Anda di halaman 1dari 5

Nama : Jose Christian

NIM : 171810201018

A. Osilasi LC (osilasi tak teredam)

Gambar di atas merupakan rangkaian LC. Jika kapasitor awalnya diisi dan saklar kemudian
ditutup, arus dalam rangkaian dan muatan pada kapasitor berosilasi antara nilai-nilai positif dan
negatif maksimum. Jika hambatan rangkaian adalah nol maka tidak ada energi yang diubah
menjadi energi internal, sehingga rangkaian tersebut dapat berosilasi tanpa batas. Ketika kapasitor
terisi penuh, energi (U) di sirkuit disimpan di dalam medan listrik dari kapasitor yang besarnya
adalah
𝑄2
𝑈=
2𝐶
Pada saat ini, arus di rangkaian sama dengan nol, dan tidak ada energi yang disimpan dalam
induktor. Setelah saklar ditutup, laju di mana muatan keluar atau masuk ke kapasitor pelat
(muatan pada kapasitor berubah) sama dengan arus di rangkaian. Ketika muatan kapasitor mulai
keluar setelah saklar ditutup, energi yang tersimpan dalam medan listriknya menurun.

Pelepasan muatan kapasitor melambangkan arus di rangkaian, dan karenanya ada beberapa
energi sekarang disimpan di medan magnet induktor. Pada saat semua energi disimpan dalam
induktor, arus mencapai nilai maksimum. Arus terus berlanjut ke arah yang sama tetapi
mengalami penurunan pada besarnya hingga kapasitor menjadi terisi penuh lagi tetapi dengan
polaritas lempeng sekarang berlawanan polaritas awal. Energi terus berosilasi antara induktor
dan kapasitor. Osilasi LC ini dapat dianalogikan dengan Osilasi massa-pegas sebagai berikut
semua energi disimpan sebagai
energi potensial listrik dalam
kapasitor pada t = 0

semua energinya disimpan


sebagai energi magnetik dalam
induktor, di mana Imax adalah
arus maksimum rangkaian

energi di rangkaian LC
disimpan sepenuhnya di
kapasitor, dengan polaritas
lempeng sekarang berlawanan
dengan semula

sistem kembali ke konfigurasi


awal yang mana merupakan
paruh kedua dari siklus
Setelah saklar ditutup pada waktu t sembarang, kapasitor memiliki muatan Q < Qmax dan arus I
< Imax. Saat ini, kedua elemen menyimpan energi, tetapi jumlah dari dua energi harus sama
dengan total energi awal karena tidak ada hambatan di rangkaian sehingga dU/dt = 0
1 2 𝑄2
𝑈= 𝐿𝐼 +
2 2𝐶
𝑑𝑈
=0
𝑑𝑡
𝑑 1 2 𝑑 𝑄2
( 𝐿𝐼 ) + ( ) = 0
𝑑𝑡 2 𝑑𝑡 2𝐶
𝑑𝐼 𝑄 𝑑𝑄
(𝐿𝐼 )+( )=0
𝑑𝑡 𝐶 𝑑𝑡
Persamaan tersebut dapat dirubah mengingat arus pada rangkaian sama dengan laju perubahan
muatan sehingga
𝑑𝑄
𝐼=
𝑑𝑡
𝑑𝐼 𝑑 2 𝑄
=
𝑑𝑡 𝑑𝑡 2
Substitusikan ke persamaan sebelumnya maka didapat
𝑑𝑄 𝑑 2 𝑄 𝑄 𝑑𝑄
(𝐿 2
)+( )=0
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝐶 𝑑𝑡
𝑑𝑄 𝑑 2 𝑄 𝑄
(𝐿 2 + ) = 0
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝐶
𝑑2 𝑄 𝑄
𝐿 2
=−
𝑑𝑡 𝐶
𝑑2𝑄 1
2
=− 𝑄
𝑑𝑡 𝐿𝐶
Persamaan terakhir mirip dengan persamaan pada osilasi massa-pegas
𝑑2𝑥 𝑘
2
=− 𝑥
𝑑𝑡 𝑚
Sehingga dapat disimpulkan frekuensi sudut dan persamaan gerak osilasi harmoniknya adalah
1
𝜔=
√𝐿𝐶
𝑄 = 𝑄𝑚𝑎𝑥 cos(𝜔𝑡 + 𝜑)
B. Osilasi Teredam

