Anda di halaman 1dari 3

Latar belakang

Aluminium merupakan logam yang lunak dengan tampilan menarik, ringan, tahan korosi,
mempunyai daya hantar panas dan daya hantar listrik yang relatif tinggi, dan mudah dibentuk
serta cadangannya dikerak bumi melimpah melebihi cadangan besi (Fe). Aluminium murni
mempunyai kekuatan dan sifat mekanis yang rendah. Kekuatan aluminium murni tidak dapat
ditingkatkan dengan proses perlakuan panas. Salah satu usaha untuk meningkatkan kekuatan
aluminium murni adalah dengan proses pengerjaan dingin (cold working) berupa pengerasan
regang dilanjutkan dengan perlakuan panas (heat treatment). Tetapi cara ini kurang memuaskan
bila tujuan utama adalah untuk menaikkan kekuatan bahan. Pada perkembangan selanjutnya,
peningkatan nyata dari aluminium dapat dicapai dengan penambahan unsur-unsur paduan
kedalam aluminium. Unsur paduan tersebut dapat berupa tembaga (Cu), mangan (Mn), silikon
(Si), magnesium (Mg), seng (Zn) dan lain-lain. Kekuatan aluminium paduan ini dapat dinaikkan
lagi dengan pengerasan regang atau perlakuan panas. Sifat-sifat lainnya seperti mampu cor dan
mampu mesin juga bertambah baik, akan tetapi teknik ini menurunkan ketahanan korosi, kontrol
kehomogenan komposisi yang sulit, harga menjadi mahal dan peningkatan biaya daur ulang.
Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini menuntut adanya material yang mempunyai
kekuatan tinggi, mampu bentuk yang tinggi, tahan korosi dan komposisi kimia yang sederhana
(Olejnik dan Rosochowski, 2005). Penggunaan aluminium murni dengan komposisi sederhana
tanpa atau sedikit paduan lebih disukai. Aluminium adalah material yang sangat populer
digunakan untuk produksi ultrafine-grained materials dan nano-materials.
Salah satu teknik yang paling populer diantara metode severe plastic deformation (SPD)
yang digunakan untuk memproduksi polikristalin material dengan diameter butiran di kisaran
submikrometer adalah equal channel angular pressing (ECAP), atau equal channel angular
extrusion (ECAE). Proses ini awalnya dikembangkan oleh VM Segal dan rekan-rekannya di Uni
Soviet pada tahun 1970-an. Mmenyusul runtuhnya Uni Soviet, Segal pindah ke Texas bekerja di
Texas A & M University, di mana ia memperbaiki dan mematenkan teknik ini. Pemilihan proses
ECAP didasarkan pada beberapa alasan, antara lain proses ECAP adalah proses paling efektif
diantara proses SPD lainnya, tidak terjadi perubahan penampang melintang, peningkatan
kekuatan material dapat dilakukan pada temperatur rendah dan proses ECAP mudah terintegrasi
dalam industri serta mampu menghasilkan produk dalam skala bulk atau batangan Valiev dan
Langdon, 2006. Teknologi kemiliteran berkembang dari zaman peradaban revolusi industri,
dimulai dari teknologi penempaan yang dikembangkan oleh ilmuwan Russia Nikolav
Lomonosov. Penyempurnaan teknologi tersebut terus dilakukan oleh beberapa ilmuwan
Russia, Vladimir Segal yang telah menggabungkan dua gaya pada mesin hidrolik sekitar tahun
1980-an, eksperimen tersebut secara lanjut dikembangkan di Institute Minsk-Belarus, metode ini
bernama Equal Channel Angular Extrusion (ECAE). Satu dekade berikutnya Ilmuwan Russia
lain berhasil menyempurnakan eksperimen tersebut menjadi lebih aplikatif, yaitu Ruslan Valiev
dengan mengembangkan Equal Channel Angular Pressing (ECAP), secara proses teknologi ini
merupakan revolusi teknologi yang telah menyempurnakan teknologi konvensional seperti
proses tempa, rolling, ekstrusi maupun drawing.
Definisi
Equal-channel angular pressing (ECAP) adalah salah satu jenis dari deformasi plastis tingkat
tinggi (severe plastic deformation). Metode ini telah menjadi sangat sukses dalam memproduksi
butir mikro untuk logam masal dan paduan (Marzuki, R, 2011). Equal channel angular pressing
(ECAP) adalah suatu proses inovatif untuk memperoleh deformasi plastis menyeluruh dan
menghasilkan sifat mekanis yang unggul melalui teknik penghalusan butir. Equal channel
angular pressing (ECAP) merupakan suatu proses penghalusan ukuran butir, spesimen diberikan
gaya regangan plastis secara menyeluruh. Metode ini digunakan untuk memperoleh material
struktur nano dengan massa jenis tinggi dengan kehomogenan butir yang tinggi dari deformasi
plastis. Tujuan dari metode ini adalah untuk mendapatkan sifat mekanis yang baik tanpa harus
menambahkan microalloyed yaitu dengan metode severe plastic deformation (SPD).
ECAP atau proses cetak tekan dapat menghasilkan kekuatan yang sangat tinggi. Cetak tekan
adalah suatu prosedur proses dimana material diberikan regangan plastis berupa geseran
sederhana dengan penekanan melalui cetakan dua saluran yang berbentuk L dengan penampang
sama dan memiliki sudut (θ) antara dua saluran tersebut, seperti terlihat pada Gambar 1.

Pada dasarnya sebuah mekanisme cetak tekan terdiri dari material uji, plunger yang berfungsi
untuk menekan spesimen melalui alur cetakan, pelumas dan cetakan dengan dua buah alur yang
berpenampang sama. Kedua alur cetakan tersebut bertemu disudut Ф = 90o dan ψ = 20o , selama
proses ini material ditekan melalui kedua alur tersebut, Marzuki, R, 2011. Sebuah karakteristik
yang penting dari cetak tekan adalah tidak adanya perubahan dimensi penampang spesimen
sewaktu melewati alur cetakan. Bagaimanapun penggunaan cetak tekan memberikan potensi
untuk perubahan dalam yang terkendali dan keuntungan tertentu dari sifat-sifat material yang
dipilih. Saat ini prosedur peregangan ini telah digunakan pada material-material logam murni,
logam paduan dan intermetalik.
Proses ini adalah proses pembentukan logam dimana regangan plastis yang diberikan
kepada logam atau material yang di proses sehingga menghasilkan butir yang halus (ultra fine
grain). Metode ini bertujuan untuk meningkatkan sifat mekanik material terutama hardness dan
yield stress dengan merubah coarse grain menjadi ultra fine grain (UFG) pada suatu material.
Dengan didapatkannya peningkatan sifat mekanik dari material yang memiliki densitas yang
rendah maka akan didapatkan material yang ringan dengan memiliki sifat mekanik yang baik.
Proses Equal Channel Angular Pressing (ECAP) merupakan teknik deformasi plastis
menyeluruh yang terbaik diantara beberapa proses SPD tersebut pada masanya. Pemilihan proses
ECAP didasarkan pada alasan:
1. Proses ECAP adalah proses yang efektif
2. Relatif tidak terjadi perubahan penampang melintang .
3. Peningkatan kekuatan material dapat dilakukan pada temperatur rendah.
4. Proses ECAP mudah terintegrasi dalam industri serta mampu menghasilkan produk dalam
skala bulk atau batangan.

Anda mungkin juga menyukai