Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ANALISIS

STUDI KASUS
“”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur


Mata Kuliah : Seminar Akuntansi Manajemen

Dosen Pengampu : Dr . Harmono , M.Si.

Oleh :
Maulidya Arvira Putri 17023000011
Syavitri Risky Rahmadani 17023000021
Amelia Oky Ayu Savitri 17023000028
Refa Fitriani Yuniar 17023000030
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Merdeka Malang
2020

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C.    Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi Balanced Scorecard


Definisi Balanced Scorecard secara singkat adalah suatu sistem manajemen
strategis untuk mengukur kinerja secara utuh dari aspek financial & Non financial;
mengkomunikasikan visi, strategi dan sasaran kepada stakeholders; mengelola
implementasi strategi (Kaplan, 2010). Peta strategi menggambarkan proses perubahan
aset tidak berwujud menjadi hasil keuangan serta pelayanan kepada pelanggan. Hal inilah
memudahkan eksekutif untuk mendesain kerangka kerja dalam menggambarkan dan
mengelola strategi, yang dibagi menjadi 4 perspective, yaitu :
 Financial Perspective mengukur tujuan keuangan perusahaan untuk menciptakan nilai
pemegang saham yang berkelanjutan serta mendukung sub tujuan dalam hal
pertumbuhan pendapatan, produktivitas, dan manajemen risiko. Tujuan dari perspektif
ini adalah untuk menjawab "bagaimana seharusnya organisasi bertanggung jawab
kepada pemegang saham (Shareholders)?" (Kaplan, 2010).
 Customers Perspective mengukur tercapainya keinginan pelanggan, tercermin dari
aspek memuaskan pelanggan, penguasaan pelanggan dan mempertahankan pelanggan.
Tujuan dari perspektif ini adalah untuk menjawab "bagaimana seharusnya organisasi
bertanggung jawab kepada Customers/Stakeholders?" (Kaplan, 2010).
 Internal Business Processes Perspective mengukur kinerja organisasi dalam hal
efektivitas dan efisiensi proses pada prosedur internal. Tujuan dari perspektif ini
adalah untuk menjawab "proses bisnis apa yang harus dilakukan oleh organisasi?"
(Kaplan, 2010).
 Learning & Growth Perspective mengukur pertumbuhan organisasi untuk mencapai
pengembangan karyawan, sistem informasi dan keselarasan strategi. Tujuan dari
perspektif ini adalah untuk menjawab "bagaimana organisasi akan mempertahankan
kemampuannya untuk berubah dan berkembang?" (Kaplan, 2010).
A. Aspek Yang Diukur
 Prespektif dalam Balanced Scorecard
Konsep balanced scorecard yang dikembangkan oleh Kaplan dan Norton
merupakan suatu konsep yang diperuntukkan untuk melengkapi pengukuran kinerja
finasial. Konsep ini menjadi sebuah sistem pengukuran kinerja perusahaan dengan
menggunakan aspek-aspek tertentu. Aspek tersebut merupakan penjabaran dari apa yang
menjadi misi dan strategi perusahaan dalam jangka panjang yang digolongkan dalam
empat perspektif yang berbeda yaitu:
1. Perspektif Finansial

Financial perspective atau perspektif keuangan ini berkaitan dengan pemasukan


dan pengeluaran perusahaan karena perusahaan harus bisa mengelola keuangan dengan
baik supaya keuangannya terus stabil. Misalnya biaya operasional, biaya produksi, biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, termasuk keuntungan dari aktivitas penjualan yang harus
selalu stabil dan tersedia.

Tahap sasaran-sasaran perspektif keuangan dibedakan menjadi tiga tahap, yaitu:

 Tahap Perkembangan (Growth)


 Tahap Bertahan (Sustain)
 Tahap Panen (Harvest)

2. Perspektif Pelanggan
Konsumen, tentunya menjadi salah satu fokus utama di tiap perusahaan. Customer
perspective atau perspektif pelanggan berkaitan dengan cara perusahaan melayani
pelanggannya. Dalam hal ini, setiap pelanggan harus diperlakukan secara layak dan
maksimal supaya mereka merasa puas atas pelayanan yang diberikan.
Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dalam tolok ukur Kelompok Pengukuran
Pelanggan Utama yaitu:
 Pangsa Pasar (Market Share)
 Tingkat Perolehan Pelanggan (Customer Acquisition)
 Kemampuan Mempertahankan Para Pelanggan Lama (Customer Retention)
 Tingkat Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction)
 Tingkat Profitabilitas Pelanggan (Customer Profitability)

3. Perspektif Bisnis Internal


Perusahaan yang sukses berakar dari sistem yang baik dari dalamnya. Dalam
internal process perspective, perusahaan menilai seberapa besar ukuran dan sinergi dari
setiap unit kerja. Untuk mengukur poin ini, pemimpin perusahaan wajib rutin mengamati
bagaimana kondisi internal dalam perusahaan untuk memastikan semuanya dijalankan
sesuai dengan metode yang ditetapkan. Perusahaan biasanya mengembangkan tujuan dan
ukuran-ukuran untuk perspektif ini setelah merumuskan tujuan dan ukuran untuk
perspektif finansial dan pelanggan.
Di dalam perspektif proses bisnis internal ini ada tiga tahap yang harus dilakukan, yaitu:
 Tahap Inovasi
 Tahap Operasi
 Tahap Purna Jual

4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Faktor utama yang mendukung jalannya perusahaan selain modal yaitu para
karyawannya. Tanpa adanya karyawan, proses pertumbuhan dan perkembangan
perusahaan juga bisa  menghadapi banyak kendala. Karyawan juga berfungsi sebagai
pendukung dalam perspektif keuangan dan pelanggan.

Ada tiga dimensi yang harus diperhatikan di dalam perspektif ini, yaitu

 Kemampuan Karyawan
 Kemampuan Sistem Informasi Motivasi
 Pemberian Wewenang dan Pembatasan Wewenang Karyawan.

 Pengukuran Kinerja Perusahaan


Fahmi (2012 : 2) menyatakan kinerja keuangan adalah suatu analisis yang
dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan
menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan dengan baik dan benar. Seperti
dengan membuat suatu laporan keuangan yang telah memenuhi standart dan ketentuan
dalam SAK (Standar Akuntansi Keuangan) atau GAAP (General Aceptep Accounting
Priciple), dan lainnya.

Ada 5 (lima) tahap dalam menganalisis kinerja keuangan suatu persahaan secara
umum menurut Fahmi (2012 : 3), yaitu:

1. Melakukan review terhadap data laporan keuangan. Review disini dilakukan


dengan tujuan agar laporan keuangan yang sudah dibuat tersebut sesuai dengan
penerapan kaidah-kaidah yang berlaku umum dalam dunia akuntansi, sehingga
dengan demikian hasil laporan keuangan tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
2. Melakukan perhitungan. Penerapan metode hitungan disini adalah disesuaikan
dengan kondisi dan permasalahan yang sedang dilakukan sehingga hasil dari
perhitungan tersebut akan memberikan suatu kesimpulan sesuai dengan analisis
yang diinginkan.
3. Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh. Dari hasil
hitungan yang sudah diperoleh tersebut kemudian dilakukan perbandingan dengan
hasil hitungan dari berbagai perusahaan lainnya.
4. Melakukan penafsiran terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan. Pada
tahap ini analisis melihat kinerja keuangan perusahaan adalah setelah dilakukan
ketiga tahap tersebut selanjutnya dilakukan penafsiran untuk melihat apa saja
permasalahan dan kendala-kendala yang dialami oleh perusahaan tersebut.
5. Mencari dan memberikan pemecahan masalah terhadap berbagai permasalahan
yang ditemukan. Pada tahap terakhir ini setelah ditemukan berbagai permasalahan
yang dihadapi maka dicarikan solusi guna memberikan input atau masukan agar
apa saja yang menjadi kendala dan hambatan selama ini dapat terselesaikan.

B. Keunggulan Balanced Scorecard


Balanced scorecard memiliki manfaat yang besar bagi perusahaan menurut
Mulyadi (2010:18) menyatakan bahwa Balanced scorecard merupakan “suatu sistem
manajemen strategis atau lebih tepat dinamakan suatu Strategic Based Accoutning
System yang menjabarkan misi dan strategis perusahaan kedalam tujuan operasional dan
tolak ukur kinerja, idmana balance scorecard memiliki 4 karakteristik yang menjadi
sebuah keunggulan untuk mengukur kinerja perusahaansebagai berikut :
1. Komprehesif;
2. Koheren;
3. Seimbang;
4. Terukur.

C. Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu menjelaskan hubungan antar
variabel dengan menganalisis data numerik (angka) menggunakan metode statistic
melalui pengujian hipotesa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey
crossectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor –
faktor risiko dengan efek yang ditimbulkan dengan cara pendekatan, observasi, atau
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach.)
Data yang dibutuhkan di dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang berupa
angkaangka. Sumber datanya adalah primer dimana data didapat langsung dari karyawan
yang dijadikan responden, melalui penyebaran kuesioner. Semua sumber data yang
digunakan adalah data primer yang didapat langsung dari karyawan melalui penelitian
langsung terhadap objek khususnya pada karyawan yang menjabat sebagai store
manager. Data didapat dari perusahaan dimana penelitian dilakukan di PT. Gramedia
Asri Media.
Jumlah populasi sebanyak 117 orang. Populasi tersebut akan diolah menjadi
sampel, Menurut Sarjono & Julianita (2011:21) Sampel adalah bagian dari populasi yang
dipercaya dapat mewakili karakteristik populasi secara keseluruhan. Simple Random
Sampling dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
tersebut Sugiyono (2011:64). Dengan menggunakan rumus slovin, sampel yang diperoleh
adalah 91 orang.
Dari data yang sudah dikumpulkan dan diproses menjadi tabel, data diuji dengan
berbagai pengujian menggunakan aplikasi bantu SPSS v.20. Uji yang dilakukan yaitu uji
validitas, uji reliabilitas, uji normalitas. Jika semua data sudah memenuhi standar Dasar
Pengambilan Keputusan (DPK) dapat lanjut ke tahap berikutnya yaitu uji regresi dan uji
korelasi.
BAB III

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

https://jojonomic.com/blog/balance-scorecard/

Anda mungkin juga menyukai