Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum

Teknologi Biji-bijian dan Umbi-umbian

Kelompok : 4 (Empat)

Anggota Kelompok : 1. Ilhamul Fikri 1611121002

2. Nesya Anandiya 1611121013

3. Novita Evi Vani S 1611122017

4. Sisnetia Fadila 1611122024

5. Violina Renatha Sari 1611122039

6. Agriwi Pravia Abimanyu 1611122040

7. Fajar Pranusa Bakti 1611122052

Objek Praktikum : Objek 5 (Selai Labu Kuning)

Dosen Praktikum : 1. Cesar Welya Refdi, S.TP., M.Si.

2. Felga Zulfia Rasdiana, S.TP., M.Si.

3. Wellyalina, S.TP., M.P.

4. Vioni Derosya, S.TP., M.Sc.

Program Studi Teknologi Hasil Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Andalas

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1. Profil Jorong Usak, Alahan Panjang, Kabupaten Solok

Alahan Panjang adalah salah satu Nagari di Kecamatan Lembah


Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Indonesia. Nagari yang beranjak
sekitar 65 km dari Kota Padang ini berada diatas Bukit Barisan tempatnya di
lereng bagian timur kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat pada
ketinggian 1.400-1.600 mdpl. Nagari Alahan Panjang adalah salah satu dari
empat nagari yang berada di wilayah Kecamatan Lembah Gumanti,
Kabupaten Solok, yang mempunyai luas 88,76 km. Tinggi daerah dari
permukaan laut adalah 1.450 m, dengan curah hujan rata-rata 212 hari
pertahun. Kenagarian Alahan Panjang terdapat 10 (Sepuluh) jorong yaitu :
1. Jorong Alahan Panjang
2. Jorong Batu Putieh
3. Jorong Batang hari
4. Jorong Galagah
5. Jorong Padang laweh
6. Jorong Taratak Tangah
7. Jorong Taratak Galundi
8. Jorong Taluak Dalam
9. Jorong Pangalian Kayu
10. Jorong Usak

Nagari Alahan Panjang, merupakan wilayah yang subur dan berhawa


sejuk dengan tingkat kesejahteraan yang baik. Wilayah yang mudah dicpai
dengan berbagai alat transportasi umum dari ibukota propinsi maupun dari
ibukota kabupaten, dan merupakan pensuplai sayur-mayur terbsesar
sekabupaten solok.
Jorong usak merupakan salah satu jorong yang terdapat di nagari
alahan panjang. Tanah dan wilayah dari jorong usak ini sangatla berhawa
sejuk dan sangat cocok untuk digunakan bercocok tanam. Salah satu pangan
yang dihasilkan dengan jumlah yang cukup banyak yaitu labu kuning.
Masyarakat di jorong usak rata-rata menanam labu kuning ini di tanah yang
mereka miliki. Labu kuning ini sudah sangat terkenal di kabupaten soolok,
akan tetapi masyarakat dari jorong usak masih minim pengetahuan
mengenai pengolahan labu kuning ini untuk dijadikan produk hasil
pertanian. Kebanyakan dari masyarakat di jorong usak ini langsung menjual
atau mengkomsumsi labu kuning ini tanpa diolah lebih lanjut.

2. Latar Belakang Diversifikasi Labu

Desa usak, nagari Alahan panjang, kecamatan lembah gumanti,


kabupaten solok sebagian masyarakatnya bermata pencaharian utamanya adalah
bidang pertanian. Salah satu tanaman holtikultural yang dibudidayakan
masyarakat desa usak adalah labu kuning. Labu kuning merupakan salah satu
bahan pangan lokal yangmemiliki nilai gizi tinggi dan baik bagi tubuh manusia
yakni banyak mengandung beta karoten, vitamin A, serat, vitamin C, vitamin K,
dan Niacin atau vitamin B3. Serta mengandung mineral seperti kalium, zat besi,
fosfor, magnesium, dan kalium (Sudarman, 2018). Buah labu kuning dijual dan
dikonsumsi oleh masyarakat sendiri..Apabila hasil panen melimpah maka harga
labu kuning menjadi rendah, akibatnya banyak labu kuning yang dibiarkan atau
dibuang begitu saja dan hanya menjadi pakan ternak. Banyak anggota
masyarakat yang tidak tahu bila labu kuning banyak mengandung nutrisi dan
dapat diolah menjadi olahan pangan lainnya yang dapat meningkatkan harga jual.
Kandungan nutrisi yang terdapat pada labu kuning menjadikan buah labu kuning
baik dikonsumsi. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai manfaat dan
diversifikasi produk dari labu kuning menjadikan masyarakat desa usak
membiarkan atau membuang buah labu kuning dan tidak diolah.Labu kuning
apabila diolah bentuk pangan lain yang mempunyai nilai tambah, seperti selai
labu kuning, cookies labu kuning, roti tawar labu kuning, stick labu kuning, mie
labu kuning, bolu kukus labu kuning dan masih banyak lagi makanan olahan
dengan memanfaatkan labu kuning.
BAB II

METODA

1. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan yaitu :
- Blender
- Kompor
- Panic
- Pisau
- Spatula
- Sendok
- Gelas jar
- Wadah

Bahan yang digunakan yaitu :

- 600 gr labu kuning


- 2 sachet santan kara ukuran kecil
- 200 gr gula pasir
- 50 gr gula aren
- 200 ml air
- 1 lembar daun pandan

2. Prosedur Pembuatan
a. Kulit labu kuning dikupas kemudian bijinya dibuang dan labu kuning dicuci
bersih lalu ditiriiskan.
b. Labu kuning dikukus hingga masak, sisihkan.
c. Labu kuning yang sudah dimasak diblender hingga halus. Kemudian labu
kuning yang sudah di blender di masak diatas api kecil bersama dengan gula
pasir, gula aren, santan, air, dan daun pandan. Masak sambil terus diaduk
hingga menjadi adonan yang kental dengan api kecil agar tidak terlalu
meletup-letup. Setelah adonan mengental, angkat.
d. Setelah itu adonan disaring menggunakan saringan yang halus agar menjadi
selai yang halus dan lembut.
e. Biarkan agak dingin dan simpan dalam lemari es agar tidak basi karena selai
ini tidak menggunakan bahan pengawet.
BAB III

HASIL PRAKTIKUM

1. Foto produk dan kemasan

Gambar 1. Produk Selai Labu beserta kemasan

Gambar 2. Produk Selai Labu


Gambar 3. Foto bersama warga dan produk yang dihasilkan
BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan pembuatan selai labu kuning kesimpulan yang didapat yaitu selai
labu yang didapatkan sebanyak 1,5 jar. Selai labu ini memiliki rasa yang enak, manis
dan cocok untuk dimakan dengan roti tawar. Selai labu ini memiliki tekstur yang lembut
dan kental seperti selai pada umumnya. Setelah penyimpanan selama 1 minggu di lemari
es, selai ini masih dapat dikonsumsi dan memiliki rasa yang enak dan manis.
DAFTAR PUSTAKA

Cahyadi, rusli dkk. 2004. Pengelolaan DAS Batang Hari Ulu. Pusat Penelitian
Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Sudarman, M. 2018. Pemanfaatan Labu Kuning (Cucurbita moschata Duch) Sebagai


Bahan Dasar Pembuatan Cookies. Universitas Negeri Makassar. Makassar.

Anda mungkin juga menyukai