Anda di halaman 1dari 8

DEFINISI OP-AMP

OpAmp (Operasional Amplifiers) pada hakekatnya merupakan


sejenis IC. Di dalamnya terdapat suatu rangkaian elektronik
yang terdiri atas beberapa transistor, resistor dan atau dioda.
Jikalau kepada IC jenis ini ditambahkan suatu jenis rangkaian,
masukkan dan suatu jenis rangkaian umpan balik, maka IC ini
dapat dipakai untuk mengerjakan berbagai operasi
matematika, seperti menjumlah, mengurangi, membagi,
mengali, mengintegrasi, dsb. Oleh karena itu IC jenis ini
dinamakan penguat operasi atau operasional amplifier,
disingkat OpAmp.
namun demikian OpAmp dapat pula dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, misalnya
sebagai penguat audio, pengatur nada, osilator atau pembangkit gelombang, sensor
circuit, dsb.
OpAmp banyak disukai karena faktor penguatannya besar (100.000 kali).

SEJARAH PERKEMBANGAN OP-AMP


 
Pengembangan rangkaian terpadu IC luar telah ada sejak tahun 1960, pertama telah
dikembangkan pada “ chip “ silikon tunggal. Rangkaian terpadu itu merupakan susunan
antara transidtor, dioda sebagai penguat beda dan pasangna Darlington. Kemudian
tahun 1963 industri semikonduktor Fairchild memperkenalkan IC OP-AMP pertama kali
µA 702, yang mana merupakan pengembangan IC OP-AMP yang lain sebelumnya,
dimana tegangan sumber ( Catu Daya ) dibuat tidak sama yaitu + UCC = + 12 V dan -
UEE = - 6 V, dan resistor inputnya rendah sekali yaitu ( 40 KW ) dan gain tegangan
( 3600 V/V ).
 
IC tipe µA702 ini tidak direspon oleh industri- industri lain karena tidak universal.
Tahun 1965 Fairchild memperkenalkan IC MA709 merupakan kelanjutan sebagai
tandingan dari µA702. Dengan banyak kekhususan tipe µA709 mempunyai tegangan
sumber yang simetris yaitu + UCC = 15 V dan –UEE = -15 V,resistan input yang lebih
tinggi ( 400 KW ) dan gain tegangan yang lebih tinggi pula (45.000 V/v). IC µA709
merupakan IC linear pertama yang cukup baik saat itu dan tidak dilupakan dalam
sejarah dan merupakan generasi OP-AMP yang pertama kali. Generasi yang pertama
OP-AMP dari Motorola yaitu MC1537.

Beberapa hal kekurangan OP-AMP generasi pertama yaitu :


1. Tidak adanya proteksi hubung singkat. Karena OP-AMP sangat rawan terhadap
hubung singkat ke ground, maka seharusnya proteksi ini penting.
2. Suatu kemungkinan problem “ latch up “. Tegangan output dapat di “ latch up “
sampai pada beberapa harga yang karena kesalahan dari perubahan inputnya.
3. Memerlukan Jaringan frekuensi eksternal sebagai kompensasi ( dua kapasitor dan
resistor ) untuk operasi yang stabil.
 
Selanjutnya tahun 1968 teknologi OP-AMP dikembangkan oleh Fairchild dengan IC
µA741 yang telah dilengkapi proteksi hubung singkat , stabil, resistor input yang lebih
tinggi ( 2 MW ), gain tegangan yang ekstrim ( 200.000 V/V ) dan kemampuan offset null
( zerro offset ). OP-AMP 741 termasuk generasi kedua dan IC yang lain juga termasuk
OP-AMP generasi kedua yaitu LM101, LM307, µA748 dani MC1558 merupakan OP-
AMP yang berfungsi secara umum sebagaimana LM307. Untuk tipe – tipe OP-AMP
yang khusus seperti mengalami peningkatan dari segii kegunaan atau fungsinya seperti
: LM318 (dengan kecepatan tinggi sekitar 15 MHZ). Lebar band kecil dengan “ slew rate
“ 50 V/µS. IC µA 771 merupakan OP-AMP dengan input bias arus yang rendah yaitu
200 pA dan “ slew rate “ yang tinggi 13 V/µS. Lalu µA714 yaitu IC OP AMP yang presisi
dengan noise rendah (1,3 µA/10C), offset tegangan yang rendah ( 75 µV ), offset arus
yang rendah ( 2,8 nA ). Tipe IC OP-AMP lain yaitu µA791 merupakan OP-AMP sebagai
penguat daya (Power Amplifier) dengan kemampuan arus output 1A. Dan IC OP-AMP
µA776 adalah OP-AMP yang multi guna bisa diprogram. Generasi – generasi yang
akhir inilah yang banyak dijumpai dalam pameran – pameran untuk pemakaian –
pemakaian khusus. 

IC linear dalam pengembangannya tidak cukup hanya disitu saja bahkan sudah dibuat
blok – blok sesuai keperluan seperti untuk keperluan konsumen (audio, radio dan TV),
termasuk keperluan industri seperti (timer, regulator dan lain-lainnya). Bahkan
belakangan ini dikembangkan OP-AMP dengan teknologi BI - FET dan “ laser trimming
“. Karena dengan teknologi BI - FET lebar band bisa ditekan dan “ slew rate “ cepat,
bersama ini pula bias arus rendah dan offset input arus rendah. Contoh tipe OP-AMP BI
– FET LF351, dan LF353 dengan input bias ( 200 pA ) dan offset arus ( 100 pA ),
bandwidth gain unity yang besar ( 4 MHZ ), dan “ slew rate “ yang cepat (13V/MS ) dan
ditambah lagi pin kaki – kakinya sama dengan IC µA741 (yang ganda) dan IC
MC1458 ). 

Industri Motorola melanjutkan pengembangan OP-AMP dengan teknologi “ trimming


dan BI-FET “ ( disingkat TRIMFET ) untuk memperoleh kepresisian karakteristik input
dengan harga yang rendah, ontoh MC34001 / MC34002 / MC34004 masing – masing
adalah OP-AMP tunggal, ganda dan berjumlah empat ( guard )

Karakteristik Ideal Op-Amp


1.   Penguatan tegangan tak berhingga (Av = ~) “penguatan tegangan bergantung pada
tegangan sumber Vcc”.
2.   Impedansi input tak berhingga (Zin = ~)
3.   Bandwithnya mendekati tak hingga dengan demikian delay timenya hampir tak ada Bw
= ~ ; Δt = 0
4.   Impedansi Output kecil sekali ( Zout = 0 )
      5.   Vout = 0 jika Vin = 0

KONFIGURASI
Tidak seperti amplifier konvesional, OpAmp mempunyai dua terminal masukkan, yakni:
inverting input dan noninverting input yang masing-masing ditandai dengan "+" dan "-".
1. Inverting Konfiguration
Jika signal dimasukkan di antara terminal inverting input
dan bumi sementara terminal noninverting input
dibumikan maka signal keluaran akan berlawanan fasa
dengan signal masukkan.
2. Noninverting Konfiguration
Sebaliknya jika signal dimasukkan di antara terminal
noninverting input dan bumi sementara terminal inverting
input dibumikan maka signal keluaran sefasa dengan
signal masukkan.

Faktor Penguatan (Gain Factor)


Faktor penguatan OpAmp boleh dikatan sepenuhnya
ditentukan oleh ratio R1 terhadap R2 dalam rangkaian
feedback.
Contoh 1:
Jika R1 = 100k; R2 = 1k, maka penguatannya sama dengan
100:1. (100 kali).
Contoh 2:
Jika R1 = 1k; R2 = 1k, maka penguatannya sama dengan 1:1. (1 kali).
Jika pada contoh 1 diberi signal input 0,01 volt maka signal outputnya 100 x 0,001 volt.
Jika pada contoh 2 diberi signal input yang sama seperti pada contoh 1 yaitu 0,01 volt,
maka signal outputnya sama dengan 1 x 0,001 volt = 0,01 volt atau dengan kata lain
tidak ada penguatan.
(Signal input = signal output)

Implementasi Penguat Operasional


Rangkaian yang akan dijelaskan dan dianalisa dalam tulisan ini akan menggunakan
penguat operasional yang bekerja sebagai komparator dan sekaligus bekerja sebagai
penguat. Berikut ini adalah konfigurasi Op Amp yang bekerja sebagai penguat:

Gambar di atas adalah gambar sebuah penguat non inverting. Penguat tersebut
dinamakan penguat noninverting karena masukan dari penguat tersebut adalah
masukan noninverting dari Op Amp. Sinyal keluaran penguat jenis ini sefasa dengan
sinyal keluarannya. Adapun besar penguatan dari penguat ini dapat dihitung dengan
rumus:
AV = (R1+R2)/R1
AV = 1 + R2/R1
Sehingga :
VO =1+(R2/R1) Vid
Selain penguat noninverting, terdapat pula konfigurasi penguat inverting. Dari
penamaannya, maka dapat diketahui bahwa sinyal masukan dari penguat jenis ini
diterapkan pada masukan inverting dari Op Amp, yaitu masukan “. Sinyal masukan dari
pengaut inverting berbeda fasadengan tanda “ sebesar 1800 dengan sinyal
keluarannya. Jadi jiak ada masukan positif, maka keluarannya adalah negatif. Berikut
ini adalah skema dari penguat inverting:

Penguatan dari penguat di atas dapat dihitung dengan rumus:


R2/R1AV =
Sehingga: 
(R2/R1) VidVO =

JENIS/TYPE OP-AMP

Ada banyak jenis OpAmp, namun yang umum dijual di


pasaran adalah OpAmp 741.
OpAmp type 741 dijual dengan dua tampilan, yakni
silinder dan DIL (Dial In Line). Yang berbentuk silinder
berkaki 8 pin, sedangkan yang berbentuk DIL ada yang
berkaki 8 pin, namun ada juga yang berkaki 14 pin.
Nomor pin untuk 8 kaki dan 14 kaki:
Pin 1 (3) + Pin 5 (9) untuk penyetelan 0 volt.
Pin 2 (4) untuk inverting input.
Pin 3 (5) untuk noninverting input.
Pin 4 (6) untuk ground atau tegangan negatif.
Pin 6 (10) terminal keluaran (output).
Pin 7 (11) untuk tegangan positif.
Nomor pin dalam kurung untuk DIL 14 kaki.

Bentuk kemasan
Ada 3 ( tiga ) macam bentuk kemasan IC linear yaitu

 Bentuk kemasan datar ( Flat pack )

o Bentuk kemasan logam / transistor ( Metal or transistor pack )


o Bentuk kemasan sisi gari ganda ( Dual-in-line pack )

Operational Amplifier atau di singkat op-amp merupakan salah satu komponen analog yang
sering digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi op-amp yang paling
sering dipakai antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan differensiator.
Pada pokok bahasan kali ini akan dipaparkan beberapa aplikasi op-amp yang paling dasar, yaitu
rangkaian penguat inverting, non-inverting differensiator dan integrator.

I. Pengertian Dasar Op-Amp


Operational Amplifier atau di singkat op-amp merupakan salah satu komponen analog yang
sering digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi op-amp yang paling
sering dipakai antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan differensiator.
Pada pokok bahasan kali ini akan dipaparkan beberapa aplikasi op-amp yang paling dasar, yaitu
rangkaian penguat inverting, non-inverting differensiator dan integrator.

Pada Op-Amp memiliki 2 rangkaian feedback (umpan balik)yaitu feedback negatif dan feedback
positif dimana Feedback negatif pada op-amp memegang peranan penting. Secara umum,
umpanbalik positif akan menghasilkan osilasi sedangkan umpanbalik negatif menghasilkan
penguatan yang dapat terukur.
Op-amp ideal
Op-amp pada dasarnya adalah sebuah differential amplifier (penguat diferensial) yang memiliki
dua masukan. Input (masukan) op-amp ada yang dinamakan input inverting dan non-inverting.
Op-amp ideal memiliki open loop gain (penguatan loop terbuka) yang tak terhingga besarnya.
Seperti misalnya op-amp LM741 yang sering digunakan oleh banyak praktisi elektronika,
memiliki karakteristik tipikal open loop gain sebesar 104 ~ 105. Penguatan yang sebesar ini
membuat op-amp menjadi tidak stabil, dan penguatannya menjadi tidak terukur (infinite).
Disinilah peran rangkaian negative feedback (umpanbalik negatif) diperlukan, sehingga op-amp
dapat dirangkai menjadi aplikasi dengan nilai penguatan yang terukur (finite).

Impedasi input op-amp ideal mestinya adalah tak terhingga, sehingga mestinya arus input pada
tiap masukannya adalah 0. Sebagai perbandingan praktis, op-amp LM741 memiliki impedansi
input Zin = 106 Ohm. Nilai impedansi ini masih relatif sangat besar sehingga arus input op-amp
LM741 mestinya sangat kecil.

Ada dua aturan penting dalam melakukan analisa rangkaian op-amp berdasarkan karakteristik
op-amp ideal. Aturan ini dalam beberapa literatur dinamakan golden rule, yaitu :

Aturan 1:Perbedaan tegangan antara input v+ dan v- adalah nol (v+ - v- = 0 atau v+ = v- )
Aturan 2:Arus pada input Op-amp adalah nol (i+ = i- = 0)

Inilah dua aturan penting op-amp ideal yang digunakan untuk menganalisa rangkaian op-amp.

II. Karakteristik Dasar Op-Amp

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pada dasarnya Op-amp adalah sebuah
differential amplifier (penguat diferensial), yang mana memiliki 2 input masukan yaitu input
inverting (V-) dan input non-inverting(V+), Rangkaian dasar dari penguat diferensial dapat
dilihat pada gambar 1 dibawah ini:

Gambar 1 : Penguat Diferensial


Pada rangkaian diatas, dapat diketahui tegangan output (Vout) adalah Vout = A(v1-v2) dengan A
adalah penguatan dari penguat diferensial ini. Titik input v1 dikatakan sebagai input non-
iverting, sebab tegangan vout satu phase dengan v1. Sedangkan sebaliknya titik v2 dikatakan
input inverting sebab berlawanan phasa dengan tengangan vout.

Diagram Blok Op-amp


Op-amp di dalamnya terdiri dari beberapa bagian, yang pertama adalah penguat diferensial, lalu
ada tahap penguatan (gain), selanjutnya ada rangkaian penggeser level (level shifter) dan
kemudian penguat akhir yang biasanya dibuat dengan penguat push-pull kelas B. Gambar-2(a)
berikut menunjukkan diagram dari op-amp yang terdiri dari beberapa bagian tersebut.

gambar-2 (a) : Diagram blok Op-Amp

gambar-2 (b) : Diagram schematic simbol Op-Amp

Simbol op-amp adalah seperti pada gambar-2(b) dengan 2 input, non-inverting (+) dan input
inverting (-). Umumnya op-amp bekerja dengan dual supply (+Vcc dan –Vee) namun banyak
juga op-amp dibuat dengan single supply (Vcc – ground). Simbol rangkaian di dalam op-amp
pada gambar-2(b) adalah parameter umum dari sebuah op-amp. Rin adalah resitansi input yang
nilai idealnya infinit (tak terhingga). Rout adalah resistansi output dan besar resistansi idealnya 0
(nol). Sedangkan AOL adalah nilai penguatan open loop dan nilai idealnya tak terhingga.

Saat ini banyak terdapat tipe-tipe op-amp dengan karakterisktik yang spesifik. Op-amp standard
type 741 dalam kemasan IC DIP 8 pin. Untuk tipe yang sama, tiap pabrikan mengeluarkan seri
IC dengan insial atau nama yang berbeda. Misalnya dikenal MC1741 dari motorola, LM741
buatan National Semiconductor, SN741 dari Texas Instrument dan lain sebagainya. Tergantung
dari teknologi pembuatan dan desain IC-nya, karakteristik satu op-amp dapat berbeda dengan op-
amp lain.

Anda mungkin juga menyukai