Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM

GEOLOGI I

BATUAN SEDIMEN KLASTIK

DISUSUN OLEH :

NAMA : RAFAEL BONARDY GULTOM

NIM : 1909056040

PRODI : S1 TEKNIK PERTAMBANGAN

KELOMPOK : 7 (TUJUH)

ASISTEN : AHMAD ZULLUTFI ROZIKIN

LABORATORIUM GEOLOGI DAN SURVEI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk di permukaan bumi pada kondisi
temperatur dan tekanan yang rendah. Batuan ini berasal dari batuan yang lebih dahulu
terbentuk, yang mengalami pelapukan, erosi, dan kemudian lapukannya diangkut oleh
air, udara, atau es, yang selanjutnya diendapkan dan berakumulasi di dalam cekungan
pengendapan, membentuk sedimen. Material-material sedimen itu kemudian
terkompaksi, mengeras, mengalami litifikasi, dan terbentuklah batuan sedimen. Batuan
sedimen meliputi 75% dari permukaan bumi dan diperkirakan batuan sedimen
mencakup 8% dari total volume batuan pada kerak bumi

Batuan sedimen Sedimen tidak hanya bersumber dari darat saja tetapi dapat juga dari
yang terakumulasi di tepi-tepi cekungan yang melengser kebawah akibat gaya gravitasi.
Meskipun secara teoritis dibawah permukaan air tidak terjadi erosi, namun masih ada
energy air, gelombang dan arus bawah permukaan yang mengikis terumbu-terumbu
karang di laut dan hasil kikisannya terendapkan di sekitarnya. Material sedimen dapat
berupa, fragmen dan mineral-mineral dari batuan yang sudah ada. Misalnya kerikil di
sungai, pasir di pantai dan lumpur di laut atau di danau., material organik, seperti
terumbu koral di laut, sisa-sisa cangkang organism air dan vegetasi di rawa-rawa, Dan
hasil penguapan dan proses kimia seperti garam di danau payau dan kalsim karbonat di
laut dangkal

Oleh karena itu, dengan dilaksanakannya praktikum mengenai batuan sedimen klastik
agar praktikan di harapkan dapat mengetahui proses,tekstur,komposisi
mineral,struktur,serta dapat menambah wawasan tentang sedimen klastik dan
mengetahui tentang penamaan pada batuan sedimen klastik tersebut.

1.2 Tujuan
Adapun pada praktikum ini memiliki tujuan,yaitu :
- Untuk mengetahui kegunaan pada batu lempung
- Untuk mengetahui tekstur pada batu konglomerat
- Untuk mengetahui tekstur pada batu pasir kasar

BAB II
DASAR TEORI

Batuan sedimen yang terbentuk dari proses pengendapan kembali detritus atau pecahan
batu asal batuan dapat berupa batuan beku,batuan metamorf,dan batuan sedimen itu
sendiri batuan sedimen ini di endapkan dengan proses mekanis terbagi dalam dua
golongan besar dan pembagian ini berdasarkan ukuran besar butirannya menurut para
ahli, batuan sedimen hanya mengandung 5% dari seluruh batuan- batuan yang terdapat
di kerak bumi dengan ketebalan 10 mil di luar tepian benua, hal ini merupakan sebuah
proses yang mengubah suatu sedimen menjadi batuan keras. proses diagnesa di antara
lain adalah kompaksi sedimen yaitu terbentuknya butir sedimen satu terhadap yang lain
akibat tekanan sedimentasi yaitu turunnya material- material di ruang antar butiran
sedimen. Rekristalisasi yaitu pengkristalan kembali suatu material dari suatu larutan
kimia yang berasal dari pelarutan material sedimen selama diagnesa atau sebelumnnya
autiqenesis yaitu terbentuknya mineral baru dilingkungan diagnesa,sehingga adanya
mineral tersebut merupakan partikel baru dalam suatu sedimen. Metasomatisme yaitu
penggantian mineral sedimen oleh berbagai mineral autigenik

