Anda di halaman 1dari 2

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Gangguan Mental


Gangguan mental adalah kesulitan yang harus dihadapi oleh seseorang karena hubungannya
dengan orang lain, kesulitan karena persepsinya tentang kehidupan dan sikapnya terhadap
dirinya sendiri-sendiri. Gangguan mental adalah gangguan dalam cara berpikir (cognitive),
kemauan (volition), emosi (affective), tindakan (psychomotor). Gangguan mental menurut
Depkes RI (2000) adalah suatu perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan
pada fungsi jiwa, yang menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam
melaksanakan peran sosial.

2.2 Penyebab Gangguan Mental


Penyebab gangguan jiwa itu bermacam-macam ada yang bersumber dari berhubungan
dengan orang lain yang tidak memuaskan seperti diperlakukan tidak adil, diperlakukan semena-
mena, cinta tidak terbatas, kehilangan seseorang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, dan lain-
lain. Selain itu ada juga gangguan jiwa yang disebabkan faktor organik, kelainan saraf dan
gangguan pada otak. Gangguan jiwa terjadi karena tidak dapat dimainkan tuntutan id (dorongan
instinctive yang sifatnya seksual) dengan tuntutan super ego (tuntutan normal social). Orang
ingin berbuat sesuatu yang dapat memberikan kepuasan diri, tetapi perbuatan tersebut akan
mendapat celaan masyarakat. Konflik yang tidak terselesaikan antara keinginan diri dan tuntutan
masyarakat ini akhirnya akan mengantarkan orang pada gangguan jiwa Sumber penyebab
gangguan mental dipengaruhi oleh faktor-faktor pada ketiga unsur itu yang terus menerus saling
mempengaruhi, yaitu:
1. Faktor-faktor somatik (somatogenik)
a. Neuroanatomi
b. Neurofisiologi
c. Neurokimia
d. Tingkat kematangan dan perkembangan organic
e. Faktor-faktor pre dan peri – natal
2. Faktor-faktor psikologik (psikogenik)
a. Interaksi ibu – anak: normal (rasa percaya dan rasa aman) atau abnormal
berdasarkan kekurangan, distorsi dan keadaan yang terputus (perasaan tak percaya
dan kebimbangan)
b. Peranan ayah
c. Persaingan antara saudara kandung
d. Inteligensi
e. Hubungan dalam keluarga, pekerjaan, permainan dan masyarakat
f. Kehilangan yang mengakibatkan kecemasan, depresi, rasa malu atau rasa salah
g. Konsep diri: pengertian identitas diri sendiri versus peran yang tidak menentu
h. Keterampilan, bakat dan kreativitas
i. Pola adaptasi dan pembelaan sebagai reaksi terhadap bahaya
j. Tingkat perkembangan emosi
3. Faktor-faktor sosio-budaya (sosiogenik)
a. Kestabilan keluarga
b. Pola mengasuh anak
c. Tingkat ekonomiiii
d. Perumahan : perkotaan lawan pedesaan
e. Masalah kelompok minoritas yang meliputi prasangka dan fasilitas kesehatan,
pendidikan dan kesejahteraan yang tidak memadai
f. Pengaruh rasial dan keagamaan
g. Nilai-nilai

Anda mungkin juga menyukai