Limfa
Limfa
SKENARIO 5
1. Patogenitis limfadenitis
JAWAB:
Limfadenitis adalah respons limfosit T dan histiosit terhadap infeksi. Infeksi
yang diduga menjadi penyebab meliputi Epstein Barr virus (EBV), human
herpesvirus 6, human herpesvirus 8, human immunodeficiency virus (HIV),
parvovirus B19, paramyxoviruses, parainfluenza virus, Yersinia
enterocolitica, dan toksoplasma
2. Epidemiologi limfadenitis
JAWAB:
Terdapat 2556 khasus limfadeniti, pada tahun 2011 pasien dengan usian
rentang 20-50 tahun, yaitu dengan banyak 74 pada jenis kelamin wanita dan
pada penelitian didapatkan pasien limfadenitis didapatkan mengalami gejala
sistemik.
4. Patofisiologi limfadenopati
JAWAB:
Kelenjar getah bening berfungsi sebagai filter antigen untuk sistem
retikuloendotelial (RE) tubuh. Ini terdiri dari sinus berlapis-lapis yang secara
berurutan mengekspos limfosit sel B, limfosit sel T, dan makrofag ke cairan
ekstraseluler aferen. Dengan cara ini, sistem kekebalan tubuh dapat mengenali
dan bereaksi terhadap protein asing dan me-mount respon imun atau menyita
protein-protein ini jika perlu. Dalam perjalanan reaksi ini, ada beberapa
perkalian dari garis sel imun yang merespons, dan dengan demikian, simpul
itu sendiri bertambah besar. Secara umum dikatakan bahwa ukuran simpul
dianggap diperbesar ketika lebih besar dari 1 cm. Namun, kenyataannya
adalah bahwa kriteria "normal" dan "diperbesar" bervariasi tergantung pada
lokasi node dan usia pasien.
1. Radiasi paliatif
2. Kemoterapi
3. Transplantasi sumsum tulang