Anda di halaman 1dari 8

METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan : Peningkatan Jl. Beringin RT. 08 Dan Beringin Ujung RT. 14 Kel. Talang, Kec.Teluk
Betung Selatan, ( Panjang : 385,525 m )

DIVISI 1 MOBILISASI

1. Mobilisasi

1) Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Persiapan adalah pekerjaan awal yang meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan
untuk mendukung permulaan proyek meliputi :

a. Pembuatan Job Mix Design


Sebelum pekerjaan utama dilaksakan terlebih dahulu dilaksakan pengambilan sampel
bahan dari quary yang berada di lokasi setempat atau yang berdekatan dengan lokasi
tersebut, diantanya: batu, pasir dan bahan Timbunan Pilihan selanjutnya dibawa ke
laboratorium job Mix Formula/Job Mix Design yang akan dipakai sebagai acuan kerja
dalam pelaksanaan proyek.

b. Kantor Lapangan dan Fasilitasnya


Tahap berikutnya penentuan lokasi basecamp, pembuatan Kantor Lapangan dan
fasilitasnya dilokasi proyek dan kemudian dilanjutkan dengan mobilisasi peralatan yang
diperlukan sesuai dengan tahapan pelaksaan pekerjaan.

c. Pengaturan Arus Transportasi dan Pemeliharaan Terhadap Arus Lalu Lintas


Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, penganturan arus lalu lintas transportasi
dilakukan dengan pembuatan tanda-tanda lalu lintas yang memadai disetiap kegiatan
lapangan. Bila diperlukan dapat ditempatkan petugas pemberi isyarat yang bertugas
mengatur arus lalu lintas pada saat pelaksanaan.

d. Rekayasa Lapangan
Dengan petunjuk Direksi Teknis survey/rekayasa lapangan dilaksanakan untuk
menentukan kondisi fisik dan strucktural dari pekerjaan dan fasilitas yang ada dilokasi
pekerjaan, sehingga dimungkinkan untuk mengadakan peninjauan ulang terhadap
rancangan kerja yang  telah diberikan sytem dan tatacara survey dikordinasikan dengan
direksi teknis.

e. Material dan Penyimpanan


Bahan yang akan digunakan didalam pekerjaan harus menemui spesifikasi dan standard
yang berlaku, baik ukuran, type maupun ketentuan lainnya sesuai petunjuk Direksi Teknis.
Semua material yang akan digunakan untuk proses pembuatan Concrete diambil dari
Quary Sungai yang berada di lokasi setempat.

f. Jadwal Konstruksi
Jadwal kontruksi dibuat pihak kontraktor, diajukan kepada Direksi Teknis untuk dibahas
dan mendapatkan persetujuan pada saat dilaksanakan rapat pendahuluan (Pre Construction
Meeting/PCM).

g. Pelaksanaan Mobilisasi Peralatan


Dalam pelaksanaan proyek ini mobilisasi meliputi :
a) Alat-alat yang digunakan adalah:
1. Dump Truck                                6.    Excavator
2. Dump truck                      7.    Motor Greader
3. Tandem Roller                                     8     Water Tanker Truck
4. Vibrator Roller                                     9.    Concrete Mixer
5. Wheel Loader                                      10.   Alat Bantu

h. Papan Nama Proyek

1) Papan Nama ini digunakan sebagai identitas dan informasi mengenai proyek.
2) Papan nama proyek dibuat dengan ukuran atas persetujuan Direksi pekerjaan
3) Bahan yang dipakai : kayu kaso, baliho dan lain-lain.
4) Papan nama Proyek dipasang dipangkal dan ujung lokasi pekerjaan.
5) Papan nama dipelihara selama pelaksanaan proyek.

2. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja


Penanganan K3 mencakup penyediaan sarana pencegah kecelakaan kerja dan perlindungan
kesehatan kerja konstruksi maupun penyediaan personil yang kompeten dan organisasi
pengendalian K3 Konstruksi sesuai dengan tingkat resiko yang ditetapkan oleh Pengawas
pekerjaan.
Sistem Manajemen K3 KonstruksiMembuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk
identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendaliannya secara berkesinambungan sesuai
dengan Rencana K3 Kontrak (RK3K) yang telah disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.

Prosedur Operasional Standar (SOP) Kesehatan Keselamatan Kerja (K3)

 Membuat SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).


 SOP diajukan kepada Konsultan untuk dievaluasi.
 Menyampaikan laporan pelaksanaan SOP kepada  Direktur Keselamatan, PPK,  dan
Konsultan.

DIVISI 3 GALIAN TANAH

1. Galian tanah
1) Galian Biasa
Galian Biasa mencakup semua pekerjaan penggalian dalam batas ruangmilik jalan kecuali
galian struktur dan galian batu, pemindahan, pemuatan, pengangkutan, penimbunan dan
penyempurnaannya atau pembuangan, pembentukan bidang galian, dan penyempurnaan
bidang galian yang terbuka (exposed), sesuai dengan Spesifikasi dan garis, ketinggian,
kelandaian, ukuran dan penampang melintang yang tercantum dalam Gambar dan petunjuk
Konsultan Pengawas. (exposed), sesuai dengan Spesifikasi dan garis, ketinggian,
kelandaian, ukuran dan penampang melintang.

 Dasar untuk perhitungan analisa dari pekerjaan ini :

    Asumsi :

 Menggunakan tenaga manusia


 Kapasitas kerja berkelompok
 Kedalaman sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan

  Urutan kerja/Metode kerja :

 Tanah yang digali dikumpulkan umumnya berada disisi jalan (kiri/Kanan   jalan)
 Penggalian menggunakan tenaga manusia
 Selanjutnya material hasil galian di masukkan kedalam Dump Truck
 Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh 1,1 (satu koma
satu) Km.

    Asumsi :

 Menggunakan alat berat(cara mekanik)


 Lokasi pekerjaan sepanjang jalan
 Urutan kerja/metode kerja :
 Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan (kiri/kanan jalan)
 Penggalian menggunakan alat berat(  excavator)
 Selanjutnya excavator menuangkan material hasil galian kedalam dump truck
 Dump truck membuang material hasil galian keluar lokasi proyek.

1. Galian Perkerasan Beton

Galian perkerasaan

 Daerah lapisan perkerasan yang telah mengalami kerusakan akan ditandai kemudian lapisan
perkerasan dibongkar dengan cold milling machine. Hasil bongkaran di muat kedalam dump
truk.
 Dump truk membuang hasil galian keluar lokasi
 Lingkup pekerjaan pekerjaan ini mencakup pemberian tanda pada permukaan aspal yang akan
di gali,  penggalian dengan menggunakan mesin cold milling dan membuangan hasil galian 
perkerasan dengan menggunakan dump truck ke luar lokasi.
 Setiap lubang pada permukaan dasar galian harus diisi dengan material yang cocok lalu
dipadatkan dengan merata sesuai dengan petunjuk direksi pekerjaa
 Pada pekerjaan galian pada perkerasan aspal yang ada, material yang terdapat pada
permukaan dasar galian, menurut petunjuk direksi pekerjaan, adalah material yang lepas,
lunak atau tergumpal atau hal-hal lain yang tidak memenuhi syarat, maka material tersebut
harus dipadatkan dengan merata atau dibuang seluruhnya dan diganti dengan material yang
cocok sesuai petunjuk direksi pekerjaan.
Analisa alat yang digunakan :
 Mesin cold milling
 Dump truck 
DIVISI 5 : PERKERASAN BERBUTIR

1. Lapis Pondasi Bawah ( LPB ) Konstruksi Telford ( Onderlaagh )


 Lapis Pondasi Bawah adalah lapisan konstruksi pembagi beban kedua yang berupa bahan
berbutir diletakkan di atas lapisan tanah dasar yang dibentuk   dan dipadatkan, serta langsung
di bawah Lapis Pondasi Atas perkerasan.
 Pekerjaan Lapis Pondasi Bawah terdiri dari menempatkan, memproses, mengangkut,
menebarkan, mengairi dan memadatkan bahan Lapis Pondasi Bawah berbutir yang disetujui
sesuai dengan gambar-gambar.

 Pelaksanaan Pekerjaan
 Bahan Lapis Pondasi Bawah harus ditempatkan dan ditimbun di tempat yang bebas
dari lalu-lintas serta saluran -saluran dan lintasan air di sekitarnya.
 Lapis Pondasi Bawah tersebut dicampur dilapangan ruas jalan yang ber –sangkutan
dengan menggunakan tenaga kerja atau motor grader. Pengadukan yang merata diperlukan
dan bahan tersebut harus dipasang dalam lapisan-lapisan melebihi 20 cm tebalnya atau
ketebalan lain seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik agar dapat mencapai tingkat
pemadatan yang ditetapkan.
 ketebalan Lapis Pondasi Bawah terpasang harus sesuai dengan Gambar Rencana dan
seperti dinyatakan dalam Daftar Penawaran, atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi
Teknik di lapangan untuk memenuhi kondisi lapis bawah dasar yang sebenarnya.

DIVISI 6 : PERKERASAN ASPAL

1. Lapis Perekat - Aspal Cair


Dikerjakan Secara Mekanik Dengan Urutan Kerja Sebagai Berikut Aspal Dan Minyak
Fluxdicampur Dan Dipanaskan Sehingga Menjadi Campuran Aspal Cair Permukaan Yang
Akandilapis Dibersihkan Dari Debu Dan Kotoran Dengan Air Compresor. Di Semprotkan
Denganmerata Dengan Asphal Sprayer Pada Badan Jalan Yang Akan Dipasang Lapisan Lataston
Lapisaus (HRS-WC) 3,0 Cm (Gradasi Senjang/Semi Senjang).Campuran Aspal Cair
Disemprotkan Dengan Asphalt Sprayer Ke Atas Permukaan Yang Akan Dilapis.
LINGKUP PEKERJAAN : Pekerjaan Ini Mencakup Penyediaan Dan Penghamparan Bahan
Aspal Pada Permukaan Yangtelah Disiapkan Sebelumnya Untuk Pemasangan Lapisan Beraspal
Berikutnya. Dan Dihampardiatas Permukaan Yang Beraspal.
2. Lataston Lapis Aus (HRS-WC) 3.0 cm (gradasi senjang/semi senjang) Tanpa Finisher
Lataston Lapis Aus (HRS-WC) dibuat dengan menggunakan AMP ( Asphalt Mixing Plant ).
Produk dari AMP berupa Campuran aspal panas ( Hotmix ) dikirim ke lapangan dengan
menggunakan Dump Truck. 
Sebelum HRS-WC dihampar, permukaan harus diberi Lapis Perekat – Aspal Emulsi (Tack
Coat). Dengan pelaksanaan pekerjaan yang baik diharapkan dapat memberikan ikatan yang baik
antar Lapisan Lataston Lapis Aus (HRS-WC) dengan lapisan aspal lama dibawahnya. Sebelum
Lapis Perekat disemprotkan maka permukaan jalan harus dibersihkan dari kotoran dengan
menggunakan Compressor dan kalau perlu disapu.
Lataston Lapis Aus (HRS-WC) dihampar pada seluruh permukaan jalan dengan tebal padat
sesuai yang ditentukan dalam perencanaan.

Alat-alat yang dipergunakan untuk pekerjaan Penghamparan dilapangan adalah sebagai berikut : 
 Asphalt Finisher (Untuk menghampar campuran Hotmix dilapangan) 

 Tandem Roller (Untuk pemadatan pertama (Breakdown Rolling) dan Pemadatan akhir
( Finishing Rolling) 

 Pneumatic Tyre Roller (Untuk pemadatan antara (Intermediate Rolling) 

 Water Tank Truck (Untuk melayani kebutuhan air PTR dan Tandem Roller) 

 Dump Truck (Untuk membawa material Hot Mix dari AMP menuju Lapangan).

 Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

3. Lapis Permukaan Penetrasi Macadam


Standar ini menetapkan persyaratan mutu bahan untuk Lapis Penetrasi Makadam (LAPEN),
yang terdiri atas agregat pokok, agregat pengunci, agregat penutup, dan aspal. Seluruh jenis
agregat tersebut memiliki gradasi yang seragam. Agregat pokok terdiri atas tiga macam ukuran
butir maksimum dan penggunaannya dapat dipilih sesuai dengan tebal yang diperlukan. LAPEN
dapat dirancang sebagai lapis permukaan, lapis fondasi atau lapis perata untuk jalan yang
melayani lalu lintas rendah.

Bahan
 Agregat batu pecah, kerikil, batu-pasir (sirtu), pasir atau kombinasi bahan-bahan tersebut,
baik berupa hasil alam maupun hasil pengolahan (penyaringan, pemecahan) atau hasil buatan
 Agregat pengunci agregat lapis kedua pada LAPEN yang dihampar dan dipadatkan di atas
lapisan agregat pokok yang sebelumnya sudah disiram aspal lapis pertama
 Agregat penutup agregat lapis ketiga pada LAPEN yang dihampar dan dipadatkan di atas
lapisan agregat pengunci yang sebelumnya sudah disemprot aspal lapis kedua.
 Agregat pokok agregat lapis pertama pada LAPEN yang dihampar dan dipadatkan di atas
lapis fondasi bawah atau perkerasan lama yang sebelumnya telah disiram dengan lapis
peresap ikat (prime coat) atau lapis perekat (tack coat)

DIVISI 8 : PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEK. MINOR

1. Pembongkaran Paving
Pekerjaan yang tercakup dalam Seksi ini harus meliputi pekerjaan layanan pemeliharaan jalan
untuk menjamin agar pekerasan, bahu jalan, drainase, perlengkapan jalan, bangunan pelengkap
jalan dan pengendalian tumbuh-tumbuhan selalu dipelihara setiap saat dalam kondisi pelayanan
yang dapat diterima oleh Pejabat Pembuat Komitmen. 
Metode pelaksanaan jalan paving terdiri atas pekerjaan-pekerjaan yang saling terangkai satu
sama lain. Dimulai dari tahap persiapan awal, pekerjaan tanah, perkerasan jalan, sampai dengan
pekerjaan akhir. Semua langkah kerja ini harus dilaksanakan dengan benar untuk dapat
menghasilkan jalan paving yang berkualitas terbaik.
Persiapan Awal

Sebelum proses pembuatan jalan paving dilakukan, Anda perlu membersihkan dan
mengamankan area kerja terlebih dahulu agar proses penyetelan lapangannya lebih mudah.
Kemudian lakukan pengukuran lokasi untuk menentukan tata letak area kerja yang dilanjutkan
dengan pemasangan patok pembatas

Pekerjaan Tanah

Hamparkan pudel sedemikian rupa untuk menormalisasikan kondisi jalan, lalu padatkan dengan
mesin wales bertenaga 6-8 ton. 

Perkerasan Jalan
Anda bisa memakai bahan baku berupa paving block K-300 yang memiliki ketebalan 8 cm untuk
membuat jalan. Paving-paving tersebut lantas dipasang menggunakan metode tertentu untuk
menghasilkan jalan yang memiliki susunan yang rapi. 
Pekerjaan Akhir
Setelah tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan jalan paving ini telah selesai, area kerja tersebut perlu
dibersihkan terutama dari sisa-sisa material yang tidak terpakai. Semua alat-alat kerja juga perlu
dicek kelengkapannya, dibersihkan, lalu disimpan kembali di tempat yang aman. 

Bandar Lampung, Januari 2020

CV DUA RIBU LIMA

BUDI SANTOSO, ST
Direktur

Anda mungkin juga menyukai