Anda di halaman 1dari 4

Bahan Liturgi

Sabtu Sunyi
11 April 2020

 LITURGI BERSIFAT MENGALIR


 MUSIK MENGALIR TANPA INSTRUKSI

 SUASANA IBADAH HENING DARI AWAL SAMPAI AKHIR

Masuk dalam ibadah


L :Saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus Yesus.
Saat ini kita beribadah pada sabtu sunyi, dimana kita  menghayati wafat Tuhan Yesus Kristus
seraya kita menyongsong fajar baru melalui kebangkitanNya. Marilah kita mengambil waktu
teduh sejenak, kita masuk dalam ibadah saat ini. (1-2 menit) (instrument KJ 29)

Votum dan Salam : Saudaraku, Dia yang terbaring di dalam kubur, Dialah Mesias, sang Kristus,
penyelamat dan pembaharu manusia serta dunia. Damai sejahtera dari Allah Bapa dan Tuhan
Yesus ada pada kita semua.Amin
KJ 29:1-2 Dimuka Tuhan Yesus
1. Di muka Tuhan Yesus betapa hina diriku.
Kubawa dosa-dosaku di muka Tuhan Yesus.
2. Di muka Tuhan Yesus tersungkur kar’na dosaku,
kubuka kerinduanku di muka Tuhan Yesus.

Pembacaan Injil Matius 27:57-66 (oleh L2)


(pembacaan diusahakan jelas dan perlahan)

Yesus dikuburkan (instrument reff : )


57 Menjelang malam datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang bernama Yusuf dan yang
telah menjadi murid Yesus juga. 58 Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus.
Pilatus memerintahkan untuk menyerahkannya kepadanya. 59 Dan Yusuf pun mengambil
mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih, 60 lalu membaringkannya di
dalam kuburnya yang baru, yang digalinya di dalam bukit batu, dan sesudah menggulingkan
sebuah batu besar ke pintu kubur itu, pergilah ia. (jeda)

61 Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ duduk di depan kubur itu.

Refleksi singkat

Maria Magdalena dan Maria yang lain, adalah simbol kesetiaan seorang sahabat. Di tengah-
tengah situasi yang penuh dengan kecurigaan, diskriminasi bahkan penolakan, mereka tetap
menunjukkan cinta mereka kepada sahabatnya, yang wafat, juga karena cinta.
Dalam suasana kehilangan dan duka, seberkas doa tidak lupa mereka bawa. Teriring semangat
untuk menyatu dalam kebenaranNya dan laku hidup suci sebagaimana yang telah ditorehkan
dalam sejarah kehidupanNya.

Dalam kegundahan dan kedukaan mereka, terdengar sayup-sayup doa penuh percaya, agar Dia
(Tuhan) tetap beserta.

Doa pribadi dilanjutkan doa bersama


(doa pribadi 5 menit: pergumulan, permohonan, harapan,…)

Doa bersama
Ya Kristus,
Engkau pernah bersabda, tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang sahabat yang
menyerahkan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
Kasih yang besar itu, telah engkau nyatakan buat kami.
Oleh karena itu ya Kristus,
Tolonglah kami, agar kami sungguh menjadi sabahat-sahabatMu, yang menghargai wafatMu.
Melalui kematian kami terhadap keinginan duniawi, kematian kami terhadap dosa.
Dalam Kristus Tuhan, doa ini kami haturkan. Amin.
Instrument lagu Seperti Yang Kau Ingini
Kubur Yesus dijaga
62 Keesokan harinya, yaitu sesudah hari persiapan, datanglah imam-imam kepala dan orang-
orang Farisi bersama-sama menghadap Pilatus, 63 dan mereka berkata: “Tuan, kami ingat,
bahwa si penyesat itu sewaktu hidup-Nya berkata: Sesudah tiga hari Aku akan bangkit. 64
Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga; jikalau tidak,
murid-murid-Nya mungkin datang untuk mencuri Dia, lalu mengatakan kepada rakyat: Ia telah
bangkit dari antara orang mati, sehingga penyesatan yang terakhir akan lebih buruk akibatnya
dari pada yang pertama.” 65 Kata Pilatus kepada mereka: “Ini penjaga-penjaga bagimu, pergi
dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya.” 66 Maka pergilah mereka dan dengan bantuan penjaga-
penjaga itu mereka memeterai kubur itu dan menjaganya.

MENJULANG NYATA ATAS BUKIT KALA

1=c 4/4

Menjulang nyata atas bukit kala


Trang benderang salibMu, Tuhanku
Dari sinarnya yang menyala-nyala
Memancar kasih agung dan restu.
Seluruh umat insane menengadah
kearah cahya kasih yang mesra.
Bagai pelaut yang karam merindukan
Diufuk timur pagi merekah

SalibMu, Kristus, tanda pengasihan


Mengangkat hati yang remuk redam,
Membuat dosa yang tak terperikan
Di lubuk cinta Tuhan terbenam.
Di dalam Tuhan kami balik lahir,
insan bernoda kini berseri,
Teruras darah suci yang mengalir
Disalib pada bukit Kalvari
Refleksi 2
Saudara-saudaraku,
Kita tahu, bahwa kebencian terhadap sesama, merusak pikiran. Bahkan tidak hanya itu,
kebencian merusak kehidupan.
Hal itu nampak jelas, ditunjukkan oleh orang-orang farisi kepada Yesus. Yesus yang
menawarkan model kehidupan sorgawi, dipandang sebagai penyesat. Di siksa, di salibkan dan
wafat.
Kebencian itu tidak berhenti. Tetap berlanjut kepada siapapun juga yang mau mempraktekkan
hidup mulia dan abadi.
Kebencian kadang terlalu kuat, sehingga terkadang bahkan seringkali tidak mampu dikoyakkan
oleh belaskasihan.
Akankah kita terpikat oleh kebencian yang merusak itu?
Atau kita, menengadah ke atas, menatap sang surya kehidupan, yaitu Yesus, sang terang
Dunia.  Di dalam terangNya ada kasih sejati, kasih yang bermurah hati, kasih yang selalu ingin
memberi, kasih yang tidak pernah untuk membenci.

Lagu: ya Yesus ku berjanji…(KJ 369A)

Ya Yesus, ku berjanji setia kepadaMu: kupinta Kau selalu dekat, yaTuhanku.

Dikancah pergumulan jalanku tak sesat, karna Engkau temanku, Pemimpin terdekat

Pengakuan Iman Rasuli…

Berkat
Pulanglah dalam damai sejahtera, dan kiranya Yesus yang wafat dan bangkit, meneguhkan iman
saudara sekarang dan seterusnya. Sebab Ia sendiri bersabda: jangan sedih dan takut, sebab aku
akan bangkit pada hari yang ketiga. Aku telah mengalahkan maut dan dunia.

Anda mungkin juga menyukai