Anda di halaman 1dari 2

ketergantungan pada suatu zat, pada suatu saat pemakaiannya dihentikan atau dikurangi

jumlahnya. Intoksifikasi merupakan suatu gangguan mental organic yang ditandai dengan
perubahan psikologis dan perilaku sebagai akibat pemakaian zat.
Pada umumnya obat ini biasa digunakan untuk terapi gangguan psikiatri, sedangkan obat
narkotika adalah obat yang bekerja secara selektif pada susunan saraf pusat dan mempunyai efek
utama terhadap penurunan dan perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri. Yang mana obat ini biasa digunakan untuk analgesic (anti rasa sakit),
antitusif (mengurangi batuk), antipasmodik (mengurangi rasa mulas dan mual), dan premedikasi
anestesi dalam praktik kedokteran. Obat psikotropika adalah obat yang bekerja secara selektif
pada susunan saraf pusat dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan perilaku.
Obat ini biasa digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik. Mengenai pengaruh zat psikoaktif,
dibagi kedalam beberapa bagian sesuai dengan buku PPDGJ-III diantaranya:
 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alkohol (F10)
 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan opioida (F11)
 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan kanabionida (F12)
 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan sedativa dan hipnotika (F13)
 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan kokain (F14)
 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan stimulansia lain termasuk kafein (F15)
 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan halusinogenatika (F16)
 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan tembakau (F17)
 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan pelarut yang mudah menguap (F18)
 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat multipel dan penggunaan zat
psikoaktif lainnya (F19)

2.6 Etiologi
Penyebab penyalahgunaan NAPZA sangat kompleks akibat interaksi antara faktor yang
terkait dengan individu, faktor lingkungan dan factor tersedianya zat (NAPZA). Tidak terdapat
adanya penyebab tunggal (single cause) Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
penyalagunaan NAPZA adalah sebagian berikut
1. Faktor individu:
Kebanyakan penyalahgunaan NAPZA dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab
remaja yang sedang mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang pesat
merupakan individu yang rentan untuk menyalahgunakan NAPZA. Anak atau remaja
dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna
NAPZA. Ciri-ciri tersebut antara lain:
a. Cenderung membrontak dan menolak otoritas
b. Cenderung memiliki gangguan jiwa lain (komorbiditas) seperti depresi, cemas,
psikotik, keperibadian dissosial
c. Perilaku menyimpang dari aturan atau norma yang berlaku
d. Rasa kurang percaya diri (low selw-confidence), rendah diri dan memiliki citra diri
negatif (low self-esteem)
e. Sifat mudah kecewa, cenderung agresif dan destruktif
f. Mudah murung, pemalu, pendiam
g. Mudah mertsa bosan dan jenuh
h. Keingintahuan yang besar untuk mencoba atau penasaran
i. Keinginan untuk bersenang-senang (just for fun)
j. Keinginan untuk mengikuti mode karena dianggap sebagai lambing keperkasaan dan
kehidupan modern.
k. Keinginan untuk diterima dalam pergaulan.
l. Identitas diri yang kabur, sehingga merasa diri kurang “jantan”

Anda mungkin juga menyukai