Sebuah rangkaian yang mengandung resistansi, induktansi, dan kapasitansi disebut rangkaian
RLC. Dengan adanya resistansi (R) pada rangkaian, total energi elektromagnetik (U) dari
rangkaian tidak lagi konstan tetapi menurun seiring waktu karena sebagian energi ditransfer ke
energi panas. Karena kehilangan sebagian energi, osilasi muatan dan arus terus menurun dan
osilasi dikatakan teredam. Karena tahanan tidak menyimpan energi dan energi terus menerus
menurun maka dU/dt = -IR2
1 2 𝑄2
𝑈 = 𝐿𝐼 +
2 2𝐶
𝑑𝑈
= −𝐼𝑅 2
𝑑𝑡
𝑑 1 2 𝑑 𝑄2
( 𝐿𝐼 ) + ( ) = −𝐼 2 𝑅
𝑑𝑡 2 𝑑𝑡 2𝐶
𝑑𝐼 𝑄 𝑑𝑄
(𝐿𝐼 )+( ) = −𝐼 2 𝑅
𝑑𝑡 𝐶 𝑑𝑡
Persamaan tersebut dapat dirubah mengingat arus pada rangkaian sama dengan laju perubahan
muatan sehingga
𝑑𝑄
𝐼=
𝑑𝑡
𝑑𝐼 𝑑 2 𝑄
=
𝑑𝑡 𝑑𝑡 2
Substitusikan ke persamaan sebelumnya maka didapat
𝑑𝑄 𝑑2 𝑄 𝑄 𝑑𝑄 𝑑𝑄 2
(𝐿 ) + ( ) = − ( ) 𝑅
𝑑𝑡 𝑑𝑡 2 𝐶 𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝑄 𝑑 2 𝑄 𝑄 𝑑𝑄
(𝐿 2 + + 𝑅 ) = 0
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝐶 𝑑𝑡
𝑑2 𝑄 𝑄 𝑑𝑄
𝐿 2
+ +𝑅 =0
𝑑𝑡 𝐶 𝑑𝑡
Solusi dari persamaan tersebut adalah
𝑅𝑡
𝑄 = 𝑄𝑚𝑎𝑥 𝑒 −2𝐿 cos(𝜔′ 𝑡 + 𝜑)

𝜔′ = √𝜔 2 − (𝑅/2𝐿)2
Dimana 𝜔 merupakan frekuensi sudut dari osilasi tak teredam (osilasi tak teredam)
C. Osilasi paksa

Pada kedua permasalahan sebelumnya (osilasi tidak teredam dan teredam) rangkaian berosilasi
1
pada frekuensi sudut 𝜔 = . Osilasi seperti itu dikatakan osilasi bebas(bebas dari ggl
√𝐿𝐶

eksternal), dan frekuensi sudut 𝜔 dikatakan frekuensi sudut alami rangkaian. Ketika ggl alternatif
(ggl eksternal) terhubung ke rangkaian RLC, osilasi muatan, arus dan beda potensial dikatakan
sebagai osilasi tergerakkan atau osilasi paksa. Osilasi ini selalu terjadi pada frekuensi sudut 𝜔𝑑 .
➢ Persamaan antara R dan GGL alternatif
𝑉𝑅 = 𝑉𝑅𝑚𝑎𝑥 sin 𝜔𝑑 𝑡
𝐼𝑅 = 𝐼𝑅𝑚𝑎𝑥 sin(𝜔𝑑 𝑡 − 𝜑)
➢ Persamaan antara C dan GGL alternatif
𝑉𝐶 = 𝑉𝐶𝑚𝑎𝑥 sin 𝜔𝑑 𝑡
𝑄𝐶 = 𝐶𝑉𝐶𝑚𝑎𝑥 sin 𝜔𝑑 𝑡
𝐼𝐶 = 𝜔𝑑 𝐶𝑉𝐶𝑚𝑎𝑥 cos 𝜔𝑑 𝑡
➢ Persamaan antara L dan GGL alternatif
𝑉𝐿 = 𝑉𝐿𝑚𝑎𝑥 sin 𝜔𝑑 𝑡
𝐼𝐿 = 𝐼𝐿𝑚𝑎𝑥 sin(𝜔𝑑 𝑡 − 𝜑)

Anda mungkin juga menyukai