Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER

TEORI-TEORI BELAJAR

Dosen Pengampu :

Dr. Syahniar, M.pd Kons.


Dr. Yarmis Syukur, M.pd.,Kons.

Nama : Reval

NIM : 19006212

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
Soal UTS

Nama Mata Kuliah : Teori Belajar

Kode : BDK 1.61.2120

Bobot : 2 sks

Hari/Tanggal : Selasa/17 Maret 2020

Rabu/18 Maret 2020

Sebut dan jelaskan 5 Teori Belajar, serta:


a. Buat masing-masing contoh permasalahan yang timbul dan cara
penanganannya dari teori belajar tersebut.
b. Bagaimana peran konselor/guru BK mengenai permasalahan
tersebut.

Catatan: *sertakan sumber


*tidak copas langsung dari internet
*bagi jawaban yang sama tidak dinilai
*kirim ke e-mail (ariskasrinikasari@gmail.com)
Sebut dan jelaskan 5 Teori Belajar, serta:
A.Buat masing-masing contoh permasalahan yang timbul dan cara
penanganannya dari teori belajar tersebut.

1. Teori Behavioristik
Behavioristik adalah suatu studi tentang kelakuan manusia.
Menurut pandangan aliran ini bahwa pembelajaran dilaksanakan dengan
kontrol instrumental dari lingkungan. Guru mengkondisikan sedemikian
sehingga siswa mau belajar. Dengan demikian dilaksanakan dengan
kondisioning, pembiasaan, peniruan. Hadiah dan hukuman sering
ditawarkan dalam pembelajaran. Kekuasaan guru dalam pembelajaran
sangat tinggi, sementara kekuasaan siswa sebaliknya, sangat rendah.

Teori pembelajaran ini dikemukakan oleh ahli psikologi


behavioristik, mereka berpendapat bahwa tingkah laku manusia itu
dikendalikan oleh ganjaran (reward) atau penguatan dari lingkungan.

Menurut Desmita (2009:44)teori belajajr behavioristik merupakan


teori belajar memahami tingkah laku manusia yang menggunakan
pendekatan objektif,mekanistik,dan materialistik,sehingga perubahan
tingkah laku pada diri seseorang dapat dilakukan melalui upaya
pengkondisian.

Permasalahan Teori behavioristik cenderung menjadi siswa untuk


tidak kreatif dan tidak produktif. Sebab yang paling aktif adalah guru
dengan demikian kreatifitas dan keaktifan murid menjadi rendah.dan teori
ini tidak mengakui adanya kecerdasan ,bakat,minat dan perasaan individu
dalam suatu belajar.

2. Teori humanistik
Dalam pandangan teori ini, pembelajaran dapat dilakukan sendiri
oleh siswa. Dengan demikian pembelajaran dengan teori ini menjadikan
siswa senantiasa menemukan sendiri mengenai sesuatu tanpa banyak
campur tangan dari guru. Peranan guru dalam pembelajaran yaitu
mengajar dan belajar demikian relatif rendah. Sedangkan peranan siswa
dalam pembelajaran relatif tinggi, sehingga menjadikan kekuasaan guru
relatif rendah.
Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut
padang perilakunya ,bukan sudut pandang pengamatnya.(Uno,2006:13)

Permasalahan teori pembelajaran humanistik menjadikan guru hanya


sebagai orang yang kesekian karena guru tidak lagi menjadi sumber
pembelajaran satu-satunya dan akhirnya guru tidak mendapatkan perannya
sebagai pendidik.

3. Teori kognitif

Pandangan dari psikologi kognitif ini merupakan konvergensi dari


pandangan behavioristik dan humanistik. Dengan demikian dalam
pandangan teori kognitif pembelajaran merupakan perpaduan dari usaha
pribadi dengan kontrol instrumental yang berasal dari lingkungan. Oleh
karena itu, metode pembelajaran yang cocok dalam pandangan ini adalah
eksperimentasi. Yang mana dihasilkan bahwa dalam pandangan psikologi
behavioristik tanggung jawab siswa dalam belajar rendah sedangkan
tanggung jawab guru tinggi. Sebaliknya dalam pandangan humanistik
tanggung jawab guru rendah sedangkan tanggung jawab siswa tinggi.
Sementara dalam pandangan kognitif tanggung jawab guru dan siswa sama-
sama sedang.

Permasalahan teori kognitif adalah dalam mendapatkan hasil dari


proses pembelajaran kalau dari teori behavioristik guru yang aktif dan
menjadikan murid kurang maksimal sedangkan teori humanistik menjadikan
murid lebih aktif dari pada guru yang akhirnya guru dikesampingkan namun
dari teori ini menjadikan keduanya sedangsedang yaitu antara keaktifan
guru dan murid tidak ada yang dominan dan akhirnya hasil pembelajaran
juga agak maksimal yaitu sedang-sedang.

4. Teori psikologi gastalt

Selain ketiga pandangan di atas ada pandangan dari teori gestalt


bahwa pembelajaran adalan usaha yang bersifat totalitas dari individu, oleh
karena totalitas lebih bermakna dibandingkan dengan sebagian-sebagian.
Menurut teori gestalt pembelajaran terdiri atas stimulus respon yang
sederhana tanpa adanya pengulangan ide atau proses berfikir. Sehingga
setiap pengalaman itu senantiasa berstruktur. Setiap respon yang diberikan
seseorang terhadap suatu simultan sebenarnya tidak tertuju kepada suatu
bagian melainkan tertuju kepada sesuatu yang bersifat kompleks.

Permasalahan teori gastalt adalah tingkat pemahaman hasil yang


sampai rumit dan terperinci kurang dihasilkan dalam pembelajaran.
5. Teori sosial

Teori belajar sosial dikenalkan oleh Albert Bandura,yang mana


konsep dari teori ini menekankan pada komponen kognitif dan pikiran,
pemahaman dan evaluasi.Menurut Bandura,orang belajar melalui
pengalaman langsung atau pengamatan.Orang belajar melalui apa yang ia
baca ,dengar,dan lihat dari media,dan juga orang lain dan lingkunganya.

Albert Bandura (1971),mengemukakan bahwa teori pembelajaran


sosial membahas tentang (1)bagaimana perilaku kita dipengaruhi oleh
lingkungan melalui penguat dan observational learning,(2) cara pandang dan
cara pikir yang kita miliki terhadap informasi,(3)begitu pula
sebaliknya,bagaimana perilaku kita mempengaruhi lingkungan kita dan
menciptakan penguat dan observational opportunity.

Permasalahan teori belar sosial adalah manusia belajar atau


membentuk tingkah lakunya dengan hanya melalui peniruan (modeling) ,
sudah pasti terdapat sebagian individu yang menggunakan teknik peniruan
ini juga akan meniru tingkah laku yang negative , termasuk perlakuan yang
tidak diterima dalam masyarakat.

Penanganan dari

B.Bagaimana peran konselor/guru BK mengenai permasalahan tersebut.

Peran konselor/guru BK mengenai permasalahan tersebut adalah seorang


konselor harus mampu memberikan rambu-rambu terhadap nilai atau keyakinan
yang konseling anut,membangkitkanya,mengingatkanya,kemudian bersama-sama
menemukan penjelasan dan bukti,resiko,data dan informasi kehidupan yang ia
hadapi.barulah konseli diajarkan membuat keputusan,pilihan dan ketegasan sikap
terhadap masalah yang ia hadapi.dengan kata lain konseli memahami dengan
sendirinya perbedaan-perbedaan dan keputusan yang ia ambil dengan
sendirinya.dan diharapkan konseli mempunyai keterampilan ketegasan diri dalam
menghadapi sebuah pilihan atau masalah hidup.
Peran guru BK dalam menerapkan tugas BK dalam permasalahan yang
dialami adalah dengan membantu klien semaksimal mungkin dengan memahami
cara belajar dan membantu klien itu sendiri dengan permasalahan yang
dialaminya dan membantu klien itu memahami permasalahanya serta memberi
masukan yang dapat membantu klien.
Peran konselor dalam menyelesaikan masalah adalah menjadi pembimbing
dan pengarah untuk klienya

Layanan yang bisa dilakukan adalah Bimbingan kelompok,Konseling


pribadi,dan bisa juga Konseling Kelompok. Dengan melakukan beberapa layanan
dalam kegiatan BK akan memudahkan klien dalam menuntaskan permasalahan
yang dialaminya.
1. Layanan konseling Individual
Layanan konseling individual adalah proses belajar melalui hubungan
khusus secara pribadi dalam wawancara antara seorang konselor dan konseli.
Siswa yang mengalami kesukaran dalam belajar dapat melakukan konseli agar
konselor dapat membantu mengentaskan masalah siswa.
2. Layanan konseling kelompok
Layanan konseling kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling
yang memungkinkan siswa memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan
pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok.
Melalui layanan ini, siswa dapat mengutarakan permasalahan yang dialaminya
selama proses pembelajaran, sehingga dalam proses layanan ini, siswa dapat
memperoleh masukan dari anggota kelompok maupun konselor.
3. Layanan informasi
Layanan informasi berusaha memenuhi kekurangan individu akan
informasi yang diperlukan. Dalam layanan ini, akan disampaikan berbagai
informasi yang kemudian diolah dan digunakan oleh individu untuk
kepentingan hidup dan perkembangannya. Layanan informasi ini dapat
dimanfaatkan oleh peserta didik maupun guru bidang studi yang memerlukan
informasi.

Anda mungkin juga menyukai