Anda di halaman 1dari 15

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Education For All Global Monitoring Report 2012 yang
dikeluarkan oleh UNESCO setiap tahunnya, pendidikan Indonesia berada di
peringkat ke-64 untuk pendidikan di seluruh dunia dari 120 negara. Pelajar
Indonesia umumnya memandang belajar sebagai kewajiban yang perlu
dikerjakan, bukan sebagai hak, kesempatan atau rasa penasaran untuk
menambah pengetahuan. Rata-rata jam belajar hanya dilakukan pada saat
pelajaran atau matakuliah di kelas. Sebagian besar waktu di luar jam pelajaran
belum dimanfaatkan secara maksimal untuk belajar atau menambah
pengetahuan.
Di sisi lain, kaos oblong atau disebut juga sebagai T-shirt adalah jenis
pakaian yang menutupi sebagian lengan, seluruh dada, bahu, dan perut. Pada
umumnya, kaus oblong berlengan pendek (melewati bahu hingga sepanjang
siku) dan berleher bundar. Bahan yang umum digunakan untuk membuat kaus
oblong adalah katun atau poliester (atau gabungan keduanya). Di Indonesia,
hampir 90% pelajar menyukai kaos sebagai pilihan pakaian sehari-hari. Hal ini
menyebabkan segmen pasar kaos yang sangat besar.
Di Indonesia sudah banyak produsen-produsen kaos lokal yang sudah
menembus pasar nasional, semisal Dagadu dari Jogja dan Joger dari Bali.
Kaos Dagadu menyandarkan desainnya pada kekuatan kreativitas dalam
mengolah plesetan kata khas Jogja yang disertai dengan olahan gambar yang
amat menarik dan unik. Sementara itu, kaos Joger memiliki kreatifitas pada
kekuatan teks atau rangkaian kata yang usil namun cerdas. Kaos-kaos mereka
didominasi oleh kata yang mengalir dan tak sedikit yang mengandung unsur
pembelajaran yang menarik. Tak heran jika slogan yang mereka usung adalah
Pabrik Kata-Kata. Bahkan pada akhir pekan jumlah pengunjung yang
melakukan transaksi bisa mencapai 30.000 orang. Kedua produk itu secara
sukses telah mempraktekkan apa yang layak disebut sebagai diferensiasi.
Yakni kekuatan sebuah produk yang unik dan khas, serta lain daripada yang
lain.
Dari latar belakang tersebut, muncul ide untuk memanfaatkan kaos sebagai
media mendapatkan ilmu pengetahuan berupa media pembelajaran visual.
KUMAN (Kaos Ilmu Pengetahuan) menjadi kretifitas sekaligus solusi belajar
visual dimana pemakai akan menampilkan kreasi bacaan dan desain kaos yang
berisi ilmu pengetahuan yang secara otomatis akan dibaca orang-orang di
sekelilingnya kapanpun dan dimanapun.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang dapat dirumuskan dengan berpedoman terhadap latar
belakang adalah :
2

1. Bagaimana membuat kreasi bacaan dan desain kaos yang berisi ilmu
pengetahuan ?
2. Bagaimana pemasaran produk KUMAN (Kaos Ilmu Pengetahuan)
agar sampai kepada konsumen yang dituju ?

1.3 Tujuan
1. Memperkenalkan kaos sebagai sarana pembelajaran visual.
2. Mengubah pandangan generasi muda terhadap ilmu pengetahuan yang
identik terhadap kesan sulit menjadi mudah untuk dipelajari.
3. Menciptakan peluang usaha baru yang mempunyai prospek usaha yang
tinggi.
4. Diminati konsumen dengan menggunakan jasa-jasa distro sebagai media
pemasaran.

1.4 Luaran
1. Kaos yang mengunggah semangat belajar pemuda semakin meningkat
2. Membuat cara menghafal ilmu pengetahuan lebih mudah
3. Belajar atau menambah pengetahuan kapanpun dan dimanapun

1.5 Manfaat
1. Memberikan wadah pembelajaran baru bagi para pelajar melalui media
visual.
2. Mengembangkan kreatifitas dan inovasi pelajar untuk lebih berminat
terhadap ilmu pengetahuan yang sudah ada dan menjadi lebih menarik.
3. Proses produksinya menyerap tenaga kerja sehingga mampu mengurangi
tingkat pengangguran.
4. Menumbuhkembangkan wirausahawan baru di bidang desain kaos yang
lebih variatif dan inovatif.

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Analisis Pasar (Strategi Pemasaran)


Pada umumnya pasar yang menjadi sasaran para produsen baju kaos
“KUMAN” ini adalah seluruh kalangan masyarakat yang dikhususkan kepada
para pelajar dan mahasiswa. Baju kaos “KUMAN” ini diharapkan tidak hanya
membidik pasar tersebut namun juga membidik para generasi muda yang
tertarik untuk tampil beda dalam berbusana. Metode STP digunakan untuk
menganalisis dan menentukan Segmentasi, Target, dan Posisi produk di pasar.
a. Segmentasi
Baju kaos “KUMAN” segmen pasar yang dibidik dari kalangan
bawah hingga kalangan atas, mulai dari para remaja, mahasiswa hingga
para orang tua.
3

b. Target
Anak muda khususnya mahasiswa yang menginginkan suatu hal
yang unik dalam berbusana dan berbeda dari baju kaos sablon yang
lain.
c. Posisi
1) Memposisikan Baju kaos “KUMAN” sebagai baju kaos yang
diminati masyarakat terutama di kalangan anak muda.
2) Memposisikan Baju kaos “KUMAN” ini sebagai wadah
pembelajaran visual untuk ilmu pengetahuan.

2.2 Analisis Pesaing


Pesaing usaha sejenis ini khususnya di kota Malang terbilang belum begitu
banyak karena kebanyakan produsen baju kaos hanya menerima pekerjaan
menyablon gambar. Kaos “KUMAN” diharapkan mempunyai keunikan
dengan menyajikan desain yang tidak hanya gambar maupun kata-kata saja
melainkan berupa gambar dan kata-kata dalam lingkup ilmu pengetahuan.
Dengan demikian kehadiran baju kaos “KUMAN” memiliki kesempatan
menembus pasar dengan menghadirkan keunikan dan inovasi baru dalam baju
kaosnya.

2.3 Rencana dan Strategi Pemasaran


a. Rencana Pemasaran
Dimulai dengan pengenalan baju kaos “KUMAN” ke pelanggan dengan
cara bekerja sama dengan distro-distro pakaian di kota untuk menitipkan
baju-baju tersebut di sehingga dapat dikenal luas di masyarakat. Penyebaran
informasi lewat media sosial (Facebook, Twitter dll) dan memanfaatkan
jaringan antar organisasi mahasiswa dapat mempercepat pengenalan kepada
pelanggan. Apabila diperlukan, akan diikutkan dalam pameran-pameran
yang agendanya cukup banyak diadakan di Mall atau beberapa lokasi di
kota Malang.
b. Strategi Pemasaran
1. Placing (Penempatan)
a) Memasarkan baju kaos “KUMAN” ke dalam organisasi mahasiswa-
mahasiswa di Universitas dan sekitarnya.
2. Promotion (Promosi)
a) Melakukan penyebaran brosur produk secara meluas ke masyarakat
khususnya mahasiswa.
b) Melakukan pengenalan produk melalui, web, dan jejaring sosial
facebook.
c) Mempromosikan secara langsung ke konsumen,
d) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pameran clothing pakaian.
4

2.4 Gambaran Produk

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


Untuk mencapai tujuan pembuatan baju kaos “KUMAN” yang diinginkan
ada langkah-langkah yang harus dilakukan. Adapun langkah-langkah tersebut
adalah sebagai berikut.

Tahap Persiapan

Tahap Pelaksanaan
Program

Tahap Promosi dan


Penjualan Produk

1. Tahap persiapan.
Untuk mencapai hasil yang diinginkan, diperlukan suatu persiapan
yang matang agar hasil yang didapatkan nantinya menjadi lebih baik.
Adapun tahap persiapan tahap persiapan adalah menyiapkan desain kata-
kata dan gambar yang berisi ilmu pengetahuan dengan membentuk tim
kreatif. Tim ini akan mencari informasi dari buku, bahan ajar, hasil
penelitian maupun juga menerima masukan dari dosen atau para penggiat
pendidikan untuk ditransfer menjadi desain kaos KUMAN yang menarik.
5

Persediaan kaos yang sudah jadi dapat dibeli dari grosir dan untuk
pembuatan sablon gambar dapat bekerja sama dengan tempat
penyablonan.
2. Tahap pelaksanaan program.
Setelah semua persiapan selesai dilakukan tahap selanjutnya adalah
tahap pelaksanaan program atau tahap pembuatan baju kaos “KUMAN”.
Pembuatan produk baju kaos “KUMAN” di awali dengan penyediaan baju
kaos oblong biasa, kemudian desain kaos disablon pada kain kaos.
3. Tahap promosi dan penjualan produk.
Tahap ini dapat dilakukan di distro distro yang ada di sekitaran kota.
Khusus untuk tahap promosi produk melelui, web, dan jejaring sosial
facebook, twiter, dan lain-lain.
4. Tahap evaluasi pemasaran dan mutu produk
Penulis akan melakukan tahap ini secara berkala dengan melibatkan
seluruh anggota program ini bersama dosen pembimbing untuk menetukan
langkah yang akan kami lakukan untuk menjalankan program yang akan
kami jalankan agar dapat mencapai tujuan program ini. Tahap evaluasi
akan sangat menentukan mulai dari produksi yang akan kembali lakukan,
menentukan kebutuhan kaos KUMAN yang menjadi kebutuhan
konsumen, tempat pemasaran, dan metode promosi yang dilakukan.
5. Tahap laporan
Tahap laporan menjadi tahap akhir dalam program ini. Laporan akan
berisi kegiatan program yang dijalakan dan juga berisi apakah tujuan
dalam program ini tercapai. Selain itu, laporan akan menjadi rujukan untuk
melanjutkan pengembangan usaha setelah program ini berakhir sehingga
usaha yang telah dirintis ini terus dilanjutkan.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Total Biaya yang Diperlukan
No Jenis Biaya Harga
1. Biaya pembelian bahan habis pakai Rp 2.550.000,00
2. Biaya peralatan menunjang Rp 4.000.000,00
3. Biaya transportasi Rp 850.000,00
4. Biaya lain-lain Rp 850.000,00
Total Rp 8.500.000,00
6

4.2 Jadwal Kegiatan

Bulan ke-
No Kegiatan
1 2 3 4 5
1. Pengajuan usulan PKM-K
2. Bimbingan kepada dosen pembimbing
3. Pengumuman diterima DIKTI
Tahap awal pelaksanaan program ( penyediaan bahan baku
4.
dan alat)
5. Tahap inti (pembuatan produk)
6. Tahap inti (promosi dan pemasaran produk)
7. Tahap akhir (evaluasi pemasaran dan mutu produk)
8. Pembuatan laporan akhir
9. Revisi dan pengadaan laporan
10 Pengiriman laporan
.
7
8
9
10
11
12

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan penunjang
Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Perlengkapan Software, - - Rp 1.830.000,00
desain kaos dan
harddisk
(penyimpan
an desain)
Buku penunjang 4 buah Rp 150.000,00 Rp 600.000,00
membuat desain
grafis
Alat tulis 4 buah Rp 30.000,00 Rp 120.000,00
SUB TOTAL (Rp) Rp 2.550.000,00
2. Bahan Habis Pakai
Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Baju kaos 50 Rp 50.000,00 Rp 2.500.000,00
Sablon 50 Rp 30.000,00 Rp 1.500.000,00
SUB TOTAL (Rp) Rp 4.000.000,00
3. Perjalanan
Justifikasi Kuantita Harga Satuan
Material Jumlah (Rp)
Perjalanan s (Rp)
Untuk
Di dalam dan
pembelian
di luar kota - - Rp 500.000,00
bahan dan
Malang
peralatan
Di dalam dan
Untuk promosi
di luar kota - - Rp 350.000,00
dan pemasaran
Malang
SUB TOTAL (Rp) Rp 850.000,00
4. Lain-lain
Harga
Justifikasi
Material Kuantitas Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian
(Rp)
Publikasi dan Pembelian Banner,
- - Rp 410.000,00
Dokumentasi dan flashdisk
Kertas HVS,
Administrasi Fotokopi, dan - - Rp 240.000,00
Bolpoint
Pembelian pulsa
4 orang /
Komunikasi selama program - Rp 200.000,00
5 bulan
terlaksana
SUB TOTAL (Rp) Rp 850.000,00
13

Total (Keseluruhan) Rp 8.500.000,00

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Alokasi
Program Bidang
No Nama/NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(jam/minggu)
14

Melakukan proses
Ahlal Dzikri
produksi,
Anfenanda / Teknik 15
1 Konsentrasi pemasaran, dan
1450602011110 Mesin jam/minggu
administrasi
01
penjualan
Melakukan proses
Dimas Haryo
desain kaos
Putranto / Teknik 15
2 Konsentrasi KUMAN,
1450602011110 Mesin jam/minggu
pemasaran dan
02
promosi
Melakukan proses
Robby Putra
produksi,
Anggi / Teknik 15
3 Konsentrasi pemasaran, dan
1450602001110 Mesin jam/minggu
administrasi
51
penjualan
Yogi Junianto Melakukan proses
Dasa / Teknik 15 survei pasar,
4 Konsentrasi
1450602011110 Mesin jam/minggu pemasaran dan
07 promosi
15

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai