Anda di halaman 1dari 2

Biaya Produk

Biaya produk adalah pembebanan biaya yang memenuhi tujuan manajerial yang telah ditetapkan.
Dengan demikian biaya produk bergantung pada tujuan manajerial yang hendak dicapai. Artinya
biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda. Misalnya metode pembebanan biaya alokasi untuk
tujuan pelaporan keuangan, sedang metode penelusuran langsung dan penelusuran pendorong/
penggerak ditujukan untuk menyediakan pembebanan biaya produk individu yang akurat yang
diperlukan untuk perencanaan manajerial dan pengambilan keputusan. Yang perlu diingat adalah
bahwa penggunaan perhitungan harga pokok yang lebih banyak dari yang diperlukan akan dapat
menimbulkan kebingungan terutama bagi manajer non-keuangan dan dapat mengurangi kredibilitas
sistem informasi manajemen biaya.

BIAYA PRODUKSI DAN BIAYA NON PRODUKSI


Salah satu tujuan utama sistem manajemen biaya adalah perhitungan harga pokok produk untuk
kepentingan pelaporan keuangan eksternal. Oleh karenanya, kesepakatan eksternal mengharuskan
biaya diklasifikasikan berdasarkan funsionalnya yakni biaya produksi dan biaya non produksi. Biaya
produksi adalah biaya yang berhubungan dengan produksi barang atau penyediaan jasa. Biaya non
produksi adalah biaya yang berhubungan dengan fungsi penjualan dan administrasi. Untuk produksi
barang berwujud, biaya produksi dan biaya non produksi sering mengacu pada istilah biaya
manufaktur dan biaya non manufaktur.

Biaya Produksi
Biaya produksi selanjutnya diklasifikasikan menjadi tiga elemen yakni biaya bahan baku langsung,
biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Tiga elemen biaya tersebut lah yang dapat
dibebankan pada produk untuk kepentingan laporan keuangan eksternal.

Biaya Bahan Baku Langsung


Biaya Bahan Baku Langsung adalah biaya bahan baku yang dapat ditelusuri pada barang dan jasa
yang dihasilkan. Biaya dari bahan-bahan kategori ini dapat secara langsung dikenakan pada produk
karena pengamatan secara fisik dapat digunakan untuk mengukur jumlah yang dikonsumsi oleh tiap
produk.. Contoh Bahan baku langsung antara lain. Tepung terigu pada roti, pisang pada pisang
goreng. Kain kafan untuk jasa penguburan, kawat untuk koreksi gigi, dll.

Biaya Tenaga Kerja Langsung


Biaya  tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada barang atau
penyediaan jasa yang dihasilkan. Pengamatan fisik dapat digunakan untuk mengukur jumlah tenaga
kerja yang digunakan untuk memproduksi barang berwujud atau penyediaan jasa.. Contoh dari
tenaga kerja langsung ini misalnya, juru masak pada rumah makan, juru parkir pada pelayanan parkir,
teller pada bank, sopir pada transjogja dll.

 
Biaya Overhead
Biaya Overhead adalah semua biaya produksi selain bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung. Banyak masukan yang diperlukan untuk memproduksi barang atau penyediaan jasa selain
bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Perlu diingat dari komponen biaya tenaga kerja
langsung, hanya biaya lembur yang dikategorikan dalam biaya overhead.

Biaya Non Produksi


Biaya Penjualan dan Administrasi
Biaya Penjualan adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan dan mendistribusikan barang
atau ajasa. Biaya tersebut sering mengacu pada biaya mendapatkan pesanan/ pelanggan dan
memenuhi pesanan/ pelanggan. Misalnya gaji tenaga penjual, iklan, pergudangan, pelayanan,
pengiriman dll. Biaya Administrasi adalah semua biaya yang berhubungan dengan administrasi umum
organisasi yang tidak dapat diestimasi secara tepat baik untuk pemasaran ataupun produksi.  Contoh
biaya administrasi adalah gaji manajemen puncak, biaya administrasi, pencetakan laporan tahunan,
akuntansi umum, penelitian dan pengembangan dll. Biaya Penjualan/ pemasaran dan Administrasi
adalah biaya yang tidak dapat disimpan atau disebut biaya periode. Biaya periode yang tidak dapat
disimpan dibebankan pada periode dimana biaya tersebut terjadi. Oleh karena itu tidak satupun dari
biaya ini tampak sebagai persediaan yang dilaporkan pada nareca.

BIAYA UTAMA DAN KONVERSI


Biaya utama adalah penjumlahan biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
Sedang biaya konversi adalah penjumlahan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Untuk
perusahaan manufaktur biaya konversi diartikan sebagai biaya mengubah bahan baku menjadi
produk akhir. (Hendra Poerwanto G)

ANALISA BIAYA PRODUKSI


Sebagai seorang Enterpleneur haruslah tau cara menghitung biaya produksi untuk mengetahui laba/
rugi suatu perusahaan (usaha yang dilakukan), roda produksi perusahaan setiap harinya
memproduksi barang dan jasa yang dinikmati konsumen. Semua perusahaan mulai dari perusahaan
raksasa multinasional hingga kepedagang kaki lima mengeluarkan biaya agar bisa menyediakan
barang dan jasa yang dapat dimanfaatkan konsumen. Biaya peluang (opportunity cost) adalah
pengorbanan yang dilakukan seseorang karena mengambil sebuah pilihan.

Biaya tetap (FC)


Biaya yang jumlahnya tidak berubah ketika kuantitas output berubah. Biaya ini akan tetap ada
walaupun perusahaan tidak melakukan produksi. Yang termasuk biaya ini Sewa ruangan took, gaji
pegawai, dan penyusutan mesin-mesin.

Biaya Variable (VC)


Merupakan biaya yang jumlahnya berubah ketika jumlah barang yang diproduksi berubah. Yang
tergolong biaya variable adalah biaya pembelian bahan mentah atau bahan dasar yang digunakan
untuk prosuksi.

Biaya Total (TC)


Merupakan seluruh biaya atau pengeluaran yang dibayar perusahaan untuk membeli berbagai input
(barang atau jasa) untuk keperluan produksi.

RUMUS :
BIAYA TOTAL = BIAYA TETAP + BIAYA VARIABLE
TC  = FC + VC
NB :

Biaya tetap : Berapapun jumlah barang yang diproduksi, jumlah biaya tetap sama.

Biaya Variable : Jumlah biaya berubah-ubah besarnya tergantung pada kualitas produksi.

Anda mungkin juga menyukai