Makalah Kimia Industri Kelompok 1 PDF
Makalah Kimia Industri Kelompok 1 PDF
Gas Industri
Dosen Pengampu : Isalmi Aziz, MT.
Disusun Oleh :
Faizal Rachman 11180960000010
Reni Rosspertiwi 11180960000023
KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, Tuhan Yang
Maha Esa, atas berkat, rahmat, dan hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini dengan tepat waktu. Kami percaya bahwa
semua ini karena Allah Swt, Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa memberikan
petunjuk, kebaikan, kesehatan, kekuatan serta tuntunannya.
Ada pun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Kimia Industri, selama proses penulisan makalah ini kami dapat mengetahui apa
yang tidak kami ketahui. Oleh karena itu, dengan penuh ketulusan, kerendahan
hati dan rasa hormat kami sampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada
Dosen, yang telah memberikan kami tugas makalah ini dengan judul Gas Industri.
Mungkin makalah ini belum sempurna, untuk itu kami mengharapkan saran dan
kritik yang membangun. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku Gas Industri....................................3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1. Kompresi uap dan likuidasi jika suhunya dibawah suhu kritis
gas.
2. Pertukaran kalor di dalam penukar kalor seperti pipa ganda ;
refrigerasi.
3. Pendinginan gas kompresi dengan memaksa gas itu melakukan
kerja di dalam mesin ekspansi atau turbin.
4. Pendinginan zat cair dengan evaporasi.
5. Pemisahan gas menurut tekanan uap pada titik didih campuran
cair.
6. Penyingkiran kontaminan dengan adsorpsi, pembekuan di
permukaan, pembekuan diiringi zat cair kriogenik, dan
mencucinya dengan zat cair yang semestinya.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sifat fisik dan kimia bahan baku gas industri
2. Mengetahui kegunaan gas industri ; oksigen, nitrogen, hidrogen
dan karbon dioksida.
3. Memahami proses pembuatan gas industri
4. Mengetahui analisis produk utama dari gas industri
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sifat
3
Termokimia
Bahaya
b. Etanol
Sifat
4
Titik lebur −114,14
Bahaya
c. Natrium Karbonat
Sifat
5
Titik lebur 852 °C (1566 °F)
(anhidrat)
100 °C (212 °F)
dekomposisi (monohidrat)
33,5 °C (92,3 °F)
dekomposisi (heptahidrat)
32 °C (90 °F)
dekomposisi (dekahidrat)
Struktur
6
heptahidrat)
Termokimia
2. Pembuatan Hidrogen
a. Metana
Sifat
Densitas 655.6 μg cm −3
7
Kelarutan dalam air 35 mg dm −3 (at 17 °C)
log P 1.09
Termokimia
Bahaya
Piktogram GHS
b. Karbon dioksida
Sifat
8
1,98 g/L (gas)
Struktur
3. Pembuatan Oksigen
a. Oksigen
Sifat fisika
Fase gas
9
dan 101,325 kPa)
4. Nitrogen
d. Nitrogen
Sifat fisika
Fase gas
10
Kalor peleburan (N2) 0,72 kJ/mol
dioksida)
a. Karbon dioksida
Penggunaan karbon dioksida padat yang terbesar ialah untuk
refrigerasi dan pembekuan es krim, daging dan bahan makanan.
Penggunaan karbon dioksida mempunyai keuntungan tambahan, yaitu
lingkungan karbon dioksida dapat mengurangi pembusukan daging dan
bahan makanan oleh bakteria. Di samping itu banyak penggunaan khusus
lain, yaitu untuk mendinginkan paku alumunium dan pemasangan bagian-
bagian mesin dengan cara ciut-suai (shrink-fit). Pemakaian karbon
dioksida cair terutama adalah untuk minuman karbonat. Bahan ini juga
sebagai pemadam api. Gas ini banyak digunakan dalam industri kimia ,
misalnya untuk pembuatan asam salisilat.
Karbon dioksida mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan
dengan asam-asam lain, dalam menetralisasi alkali, karena mudah
diangkut dalam bentuk padat, tidak korosif, dan ringan. Gas ini mulai
banyak dimanfaatkan untuk mengendalikan pH air limbah. Dalam hal
refrigerasi makanan, karbon dioksida padat terutama digunakan sebagai
bahan refrigeran pengangkutan. Keunggulannya beberapa faktor, bahan ini
kering, berat jenis rendah, efek refrigerasi baik sekali, suhunya rendah dan
gasnya berfungsi sebagai isolasi dan desikasi (pengering).
11
b. Hidrogen
Hidrogen saat ini baik cari maupun dalam wujud gas, biasanya
dijual langsung untuk sintesis bahan-bahan kimia lain seperti
sikloheksanol, amonia, Tetralin, Stearin, Isooktana dan metanol.
c. Oksigen
Penggunaan oksigen terutama adalah dalam produksi baja di dalam
tanur terbuka atau tanur oksigen. Industri baja juga menggunakan oksigen
untuk membersihkan kerak dari besi gelondongan. Industri Kimia
merupakan konsumen terbesar oksigen untuk pembuatan asetilena, etilen
oksida, produksi amonia dan etanol melalui oksidasi parsial hidrokarbon.
Penggunaan lain untuk pengobatan dirumah sakit, dan oksigen
pernapasan bagi para penerbang. Penerapan antariksa, untuk oksidasi
bahan bakarnya. Penggunaan baru yang paling potensial adalah pembuatan
bahan bakar sintetik. Oksigen juga digunakan untuk menyelesaikan
masalah lingkungan perkotaan, yaitu melakukan aerasi limbah dengan
oksgien dan tidak lagi dengan udara dalam proses lumpur aktif perlakuan
sekunder. Oksigen juga digunakan untuk pemusnahan dan konversi
sampah menjadi produk berguna.
d. Nitrogen
Penggunaan nitrogen yang utama adalah untuk selimut gas yang
mencegah kontak dengan oksigen dan kelembaban. Penggunaan lainnya
adalah untuk mendapatkan suhu sangat dingin sampai -210˚C. Konsumsi
nitrogen yang terbesar adalah untuk pembuatan amonia. Penggunaan
lainnya adalah dalam industri kimia adalah untuk situasi yang tidak
mengijinkan adanya adanya oksigen dan kelembaban, misalnya untuk
menyelimuti polimerisasi, atau untuk aplikasi sebagai pengencer. Nitrogen
sangat banyak digunakan di dalam industri baja untuk penyelimutan dan
penguatan kecerahan (bright annealing). Industri pengolahan makanan
menggunakan nitrogen untuk membekukan makanan dan sebagai
refrigeran dalam pengolahan dan pengangkutan. Penggunaan nitrogen cair
12
adalah dalam perlakuan suhu rendah untuk logam, pemasangan ciut-suai
suku-suku alat, deflashing barang-barang karet, dan dalam mikrobiologi
untuk penyimpanan bahan-bahan biologi.
a. Karbon dioksida
Walaupun ada berbagai macam sumber CO2, tetapi yang terbanyak
digunakan dalam produksi komersial ada empat macam :
1. Pemulihan gas sintesis dalam produksi amonia
2. Pemulihan sebagai hasil samping dari produksi SNG
3. Pemulihan dari produksi etanol dengan fermentasi
4. Pemulihan dari sumur alam.
13
6. CO2 pada tekanan kira-kira 200kPa dimurnikan terhadap
kandungan larutan H2S dan amina di dalam pembasuh
permanganat lalu dikeringkan
7. CO2 dikompresi, didinginkan dan dicairkan “Zat cairnya ditarik
keluar dari penampung CO2”.
14
Selain hal tersebut, pembuatan gas CO2 juga sering dilakukan dari
hasil industri fermentasi. Dengan menggunakan ragi, akan dihasilkan CO 2
dan alkohol, sedang mikroorganisme tertentu lainnya menghasilkan
pelarut dan campuran H2 dan CO2. Banyaknya CO2 yang dihasilkan
tergantung cara yang digunakan dalam proses fermentasi. Pemulihan dan
pemurnian CO2 yang berasal dari fermentasi berbeda sistem dengan
adsorpsi karena suhunya jarang melebihi 40˚C sehingga tidak memerlukan
pendinginan khusus, sedang kandungan CO2 didalam gas lebih dari 99,5%.
Jika fermentasi ditutup rapat guna pemulihan gas, kemurnian dan hasil
CO2 lebih tinggi dan hasil alkohol bisa meningkat sedikitnya 1% melalui
pemilihan alkohol dengan pembasuh CO2. Contoh pemulihan CO2 dari
fermentor diilustrasikan sebagai berikut.
15
Di sini proses pemurnian, terdiri dari oksidasi zat organik tak
murni dan dehidrasi dengan bantuan bahan kimia dalam bentuk cair. Gas
dari fermentor dilewatkan melalui tiga buah pembasuh yang berisi isian
spiral batuan dan kemudian ke gasometer. Pembasuh pertama berisi
alkohol encer, yang berfungsi sebagai pemurni pendahuluan dan
menyingkirkan sebagian besar alkohol yang terbawa gas. Dua buah
pembasuh berikutnya, yang menggunakan air berudara (aaerasi) sebagai
bahan pembasuh, menyingkirkan hampir semua ketidakmurnian yang
dapat larut di dalam air. Zat cair pembasuh dipompakan ke dalam
penyuling atau jika tidak ke dalam fermentor untuk diambil alkoholnya.
b. Hidrogen
16
metode lain. Hidrogen yang sangat murni dibuat dengan difusi melalui
paduan paladium perak.
1 . Metode Elektrolisis
CO + H2O CO2 + H2
Reaksi yang kedua adalah reaksi geser gas air. Reaksi ini agak
eksotermik, dan di dorong oleh suhu rendah, tetapi tidak berpengaruh oleh
tekanan. Reaksi ini juga biasanya menggunakan katalis. Kedua reaksi ini
berlangsung di dalam tanur reformasi-uap pada suhu 760-980˚C.
Komposisi produk biasanya tergantung kondisi proses, terdiri dari kira-
kira 75% H2, 8% CO dan 15% CO2, sisanya adalah nitrogen dan metana.
17
Suatu proses yang menggunakan propana diilustrasikan sebagai
berikut :
18
3. Katalis
3. Oksigen
19
karbon dioksida yang masih tertinggal pada udara. Keduanya harus
dihilangkan karena pada temperatur yang sangat rendah dapat membeku
dan terdeposit pada permukaan alat pemroses. Efisiensi proses
penyingkiran ini ditambah dari proses pendinginan sebelumnya yang
membuat uap air mengembun saat udara dilewatkan pada kompresor dan
terpisah dari udara itu sendiri.
20
process yang memiliki dua unit pemisahan. Unit pertama digunakan untuk
mendapatkan produk-produk ringan seperti oksigen dan nitrogen. Unit ini
memiliki dua kolom distilasi. Udara yang telah berada pada temperatur
kriogenik memasuki kolom pertama yang bertekanan rendah. Temperatur
kriogenik udara (-185oC) berada pada rentang titik didih nitrogen (-
195,9oC) dan oksigen (-183,0oC) sehingga terjadilah kesetimbangan uap-
cair pada sistem nitrogen-oksigen. Nitrogen yang lebih mudah menguap
akan lebih mendominasi fasa uap dibandingkan oksigen. Oksigen selesai
tahapannya dan segera dialirkan keluar, sedangkan nitrogen memasuki
tahapan selanjutnya. Nitrogen yang lebih mudah menguap akan lebih
mendominasi fasa uap dibandingkan oksigen. Fasa uap yang merupakan
produk atas akan diumpankan ke bagian atas kolom kedua, sedangkan
produk bawah diumpankan di tengah kolom. Di kolom kedua ini, umpan
dari recycle unit dua untuk kolom bagian atas juga masuk. Akhirnya pada
kolom kedua inilah produk akhir dihasilkan berupa gas nitrogen dengan
kemurnian sekurang-kurangnya 99-99,5% dan oksigen dengan kemurnian
95-99,5%. Cairan yang kaya akan oksigen selanjutnya dilewatkan pada
penukar panas tidak langsung dengan udara umpan sehingga dihasilkanlah
produk gas oksigen.
21
4. Nitrogen
22
2.4 Analisis Produk
a. Pada proses pembuatan gas karbon dioksida, produk murni yang
dihasilkan berupa karbon dioksida dengan kemurniannya 99,5% dan
sisanya alcohol.
b. Pada proses pembuatan gas hydrogen, produk murni utama yang
dihasilkan berupa hydrogen dengan kemurniannya 75%, sisanya 8% CO,
15% CO2, nitrogen dan metana.
c. Pada proses pembuatan gas oksigen, produk murni yang dihasilkan berupa
oksigen dengan kemurnian sekurang-kurangnya 99-99,5%.
d. Pada proses pembuatan gas nitrogen, produk murni yang dihasilkan berupa
nitrogen dengan kemurnian 95-99,5% sisanya gas argon dan gas lainnya.
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan isi dari makalah di atas dapat disimpulkan bahwa bahan baku
suatu pembuatan gas industri mulai dari gas karbon dioksida, gas hydrogen, gas
oksigen maupun gas nitrogen memiliki bahan baku yang berbeda serta setiap
bahan baku memiliki karakteristik, sifat kimia, dan sifat fisika yang berbeda-beda.
Gas industri juga memiliki kegunaan baik dalam kehidupan sehari-hari seperti
dalam bidang industri, bidang kesehatan, dan juga skala laboratorium.
Gas industri didapat dibuat atau diproduksi dengan berbagai macam cara
seperti pada gas karbon dioksida secara komersial yang paling banyak digunakan
ada empat cara yaitu pemulihan gas sintesis dalam produksi amonia, pemulihan
sebagai hasil samping dari produksi SNG, pemulihan dari produksi etanol dengan
fermentasi, pemulihan dari sumur alam. Pada gas hydrogen ada tiga metode yaitu
metode elektrolisis, proses reformasi hidrokarbon dengan uap dan katalis. Pada
gas hydrogen dan nitrogen memiliki dua cara yaitu likuefaksi dan rektifikasi udara
di dalam unit kompak yang sangat efisien dan berisolasi baik atau dengan system
adsorpsi ayun tekan.
Analisis produk yang dihasilkan kemurniannya berbeda-beda.
Seperti pada proses pembuatan gas karbon dioksida diperoleh hasil produk CO2
dengan kemurniannya 99,5% sedangkan pada proses pembuatan gas hydrogen
diperoleh hasil produk hidrogen dengan kemurniannya 75%, pada proses
pembuatan gas oksigen diperoleh hasil produk oksigen dengan kemurnian 99-
99,5% dan pada proses pembuatan gas nitrogen diperoleh hasil produk nitrogen
dengan kemurnian 99-99,5%.
24
DAFTAR PUSTAKA
25