daya Manusia dan Pendidikan pada Tahun 2019
rata-rata tercapai sesuai target. Tingkat Kepuasan Pegawai tercapai 88,09%. Dibandingkan
hasil survei tahun sebelumnya sebesar 87,15% hal ini sedikit mengalami peningkatan.
Tingkat kepuasan peserta didik tercapai rata-rata 83,91% dari target 80%. Hal yang masih
harus ditingkatkan adalah fasilitas akomodasi peserta didik. Strategi pemanfaatan aset ex
Poltekes dapat menjadikan alternative solusi terkait hal ini, meskipun masih memerlukan
sumberdaya untuk renovasi dan melengkapi mebelernya. Indikator jumlah institusi jejaring
pendidikan dan penelitian bidang psikogeriatri tidak mengalami pertumbuhan dibandingkan
periode sebelumnya. Sampai saat ini terdapat satu insitusi pendidikan jejaring Pendidikan
psikogeriatri yaitu Pendidikan Dokter Fakultas Widya Mandala Surabaya. Yang menjadi
tantangan di Direktorat SDM dan Pendidikan saat ini adalah membangun jejaring
Pendidikan dan penelitian dengan Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis yang hingga
saaat ini belum terlaksana.
Penambahan kompetensi Dokter Sub Spesialis Kedokteran Jiwa Anak dan Remaja,
merupakan aset penting yang mempunyai daya ungkit dalam pengembangan pelayanan
subspesialistik di RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Diperlukan kerjasama dengan
Direktorat Medik dan Keperawatan serta Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum untuk
Bersama-sama mewujudkan upaya pengembangan layanan subspesialistik selain layanan
unggulan psikogeriatri di RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, serta upaya
pengembangan Pendidikan dan penelitian di bidang ilmu kedokteran jiwa.
Pada awal tahun 2019 dilakukan upaya usulan revisi KMK remunerasi sesuai dengan
kondisi dan target pendapatan tahun 2020 dan disetujui pada tanggal 13 Mei 2019 dengan
KMK Nomor 398 Tahun 2019 tentang Remunerasi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas
dan Pegawai BLU RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang pada Kementerian Kesehatan.
Hal ini diikuti oleh surat persetujuan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan tentang alokasi
anggaran remunerasi sebesar maksimal 51% dengan pendapatan grade terendah setara
dengan tunjangan kinerja sebesar Rp 3.531.000,00. Hal tersebut menjadi tantangan
vi
tersendiri, karena pencapaian pendapatan BLU RSJ dr. Radjioman Wediodiningrat Lawang
pada Semester 1 Tahun 2019 belum mencapai target, sehingga diperlukan penyesuaian
terhadap sistem penghitungan remunerasi tersebut. Diharapkan penyesuaian yang
dilakukan tidak mengurangi motivasi dari pegawai. Berdasarkan evaluasi grading pegawai,
didapatkan beberapa definisi operasional tiap grade yang kurang tepat dan tidak dapat
diimplementasikan dengan baik, antara lain tidak adanya peluang pengembangan
professional sehingga berpeluang terjadinya demotivasi pegawai, perbedaaan antar grade
didasarkan pada masa kerja, bukan karena perbedaan kompetensi dan kinerja pegawai,
dan terdapat beberapa grade yang tidak terisi karena tidak terakomodir dalam defines
operasional yang tepat. Pada akhir semester I sudah dilakukan workshop remunerasi yang
diikuti oleh perwakilan profesi dan jabatan untuk merumuskan revisi definisi operasional dan
penetapan grading baru semua pegawai. Diharapkan dengan penetapan grading baru dapat
memberikan ruang tumbuh yang cukup bagi pegawai untuk mengembangkan profesi dan
karirnya. Evaluasi penerapan sistem remunerasi pegawai sesuai dengan regulasi yang
berlaku dengan mempertimbangkan azas keadilan dan kepatutan diharapkan dapat
meningkatkan motivasi pegawai dalam memberikan pelayanan. Hal ini merupakan salah
satu upaya mendukung pencapaian Indikator Kinerja Direktur Utama tentang Visite dokter
spesialis yang tidak tercapai target. Diharapkan evaluasi sistem remunerasi dan manajemen
pengelolaan SDM dapat meningkatkan kinerja pegawai khusunya dokter spesialis.
Kinerja Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum sesuai indikator Tingkat Kesehatan
BLU berdasarkan Perdirjen PB No. 24 Tahun 2018 dan ditetapkan dalam Target Kinerja
dalam Rencana Kerja Tahun 2018. Target penetapan kinerja/ Tapja tahun 2019 diusulkan
pada bulan Januari 2019 sebesar 81,12%. Adapun realisasinya pada Tahun 2019 tercapai
80,90 (kategori BAIK AA) sehingga target tidak tercapai dengan rincian aspek keuangan
tercapai 21,35 dan aspek pelayanan tercapai 59,55.
Realisasi belanja pegawai pada tahun 2019 sebesar Rp. 47.931.437.995,- meningkat
sebesar 2,71%. Realisasi Belanja Barang pada tahun 2019 sebesar Rp. 75.523.664.156,-
turun sebesar 1,45%. Belanja modal pada tahun 2019 adalah Rp. 10.525.758.090,- pada
tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 31,31% dibanding tahun 2018.
Dilakukan reskonsiliasi sarana prasarana yaitu Barang Milik Negara/ BMN secara berkala
dengan aplikasi SIMAK-BMN/SIMAN dan SAIBA Rekonsiliasi realisasi anggaran setiap
bulan dan setiap triwulan baik secara internal maupun dengan KPPN Malang. Dilakukan
audit secara internal oleh SPI dan dengan KAP dengan hasil penilaian WTP untuk
pelaporan yang sudah berjalan. Pemanfaatan teknologi Informasi dalam setiap kegiatan
vii
pelayanan keuangan, pelayanan pengadaan Barang dan Jasa dan juga untuk kegiatan di
bawah Direktorat keuangan dan Administrasi Umum.
Untuk mewujudkan pelayanan prima dan kepuasan pelanggan telah dilaksanakan survei
kepuasan pelanggan IKM dengan nilai 84,57 ( kategori BAIK ). Dan penanganan komplain
yang masuk telah dapat direspon seluruhnya. Walaupun tidak semua komplain dapat
ditangani dengan segera terutama yang berkaitan dengan sarana prasarana.Budaya kinerja
harus tetap dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi untuk mempertahankan Akreditasi
Internasional.
viii
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang telah ditetapkan sebagai
instansi PPK BLU berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.756/MenKes/SK/VI/2007 serta Surat Keputusan Menteri Keuangan
No.284/KMK.05/2007. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor
254/Menkes/Per.III/2008 tentang organisasi dan tata kerja, RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang merupakan unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan
Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan salah satu persyaratan administratifnya
adalah kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan.
Sesuai Permenkes Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan pasal 996 bahwa setiap Kepala Satuan
Organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada
atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.
RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat ditetapkan kembali ijin operasionalnya dan
penetapan status RS Khusus Jiwa Kelas A pendidikan dengan Keputusan Menteri
Kesehatan No. HK. 02.03/I/0925/2015 tanggal 30 Maret 2015. Dan mendapatkan
sertifikat Akreditasi Rumah Sakit versi 2012 dari KARS dengan status “PARIPURNA”
pada tanggal 21 Desember 2015 dengan No sertifikat KARS : KARS-
SERT/180/XII/2015 dan pada awal Januari 2019 telah mendapatkan sertifikasi
akreditasi Internasional dengan No Sertifikat : KARS/SERT/764/VI/2019 merupakan
upaya RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat untuk meningkatkan upaya pelayanan.
Laporan berkala harus disampaikan ke Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan Kementerian Kesehatan dua kali dalam setahun yaitu Laporan semester 1
dan Laporan Tahunan. Dalam akhir anggaran juga diwajibkan membuat Laporan
Tahunan dan Laporan Akuntabilitas Kinerja yang disampaikan ke PK BLU Dirjen
Perbendaharaan Kementerian Kesehatan sebagai pembina BLU.
Dengan tersusunnya Laporan Tahun 2019 RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang,
bagi organisasi akan diperoleh beberapa manfaat :
1. Dapat dijadikan acuan dalam menyusun dan membandingkan sasaran
1
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
kerja/program kerja tiap unit kerja untuk peningkatan kinerja tahun berikutnya.
2. Dapat dijadikan acuan dalam membuat analisis kinerja dan menyampaikan laporan
pertanggung jawaban, sehingga akuntabilitas menjadi lebih jelas.
3. Dari matrik kegiatan dapat diidentifikasi prioritas pelayanan yang akan
dikembangkan dan usaha ditingkatkan secara efisien guna mobilisasi sumberdaya.
4. Dapat dijadikan acuan dalam intensifikasi dan kualitas pelayanan sesuai dengan
daya tarik / peluang pasar sesuai hasil pemetaan business beberapa unit kerja.
5. Dapat dijadikan acuan dalam menetapkan strategi pencapaian sasaran kerja unit
pertanggungjawaban dan pengembangan program kerja untuk mewujudkan visi
dan misi organisasi.
2
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
BAB I : Pendahuluan
Berisi latar belakang, maksud dan tujuan laporan serta ruang lingkup
Laporan. Menjelaskan secara singkat tentang organisasi RSJ Dr.
Radjiman Wediodiningrat secara hukum dan fungsinya disertai tujuan dari
penyusunan laporan tahun 2019.
BAB II : Analisis Situasi Awal Tahun
Terdiri dari hambatan tahun lalu yaitu hambatan tahun 2018 yang
diperkirakan masih mempengaruhi kinerja tahun 2019. Kelembagaan
dalam organisasi, sumber daya yang meliputi data Sumber Daya
Manusia/ SDM awal tahun 2019, kondisi sarana dan prasarana serta
Alokasi Dana sesuai dengan DIPA tahun 2019.
BAB III : Tujuan dan Sasaran Kerja
Berisi Dasar hukum regulasi/ peraturan yang menjadi acuan dalam
menetapkan tujuan, sasaran dan indikator. Dijabarkan dan dijelaskan
secara rinci sebagai ketentuan organisasi dan tata kelola serta
kewajiban dalam menyampaikan laporan kinerja organisasi RS Jiwa Dr.
Radjiman Wediodiningrat Lawang .
Indikator dan target unit kerja mengacu :
1) Kontrak Indikator Kinerja Utama Tahun 2019
2) Kontrak Kinerja Tahun 2019 (IKT)
3) Indikator Mutu Rumah Sakit.
BAB VI : Penutup
A. Kesimpulan.
Menjelaskan tentang tingkat kesehatan BLU, Capaian IKI dan IKT direktur
Utama, capain kinerja Utama dalam RSB serta capaian Indikator Mutu
RSJRW. Kinerja Keuangan dalam realisasi Anggaran, Upaya meraih WTP
serta program pengembangan dan peningkatan mutu Layanan
B. Saran dan Tindak Lanjut
Berisi saran dan harapan yang diperlukan dalam upaya perbaikan yang
akan datang.
4
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
BAB II
ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN
5
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
10) Belum adanya pegawai yang memiliki jabatan fungsional dokdiknis, berdampak
pada Rumah Sakit sebagai Rumah Sakit Pendidikan.
11) Revolusi indutri 4.0 memerlukan dukungan IT dalam menunjang pendidikan
12) Sebagai RS Pendidikan memerlukan sarana lab skill yang memadai.
13) Pengembangan museum terbatas oleh lahan yang ditempati saat ini dan jumlah
SDM di Museum Kesehatan Jiwa.
b) Permasalahan Keuangan
1) Terbatasnya anggaran untuk pengembangan pelayanan sehingga kegiatan
tidak bisa dilakukan secara optimal.
7
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
2) Masih adanya usulan pengadaan barang dan modal yang tidak sesuai
dengan Rencana Bisnis Anggaran berjalan.
3) Adanya keterlambatan proses revisi anggaran sehingga menghambat
pelaksanaan pembayaran kepada pihak ke tiga, karena revisi menggunakan
single sistem
4) Sumber dana investasi dari pendapatan BLU belum cukup untuk memenuhi
kebutuhan pengembangan Rumah Sakit.
5) Target yang telah ditetapkan dalam RBA tidak seluruhnya dapat tercapai, hal
ini antara lain disebabkan karena penetapan target kurang realistis.
6) Pemenuhan sarana prasarana peralatan kesehatan dan rumah tangga belum
mengacu pada standart sarana prasarana di rumah sakit.
7) Adanya bangunan yang sudah lama/tua dan rusak membutuhkan biaya
pemeliharaan dan rehabilitasi yang sangat besar, sedangkan alternatif
pembiayaan sangat terbatas maka perlu diprioritaskan rehabilitasi bangunan
sesuai peruntukkannya terutama untuk pengembangan pelayanan medik
maupun keperawatan.
8) Penambahan fasilitas untuk pelayanan unggulan psikogeriatri dan pelayanan
penunjang kesehatan jiwa membutuhkan biaya besar maka perlu
diprioritaskan pengadaan sesuai peruntukannya terutama untuk
pengembangan pelayanan medik maupun keperawatan yang benar-benar
dibutuhkan oleh pelanggan.
9) Proses penghapusan barang dan gedung birokrasinya panjang sehingga
memperlambat kegiatan pengembangan selanjutnya.
10) Proses perijinan masih mengalami kendala dalam koordinasi dengan dinas
perijinan setempat.
11) Perbedaan pedoman RSB dengan RBA menyulitkan untuk singkronisasi
Program dan Kegiatan Unit dan juga untuk keperluan pembuatan Pelaporan
LAKIP/ LAPTAH Rumah Sakit.
Perlunya penyempurnaan aplikasi persediaan dan terintegrasinya aplikasi persediaan
obat sebagai data dukung untuk Laporan Keuangan
B. KELEMBAGAAN
Berdasarkan Permenkes No. 254/Menkes/Per/III/2008 tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat
8
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
9
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Komite Keperawatan, Komite Etik dan Hukum, Komite K3 RS, Komite PPI, Komite
Mutu dan Keselamatan Kinerja serta seluruh jajaran struktural dan fungsional terkait.
C. SUMBER DAYA
1. Sumber Daya Manusia
Keadaan Sumber Daya Manusia digambarkan berdasarkan Struktur
Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawangyang ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.254/Permenkes/III/2008 yang telah mengalami beberapa perkembangan
organisasi sesuai kebutuhan dan peraturan yang berlaku. Gambaran
selengkapnya keadaan ketenagaan pada tahun 2019 dapat digambarkan
sebagai berikut :
1. Medis 18 35 1 4 58
2. Keperawatan 167 186 36 17 406
3. Penunjang Medis 39 73 7 6 125
4. Administrasi 104 52 43 19 218
328 346 87 46
Jumlah 807
674 133
133
392
415
PNS
Non PNS
Laki-Laki
Perempuan
674
10
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Jabatan
58
Penunjang
Medis
Keperawatan
Administrasi
406
1Pendidikan
34
2
150 S2
217 S1
5 D4
D3
D1
SMA
SMP
39
SD
359
11
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Sarana Prasarana
2. Sarana Prasarana
Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan
Intrakomptabel Rincian Per Kelompok Barang
Tahun Anggaran 2019
131111 Tanah
2.993.440 526.493.393.000 2.993.440 526.493.393.000
2.01.01 Tanah persil M2
425.650 389.801.703.000 425.650 389.801.703.000
2.01.02 Tanah non persil
2.567.790 136.691.690.000 2.567.790 136.691.690.000
132111 Peralatan dan mesin
14.280 99.360.695.763 14.646 102.455.509.079
3.01.03 Alat bantu
49 3.550.597.756 54 3.797.118.506
12
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
13
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
14
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
15
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Akun Neraca
Jumlah
Kode Uraian
166112 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan 10.202.000
JUMLAH 651.063.920.962
16
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
3. Dana
Pada bagian ini membahas sumber dana baik yang berasal dari rupiah murni,
Alokasi Anggaran APBN (RM dan BLU) sesuai dengan DIPA untuk kegiatan Tahun
2019 adalah sebagai berikut :
PAGU TERAKHIR
KODE URAIAN REALISASI % SALDO
REVISI - VI
1 2 3 3 3 3
BLU
2094.508 Alat Kesehatan 1.492.538.000 1.111.954.036 74,50% 380.583.964
051 Pengadaan Alat Kesehatan 1.492.538.000 1.111.954.036 74,50% 380.583.964
537112 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.492.538.000 1.111.954.036 74,50% 380.583.964
537112-508 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.492.538.000 1.111.954.036 74,50% 380.583.964
055 Pelayanan Umum, Pelayanan Rumah Tangga dan Perlengkapan 30.250.000 29.097.550 96,19% 1.152.450
525115 Beban Perjalanan 30.250.000 29.097.550 96,19% 1.152.450
525115-055 Beban Perjalanan 30.250.000 29.097.550 96,19% 1.152.450
2094.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal 1.586.018.000 1.304.763.280 82,27% 281.254.720
053 Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 1.586.018.000 1.304.763.280 82,27% 281.254.720
537112 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.586.018.000 1.304.763.280 82,27% 281.254.720
537112-951 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.586.018.000 1.304.763.280 82,27% 281.254.720
17
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
PAGU TERAKHIR
KODE URAIAN REALISASI % SALDO
REVISI - V
1 2 3 4 5 6
RM
024.04.07 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
2094
Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan
2094.506 Gedung Layanan 6.694.738.000 5.286.055.380 78,96% 1.408.682.620
008 Pembangunan Gedung dan Bangunan 6.694.738.000 5.286.055.380 78,96% 1.408.682.620
533111 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 6.694.738.000 5.286.055.380 78,96% 1.408.682.620
18
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
BEBAN OPERASIONAL
Beban Pegawai E.2 76.872.845.523 76.631.950.291 73.758.275.423
Beban Persediaan E.3 25.620.674.283 28.076.244.970 19.466.533.969
Beban barang dan Jasa E.4 21.397.464.550 12.943.044.686 17.752.460.894
Beban Pemeliharaan E.5 6.090.807.069 9.704.321.846 8.223.961.444
Beban Perjalanan Dinas E.6 306.419.901 362.355.353 211.069.013
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
- - -
Beban Bantuan Sosial - - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi E.7 13.548.647.934 11.419.813.415 7.635.847.479
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih E.8 186.105.356 121.044.902 414.336.034
Beban Lain-lain - - -
JUMLAH BEBAN 144.022.964.616 139.258.775.463 127.462.484.256
SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (6.286.352.884) 7.697.839.001 (64.916.501.819)
Jumlah Surplus /Defisit Dari Keg. Non Operasional 7.726.590.831 7.894.453.666 2.467.888.260
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA 7.726.590.831 7.894.453.666 2.467.888.260
19
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
BAB III
TUJUAN DAN SASARAN KERJA
A. DASAR HUKUM
Dasar Hukum Penyusunan Laporan Tahun 1 Tahun 2019, meliputi :
1) Peraturan Presiden RI Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan
Organisasi Kementerian Negara.Pasal 89 (Setiap pimpinan satuan organisasi wajib
mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-
masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya).
2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 Tentang Pedoman Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum
3) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang
Organisasidan Tata Kerja Kementerian Kesehatan Pasal 996 (Setiap Kepala
Satuan Organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung
jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat
pada waktunya).
4) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1981/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman
Akuntansi Badan Layanan Umum (BLU) Rumah Sakit
5) Peraturan Menteri Keuangan No. 249/PMK.02/2011 Tentang Pengukuran dan
Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga.uran Menteri Kesehatan No. 4 Tahun 2013 Tentang Pedoman
Penyusunan RBA BLU di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
6) Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaaan No. 36/PB/2016 tentang Penilaian
Kinerja Badan Layanan Umum Bidang Layanan Kesehatan.
7) Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan No. 5/PB/2017 tentang Pedoman
Penyusunan Kontrak Kinerja dan Penetapan Persetujuan Capaian Kinerja
Pemimpin Badan Layanan Umum Bidang Layanan Kesehatan.
8) Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
Nomor : HK.02.03/I/0173/2016 tentang Pedoman Teknis Penilaian Iindikator Kinerja
Individu (IKI) Direktur Utama RSU/RS Khusus dan Kepala Balai di Lingkungan
Dirjen Yankes Kementerian Kesehatan RI.
20
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
21
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
22
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Perspektif Stakeholder
1 Terwujudnya kepuasan 1 Tingkat Kesehatan RS BLU Sehat AAA
stakeholder Tingkat Kepuasan Pasien dan
2 80 %
Masyarakat
23
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Terwujudnya budaya
kinerja yang Prosentase Pegawai yang Berperilaku
6 16 90%
berkomitmen sesuai Budaya Kerja
pelayanan prima
Terwujudnya
Prosentase Pegawai yang Memenuhi
7 peningkatan 17 75%
Standar Kompetensi
kompetensi SDM
Terwujudnya
8 kehandalan aset untuk 18 OEE (overall equipment effectiveness ) 80%
psikogeriatri
Tercapainya sistem IT
9 19 Level integrasi IT rumah sakit Terintegrasi
yang terintegrasi
Perspektif Finansial
Terwujudnya Efisiensi
10 20 POBO > 45%
biaya
Tercapainya
11 peningkatan 21 Tingkat pertumbuhan pendapatan 18%
pendapatan RS
24
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
BAB IV
STRATEGI DAN PELAKSANAAN
25
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
26
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
27
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
28
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
adanya penetapan kelas pelayanan non psikiatri mengikuti kelas unit utama
pelayanan, jadi meskipun pelayanan non psikiatri adalah kelas B dalam rujukan
PCARE mengikuti kelas type A.
5) Belum ada monev yang terintegrasi dan berorientasi output dari upaya promosi
yang telah dilakukan. Kondisi ini berdampak menjadi terlambat/ kurang
antisipatifnya identifikasi dan tindak lanjut terhadap gap capaian target kegiatan.
6) Sistem reward dan punishment belum dapat mengaitkan antara kinerja SDM dan
kompensasi berdasarkan sistem remunerasi secara optimal. Kondisi ini
berdampak tidak adanya upaya kompetisi diantara unit kerja untuk meningkatkan
produktivitas kinerjanya.
7) Pelayanan kesehatan jiwa unggulan Psikogeriatri belum memberikan kontribusi
produktivitas pendapatan rumah sakit secara optimal. Kondisi ini disebabkan oleh
faktor :
- Beberapa program layanan psikogeriatri belum masuk dalam pembiayaan
BPJS, karena sebagian masyarakat keberatan harus membayar sehingga
mempengaruhi kunjungan.
- Ketersediaan SDM multidisipliner yang mempunyai kompetensi spesialisasi
psikogeriatri belum terpenuhi secara optimal.
- Upaya promosi pelayanan belum dilengkapi dengan pembuatan indikator
yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitasnya.
8) Terbatasnya kapasitas asrama karena banyaknya bangunan asrama yg rusak
karena bangunan tua dan perlengkapan asrama yang belum dipenuhi karena
terbatasnya alokasi anggaran.
9) Zoning asrama masih memerlukan kajian kembali sehubungan dengan
kembalinya asrama ex Poltekkes
10) Pengurusan tugas belajar dan ijin belajar pegawai sangat tergantung pada tindak
lanjut usulan dari unit utama.( Dirjen Yankes)
11) Belum adanya Labskill yang memadai.
12) Pengembangan museum masih terbatas karena lahan yang ditempati terbatas.
29
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
30
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
purna tugas, maupun akibat adanya perpindahan SDM keluar RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang karena berbagai sebab.
15) SPSE sering terkendala system error sehingga menghambat proses pengadaan.
31
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
32
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
4) Melaksanakan monitoring dan evaluasi kondisi BMN secara rutin sehingga dapat
dilakukan penghapusan barang dan gedung secara tepat dan benar.
5) Melakukan monitoring dan evaluasi surat ijin penggunaan alat dan bangunan
serta berkoordinasi secara intensif dengan dinas/institusi terkait.
6) Keuangan
a. Pengembangan pelayanan baru menyesuaikan dengan ketersediaan
anggaran dan berdasarkan skala prioritas.
b. Belum optimalnya pemanfaatan aset dikarenakan aturan dari pusat sampai
saat ini belum terbit sehingga target pendapatan tidak terpenuhi. Dilakukan
koordinasi secara intensif dengan Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemkes RI
dalam mewujudkan regulasi tentang KSO.
c. Dilakukan efisiensi penggunaan dana melalui penentuan skala prioritas
kegiatan.
d. Mereview pola tarif sesegera mungkin, dan menyesuaikannya dengan unit
cost dikarenakan tarif yang berlaku tidak sesuai dengan kondisi saat ini.
7) Pemantauan, pengusulan perbaikan, dan pelaksanaan rehabilitasi gedung tua
yang rusak berat menjadi gedung penunjang pelayanan pendidikan.
8) Melakukan health tecnology analysis, sehingga perencanaan dan pengadaan alat
penunjang diagnostik dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi RSJ dr.
Radjiman Wediodiningrat.
9) Melakukan sosialisasi tentang RSB, RBA tahun 2019 dengan kesesuaian matrik
yang telah direncanakan dan setiap pengadaan Alat Kesehatan yang harus
disertai justifikasi atas usulan yang disampaikan.
10) Menjadikan RS sebagai green Hospital dengan melakukan kegiatan pelaporan
unit melalui pusat data, EFS dan SIM RS dengan paper less.
11) Menjalin kerjasama dengan kantor pos atau jasa pengiriman surat untuk
mengurangi biaya operasional pengiriman surat dinas serta mengefektifkan
kinerja staf pengirim surat dikarenakan keterbatasan tenaga. Mengingat semakin
banyak staf administrasi yang memasuki masa purna tugas.
33
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
BAB V
HASIL KERJA
34
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
4 Terwujudnya
Manitenance
Pengembangan
Jumlah Institusi dan
Kerjasama dengan
9 Jejaring Pelayanan Jumlah Perencanaan 5
Institusi Jejaring dalam
Psikogeriatri Pengembang
Pelayanan, Pendidikan
an
dan Penelitian
Jumlah Institusi
10 Jejaring Pendidikan Jumlah 2 2
Psikogeriatri
Jumlah Institusi
Maintenance
11 Jejaring Penelitian Jumlah 2
2
Psikogeriatri
primer Layanan PPK
12 Jumlah 18 111
Primer dan Sekunder
Terealisasinya
Kerjasama dengan Sesuai
13 4 0
Sister Hospital LN dan angka
DN
Prosentase Supervisi
14 yang Dilakukan oleh Prosentase 80 % 80%
Jejaring Pendidikan
Terwujudnya Bisnis Prosentase Unit Kerja
5 Proses Internal yang yang Mencapai Target Prosentase 100% 90%
15
Efektif IKU
Perspektif Pengembangan Personil dan Organisasi
Terwujudnya budaya
Prosentase Pegawai
kinerja yang
6 yang Berperilaku prosentase 90% 82,4%
berkomitmen 16
sesuai Budaya Kerja
pelayanan prima
Terwujudnya Prosentase Pegawai
7 peningkatan yang Memenuhi Prosentase 75% 77%
17
kompetensi SDM Standar Kompetensi
Terwujudnya OEE (overall
8 kehandalan aset untuk equipment prosentase 80% 90,28%
18
psikogeriatri effectiveness )
Tercapainya sistem IT Level integrasi IT
9 Level Terintegrasi Advance
yang terintegrasi 19 rumah sakit
Perspektif Financial
Terwujudnya Efisiensi
10 20 POBO prosentase 45% 46,94%
biaya
Tercapainya
Tingkat pertumbuhan
11 peningkatan Prosentase 18% - 1,78%
21 pendapatan
pendapatan RS
35
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
84
83,3
82
Capaian
80,62 81,12 80,05
80
78
76
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Permasalahan :
• Terjadi penurunan tingkat kesehatan RS BLU baik dari segi kinerja keuangan
maupun kinerja pelayanan, capaian tahun 2017 sebesar 87,02, dan capaian
tahun 2018 tercapai 81,12 dan capaian tahun 2019 sebesar 80,90. Hal ini
disebabkan karena terdapat penurunan capaian untuk capaian pertumbuhan
pemeriksaan ECT serta rehabilitas medik yang berimbas pada capaian skor 0.
36
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
• Pencapaian kinerja pelayanan dari tahun 2018 hingga tahun 2019 menurun
disebabkan oleh perubahan regulasi rujukan pasien BPJS, promosi layanan
yang kurang optimal dan efektif dan tidak ada penambahan institusi jejaring
rujukan pasien.
Usulan Pemecahan masalah:
• Investasi yang telah dilakukan akan segera dioperasionalkan secara optimal
Serta peningkatan promosi melalui pemetaan sasaran, frekuensi dan evaluasi
output.
• Membangun komunikasi, koordinasi dan kerjasama dengan institusi baru
untuk perluasan jejaring rujukan serta mengembangkan value pelayanan
untuk meningkatkan kunjungan pasien non BPJS.
37
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Aspek Pelayanan
NO Sub Aspek/ Kelompok Indikator/ Indikator Skor Haper Nilai Riil
1 Layanan
a. Pertumbuhan produktifitas
1) Pertumbuhan rata-rata kunjungan rawat jalan 2 0,93 1
2) Pertumbuhan rata-rata kunjungan rawat darurat 2 1,05 1,5
3) Pertumbuhan hari perawatan rawat inap 2 0,92 1
4) Pertumbuhan pemeriksaan radiologi 2 1,36 2
5) Pertumbuhan pemeriksaan laboratorium 2 1,24 2
6) Pertumbuhan psikoterapi/ECT 2 0,64 0
7) Pertumbuhan rehab medik 2 0,68 0
8) Pertumbuhan peserta didik pendidikan kedokteran 2 0,96 1,25
9) Pertumbuhan penelitian yang dipublikasikan 2 5 2
38
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
b. Efektifitas Pelayanan
1) Kelengkapan rekam medik 24 jam selesai pelayanan 2 96,23% 2
2) Pengembalian rekam medik 2 99,22% 2
3) Angka pembatalan operasi/ECT 2 0,00 2
4) Angka kegagalan hasil radiologi 2 0,00 2
5) Penulisan resep sesuai formularium 2 0,96 2
6) Angka pengulangan pemeriksaan laboratorium 2 0,11 2
7) Bed Occupacy Rate (BOR) 2 68,64% 1,5
c. Pertumbuhan Pembelajaran
1) Rata-rata jam pelatihan/karyawan 1 239,52% 1,50
2) Persentase Dokter Pendidik Klinis yang mendapat
1 0,25
TOT 14%
ada program
3) Program reward and punishment 1 1
dilaksanakan
2 Mutu dan manfaat kepada masyarakat
a. Mutu Pelayanan
ada program
1) Pembinaan kepada Puskesmas dan sarana kesh lain 1 dilaksanakan 1
semua
ada program
2) Penyuluhan Kesehatan 1 dilaksanakan 1
semua
3) Rasio tempat tidur kelas III 2 80,93 2
39
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
d. Kepuasan Pelanggan
1) Penanganan Pengaduan/complain 1 100 1
2) Kepuasan Pelanggan 1 0,8457 0,8457
e. Kepedulian terhadap lingkungan
1) Kebersihan lingkungan (program RS Berseri) 2 9499,25 2
2) Proper lingkungan 1 hitam 0,2
Jumlah skor aspek pelayanan 70 59,55
Total Skor (Aspek Keuangan & Aspek Pelayanan) 80,90
Kategori Tingkat Kesehatan RS AA
Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target RSB
80 80 80 80 80
Prosentase survei
kepuasan pasien dan
masyarakat Realisasi Capaian (Indeks IKM)
40
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
85
84,57
84
82,8
83
82,23 82,22
82 Target RSB
81
80,6
80 Capaian Tingkat
80 80 80 80 80
79 Kepuasan Pasien dan
78 Masyarakat
77
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Permasalahan :
• Survei kepuasan pasien dan masyarakat sesuai RSB 2015-2019 target 80 dari
tahun 2015-2018 capaian terus meningkat melebihi target yang ditetapkan.
Dengan mutu pelayanan B kategori baik. Pengumpulan form survei yang telah
terisi di rekap setiap bulan, untuk analisa dan laporan dilakukan setiap 3 (tiga)
bulan. Pada tahun 2019 target internal dinaikkan menjadi ≥ 85, pengumpulan
survei, analisa dan laporan dilakukan setiap bulan dan capaian rata-rata 84,57
yang masih dalam kategori baik. Hasil Analisa bukan prosentase tetapi
menggunakan indek nilai. Permasalahan pengumpulan form survei yang telah
diisi kurang tepat waktu, unit kerja pelayanan belum keseluruhan melakukan
survei secara teratur dan dari form survei yang terdiri dari 9 unsur pelayanan
capaian masih belum 100%.
41
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target RSB
> 80% > 80% > 80% > 80% > 80%
Tingkat Kepuasan
Pegawai Realisasi Capaian
90%
88,09%
88%
86,10%
87,15%
86% Target RSB
86,20%
84%
76%
74%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
42
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan:
43
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target RSB
Tingkat Kepuasan Peserta > 80% > 80% > 80% > 80% > 80%
Didik
Realisasi Capaian
44
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan:
45
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target RSB
80%
60% Capaian
Prosentase
40% Komplain yang
Ditindaklanjuti
20%
0%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Permasalahan:
Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target RSB
Pelaksanaan
Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan
surveilance
surveilance ISO surveilance surveilance Surveilance
Terakreditasi Nasional dan ISO
9001:2008 ISO ISO dan Akreditasi
Internasional 9001:2008
Terakreditasinya RS 9001:2008 9001:2008 RS versi 2012
Reakreditasi
versi 2012 akreditasi akreditasi
RS versi 2012
Realisasi Capaian
47
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan:
48
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target RSB
1 2 3 4 5
Realisasi Capaian
1 2 3 5 6
49
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan:
50
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Jumlah pengembangan
Target RSB
jenis pelayanan
psikogeriatri berbasis
Komunitas (Jumlah Perencanaan 1 2 3 4
Lembaga)
Realisasi Capaian
1 3 3 3 4
(kerjasama
komunitas
alzeimer)
(kerjasama
(kerjasama
(kerjasama (kerjasama posyandu
komunitas
komunitas komunitas lansia
alzeimer)
alzeimer) alzeimer) sumber
(kerjasama
(kerjasama (kerjasama porong)
posyandu
posyandu posyandu (kerjasama
(kerjasama lansia sumber
lansia sumber lansia sumber dg yayasan
komunitas porong)
porong) porong) gerontologi
alzeimer) (kerjasama dg
(kerjasama dg (kerjasama dg Abiyoso)
yayasan
yayasan yayasan (Puskesmas
gerontologi
gerontologi gerontologi singosari)
Abiyoso)
Abiyoso) Abiyoso) (Kerjasama
Puskesmas
dengan panti
singosari
werdha
dibawah
dinas sosial
jawa timur)
51
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan :
Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target RSB
Realisasi Capaian
Perencanaan 2 Maintenance 2 5
52
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
5 5
4
3
Target RSB
3
2 2
2
Capaian Jumlah
1 Institusi Jejaring
0 0 Pelayanan
0 0 0
0 Psikogeriatri
0
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Permasalahan:
53
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target RSB
Realisasi Capaian
Jumlah Institusi Jejaring
Pendidikan Psikogeriatri
(Jumlah Lembaga) Perencanaan Maintenance 1 1 2
(Universitas widya
(Universitas mandala
(universitas widya surabaya) ,
airlangga ) mandala (universitas
surabaya) hangtuah
surabaya)
1,5
Target RSB
1 1 1
1
Capaian Jumlah
0,5 Institusi Jejaring
0 0 Pendidikan
0 0 0 Psikogeriatri
0
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
54
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target RSB
Jumlah Institusi Jejaring
Penelitian Psikogeriatri
(Jumlah Lembaga) Perencanaan 1 Maintenance 1 2 Maintenance 2
Realisasi Capaian
Perencanaan Perencanaan 0 1 2
(universitas
(universitas brawijaya prodi
brawijaya keperawatan jiwa,
prodi dan Fakultas
keperawatan Kedokteran
jiwa) Universitas Widya
Mandala)
1,5
1 1 Target RSB
1
0,5
0 0 0
0 0 0
0
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
55
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Target RSB
Perencanaan
Pemberdayaan Layanan Pelaksanaan 4 8 12 18
PPK Primer dan Pembinaan
Sekunder (Jumlah
Lembaga) Realisasi Capaian
Perencanaan 4 13 56 111
120
111
100
80 Target RSB
60
56
40 Capaian
18 Pemberdayaan
13 12 Layanan PPK
20
0 4 Primer dan
0
Sekunder
0 4 8
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
56
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan:
• Komitmen tim PKRS yang tinggi untuk memberikan edukasi dan membangun
jejaring pelayanan dg PPK 1 dan PPK 2 di Jawa Timur.
• Peran serta beberapa Dinas Kesehatan yang berkenan untuk melibatkan
semua satuan kerjanya dalam proses pelayanan rujukan
Permasalahan:
57
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
13). Jumlah Institusi kerjasama dengan sister hospital luar negeri dan Dalam
Negeri
Kondisi yang dicapai :
Sampai dipenghujung tahun 2019, program ini belum dapat terealiasasi.
Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target RSB
Perencanaan 1 2 3 4
Terealisasinya Kerjasama
dengan Sister Hospital LN
dan DN
Realisasi Capaian
4,5
4
4
3,5
3
3 Target RSB
2,5
2
2
1,5 Capaian
1 Kerjasama
1 dengan Sister
0,5 Hospital LN dan
0 0 0 0 0 0
DN
0
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Permasalahan:
58
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
kedua pihak sudah sepakat, tetapi terkendala belum adanya payung hukum
kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Taiwan.
Target RSB
59
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
140%
115%
120%
103,60%
100%
87,50% 80% Target RSB
80%
60% 80%
60%
60%
40% Capaian Supervisi
20% 40% yang dilakukan
20% oleh jejaring
0% Pendidikan
0%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
60
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Target RSB
120%
100% 100% 100% 100% 100%
100%
90%
80% Target RSB
85% 85% 83%
60% 75%
Permasalahan
40% : Capaian
Prosentase Unit
20%• Analisa Kenaikan kerja yang
mencapai target
Indikator yang meningkat disebabkan adanya proses peningkatan mutu
IKU yang
0%
Tahun 2015
menjadi Tahun 2016
komitmen Tahun 2017
pelayanan Tahun 2018 Tahun 2019
61
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
62
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
• Peningkatan kualitas kinerja komite terkait dalam hal pengumpulan data dan
pengolahan data
Target RSB
100%
80% 85% 90%
90%
75%
80%
82,40%
70% 80,72%
70% 77,85% Target RSB
60%
50%
40%
30% Capaian
Prosentase Unit
20% kerja yang
10% mencapai target
0% 0% IKU
0%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Permasalahan :
63
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Pada tahun 2019 terjadi kenaikan prosentase pegawai yang berprilaku sesuai
budaya kerja bila dibandingkan dengan periode waktu sebelumnya, Faktor yang
mempengaruhi antara lain:
• 78,3% pegawai termasuk kriteria sedang dan tinggi dalam hal siap mewujudkan
pelayanan bersih dan melayani
• 87,2% pegawai termasuk kriteria sedang dan tinggi dalam hal berintegritas
(jujur, beretika, bertanggungjawab)
• 80,1% pegawai termasuk kriteria sedang dan tinggi dalam hal giat, rajin, dan
bersemangat dalam bekerja
• 83,3% pegawai termasuk kriteria sedang dan tinggi dalam hal aktif, cepat
tanggap dan produktif
• 82,6% pegawai termasuk kriteria sedang dan tinggi dalam hal professional,
kreatif dan inovatif
• 21,7% pegawai termasuk kriteria rendah dalam hal siap mewujudkan pelayanan
bersih dan melayani.
• 12,8% pegawai termasuk kriteria rendah dalam hal berintegritas (jujur, beretika,
bertanggungjawab).
• 19,9% pegawai termasuk kriteria rendah dalam hal giat, rajin, dan bersemangat
dalam bekerja.
• 16,7% pegawai termasuk kriteria rendah dalam hal aktif, cepat tanggap dan
produktif.
• 17,4% pegawai termasuk kriteria rendah dalam hal professional, kreatif dan
inovatif.
64
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target RSB
65
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
120%
108%
100%
77%
77,50% 71,78%
80% Target RSB
55% 70% 75%
60%
55% 60% 65%
40% Prosentase
Pegawai yang
20% Memenuhi
Standar
0% Kompetensi
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Permasalahan :
• Prosentase pegawai yang memenuhi standar kompetensi pada tahun 2019
sebesar 77% dari target 75% (RSB) atau tercapai 102% dari target karena
banyaknya jumlah in house training yang diselenggarakan untuk memenuhi
persyaratan akreditasi RS serta in house training dalam rangka peningkatan
dan pengembangan layanan RS seperti IHT Kesehatan anak remaja, IHT
Napza, IHT pasien dengan Mental Organik, dll
• Pelaksanaan kegiatan pelatihan lebih banyak terkonsentrasi pada semester 2
66
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target RSB
100%
90,28%
90% 80,05%
80,70% 74,59%
80%
70% 80%
57% 70%
60% Target RSB
50% 60%
50% 55%
40%
30%
OEE (Overall
20% Equipment
10% Effectiveness)
0%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Permasalahan :
Penghitungan Generator listrik 97,91% yang mensuplai jika listrik padam dan
peralatan IPAL 86,12%. Kemudian untuk peralatan mesin cuci di Binatu rata –
rata pencapaian 89,4%, sehingga rata-rata OEE tercapai 90,28% atau
67
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Perhitungan OEE :
OEE (Overall Equipment Efectiveness)
Peralatan IPAL
Tahun 2019
Availability :
a. Waktu operasional : 24 jam (1440 menit)
b. Waktu setup : 90 menit
c. Waktu breakdown : 0 menit
• Performance Rate :
a. Volume produk yang dihasilkan : 200 m3
b. Waktu yang tersedia : 1350 menit
c. Cycle time : 0,16 menit
= 200 x 100%
1350 x 0,16
= 92,6 %
• Quality Rate :
a. Jumlah parameter kualitas limbah yang sesuai
b. Jumlah seluruh parameter kualitas limbah
68
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Penghitungan OEE
Generator Listrik (Genset) Daya 500 Kva
Tahun 2019
Availability :
Performance Rate :
a. Waktu yang tersedia = 1440 menit
b. Cycle time = 0,5 menit
c. Volume produk yang dihasilkan = 500 KVA
• Quality Rate = Jumlah parameter kualitas daya listrik yang sesuai X 100 %
Jumlah seluruh parameter kualitas daya listrik
69
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Instalasi Binatu Memiliki Mesin yang harus dihitung nilai OEE untuk menilai
efektifitas mesin dalam proses produksi.
Penghitungan OEE
Mesin Binata (Mesin Pengering, Mesin Cuci, Mesin Seterika, Mesin Steam Boiler)
Tahun 2019
70
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Perhitungan rata-rata pencapaian OEE mensin di instalasi binatu yang terdiri dari
mesin Pengering sebesar 90,40, Mesin, Cuci sebesar 89,92%, Mesin seterika
sebesar 85,7%, dan Mesin steam boiler sebesar 91,6% maka telah dicapai rata-rata
OEE sebesar 89,40%.
Definisi Operasional :
1) Basic/ Siloed 1 Enterprise adalah infrastruktur dan platform terpasang, sistem
informasi disiapkan untuk sistem rawat jalan terintegrasi dengan admisi, rawat
inap, billing system serta instalasi penunjang diagnostik.
2) Siloed 2 : Infrastruktur dan platform mengacu pada integrasi instalasi rawat
inap, penunjang diagnostik dengan back-office sehingga seluruh system
saling terhubung dan memudahkan perawatan dan pemeliharaannya.
3) Integrated : Infrastruktur dan platform lebih mendukung operasional rumah
sakit misal e-clinical HR.
4) Advanced/ Extended Enteprises : infrastuktur dan platform mengacu pada
kemampuan otomatisasi manajemen, peningkatan kemanan dan kebijakan
yang memungkinkan self provisioning sebagai suatu sistem dashboard.
Dengan kriteria diatas maka level IT di RSJ Dr. Radjiman Wediodingrat bisa
masuk kategori Advanced karena telah berjalan Dashboard pada aplikasi SIMRS
berisi grafik kunjungan pasien dan kapasitas tempat tidur, sebagai fungsi
monitoring dan juga sudah terintegrasi dengan aplikasi dashboard Kementerian
Kesehatan secara terupdate otomatis melalui sistem bridging.
Telah dilakukan peningkatan kemanan dan kebijakan dengan cara backup
database server menggunakan sistem cloud secara otomatis terjadwal.
SIMRS dengan Rekam Medis Elektronik atau e-clinical HR (Health Record) dan
juga sudah terintegrasi dengan Pendaftaran Online, Informasi Kapasitas Tempat
Tidur dan Kunjungan rawat Jalan, e-Prescribing (e-Resep Obat), Integrasi Aplikasi
Farmasi, Integrasi Aplikasi Persediaan, Integrasi aplikasi BIOS.
71
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Aplikasi SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) saat ini memiliki
database server terpusat menggunakan infrastruktur jaringan terhubung diseluruh
unit di rumah sakit. SIMRS sudah berjalan di rekam medis pada registrasi pasien,
rawat jalan / poliklinik, admisi, rawat inap, penunjang medis (laboratorium,
radiologi, elektromedik), keuangan (billing system). SIMRS juga sudah
menggunakan rekam medis elektronik di poliklinik rawat jalan dan rawat inap.
SIMRS sudah terintegrasi dengan aplikasi Kementerian Kesehatan berupa
dashboard informasi kapasitas tempat tidur dan kunjungan pasien rawat jalan dan
rawat inap.
Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target RSB
Permasalahan :
• Tercapainya penerapan pada Level IT terintegrasi sesuai tingkatan atau
klasifikasi yang telah ditentukan yang antara lain kesiapan infrastruktur IT
(komputer, server, jaringan, wifi, fiber optik) dan sistem informasi berupa
SIMRS Rekam Medis Elektronik (terintegrasi Farmasi, Laboratorium, Radiologi)
yang mendukung operasional / pelayanan di rumah sakit. Untuk peningkatan
keamanan sudah dilakukan pembatasan akses pada jaringan (dengan
perangkat router mikrotik dan clustering pada switch manageable) dan untuk
keamanan data sudah ada sistem backup otomatis dan juga disimpan pada
cloud server. Sedangkan untuk dashboard sudah ada pada SIMRS dan juga
terintegrasi secara otomatis dengan dashboard kemenkes.
• Kendala pada saat penerapan terjadi dikarenakan terbatasnya tenaga
programmer sehingga pengembangan SIMRS dan juga sistem aplikasi lain
72
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
20). POBO
Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target RSB
73
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
POBO
70%
65%
54,18%
60%
49,07% 48,61% 46,94%
50%
45%
40% 45%
45% 43,50% 45% Target RSB
30%
20%
Capaian POBO
10%
0%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Capaian pada tahun 2019 turun dibandingkan tahun 2018, hal ini
disebabkan karena penurunan pendapatan BPJS Kesehatan disebabkan karena
:
• Diberlakukannya kebijakan rujukan berjenjang pasien BPJS, sehingga untuk
daerah yang memliki layanan psikiatri di PPK II, untuk pasien yang kontrol
dilayani di lokasi asal. Selain itu ada beberapa kabupaten/kota yang sudah
memilki pelayanan rawat inap psikiatri sehingga pasien yang MRS ke RSJ dr.
Radjiman Wediodiningat terutama adalah pasien dengan kedaruratan psikiatri
atau sub spesialistik
• Adanya keterlambatan pembayaran klaim BPJS, klaim yang telah terbayar
sampai dengan akhir tahun 2019 adalah klaim sampai dengan bulan Agustus
tahun 2019 dan klaim yang telah terverifikasi adalah klaim sampai dengan
bulan Nopember 2019
Periode
Indikator
Kinerja Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Tingkat
pertumbuhan Pendapatan
pendapatan
47.216.885.092 52.571.509.762 45.884.259.543 62.199.436.663 62.128.981.722 61.020.009.840
20%
14,14%
10% Target RSB
10%
5% 5% 5% 5%
0%
-0,11% -1,78% Capaian
Tingkat
-10%
Pertumbuhan
-12,72% Pendapatan
-20%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
75
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan :
Pertumbuhan pendapatan tercapai minus 1,78% dari tahun 2018
disebabkan karena :
• Diberlakukannya kebijakan rujukan berjenjang pasien BPJS, sehingga untuk
daerah yang memliki layanan psikiatri di PPK II, untuk pasien yang kontrol
dilayani di lokasi asal. Selain itu ada beberapa kabupaten/kota yang sudah
memilki pelayanan rawat inap psikiatri sehingga pasien yang MRS ke RSJ dr.
Radjiman Wediodiningrat terutama adalah pasien dengan kedaruratan
psikiatri atau sub spesialistik.
• Adanya keterlambatan pembayaran klaim BPJS, klaim yang telah terbayar
sampai dengan akhir tahun 2019 adalah klaim sampai dengan bulan Agustus
tahun 2019 dan klaim yang telah terverifikasi adalah klaim sampai dengan
bulan Nopember 2019.
76
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
HASIL
No Indikator STANDART TARGET IKT
PEROLEHAN
1 Kepatuhan terhadap clinical pathway 100 100 100 1
Modernisasi Pengelolaan BLU
2 (Penerapan Aplikasi BLU Integrated 100 78 100 0.87
Online Sistem / BIOS)
3 Ketepatan Jam Visite Dokter Spesialis 80 56.3 80 0.82
Rasio PNBP Terhadap Biaya
Operasional (RS Jiwa, RS Kusta, RS
4 45 38.41 45 0.91
Ketergantungan Obat, RS Penyakit
Infeksi dan RS Stroke)
Penyelenggaraan Sistem Informasi
5 Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) 100 86 50 1.23
Terintegrasi
IKT 0.97
HASIL
No Indikator STANDART TARGET IKT
PEROLEHAN
1 Kepatuhan terhadap clinical pathway 100 100 100 1
Modernisasi Pengelolaan BLU (Penerapan
2 Aplikasi BLU Integrated Online Sistem / 100 93 100 0.96
BIOS)
3 Ketepatan Jam Visite Dokter Spesialis 80 69.99 85 0.92
Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional
4 (RS Jiwa, RS Kusta, RS Ketergantungan 45 46.94 50 1.01
Obat, RS Penyakit Infeksi dan RS Stroke)
Penyelenggaraan Sistem Informasi
5 Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) 100 86 100 0.92
Terintegrasi
- IKT 0,96
77
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
1 Kepatuhan terhadap clinical pathway 5 CP 0,05 100 100 5 100 100 5 100 100 5 100 100 5 100 100 5 100 100 5
5 Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) >75% 0,08 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100 100 8
6 Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) ≤ 60 mnt 0,05 59 mnt 100 5 55 100 5 62 75 3,75 69 75 3,75 65 75 3,75 49 100 5
≤ 3 Jam/
7 Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi (WTPR) 0,05 1 Jam 35 Menit 100 5 1 Jam 18 Menit 100 5 1 Jam Menit 100 5 26 Jam Menit 0 0 2 Jam Menit 100 5 1 Jam 5 Menit 100 5
180 menit
8 Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi (WTOJ) ≤ 30 mnt 0,05 21 100 5 21 mnt 100 5 18 100 5 16 mnt 100 5 18 mnt 100 5 29 100 5
13 Infeksi aliran darah perifer (phlebitis) ≤ 5% 0,05 0.39 75 3,75 0.43 100 5 0 100 5 0 100 5 0.79 100 5 2.4 100 5
Tidak adanya pasien yang dilakukan fiksasi setelah
14 ≥ 95% 0,07 93.11 75 5,25 94.44 75 5,25 91.67 75 5,25 90.91 75 5,25 92.0 75 5,25 91.72 75 5,25
masa rawat 24 jam di UPIP
Tidak adanya kejadian pasien bunuh diri di rawat
15 ≥90% 0,07 100 100 7 100 100 7 100 100 7 0 0 0 100 100 7 100 100 7
inap psikiatri
16 Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium (WTPL) ≤ 2 jam 0,05 0 Jam 27 Menit 100 5 0 Jam 32 Menit 100 5 0 Jam 40 Menit 100 5 0 Jam 32 Menit 100 5 0 Jam 45 Menit 100 5 0 Jam 41 Menit 100 5
17 Emergency Psychiatric Response Time (EPRT) ≤ 240 menit 0,02 102 100 2 118 100 2 102 100 2 101 mnt 100 2 106 mnt 100 2 116 100 2
18 Ketepatan Identifikasi Pasien 100% 0,08 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100 100 8
Jumlah TS 87 88,25 87 75 87 95,25
Nilai IKI 1.75 1.75 1.75 1.5 1.75 2
78
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
1 Kepatuhan terhadap clinical pathway 5 CP 0,05 100 100 5 100 100 5 100 100 5 81,65 100 5 86,26 100 5 82,55 100 5
Ada Kebijakan, Ada SOP Ada Kebijakan, Ada SOP Ada Kebijakan, Ada SOP Ada Kebijakan, Ada SOP Ada Kebijakan, Ada SOP Ada Kebijakan, Ada SOP
dan Dilaksanakan dan Dilaksanakan dan Dilaksanakan sesuai dan Dilaksanakan sesuai dan Dilaksanakan sesuai dan Dilaksanakan
4 Cuci Tangan(Hand Hygiene) 100% 0,04 sesuai dengan SOP Dan
100 4 sesuai dengan SOP Dan
100 4 dengan SOP Dan
100 4 dengan SOP Dan
100 4 dengan SOP Dan
100 4 sesuai dengan SOP Dan
100 4
Dievaluasi Dievaluasi Dievaluasi Dievaluasi Dievaluasi Dievaluasi
5 Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) >75% 0,08 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100% 100 8 100% 100 8 100% 100 8
6 Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) ≤ 60 mnt 0,05 00:55:00 100 5 00:49:00 100 5 00:50:00 100 5 59 menit 100 5 55 menit 100 5 54 menit 100 5
≤ 3 Jam/
7 Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi (WTPR) 0,05 63 menit 100 5 01:43:00 100 5 01:23:00 100 5 1 jam 12 menit 100 5 1 jam 51 menit 100 5 1 jam 30 menit 100 5
180 menit
8 Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi (WTOJ) ≤ 30 mnt 0,05 00:27:50 100 5 00:29:49 100 5 00:27:36 100 5 36 menit 27 detik 75 3,75 30 menit 26 detik 75 3,75 27 menit 54 detik 100 5
Ada SOP, sesuai Ada SOP, sesuai Ada SOP, sesuai indikasi, Ada SOP, sesuai indikasi, Ada SOP, sesuai indikasi, Ada SOP, sesuai indikasi,
Penerapan keselamatan Electro Convulsive Teraphy
12 100% 0,07 indikasi, dilaksanakan 100 7 indikasi, dilaksanakan 100 7 dilaksanakan oleh 100 7 dilaksanakan oleh 100 7 dilaksanakan oleh 100 7 dilaksanakan oleh 100 7
(ECT) oleh tenaga kompeten oleh tenaga kompeten tenaga kompeten tenaga kompeten tenaga kompeten tenaga kompeten
13 Infeksi aliran darah perifer (phlebitis) ≤ 5% 0,05 0 100 5 0,78 100 5 0,56 100 5 0,78% 100 5 1,44% 100 5 0,46 100 5
Tidak adanya pasien yang dilakukan fiksasi setelah
14 ≥ 95% 0,07 91,36 75 5,25 91,4 75 5,25 94,14 75 5,25 91,40% 75 5,25 92,54% 100 7 96,07% 100 7
masa rawat 24 jam di UPIP
Tidak adanya kejadian pasien bunuh diri di rawat
15 ≥90% 0,07 100 100 7 100 100 7 100 100 7 0 100 7 100% 100 7 0 100 7
inap psikiatri
16 Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium (WTPL) ≤ 2 jam 0,05 00:42:00 100 5 00:43:00 100 5 00:41:00 100 5 56 menit 100 5 52 menit 100 5 47 menit 10 detik 100 5
17 Emergency Psychiatric Response Time (EPRT) ≤ 240 menit 0,02 01:55:37 100 2 01:34:36 100 2 01:56:04 100 2 01:42:29 100 2 01:37:15 100 2 01:40:42 100 2
18 Ketepatan Identifikasi Pasien 100% 0,08 100 100 8 100 100 8 100 100 8 100% 100 8 100% 100 8 100 100 8
Jumlah TS 88,25 88,25 88,25 87 88,75 100
Nilai IKI 1.75 1.75 2 1,625 1,5 2
79
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
NO UNIT KERJA INDIKATOR TARGET JAN FEB MAR APR MEI JUN
Kegagalan Dropping,
< 5% 0 0 0 0 0 0
Rolling Penderita < 5%
Koordinasi Pelaksanaan
5 Rolling, Dropping dan ≥90% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Follow-up Pasien
Pengumpulan Laporan
Kegiatan dari Unit Kerja di
6 100% 64% 64% 73% 82% 64% 27%
Pelayanan Medik Tepat
Waktu
Pengumpulan Laporan
Seksi Pelayanan Kegiatan dari Unit Kerja di
3 7 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Keperawatan Rawat Jalan Lingkup Rawat Jalan Tepat
Waktu
Monitoring Supervisi
Seksi Pelayanan
4 8 Keperawatan Sesuai 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Keperawatan Rawat Inap
Rencana
Pengumpulan Laporan
Kegiatan dari Unit Kerja di
9 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Lingkup Rawat Inap Tepat
Waktu
Keberhasilan Penambalan
14 ≥ 95 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Gigi
Keberhasilan Pencabutan
15 ≥ 95 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Gigi
Penyelesaian Hasil
16 Pemeriksaan Psikologi ≥ 90 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Individual ≤3 Hari
Penyelesaian Hasil
17 Pemeriksaan Psikologi ≥ 90 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Klasikal ≤ 7 Hari
23 Nett Death Rate (NDR) ≤ 24‰ 0,00‰ 7,50‰ 7,06‰ 2,19‰ 6,70‰ 3,05‰
80
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Kejadian Cedera/Trauma
31 Fisik Akibat Tindakan ≤ 1,5 % 0 0 0,37 0 0 0
Fiksasi
Keberhasilan Pasien
Instalasi Rehabilitasi
9 32 Mengikuti Program ≥ 50 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Napza
Rehabilitasi Napza 3 Bulan
Kepatuhan Penggunaan
10 Instalasi Farmasi 34 ≥ 90% 96,76% 96,37% 96,61% 96,98% 97,34% 97,53%
Formularium Nasional
Ketepatan Pelayanan
Farmasi (Tidak ada
37 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kejadian Kesalahan
Pemberian Obat)
Ketepatan Penyimpanan
39 100% 96,55% 72,24% 70,94% 75,78% 90,32% 93,42%
Sediaan Farmasi
Ketersediaan Formularium
40 dan Update Paling Lama 3 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Tahun
Pelaksanaan Surgical
44 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Safety Check List
Pelaksanaan Asesmen
45 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Awal Pra Bedah
Penerapan Keselamatan
46 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Operasi
Waktu Tunggu Operasi
47 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Elektif < 2 hari
Pemantauan
48 Ketidaksesuaian Diagnosis 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pre dan Post Anestesi
Pelaksanaan Monitoring
50 Status Fisiologis selama 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Anestesi
Pelaksanaan Monitoring
51 Proses Pemulihan Anestesi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dan Sedasi Dalam
81
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Waktu Tunggu
Instalasi Rehabilitasi
14 55 Pelaksanaan Seleksi < 2 ≥ 85 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
(Mental)
hari
Angka Keberhasilan
Rehabilitan Sesudah
56 ≥ 65 % 72,92% 82,02% 70,18% 82,86% 84,13% 77,50%
Menjalani Satu Paket
Layanan
Penerapan Keselamatan
15 Unit Elektromedik 57 Electro Convulsive Therapy 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
(ECT)
Waktu Tunggu Sebelum
58 ≤ 2 hari 1 1 1 1 1 1
ECT
Kesesuaian Hasil
65 Pemeriksaan Baku Mutu 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Eksternal
Ketepatan Waktu
18 Instalasi Gizi 66 Pemberian Makanan ≥ 90 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kepada Pasien
67 Ketepatan Pemberian Diet 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pelaksanaan Penyuluhan
19 Instalasi PKRS 69 100% 11,11% 5,56% 22,22% 11,11% 11,11% 72,22%
di Luar Rumah Sakit
Layanan Penyuluhan
70 ≥ 90 % 75% 80% 110% 110% 105% 50%
Kesehatan di Rumah Sakit
Peningkatan Status
72 Fungsional Pasien rawat ≥ 80% 98,81% 122% 98,85% 100% 100% 88,89%
Inap Psikogeriatri
Peningkatan Kualitas Hidup
73 Pasien Rawat Inap ≥ 80% 95,38% 100% 98,41% 100% 100% 86,62%
Psikogeriatri
Ketepatan Waktu
1 Bagian SDM 75 Pengusulan Kenaikan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pangkat
Ketepatan Waktu
Penerbitan Surat
76 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Keputusan Kenaikan Gaji
Berkala
82
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Ketepatan Waktu
77 Pengusulan Surat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Keputusan Pensiun
Kelengkapan Pengisian
78 >90 % 96%
Jabatan
Ketepatan Waktu
Penyetoran Data Indikator
79 100% 100% 100%
Kinerja Individu (IKI)
Pegawai
Program Pemberian
81 Penghargaan dan 100% 50%
Konsekuensi
Kepuasan Karyawan
82 ≥ 80% 86,72%
terhadap Organisasi
Terlaksananya Evaluasi
2 Bagian Diklit 83 100% 0% 0% 92% 100% 100% 100%
Pasca Pelatihan Medis
Terlaksananya Evaluasi
Pasca Pelatihan
84 100% 0% 0% 90% 100% 100% 90%
Keperawatan dan Non
Medis
≥ 20%
Supervisi Pendidikan dari
dari
85 Institusi Pasangan 0% 0% 0% 0% 17% 17%
semua
Pendidikan Kedokteran
institusi
Kepuasan
88 ≥ 80% 80,50% 86% 82% 82% 83% 79,61%
Pelanggan/Peserta Didik
Evaluasi Pelaksanaan
3 Instalasi Diklat 89 100% - - 100% 100% 100% 100%
Pelatihan Internal
Evaluasi Pelaksanaan
90 Pelatihan yang Sudah 100% Tidak masuk imut 2020
Direncanakan
Kepatuhan Pengelolaan
92 Laporan Rencana Bisnis Skor = 2 2 2 2 2 2 2
Anggaran (RBA) Definitif
Kepatuhan Pengelolaan
Laporan Keuangan
93 Skor = 2 0,66
Berdasarkan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK)
Kepatuhan Pengesahan
94 Pendapatan dan Belanja Skor = 2 0,4 0,4
BLU
Kecepatan Pemberian
95 Informasi Tagihan Pasien 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Rawat Inap
Kebenaran Laporan Harian
96 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kasir
Ketepatan Waktu
97 Penyelesaian Laporan 100% 100% 100%
Penerimaan RS
83
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Ketepatan Penyerapan
102 Dana Rupiah Murni Sesuai ≥ 90% 14,21 37,11
dengan Perencanaan
Tindak Lanjut Penyelesaian
2 Bagian Administrasi Umum 103 Hasil Pertemuan Tingkat 100% 70% 75% 70% 80% 70% 70%
Manajemen
Proses Penyelesaian Surat
104 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Penting
Pengelolaan Laporan
105 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Rumah Sakit
Kelengkapan Laporan
106 100% 100%
Akuntabilitas Kinerja
2,5 -3
107 Ketersediaan Linen 100% 100% 100% 100% 100% 100%
per TT
Ketepatan Waktu
Pelayanan Permintaan
108 100% 88,36% 90,91% 95,69% 96,14% 98,64% 96,84%
Barang Persediaan di
Gudang ATK
Ketepatan Waktu
Pelayanan Permintaan
109 100% 90,66% 96,35% 100% 100% 100% 100%
Barang Persediaan di
Gudang Tekstil
Ketepatan Waktu
Pelayanan Permintaan
110 100% 92,50% 91,62% 98,88% 100% 100% 100%
Barang Persediaan di
Gudang Rumah Tangga
Ketepatan Waktu
Pelayanan Permintaan
111 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Barang Persediaan di
Gudang Makanan
80
Laporan Hasil Analisis
(Indeks
117 Survei Kepuasan 82,58 81,49 84,15 86,52 86,41 84,66
Nilai
Pelanggan
IKM)
Ketepatan Waktu
Instalasi Sistem Informasi
4 118 Perbaikan Perangkat ≥ 90% 100% 98% 100% 98% 100% 100%
Rumah Sakit (SIRS)
Komputer
Ketepatan Waktu
119 Perbaikan Jaringan ≥ 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Komputer / Network
Instalasi Pemeliharaan
Ketepatan Waktu
5 Sarana & Prasarana 120 ≥ 80 % 97,1% 97% 98,7% 98,6% 98,3% 98,2%
Perbaikan Kerusakan Alat
Rumah Sakit
Ketepatan Waktu
121 Pelayanan Pemeliharaan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Alat
84
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Ketepatan Waktu
Penyediaan Linen Bersih
7 Instalasi Binatu/Laundry 125 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Untuk Ruang Rawat Inap
dan Ruang Pelayanan
Ketepatan Pengelolaan
126 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Linen Infeksius
Terlaksananya Kredensial
130 dan Rekredensial bagi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Semua Dokter
Kejadian Kecelakaan
2 Komite K3RS 131 0 1 1
Akibat Kerja
Simulasi Kesiapsiagaan
132 Bencana di Setiap Unit 100% 100%
Kerja
Terlaksananya
5 Komite Keperawatan 137 Kredensial/Re-Kredensial 100%
Bagi Semua Perawat
Penerapan Dokumentasi
Asuhan Keperawatan
138 ≥ 90%
Sesuai dengan Standar
Keperawatan
Terlaksananya kredensial
139 dan Rekredensial bagi 95% - - 100% - - 100%
perawat baru dan pindahan
Terlaksananya kredensial
dan Rekredensial bagi
140 95% - - - - - 86,49%
perawat yang telah habis
masa berlaku RKK nya
Penanganan pelanggaran
142 masalah etik keperawatan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dapat diselesaikan
Terlaksananya Kegiatan
Audit sesuai Rencana
6 Satuan Pemeriksa Internal 143 Program Kegiatan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pengawasan Tahunan
(PKPT)
Terlaksananya Kegiatan
Pemantauan Penyelesaian
144 Rekomendasi Audit Internal 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dan Rekomendasi
Eksternal sesuai PKPT
85
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
NO UNIT KERJA INDIKATOR TARGET JUL AGT SEP OKT NOP DES Rata2
4 Length of Stay (LOS) < 42 hari 43,59 29,61 30,24 37,09 31,32 33,55 34,94
Kegagalan Dropping,
Rolling Penderita < < 5% 0 0 0 0 0 0 0%
5%
Koordinasi
Pelaksanaan Rolling,
5 ≥90% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Dropping dan Follow-
up Pasien
Pengumpulan
Laporan Kegiatan dari
6 Unit Kerja di 100% 64% 73% 64% 90% 82% 90% 78%
Pelayanan Medik
Tepat Waktu
Pengumpulan
Laporan Kegiatan dari
Seksi Pelayanan
3 7 Unit Kerja di Lingkup 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Keperawatan Rawat Jalan
Rawat Jalan Tepat
Waktu
Monitoring Supervisi
Seksi Pelayanan
4 8 Keperawatan Sesuai 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Keperawatan Rawat Inap
Rencana
Pengumpulan
Laporan Kegiatan dari
9 Unit Kerja di Lingkup 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Rawat Inap Tepat
Waktu
Waktu Tunggu di ≤ 60 55 49 59 54
5 Instalasi Rawat Jalan 10 50 menit 55 menit 57 menit
Rawat Jalan menit menit menit menit menit
Ketaatan Kontrol di
11 ≥ 80 % 99,84% 99,39% 99,34% 99,51% 99,29% 99,29% 99%
Rawat Jalan
Penerapan Edukasi
Khusus Keperawatan
12 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 108%
di Klinik Kesehatan
Jiwa
Kejadian Drop-Out
Pasien Terhadap
13 Paket Pelayanan di ≤ 50 % 8% 0% 0% 0% 0% 5% 2%
Klinik Autis yang
Direncanakan
Keberhasilan
14 ≥ 95 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Penambalan Gigi
Keberhasilan
15 ≥ 95 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pencabutan Gigi
Penyelesaian Hasil
Pemeriksaan
16 ≥ 90 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Psikologi Individual ≤3
Hari
Penyelesaian Hasil
Pemeriksaan
17 ≥ 90 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Psikologi Klasikal ≤ 7
Hari
Kematian Pasien ≤ 8
6 Instalasi Gawat Darurat 18 Jam di Ruang Gawat < 2‰ 0,004% 0,002% 0% 0% 0% 0,0024% 0,00070%
Darurat
Emergency 100
≤240 115 102
19 Psychiatric Response 94 menit 116 menit 97 menit menit 42
menit menit menit
Time (EPRT) dtk
Respon Time
20 100% 1'07'' 1'03'' 1''24 1'52'' 1'14'' 1'15'' 1'12''
Layanan Gawat
86
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Kejadian Pasien
7 Instalasi Rawat Inap 21 Pulang Atas ≤5% 0,32% 0,16% 0,16% 0,16% 0,48% 0,66% 0,18%
Permintaan Sendiri
22 Kejadian Pasien Lari 0 0,33% 0% 0% 0% 5% 0,08% 0,48%
87
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Pelaksanaan
Monitoring Status
50 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Fisiologis selama
Anestesi
Pelaksanaan
Monitoring Proses
51 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pemulihan Anestesi
dan Sedasi Dalam
Tidak adanya
Rehabilitasi Medik Kejadian Kesalahan
13 52 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
(Fisioterapi) Tindakan Rehabilitasi
Medik
Waktu Tunggu
53 Layanan Fisioterapi ≥ 90% 96,60% 51,30% 34,10% 26,00% 18,90% 18,90% 70,44%
≤120 Menit
Kejadian Drop Out
Pasien Terhadap
54 Pelayanan ≤ 50 % 37,70% 40,40% 43,00% 41,80% 44,30% 44,30% 43,50%
Rehabilitasi Medik
yang Direncanakan
Waktu Tunggu
Instalasi Rehabilitasi
14 55 Pelaksanaan Seleksi ≥ 85 % 100% 94% 100% 100% 100% 100% 100%
(Mental)
< 2 hari
Angka Keberhasilan
Rehabilitan Sesudah
56 ≥ 65 % 63,64% 77,08% 80,00% 84,51% 86,67% 80,33% 78,49%
Menjalani Satu Paket
Layanan
Penerapan
Keselamatan Electro
15 Unit Elektromedik 57 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Convulsive Therapy
(ECT)
Waktu Tunggu
58 ≤ 2 hari 1 1 1 1 1 1 1
Sebelum ECT
Waktu Tunggu
16 Unit Radiologi 59 Pelayanan Radiologi ≤ 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Jam
Angka Kegagalan
60 Skor 2 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Hasil Radiologi
Tidak Ada Kejadian
Kesalahan Pemberian
61 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Label pada Film
Rontgen
Tidak adanya
Kejadian Tertukar
17 Unit Laboratorium 62 Spesimen 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pemeriksaan
Laboratorium
Tidak Adanya
Kesalahan
63 Penyerahan Hasil 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pemeriksaan
Laboratorium
Waktu Tunggu Hasil
≤ 120 45,48 46,22 54,80 47,10
64 Pemeriksaan 43 menit 52 menit 36,1
menit menit menit menit menit
Laboratorium
Kesesuaian Hasil
65 Pemeriksaan Baku 100% 100% 100% 100% 100% 100% 87% 100%
Mutu Eksternal
Ketepatan Waktu
18 Instalasi Gizi 66 Pemberian Makanan ≥ 90 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kepada Pasien
Ketepatan Pemberian
67 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Diet
Pelaksanaan
19 Instalasi PKRS 69 Penyuluhan di Luar 100% 83% 211% 217% 244% 256% 272% 118,03%
Rumah Sakit
Layanan Penyuluhan
70 Kesehatan di Rumah ≥ 90 % 110% 100% 80% 115% 80% 105% 93%
Sakit
Peningkatan Status
Fungsional Pasien
72 ≥ 80% 100% 100% 91,67% 99,09% 100% 100% 101,46%
rawat Inap
Psikogeriatri
Peningkatan Kualitas
73 Hidup Pasien Rawat ≥ 80% 100% 100% 97,62% 99,09% 100% 100% 97,20%
Inap Psikogeriatri
Waktu Tunggu
≤ 60
74 Layanan Day Care 50,97% 58,57% 44,49% 51,23% 33,06% 41,44% 55,39%
menit
Psikogeriatri
DIREKTORAT SDM DAN PENDIDIKAN
88
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Ketepatan Waktu
1 Bagian SDM 75 Pengusulan Kenaikan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pangkat
Ketepatan Waktu
Penerbitan Surat
76 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Keputusan Kenaikan
Gaji Berkala
Ketepatan Waktu
77 Pengusulan Surat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Keputusan Pensiun
Kelengkapan
78 >90 % 98% 97%
Pengisian Jabatan
Ketepatan Waktu
Penyetoran Data
79 100% 100% 100% 100%
Indikator Kinerja
Individu (IKI) Pegawai
Kinerja Pegawai Yang
80 Baik, Sangat Baik dan ≥ 95 % 98% 97% 97% 97% 97% 97% 98%
Excellent
Program Pemberian
81 Penghargaan dan 100% 50% 50%
Konsekuensi
Kepuasan Karyawan
82 ≥ 80% 89,45% 88,09%
terhadap Organisasi
Terlaksananya
2 Bagian Diklit 83 Evaluasi Pasca 100% 100% 96% 100% 0% 100% 0% 79%
Pelatihan Medis
Terlaksananya
Evaluasi Pasca
84 Pelatihan 100% 81% 99% 95% 95% 100% 0% 85%
Keperawatan dan Non
Medis
Supervisi Pendidikan ≥ 20%
dari Institusi dari
85 50% 50% 50% 50% 66,70% 66,70% 31%
Pasangan Pendidikan semua
Kedokteran institusi
Supervisi Pendidikan
≥ 80%
dari Institusi
dari
86 Pasangan Pendidikan 100% 100% 92% 83% 100% 100% 93%
semua
Keperawatan dan Non
institusi
Medis
Jumlah Penelitian
87 2/tahun 0 0 1 5 5 5 5
yang Dipublikasikan
Kepuasan
88 Pelanggan/Peserta ≥ 80% 79% 90% 85,33% 86% 87,11% 86,31% 83,91%
Didik
Evaluasi Pelaksanaan
3 Instalasi Diklat 89 100% 100% - 100% 100% 100% 100% 100%
Pelatihan Internal
96 Kebenaran Laporan
Harian Kasir 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
97 Ketepatan Waktu
Penyelesaian Laporan
100% 100% 100% 100%
Penerimaan RS
98 Ketepatan Waktu
Laporan Piutang
100% 100% 100% 100%
Penderita
89
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
99 Perencanaan
Strategis RS 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
102 Ketepatan
Penyerapan Dana belum ada
≥ 90%
Rupiah Murni Sesuai data
dengan Perencanaan
103 Tindak Lanjut
Penyelesaian Hasil
2 Bagian Administrasi Umum Pertemuan Tingkat 100% 94% 92% 90% 92% 90% 86% 82%
Manajemen
90
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permenkes 1204 th
2004
124 Capaian Tingkat
Rumah Sakit Berseri
≥ 7500. 9375 9487 9499,25
Penanganan
pelanggaran masalah
142 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
etik keperawatan
dapat diselesaikan
Terlaksananya
Kegiatan Audit sesuai
6 Satuan Pemeriksa Internal 143 Rencana Program 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kegiatan Pengawasan
Tahunan (PKPT)
Terlaksananya
Kegiatan Pemantauan
Penyelesaian
Rekomendasi Audit
144 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Internal dan
Rekomendasi
Eksternal sesuai
PKPT
Verifikasi
Komite Mutu dan
7 145 Penyelesaian Laporan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Keselamatan Pasien
Ketidaksesuaian
91
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
92
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Pencapaian kinerja instalasi rawat jalan tahun 2019 adalah sebesar 94,41% dari target
yang telah ditetapkan. Pencapaian secara umum sudah sesuai dengan target. Instalasi
rawat jalan terdiri 15 klinik, terdapat 7 klinik dengan tingkat pencapaian baik, yaitu klinik
psikiatri anak dan remaja, klinik psikiatri adiksi, klinik psikiatri forensik, klinik medical
check up, klinik psikologi dan klinik gigi dan mulut. Sedangkan klinik dengan
pencapaian rendah adalah klinik psikiatri dewasa, klinik penyakit dalam, klinik
neurologi, klinik bedah, klinik konsultasi gizi, klinik THT dan klinik rehabilitasi medik.
Pencapaian kinerja instalasi rawat jalan dalam kurun waktu 5 tahun dijelaskan sebagai
berikut.
Grafik 1 . Pencapaian kunjungan instalasi rawat jalan.
Pencapaian kunjungan
100.000
51.329 57.289
50.000 36.269 48.732
Pencapaian kunjungan
37.268
0
2015 2016 2017 2018 2019
93
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Pada grafik terlihat bahwa pencapaian tahun 2019 lebih rendah dibandingkan
tahun 2018, namun demikian pencapaian ini masih lebih tinggi jika dibandingkan
pencapaian tahun 2015, 2016 dan 2017. Kinerja instalasi rawat jalan tumbuh dari tahun
2015 sampai tahun 2018, dan kemudian menurun ditahun 2019.
Faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dalam 4 tahun pertama adalah :
- Komitmen pimpinan dan SDM untuk meningkatkan kinerja pelayanan tinggi.
- Upaya untuk menjaga dan memperbaiki mutu pelayanan yang berorientasi pada
kepuasan dan keselamatan pasien tinggi, terbukti dengan terakreditasinya
pelayanan rumah sakit denga sertifikasi ISO dan KARS.
- Upaya membangun jejaring pelayanan oleh tim PKRS berjalan dengan baik.
- Adanya upaya untuk membuat inovasi pelayanan.
- Keterbukaan akses dan kerjasama pelayanan terkait pembiayaan pasien
dengan BPJS berjalan dengan baik.
Faktor yang berpengaruh terhadap penurunan kunjungan instalasi rawat jalan pada
tahun 2019 adalah :
- Regulasi rujukan berjenjang pasien BPJS, berdampak PPK 1 tidak bisa
langsung melakukan rujukan ke RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat, karena
status nya sebagai PPK 3.
- Adanya kebijakan rujuk balik, sementara sebagian besar pengunjung instalasi
rawat jalan adalah pasien kronis, sehingga memberikan dampak yang besar
terhadap jumlah pasien yang harus dilakukan rujuk balik.
- Pengembangan pelayanan jiwa di PPK 2 yang cukup agresif.
Berikut paparan klinik pelayanan rawat jalan yang mencapai target dan pertumbuhan :
- Klinik psikiatri anak dan remaja. Klinik ini mencapai target yang ditetapkan,
bahkan dalam 5 tahun terakhir mengalami pertumbuhan. Kondisi ini
dilatarbelakangi oleh faktor :
o Ketersedian dokter spesialis konsultan di tahun 2019
o Upaya promosi dan edukasi terkait perasalahan jiwa anak
o Perbaikan sistem pelayanan, sehingga pelayanan anak dan remaja
menjadi terintegrasi dalam 1 gedung.
- Klinik Psikiatri Geriatri. Klinik ini tumbuh dengan sangat progresif. Faktor
pendukungnya adalah :
o Pelayanan yang sudah terintegrasi
o Ketersedian SDM dokter konsultan yang memadai
94
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
SDM klinik ini sangat memenuhi, begitu juga sarana dan prasarananya. Bahkan
dari aspek kelayakan sterilisasi alat, klinik ini sangat bisa diandalkan. Upaya
untuk meningkatkan kunjungan pasien mandiri masih tetap harus ditingkatkan
untuk mendukung peningkatan pendapatan rumah sakit.
Beberapa klinik lain yang tidak mencapai target di tahun 2019 dan mengalami
penurunan mulai periode 2017 – 2019, yaitu Klinik Kesehatan Jiwa, Klinik Bedah, Klinik
Penyakit Dalam, klinik neuro, klinik konsultasi Gizi, klinik THT dan klinik fisioterapi,
disebabkan oleh faktor berikut :
- Kebijakan rujukan berjenjang pasien BPJS
- Belum ada inovasi yang mampu memberikan daya tarik bagi pasien mandiri.
- Khusus pada pelayanan klinik jiwa dewasa adalah kebijakan rujuk balik.
- Kompetitor yang banyak di wilayah pelayanan
- Pertumbuhan pelayanan kesehatan jiwa di PPK2.
Klinik Perawatan Kulit tidak beroperasi sejak pertengahan tahun 2018 karena tidak
adanya dokter pemberi pelayanan karena promosi jabatan, sehingga tidak bisa
memberikan layanan klinik. Tindak lanjut untuk melakukan studi tentang peluang
dibukanya kembali klinik tersebut dengan pemenuhan kebutuhan SDM atau peluang
lainnya.
96
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
6.000
5.000
4.000
3.000 jumlah pasien MRS
1.000
-
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah pasien MRS dan KRS dari tahun 2015 – 2019 pada prinsipnya
mengalami peningkatan. Beberapa faktor yang berperan adalah :
- Upaya untuk membangun komunikasi dan koordinasi dengan jejaring rujukan
pasien cukup intensif.
- Perluasan jejaring rujukan pasien.
- Kemudahan pembiayaan yang diakomodir oleh pemerintah profinsi Jawa Timur
untuk pasien yang tidak memiliki keanggotaan BPJS.
- Dukungan program bebas pasung oleh pemerintah profinsi Jawa Timur.
- Adanya komunitas TKSK yang dibina oleh tim PKRS RSJ dr. Radjiman
Wediodiningrat, yang secara berkala mengidentifikasi dan melakukan rujukan
pasien jiwa, bekerjasama dengan Puskesmas wilayah setempat.
Grafik BOR dan ALOS instalasi rawat inap tahun 2015 - 2019
100,00
80,00 76,58 74,93
73,93 66,95
68,64
60,00
42,91 46,41 BOR
40,00 43,14
40,06 34,94 ALOS
20,00
-
2015 2016 2017 2018 2019
Capaian BOR dari tahun 2015 – 2019 berfluktuasi. Capaian tahun 2019 tidak
sesuai target dan lebih rendah dari tahun 2018. Faktor penyebabnya adalah :
- Upaya untuk menekan lama hari perawatan menjadi kurang dari 40 hari.
97
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Sedangkan capaian ALOS sudah cukup baik, karena kurang dari 40 hari,
meskipun masih dibawah target yaitu 30 hari. Capaian ini cukup baik untuk mendorong
kemandirian pasien dan keterlibatan keluarga dalam meningkatkan kemampuan
sosialisasi disamping juga memperbaiki biaya operasional perawatan. Perbaikan ALOS
dipengaruhi oleh :
- Advokasi kepada keluarga terkait konsep perawatan pasien dengan gangguan
jiwa dilakukan secara intensif.
- Kegiatan pengantaran pulang bagi pasien tidak mampu dan pasien dari dinas
sosial dilakukan secara intensif.
- Peran DPJP dan perawat untuk memberikan terapi yang adekuat dan asuhan
keperawatan dilakukan dengan lebih terukur, melalui kontrol indikator mutu.
Instalasi Biomedika
Unit Pelayanan Laboratorium
2015 2016 2017 2018 2019 Prosentase
Target
IndikatorKinerja
Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi 2019 Realisasi 2019
Pelaksanaan
44.572 47.866 50.338 47.400 52.140 53.364 102,35%
Pelaksanaan Pemeriksaan
Pemeriksaan
(Pemeriksaan Pelaksanaan
Terlampir) Pengambilan 8.912 9.536 9.887 9.296
Sampel
Jumlah pemeriksaan
55.000
53.364
50.000 50.338
47.866 47.400
Jumlah pemeriksaan
45.000 44.572
40.000
2015 2016 2017 2018 2019
Kinerja unit laboratorium dari tahun 2015 – 2019 pada prinsipnya mengalami
pertumbuhan, sebagaimana yang terlihat pada grafik. Meskipun pada tahun 2018
98
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Kegiatan Pemeriksaan
1.433 1458 2372 2205 2580 3194 123,8%
Radiologi
Pencapaian kinerja unit Radiologi tahun 2015 – 2019 mengalami pertumbuhan yang
baik dan konsisten. Faktor yang berperan diantaranya adalah :
- Pemeliharaan alat medis lebih terkontrol dan tepat waktu.
- Dukungan investasi alat canggih, CT scan
- Ketersediaan SDM yang cukup dan berkualitas, tahun 2019 ada penambahan 1
orang dokter spesialis radiologi, sehingga jumlahnya menjadi 2 orang
- Adanya kerjasama rujukan pemeriksaan radiologi dengan beberapa unit PPK 1
dan PPK 2
99
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
800
713
700
636 606
600
588
548
500 Pemiksaan ECG
429
367 370 Pemiksaan EEG
400
373 290
300 Pemiksaan HITOP
261 315 340 Tindakan ECT
200
116 201
100
86 4
- - - -
2015 2016 2017 2018 2019
Unit pelayanan elektromedik terdiri dari 4 jenis, tetapi pada tahun 2017
pelayanan HITOP dihentikan karena kendala besarnya biaya operasional tidak
sebanding dengan pendapatan yang diperoleh dari kunjungan pasien.
Pelayanan ECT juga mengalami perubahan teknis operasional, pada tahun
2015 – pertengahan 2018 dioperasionalkan ECT konvensional, tetapi pada semester 2
tahun 2018 – 2019 beralih dengan teknis ECT premedikasi, dengan pertimbangan
menyesuaikan dnegan standar pelayanan yang terbaru. Dampak dari perubahan ini
adalah penurunan kapasitas pelayanan. Jika ECT konvensional dapat memfasilitasi
sampai dengan 10 tindakan per hari, dengan ECT premedikasi menjadi 4 pasien per
hari. Sehingga tampak adanya penurunan kegiatan ECT pada tahun 2019. Disamping
adanya upaya untuk meminimalkan tindakan invasif oleh DPJP, dengan memberikan
terapi farmakologi dan psikoterapi yang lebih baik.
Sementara 2 kegiatan lainnya yaitu pemeriksaan EEG dan ECG mengalami
pertumbuhan yang cukup baik. Faktor pendukung pencapaiannya adalah :
- Adanya SDM yang memadai.
- Kelangkaan alat khususnya EEG di wilayah pelayanan.
- Upaya untuk membangun jejaring rujukan yang lebih baik.
100
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Pemeliharaan alat
0 0 182 5499 7.200 6.291 87,4%
kesehatan
0 21 0 418 471 390 82,8%
Kalibrasi
Pemeliharaan alat kesehatan jauh lebih baik dari tahun 2017, hal ini terjadi
sejak unit tersebut dilakukan perubahan struktur dan manajemen. Mulai tahun 2018
unit ini dibawah koordinasi instalasi Biomedika, yang sebelumnya dibawah koordinasi
IPSRS. Upaya untuk memberikan target dan respon time untuk pemenuhan standar
akreditasi memberikan dampak positif terhadap pemeliharaan alat medis. Namun
demikian pada tahun 2019 pencapaian kinerja masih kurang dari yang ditargetkan.
Kalibrasi alat belum etrcapai 100% karena :
- Tidak semua alat bisa difasilitasi proses kalibrasinya di BPFK. Sehingga ketika
tidak mendapatkan vendor yang dapat memfasilitasi maka ada alat yang
tertinggal.
- Kurang optimalnya perencanaan dan monitoring kegiatan kalibrasi.
Rencana tindak lanjut :
- Melakukan MoU dengan BPFK, sehingga waktu pelaksanaan lebih terkontrol
dan identifikasi alat yang tidak dapa dikalibrasi bisa lebih jelas di awal.
- Melakukan perencanaan dan monitoring yang lebih baik.
Pada aspek pemeliharaan alat tidak tercapai target, disebabkan oleh :
- Tidak semua alat bisa diperbaiki secara mandiri oleh SDM ATEM
- Kesulitan mendapatkan pihak ke 3 yang mampu melakukan pebaikan alat
- Ketiadaan suku cadang
Rencana tindak lanjut untuk memperbaiki kinerja pemeliharaan alat adalah :
- Memastikan after sale terhadap pengadaan alat baru.
- Mendorong untuk ketersediaan suku cadang
- Berkoordinasi untuk pengadaan alat yang berfungsi sebagai lapis 2 khususnya
untuk peralatan yang sangat vital bagi pelayanan.
101
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Instalasi PKRS
102
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Pembinaan Lansia
5 10 13 16 12 13 108,33%
Pembinaan
Layanan di PPK
primer dan 40 48 50 56 13 111 846,15%
sekunder
Pembinaan KPSI
(Komunitas Peduli
Skizofrenia 3 3 2 3 3 4 133,33%
Indonesia)
120
111 Penyuluhan di Luar RS
100
80
Pembinaan Lansia
60 48 50
40 56
40
20 Pembinaan Layanan di PPK
0 primer dan sekunder
2015 2016 2017 2018 2019
Target dan pertumbuhan kegiatan di Instalasi PKRS dapat dicapai dengan baik
dari tahun 2015 - 2019. Faktor yang berkontribusi adalah komitmen SDM, sistem
monitoring dan evaluasi yang dilakukan cukup optimal, serta semakin banyaknya
jejaring kesehatan jiwa. Diperlukan peningkatan peran Instalasi PKRS dalam promosi
kesehatan yang menunjang kunjungan dan rujukanpasien serta peran serta
masyarakat untuk peningkatan kesadaran tentang penangan gangguan jiwa yang lebih
dini dan holistic. Kegiatan promosi Promosi Kesehatan Rumah Sakit diharapkan dapat
lebih terukur dengan parameter output yang lebih baik.
Instalasi Farmasi
racikan
Formularium RS
update 3 tahun
100 100 100 100 100 100 100%
sekali
Pelabelan High
Alert Medicines
100 100 100 100 100 100 100%
(HAM)
Ketepatan
Pelayanan
100 100 100 100 100 100 100%
Farmasi
Ketepatan
penulisan Resep
Sesuai 100 100 100 100 100 99.16 99.16%
Formularium RS
Ketepatan
Penyimpa nan
Perbekalan 100 100 100 100 100 86.91 86.91%
Farmasi
Tidak ditemukan
Jumlah data yang
Resep akurat
125543 131060 dikarenakan
267005 275.000 248605 90.40%
yang
dilayani kerusakan
software
Kinerja waktu tunggu pelayanan obat jadi di instalasi farmasi dari tahun 2015 - 2019
memenuhi standar mutu yang ditetapkan yaitu ≤ 30 menit, namun demikian terjadi
kecenderungan memanjang. Hal ini disebabkan oleh :
➢ perlakuan terhadap penyelesaian dan penyerahan obat lebih komplek, sebagai
konsekuensi dari tahapan yang harus dilaluai pada standar akreditasi rumah
sakit
➢ Adanya peningkatan jumlah resep tanpa didukung pemenuhan SDM yang
sesuai dengan penghitungan ABK
Pencapaian aspek mutu lainnya telah dapat dicapai dan dipertahhankan dari tahun
2015 - 2019. faktor pendukungnya adalah komitemen SDM baik, koordinasi antar
profesi dan unit kerja berjajalan kondusif.
Upaya monitoring dan evaluasi dilakukan secara rutin dan terukur.
104
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
107
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Jumlah kunjungan
5.300
5.200
5.100
5.000
4.900 Jumlah kunjungan
4.800
4.700
4.600
2015 2016 2017 2018 2019
Kinerja instalasi IGD tahun 2015 – 2019 mengalami fluktuasi, tetapi secara
keseluruhan mengalami peningkatan yang cukup baik di tahun 2019. Beberapa faktor
yang menjadi penyebabnya adalah :
- Upaya peningkatan kualitas pelayanan
- Dukungan jejaring pelayanan rujukan pasien
- Adanya perluasan kerjasama dengan dinas sosial
- Peran TKSK dan tim PKRS dalam melakukan advokasi dan edukasi di
masyarakat terkait penanganan gangguan jiwa.
108
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Instalasi Gizi
Tabel Porsi Pelayanan Gizi Tahun 2015 - 2019
109
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
14000
12000
10000
8000
6000
Jumla Pelayanan Asuhan Gizi
4000
2000
0
1 2 3 4 5
Kegiatan asuhan gizi pasien dari tahun 2015 – 2019, mengalami peningkatan.
Hanya saja pada tahun 2019 belum mencapai 100%. Setiap pasien yang menjalani
perawatan rawat inap dilakukan asuhan gizi sebanyak 3 kali, dengan pencapaian ini
berarti ada sebagian pasien yang belum dilakukan asuhan sebanyak 3 kali. Beberapa
faktor penyebabnya adalah :
- Jumlah SDM nutrisionis kurang 2 orang dari yang sudah dilakukan analisa
ABK.
- Pemendekan ALOS sehingga ada pasien yang sudah baik kurang dari 15 hari,
langsung dibawa KRS oleh keluarga.
Jumlah Kunjungan 45
40 29 93 20 108 41,67%
Konsultasi Gizi
Pencapaian konsultasi gizi di rawat jalan tidak menunjukkan hasil yang memuaskan.
Bahkan pada tahun 2019 realisasi keinerja hanya 41,67%. Beberapa faktor
penyebabnya adalah :
- Belum ada inovasi pelayanan yang mampu memberi daya tarik pada
masyarakat
Instalasi Bedah
Pencapaian kinerja instalasi bedah unit kamar operasi mengalami penurunan sejak
tahun 2015. Target yang ditetapkan pada tahun 2019 juga tidak tercapai. Beberapa
faktor yang menjadi penyebab adalah :
- Pola rujukan berjenjang yang diterapkan oleh BPJS
- Belum ada inovasi yang bagus untuk mendorong peningkatan kunjungan
pasien.
Jumlah
kunjungan 272 286 601 342 288 102 35,42%
rawat jalan
111
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
K. BEDAH
700
600
500
400
300 K. BEDAH
200
100
0
2015 2016 2017 2018 2019
Kunjungan klinik rawat jalan bedah mengalami pertumbuhan yang sangat baik dari
tahun 2015 – 2017, tetapi kemudian menurun sampai tahun 2019. Faktor utama yang
menjadi penyebabnya adalah :
- Penerapan rujukan berjenjang untuk pasien bPJS sejak tahun 2017
- Belum ada inovasi pelayanan untuk mengupayakan peningkatan kunjungan
pasien.
Instalasi NAPZA
Unit Pelayanan Rawat Inap
Jumlah kunjungan
300
250
200
150
Jumlah kunjungan
100
50
-
2015 2016 2017 2018 2019
K. Psikiatri
186 193 213 329 360 430 119,44%
Adiksi
K. PSIKIATRI ADIKSI
600
400
200 K. PSIKIATRI ADIKSI
0
2015 2016 2017 2018 2019
Pencapaian kinerja klinik rawat jalan NAPZA dari tahun 2015 – 2019 mengalami
pertumbuhan yang sangat baik. Hal ini didukung oleh :
- kemudahan pembiayaan oleh IPWL
- promosi dan edukasi kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim PKR
113
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
114
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan :
Kegiatan tercapai sesuai target yang telah di tetapkan namun dalam
pelaksanaannya pengisian survei kepuasan pegawai melalui google form tidak
tepat waktu sehingga menyebabkan proses kompilasi dan analisisnya menjadi
terlambat.
Kepuasan pegawai Tahun 2019 tercapai 88,09%. Dari beberapa item pernyataan
mengenai kepuasan pegawai terdapat beberapa indikator yang menjadi
perhatian diantaranya yaitu pemberian jasa pelayanan / intensif atau kerja extra
yang telah dilakukan, tersedianya peralatan dan perlengkapan yang mendukung
pekerjaan, dan perhatian institusi Rumah Sakit terhadap pegawai. Beberapa
indicator tersebut apabila diperhatikan akan dapat meningkatkan kepuasan
pegawai
Tindak Lanjut:
- Survey kepuasan pegawai dilakukan dengan meningkatkan komunikasi dan
koordinasi untuk ketepatan waktu pengisian google form.
- Menerapkan komunikasi efektif kepada pegawai melalui sosialisasi sosialisasi
mengenai kondisi yang berpengaruh terhadap kepuasan pegawai dengan
harapan pegawai mengerti proses yang telah dilakukan oleh RS untuk
meningkatkan kepuasan pegawai.
115
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan,
Penilaian implementasi budaya kerja pegawai sudah dilakukan secara
elektronik dengan menggunakan google form namun dalam pelaksanaanya
pengisiannya tidak tepat waktu.
Hasil pengukuran tingkat budaya kerja pegawai RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang berdasarkan total indikator konsep Budaya Kerja yang
telah dirumuskan dalam Hospital Bylaws (HBL), diperoleh hasil 82,3% pegawai
mempunyai tingkat budaya kerja yang sesuai DO yaitu pegawai yang
memperoleh nilai pada tingkat sedang, tinggi dan sangat tinggi. Persentase
pegawai yang berperilaku sesuai budaya kerja pada semester I tahun 2019
sebesar 82,5%. Pada penilaian budaya kerja semester II tersebut mengalami
penurunan sebesar 0,2%. Rata-rata persentase pegawai yang berperilaku
sesuai budaya kerja pada tahun 2019 sebesar 82,4%.
Tindak Lanjut :
1. Mengevaluasi sistem penilaian implementasi dan indikator penilaian
budaya kerja, mengundang konsultan budaya kerja dalam rangka
koordinasi dengan tim budaya kerja;
2. Sosialisasi indikator penilaian budaya kinerja.
3. Melakukan internalisasi budaya kerja secara berkelanjutan dalam
berbagai bentuk kegiatan serta penerapan model perilaku budaya kerja
agar prosentase pegawai yang berperilaku budaya kerja selalu meningkat
dan dapat memenuhi target yang telah ditetapkan
116
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Terlaksananya
capacity building 0 pkt/th 7 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 1 1 100%
Terlaksananya
benchmarking 0 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 1 1 100%
Evaluasi program
AoC 0 pkt/th 0 pkt/th 1 pkt/th 1 pkt/th 1 1 100%
Jumlah
pengelolaan
kesejahteraan 6 keg/th 7 keg/th 7 keg/th 8 keg/th 12 12 100%
SDM
Terlaksananya
Peringatan Hari
Nasional 1 pkt/th 1 pkt/th 1 1 100%
(kartini/hari ibu)
Permasalahan :
Secara kuantitas seluruh kegiatan telah tercapai sesuai target, namun perlu dilakukan
evaluasi lebih lanjut mengenai efektifitas/kualitas dari kegiatan tersebut.
117
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Jumlah kegiatan 10 10
12 10 10 10
Penatausahaan keg/th keg/th 100%
Pegawai keg/th keg/th keg/th keg/th
Jumlah kegiatan 18 52 24
koordinasi Internal 24 pkt/th 24 pkt/th 24 pkt/th 100%
dan Eksternal keg/th keg/th pkt/th
Permasalahan :
118
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
119
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Jumlah
Internalisasi 0 keg/th 0 2 2 2 2 100%
Budaya Kerja
Terlaksananya
survey budaya 0 keg/th 0 2 2 2 2 100%
kinerja
Jumlah dialog
Kinerja (supervise 8 keg/th 8 keg/th 11 3 4 2 50%
managerial)
Jumlah kegiatan 5
R 12 keg/th 12 keg/th 12 12 12 0 0%
Jumlah Kegiatan
Pelayanan Prima 2 keg/th 2 keg/th 2 2 2 2 100%
Jumlah Konseling
Pegawai 0 keg/th 0 keg/th 1,19% 0 0,5% 0.38% 76%
Jumlah kegiatan
penilaian kinerja 12 keg/th 12 keg/th 12 12 12 12 100%
pegawai
Jumlah kegiatan
pengelolaan 12 keg/th 12 keg/th 12 12 12 12 100%
absensi pegawai
Permasalahan :
1. Kegiatan internalisasi budaya kerja dilaksanakan secara incidental melalui
moment kegiatan bulan ramadhan dan hari kemerdekaan
2. Dialog kinerja (supervise managerial) tidak mencapai target karena tidak
dialokasikan waktu khusus dalam pelaksanaannya
3. Kegiatan 5R tidak dilaksanakan secara terkoordinir
4. Konseling pegawai dilaksanakan bukan atas inisiatif pegawai tetapi dari
pemantauan terhadap kinerja pegawai dan pemeriksaan kesehatan pegawai.
1. Kegiatan internalisasi budaya kerja dilakukan dengan lebih rutin dan terjadwal
melalui pendekatan spiritual, seni dan olahraga
2. Supervisi managerial diberikan alokasi waktu khusus dan dimasukkan target
kinerja
3. Kegiatan 5R di unit kerja dimasukkan dalam salah satu pemantauan supervise
120
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
managerial
4. Sosialisasi terhadap layanan konseling pegawai sehingga pegawai bisa secara
sukarela untuk menyampaikan permasalahan secara terbuka kepada Bagian
SDM.
Jumlah pembinaan
pegawai 1,6% 2,26% 0,60% 0.83% 0,5% 1,22% 2,45%
indisipliner
Jumlah
penghargaan
pegawai 1 org/th 20 org/th 8 332 12 0 0%
berprestasi
Permasalahan :
1. Jumlah penghargaan Satya Lencana Karya Satya dan Bhakti Karya Husada
kurang dari target karena penyelesaian tanda tangan di Kemenkes yang tidak
selesai pada waktunya sehingga sebagian tertunda
2. Jumlah pembinaan pegawai indisipliner melebihi dari target karena factor
akumulasi keterlambatan pada jam dating dan pulang.
3. Jumlah karyawan berprestasi tidak ada
Pemecahan Masalah :
121
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Revisi pedoman
Remunerasi 1 pkt/th 1 pkt/th 1 1 1 1 100%
Implementasi /
pembagian 13 pkt/th 13 pkt/th 13 13 13 13 100%
remunerasi
Permasalahan :
1. Terdapat ketidakpuasan terhadap penentuan remunerasi pegawai yang
merangkap jabatan sebagai kepala instalasi/ ketua komite yang tidak
memperbolehkan menggunakan grade tertinggi
2. Implementasi pembagian remunerasi terlaksana di sekitar tanggal 20 setiap bulan
karena pengisian EPI berjalan tidak tepat waktu
Pemecahan Masalah :
Permasalahan :
1. Analisa beban kerja berdasarkan peta jabatan yang diverifikasi oleh Hukor
Yankes, masih didapatkan jabatan yang tidak memiliki peta
2. Kebutuhan tenaga diprioritaskan untuk pemenuhan tenaga professional,
sedangkan untuk tenaga operasional belum bisa dipenuhi
122
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Pemecahan Masalah :
1. Identifikasi analisa beban kerja untuk jabatan-jabatan yang belum terdapat pada
peta dan mengajukan revisi peta jabatan kepada Hukor Yankes
2. Identifikasi kebutuhan tenaga operasional yang dibutuhkan untuk bisa dipenuhi
melalui mekanisme rekrut non pns atau outsourching
123
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Analisa capaian Kinerja Bagian Diklit tahun 2019 adalah sebagai berikut :
Hasil survey tingkat kepuasan Hasil capain survey meningkat Mengusulkan perbaikan
dibanding tahun lalu meski akomodasi untuk
peserta didik 84 % peserta didik
masih tetap ada penurunan meningkatkan layanan di
menyatakan puas kepuasan di akomodasi diklit.
mahasiswa praktek
Melakukan penelitian yang bersifat inovatif Belum optimalnya penggunaan • Melakukan sosialisasi
dan berkontribusi untuk peningkatan mutu dana penelitian karena kurangnya adanya anggaran
layanan tercapai 0% minat pegawai untuk melakukan penelitian untuk menarik
penelitian minat pegawai melakukan
• Penelitian
• Membuat kebijakan
bahwa penelitia dari luar
harus mengikursertakan
pegawai RS
• Program reward bagi
peneliti
Publikasi hasil penelitian tercapai 250% Publikasi hasil penelitian tercapai Mendorong minat pegawai
melebihi target karena adanya untuk melakukan penelitian
pegawai RSJ yang sedang sekolah melalui sosialisasi anggaran
dan wajib melakukan penelitian penelitian
124
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Kegiatan layanan praktikan/PKL D3 Penurunan jumlah capaian Melakukan upaya untuk tetap
Keperawatan tercapai 84,5 % praktikan D3 Keperawatan menjalin kerjasama dalam
dikarenakan pengurangan bentuk lain yang masih
peminatan akan program D3 , memungkinkan untuk bisa
mahasiswa lebih banyak dilakukan di RS
peminatan ke S1
Kegiatan layanan praktikan non medis Capaian layanan praktikan non Mempertahankan kerjasama
tercapai 85,5 % medis meningkat dibanding tahun dan melakukan upaya
lalu karena adanya kerjasama penjajakan kerjasama dengan
institusi lainnya
dengan institusi non medis yang
baru
Pelaksanaan kegiatan layanan magang Peningkatan layanan magang Aktif melakukan promosi
tercapai 160% disebabkan karena adanya dinas- layanan praktik magang via
dinas kesehatan yang ingin surat ke institusi lain
membuka layanan psikiatri
Lokakarya dengan institusi pasangan Pelaksanaan lokakarya tahun ini Diagendakan setiap tahun
tercapai 100% terlaksana dengan agenda evaluasi
MoU
125
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
12 12,25
10,6 10,35
10 10,1
0
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
127
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
• Upaya penagihan atas piutang pelayanan yang terjadi adalah sebagai berikut :
128
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
pendapatan pada tahun 2016. Pada tahun 2017 meningkat sehingga tercapai
skor 2.
• Perputaran aset tetap pada tahun 2018 turun dari tahun 2017, disebabkan
karena peningkatan nilai aset tetap setelah dilakukan revaluasi pada tahun
2018 yang mengakibatkan peningkatan nilai aset tetap menjadi sebesar
744.540.206.471 pada tahun 2018 dari 253.978.429.322 pada tahun 2017 atau
naik sebesar 193% dari tahun 2017. Skor Perputaran aset tetap pada tahun
2019 masih sama dengan tahun 2018, tercapai 0,75.
129
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
• Skor rasio Imbalan Ekuitas pada tahun 2019 turun dari tahun 2018, karena
terjadi penurunan pendapatan pada tahun 2019 disebabkan adanya
keterlambatan pembayaran klaim BPJS, IPWL dan adanya piutang atas
pelayanan diklit, dan adanya kebijakan rujukan berjenjang yang mengakibatan
penurunan jumlah kunjungan di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
sehingga mengakibatkan penurunan surplus.
• Skor perputaran persediaan pada tahun 2019 meningkat dari tahun 2018
menunjukkan perbaikan dalam pengelolaan persediaan dan kecukupan saldo
persediaan untuk memnuhi kebutuhan operasional RS.
130
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan:
− Belum semua unit kerja memahami betapa pentingnya Rencana Bisnis
Anggaran
− Penyusunan Rencana Bisnis Anggaran masih dikerjakan secara manual
sehingga membutuhkan proses yang lama untuk kompilasi usulan unit kerja
Usulan Pemecahan Masalah:
− Perlunya sosialisasi secara berkala terkait pentingnya penyusunan RBA
khususnya usulan dari unit kerja
− Perlunya dibangun Sistem Aplikasi dan Informasi terkait penyusunan RBA
RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
131
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan:
Masih banyak usulan unit kerja yang tidak dilengkapi dengan data dukung
maupun spesifikasi yang kurang jelas dan masih ada unit kerja terlambat
menyerahkan usulan
132
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan:
Dengan adanya pergantian pejabat pengelola keuangan mengakibatkan
kurangnya pemahaman terhadap pelaksanaan pengelolaan anggaran
Usulan Pemecahan Masalah:
Perlunya koordinasi secara intensif untuk mengatasi segala persoalan
pelaksanaan pengelolaan anggaran
Permasalahan:
RUP tahun 2019 disusun bersama antara Sub Bagian Program dan Anggaran,
PPK dan UKPBJ. Akan tetapi dalam pelaksanaannya sering berubah (tidak
sesuai RUP yang ditetapkan) disesuaikan dengan kegiatan pengadaan barang
dan jasa.
Usulan Pemecahan Masalah:
Perlunya komitmen antara unit kerja terhadap jadwal pelaksanaan pengadaan
barang jasa sesuai Rencana Umum Pengadaan.
133
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan:
Kurang optimalnya penyusunan Rencana Umum Pengadaan berdampak pada
Rencana Penarikan Dana, juga realisasi penyerapan anggaran.
Melaksanakan
Pengawasan 12 12 12 12 12 12 100%
Anggaran
Permasalahan:
Penyerapan anggaran pada Tahun 2019 tercapai 87,94% terdiri dari
penyerapan anggaran BLU 84,34% dan anggaran RM 90,85%. Hal ini
disebabkan karena pendapatan BLU rumah sakit hanya tercapai 88% sehingga
ada pembatasan belanja BLU.
134
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Melaksanakan
Revisi 7 6 7 3 4 5 125%
Anggaran
Permasalahan:
− Revisi anggaran Tahun 2019 melebihi target dari 4 kali revisi terlaksana 5
kali Revisi terdiri dari ; 1) Revisi Pencatuman Saldo Awal, 2) Revisi Gaji, 3)
Revisi APBNP 4) Revisi Pergerseran antar output dan 5) Revisi Pagu
Minus.
− Revisi anggaran sudah menggunakan single sistem dari pengalaman
proses selfblocking yang dilakukan kementerian lembaga ke DJA
membutuhkan waktu dan proses yang lama sehingga satker yang akan
melakukan revisi ke kanwil DJPB tidak bisa dilakukan sebelum ada digitamp
stamp yang baru
Usulan Pemecahan Masalah:
− Melakukan antisipasi terhadap semua kemungkinan dari perubahan
kebijakan pemerintah yang secara langsung maupun tidak langsung akan
berdampak pada satuan kerja
135
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan:
Permasalahan aplikasi yang menjadi kendala diluar kemampuan kita sebagai
user di Satker.
Usulan Pemecahan Masalah:
Perlunya sosialisasi kepada Satker dari Ditjen Yankes terkait pengisian monev
pada aplikasi.
Melaksanakan
Monev PP39 4 4 4 4 4 4 100%
Permasalahan:
Permasalahan aplikasi sering error sehingga menyebabkan data tidak
tersimpan juga masalah hubungan ke server internet menjadi kendala diluar
kemampuan kita sebagai user maupun monev melalui aplikasi gagal upload
juga menjadi kendala monev PP39
136
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Membuat
surat
Perintah 56 90 90 0 100 336 336%
Pelaksanaan
(SPPK)
Permasalahan:
1. Usulan spesifikasi dari unit kerja yang tidak lengkap mempengaruhi proses
pengadaan menjadi kurang efektif.
2. Banyaknya usulan mendesak di luar perencanaan
Usulan Pemecahan Masalah:
Sosialisasi kepada unit kerja terkait kelengkapan data dukung termasuk
spesifikasi usulan harus jelas
137
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target
12 12 12 12 12
Melaksanakan tugas
kebendaharaan Realisasi Capaian
12 12 12 12
Permasalahan:
− Tugas kebendaharaan selalu menumpuk di akhir tahun sehingga rawan
terjadi kesalahan baik pembukuan maupun salah hitung.
− Ada beberapa penyedia tidak mencairkan dana tepat waktu sehingga
mempengaruhi penyerapan anggaran.
Usulan Pemecahan Masalah:
- Perbaikan dari sisi perencanaan dan pelaksanaan pengadaan juga
intensitas kordinansi dengan yang terkait baik dengan PPK, ULP maupun
Sub Bagian Program dan Anggaran
- Evaluasi permasalahan di tahun 2018 untuk perbaikan di tahun berikutnya
138
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target
12 12 12 12 12
Mengelola administrasi
Realisasi Capaian
belanja pegawai
12 12 12 12 12
Permasalahan:
Ada beberapa permasalahan pegawai harus mengembalikan kelebihan bayar
khusunya tunjangan dikarenakan terbitnya SK dari pusat yang terlambat
diterima bagian pengelola gaji.
Usulan Pemecahan Masalah:
Meningkatkan koordinasi dengan Bagian SDM terkait beberapa permasalahan
yang menyangkut kepegawaian.
Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target
12 12 12 12 12
12 12 12 12 12
139
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan:
Pengumpulan data dari unit terkait terlalu dekat dengan batas penyampaian
laporan keuangan BLU sehingga penyusunan dilakukan diluar jam kerja dan
keterbatasan review LK oleh SPI
Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target
12 12 12 12 12
12 12 12 12 12
Permasalahan:
Belum ada sistem aplikasi terintegrasi yang bisa digunakan sebagai sarana
untuk mempermudah pelaksanaan rekonsiliasi dengan unit terkait.
Usulan Pemecahan Masalah:
Merencanakan pengadaan sistem aplikasi terintegasi dari perencanaan sampai
dengan pembayaran
140
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target
12 12 12 12 12
Tatalaksana pengelolaan
piutang Realisasi Capaian
12 12 12 12 12
Permasalahan:
Permasalahan saat ini adalah bahwa pembuatan surat pernyataan hutang pada
saat pasien pulang oleh penanggungjawab pasien yang masih meninggalkan
sisa pembayaran layanan kesehatan oleh keluarga pasien adalah suatu bentuk
kelonggaran untuk mengambil pulang tanpa harus melunasi pembayaran.
Terdapat piutang yang dokumenya tidak lengkap sehingga masih belum bisa
dilakukan penyerahan ke KPKNL.
141
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Periode
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target
12 12 12 12 12
Penyelenggaraan
administrasi penerimaan RS Realisasi Capaian
12 12 12 12 12
Permasalahan:
Terdapat pembayaran melalui transfer yang tidak disertai dengan identitas
penyetor, mengakibatkan penerimaan tersebut belum bisa diakui sebagai
pendapatan RS dan menunggu informasi dari penyetor.
142
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Kegiatan
Membuat pelaporan
Jumlah Pelaporan RS pendukung 16 16 100%
RS
pelaporan RS
Kegiatan
Pengelolaan rapat- 12 48 400%
rapat internal
Adapun rata-rata pencapaian kinerja Sub Bagian Tata Usaha dan Pelaporan tahun
2019 adalah 52% dengan analisa pencapaian sebagai berikut :
143
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
144
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Analsia efisiensi penggunaan kertas dalam kurun waktu 2015 s.d 2019 sebagai berikut :
EFISIENSI HVS
1.600.000
1.342.000
1.400.000
1.140.000
1.200.000
1.000.000
800.000 680.500
603.000
600.000
411.554
400.000
200.000
0
2015 2016 2017 2018 2019
EFISIENSI HVS
a. Tahun 2015 dan 2016 : Masih diatas target, tahun tersebut dilakukan
sosialisasi secara masif pelaporan secara On Line/ paperless.
b. Tahun 2017 : terjadi penurunan penggunaan kertas sebesar 32 % dari target
dan 50,7% dari realisasi atau penghematan 661.500 lembar (1323 rim) dari
tahun sebelumnya, jika harga 1 rim = Rp. 60.000 maka efisiensi biaya sebesar :
Rp. 79.380.000,-
c. Tahun 2018 : Terjadi penurunan penggunaan kertas sebesar 40 % dari target
dan 11,4% dari realisasi tahun sebelumnya atau penghematan sebesar 77.500
lembar (155 rim) , jika harga 1 rim = Rp. 60.000 maka efisiensi biaya sebesar :
Rp. 9.300.000,-
Sehingga selama 2 tahun terakhir efisiensi penggunaan kerta sebesar Rp.
88.680.000,00 . Kebutuhan kertas juga berkurang disamping pelaporan On Line
juga Kebutuhan kertas untuk klaim BPJS yang menggunakan V-Claim dan tata
persuratan menggunakan media Komputer/ IT yang ada serta pembuatan
Laporan dan Buku dengan E-Book.
d. Tahun 2019 kembali mengalami penurunan kertas sebesar 191.446 lembar
(382 rim) atau 31% dari target tahun sebelumnya, jika harga 1 rim = Rp.70.000
pada tahun 2019 ini maka efisiensi biaya sebesar : Rp. 26.740.000,-.
146
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
2. Penggandaan Dokumen BC
Efisiensi Dokumen BC
300.000 280.950
250.000
200.000
150.000
100.000
50.000 12.815
3.605 3.145 10.401
0
2015 2016 2017 2018 2019
Series 1
a. Tahun 2015 masih diatas target, kebutuhan kertas untuk survey akreditasi dan
pembuatan buku serta pedoman – pedoman dan kebutuhan rekam medis untuk
klaim serta kegiatan percetakan yang masih banyak.
b. Tahun 2016
Terjadi penurunan 81% dari target yang ditentukan dan 98,7 % dari realisasi
tahun sebelumnya atau 277.345 lembar (555 rim) , jika harga 1 rim adalah Rp.
130.000, maka efisiensi biaya sebesar Rp. 72.109.700,00
c. Tahun 2017
Terjadi penurunan 84% dari target yang ditentukan dan 12,7 % dari realisasi
tahun sebelumnya atau 460 lembar (1 rim) , jika harga 1 rim adalah Rp.
130.000, maka efisiensi biaya sebesar Rp. 130.000,00
d. Tahun 2018
Terjadi penurunan 39 % dari target yang ditentukan tetapi meningkat 3 kali
lipat dari realisasi tahun sebelumnya . Beberapa peningkatan untuk kebutuhan
persiapan survey SNARS ed.1 guna re akreditasi Paripurna.
Sehingga dalam kurun waktu 3 tahun terakhir terjadi penghematan biaya
pengadaan kertas BC sebesar : Rp. 72.239.700,00
e. Tahun 2019
147
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Terjadi penurunan sebanyak 2.414 lembar atau 18% dari tahun lalu. Jika 1 rim
adalah 130.000,- maka terjadi efisiensi sebesar Rp. 650.000,- dari tahun lalu.
Kondisi yang dicapai sudah sesuai dengan PMK Nomor 181/PMK.06/2018 tentang
Penata usahaan Barang Milik Negara dalam rangka penyusunan laporan keuangan
pemerintah pusat.
Terjadi perubahan system kegiatan rekonsiliasi baik di tingkat daerah, wilayah yaitu
di KPKNL Mlaang dan Labkes( BPFK) Surabaya dan pusat dengan eselon I denga
dirhen yankes dengan cara on line melalui aplikasi SIMAN.
Permasalahan :
Belum ada JFU Pengelola BMN dan JFT Penata laksana Barang/ BMN dari sisi
jumlah SDM dikerjakan hanya 1 orang.
148
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
2,5
1,5
0,5
0
Target realisasi Target realisasi Target realisasi Target realisasi Target realisasi
2015 2016 2017 2018 2019
Pengelolaan Barang Milik Negara secara cermat dan tepat dengan mengacu
pedoman yang berlaku dalam pembuatan dan penyusunan laporan (semester 1,
semester 2 dan tahunan) tercapai. Penyerahan BMN dari Eks Poltekkes Kemenkes
Malang saat ini sedang dilakukan revaluasi dengan KPKNL.
Permasalahan :
- Adanya transfer in dari POLTEKKES Kemenkes Malang data belum
disusutkan
- Terjadinya perubahan Aplikasi sehingga memerlukan adaptasi secara cepat
Rencana Tindak Lanjut :
- Mengusulkan revaluasi penatausahaan Barang Milik Negara
- Melakukan update revaluasi BMN secara kontinyu.
- Selalu melalukan koordinasi dengan unit terkait dan SDM mempelajari aplikasi
baru yang terupdate secara terus menerus.
149
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
12
10
0
Target realisasi Target realisasi Target realisasi Target realisasi Target realisasi
2015 2016 2017 2018 2019
150
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
2000 1920
1500
1000
770
625 675
500 330
0
2015 2016 2017 2018 2019
Pelayanan distribusi barang alat tulis kantor di gudang ATK Rumah Sakit tahun
2015 volume banyak dkarenaka awal akreditasi dngan KARS, kemudian
dengan adanya papeless kebutuhan ATK mulai menurun tetapi naik sedikit.
Seara efektitias dan efisinsi menurunkan penggunaa kertas, bolpoin karena
laporan udahOn Line dan juga penggunaan SIM RS elektrobik.
Permasalahan :
- Peurunn penggunaan ATK terutama buku an keras oleh karena peggunaan
aplikasi yang mendukung progran paperless.
- Penggunaan ATK perlu dikomtrol di beberaa unit yang beum efektif dan
efisien.
Rencana Tindak Lanjut :
Koordinasi dilakukan dengan unit kerja dan dilakukan secara terus menerus,
memaksimalkan penggunaan alikasi untk pelaporan sehngg penurunan jmlah
ATK trutama buku dan kertas.
151
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
1400
1410
1334
1200
1223
1000
800
600
400 477
330
200
0
2015 2016 2017 2018 2019
152
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
1156
823
572
371
335
153
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
1820
1817
1812
1.772
154
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
780
772
769
770
760 755
749
750
740
730
720
2015 2016 2017 2018 2019
155
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
364,5
364
364
363,5
363 363
363
362,5
362
362
361,5
361
360,5
2015 2016 2017 2018 2019
156
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
1950
1890 1885
1900
1850
1800 1784
1760
1750
1700
1650
1600
2015 2016 2017 2018 2019
157
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
120
120 115
110
100
90
85
80
60
40
20
0
2015 2016 2017 2018 2019
158
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
30 29
25
20
15
15
10 9
7
0
2015 2016 2017 2018 2019
159
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
12
10
0
2015 2016 2017 2018 2019
Kinerja Satuan Keamanan telah dilaksanakan oleh pihak ketiga yang dalam
pelaksanaan telah berjalan dengan baik, bertambahny area pengamananan
Rumah Sakit yang pada tahun 2019 dengan diserahannya aset Eks Poltekkes
Kemkes Malang seluas 32.000 M 2 dengan kawasan bangunan maka
diperlukan penambahan tenaga di tahun 2020. Sumber Daya Manusia telah
memenuhi syarat dengan sertifikat Garda Pratama dan 4 kemampuan maupun
kuantitas dan pengusulan menjadi tenaga pihak ketiga sebagai dasar untuk
menjalankan kemananan di RS.
Permasalahan:
− Dalam kurun waktu kerjasama perlu diatur untuk sarana prasarana yang
disediakan vendor maupun oleh pihak Rumah Sakit.
− Koordinasi terkait hal - hal pengamanankhusus terhadap pasien
PROGRAM Realisasi
Target
KERJA TAHUN KEGIATAN SUB KEGIATAN SATUAN Tahun % Capaian
2019
2019 2019
Implementasi Terlaksananya
dan Evaluasi kegiatan survei 1. Menyiapkan form
Kepuasan kepuasan survei; 2. Pelaksanaan Indeks nilai 80 84.57 105,68%
Pasien dan pasien dan survei; 3. Evaluasi survei
Masyarakat masyarakat
Implementasi
dan Evaluasi Terlaksananya 1. Penanganan
Survei penanganan komplain; 2. Pelaporan 100% 100% 100,00%
Prosentase
Komplain yang komplain komplain
Ditindaklanjuti
Kerjasama
Dengan Pembuatan 1. Merealisasikan MoU 20 23
Jumlah 115,00%
Jejaring MoU Pelayanan/KSM
Pelayanan
2. Merealisasikan MoU 13 7
Jumlah 53,84%
Pengelolaan/KSO
3. Merealisasikan MoU 46 38
Jumlah 82,60%
Pendidikan
Pelaksanaan Keprotokolera 1. Upacara Kegiatan
12 17 141,66%
Program Unit n
Kerja Sub 2. Apel Kegiatan
Bagian 49 48 97,96%
Hukormas
3. Penerimaan Tamu Kegiatan
16 14 87,50%
Pejabat
4. Dokumentasi Kegiatan
50 89 178,00%
Informasi 1. Penerimaan telepon Kegiatan
4938 5690 115,23%
masuk
2. Penyambungan Kegiatan
telepon keluar 7484 12295 164,28%
3. Layanan informasi Kegiatan
melalui:
a. sosial media (email, 698 168,19%
415
WA) 2037 127,23%
1601
b. telepon 281 111,95%
251
c. kotak saran 20 83,33%
24
d. Permintaan Publikasi /
Papan Informasi
4. Informasi melalui Kegiatan
media internal
a. Banner 30 46 153,33%
b. Tingtong 230 326 141,74%
5. Informasi melalui Kegiatan
media massa:
102 130,76%
a. internal 78
99 162,30%
b. eksternal 61
Duty Manajer Pelaksanaan kegiatan
Duty Manajer Kegiatan 480 77 16,00%
Pembuatan SK Merealisasikan SK
direktur Utama Kegiatan 62 62 100,00%
berdasarkan disposisi
161
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
115,30%
JUMLAH RATA – RATA CAPAIAN
Dari tabel tersebut di atas diperoleh capaian kinerja di subbagian hukormas pada tahun 2019 dengan
jumlah rata – rata 115,30%. Adapun analisa dan rencana tindak lanjutnya seperti di bawah ini:
N
Capaian Kinerja Faktor Penyebab Rencana Tindak Lanjut
o
162
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
163
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
6 Duty manajer 16,00% Pelaksanaan kegiatan duty manajer Melakukan koordinasi jika
dibulan januari – februari mencapai terjadi permasalahan terkait
target sebesar 16%, dikarenakan mulai dengan hukormas
bulan maret ada perampingan yang
awalnya petugas jaga malam secara
managerial ada 3 orang, duty manager
yang terdiri dari pejabat struktural dan
fungsional sebagai duty manager,
supervisi keperawatan pria dan wanita,
mejadi 1 orang petugas yang tetap
disebut sebagai duty manager sesuai
SK Direktur Utama. Dan sejak tanggal
30 September 2019 ada SK MPP
(Manajer Pelayanan Pasien).
Pelaksanaannya dibawah direktur
teknis medik dan keperawatan
8 Jadwal Shift Januari – Mei ada 5 staf dan bulan Melakukan monitoring dan
Juni hingga sekarang ada 4 staf evaluasi terhadap
dikarenakan ada pengurangan pelaksanaan jaga shift
(promosi) di subbagianhukormas
Melakukan koordinasi jika
melaksanakantugassif di operator
terjadi permasalahan
telpon 24 jam di pojok IGD
denganpenjadwalantugaspagi,
Mengkonsultasikan dan
siangdanmalamsesuaiaturanyang
melaporkan pada atasan
ditetapkandengan rata
langsung
ratapelaksanaantugas: sebagaiberikut:
164
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
NO KEGIATAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN
Jumlah Responden Survey kepuasan
1 255 353 351 324 322 152
pasien dan masyarakat
2 Penanganan komplain 6 5 6 15 4 2
3 Pembuatan MoU :
a. Pelayanan / KSM 7 2 5 3 2 0
b. Pengelolaan/KSO 0 0 0 0 0 2
c. Pendidikan 6 0 5 5 5 2
4 Keprotokoleran :
a. Upacara 1 1 1 1 2 2
b. Apel 4 4 4 5 4 2
c. Penerimaan tamu pejabat 2 1 2 2 0 2
d. Dokumentasi 5 9 3 7 5 10
5 Informasi :
a. Penerimaan telepon masuk 681 421 527 434 459 400
b. Penyambungan telepon keluar 1271 936 848 971 998 922
c. Informasi yang diterima :
- Media Sosial 139 34 42 44 31 78
- Telepon 257 95 164 141 181 118
- Kotak Saran 45 24 2 49 5 14
- Permintaan Publikasi / Papan Informasi 5 5 3 3 1 3
d. Informasi Media Internal
- Banner 4 1 4 2 2 9
- Tingtong 28 26 26 26 28 22
e. Informasi Media Massa
- Internal 4 7 4 11 7 6
- Eksternal 11 7 9 28 14 2
6 Duty Manager 40 37
7 Pembuatan SK 4 4 7 3 4 9
Pelaksanaan Jadwal Shift sejumlah 5
8
orang :
- Pagi 45 41 46 46 46 30
- Siang 31 28 31 31 31 30
- Malam 32 28 31 31 31 30
165
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
3 Pembuatan MoU :
a. Pelayanan / KSM 1 1 0 0 2 0 23 1,92
b. Pengelolaan/KSO 4 0 0 1 0 0 7 0,58
c. Pendidikan 3 2 4 4 1 1 38 3,17
4 Keprotokoleran :
a. Upacara 1 1 1 1 4 1 17 1,42
b. Apel 5 4 4 4 4 4 48 4,00
c. Penerimaan tamu pejabat 2 1 0 0 0 2 14 1,17
d. Dokumentasi 7 9 3 13 13 5 89 7,42
5 Informasi :
a. Penerimaan telepon masuk 419 452 458 508 422 509 5690 474,17
b. Penyambungan telepon keluar 1119 984 1041 1199 1016 990 12295 1024,58
c. Informasi yang diterima :
- Media Sosial 48 56 43 61 63 59 698 58,17
- Telepon 163 165 150 206 192 205 2037 169,75
- Kotak Saran 5 70 5 8 30 24 281 23,42
- Permintaan Publikasi / Papan Informasi 0 0 0 0 0 0 20 1,67
d. Informasi Media Internal
- Banner 4 6 4 2 4 4 46 3,83
- Tingtong 30 34 36 28 26 16 326 27,17
e. Informasi Media Massa
- Internal 12 13 7 16 10 5 102 8,50
- Eksternal 1 3 4 12 5 3 99 8,25
166
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
TARGET
NO INDIKATOR MUTU TAHUN
2019
JAN FEB MAR APR MEI JUNI
1 Tingkat Kepuasan Pasien dan Masyarakat ≥ 85 % 82,58 81,49 84,15 86,52 86,41 84,66
2 Kecepatan Respon Terhadap Komplain ( KRK)≥ 80 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Prosentase Komplain yang Ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
4 Pendampingan Masalah Hukum 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pengembangan Kerjasama dengan
5 80% 325% 400% 10% 800% 233% 66,7%
Institusi Luar
6 Promosi Layanan Rumah Sakit 100% 115,4% 107,7% 100% 300% 161,5% 62%
TARGET
NO INDIKATOR MUTU TAHUN RATA RATA
2019
JUL AGT SEPT OKT NOV DES
1 Tingkat Kepuasan Pasien dan Masyarakat ≥ 85 % 84,47 84,43 85,36 86,25 85,53 83,03 84,57
2 Kecepatan Respon Terhadap Komplain ( KRK)≥ 80 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1,00
3 Prosentase Komplain yang Ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1,00
4 Pendampingan Masalah Hukum 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1,00
Pengembangan Kerjasama dengan
5 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 2,03
Institusi Luar
6 Promosi Layanan Rumah Sakit 100% 100% 123,08% 84,61% 215,38% 115,38% 61,50% 1,29
Tahun 2019
Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian
Kegiatan / tahun ‘%
Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Gedung/ Bangunan
360 523 145,28 %
Fisik
Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Saluran Air Bersih 360 479 133,06 %
Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Jaringan Listrik dan
600 675 112,50 %
Komunikasi
Jumlah Kegiatan Pemeliharaan Mesin (Mesin Otomatis,
55 51 92,70 %
Mesin Produksi, Mesin Energi)
Kegiatan monev tercapai 68 68 100 %
Survei tercapai 12 12 100 %
Perbaikan SOP 10 10 100 %
Rata-rata 111,93 %
167
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
169
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
170
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Instalasi Binatu
Program Kerja
Instalasi Binatu Sub Kegiatan Sat Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
2019
Target Capaian % Target Capaian % Target Capaian %
Sentralisasi Linen Perencanaan Keg 1 1 100
Penyimpanan Lap 100
12 12
Quality Control Lap 100
12 12
Perbaikan linen Lap 100
12 12
Afkir Linen Lap 100
12 12
Pengelolaan, Reject ( , 2%) → kg
3.440 2.5 0.073
Pencucian dan mutu cucian
Kebersihan Linen Mengambil linen Kg 171.962
Rumah Sakit kotor infeksius dan 171.000 101 171.000 159.968 94.09 172.000 263.336 153,10
non infeksius
dengan model
Menimbang Linen Kg 171.962 101 159.968 94.09
sentralisasi Linen Kotor 171.000 171.000 172.000 263.336 153,10
Mencuci Linen Kg 171.962 101 159.968 94.09
Kotor 171.000 171.000 172.000 263.336 153,10
Mengeringkan Kg 171.962 101 159.968 94.09
Linen 171.000 171.000 172.000 263.336 153,10
Mensetrika dan Kg 171.962 101 159.968 94.09
melipat Linen 171.000 171.000 172.000 263.336 153,10
Mengepak dan Kg 171.962 101 159.968 94.09
membungkus linen 171.000 171.000 172.000 263.336 153,10
Pendistribusian Kg 171.962 101 159.968 94.09
Linen ke Ruangan 171.000 171.000 172.000 263.336 153,10
Pengelolaan Linen Kontrak Bersih LS 1 100
dengan Pihak III 1
Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa program sentralisasi linen yang di canangkan
belum berjalan dengan sempurna. Hal ini dikarenakan ada beberapa penyebab :
2. Belum dibuat standarisasi linen di ruang rawat inap dan unit kerja lainnya.
Beberapa langka Strategik yang di laksanakan oleh Instalasi Binatu dalam mencapai
Sentralisasi Linen yang paripurna adalah :
1. Melakukan Quality Control atas linen mengenai layak dan tidaknya linen di
gunakan kembali oleh penderita
2. Melakukan Perbaikan Linen, dalam hal ini kami Instalasi Binatu masih
terkendala kemampuan petugas menjahit belum ada.
3. Melakukan standarisasi linen di ruang rawat inap
171
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Dalam hal Pengelolaan Linen Kotor, Instalasi Binatu pada Tahun 2019 ini sudah
tercapai target sebesar 153,10 %.
Dan dari segi mutu atau kualitas cucian, yang pada tahun 2019 ini mulai di ukur
dengan indikator reject dari ruang rawat inap, sampai dengan Tahun 2019 secara
umum kualitas pengelolaan linen di Instalasi Binatu adalah Baik, hal ini dengan
diperolehnya angka reject sebesar 0.078 % dari maksimal 2 % pada akhir tahun 2019.
Rentang Waktu Pengukuran dalam hal ini digunakan waktu selama kurun waktu 1
tahun yaitu Tahun 2010
Nilai OEE di hitung dengan mempertimbangkan tiga faktor, yaitu
1. Availability
2. Performance
3. Quality
172
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Penghitungan OEE
Mesin Binata (Mesin Pengering, Mesin Cuci, Mesin Seterika, Mesin Steam Boiler)
Tahun 2019
173
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Pemeriksaan
makanan jadi,
air bersih, air
minum, sterilitas
instrumen, 4
3 3 4 4 4 100%
kualitas udara
ruang, usap
alat/lantai
tercapai.
Terlaksananya Pengendalian
kegiatan vektor dan
pengendalian binatang
132
vector dan pengganggu 72 132 132 132 132 100%
binatang
pengganggu
Terlaksananya Pemusnahan
pengelolaan sampah medis 54
144 96 104 54 52 96,29%
sampah medis
174
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Pemeliharaan 96 96 96 96 96 100%
saluran air 96
limbah
175
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Penilaian RS bersih dilakukan secara berkala tiap 3 bulan sekali terhadap beberapa
variable penilaian sebagaimana tercantum dalam tabel berikut :
Kebersihan Fisik
1 10 Kebersihan Fisik Halaman 100
Halaman
a. Tersedia tempat sampah tertutup yang
10 10
mudah dijangkau
b. Tidak ada sampah berserakan 10 9,7
176
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Total 979,75
Kebersihan Fisik
Kebersihan Fisik Toilet dan Kamar
3 Toilet dan Kamar 10 100 0
Mandi (secara umum dari semua toilet)
Mandi
Total 947
Ketersediaan Air
5 10 Ketersediaan Air Bersih 100 0
Bersih
177
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Total 871,25
Hygiene dan Sanitasi Hygiene dan Sanitasi Pangan (untuk
6 10 100 0
Pangan pasien)
Total 1000
Pengolahan Limbah
7 10 Pengolahan Limbah Cair 100
Cair
a. Memilki IPAL 40 40
Pelestarian
9 5 Pelestarian Lingkungan 100
Lingkungan
b. Terdapat biopori 30 20
c. Adanya pembuatan pupuk kompos 30 30
Total 440
178
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Total 450
Edukasi Perilaku
11 10 Edukasi Perilaku Sehat 100
Sehat
b. Sebagian 50
Total 1000
e. Melaksanakan pencatatan 10 10
Total 500
TOTAL 100 Total Hasil Penilaian 100 9499,25
Hasil penilaian :
Tribulan I (Januari – Maret) tahun 2019 adalah 9560,5
179
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Nilai Tingkes
a. RSB (Rumah Sakit Bersih)
- Rata-rata hasil Penilaian rumah sakit bersih tahun 2019 adalah 9499,25 dengan
kategori BERSIH
b. Proper Lingkungan : Proper lingkungan RS masuk kategori HITAM karena sejak
tahun 2017 semua rumah sakit tidak dilakukan penilaian proper lingkungan oleh
KLHK karena penilaian proper diprioritaskan untuk industry. Penilaian untuk rumah
sakit diganti dengan Penilaian Green Hospital
Penerapan Modernisasi
1 0,95 95 % 1 1 100 %
Pengelolaan BLU
Pengembangan Software
1 1 100 % 1 1 100 %
Aplikasi dan Website
Penerapan Sistem Antrian
1 0,8 80 % 1 1 100 %
Pasien Rawat Jalan Online
Penerapan Informasi
1 1 100 % 1 1 100 %
Ketersediaan Tempat Tidur
Integrasi SIMRS dengan Aplikasi
1 0,8 80% 1 1 100 %
Farmasi
Integrasi Aplikasi Farmasi
1 0,8 80 % 1 1 100 %
dengan Aplikasi Persediaan
Integrasi SIMRS dengan eKlaim
1 0,9 90 % 1 1 100 %
INACBG
Integrasi SIMRS dengan vClaim
1 0,95 95 % 1 0,95 95 %
SEP BPJS
Permasalahan :
➢ Pengembangan aplikasi SIMRS pada tahun 2019, hanya dikerjakan oleh 1
orang programer dan banyak permintaan fasilitas karena kebutuhan Rekam
Medis Elektronik dan akreditasi SNARS sehingga kegiatan maintenance
SIMRS juga semakin banyak, berakibat terjadi antrian pengembangan
SIMRS menjadi lama.
181
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
182
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan :
➢ Kerusakan perangkat komputer dan printer terjadi karena perangkat sudah
lama.
➢ Kenaikan jumlah kegiatan pemeliharaan sebanding dengan jumlah
perangkat komputer dan jaringan yang setiap tahun bertambah karena
kebutuhan pengembangan IT dan kegiatan komputerisasi.
➢ Kegiatan bagian hardware : berupa kegiatan monitoring pemeliharaan rutin
dan perbaikan dari permintaan user. Perangkat yang ditangani yaitu
komputer, laptop, printer, UPS. Kendala waktu perbaikan tidak tercapai
dikarenakan sparepart tertentu tidak tersedia dan diperlukan pemesanan.
➢ Kegiatan bagian network/jaringan : meningkatnya jumlah permintaan
perbaikan untuk urusan jaringan komputer dikarenakan bertambahnya
lingkup pekerjaan seperti mesin antrian, perangkat cctv, perangkat wifi.
Penggunaan aplikasi SIMRS juga sangat tergantung jaringan komputer
sehingga jumlah kegiatan semakin banyak. Juga perangkat jaringan sering
terjadi permasalahan jika terjadi listrik mati atau tidak stabil dan juga
adanya pembenahan jaringan komputer pada saat renovasi ruang rawat
inap.
Komite Keperawatan :
Pencapaian Kinerja Komite Keperawatan pada tahun 2019 adalah :
Rencana Kegiatan :
1. Subkomite Mutu Profesi
a. Memperbarui data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area praktik
183
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
2. Subkomite Kredensial
a. Persiapan pelaksanaan kredensial/ rekredensial
b. Pelaksanaan kredensial/rekredensial
c. Evaluasi hasil dan usulan penerbitan RKK
d. Membuat laporan proses kredensial
Realisasi Kegiatan
1. Subkomite Mutu Profesi
a. Audit keperawatan di semester 1 dan semester 2 terlaksana masing-
masing satu kali
b. Bersama-sama Bidang Keperawaran melaksanakan evaluasi operan
Dinas ( 1 kali)
184
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
2. Subkomite Kredensial
a. Kredensial dan rekredensial dilakukan pada 10 perawat yang terdiri dari
5 perawat baru (CPNS) dan 5 Perawat yang kembali dari tugas belajar
pada tanggal 1 April 2019
b. Rekredensial dilakukan pada 51 orang perawat pada tanggal 21 Juni
2019
c. Rekredensial dilakukan pada 6 orang perawat pada tanggal 29 Juli 2019
d. Rekredensial dilakukan pada 10 orang perawat pada tanggal 21 Oktober
2019
3. Subkomite Etik dan Disiplin Profesi
a. Tidak ada pembahasan etik dan disiplin profesi staf keperawatan
dikarenakan tidak adanya laporan pelanggaran disiplin dan etika profesi.
b. Salah satu anggota Subkomite etik dan disiplin perawat telah mengikuti
Pelatihan Implementasi Subkomite etik dan disiplin perawat yaitu Sdr.
Andi Sugeng, S.Kep.Ns
c. NSBL telah Tersusun
d. Panduan Etik dan Disilpin Perawat telah tersusun dan sudah
dilaksanakan sosialisasi
Analisis dan Rencana Tindak Lanjut
1. Ada beberapa rencana kegiatan komite keperawatan tidak dapat terlaksana
karena kurangnya koordinasi intra komite keperawatan dan dengan unit terkait.
Banyak dari pengurus komite keperawatan yang mendapat tugas tambahan yang
lain selain tugas utama sebagai jabatan fungsional, sehingga kesulitan untuk
membagi waktu.
2. Meningkatkan koordinasi intra komite keperawatan dan dengan unit terkait agar
kegiatan dapat terlaksana sesuai dengan rencana kegiatan.
185
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
186
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
2. Tahun 2016
No Capaian Kinerja Faktor Penyebab/permasalahan Rencana Tindak Lanjut
Jumlah Pengadaan B/J dengan metode Melebihi target dikarenakan adanya Melakukan koordinasi prediksi atas
1.
Lelang Sederhana (123,8 %) penggunaan Saldo Awal BLU penggunaan Saldo awal BLU
Melebihi target dikarenakan ada beberapa
Mengelompokkan kegiatan
pekerjaan konsultan yang dialihkan ke
pengadaan yang nilainya sesuai
pengadaan langsung karena nilainya
Jumlah pengadaan B/J dengan metode dengan batasan nilai paket.
2 dibawah 50 juta
Pengadaan langsung (153,33 %)
Dan adanya penggunaan saldo awal BLU
Melakukan koordinasi prediksi atas
yang masuk kegiatan Pengadaan
penggunaan Saldo awal BLU
Langsung
Melebihi target dikarenakan banyak
Jumlah Pengadaan B/J dengan pembelian obat-obatan dan barang yang Melakukan analisa dan perubahan
3
Pembelian Langsung (110,52%) bersifat Cito mendesak dengan cukup target di tahun berikutnya.
menggunakan kwitansi
Melebihi target dikarenakan banyaknya
item barang dalam paket pengadaan
yang dikeluarkan dari kegiatan Menyusun target kinerja pada tahun
Jumlah Pengadaan melalui Inaproc/E pelelangan / pengadaan langsung karena yang akan datang dengan
4
Catalog (204,76%) ada di e catalog dan prosesnya wajib memperhatikan barang-barang yang
dilakukan dengan e catalog dimana 1 ada di e catalog.
SPP bisa lebih dari satu proses entry
kelompok e catalog
3. Tahun 2017
No Capaian Kinerja Faktor Penyebab/permasalahan Rencana Tindak Lanjut
4. Tahun 2018
No Capaian Kinerja Faktor Penyebab/permasalahan Rencana Tindak Lanjut
Melebihi target dikarenakan ada
Melakukan optomalisasi prediksi
Jumlah pengadaan B/J dengan metode pengalihan kegiatan pengadaan melalui
1 dalam penetapan target terhadap
Pengadaan langsung (164%) tender, disebabkan revisi anggaran
dampak revisi anggaran
refocusing belanja modal bangunan RM
187
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
188
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
d. Insiden K3RS
Insiden K3RS yang dimaksud meliputi kejadian Kecelakaan Akibat Kerja (KAK),
Penyakit Akibat Kerja (PAK), Insiden Keselamatan Pengunjung, Tumpahan B3 dan
limbahnya, Kebakaran dan Bencana. Laporan Insiden K3RS yang diterima Komite K3RS
selama tahun 2019 adalah sebagai berikut:
189
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Tahun 2019
Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian
Laporan Insiden K3RS 0 12 insiden -
Laporan insiden K3RS yang masuk ke Komite K3RS selama tahun 2019 menurun
dibandingkan tahun sebelumnya yaitu dari 14 insiden menjadai 12 insiden dengan rincian
sebagai berikut:
9
8
7
6
5
4 2018
3 2019
2
1
0
Kecelakaan Akibat Insiden Tumpahan B3 Kebakaran
Kerja Keselamatan
Pengunjung
190
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Principle
2. Tahun 2016
No Capaian Kinerja Faktor Penyebab/permasalahan Rencana Tindak Lanjut
Melakukan koordinasi prediksi
Jumlah Pengadaan B/J dengan Melebihi target dikarenakan adanya
1. metode Lelang Sederhana (123,8 %)
atas penggunaan Saldo awal
penggunaan Saldo Awal BLU
BLU
Melebihi target dikarenakan ada Mengelompokkan kegiatan
beberapa pekerjaan konsultan yang pengadaan yang nilainya
Jumlah pengadaan B/J dengan
dialihkan ke pengadaan langsung karena sesuai dengan batasan nilai
2 metode Pengadaan langsung nilainya dibawah 50 juta paket.
(153,33 %)
Dan adanya penggunaan saldo awal BLU Melakukan koordinasi prediksi
yang masuk kegiatan Pengadaan atas penggunaan Saldo awal
Langsung BLU
Melebihi target dikarenakan banyak
Melakukan analisa dan
Jumlah Pengadaan B/J dengan pembelian obat-obatan dan barang yang
3 Pembelian Langsung (110,52%)
perubahan target di tahun
bersifat Cito mendesak dengan cukup
berikutnya.
menggunakan kwitansi
3. Tahun 2017
No Capaian Kinerja Faktor Penyebab/permasalahan Rencana Tindak Lanjut
Melebihi target dikarenakan ada
Jumlah pengadaan B/J dengan beberapa pekerjaan konsultan yang
Melakukan penijauan ulang
1 metode Pengadaan langsung dialihkan ke pengadaan langsung karena
(223,33%) target jika ada revisi anggaran
nilainya dibawah 50 juta dan revisi
anggaran
4. Tahun 2018
No Capaian Kinerja Faktor Penyebab/permasalahan Rencana Tindak Lanjut
Melebihi target dikarenakan ada Melakukan optomalisasi
Jumlah pengadaan B/J dengan
pengalihan kegiatan pengadaan melalui prediksi dalam penetapan
1 metode Pengadaan langsung
(164%) tender, disebabkan revisi anggaran target terhadap dampak revisi
refocusing belanja modal bangunan RM anggaran
5. Tahun 2019
191
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan/Hambatan :
Pada tahun 2015 dan 2016 ditemukan ketidaksesuaian antara jumah fisik persediaan di
gudang dengan laporan persediaan yang dibuat oleh petugas persediaan. Hal ini sudah
dilakukan koreksi setelah melalui penelusuran terhadap catatan dan kegiatan pengelaolaan
persediaan.
Stok opname persediaan tahun 2019 masih ditemukan penatausahaan persediaan bahan
makanan di Intalasi dan tekstil hasil pengadaan tahun 2019 kurang sesuai dengan
ketentuan. Terhadap hal tersebut SPI telah melakukan pendampingan perbaikan baik
pencatatan maupun penataan persediaan di gudang.
192
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
persediaan. SPI akan melakukan monitoring dan pendampingan secara rutin terhadap
pengelolaan persediaan.
b. Jumlah reviu
LAKIP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Permasalahan/hambatan :
Kendala pelaksanaan reviu setiap tahunnya adalah sama yaitu terbatasnya waktu yang
tersedia untuk pelaksanaan reviu dengan batas waktu pengiriman laporan.
3. Penilaian/evaluasi
Kegiatan penilaian meliputi penilaian implementasi SAKIP, resiko unit kerja dan penilaian
Pengendalian Intern Pelaporan Keuangan (PIPK). Penilaian implementasi SAKIP baru
dilaksanakan tahun 2019 terhadap implemantasi SAKIP tahun 2018 dengan nilai 94,75
sementara hasil penilaian Itjen 94,44. Kegiatan penilaian resiko unit kerja dilaksanakan
dalam bentuk pendampingan kepada unit kerja dalam melaksanakan identifikasi, penilaian
dan mitigasi resiko yang dilaksanakan mulai tahun 2016 dengan capaian tiap tahun 100 %.
Untuk kegiatan penilaian Pengendalian Intern Pelaporan Keuangan (PIPK) baru ada pada
tahun 2018 dan 2019 dilaksanakan pada akhir dan awal tahun berikutnya yaitu bulan
Desember sampai Januari. Capaian penilaian PIPK bulan Desember 2018 sebesar 75 %
sisanya 25 % akan dilanjutkan pada bulan Januari 2019. Capaian penilaian PIPK tahun
2019 sebesar 100 % terdiri atas lanjutan penialaian PIPK tahun 2018 sebesar 25 % dan 75
% PIPK tahun 2019 sisanya 25 % akan dilanjutka pada bulan Januari 2020.
b. Jumlah kegiatan
pendampingan
penilaian risiko unit - - 1 1 1 1 1 1 1 1
kerja
c. Jmlah kegiatan
Penilaian Pengendalian
Intern Pelaporan - - - - - - 75 % 75 % 100 % 100 %
Keuangan (PIPK)
Permasalahan/hambatan :
Bahan penilaian PIPK tidak dapat diperoleh dengan segera, hal bisa dimaklumi karena di
Bagian Keuangan pada akhir dan awal tahun anggaran sangat sibuk.
194
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
4. Monitoring/pemantauan
2015 2016 2017 2018 2019
Indikator Kinerja Capai Capai Capai Capai Capai
Targe Targ Targ Targ Targ
an an an an an
Jumlah kegiatan
pemantauan
penyelesaian temuan
10 10 10 10 10 10 10 10 12 12
audit internal dan
rekomendasi eksternal
Penyelesaian
Asal Saldo per Januari 2019 Saldo KN/rekom per
No. Rekomendasi
Rekomendasi Temuan Rekom Tahun 2019 31 Desember 2019
Permasalahan/hambatan :
Lambatnya Penyelesaian rekomendasi, hal ini disebabkan karena :
a. Penyelesaian terkait dengan pihak ketiga
b. Penyelesaian dalam bentuk modul/program memerlukan waktu dan keahlian khusus,
tenaga terbatas.
c. Komitmen untuk menyelesaikan tepat waktu masih perlu didorong dan ditingkatkan.
Rencana Tindak Lanjut
➢ Mendampingi unit kerja baik pada saat audit maupun penyelesaian temuan.
➢ Mendorong pihak ketiga untuk segera menyelesaikan temuan.
195
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan/hambatan :
a. Data/bahan yang diperlukan untuk kegiatan audit belum bisa diperoleh dengan segera,
hal ini berpengaruh terhadap penyelesaian audit sesuai waktu telah direncanakan.
b. Audit yang dilaksanakan secara riil time belum maksimal karena auditor tidak bisa
mengikuti secara langsung melalui sistem di ULP.
Rencana Tindak Lanjut
a. Akan dicoba meminta data lebih awal atau pemilihan waktu audit mempertimbangkan
kesibukan unit kerja/calon auditan
b. Akan berkoordinasi dengan kepala ULP.
196
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Permasalahan/hambatan :
Sampai dengan akhir tahun 2019 dari 661 wajib lapor LHKASN 622 orang sudah mengisi
dang mengirimkan LHKASN (94 %).
Rencana Tindak Lanjut
Mengkoordinasikan dengan atasan langsungnya agar bisa segera mengisi LHKASN.
B. Reformasi Birokrasi
Pelaksanaan reformasi birokrasi dilaksanakan melalui upaya untuk memperoleh
predikat sebagai unit kerja yang berkatagori Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).
Walaupun telah gagal meraih WBK tetapi indikator WBK sebagian besar sudah
dilaksanakan karena melekat di unit kerja. Indikator WBK meliputi Manajemen
197
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
B. REALISASI ANGGARAN
Laporan realisasi anggaran untuk periode yang berakhir 31 Desember 2019 dan 31
Desember 2018 (audited)
(Dalam Rupiah)
Th 2019 2018 (audited)
URAIAN CATATAN % thd Angg
ANGGARAN REALISASI REALISASI
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 68.160.386.000 59.555.618.694 87,38 60.482.282.461
JUMLAH PENDAPATAN 68.160.386.000 59.555.618.694 87,38 60.482.282.461
BELANJA B.2.
Belanja Pegawai B.3 48.255.062.000 47.931.437.995 99,33 46.668.688.861
Belanja Barang B.4 87.364.097.000 75.523.664.156 86,45 76.638.342.981
Belanja Modal B.5 16.752.734.000 10.525.758.090 62,83 15.323.920.206
Realisasi Penerimaan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 adalah
berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp 59.555.618.694 atau mencapai 87,38 %
dari estimasi Pendapatan-LRA yang ditetapkan sebesar Rp 68.160.386.000. Pendapatan RSJ-
RW terdiri dari Pendapatan Jasa Pelayanan RS, Pendapatan Jasa penyediaan Barang/Jasa
Lainnya dan Pendapatan Jasa Giro/bunga dari bank. Realisasi Belanja Negara pada TA 2019
adalah sebesar Rp 133.980.860.241 atau mencapai 87,93 % dari alokasi anggaran sebesar
Rp152.371.893.000.
Realisasi Penerimaan TA 2019 turun sebesar 1,53 % dari TA 2018. Penurunan realisasi
penerimaan pada tahun 2019 dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Penerimaan BPJS Kesehatan mengalami penurunan dari tahun 2018, Rawat Jalan turun
sebesar 19,66%, Rawat Inap turun sebesar 10,68%, disebabkan karena :
a. Diberlakukannya kebijakan rujukan berjenjang pasien BPJS, sehingga untuk daerah
yang memliki layanan psikiatri di PPK II, untuk pasien yang kontrol dilayani di lokasi asal.
198
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Selain itu ada beberapa kabupaten/kota yang sudah memilki pelayanan rawat inap
psikiatri sehingga pasien yang MRS ke RSJRW terutama adalah pasien dengan
kedaruratan psikiatri atau sub spesialistik
b. Adanya keterlambatan pembayaran klaim BPJS, klaim yang telah terbayar sampai
dengan akhir tahun 2019 adalah klaim sampai dengan bulan Agustus tahun 2019.
2. Penerimaan Jamkesda baik Rawat Jalan maupun Rawat Inap mengalami peningkatan yaitu
sebesar 107,32% untuk rawat jalan dan 20,19% untuk rawat inap hal ini karena adanya
Peraturan Gubernur Jawa Timur no. 138/2016 tentang Program Pembiayaan Kesehatan
Bagi Masyarakat Miskin yang tidak masuk pada kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN), Kartu Indonesia Sehat (KIS) maupun Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).
3. Penerimaan layanan Rehabilitasi Napza meningkat sebesar 67,87% jika dibandingkan
Tahun 2018, hal ini karena ada peningkatan jumlah pasien Napza
4. Penerimaan dari pasien umum/perorangan mengalami peningkatan untuk pelayanan rawat
jalan sebesar 50,40% karena peningkatan jumlah kunjungan di klinik psikiatri forensik dan
assesment dan klinik psikiatri anak remaja, sedangkan untuk pelayanan rawat inap
mengalami penurunan sebesar 12,77%, dengan salah satu faktor penyebab karena
beberapa kabupaten/kota yang sudah memilki pelayanan rawat inap psikiatri sehingga
pasien yang MRS ke RSJRW terutama adalah pasien dengan kedaruratan psikiatri atau
sub spesialistik dan kecenderungan penurunan rata rata lama rawat inap karena
optimalisasi clinical pathway
5. Penerimaan kedaruratan mengalami peningkatan 11,38% jika dibandingkan tahun
sebelumnya, hal ini karena adanya peningkatan kunjungan karena implementasi sisrute,
upaya PKRS dalam pembebasan pasung, meningkatnya jejaring
Dari sisi kualitas terdapat peningkatan jenis kasus yang memenuhi kriteria gawat darurat.
6. Penerimaan dari layanan penunjang meningkat sebesar 20,31% dari tahun 2018 karena:
a. Terdapat peningkatan jumlah pemeriksaan laboratorium tahun 2019 seiring dengan
peningkatan pelayanan medical check up
b. Terdapat peningkatan pemeriksaan radiologi karena adanya kerjasama pemerikasaan
radiologi dengan beberapa RS sekitar.
c. Penerimaan pelayanan farmasi naik sebesar 16% pada tahun 2019
7. Penerimaan dari layanan Pendidikan dan peneilitian pada tahun 2019 turun sebesar 0,97%
dari tahun 2018.
8. Penerimaan lainnya terdiri dari penerimaan dari pemanfaatan aset rumah sakit dan
penerimaan jasa perbankan meningkat sebesar 25,74% dari tahun 2018, karena adanya
pemanfaatan kas untuk investasi jangka pendek dalam bentuk deposito.
199
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
BELANJA B.2.
Belanja Pegawai B.3 47.931.437.995 46.668.688.861 1.262.749.134 2,71%
Belanja Barang B.4 75.523.664.156 76.638.342.981 (1.114.678.825) -1,45%
Belanja Modal B.5 10.525.758.090 15.323.920.206 (4.798.162.116) -31,31%
Dibandingkan dengan tahun 2018, realisasi belanja pada tahun 2019 secara total
mengalami penurunan sebesar 3,35%. Penurunan tersebut tidak terjadi pada semua jenis
belanja. Belanja yang mengalami kenaikan yaitu belanja pegawai yang meningkat sebesar
2,71% dari tahun 2018. Penjelasan atas kenaikan/penurunan realisasi belanja dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Belanja Pegawai
Realisasi belanja pegawai pada tahun 2019 sebesar Rp. 47.931.437.995, naik sebesar
2,71% dari belanja tahun 2018 yang terealisasi sebesa Rp. 46.668.688.861. Hal ini
disebabkan pada tahun 2019 terdapat pengalihan pembayaran gaji untuk 23 orang CPNS
yang semula dibayarkan oleh Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan menjadi
dibayarkan oleh RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang dan adanya kenaikan jumlah
pembayaran THR karena perubahan kebijakan pembayaran THR yang semula tanpa
memasukkan tunjangan menjadi dengan tunjangan pada tahun 2019.
2. Belanja Barang
Total realisasi belanja barang pada tahun 2019 sebesar Rp. 75.523.664.156, turun
sebesar 1,45% dari realisasi belanja barang tahun 2018 sebesar Rp. 76.638.342.981. Hal ini
disebabkan karena :
a. Belanja Keperluan Perkantoran, meningkat sebesar 11,43% dari tahun 2018. Belanja
keperluan perkantoran terdiri dari belanja media informasi rumah sakit, konsumsi rapat,
biaya langganan surat kabar, foto copy, belanja pengamanan kantor dan CS.
Peningkatan terjadi pada realisasi belanja media informasi rumah sakit karena adanya
200
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
3. Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal pada tahun 2019 sebesar Rp. 10.525.758.090 turun 31,31%
dari tahun 2018 yang terealisasi sebesar Rp. 15.323.920.206. Belanja modal peralatan dan
mesin pada tahun 2019 berupa pengadaan alat kesehatan dan non alkes. Belanja modal
202
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
peralatan dan mesin pada tahun 2018 terealisasi sebesar Rp.6.977.497.500 berupa
pengadaan CT Scan, dan pada tahun 2019 terealiasi sebesar Rp.678.096.000 berupa
pengadaan Washer Desinfektor CSSD dan mesin Anastesi Instalasi Bedah. Belanja modal
peralatan dan mesin pada tahun 2018 digunakan untuk pengadaan sepeda motor roda 3
yang digunakan untuk operasional IPSRS senilai Rp. 93.085.341 dan pengadaan peralatan
non alkes senilai Rp. 2.954.806.510 dan belanja pengadaan peralatan kesehatan senilai Rp.
93.085.341.
Realisasi belanja modal gedung dan bangunan dari alokasi anggaran RM pada tahun
2018 sebesar Rp. 672.530.355 dan sebesar Rp. 5.286.055.380 pada tahun 2019. Pada
tahun 2018 berupa rehab berat gedung penunjang untuk kegiatan rehabilitasi pasien (gedung
bina jiwa, gedung loundry dan pembangunan rumah sampah) dan pada tahun 2019
dilakukan pembangunan untuk rehab berat ruang rawat inap, pagar rawat inap dan Bina Jiwa
I.
Pada tahun 2019 terdapat realisasi Belanja modal fisik lainnya. Pada tahun 2018
digunakan untuk pengadaan Laboratory Information System, sedangkan pada tahun 2019
digunakan untuk pengadaan jasa konsultansi LMAN dalam rangka optimalisasi pemanfaatan
aset RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat.
203
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Laporan Operasional Badan Layanan Umum untuk periode TA 2019 dan 2018
(Dalam Rupiah)
204
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
205
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
%
NO URAIAN TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 2018 /
2019
1 BPJS Kesehatan
10.955.125.17
a.Rajal 9.187.104.031 14.283.744.143 15.882.635.097 12.760.266.290 80%
4
b.Ranap 21.939.410.201 19.582.616.768 22.396.655.109 22.757.182.434 20.326.031.912 89%
2 Jamkesda
a.Rajal 81.206.377 55.157.472 104.160.500 1.340.229.900 2.707.003.900 202%
b.Ranap 5.977.099.953 4.569.978.432 7.249.327.747 6.682.010.200 8.102.562.903 121%
3 IPWL/BNN 1.177.140.669 1.001.088.481 1.029.729.288 688.263.951 1.155.336.890 168%
Umum/Bayar
4
Tunai
a.Rajal 651.586.700 742.868.800 625.124.700 689.593.000 915.615.500 133%
b.Ranap 2.576.633.147 2.467.253.602 2.237.621.046 2.249.963.177 1.962.550.201 87%
5 IGD 143.430.100 140.570.050 147.779.400 126.713.500 141.135.900 111%
6 Penunjang 1.676.808.717 1.644.733.029 1.525.993.790 1.362.479.284 1.656.312.561 122%
7 Diklat 4.963.575.500 4.735.695.940 5.043.636.460 6.032.867.280 5.936.546.400 98%
Sewa-
8 1.884.977.363 1.781.247.571 1.687.125.349 2.570.901.487 3.505.703.152 136%
sewa/Lainnya
Realisasi penerimaan Tahun 2019 sebesar Rp. 59.169.065.609,- atau turun sebesar 2 % dari
Tahun 2018. Penerimaan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat terdiri dari penerimaan layanan
kesehatan, penerimaan pendidikan dan pelatihan juga penerimaan sewa lahan dan jasa
lainnya, sebagian bahwa penerimaan di tahun 2019 mengalami penurunan, hal ini disebabkan
karena :
• Klaim BPJS Kesehatan baik rawat Rawat maupun rawat inap untuk bulan September s/d
Desember 2019 belum terbayar serta klaim obat mulai bulan Juli s/d Desember 2019
belum terbayarkan.
BPJS Kesehatan
Rp25.000.000.000
Rp20.000.000.000
Rp15.000.000.000
Rp10.000.000.000 Rajal
Rp5.000.000.000 Ranap
Rp- Ranap
Tahun Rajal
2016 Tahun
2017 Tahun
2018 Tahun
2019
206
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
• Penerimaan Jamkesda Rawat Jalan sangat signifikan yaitu lebih dari 1000%, hal ini
karena pengembangan jejaring dengan Faskes Daerah, tenaga sosial (TKSK) Kab/Kota.
• Program Desa Siaga, pembinaan Puskesmas terkait dengan sistem rujukan, Program
Bebas Pasung dan penanganan ODGJ di Wilayah Jatim.
Jamkesda
Rp9.000.000.000
Rp8.000.000.000
Rp7.000.000.000
Rp6.000.000.000
Rp5.000.000.000
Rp4.000.000.000 Rajal
Rp3.000.000.000 Ranap
Rp2.000.000.000
Rp1.000.000.000
Rp- Ranap
Tahun 2016 Rajal
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
SUMBER PENERIMAAN
Diklat; Sewa / Lain-lain;
5.936.546.400 3.505.703.152
Penunjang;
1.656.312.561
IGD; 141.135.900
Umum;
2.878.165.701
IPWL;
1.155.336.890 BPJS;
33.086.298.202
Jamkesda;
10.809.566.803
207
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
TOTAL PIUTANG
BULAN
TAHUN 2018 TAHUN 2019
Januari 2.210.078.767 2.254.502.583
Pebruari 2.237.260.476 2.229.679.480
Maret 2.269.976.510 2.282.094.096
April 2.288.901.348 2.281.433.278
Mei 2.308.838.581 2.314.797.903
Juni 2.314.200.090 2.341.543.538
Juli 2.332.630.642 2.329.399.483
Agustus 2.348.081.979 2.353.431.642
September 2.392.014.247 2.386.504.247
Oktober 2.393.183.582 2.395.914.768
Nopember 2.396.048.065 2.395.483.070
Desember 2.397.376.699 2.389.059.365
2.400.000.000
2.350.000.000
2.300.000.000
2.250.000.000
2.200.000.000
2.150.000.000
2.100.000.000
2018 2019
208
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
4. Sebagian penanggung jawab yang ternyata bukan anggota Keluarga sehingga tidak
bertanggung jawab atas pembayaran
Perbandingan Penambahan Piutang Pasien Umum Perseorangan Tahun 2018 dan Tahun 2019
Juli 24.883.453 -
September 49.885.883 -
60.000.000
50.000.000
40.000.000
30.000.000
20.000.000
10.000.000
0
2018 2019
1. Pasien pulang masih ada kekurangan biaya dan menulis Surat Pernyataan
kesanggupan pembayaran.
209
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
2. Pasien yang tidak pernah di besuk oleh keluarga sehingga tagihan membengkak dan di
lakukan pemulangan kolektif.
3. Penanggung jawab yang bukan merupakan keluarga dekat dari pasien.
Perbandingan Pengurangan Piutang Pasien Umum Perseorangan Tahun 2018 & Tahun 2019
Total Piutang
Bulan
2018 2019
Januari 2.052.945 6.492.149
Pebruari 5.354.344 16.346.720
Maret 14.492.513 4.832.970
April 8.877.485 9.400.238
Mei 3.663.917 1.383.910
Juni 7.432.220 1.100.000
Juli 6.452.891 3.231.159
Agustus 6.180.900 764.960
September 5.953.615 5.510.000
Oktober 3.100.000 664.883
Nopember 12.998.421 1.551.572
Desember 1.328.621 9.830.064
20.000.000
15.000.000
10.000.000
5.000.000
2018 2019
Pembayaran Fluktuatif:
1. Pihak RS tidak bisa memperkirakan pelunasan pasien karena sering sekali pasien yang
melakukan pembayaran tersebut terpaksa membayar karena terdeteksi memiliki hutang
saat melakukan pendaftaran untuk kontrol.
210
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
2. Adanya kemauan pasien untuk melakukan angsuran meskipun dengan nominal yang
relatif kecil.
1. Mewajibkan untuk membuat Surat Pernyataan Hutang dan Fotokopi KTP serta nomor
telepon yang bisa di hubungi
2. Melakukan pemberitahuan via telepon saat Surat Pernyataan sudah Jatuh Tempo
4. Menyampaikan informasi Biaya Rawat Inap kepada keluarga pasien saat besuk untuk
pasien yang sudah lama dirawat tentang pembiayaan yang sudah tinggi.
7. Penyerahan Piutang ke KPKNL yang sudah memenuhi syarat dan sudah melalui tahap
Tagihan I, Tagihan II dan Tagihan III
Segera menindaklanjuti Piutang yang sudah terbit PSBDT agar nantinya bisa dihapuskan
secara Mutla
211
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
212
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
213
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
214
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
beberapa institusi yang telah bekerja sama dengan RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat
untuk praktik kerja lapangan juga rutin mengirimkan mahasiswanya untuk kunjungan
terlebih dahulu
Survey Kepuasan peserta didik tercapai 83,91% disebabkan kekurang puasan pada
prosedur pelayanan dan akomodasi .Visitasi Penetapan Rumah Sakit Pendidikan
Afiliasi sudah dilaksanakan ditahun 2018 dan 4 tahun lagi akan dilakukan visitasi
kembali untuk penetapan Rumah Sakit Pendidikan namun penilaian elemen setiap
tahun dilakukan melalui survey Snars pada pokja IPKP.
Kinerja Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum sesuai indikator Tingkat
Kesehatan BLU berdasarkan Perdirjen PB No. 24 Tahun 2018 dan ditetapkan dalam
Target Kinerja dalam Rencana Kerja Tahun 2018. Target penetapan kinerja/ Tapja
tahun 2019 diusulkan pada bulan Januari 2019 sebesar 81,12%. Adapun realisasinya
pada Tahun 2019 tercapai 80,90 (kategori BAIK AA) sehingga target tidak tercapai
dengan rincian aspek keuangan tercapai 21,35 dan aspek pelayanan tercapai 59,55.
Realisasi belanja pegawai pada tahun 2019 sebesar Rp. 47.931.437.995,-
meningkat sebesar 2,71%. Realisasi Belanja Barang pada tahun 2019 sebesar Rp.
75.523.664.156,- turun sebesar 1,45%. Belanja modal pada tahun 2019 adalah Rp.
10.525.758.090,- pada tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 31,31% dibanding
tahun 2018.
Dilakukan reskonsiliasi sarana prasarana yaitu Barang Milik Negara/ BMN secara
berkala dengan aplikasi SIMAK-BMN/SIMAN dan SAIBA Rekonsiliasi realisasi
anggaran setiap bulan dan setiap triwulan baik secara internal maupun dengan KPPN
Malang. Dilakukan audit secara internal oleh SPI dan dengan KAP dengan hasil
penilaian WTP untuk pelaporan yang sudah berjalan. Pemanfaatan teknologi Informasi
dalam setiap kegiatan pelayanan keuangan, pelayanan pengadaan Barang dan Jasa
dan juga untuk kegiatan di bawah Direktorat keuangan dan Administrasi Umum.
215
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
sarana prasarana.Budaya kinerja harus tetap dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi
untuk mempertahankan AKREDITASI Internasional.
1) Mendorong seluruh unit kerja melakukan kajian untuk lebih memahami kekuatan,
kelemahan, peluang, serta ancaman sesuai dengan analis SWOT pada kuadaran II
dalam mengelola potensi sumber daya untuk menghasilkan kinerja pelayanan dan
peningkatan pendapatan operasional BLU.
2) Dengan tersusunnya LAKIP tahun 2019 diharapkan dalam penyusunan RSB
RSJRW tahun 2020 – 2024 perlu di jabarkan dalam Rencana Kinerja Tahunan yaitu
RBA Tahun 2020 disertai target yang rasional sebagai pedoman dalam
melaksanakan kinerja tahun berjalan dan perlu lebih dipertajam lagi untuk matrik
keterkaitan sasaran strategis dan program kerja.
3) Perlunya tindak lanjut penyelesaian masalah sesuai dengan rekomendasi yang
ditentukan pada setiap tabel indikator sasaran strategis dan penetapan kinerja
dalam IKU RSB, IKI IKT Dirut, Tingkat Kesehatan dan Indikator Mutu khususnya
untuk realisasi yang belum mencapai target.
4) Perlunya peningkatan promosi dan prevensi kesehatan jiwa melalui pemantapan
kerjasama jejaring pelayanan kesehatan jiwa di seluruh kabupaten/kota se provinsi
Jawa Timur untuk mendukung sistem rujukan berkaitan dengan Jaminan
Kesehatan Nasional.
5) Perlunya mengupayakan pengembangan jejaring kerjasama operasional untuk
pelayanan unggulan psikogeriatri dan pelayanan yang lain, peningkatan promosi
layanan kesehatan jiwa usia lanjut, dan memperkenalkan pusat pelayanan nasional
psikogeriatri dengan fasilitas yang lengkap.
6) Perlunya monitoring dan evaluasi kebutuhan SDM dengan mengupdate Analisis
Beban Kerja secara online yang sudah dilakukan sehingga didapatkan kebutuhan
sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan organisasi rumah sakit.
216
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
217
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
LAMPIRAN
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
LAPTAH 2019
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat