Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

IDENTIFIKASI VIRUS CORONA

OLEH

NAMA : MAS’UD KOJA

NPM : 121051320119074

KELAS : FIKES 3

SMESTER :2 (DUA)

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

TAHUN AKADEMIK 2020-2021


KATA PEGANTAR
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Assalamu’alaikum warahmathullahi wabarakathu. Dengan


menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Yang mana, telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita
semua, sehingga kita semua masih dapat dipertemukan dalam
keadaan yang sehat dan terhindar dari segala penyakit/ wabah saat ini.
Tak lupa pula salawat dan salam kita sampaikan kepada Allah demi
menyelamatkan pemimpin kita semua Muhammad Saw. Beserta
keluarga, para sahabatnya, dan sekalian manusia yang mengikuti
ajaranNya.
Pertama-tama saya sampaikan terima kasih kepada guru/dosenku
pribadi Ibu Yusnita S.km, M.kes, yang telah menemani kami pada saat
belajar dan para pembaca sekalian.
Makalah ini dibuat dengan maksud sebagai tugas kuliah untuk
kami selaku mahasiswa universitas muammadiyah maluku utara. Agar
kami dapat belajar bersama-sama dengan apa yang kami ada di dalam
makalah ini.
Mungkin demikian sekadar pengantar dari kami. Selanjutnya kami
akan menutup pengantar ini dengan mengucapkan alhamdulillai
rabbil’alamin. Wassalamu’alaikum Warahmathullahi Wabarakathu.

Penulis:

Mas’ud koja
DAFTAR ISI

KATA PEGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5
A. Epidemiologi (Penyebaran).................................................................5
B. Penanganan Di Berbagai negara.......................................................19
C. Pembahasan covid-19.......................................................................21
BAB III PENUTUP..............................................................................................31
A. Kesimpulan.........................................................................................31
B. Saran...................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................32
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Virus ini diketahui pertama kali muncul di pasar hewan dan
makanan laut di Kota Wuhan. Dilaporkan kemudian bahwa banyak
pasien yang menderita virus ini dan ternyata terkait dengan pasar
hewan dan makanan laut tersebut. Orang pertama yang jatuh sakit
akibat virus ini juga diketahui merupakan para pedagang di pasar itu.
Kemudian virus itu menyebar ke negara-negara lain melalui
manusia yang berasal dari negara itu sendiri yang ingin pulang
kenegaranya karena merasa sudah tidak sehat.
Wanita yang terkena virus tadi dijaga oleh suaminya didala
rumah mereka. Namun, karena gejala penyakit itu sudah semakin
parah sehingga wanita itu dibawah ke rumah sakit.

B. Rumusan Masalah
Dari rumusan masalah diatas dapat saya tarik kesimpulan
sebagai berikut ini :
1. Apakah yang dimaksud dengan firus corona itu.?
2. Dari manakah asal virus corona itu.?
3. Apakah penyebab darivirus korona itu.?
BAB II

PEMBAHASAN
A. Epidemiologi (Penyebaran)
1. Asal mula
Asal Mula dan Penyebaran Virus Corona dari Wuhan ke
Seluruh Dunia. Satu hal yang paling mengkhawatirkan adalah virus
ini terus mencari mangsa, sementara obatnya hingga saat ini belum
ditemukan. Virus corona jenis baru mulai menjadi perhatian
masyarakat dunia setelah pada 20 Januari 2020, otoritas kesehatan
di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, mengatakan tiga orang
tewas di Wuhan setelah menderita pneumonia yang disebabkan
virus tersebut.
Dilansir dari Asian Nikkei Review, berita tersebut langsung
meresahkan warga Tiongkok yang akan melakukan perjalanan
pulang kampung untuk merayakan Tahun Baru Imlek pada 25
Januari 2020.
Virus ini terasa semakin menakutkan bagi warga karena
berkaitan dengan Sindrom Pernapasan Akut Berat (SARS) yang
pernah menewaskan hampir 650 orang di Tiongkok dan Hong Kong
pada 2002 dan 2003.
Virus ini diketahui pertama kali muncul di pasar hewan dan
makanan laut di Kota Wuhan. Dilaporkan kemudian bahwa banyak
pasien yang menderita virus ini dan ternyata terkait dengan pasar
hewan dan makanan laut tersebut. Orang pertama yang jatuh sakit
akibat virus ini juga diketahui merupakan para pedagang di pasar
itu.
Dikutip dari BBC, koresponden kesehatan dan sains BBC,
Michelle Roberts and James Gallager mengatakan, di pasar grosir
hewan dan makanan laut tersebut dijual hewan liar seperti ular,
kelelawar, dan ayam. Mereka menduga virus corona baru ini
hampir dapat dipastikan berasal dari ular. Diduga pula virus ini
menyebar dari hewan ke manusia, dan kemudian dari manusia ke
manusia.
2. Internasional, regional, lokal (pnyebaran)
a. Internasional
akhirnya pada 30 Januari 2020, Organisasi Kesehatan
Dunia, WHO, menyatakan darurat global terhadap virus corona.
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan situasi
darurat bukan karena penyebaran virusnya di Tiongkok,
melainkan karena sudah menyebar luas ke banyak negara.
Menurut data yang dikumpulkan oleh John Hopkins
University, hingga Senin (23/3/2020), total jumlah kasus Covid-
19 di seluruh dunia telah mencapai 331.273 kasus, dengan
14.450 kematian, dan 97.847 pasien dinyatakan sembuh. Jumlah
kasus terbanyak masih tercatat di China, yaitu 81.397 kasus,
disusul Italia dengan 59.138 kasus, dan AS sebanyak 33.073
kasus.
Menurut data yang dikumpulkan oleh John Hopkins
University, hingga Senin (23/3/2020), total jumlah kasus Covid-
19 di seluruh dunia telah mencapai 331.273 kasus, dengan
14.450 kematian, dan 97.847 pasien dinyatakan sembuh. angka
kematian yang terjadi di China, yaitu sebanyak 3.265, dan dari
sisi kesembuhan, jumlah terbanyak ada di China, yaitu 72.362
pasien. Dari sisi angka kematian, jumlah terbesar ada di Italia,
yaitu sebanyak 5.476 kasus.
Di indonesia Kematian pertama akibat COVID-19 terjadi
pada 11 Maret 2020. Walaupun demikian, seorang karyawan
Telkom meninggal dunia pada 3 Maret dan baru dinyatakan
positif COVID-19 pada 15 Maret, sekaligus menulari istri dan
anaknya.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros
Adhanom mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo pada 10
Maret 2020, meminta agar negara-negara berpopulasi besar,
seperti Indonesia, lebih fokus meningkatkan kapasitas
laboratorium untuk mendeteksi kasus koronavirus. Deteksi dini
menjadi faktor penting dalam mengatasi penyebaran koronavirus
sehingga otoritas dapat mengidentifikasi kluster-kluster secara
lebih cepat. Beberapa saran disampaikan kepada WHO, yakni
meningkatkan mekanisme respons darurat, termasuk meminta
Indonesia segera mendeklarasikan situasi darurat nasional,
mendidik masyarakat dan berkomunikasi secara aktif dengan
menerapkan komunikasi risiko yang tepat, serta lebih
meningkatkan komunitas, lebih intensif melakukan pelacakan
terhadap kasus-kasus positif COVID-19, melakukan
desentralisasi laboratorium agar tim tanggap penanggulangan
bisa dipetakan klaster dan penyebaran, serta dapat membagi
data detail tentang pendekatan yang dilakukan Indonesia dan
langkah pemerintah dalam melakukan pengawasan dan
pemeriksaan, termasuk data identifikasi kontak para pasien dan
rangkuman data penelusuran kontak pasien COVID-19.
1) Bank Pembangunan Asia
Pada 21 Maret 2020, Bank Pembangunan Asia melalui
Asia-Pacific Disaster Response Fund, memberikan hibah
sebesar US$ 3 juta kepada pemerintah Indonesia untuk
membasmi koronavirus, yang bisa digunakan segera mungkin
dananya untuk pembelian peralatan medis, seperti ventilator
dan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis seperti
sarung tangan, apron, dan masker. Dana hibah tersebut
merupakan bagian dari paket awal yang disiapkan Bank
Pembangunan Asia senilai US$ 6,5 miliar pada 18 Maret
2020, untuk membantu negara-negara berkembang
mengatasi pandemi koronavirus.
2) Pemerintah pusat
Indonesia melarang semua penerbangan dari dan ke
Daratan Tiongkok sejak 5 Februari. Pemerintah juga berhenti
memberikan visa dan visa kedatangan bagi warga negara
Tiongkok. Orang-orang yang tinggal atau telah tinggal di
Daratan Tiongkok selama 14 hari terakhir dilarang memasuki
atau transit di Indonesia. Penduduk Indonesia tidak dianjurkan
bepergian ke Tiongkok.
Pada 6 Maret, pemerintah menerbitkan lima protokol
utama yang berkaitan dengan COVID-19, yaitu protokol
kesehatan, protokol komunikasi, protokol pengawasan
perbatasan, protokol area institusi pendidikan, serta protokol
area publik dan transportasi.
Mulai 8 Maret, pembatasan perjalanan diperluas hingga
Korea Selatan, Italia, dan Iran; pendatang dari ketiga negara
tersebut harus memiliki sertifikat kesehatan yang valid.
Meskipun wisatawan dari Korea Selatan dibatasi, Indonesia
masih mengizinkan penerbangan dari negara tersebut.
Alat pemindai suhu tubuh disiapkan di setidaknya 135
gerbang di bandara dan pelabuhan, serta lebih dari 100 rumah
sakit disiapkan dengan ruang isolasi. Mulai tanggal 4 Maret,
MRT Jakarta juga memindai suhu penumpang yang
memasuki stasiun dan tidak memberikan akses pada orang-
orang yang memiliki demam tinggi. Setelah korban pertama
meninggal, pemerintah Indonesia mengakui bahwa mereka
mengalami kesulitan dalam mendeteksi kasus impor di
bandara, melakukan penelusuran kontak, dan juga riwayat
lokasi untuk setiap kasus.
Pemerintah Indonesia berencana untuk mengubah situs di
Pulau Galang, yang sebelumnya digunakan sebagai kamp
pengungsi bagi para pencari suaka Vietnam menjadi fasilitas
medis dengan 1.000 tempat tidur yang dikhususkan untuk
menangani pandemi koronavirus dan penyakit menular
lainnya.
3) Daftar 132 rumah sakit rujukan yang ditunjuk oleh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Pada 13 Maret, Pemerintah Indonesia menunjuk 132
rumah sakit rujukan COVID-19 di seluruh Indonesia. Pada hari
yang sama, Presiden Jokowi menetapkan Keputusan
Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas
Percepatan Penanganan COVID-19 dengan Kepala Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai ketua
gugus tersebut.
Pada 14 Maret, Pemerintah Indonesia menyatakan
pandemi koronavirus sebagai bencana nasional.
Pada 15 Maret, Joko Widodo meminta semua orang
Indonesia untuk mempraktikkan menjaga jarak sosial demi
memperlambat penyebaran COVID-19 di Indonesia.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia
juga menginstruksikan pegawainya yang berusia 50 tahun ke
atas untuk bekerja di rumah.
Pada 16 Maret, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo memperbolehkan
aparatur sipil negara (ASN) untuk bekerja dari rumah sesuai
dengan kebutuhan.
Dalam sidang kabinet terbatas pada 19 Maret 2020,
Presiden Joko Widodo memutuskan pemerintah akan
mengimpor alat uji cepat koronavirus. Dari satu juta
kebutuhan, sebanyak 500 ribu alat uji cepat melalui darah
telah diimpor oleh BUMN PT RNI dari Tiongkok dan telah
masuk di Indonesia secara bertahap sejak Kamis, 20 Maret.
Alat uji cepat melalui spesimen lendir juga dipesan pemerintah
dari Swiss yang akan tiba pada akhir Maret 2020.
Pada 20 Maret 2020, pemerintah memesan 2 juta obat
Avigan, setelah sebelumnya sebanyak 5 ribu sudah telah
dipesan terlebih dahulu. Selain Avigan, pemerintah juga
memesan Klorokuin sebanyak 3 juta.
BUMN farmasi, yakni PT RNI, bakal memproduksi 4,7 juta
masker yang bakal tersedia akhir Maret 2020. Sementara itu,
fasilitas rumah sakit bersifat sementara (temporary hospital)
juga dipersiapkan. Hotel Patra Comfort berkapasitas 52
tempat tidur juga telah diubah menjadi rumah sakit, Rumah
Sakit Pertamina Jaya mempersiapkan bangunan lama
sebagai tempat perawatan pasien berkapasitas 65 tempat
tidur, dan Wisma Atlet pada 23 Maret 2020 sudah harus siap
dipergunakan sebagai rumah sakit dengan kapasitas 1.000-
2.000 pasien. Wisma Atlet dipersiapkan tepat waktu menjadi
Rumah Sakit Darurat Corona Wisma Atlet, dan pada 26 Maret
2020 dilaporkan sedang merawat 208 pasien dengan daya
tampung sekitar 3.000 pasien.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menerbitkan
daftar sementara produk pembersih rumah tangga yang dapat
digunakan sebagai disinfektan untuk melawan koronavirus.
Cara pengenceran untuk produk-produk tersebut juga
dijelaskan oleh LIPI.

b. Regional
Jakarta - Jumlah orang Indonesia yang terpapar virus corona
Covid-19 semakin meningkat. Data per hari Minggu, 29 Maret
2020, jumlah orang positif virus corona sudah 1.285 orang
dengan angka kematian 114 orang dan sembuh 64 orang.
Bahkan kasus virus corona sudah masuk di 30 provinsi di
Indonesia.
Beberapa wisatawan yang pernah mengunjungi atau transit
di Bali kemudian dinyatakan positif mengidap SARS-CoV-2 tak
lama setelah mereka kembali ke Tiongkok, Jepang, Selandia
Baru, dan Singapura.
Sebanyak 50-70 orang ditempatkan di bawah pengawasan
setelah melakukan kontak dengan dua pasien COVID-19
pertama yang dikonfirmasi. Jumlah ini termasuk mereka yang
pernah mengunjungi Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok, rumah
sakit yang sebelumnya merawat dua pasien sebelum
dipindahkan ke Jakarta Utara.
Seorang lelaki berusia 37 tahun yang meninggal di sebuah
rumah sakit di Semarang yang dicurigai menderita COVID-19
dilaporkan negatif, dan sebaliknya menderita flu babi, yang
mungkin didapatnya dari perjalanan ke Spanyol baru-baru ini.
Pada 13 Maret, seorang wanita dirawat sebagai suspek
COVID-19 meninggal di rumah sakit Padang. Ia diduga
menderita COVID-19 setelah kembali dari umrah.
2 Februari Pemerintah Indonesia mengevakuasi 243 warga
negara Indonesia dari Wuhan, Tiongkok. Mereka kemudian
ditempatkan di Kepulauan Natuna untuk dikarantina. Semua
warga negara Indonesia tersebut dinyatakan negatif terjangkit
virus.
7 Februari Marc Lipsitch dari Universitas Harvard
mengatakan bahwa COVID-19 mungkin saja telah tersebar di
Indonesia namun tak terdeteksi. Argumentasinya didasarkan
pada penelitian jumlah rata-rata penumpang pesawat dari
Wuhan ke seluruh dunia.
11 Februari Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto
membantah pernyataan Marc Lipsitch, mengatakan bahwa
Indonesia telah menjalankan prosedur yang sesuai dengan
anjuran WHO. Terawan menyebut pernyataan Marc Lipsitch
"menghina".
24 Februari Sembilan orang Indonesia yang berada di kapal
Diamond Princess dinyatakan positif terkena virus dan
dipindahkan ke fasilitas perawatan di Jepang. Pemerintah
Indonesia memulangkan dan kemudian mengarantina 68 awak
yang tersisa, ditambah 188 orang dari kapal World Dream, ke
Pulau Sebaru Kecil yang tidak berpenghuni di Kepulauan Seribu
di lepas pantai Jakarta.
2 Maret Presiden Joko Widodo membenarkan dua kasus
pertama COVID-19 di Indonesia dalam sebuah pernyataan yang
disiarkan televisi. Menurut Menteri Kesehatan Terawan Agus
Putranto, para pasien tertular virus dari warga negara Jepang
yang kemudian dinyatakan positif di Malaysia. Kedua pasien
yang tinggal di Depok kemudian dirawat di Rumah Sakit Penyakit
Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
6 Maret Pemerintah mengumumkan tambahan dua kasus
positif, sehingga totalnya adalah empat kasus.
7 Maret Salah satu kru yang dievakuasi dari kapal Diamond
Princess dan ditempatkan di Pulau Sebaru diduga terjangkit
koronavirus. Ia kemudian dipindahkan ke unit isolasi di RSUP
Persahabatan, Jakarta Timur.
8 Maret Seorang wanita berusia 50 tahun dari Jakarta dites
positif COVID-19 di Melbourne, Australia. Ia terbang dari Jakarta
ke Perth pada 27 Februari dan mulai menunjukkan gejala dua
hari setelahnya. Pada 4 Maret, ia berkonsultasi kepada dokter
umum di Melbourne pada 2 Maret. Wanita ini diduga tertular di
Indonesia.
Pemerintah mengumumkan dua kasus yang dikonfirmasi
sehingga totalnya adalah enam kasus, yaitu Satu pasien
terinfeksi dari kontak erat dengan kasus 1, pasien lainnya adalah
anggota kru Diamond Princess.
9 Maret Pemerintah mengonfirmasi 13 kasus baru sehingga
keseluruhan kasus berjumlah 19. Dua orang di antaranya adalah
warga negara asing (WNA). Pemerintah Indonesia memutuskan
untuk tidak mengungkapkan lokasi deteksi pasien dan rumah
sakit tempat mereka dirawat.
10 Maret Dua pasien yang sebelumnya dikonfirmasi positif
(kasus 6 dan kasus 14) telah dinyatakan negatif terhadap virus.
Keduanya akan keluar dari rumah sakit jika pengujian
selanjutnya masih menunjukkan bahwa mereka negatif terhadap
virus.
Pemerintah mengonfirmasi delapan kasus baru infeksi
COVID-19, dua di antaranya adalah WNA. Total kasus yaitu 27.
11 Maret Pemerintah mengonfirmasi tujuh kasus baru infeksi
COVID-19, semuanya merupakan kasus impor. Total kasus yaitu
34.
Kasus 25 meninggal karena komplikasi. Korban adalah
warga negara Britania Raya dan meninggal di RSUP Sanglah,
Denpasar. Seorang suspek COVID-19 meninggal di RSUD
Moewardi, Surakarta. Uji laboratorium menunjukkan hasil positif
pada 13 Maret, ia pun dinyatakan sebagai kasus 50.
Empat pasien dinyatakan negatif COVID-19: Dua pasien
(kasus 6 dan kasus 14) yang dirawat di RSUP Persahabatan,
serta dua pasien (kasus 3 dan kasus 10) yang dirawat di RSPI
Sulianti Saroso. 12 Maret Kasus 36 meninggal dunia di RSPI
Sulianti Saroso.
13 Maret Pemerintah mengonfirmasi 35 kasus baru infeksi
COVID-19, belum ada rincian dari kasus terbaru tersebut. Total
kasus yaitu 69.
Kasus pertama dinyatakan negatif COVID-19. Kasus 35
yang berasal dari Banten meninggal dunia. Total korban
meninggal yaitu empat orang. Untuk pertama kalinya, seorang
tenaga medis meninggal dunia akibat COVID-19. Nomor kasus
pasien tersebut tidak diungkapkan
14 Maret Pemerintah Indonesia mengonfirmasi 27 kasus
baru COVID-19, sehingga total kasusnya adalah 96. Lokasi
kasus terkonfirmasi yaitu Provinsi DKI Jakarta, Tangerang di
Banten, Bandung di Jawa Barat, Surakarta di Jawa Tengah,
Yogyakarta di DIY, Pontianak di Kalimantan Barat, Manado di
Sulawesi Utara, dan Bali. Tiga penderita dinyatakan sembuh,
sehingga totalnya adalah delapan orang. Satu penderita
meninggal dunia, sehingga totalnya adalah lima orang.
Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya
Sumadi dinyatakan positif mengidap COVID-19 sebagai kasus
ke-76. Beberapa hari sebelumnya, pada 10 Maret 2020, ia
didiagnosis menderita demam tifoid setelah bepergian ke
Wakatobi, Tana Toraja, Luwuk, Makassar, Parepare, Kertajati,
dan Indramayu. Catatan perjalanannya termasuk ke Bandara
Internasional Kertajati Jawa Barat pada tanggal 1 Maret yang
digunakan sebagai pusat evakuasi bagi awak kapal Diamond
Princess yang dipulangkan. Salah satu awak kapal tersebut
dinyatakan positif COVID-19 pada 8 Maret 2020.
15 Maret Pemerintah Indonesia mengumumkan tambahan
21 kasus COVID-19, sehingga total kasusnya adalah 117;
sebanyak 19 kasus berada di Jakarta dan 2 orang di Jawa
Tengah. 238 WNI yang dikarantina di Natuna dipulangkan ke
kampung halamannya masing-masing.
16 Maret Indonesia mengonfirmasi 17 kasus baru sehingga
total kasusnya adalah 134; sebanyak 14 kasus berada di Jakarta
dan tiga kasus lainnya masing-masing di Banten, Jawa Barat,
dan Jawa Tengah.
17 Maret Pemerintah mengumumkan tambahan 38 kasus
positif, sehingga totalnya adalah 172. Sebanyak 12 kasus
dikonfirmasi pada tanggal 15 Maret; Badan Litbang Kesehatan
kemudian mengonfirmasi 20 kasus dan Universitas Airlangga
sebanyak 6 kasus, sehingga total 38 kasus tambahan
diumumkan secara resmi pada 17 Maret.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
menyatakan perpanjangan status darurat bencana COVID-19
selama 91 hari hingga 29 Mei 2020.
18 Maret Pemerintah mengumumkan 55 tambahan kasus
sehingga totalnya adalah 227 kasus. Sebanyak 19 pasien
meninggal dan 11 pasien dinyatakan sembuh.
19 Maret Pemerintah mengumumkan 82 tambahan kasus
sehingga totalnya adalah 309 kasus. Sebanyak 25 pasien
meninggal dan 15 pasien dinyatakan sembuh. Pertemuan Itjima
Dunia 2020 di Gowa, Sulawesi Selatan yang dihadiri peserta dari
berbagai negara resmi dibubarkan. Kepolisian tidak memberikan
izin acara ini terkait merebaknya Virus COVID-19. Acara serupa
di Malaysia sebelumnya telah mengabakibatkan ratusan orang
positif koronavirus.
20 Maret Walikota Bogor, Bima Arya positif terpapar COVID-
19 setelah perjalanan dinas ke negara Azerbaijan dan Turki
selama 8 hari. Pernyataan tersebut dikemukakan setelah
menerima hasil positif COVID-19 dari serangkaian tes di Rumah
Sakit Senior Bogor. Wakil wali kota Bogor, Dedie A. Rachim
ditunjuk untuk menggantikan posisinya dalam pemerintahan
daerah Kota Bogor.
Pemerintah mengumumkan 60 tambahan kasus sehingga
totalnya adalah 369 kasus. Sebanyak 32 pasien meninggal dan
17 pasien dinyatakan sembuh.
Presiden Jokowi mengumumkan telah memesan 2 juta obat
avigan (favipravir) dan 3 juta klorokuin yang akan diresepkan
oleh dokter pada pasien positif COVID-19. Meski Presiden
Jokowi mengakui belum ada antivirus yang bisa menyembuhkan
COVID-19, obat ini diklaim sudah berhasil menyembuhkan
pasien positif koronavirus di sejumlah negara.
21 Maret Pemerintah mengumumkan akan menjadikan
Wisma Atlet Kemayoran sebagai rumah sakit darurat COVID-19.
22 Maret Pemerintah mengumumkan pasien positif COVID-
19 bertambah 64 sehingga menjadi 514 orang. Sementara
jumlah pasien sembuh bertambah 9 menjadi 29 orang
sedangkan total pasien meninggal bertambah 10 orang. Total
pasien meninggal menjadi 48 orang.
23 Maret Presiden Jokowi mengumumkan akan memberi
insentif bulanan kepada petugas medis yang menangani pasien
COVID-19. Adapun besarannya adalah Rp15 juta untuk dokter
spesialis, Rp10 juta untuk dokter umum dan dokter gigi, Rp7,5
juta untuk bidan dan perawat, serta Rp5 juta untuk tenaga medis
lainnya.
Pesawat Hercules yang mengangkut bantuan obat dan
peralatan medis dari China tiba di Lanud Halim Perdanakusuma,
Jakarta Timur.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengumumkan 6 dokter yang
menangani pasien COVID-19 meninggal dunia. Lima di
antaranya diduga karena terjangkit virus tersebut sementara satu
lainnya akibat serangan jantung. Wakil Walikota Bandung, Yana
Mulyana dinyatakan Positiv Covid-19. Beberapa hari sebelumnya
telah merasakan demam dan mengisolasi diri selama sebelas
hari.
Jumlah pasien positif COVID-19 mencapai 579 orang,
sementara pasien sembuh 30 orang dan meninggal sebanyak 49
orang.
24 Maret Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan
Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM Iwan Dwiprahasto
meninggal dunia pada pukul 00.04 WIB karena positif menderita
Covid-19 sebagai pasien Kasus 2 DIY dalam usia 58 tahun.
Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana Positif Covid-19.
Beberapa hari sebelumnya, ia pernah tiba-tiba turun dari podium
saat berpidato karena sesak napas.
Presiden Jokowi memutuskan untuk menghapus Ujian
Nasional tahun 2020 sebagai bagian dari upaya pencegahan
COVID-19. Jumlah kasus COVID-19 bertambah 106 menjadi 685
kasus. Jumlah korban sembuh tidak bertambah dari hari
sebelumnya sementara pasien meninggal bertambah 6 orang
menjadi 55 orang.
25 Maret Wakil Ketua Ombudsman RI, Lely Pelitasari dan
salah satu anggota positif COVID-19. Jumlah kasus COVID-19
bertambah 105 menjadi 790 kasus.
26 Maret Jumlah kasus COVID-19 bertambah 103 kasus
menjadi 893 kasus. Peneliti memperkirakan bahwa ada lebih
banyak kasus.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan sudah
ada 50 tenaga medis di Jakarta yang positif COVID-19, dua di
antaranya meninggal dunia.
27 Maret Jumlah kasus COVID-19 bertambah 153 kasus
menjadi 1.046 kasus.
28 Maret Jumlah kasus COVID-19 bertambah 109 kasus
menjadi 1.155 kasus.
29 Maret Jumlah kasus COVID-19 bertambah 130 kasus
menjadi 1.285 kasus.
30 Maret Jumlah kasus COVID-19 bertambah 129 kasus
menjadi 1.414 kasus.
31 Maret Jumlah kasus COVID-19 bertambah 114 kasus
menjadi 1.528 kasus.
1 April Jumlah kasus COVID-19 bertambah 149 kasus
menjadi 1.677 kasus.
2 April Jumlah kasus COVID-19 bertambah 113 kasus
menjadi 1.790 kasus.
3 April Jumlah kasus COVID-19 bertambah 196 kasus
menjadi 1.986 kasus.
4 April Jumlah kasus COVID-19 bertambah 106 kasus
menjadi 2.092 kasus. Hinga mencapai 181 kasus menjadi 2.273
kasus.
c. Lokal
Yasin mengakui, seharusnya kewaspadaan dan pencegahan
itu dapat dilakukan sebelum adanya kasus wabah virus Corona
terkonfirmasi di Maluku Utara. “Hal itu sehingga yang dilakukan
pemerintah provinsi saat ini memesan dua alat baru untuk
mendeteksi wabah virus ke setiap warga yang baru datang dari
luar Maluku Utara,” ujarnya, Sabtu malam, 14 Maret 2020.
Persiapan Minim Pemprov Maluku Utara Cegah Penularan Virus
Corona Di lokasi acara ini ditemukan banyak ibu-ibu beserta anak-
anak yang dibawa dan remaja yang hadir menyaksikan konser artis,
Sabtu malam (14/3/2020). Ketua Tim Siaga Virus Corona di RSUD
Chasan Boesoirie, dr Andoko Spp, menyatakan, hingga saat ini di
Maluku Utara belum ada laporan kasus terkonfirmasi wabah itu.
Adapun nanti dalam perkembangannya, lanjut Andoko, pihak RSUD
Chasan Boesoirie akan berkoodinasi dengan dinas kesehatan. “Tapi
untuk awalan kita saat ini siap,” ujarnya.
Andoko mengemukakan, saat ini di Maluku Utara hanya terdapat
satu rumah sakit rujukan pasien suspect Corona. Yang itu hanya
terdapat di RSUD Chasan Boesoirie, Kota Ternate.
Sementara, di provinsi itu masih ada tujuh kabupaten kota dan ibu
kota provinsi di Sofifi. Wilayah provinsi yang mekar pada tahun 1999
itu adalah pulau-pulau yang sebagian besar di 7 kabupaten kota
lainnya, masih cukup terbatas alat-alat kesehatan perangi wabah
Corona. “Kondisi ini yang perlu diperhatikan, apalagi ketersediaan alat
kesehatan kita soal langkah pencegahan penularan virus Corona ini
masih sangat terbatas. Sehingga yang perlu dilakukan pemerintah
daerah adalah mensosialisasikan ke warga hidup sehat dan untuk
sementara menjauhi tempat kerumunan yang diakses banyak orang,”
sambung Iskandar, Anggota DPRD Provinsi Maluku Utara, kepada
Liputan6.com, Minggu 15 Maret 2020.
Khofifah Indar Parawansa memerintahkan untuk meliburkan
semua sekolah di seluruh provinsi. Lembaga pendidikan
disarankan untuk membatalkan segala macam pertukaran
pelajar sampai waktu yang tidak ditentukan, namun ujian
nasional di provinsi tidak akan ditunda.
Pada 16 Maret, Walikota Malang, Sutiaji memutuskan untuk
menutup semua akses ke kota, dimulai pada 18 Maret. Pada 16
Maret, belum ada positif COVID-19 di Kota Malang dan Provinsi
Jawa Timur. Dia kemudian mengklarifikasi bahwa penguncian
hanya berlaku untuk pejabat Kota Malang, bukan masyarakat
umum.
1) Yogyakarta
Gubernur DI Yogyakarta, Hamengkubuwana X,
mengumpulkan lima kepala daerah kota dan kabupaten se-
Yogyakarta di Kantor Gubernur pada Minggu, 15 Maret 2020
untuk merundingkan permasalahan dan penanggulangan
pandemi virus korona di DIY. Dalam pertemuan ini dihasilkan
lima butir keputusan, yaitu :
a) Penutupan salah satu jalan kampung di Kecamatan
Ngaglik, Kabupaten Sleman, yang dilakukan masyarakat
secara swadaya. Informasi mutakhir mengenai
perkembangan pasien virus.
b) Orang (PDP) yang diketahui positif terinfeksi virus korona
akan dibiayai oleh pemerintah pusat, sedangkan biaya
pemeriksaan orang (ODP) yang ternyata negatif terinfeksi
virus korona akan ditanggung oleh pemerintah DI
Yogyakarta.
c) Skema karantina wilayah belum bisa dilakukan karena DIY
masih dianggap belum kejadian luar biasa virus korona.
d) Sultan mengharapkan sekolah menengah yang akan
menghadapi Ujian Nasional tetap melaksanakan ujian
tersebut, dan menganjurkan pelaksanaan pengajaran
daring.
e) Masyarakat DIY diimbau untuk mengantisipasi dan
melakukan tindakan pencegahan, seperti menjaga
kebersihan dan mencuci tangan.
f) Warga di sejumlah dusun/kampung di Yogyakarta
dilaporkan melakukan karantina wilayah secara swadaya
dengan memblokade jalan menggunakan bilah bambu dan
spanduk peringatan. Karantina wilayah ini umumnya masih
membuka satu jalan keluar-masuk khusus untuk warga
setempat yang bekerja atau hendak membeli keperluan
pokok. Selain itu, warga juga memasang alat penyemprot
disinfektan secara mandiri di jalan masuk kampung. Tamu
yang bukan warga setempat diminta untuk melaporkan diri
terlebih dahulu atau bahkan dilarang masuk. Meskipun
demikian, tindakan ini tidak mendapatkan dukungan dari
pemerintah daerah.
Camat Pakem, Suyanto, misalnya, meminta warga
dan kepala desa untuk membuka kembali jalanan kampung
yang ditutup karena menyalahi surat edaran yang
dikeluarkan Kabupaten Sleman. Wakil wali kota
Yogyakarta, Heroe Poerwadi, menuturkan bahwa pihaknya
telah memberikan pemahaman kepada Forum Komunikasi
Pimpinan Kecamatan (Forkopimka) agar menurunkan
spanduk-spanduk penutupan dan membuka kembali
jalanan di sejumlah kampung di wilayah Kota Yogyakarta.
2) Lainnya (Perkeretaapian)
Suasana ruang tunggu Stasiun Madiun saat pandemi
koronavirus 2019. Banyaknya pembatalan perjalanan kereta
api menyebabkan beberapa stasiun kereta api terlihat sepi,
diantaranya adalah PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT
Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengambil sejumlah
langkah dalam rangka pencegahan penularan koronavirus,
salah satunya dengan membatalkan beberapa perjalanan
kereta api mulai 21 Maret 2020 dan dilakukan secara
bertahap. Sejumlah pola perjalanan kereta rel listrik (KRL)
Commuter Line dipangkas dan hanya dibuka pada pukul
06.00 hingga 20.00 WIB. Mulai 21 Maret 2020, perjalanan
LRT Palembang juga dipangkas dari 74 perjalanan menjadi 54
perjalanan, kemudian 26 perjalanan mulai 1 April 2020.
Selain itu, PT KAI juga melakukan pemeriksaan suhu
tubuh pada setiap calon penumpang. Calon penumpang yang
memiliki suhu tubuh melebihi 38 °C dilarang memasuki kereta
dan bea dikembalikan penuh seratus persen. Semua fasilitas
penumpang di stasiun (termasuk kereta) dilakukan
penyemprotan disinfektan setiap saat. Pembatasan jarak fisik
(physical distancing) juga diterapkan penuh pada semua
fasilitas stasiun, seperti pembatasan jumlah orang dalam lift
menjadi maksimal empat orang, pembuatan batas aman
antrean loket, pembuatan jarak aman pada bangku peron,
serta penyediaan pembersih tangan (hand sanitizer) di sudut-
sudut ruangan.
PT KAI menganjurkan kepada calon penumpang supaya
setiap pembatalan maupun ubah jadwal dilakukan secara
daring baik melalui aplikasi Kereta Api Indonesia Access (KAI
Access) atau menggunakan kanal eksternal lain.
PT KAI Divisi Regional I Sumatra Utara dan Aceh
membatalkan empat perjalanan KA Sri Lelawangsa relasi
Medan–Binjai. PT KAI Divisi Regional II memangkas sejumlah
perjalanan KA Minangkabau Ekspres dari enam kali pulang
pergi menjadi lima kali mulai pukul 06.30 hingga 17.49 WIB.
3) Universitas
Sebagai respons terhadap COVID-19, beberapa
universitas memilih untuk membatalkan kelas dan
menggantinya dengan pembelajaran dalam jaringan (daring).
Hingga 23 Maret, setidaknya 18 universitas di seluruh
Indonesia mengonfirmasi bahwa kuliah tatap muka
konvensional akan dibatalkan dan akan digantikan oleh kelas
daring.
Wisuda dan pertemuan dibatalkan, sementara mahasiswa
dan dosen yang telah bepergian ke luar negeri dari negara-
negara dengan kasus COVID-19 yang dikonfirmasi dengan
alasan apapun harus mengisolasi diri di rumah. Banyak
universitas telah menutup kelas mereka untuk sementara,
seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada
(UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), universitas
Gunadarma, Universitas Multimedia Nusantara (UMN),
Politeknik Keuangan Negara STAN, Kalbis Institute,
Universitas Bina Nusantara (Binus), Universitas Atma Jaya,
STIKOM The London School of Public Relations (LSPR),
Universitas YARSI, Universitas Pelita Harapan (UPH),
Universitas Telkom, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
(UAJY), Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas
Tarumanegara (Untar), Insitut Pertanian Bogor (IPB),
Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS).
4) Sektor privat
Beberapa perusahaan memberlakukan mekanisme
bekerja di rumah. Perusahaan Grab Indonesia terhitung sejak
12 hingga 17 Maret 2020 menutup kantor pusatnya untuk
dibersihkan dan meminta karyawannya bekerja di rumah.
Unilever Indonesia mengumumkan kebijakan kerja-dari-rumah
untuk 1.200 karyawan kantor pusat. Kebijakan ini akan dimulai
pada 16 Maret hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Pada 16 Maret 2020, satu karyawan PT Bank CIMB Niaga
Tbk yang bekerja di Gedung Griya Niaga 1, Bintaro, positif
terkena koronavirus.
Pada 17 Maret 2020, manajemen BNI menyatakan ada
salah satu karyawannya yang bekerja di back office dan tidak
bersinggungan langsung dengan nasabah, positif Covid-19.
Atas kondisi ini, manajemen mengambil kebijakan
penyesuaian tiga sistem kerja, yakni pemisahan operasi, kerja
bergilir, dan kerja-dari-rumah. Pemisahan dan pergiliran
diberlakukan untuk fungsi terkait dengan operasional utama
dan layanan perbankan, sedangkan divisi lainnya menetapkan
kerja di rumah, terhitung mulai 17 Maret dan berlaku untuk
daerah yang berisiko tinggi. Pada hari yang sama, seorang
karyawan Bank Mandiri cabang Kyai Tapa Jakarta juga positif
Covid-19. Kantor cabang tersebut kemudian ditutup dan
dialihkan ke cabang Bank Mandiri S. Parman.
Pada 20 Maret 2020, manajemen PT Bank Permata Tbk.
mengumumkan penutupan kantor pusatnya yang berlokasi di
Gedung World Trade Center II, Sudirman, Jakarta, dan telah
menyemprot disinfektan di seluruh ruangan, setelah ada satu
karyawannya yang bekerja di back office, positif terkena
Covid-19.
Kalangan perbankan mengimbau nasabah menggunakan
aplikasi perbankan daring yang sudah ada di setiap bank
untuk bertransaksi, pembukaan rekening tabungan secara
online melalui panggilan video, dan menggunakan layanan
Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Pada 23 Maret 2020, salah seorang karyawan PT Bank
Central Asia Tbk yang bekerja di kantor pusat Menara BCA,
Grand Indonesia, dinyatakan positif terkena koronavirus. Atas
kejadian ini, manajemen BCA telah melakukan disinfektan di
seluruh lantai dan lift, sedangkan bagi para karyawan yang
bekerja di lantai sama diberlakukan kerja di rumah dan
dipantau perkembangannya secara intens. Sementara itu, dua
karyawan PT Indosat Ooredoo yang bekerja di kantor pusat
Jakarta, Jl Medan Merdeka Barat, diumumkan positif terkena
koronavirus.
Sementara itu, Bank Indonesia mengubah jam
operasional terhitung sejak 30 Maret hingga 29 Mei 2020.
Perubahan mencakup layanan operasional Sistem Bank
Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), Bank
Indonesia Scriptless Securities Payment System (BI-SSSS),
dan Bank Indonesia Electronic Trading Platform (BI-ETP) dari
semula sampai pukul 18.30 menjadi pukul 17.00 WIB.
Demikian juga dengan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia
(SKNBI) dari 9 kali menjadi 8 kali dan waktu operasionalnya
dipersingkat dari pukul 17.00 WIB menjadi 15.30 WIB, dan
layanan operasional kas BI dari semula sampai pukul 12.00
WIB menjadi pukul 11.00 WIB.
Sejumlah bank juga mulai mempersingkat jam operasional
layanan cabangnya dari pukul 08.00-15.00 WIB menjadi
09.00-15.00 WIB, seperti diterapkan oleh Bank Mandiri
terhitung 23 Maret 2020, Bank Mandiri menutup sementara
operasional 183 kantor cabang pada 23 Maret dan 287
cabang pada 24 Maret dari total 457 cabang di DKI Jakarta.
Bank BCA menutup 30% dari total cabangnya di DKI Jakarta
sejak 24 Maret hingga 2 April 2020 dan pembatasan jam
operasional dari pukul 08.15-15.00 WIB menjadi 08.15-14.00
WIB.
B. Penanganan Di Berbagai negara
1. Indonesia
Para ahli kesehatan khawatir bahwa Indonesia gagal
mengidentifikasi penularan virus. Marc Lipsitch, profesor
epidemiologi di Universitas Harvard menganalisis lalu lintas
pesawat udara dari Tiongkok dan menyimpulkan bahwa Indonesia
mungkin telah memiliki kasus yang terlewatkan. Negara-negara
barat serta media massa lokal dan internasional menyimpulkan
bahwa ketiadaan kasus di Indonesia diakibatkan oleh pengujian
yang tidak memadai dan kurangnya pelaporan, dan bukannya
keberuntungan belaka dan intervensi ilahi. Pada 22 Maret, sebuah
penelitian menyatakan bahwa jumlah infeksi resmi mungkin hanya
merefleksikan 2% dari jumlah infeksi COVID-19 sesungguhnya di
Indonesia. Sementara Pemerintah menghadapi reaksi keras
setelah berjanji untuk menganggarkan Rp 72 miliar untuk
membayar influencer media sosial untuk menarik wisatawan ke
Indonesia.
Sehingga Presiden Indonesia Joko Widodo juga dikritik oleh
Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia, dan juga oleh partai politik seperti Golkar dan Partai
Keadilan Sejahtera karena kurangnya transparansi mengenai
informasi COVID-19.
Jokowi bersikeras untuk tidak membagikan rincian riwayat
perjalanan pasien dengan hasil uji koronavirus positif untuk
mengurangi kepanikan dan kegelisahan masyarakat umum..
Meski begitu, kerahasiaan informasi ini tetap dianggap melanggar
undang-undang. Kritik mengenai transparansi data juga
disampaikan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait berapa
banyak jumlah tenaga medis yang positif COVID-19. Publik telah
meminta pemerintah untuk merilis peta resmi nasional dari lokasi
kasus COVID-19 terkonfirmasi, karena peta-peta independen
yang tidak resmi dapat memberikan data yang tidak benar.
a) Tes dan pengobatan
Telah muncul laporan-laporan pasien-pasien di
Jabodetabek yang harus menunggu lama untuk mendapatkan
tes atau pengobatan untuk kemungkinan kasus COVID-19
karena rumah sakit rujukan menghadapi tekanan yang
meningkat.
b) Kebijakan
Joko Widodo telah mendapat tekanan yang meningkat
untuk menerapkan karantina wilayah (lockdown) sebagian di
daerah terdampak virus. Para ilmuwan mengatakan bahwa
negara ini sedang berlomba dengan waktu untuk menekan
penyebaran COVID-19 sebelum Lebaran dak karantina
komunitas bisa menjadi solusi satu-satunya untuk melakukan
itu. Pada 16 Maret, Jokowi menyatakan bahwa kebijakan
karantina wilayah adalah otoritas pemerintah pusat, dan
mengingatkan pemerintah daerah untuk tidak menerapkan
karantina wilayah tanpa izin pemerintah pusat.
Pada 27 Maret, para profesor kedokteran Indonesia
meminta pemerintah untuk melakukan karantina wilayah lokal,
menyatakan bahwa kebijakan pemerintah berupa pembatasan
fisik (physical distancing) tidak “efektif”. Pemerintah sedang
merancang sebuah peraturan pemerintah (PP) untuk mengatur
prosedur dan syarat untuk menerapkan karantina regional.
C. Pembahasan covid-19
1. Covid-19
Covid-19 merupakan virus yang menginfeksikan saluran
pernapasan.
2. Reservoir
Untuk mencegah terinfeksi virus corona atau covid-19 ini
adalah salah satu dengan tidak menggunakan tempat minum
bersamaan, atau menggunakan sabunmandi danperalatan
lainnya secara bersamaan.
3. Masa inkubasi
masa inkubasi corona paling pendek berlangsung selama
dua hingga 3 hari, sedangkan paling lama bisa mencapai 10
hingga 12 hari. Namun melihat perilaku virus corona pada
penyakit lainnya, para ahli mengatakan bahwa masa inkubasi
tersebut dapat mencapai waktu 14 hari.
Ini adalah rentang waktu yang dibutuhkan oleh virus tersebut
untuk menjangkit dan menampakkan gejala-gejala awal. Dalam
masa tersebut virus corona masih bisa menular ke orang lain
sehingga cukup sulit untuk mendeteksinya.

4. Portal of entry and exit


a. Entry
Gejala-gejala seseorang terinfeksi virus corona Dinas
Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah menyatakan, virus corona
yang menular ke manusia bisa menyebabkan peradangan
saluran pernapasan. Kepala Dinkes Jawa Tengah, Yulianto
Prabowo mengungkapkan, dalam kondisi paling kritis
seseorang yang terkena virus corona suhu tubuhnya bisa
naik drastis lebih dari 38 derajat celcius.
Gejalanya nyaris mirip flu biasa. Cuma demamnya lebih
tinggi di atas 38 derajat. Kemudian penderitanya mengalami
sakit kepala, batuk-batuk kering, kadang juga sesak napas.
Tapi untuk infeksi paling berat bisa mengalami gagal napas,
kata Yulianto kepada IDN Times, Senin (27/1).
Ia menuturkan jika tak dilakukan analisa yang cermat,
petugas medis sulit membedakan antara flu dengan gejala
virus corona. Secara umum, seorang yang terinfeksi virus
corona memiliki gejala seperti demam, gangguan
pernapasan, batuk pilek, sakit tenggorokan, dan letih.
Dikutip dari kemenkes.go.id, pada 21 Januari 2020
sudah ada 218 warga Tiongkok yang tertular virus corona
dan 4 orang meninggal. Jumlah korban terus bertambah,
hingga pada 23 Januari 2020, Pemerintah Tiongkok
memutuskan untuk menutup Kota Wuhan yang menjadi
pusat munculnya virus corona. Keputusan ini diambil setelah
jumlah korban tewas mencapai 17 jiwa dan kurang lebih 600
orang terinfeksi.
Sehingga pemerintah setempat menginformasikan
semua jaringan transportasi dihentikan dan penerbangan
keluar dari Wuhan ditunda sejak pukul 10.00 pagi waktu
setempat. Virus berbahaya tersebut sudah menyebar ke
beberapa negara seperti Jepang, Korea Selatan, Thailand,
dan Amerika Serikat. (Dilansir dari Reuters).
Namun menurut ratusan WNI yang dievakuasi dari
wabah virus corona di Tiongkok, tiba di Bandara Hang
Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2). (ANTARA
FOTO/M N Kanwa). Mereka dievakuasi dari wabah virus
corona di Tiongkok, tiba di Bandara Hang Nadim, Batam,
Kepulauan Riau, Minggu (2/2). (ANTARA FOTO/M N
Kanwa).
Beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang,
dan Korea Selatan juga sudah mulai menarik warganya
dari Wuhan. Pemerintah Indonesia pun mulai memikirkan
hal yang sama. Setelah mendapat lampu hijau dari
Pemerintah Tiongkok, Pemerintah melalui Kementerian
Luar Negeri memulangkan 243 WNI dari Provinsi Hubei.
Pada 1 Februari 2020, Pemerintah Indonesia
menjemput 243 WNI dari Hubei. Dari jumlah itu, 238 orang
saja yang dievakuasi dan menjalani karantina untuk
observasi selama dua pekan di Natuna, Kepulauan Riau.
Sebanyak 238 WNI itu tiba di Bandara Internasional
Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, Minggu, 2 Februari
2020 sekitar pukul 08.30 WIB menggunakan pesawat
Batik Air dan keluar dari pesawat sekitar pukul 09.00 WIB.
Saat turun dari tangga pesawat, sejumlah petugas
berpakaian kapsul berwarna putih dan kuning
menyemprotkan cairan disinfeksi kepada setiap
penumpang. Di antara mereka terdapat anak-anak.
Mereka menggunakan jaket dan penutup kepala serta
masker. Mereka kemudian menjalani karantina di hanggar
Lanud Raden Sadjad, Natuna.
Lima cara penularan virus corona dari manusia ke
manusia lainnya Dilansir dari A Handbook of 2019-nCoV
Pneumonia Control and Prevention, terdapat lima cara
penularan virus corona dari manusia ke manusia lainnya.
1) Transmisi dari cairan: air dapat membawa virus dari
pasien ke orang lain yang berada dalam jarak sekitar satu
meter. Air yang dimaksud biasanya berupa cairan tubuh
yang keluar saat berbicara, batuk, dan bersin.
2) Transmisi dari udara: virus corona bisa menyebar dalam
jarak jauh melalui udara. Cara ini sama dengan cara virus
flu, SARS, variola, dan norovirus menular dari satu orang
ke orang lainnya.
3) Transmisi kontak: virus dapat menular melalui kontak
langsung dengan kulit atau selaput lendir (seperti mata,
lidah, luka terbuka, dan lain-lain). Transmisi juga bisa
berlangsung melalui darah yang masuk ke tubuh atau
mengenai selaput lendir.
4) Transmisi dari hewan: orang yang mengolah, menjual,
dan mendistribusikan hewan liar yang membawa virus
corona dapat tertular melalui kontak tersebut.
5) Kontak dekat dengan pasien: keluarga, orang yang tinggal
serumah, petugas medis, atau bahkan orang yang sempat
berada dekat dengan pasien rentan untuk tertular.
b. Exit
Virus bisa mati dalam rentang waktu 5-7 hari. Ratusan
WNI saat dievakuasi dari Wuhan, Tiongkok, menggunakan
pesawat Batik Air. (Twitter/@infoppkk).
Menurut riset, virus corona sensitif terhadap panas dan
dapat secara efektif dinonaktifkan oleh pelarut lipid dengan
suhu setidaknya 56℃ selama 30 menit. Selain itu bisa juga
dinonaktifkan dengan eter, alkohol 75 persen, disinfektan
yang mengandung klorin, asam peroksiasetat, dan
kloroform. Klorheksidin tidak efektif dalam menonaktifkan
virus ini.
Kepala Dinkes Jawa Tengah, Yulianto Prabowo
memastikan bahwa virus corona belum bisa diobati dengan
penanganan medis apa pun. Walau demikian, ia
mengatakan, sebenarnya virus corona yang masuk ke dalam
tubuh manusia bisa mati dalam rentang waktu 5-7 hari.
Dengan sistem imun tubuh yang cukup baik, virus corona tak
mudah menyebar ke seluruh anggota tubuh.

5. Rantai penularan
Virus corona ini dapat menular dari satu orang keorang
lain denan berbagai cara yaitu:
a) Contak tubuh dengan si penderita;
b) Memegang tangan si penderita;
c) Makan bersama dengan si penderita menggunakan satu
piring makan;
d) Menyentuh benda bersama si penderita (benda yang
disentuh si penderita);
6. Dampak
Karena COVID-19, penduduk Jakarta bergegas membeli
tisu toilet, persediaan makanan, masker, penyanitasi tangan, dll.
a) Sosioekonomi
Harga masker medis di Indonesia melonjak lebih dari
enam kali lipat, dengan harga eceran yang awalnya sekitar
Rp30.000 menjadi Rp185.000 (beberapa sumber
menyatakan lebih dari Rp800.000) per kotak di beberapa
toko setelah dua warga yang dinyatakan positif mengidap
koronavirus. Pembelian karena panik juga dilaporkan sejak
pertengahan Februari sebelum kasus pertama dikonfirmasi.
Masker dan penyanitasi tangan sulit didapatkan masyarakat
dalam beberapa jam setelah pemerintah mengumumkan
adanya kasus COVID-19 di Indonesia. Presiden Indonesia
Joko Widodo pun memperingatkan orang-orang agar tidak
menimbun masker dan penyanitasi tangan. Kepolisian
Republik Indonesia telah menindak para tersangka
penimbun.
b) Ekonomi
JKSE Composite Index 14 hari setelah kasus pertama
(2 Maret 2020) Menyusul tren penurunan harga saham di
seluruh dunia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
melemah bahkan sebelum konfirmasi COVID-19 pertama di
Indonesia. Menanggapi ekspektasi perlambatan ekonomi di
Indonesia akibat menurunnya kegiatan ekonomi Tiongkok,
Bank Indonesia memangkas suku bunganya sebesar 25
basis poin menjadi 4,75% pada 20 Februari.
Pada 12 Maret, saat WHO mengumumkan pandemi,
IHSG jatuh 4,2 persen menjadi 4.937 ketika sesi Kamis
dibuka, yang merupakan level yang tidak pernah terjadi
selama hampir empat tahun terakhir. Pada 13 Maret,
perdagangan saham dihentikan untuk pertama kalinya sejak
2008 karena pandemi.
Sementara itu, perdagangan Bursa Efek Indonesia
telah mengalami penghentian perdagangan (trading halt)
sebanyak lima kali sejak diberlakukan terhitung 11 Maret
2020. Penghentian transaksi perdagangan terjadi masing-
masing pada 12 Maret 2020 pada pukul 15:33 WIB, 13 Maret
2020 pukul 09:15:33 waktu JATS, kemudian 17 Maret 2020
pukul 15:02 waktu JATS, dan 19 Maret 2020 pukul 09:37
JATS. Transaksi perdagangan kelima yang dihentikan terjadi
pada 23 Maret 2020, pukul 14:52:09 waktu JATS.
c) Penurunan pendapatan
Pemerintah telah menyusun kajian dampak ekonomi
dan penurunan penghasilan masyarakat di setiap provinsi
berdasarkan skenario ringan, sedang, hingga buruk.
Skenario tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo dalam
rapat dengan para gubernur, bupati, dan wali kota seluruh
Indonesia pada 24 Maret 2020. Skenario mengacu kepada
daya tahan ekonomi setiap provinsi maupun penurunan
pendapatan para pelaku ekonomi.
Dalam skenario sedang, dampak koronavirus akan
membuat pendapatan buruh di Nusa Tenggara Barat turun
sekitar 25% dan mampu bertahan hingga Juni-September
2020. Di sektor UMKM, dampak penurunan pendapatan
terbesar bakal terjadi di Kalimantan Utara sebesar 36%
dengan kemampuan daya tahan hingga Agustus-Oktober
2020.
Sementara itu, bagi pengemudi supir angkutan umum
dan ojek, penurunan pendapatan terbesar bakal terjadi di
Sumatra Utara sebesar 44%. Bagi petani dan nelayan,
penurunan pendapatan terbesar bakal terjadi di Kalimantan
Barat sebesar 34% dengan kemampuan daya tahan sampai
Oktober-November 2020.
d) Pariwisata dan hiburan
Sebuah objek wisata di Kota Padang yang sepi seiring
imbauan pemerintah kepada warga untuk melakukan
pembatasan sosial Pariwisata Indonesia juga terdampak,
dengan Bali mengalami penurunan kedatangan wisatawan
sebesar 33% bila dibandingkan dengan Januari, dan
penurunan tajam 96% wisatawan Tiongkok.
Hotel mengalami tingkat hunian yang sangat rendah,
dengan beberapa hotel mencatat tingkat hunian 5% dan
bahkan 0% karena terlalu mengkhususkan diri pada
pengunjung Tiongkok, adanya pembatasan perjalanan dari
negara terinfeksi, dan ketakutan secara umum terhadap
virus. Namun, ada peningkatan minat wisatawan domestik,
dan wisatawan Tiongkok yang sudah berada di pulau itu
umumnya memilih untuk memperpanjang masa tinggal
mereka.
Perlombaan ePrix Jakarta pada Formula E musim
2019–2020 juga akan ditunda akibat koronavirus. Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Jakarta mengumumkan rencananya untuk
menunda acara publik dengan pertemuan massal dari Maret
hingga April setelah meningkatnya jumlah kasus COVID-19
menjadi 27 orang.
e) Kebijakan stimulus
a) Tahap I
Guna memperkecil dampak merebaknya koronavirus
terhadap perekonomian nasional, Pemerintah Indonesia
pada 25 Februari 2020 mengeluarkan kebijakan stimulus
sebesar Rp10,3 triliun kepada sektor pariwisata, yang
berupa diskon harga tiket dan pengurangan pajak
restoran. Dana sebesar itu diberikan untuk memberikan
potongan harga tiket untuk 10 tujuan destinasi wisata,
yakni Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan Bajo,
Lombok, Malang, Manado, Danau Toba (Bandara
Silangit), Tanjung Pandan, dan Tanjungpinang, yang
berlaku mulai Maret hingga Mei 2020.
Harga tiket untuk maskapai penerbangan berbiaya
rendah didiskon sebesar 50%, pelayanan menengah
sebesar 48%, dan pelayanan penuh sebesar 45%.
Khusus diskon harga tiket ini, dana stimulus berasal dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
sebesar Rp443,39 miliar untuk nilai diskons sebesar 30%
dan 25% dari penumpang per pesawat. Selain itu, ada
tambahan diskon tiket yang ditanggung oleh Angkasa
Pura I dan Angkasa Pura II sebesar Rp100 miliar dan PT
Pertamina (persero) sebesar Rp260 miliar melalui diskon
harga avtur, sehingga total stimulus harga tiket sebesar
Rp960 miliar agar harga tiket dapat terdiskon sebesar
50%.
Stimulus berupa pajak restoran yang ditanggung
pemerintah pusat juga diberikan dengan nilai sebesar
Rp3,3 triliun. Dengan demikian, tidak ada pajak restoran di
10 destinasi wisata di atas, tetapi pemerintah daerah akan
mendapat hibah dari pemerintah pusat sebagai
kompensasinya.
b) Tahap II
Pada 14 Maret 2020, pemerintah kembali
menggelontorkan stimulus fiskal sebesar Rp22,9 triliun.
Dalam stimulus tahap II ini, pemerintah menanggung
pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 sebesar 100% untuk
pekerja sektor manufaktur dengan besaran gaji hingga
Rp200 juta/tahun. Selain itu, pemerintah memberikan
pembebasan PPh impor Pasal 22 kepada 19 sektor, wajib
pajak KITE, dan wajib pajak KITE industri kecil menengah.
PPh 21 dan PPh impor ini akan ditanggung pemerintah
selama enam bulan, dari April hingga September 2020,
sehingga pemerintah menghabiskan biaya APBN sebesar
Rp8,6 triliun dan Rp8,15 triliun.
Berikutnya stimulus sebesar Rp4,2 triliun berupa
diskon PPh pasal 25 sebesar 30% untuk 19 sektor
tertentu, wajib pajak KITE dan wajib pajak KITE-IKM,
mulai April hingga September 2020 dan relaksasi restitusi
pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar Rp1,97 triliun,
sehingga wajib pajak di 19 sektor tertentu, wajib pajak
KITE dan wajib pajak KITE IKM dapat mengajukan
restitusi PPN yang dipercepat. Restitusi PPN tidak ada
batasan nilai bagi para eksportir, sedangkan untuk
noneksportir dibatasi maksimal Rp5 miliar.
Selain stimulus fiskal, pemerintah juga memberikan
stimulus nonfiskal berupa penyederhanaan dokumen
Sertifikat Kesehatan (Health Certificate) dan V-legal,
pengurangan jumlah larangan dan pembatasan (lartas)
ekspor sebanyak 749 kode HS (443 kode HS komoditas
ikan dan 306 kode HS produk industri kehutanan).
Penyederhanaan dan pengurangan jumlah lartas
impor bahan baku juga diberikan khususnya kepada
produsen besi baja, baja paduan dan turunannya, garam
industri, dan gula tepung. Khusus bagi eksportir dan
importir reputable utama sebanyak 735 perusahaan
diberikan percepatan proses ekspor dan impor dengan
menerapkan respons dan persetujuan otomatis dan
penghapusan laporan surveyor. Stimulus terakhir adalah
peningkatan dan percepatan layanan proses ekspor impor
dan pengawasan melalui ekosistem logistik nasional.
c) Tahap III
Pada 20 Maret 2020, pemerintah secara efektif telah
bisa menggunakan dana realokasi Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) 2020 sebesar Rp118,3 triliun
hingga Rp121,3 triliun untuk mengatasi pandemi
koronavirus. Dana tersebut merupakan hasil dari realokasi
belanja kementerian/lembaga dari pos perjalanan dinas,
belanja nonoperasional, dan honor, sebesar Rp62,3 triliun
dan transfer daerah serta dana desa sebesar Rp56-59
triliun.
Dana hasil realokasi ini akan digunakan untuk
pendidikan, jaring pengaman sosial, dan kesehatan,
sebesar Rp38 triliun. Asuransi bagi tenaga medis sebesar
Rp6,1 triliun. Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) juga mendapat tambahan dana sebesar Rp3,3
triliun untuk mengatasi pandemi koronavirus. Sebagian
alokasi dana desa, yakni sebesar Rp72 triliun, juga
dialokasikan khusus untuk penanganan pandemi
khususnya untuk desa terdampak.
d) Insentif alat kesehatan
Pada 20 Maret 2020, Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai memusatkan izin impor alat kesehatan untuk
keperluan penanganan koronavirus ke BNPB.
Kementerian/lembaga, yayasan nonprofit, dan
perseorangan atau swasta nonkomersial bisa
mendapatkan keringanan pajak impor alat kesehatan
sepanjang mendapat rekomendasi dari BNPB. Namun,
insentif keringanan pajak ini tidak berlaku bagi
perseorangan atau swasta komersial dan tetap harus
mendapatkan izin rekomendasi impor dari BNPB.
Insentif fiskal bagi impor alat kesehatan berupa
pembebasan bea masuk dan cukai, tidak adanya
pungutan pajak pertambahan nilai (PPN) maupun pajak
penjualan atas barang mewah (PPnBM), PPh impor pasal
21, dan pengecualian terhadap tata niaga impor yang
harus melalui Kementerian Perdagangan, BPOM, dan
Kementerian Kesehatan. Alat kesehatan yang dibebaskan
dari pajak dan tata niaga ini mencakup obat-obatan, alat
pelindung diri, masker, dan alat uji cepat.
Laboratorium rujukan dan laboratorium pemeriksa
Pada tanggal 16 Maret 2020 Menteri Kesehatan Terawan
Agus Putranto secara resmi menandatangani Keputusan
Menkes Nomor HK.01.07MENKES/182/2020 yang
menetapkan 1 laboratorium rujukan nasional COVID-19
dan 12 laboratorium pemeriksa COVID-19. Laboratorium
Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes
(Balitbangkes) ditunjuk sebagai laboratorium rujukan
nasional COVID-19, sementara 12 laboratorium lainnya
didelegasikan sesuai dengan wilayah kerja di seluruh
provinsi di Indonesia.
Sebagai laboratorium rujukan nasional COVID-19,
Balitbangkes merupakan pihak yang berwenang untuk
mengonfirmasi spesimen pasien positif COVID-19 yang
diperoleh dari 12 laboratorium pemeriksa COVID-19,
untuk selanjutnya diteruskan ke Ditjen Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit dan Ditjen Pelayanan Kesehatan.
Proses pengujian di 12 laboratorium pemeriksa
COVID-19 tidak dikenakan biaya apa pun. Namun, untuk
dapat melakukan tes pemeriksaan COVID-19 tersebut,
seseorang harus memenuhi beberapa kriteria dengan
rujukan dari fasilitas pelayanan kesehatan (fasnyakes)
terkait:
 pernah melakukan kontak secara langsung terhadap
orang yang terjangkit positif COVID-19;
 dalam kurun waktu 14 hari pernah melakukan
perjalanan ke negara yang terjangkit sebelum timbul
gejala;
 mengalami demam dengan suhu di atas 38 derajat
Celcius disertai dengan gejala lain seperti batuk, pilek,
nyeri otot, sesak napas atau terjadi pneumonia ringan
hingga berat;
 Daftar 12 laboratorium pemeriksa COVID-19
yaituBalai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta,
dengan wilayah kerja Maluku, Maluku Utara, Sumatra
Barat, Sumatra Utara, dan Aceh;
 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang,
dengan wilayah kerja Bengkulu, Bangka Belitung,
Sumatra Selatan, Jambi, dan Lampung;
 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar,
dengan wilayah kerja Gorontalo, Sulawesi Utara,
Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi
Selatan, dan Sulawesi Tenggara;
 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya,
dengan wilayah kerja Kalimantan Selatan, Kalimantan
Tengah, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur;
 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Papua, dengan
wilayah kerja Papua dan Papua Barat;
 Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit Jakarta, dengan wilayah kerja
Riau, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Kalimantan Barat,
dan Banten;
 Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit Surabaya, dengan wilayah
kerja Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan
Nusa Tenggara Barat;
 Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit Daerah Istimewa Yogyakarta,
dengan wilayah kerja Daerah Istimewa Yogyakarta
dan Jawa Tengah;
 Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI
Jakarta, dengan wilayah kerja DKI Jakarta;
 Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, dengan wilayah
kerja DKI Jakarta;
 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dengan
wilayah kerja RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dan
RS Universitas Indonesia;
 Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, dengan
wilayah kerja RSUD Dr. Soetomo dan RS Universitas
Airlangga;

7. Pencegahan
Ada beberapa cara untuk mencegah tidak terjadinya penularan
virus corona, yaitu:
a) Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir;
b) Gunakan masker bila demam dan batuk, atau ketika batuk
gunakan lengan tangan;
c) Jaga jarak 1,5 m atau dengan orang lain;
d) Tingkatkan imunitas tubuh kita;
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut ini :
1. Virus ini diketahui pertama kali muncul di pasar hewan dan
makanan laut di Kota Wuhan. Dilaporkan kemudian bahwa banyak
pasien yang menderita virus ini dan ternyata terkait dengan pasar
hewan dan makanan laut tersebut. Orang pertama yang jatuh sakit
akibat virus ini juga diketahui merupakan para pedagang di pasar
itu.
2. Kemudian virus itu menyebar ke negara-negara lain melalui
manusia yang berasal dari negara itu sendiri yang ingin pulang
kenegaranya karena merasa sudah tidak sehat.
3. Wanita yang terkena virus tadi dijaga oleh suaminya didala rumah
mereka. Namun, karena gejala penyakit itu sudah semakin parah
sehingga wanita itu dibawah ke rumah sakit.

B. Saran
Sebagai manusia biasa maka dari ini saya harapkan saran
dan keritik dari para pembaca sekalian termasuk guru kami, demi
memperbaiki makalah ini. Agar dapat bermanfaat bagi seluruh
manusia yang ingin mempelajarinya.
DAFTAR PUSTAKA

Kompas.com

Liputan6.com

https://m.liputan6.com/regional/read/4202449/pemprov-maluku-utara-minim-fasilitas-
pencegahan-virus-corona?
utm_source=Mobile&utm_medium=copylink&utm_campaign=copylink

Anda mungkin juga menyukai