Sifat sifat batuan sedimen adalah adanya bidang perlapisan yaitu struktur sedimen yang
menandakan adanya proses sedimentasi, sifat klastik atau fragmen yang menandakan
bahwa butir butir pernah lepas terutama pada golongan detritus, sifat jejak atau adanya
bekas bekas tanda kehidupan atau fosil, dan jika bersifat hablur, selalu
monomineralik,misalnya gypsum,klasit,dolomite,dan rijang. pada proses sedimentasi
pada batuan sedimen klastik terdiri dari dua proses, yakni proses sedimentasi secara
mekanik dan proses sedimentasi secara kimiawi. proses sedimentasi secara mekanik
merupakan proses dimana butir- butir sedimen tetransportasi hingga diendapkan disuatu
tempat yang biasa disebut sebagai cekungan pengendapan. proses ini dipengaruhi oleh
banyak hal dari luar transportasi butir- butir sedimen dapat dipengaruhi oleh
air,gravitasi,angin,dan es. dalam cairan, terdapat dua macam aliran yakni aliran arus
laminar (yang tidak menghasilkan transportasi butir-butir sedimen) dan aliran arus
turbulent (yang menghasilkan transportasi dan pengendapan butir-butir sedimen) arus
turbulent ini membuat partikel atau butir-butiran sedimen mengendap secara
suspensi,sehingga butir-butiran yang diendapkan merupakan butiran sedimen berbutir
halus (pasir hingga lempung) proses sedimentasi yang dipengaruhi oleh gravitas terbagi
menjadi empat yakni dipengaruhi oleh arus turbidit,grain flows,aliran sedimen cair,dam
debris flows. arus turbidit dipengaruhi oleh aliran air dan juga gravitasi ciri utama
pengendapan oleh arus turbidit ini adalah butiran lebih kasar akan berada di bagian
bawah pengendapan dan semakin halus kebagian atas pengendapan atau disebut
sebagai gradded bedding. grain flows biasanya terjadi saat sedimen yang memiliki
kemas dan sorting yang sangat baik jatuh pada slope dibawah gravitasi. Biasanya
sedimennya membentuk reverse bedded grading, liquifield sediment flows merupakan
hasil dari proses liquefaction, dan debris flows volume sedimen melebihi volume air
dan menyebabkan aliran dengan viskositas tinggi. dengan sedikit turbulens,sorting dari
partikel mengecil dan akhirnya menghasilkan endapan dengan sorting buruk.

proses sedimentasi secara kimiawi terjadi saat pori-proi yang berisi fluida menembus
atau mengisi pori-pori batuan. Hal ini juga berhubungan dengan reaksi mineral pada
batuan tersebut terhadap cairan yang masuk tersebut. Berikut ini merupakan beberapa
proses kimiawi dari diagenesis batuan sedimen klastik adalah dissolution
(pelarutan),mineral melarut dan membentuk porositas sekunder. cementation
(sementasi), pengendapan mineral yang merupakan semen dari batuan,semen tersebut
diendapkan pada saat proses primer maupun sekunder. authigenesis munculnya mineral
baru yang tumbuh pada pori-pori batuan. recrystallization perubahan struktur kristal
namun komposisi mineralnya tetap sama mineral yang terkristalisasi adalah kalsit.
replacement, melarutnya satu mineral yang kemudian terdapat mineral lain yang
terbentuk dan menggantikan mineral tersebut,compaction ( kompaksi),dan bioturbation
(bioturbasi) proses sedimentasi oleh hewan (makhluk hidup). pemilahan atau sortasi
adalah keseragaman dari ukuran besar butir penyusun batuan sedimen artinya bila
semakin seragam ukuran dan besar butirnya maka pemilahannya semakin baik, yang
terdiri dari pemilahan sangat buruk(very poorly sorted),pemilahan buruk(poorly sorted),
pemilahan sedang(moderately sorted),pemilahan baik (well sorted), dan pemilahan
sangat baik(very well sorted). kebundaran adalah nilai membulat atau nilai
meruncingnya butiran dimana sifat ini hanya bisa diamati pada batuan sedimen klastik
berukuran sedang sampai bongkah,derajat kebundaran dibagi menjadi sangat menyudut
(very angular),menyudut (angular), menyudut tanggung (subangular),membulat
tanggung(subrounded),membulat (rounded), dan membulat baik (wellrounded). kemas
yaitu hubungan antar butir didalam batu tersebut, dalam batuan sedimen klastik dikenal
dua macam kemas yaitu kemas terbuka apabila butiran tidak saling bersentuhan atau
mengambang di dalam matrik,dan kemas tertutup apabila butiran saling bersentuhan
satu sama lainnya. komposisi butiran dari batuan sedimen klastik dalam pemerian dalam
tiga bagian komponen yang ada dalam batuan tersebut ketiga bagian tersebut adalah
fragmen adalah bagian butiran yang ukurannya paling besar dan dapat berupa pecahan
pecahan batuan,mineral,fosil,atau zat organik lainnya. matrik adalah bagian butiran
yang ukurannya lebih kecil dari fragmen sebagai massa dasar. matrik dapat berupa
pecahan batuan,mineral,atau fosil yang berukuran lebih kecil dibandingkan fragmen.
Semen adalah bukan butiran tetapi material pengisi rongga antar butir dan sebagai
bahan pengikat diantara fragmen dan matrik. bentuknya amorf atau kristalin. semen
yang lazim adalah semen karbonat bila ditetesi hcl akan membuih, semen silika dicirkan
berwarna terang, dan semen oksidasi besi berwarna gelap atau kemerahan.

Struktur pada batuan sedimen klastik dibagi tiga yaitu struktur sedimen primer
terbentuk pada saat proses sedimentasi dengan demikian dapat merefleksikan
mekanisme dari pengendapan contohnya struktur perlapisan, struktur gelembur
gelombang,dll. macam macam struktur perlapisan yaitu massif, perlapisan sejajar,
laminasi, perlapisan pilihan atau gradded bedding, dan perlapisan silang siur. Struktur
sedimen sekunder adalah struktur sedimen yang terbentuk sesudah sedimentasi atau
sebelum diagnesa atau pada waktu diagnesa struktur ini merefleksikan keadaan
lingkungan pengendapannya, misalya keadaan dasar cekungan,lereng dan lingkungan
organisnya, contoh struktur sedimen sekunder adalah struktur cetak beban, struktur
rekah kerut,gelembur gelombang dan jejak binatang. struktur sedimen organik adalah
struktur sedimen yang terbentuk oleh kegiatan organisme seperti molusca, cacing atau
binatang lainnya. contohnya struktur organik ini ialah struktur kerangka, struktur
laminasi pertumbuhan. batuan sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang
terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal cara
terbentuknnya batuan tersebut dilingkungan darat maupun dilingkungan laut.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3. 1 Alat dan bahan


3.1. 1 Alat
Pada praktikum kali ini kami menggunakan alat yaitu :
- Komparator batuan
- Larutan HCL
- Loup
- Kamera
3.1.2 Bahan
- Form deskripsi batuan sedimen
- Batuan sedimen

3.2 Prosedur Percobaaan


Pada praktikum kali ini prosedur yang digunakan, yaitu :
- Diambil sampel batuan yang akan dideskripsi
- Dicatat nomor sampel batuan
- Diamati jenis batuan lalu dicatat dalam tabel deskripsi
- Ditetesi HCl pada batuan untuk mengetahui jenis batuan sedimen, apabila
bereaksi maka termasuk karbonat
- Diamati dan dicatat tekstur pada sampel batuan
- Diamati ukuran butir pada batuan dengan menggunakan pembanding pada
komparator Diamati sortasi pada batuan dengan menggunakan bantuan loop
- Diamati roundness pada batuan dengan menggunakan loop
- Diamati kemas pada batuan dengan menetesi batuan dengan cairan
- Diamati dan dicatat komposisi mineral yang terdapat pada sampel batuan
- Dituliskan nama batuan yang telah dideskripsi
- Difoto sampel batuan
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Tabel Deskripsi


No. Foto Deskripsi
1 ‒ Tekstur
Ukuran Butir : Lempung
Derajat pemilahan : Sangat baik
Derajat kebundaran : Membundar
Kemas : Terbuka
‒ Struktur : Masif
‒ Komposisi
Fragmen : -
Matrik : lempung
Semen : silika
‒ Nama Batuan : Lempung
2 ‒ Tekstur
Ukuran Butir : Batu pasir kasar
Derajat pemilahan : Buruk
Derajat kebundaran : Membundar
Kemas : Tertutup
‒ Struktur : Masif
‒ Komposisi
Fragmen : Kuarsa
Matrik : Kuarsa
Semen : Silika
‒ Nama Batuan : Konglomerat
3 ‒ Tekstur
Ukuran Butir : Pasir halus
Derajat pemilahan : Baik
Derajat kebundaran :Membundar
Kemas : Terbuka
‒ Struktur : Masif
‒ Komposisi
Fragmen : -
Matrik : -
Semen : Oksidasi Besi
‒ Nama Batuan : Batu pasir halus
4 ‒ Tekstur
Ukuran Butir : Pasir kasar
Derajat pemilahan : Sedang
Derajat kebundaran : Agak
membundar
Kemas : Terbuka
‒ Struktur : Masif
‒ Komposisi
Fragmen : -
Matrik : -
Semen : Silika
‒ Nama Batuan : Pasir kasar

4.2 Klasifikasi Batuan Sedimen Klastik


Batuan sedimen klastik terbentuk sebagai akibat pengendapan kembali rombakan
batuan asal, baik batuan beku, batuan metamorf ataupun batuan sedimen yang lebih tua.
adapun fragmentasi batuan asal dimulai dari pelapukan, baik mekanik maupun kimiawi,
lalu tererosi, tertransportasi dan terendapkan pada cekungan pengendapan lalu
mengalami proses diagenesa yaitu proses perubahan-perubahan pada temperatur rendah
yang meliputi kompaksi, sementasi, rekristalisasi, autigenesis, dan metasomatisme.
sebagian besar batuan dari kelompok ini memiliki lebih dari satu mineral penyusun

Penggolongan batuan sedimen klastik yaitu golongan karbonat adalah batuan sedimen
yang merupakan hasil rombakan dari batugamping klastik maupun non klastik yang
suda ada sebelumnya seperti pada batuan sedimen klastik lainnya meskipun komposisi
mineral penyusunnya keseluruhannya berupa mineral karbonar maka penamaannya juga
didasarkan pada ukuran butiran material penyusunnya. Kalsilutit merupakan batuan
gamping klastik yang ukuran butirnya kurang dari 1 per 16 mm atau identic dengan
batulanau maupun batu lempung, kalkarenit merupakan batuan gamping klastik yang
ukuran butiran material penyusunnya lebih dari 1 per 16 mm atau bisa dikatakan dengan
batupasir, dan klasirudit merupakan batugamping klastik yang ukuran butir material
penyusunnya lebih dari 2 mm atau identik dengan konglomerat ataupun breksi.
Golongan silika terdiri dari breksi memiliki ukuran butir lebih dari 2mm,dengan
fragmen yang menyudut, konglomerat berukuran butir lebih dari 2 mm dengan fragmen
yang membulat, batu pasir merupakan batuan endapan yang terutama terdiri dari
mineral atau butiran batuan berukuran pasir, batulanau berukuran butir antara 1/256-
1/16mm, dan batulempung berukuran butir sangat luas lebih kecil dari ukuran 1/256mm

Komposisi mineral pada batuan sedimen klastik dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu,
fragmen adalah butiran pada batuan yang ukurannya paling besar biasanya dapat berupa
mineral, dan cangkak fosil atau zat organik lainnya , matrik adalah butiran pada batuan
yang ukurannya lebih kecil dari fragmen dan terletak sebagai massa dasar, dan semen
bukan butir tetapi mineral pengisi rongga antar butir dan bahan pengikat antara fragmen
dan matrik

Tekstur merupakan kenampakan batuan dalam skala kecil, derajat pemilahan atau
sortasi adalah keseragaman ukuran besar butir penyusun batu endapan atau sedimen.
dalam pemilihan dipergunakan pengelompokkan sebagai berikut, terpilah baik adalah
kenampakan ini diperlihatkan oleh ukuran besar butir yang seragam pada semua
komponen batuan sedimen, terpilah sedang merupakan kenampakan pada batuan
sedimen yang bila besar butirnya tidak begitu seragam atau bergradasi sedang, dan
terpilah buruk adalah kenampakan pada batuan sedimen yang memiliki besar butir yang
beraagam dimulai dari lempung hingga kerikil atau bahkan bongkah. Derajat
kebundaran atau roundness adalah tingkat kelengkungan dari setiap tepi fragmen atau
butiran istilah digunakan adalah membundar sempurna adalah hampir semua permukaan
cembung, membundar adalah pada umumnya memiliki permukaan bundar, ujung-ujung
dan tepi butiran cekung, agak membundar adalah permukaan umunya datar dengan
ujung-ujung yang membundar, agak menyudut adalah permukaan datar dengan ujung-
ujung yang tajam, dan menyudut adalah permukaan kasar dengan ujung-ujung butir
runcing dan tajam. Kemas adalah sifat hubungan antar butir, kesatuannya di dalam satu
massa dasar atau diantara semennya. Istilah digunakan yaitu kemas terbuka adalah
butiran yang tidak saling bersentuhan atau tidak seragam, dan kemas tertutup adalah
butiran saling bersentuhan satu sama lainnya atau seragam.
Struktur sedimen merupakan suatu kelainan dari perlapisan normal dari batuan sedimen
yang diakibatkan oleh proses pengendapan dan keadaan energi pembentuknya
kenampakan struktur dalam batuan sedimen hanya dapat dilihat dalam skala besar.
macam macam dari struktur perlapisan adalah sebagai berikut adalah masif, bila tidak
menunjukkan struktur dalam atau ketebalan lebih dari 120 cm, perlapisan sejajar yaitu
bila bidang perlapisan saling sejajar, laminasi yaitu perlapisan sejajar yang ukuran /
ketebalannya < 1cm, perlapisan laminasi ini terbentuk dari suspensi tanpa energi
mekanis, perlapisan pilihan atau gradded bedding : yaitu bila perlapisan disusun atas
butiran yang berubah teratur dari halus ke kasar pada arah vertikal . terbentuk oleh arus
pekat, dan perlapisan silangsiur yaitu perlapisan yang membentuk sudut terhadap
bidang lapisan yang berada diatas atau dibawahnya dan dipisahkan oleh bidang erosi,
terbentuk akibat intensitas arus yang berubah rubah .
4.2.1 Batu lempung

Batu lempung yaitu batuan yang memiliki struktur padat dengan susunan mineral yang
lebih banyak dari batu lanau. Selain itu juga batuan lempung juga dapat diartikan
sebagai salah satu jenis batuan sedimen yang bersifat liat dan plastis yang dari ukuran
butirnya, batu lempung jika diliat dari struktur adalah derajat pemilahan yaitu sangat
baik ukuran butirnya tergolong lempung, lalu derajat kebundaran adalah membundar
karena pada permukaan-permukaan bundar,ujung-ujungnya dan tepi-tepi butiran bundar
serta memiliki keseragaman butiran pada batuan lempung yaitu sangat baik atau disebut
very well sorted, batuan ini memiliki kemas tertutup yaitu butiran saling bersentuhan
satu sama lainnya, dan komposisi pada batuan lempung tidak memiliki fragmen tetapi
memiliki matriknya adalah lempung serta semennya adalah silika. Struktur pada batuan
lempung adalah massif tidak menunjukkan struktur dalam atau ketebalan lebih dari 120
cm. ruang antara butir mineral-mineral penyusun batu lempung tersebut memiliki
mineral yang aktif secara elektrokimiawi mirip dengan batu serpih,batu lempung sangat
sulit diteliti. Sangat dibutuhkan analisis secara kimiawi agar ilmuwan mengetahui
mineral penyusun batu lempung yang banyak mengandung silika. Silika ini berasal dari
fledspar yang terdapat banyak ditemukan di lapisan pada kulit bumi tersebut

Proses terbentuknya pada batu lempung adalah terdiri dari pembentukannya di


lingkungan danau berbeda dengan batu lempung yang terbentuk di laut. pada umumnya,
batu yang terbentuk di laut akan mengandung fosil binatang laut dan memiliki lapisan
yang tebal. selain perbedaan yang sudah disebutkan, batu lempung dapat dibedakan
menjadi dua jenis berdasarkan ada tidaknya proses pengangkutan (transportasi), yaitu
transported clay adalah transported clay karena batu lempung sudah mengalami
pengangkutan dari tempat terbentuknya. ada tiga sumber terbentuknya batu lempung
yaitu hasil dari abrasi pantai, hasil dari pelapukan yang mengalami transportasi serta
hasil tercampurnya unsur kimia dan bio kimia. selama proses transportasi, batu lempung
memungkinkan untuk tercampur dengan mineral halus, diantaranya adalaha oksida besi,
kuarsa dan bahan organisme, dan residual clay batu lempung jenis ini merupakan batu
lempung yang tidak mengalami pengangkutan atau masih berada di tempat asalnya.
karakteristik fisiknya dipengaruhi oleh kondisi batuan induk, cuaca. Selain itu batu
lempung juga memiliki susunan unsur oksida besi yaitu berupa bahan bahan organik
dan organik juga ditemukan pada batuan lempung mineral-mineral penyusun batu
lempung tersebut adalah mineral yang aktif secara elektrokimiawi pada akar harus
menggunakan jenis mikroskop untuk melihat jenis mineral yang terdapat batu lempung

Kegunaan pada batu lempung sebagai bahan dasar keramik yaitu batu lempung yang
dicampur dengan air dan membentuk tanah liat dapat digunakan untuk membuat
keramik. keramik tersebut dapat berupa ubin lantai, dinding, gerabah atau porselen.
bahkan pembuatan porselen menggunakan lempung yang mengandung kaolinit akan
menghasilkan produk yang tahan panas (produk refraktori). selain keramik, tanah liat
dari batu lempung juga dimanfaatkan untuk membuat semen, batu bata dan agregat
ringan lainnya.sebagai bahan dasar kertas, batu lempung yang memiliki kandungan
mineral kaolinit juga merupakan bahan dasar yang baik untuk pembuatan kertas yang
berkualitas tinggi. sebagai penyerap cairan, batu lempung yang terbentuk dari abu hasil
letusan gunung berapi sering digunakan untuk menyerap cairan yang ada pada kandang
binatang ternak. membantu proses pengeboran, batu lempung yang terbuat dari abu
vulkanik juga dapat dimanfaatkan sebagai lumpur yang membantu pengeboran. selain
itu, dapat juga digunakan dalam industri palletizing bijih besi.

4.2.2 Batu

Konglomerat
Batuan konglomerat adalah salah satu batuan yang ada di bumi batuan konglomerat
termasuk batuan sedimen, batuan konglomerat juga menjadi salah satu batuan umum
yang ada di bumi konglomerat juga terbentuk dari partikel kecil yang membentuk
sedimentasi konglomerat bertekstur butiran kasar atau kerikil dengan membentuk yang
besar dan rata rata butiran lebih dari 2 mm dengan derajat pembundaran yaitu
membundar membundar karena pada permukaan-permukaan bundar,ujung-ujungnya
dan tepi-tepi butiran bundar, memiliki keseragaman butiran yang buruk,serta batuan ini
memiliki kemas tertutup yaitu butiran saling bersentuhan satu sama lainnya. dari materi
sedimen yang halus dan kasir materi itu berupa pasir halus dan juga kerikil yang
biasanya mengendap, endapan tersebut lalu mengeras dan menjadi batu konglomerat
komposisi dari konglomerat adalah materi sedimen seperti kerikil pasir tanah selain itu
berasal dari batuan yang mengalami pelapukan. komposisi batuan konglomerat
memiliki fragmen plagioklas dengan semen yaitu silika struktur pada batuan
konglomerat adalah massif yaitu bila tidak menunjukkan struktur dalam atau ketebalan
lebih dari 120 mm komposisi lainnya adalah berupa partikel mineral seperti kuarsa

Proses pembentukan batu konglomerat, memanfaatkan tenaga yang membuat terjadinya


proses sedimentasi hanya saja, batu konglomerat, memiliki ukuran yang besar,
disebabkan partikel yang menyusunnya juga berukuran besar, sehingga tenaga untuk
proses ini, membutuhkan tenaga yang kuat tenaga yang bisa membentuk batuan
konglomerat adalah air yang deras atau ombak yang besar oleh karena itu, batu
konglomerat mudah ditemukan di sepanjang sungai yang memiliki air yang deras, dan
di sepanjang pantai yang memiliki ombak yang kuat bentuk dari batu konglomerat ini,
tergantung dari kekuatan air yang membawa materi sedimen semakin kuat dan deras
airnya, maka batu konglomerat akan berbentuk semakin bulat sedangkan jika airnya
tidak begitu kuat, batu konglomerat akan berbetuk tidak bulat, dan memiliki sisi runcing
di beberapa bagianny pada proses pembuatan batu konglomerat, diawali oleh proses
sedimentasi yang di lakukan oleh air atau ombak, tenaga sedimen ini membawa pasir
dan kerikil lalu menumpuknya, dan mengendapkannya lalu pasir dan tanah liat yang ada
di sekitar endapan tersebut, masuk dan mengisi ruangan yang ada di sekitar endapan
yang akan mengeras itu terakhir, sedimen kimawi mengikat batuan tersebut, sehingga
menciptakan batu utuh, dan merupakan tersusun atas kerikil dan fragmen lepas koral
selanjutnya pasir halus dan tanah liat mengisi ruang antara fragmen tersebut kemudian
telah terjadi proses yang lain menyaring turun partikel untuk mengisi ruang
pengendapan semen kimia kemudian telah terbentuk menjadi sedimen yang telah utuh.

Manfaat dan kegunaan pada batuan konglomerat tidak banyak digunakan untuk secara
komersial pembentukan dan juga kekuatan yang bernilai tinggi ini sudah tentu berkaitan
dengan kekuatan ikatan antara fragmen,matriks dan sedimen yang ada dalam batu
konglomerat tersebut konglomerat hanya dapat dihancurkan untuk membuat agregat
halus yang dapat digunakan sebagai pendukung struktur yaitu bangunan sederhana
walaupun batuan konglomerat banyak juga berwarna warna warni dan cukup menarik
tetapi sangat jarang untuk digunakan sebagai batu hias ataupun untuk interior.
Konglomerat juga sanggup dipakai sebagai alat prospeksi, sebagai contoh: butiran
berlian (dengan "host-rock" Kimberlite) biasanya berada dalam badan konglomerat. Jika
konglomerat mengandung fragmen dari kimberlite maka sumber kimberlite seharusnya
berada di sekitar konglomerat tersebut, entah bersahabat ataupun jauh, tinggal dilakukan
prospeksi selanjutnya. Batuan konglomerat tidak memiliki banyak manfaat bagi
manusia karena memiliki sifat ketahanan pada batuan tersebut yaitu sifat lemah.

4.2.3 Batu Pasir Halus


Batu pasir adalah batuan sedimen yang terutama terdiri dari mineral yang berukuran
pasir atau butir butir batuan yang dapat berasal dari pecahan batuan-batuan lainnya
sebagian besar batupasir terbentuk oleh kuarsa atau feldspar karena mineral-mineral
tersebut paling banyak terdapat dikulit bumi. pada yang pertama terdapat ukuran butir
yaitu pasir halus, derajat pemilahan yaitu baik , derajat kebundaran yaitu membundar
membundar membundar karena pada permukaan-permukaan bundar,ujung-ujungnya
dan tepi-tepi butiran bundar, kemas yang terdapat pada batu pasir halus adalah kemas
terbuka yaitu apabila butiran tidak saling bersetuhan atau mengambang di dalam
matriks, komposisi pada batuan pasir halus adalah tidak memiliki fragmen,matriks
tetapi memiliki semen yaitu oksidasi besi berwarna kemerahan atau berwana gelap,
serta memiliki struktur pada batu pasir halus adalah adalah massif yaitu bila tidak
menunjukkan struktur dalam atau ketebalan lebih dari 120 mm komposisi lainnya
adalah berupa partikel mineral seperti kuarsa di dalam batu pasir terdapat semen yang
mengikat butiran-butiran pasir dan biasanya terdiri dari partikel matriks lanau maupun
lempung yang menempati ruang antar butiran pasir. batu pasir adalah salah satu jenis
batuan sedimen yang paling umum dan banyak ditemukan dalam cekungan sedimen di
seluruh dunia. batu pasir sering ditambang untuk digunakan sebagai bahan konstruksi.

Proses terbentuk pada batu pasir adalah karena adanya proses pelapukan fisik dan
kimia pada batuan. proses pelapukan ini biasanya dipelajari secara terpisah, tetapi pada
kenyataannya kedua proses ini biasanya berjalan beriringan karena keduanya cenderung
saling mendukung dalam proses pelapukan. pelapukan kimia merupakan faktor penting
dalam pembentukan pasir secara keseluruhan, karena proses ini terjadi secara efisien di
lingkungan yang lembab maupun panas. sedangkan pelapukan fisik hanya mendominasi
di tempat-tempat yang dingin dan atau kering. pelapukan batuan dasar yang
menghasilkan pasir biasanya terjadi di bawah tanah. tanah yang menutupi batuan dasar
membuat lingkungan sekitar batuan menjadi lembab, yang kemudian mempercepat
proses disintegrasi batuan terjadi dua tahap. pertama, sebuah perlapisan atau kumpulan
perlapisan terakumulasi sebagai akibat dari sedimentasi, baik oleh air ( di aliran, danau,
atau laut) atau oleh udara ( di padang pasir). biasanya, sedimentasi terjadi ketika pasir
terlepas dari suspensi di mana pasir tersebut menggelinding atau terseret di sepanjang
dasar aliran atau di bagian bawah tubuh air( juga di padang pasir). akhirnya, ketika telah
berakumulasi, pasir berubah menjadi batupasir ketika dikompaksi oleh tekanan dan
endapan diatasnya serta disementasi oleh presipitasi mineral-mineral di dalam pori-pori
antar butiran kebanyakan dari sampel pasir, butiran pasir terdiri dari mineral-mineral
tunggal. namun terkadang pasir juga mengandung fragmen batuan (fragmen litik).
granit biasanya terdisintegrasi menjadi butiran mineral yang berbeda-beda, tapi filit dan
basal cenderung hadir sebagai fragmen litik dalam komponen pasir. hal tersebut terjadi
karena filit dan basal adalah batuan yang bertekstur halus. fragmen litik ini sering
terbentuk di daerah-daerah di mana erosi terjadi sangat cepat, contohnya di daerah
pegunungan.

Manfaat dan kegunaan pada batuan pasir merupakan salah satu sumber energi alternatif.
biomassa yang di kedepankan sumber energi alternatif, dan bahkan lebih baik sebab
sumber daya energi ini terbarukan. pasir dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi.
konstituen utamanya, yakni silisium, juga dapat diolah menjadi silikon, salah satu bahan
semi konduktor yang dipakai untuk memproduksi peranti-peranti elektronik selain itu
pasir merupakan bahan utama bagi pembuatan beton bangunan, bahan pengecoran yang
mempunyai ketahanan yang cukup baik. batupasir hasil galian dapat digunakan sebagai
material di dalam pembuatan gelas kaca, bahan baku pembuatan semen, dan konstruksi

4.2.4. Batu Pasir Kasar


Batu pasir adalah batuan sedimen klastik yang terdiri dari butiran mineral berukuran
pasir atau bahan organik. Di dalam batu pasir terdapat semen yang mengikat butiran-
butiran pasir dan biasanya terdiri dari partikel matriks lanau maupun lempung yang
menempati ruang antar butiran pasir. Batu pasir adalah salah satu jenis batuan sedimen
yang paling umum dan banyak ditemukan dalam cekungan sedimen di seluruh dunia.
Batu pasir sering ditambang untuk digunakan sebagai bahan konstruksi. Di bawah
permukaan, batu pasir sering berfungsi sebagai akuifer air tanah untuk atau sebagai
reservoir gas dan minyak bumi. Batu pasir kasar merupakan, memiliki tekstur ukuran
butir pasir kasar , derajat pemilahan sedang, derajat kebundaran agak membundar
permukaan umunya datar dengan ujung-ujungnya yang membundar dan memiliki
kemas terbuka, Memiliki struktur masif atau tidak menunjukan struktur dalam atau
ketebalan lebih dari 120 cm. Terdapat komposisi mineralnya yaitu dan semen silika

Proses terbentuk pada batu pasir adalah karena adanya proses pelapukan fisik dan
kimia pada batuan. proses pelapukan ini biasanya dipelajari secara terpisah, tetapi pada
kenyataannya kedua proses ini biasanya berjalan beriringan karena keduanya cenderung
saling mendukung dalam proses pelapukan. pelapukan kimia merupakan faktor penting
dalam pembentukan pasir secara keseluruhan, karena proses ini terjadi secara efisien di
lingkungan yang lembab maupun panas. sedangkan pelapukan fisik hanya mendominasi
di tempat-tempat yang dingin dan atau kering. pelapukan batuan dasar yang
menghasilkan pasir biasanya terjadi di bawah tanah. tanah yang menutupi batuan dasar
membuat lingkungan sekitar batuan menjadi lembab, yang kemudian mempercepat
proses disintegrasi batuan terjadi dua tahap. pertama, sebuah perlapisan atau kumpulan
perlapisan terakumulasi sebagai akibat dari sedimentasi, baik oleh air ( di aliran, danau,
atau laut) atau oleh udara ( di padang pasir). biasanya, sedimentasi terjadi ketika pasir
terlepas dari suspensi di mana pasir tersebut menggelinding atau terseret di sepanjang
dasar aliran atau di bagian bawah tubuh air( juga di padang pasir). akhirnya, ketika telah
berakumulasi, pasir berubah menjadi batupasir ketika dikompaksi oleh tekanan dan
endapan diatasnya serta disementasi oleh presipitasi mineral-mineral di dalam pori-pori
antar butiran kebanyakan dari sampel pasir, butiran pasir terdiri dari mineral-mineral
tunggal. namun terkadang pasir juga mengandung fragmen batuan (fragmen litik).
granit biasanya terdisintegrasi menjadi butiran mineral yang berbeda-beda, tapi filit dan
basal cenderung hadir sebagai fragmen litik dalam komponen pasir. hal tersebut terjadi
karena filit dan basal adalah batuan yang bertekstur halus. fragmen litik ini sering
terbentuk di daerah-daerah di mana erosi terjadi sangat cepat, contohnya di daerah
pegunungan. batu pasir ini disusun oleh material ukuran pasir (sebagai fragmen
penyusun utama) kemudian campuran matrik (fragmen sedimen lebih halus dari pasir)
dan semen (sebagai perekat semua fragmen yang ada, biasanya berupa mineral sangat
halus berupa karbonat, silika, dsbnya yang hadir saling mengunci akibat reaksi kimia
selama litifikasi terjadi).

Manfaat dan kegunaan pada batuan pasir merupakan salah satu sumber energi alternatif.
biomassa yang di kedepankan sumber energi alternatif, dan bahkan lebih baik sebab
sumber daya energi ini terbarukan. pasir dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi.
konstituen utamanya, yakni silisium, juga dapat diolah menjadi silikon, salah satu bahan
semi konduktor yang dipakai untuk memproduksi peranti-peranti elektronik selain itu
pasir merupakan bahan utama bagi pembuatan beton bangunan, bahan pengecoran yang
mempunyai ketahanan yang cukup baik. batupasir hasil galian dapat digunakan sebagai
material di dalam pembuatan gelas kaca, bahan baku pembuatan semen, dan konstruksi

4.3 Skala Wenworth


Ukuran butir Nama Butiran
(mm) Bahasa Indonesia Bahasa Inggris
>256 Bongkah Boulder
64 – 256 Brangkal Couble
4 – 64 Kerakal Pebble
2–4 Kerikil Gravel
1–2 Sangat kasar Very coarse
0,5–1 Kasar Coarse
0,25 – 0,5 Pasir Menengah Sand Medium
0,125 – 0,25 Halus Fine
0,06 – 0,125 Sangat halus Very fine
0,004 – 0,06 Lanau Silt
< 0,004 Lempung Clay

BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan praktikum dapat disimpulkan bahwa :

 Batu lempung memiliki kegunaan adalah sebagai bahan dasar keramik yaitu
batu lempung yang dicampur dengan air dan membentuk tanah liat dapat
digunakan untuk membuat keramik. keramik tersebut dapat berupa ubin lantai,
dinding, gerabah atau porselen, sebagai bahan dasar kertas, sebagai penyerap
cairan, membantu proses pengeboran, lempung yang umum digunakan untuk
membuat bahan bangunan seperti batu bata, semen, dan agregat ringan.

 Batu konglomerat bertekstur butiran kasar atau kerikil dengan membentuk


yang besar dan rata rata butiran lebih dari 2 mm dengan derajat pembundaran
yaitu membundar membundar karena pada permukaan-permukaan
bundar,ujung-ujungnya dan tepi-tepi butiran bundar, memiliki keseragaman
butiran yang buruk,serta batuan ini memiliki kemas tertutup yaitu butiran saling
bersentuhan satu sama lainnya.

 Batu pasir kasar, memiliki tekstur ukuran butir pasir kasar, derajat pemilahan
sedang, derajat kebundaran agak membundar yaitu permukaan umunya datar
dengan ujung-ujungnya yang membundar dan memiliki kemas terbuka yaitu
apabila butiran tidak saling bersetuhan atau mengambang di dalam matriks.

5.2 Saran

Sebaiknya untuk praktikum selanjutnya pada batuan sedimen klastik digunakan


berbagai macam-macam batuan sedimen klastik yang lebih bervariasi, beragam serta
jumlahnya ditambah agar para praktikan dapat mengerti,mengetahui tentang
pemahaman proses terbentuknya batuan sedimen klastik, berbagai macam tekstur yang
ada pada batuan, komposisi, serta tekstur dan penamaan pada batuan sedimen tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Balfas, M. D. 2015. Geologi Untuk Pertambangan Umum. Graha Ilmu : Yogyakarta.
Graha, D. S. 1987. Batuan dan Mineral. Nova : Bandung.
Sukandarrumidi . 2007 . Geologi Mineral Logam . UGM : Yogyakarta

Asisten Praktikan

AHMAD ZULLUTFI ROZIKIN RAFAEL B GULTOM


NIM : 1809085057 NIM : 1909056040

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai