Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Setelah krisis moneter yang dialami Indonesia sedikit mereda, pasar modal dan pasar
uang mulai bergerak cukup dinamis seiring dengan meningkatnya aliran dana yang masuk ke
negeri ini. Perkembangan ini memacu para investor dan pelaku pasar untuk lebih berhati-hati
dan selektif dalam memilih dan menanamkan uangnya pada instrumen-instrumen investasi di
pasar modal dan pasar uang. Saham dan obligasi sebagai instrumen yang paling populer di
pasar modal merupakan salah satu alternative investasi bagi para investor. Untuk
menghimpun dana masyarakat, pemerintah Indonesia juga menawarkan obligasi jangka
panjang. Sedangkan instrumen pasar uang yang cenderung berjangka waktu pendek terdapat
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan surat berharga lainnya seperti commercial paper.Dalam
hal investasi, para investor menginginkan tingkat pengembalian tertentu atas sejumlah risiko
tertentu yang ditanggungnya. Saham umumnya menawarkan tingkat pengembalian yang
relatif lebih tinggi daripada obligasi. Pada return yang tinggi ini juga melekat adanya tingkat
risiko yang relatif tinggi, dimana untuk saham tidak terdapat adanya janji pembayaran
dividen setiap periode dan harga yang relatif ditentukan oleh pergerakan pasar modal.
Investor yang risk-averse, atau tidak menyukai risiko, cenderung lebih suka berinvestasi di
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang menjanjikan tingkat risiko dan pengembalian yang
relatif lebih rendah.
Keinginan investor untuk melindungi dirinya dari adanya risiko investasi di pasar modal
dapat diakomodasikan dengan adanya sekuritas derivatif, seperti futures/forwards dan
options. Instrumen derivatif ini sebagai inovasi baru di pasar modal yang perannya sangat
diperhatikan. Instrumen derivatif bukan sebuah klaim atas arus pendapatan seperti layaknya
saham dan obligasi. Sebaliknya, instrumen derivatif merupakan kontrak perjanjian antara dua
pihak untuk menjual atau membeli sejumlah barang (baik itu aktiva finansial maupun
komoditas) pada tanggal tertentu di masa datang dengan harga yang telah disepakati saat ini.
Dua jenis instrumen derivatif adalah option contract (kontrak opsi) dan futures/forward
contract.
A. Pasar Futures
Pasar Future adalah perjanjian yang menyatakan volume standar suatu mata uang tertentu
untuk ditukar pada tanggal jatuh tempo tertentu. Karenanya, pasar futures mata uang serupa
dengan kontrak forward dari sisi kewajibannya, tetapi berbeda dengan forward dari sisi
bentuk perdagangannya. Futures kontrak umumnya digunakan oleh MNC untuk lindung nilai
posisi valuta asingnya. Selain itu, futures kontrak diperdagangkan oleh spekulator yang
berharap memperoleh manfaat dari prediksinya mengenai pergerakan kurs masa depan.
Munculnya futures karena pembeli pada umumnya memiliki preferensi yang berbeda atas
spesifikasi kualitas, jumlah dan tempat penyerahan asset dasarnya. Spesifikasi kuantitas dan
kualitas underlying assets, initial price, dan besarnya margin bagi kedua belah pihak tetap
ditentukan oleh exchange’s clearing house atau bursa khusus memperdagangkan futures
secara terorganisasi.
Pembeli kontrak futures menetapkan kurs nilai tukar untuk dibayarkan atas suatu valuta
asing pada suatu waktu tertentu di masa depan. Secara alternatif, seorang penjual kontrak
futures menetapkan kurs nilai tukar dimana suatu valuta asing akan ditukar untuk mata uang
setempat. Di AS, kontrak futures dibeli untuk menetapkan jumlah dollar yang diperlukan
untuk memperoleh jumlah valuta asing tertentu dalam jumlah tertentu, kontrak itu dijual
untuk menetapkan jumlah dollar yang akan diterima dari penjualan valuta asing tertentu
dalam jumlah tertentu. Perusahaan yang membuka posisi atas valuta asing dapat
mempertimbangkan membeli atau menjual kontrak futures untuk mengkompensasi posisinya.
Membeli futures kontrak dapat memungkinkan perusahaan membeli valuta asing pada kurs
tetap tertentu.
Umumnya hanya satu kali saat penyerahan. Dalam pasar future terdapat dua kontrak
perjanjian yaitu :
Harga kontrak Futures biasanya akan sama dengan kurs Forward bagi valuta yang sama
dan tanggal penyelesaian yang sama.
Contoh :
Harga kontrak Futures-Pound adalah $1,50. harga kontrak Forward-Pound pada periode
yang sama adalah $1,48. Perusahaan-perusahaan mungkin berupaya untuk membeli kontrak
Forward dan secara simultan menjual kontrak Currency Futures. Jika mereka dapat secara
tepat mencocokan tanggal penyelesaian dari dua kontrak tersebut, mereka akan mendapatkan
Laba $0,02 per unit. Tindakan ini akan menekan harga Currency Futures. Kontrak Currency
Futures dan kontrak Forward untuk valuta yang sama dan tanggal penyelesaian yang sama
harus memiliki harga yang sama, para spekulan akan memanfaatkan hal ini untuk
menghasilkan laba dan pada akhirnya mendorong kedua harga tersebut ketingkat yang sama.
Harga kontrak Currency Futures berbeda dari kurs spot, karena alasan-alasan yang sama
yang menyebabkan kurs Forward berbeda dengan kurs spot. Tindakan-tindakan investor
untuk mengambil keuntungan dari kesempatan ini akan mengakibatkan kenaikan kurs spot
dan menekan penurunan harga Currency Futures, yang pada akhirnya mendoronga harga
Currency Futures jatuh kebawah kurs spot.
Kontrak serah atau yang dalam bahasa asing disebut forward contract adalah suatu
persetujuan antara dua belah pihak untuk menjual atau membeli suatu aset (atau bentuk
apapun juga) di suatu waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, tanggal
penjualan dan tanggal penyerahan barang dilakukan berbeda. Kontrak serah ini digunakan
untuk mengendalikan dan meminimalkan risiko, sebagai contoh risiko perubahan nilai mata
uang (contoh: kontrak forward untuk transaksi mata uang) atau transaksi komoditi (contoh:
kontrak serah untuk minyak bumi).
Transaksi forward adalah transaksi berjangka dengan penyerahan valuta pada suatu
tanggal tertentu dengan menggunakan kurs yang disepakati pada tanggal transaksi. Transaksi
Forward digunakan untuk mengantisipasi :
Satu pihak setuju untuk membeli, pihak lain menjual, untuk suatu harga yang telah
disetujui sebelumnya. Saat terjadi transaksi forward, belum terjadi pertukaran atau
pembayaran uang. Pembayaran dan pengiriman barang dilakukan sesuai dengan jadwal dan
aturan yang telah disepakati. Harga forward berbeda dengan harga spot atau harga pada saat
asset tersebut berpindah tangan pada waktu tersebut (spot), biasanya dua hari kerja.
Di Indonesia contract forward (kontrak serah) dibuat atas dasar kesepakatan dua belah
pihak yang bertransaksi dan dapat dilakukan dimana saja, sedangkan kontrak berjangka telah
ditetapkan secara standar dan hanya dapat diperdagangkan di bursa berjangka. Kontrak
forward selalu diakhiri dengan penyerahan barang secara fisik, sedangkan kontrak berjangka
dapat ditutup dengan tiga cara yaitu penyerahan barang atau penyerahan secara tunai,
mengambil posisi sebaliknya dari posisi yang dimiliki sekarang, dan pertukaran dengan
transaksi fisik (exchange for physical). Kemudian, transaksi kontrak berjangka dilakukan
dengan penyerahan margin yang relatif kecil dibanding dengan nilai kontrak dan dijamin
serta diselesaikan oleh Lembaga Kliring setiap hari.
Berikut ini adalah berbagai jenis kontrak forward yang beredar di pasar :
1. Currency Forward
Merupakan perjanjian pribadi antara dua individu yang dapat menandatangani kontrak
apapun yang mereka setujui. Kedua pihak merundingkan kontrak di pasar antar bank yang
memperdagangkan sejumlah valas pada tanggal dan harga di masa mendatang. Besarnya
kontrak dan tanggal penyerahan dinegosiasikan dan kemudian dibuat. Karena tidak dilakukan
di bursa, maka kedua belah pihak mempunyai resiko bahwa masing-masing pihak dapat saja
bangkrut/macet pada saat perjanjian.
Pasar Forward memfasilitasi perdagangan kontrak forward atas mata uang. Kontrak
forward adalah perjanjian antara sebuah perusahaan dengan sebuah bank komersial untuk
menukar sejumlah mata uang tertentu dengan kurs nilai tukar tertentu (yang disebut kurs
forward) pada tanggal tertentu dimasa depan. Kontrak forward ini melayani perusahaan
multinasional (MNC) dan perusahaan-perusahaan yang besar, transaksi forward seringkali
bernilai $1 juta atau lebih. Kontrak forward umumnya tidak digunakan oleh konsumen atau
perusahaan kecil. Kontrak forward yang paling umum berjangka waktu 30, 60, 90, 180, dan
360 hari. Meskipun tersedia juga untuk jangka waktu lainnya (termasuk jangka waktu yang
lebih panjang). Kurs forward atas suatu mata uang tertentu umumnya berbeda sesuai dengan
lamanya (jumlah hari) periode forward.
Menurut Madura (2000:58-66) Kurs forward adalah nilai tukar suatu valuta dengan valuta
lain pada suatu waktu di masa depan yang dikuotasikan oleh bank-bank. Kemudian yang
dimaksud Pasar Forward adalah pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak forward mata
uang.
Menurut Kuncoro (1996:106-107) transaksi forward merupakan transaksi valas dimana
pengiriman mata uang dilakukan pada suatu tanggal tertentu di masa datang. Kurs dimana
transaksi forward akan diselesaikan telah ditentukan pada saat kedua belah pihak menyetujui
kontrak untuk membeli dan menjual. Waktu antara ditetapkannya kontrak dan pertukaran
mata uang yang sebenarnya terjadi dapat bervariasi dari dua minggu hingga satu tahun. Jatuh
tempo kontrak forward biasanya satu, dua, tiga atau enam bulan. Transaksi forward biasanya
terjadi bila eksportir, importir, atau pelaku ekonomi lain yang terlibat dalam pasar valas harus
membayar atau menerima sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa
mendatang.
Menurut Madura (2000:63) contoh transaksi forward yaitu apabila suatu perusahaan akan
membutuhkan 1 juta Mark Jerman, 90 hari dari sekarang untuk mengimpor barang dari
Jerman. Asumsikan bahwa perusahaan tersebut dapat langsung membeli Mark Jerman untuk
pengiriman langsung (yaitu, dari pasar spot) dengan kurs spot $0,50 per Mark. Berdasarkan
kurs spot ini maka perusahaan membutuhkan $500.000 ($0,50 per Mark x 1.000.000). namun
perusahaan belum memiliki dana saat ini juga untuk membeli Mark. Perusahaan dapat
menunggu 90 hari dan kemudian menukarkan US Dolar dengan Mark menurut kurs yang
berlaku saat itu. Tetapi perusahaan tidak mengetahui berapa kurs spot 90 hari dari sekarang.
Jika naik menjadi $0,60 per Mark, perusahaan akan membutuhkan $600.000 ($0,60 per Mark
x 1.000.000 Mark). Dengan danya ini maka perusahaan akan merugi sebesar $100.000. akan
lebih baik perusahaan mengunci kurs untuk 90 hari dari sekarang. Dimana kurs forward 90
hari sekarang adalah $0,51 per mark, maka perusahaan dapat melakukan perjanjian kontrak
forward dengan menggunakan kurs forward 90 hari dari sekarang. Sehingga dana yang
dibutuhkan perusahaan sebesar $510.000 ($0,51 per Mark x 1.000.000 Mark). Maka dengan
mengunci kurs, perusahaan tidak perlu khawatir dengan adanya perubahan kurs spot 90 hari
ke depan.
Currency forward contract banyak digunakan oleh perusahaan untuk mengelola risiko
valuta asing. Biasanya, perusahaan multinasional yang menggunakannya, karena mereka
beroperasi pada lebih dari satu negara, sehingga terekspos terhadap risiko valas. Namun,
perusahaan lokal juga kadang memanfaatkannya untuk melakukan hedging terhadap transaksi
dalam mata uang asing.
Dalam currency forward contract, maka suatu pihak wajib untuk membeli atau menjual
mata uang tertentu dengan nilai tukar tertentu, dalam jumlah tertentu, di tanggal yang sudah
ditentukan di masa depan. Kontrak ini terjadi secara over-the-counter dan dapat di-
customized sesuai dengan kebutuhan.
Misalnya, perusahaan A (AS) punya piutang dari perusahaan B di Jepang sebesar 5 juta
yen dalam waktu 2 bulan mendatang. Tentunya ia tidak ingin supaya nilai tukar yen merosot
terhadap dollar, karena jika demikian maka piutang yang diperolehnya jadi lebih rendah.
Misalnya rate yang digunakan dalam kontrak adalah sebesar 90 yen per dollar, maka
perusahaan A memperoleh kepastian untuk memperoleh cash flow sebesar 50 juta/90 yen =
$555,555 di masa depan. Jika di masa depan ternyata yen merosot jadi 100 yen per dollar,
maka perusahaan A tetap dapat menukar 5 juta yen-nya dengan rate 90 yen per dollar.
Suatu kontrak Forward maupun Futures pada dasarnya berisikan kewajiban untuk
memperdagangkan mata uang asing pada suatu tingkat kurs, yang ditetapkan hari ini, untuk
diseleserahkan pada tanggal tertentu di masa mendatang. Tingkat kurs tertentu disebut
forward price atau future price. Bila kontrak menyatakan akan membeli suatu mata uang
asing, maka pedagang valas itu dinamakan memegang posisi long (beli) dalam kontrak.
Sedangkan posisi short (jual) menunjukkan kewajiban untuk menjual mata uang asing di
masa mendatang.
Selain itu terdapat empat perbedaan pokok antara kontrak futures dan forwards, yaitu :
(a) Kontrak futures sudah sangat standardized, artinya bahwa bursa tempat perdagangan futures
telah menentukan tanggal jatuh temponya kontrak, lokasi pengiriman, kualitas dan kuantitas
yang jelas dari barang yang akan dikirimkan pada setiap kontrak. Jadi para individu atau
pihak yang terlibat tidak perlu negosiasi lagi mengenai hal-hal ketentuan seperti diatas.
Standardisasi di bursa inilah yang juga menyebabkan pasar untuk futures sangat likuid.
(b) Bursa futures menjamin kinerja masing-masing lembaga kliring yang terlibat di perdagangan
futures. Setiap lembaga kliring juga menjamin kinerja dari masingmasing pedagang (traders).
Jaminan ini meningkatkan likuiditas bursa futures.
(c) Untuk membatalkan atau keluar dari sebuah kontrak yang telah dibeli (dijual), satu pihak
dapat menjual (membeli) kontrak yang identik. Bursa dapatmembatalkan posisi long (short)
pertama dengan posisi short (long) kedua, sehingga posisi bersih adalah nol.
(d) Setiap akhir hari perdagangan, keuntungan dan kerugian pada setiap transaksi dapat dihitung.
Jika terjadi keuntungan pada posisi tertentu, maka bursa akan membayar cash kepada
lembaga kliring yang menjamin seorang pedagang. Sebaliknya, jika terjadi kerugian pada
suatu posisi, maka lembaga kliring yang memberi penjaminan seorang pedagang akan
membayar kerugian tersebut secara cash kepada bursa.
Berikut di bawah ini merupakan perbandingan antara pasar forward dengan pasar futures.
1. Option memberi pemegangnya hak bukan kewajiban untuk membeli atau menjual sesuatu.
Berbeda dengan jenis transaksi jual beli yang sudah dikenal selama ini yang mengikat
masing-masing pihak dengan satu kewajiban untuk membayar atau memberikan satu barang
tertentu yang diperjualbelikan maka option memmberi pemegangnya hak bukan kewajiban
untuk menjual atau membeli satu barang yang diperjanjikan. Pemegang option tidak bisa
dipaksa untuk membeli atau menjual satu barang yang diperjanjikan tersebut.
2. Hak untuk menjual atau membeli suatu barang tersebut hanya bisa dilaksanakan kepada
waktu tertentu di masa yang akan datang atau sebelumnya. Hal ini tergantung dari jenis
option yang dipegang ada option yang mengatur bahwa hak untuk membeli atau menjual satu
barang bisa dilaksanakan pada saat waktu tertentu di masa yang akan datang tidak dapat
dilaksanakan sebelum waktu yang ditentukan tersebut, adapula jenis option yang hak untuk
membeli atau menjualnya dapat dilaksanakan sebelumnya.
3. Apabila pemegang option melaksanakan haknya untuk membeli atau menjual satu barang
tertentu maka harga barang yang dibeli atau dijual tersebut sudah ditentukan sebelumnya
(biasanya ditentukan pada saat transaksi option dilakukan) tidak peduli berapa harga pasar
barang tersebut saat pelaksanaan hak. Jadi harga yang dipakai saat pelaksanaan hak sudah
ditentukan sebelumnya dan bukan harga pasar barang tersebut saat itu.
Dalam pasar valuta asing transaksi option valuta asing dapat di artikan sebagai satu
instrumen keuangan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli atau
menjual satu mata uang tertentu dalam jumlah tertentu pada saat waktu tertentu dimasa yang
akan datang dan atau sebelumnya dengan kurs yang sudah ditentukan sebelumnya (biasanya
sudah ditentukan saat transaksi dilakukan).
Terdapat beberapa kategori untuk membedakan jenis option yang ada saat ini. Apabila
dilihat dari jenis hak yang dimiliki oleh pemegang option maka option dapat dibagi menjadi
dua yaitu :
a. Call Option yang memberikan hak membeli sesuatu kepada pemegangnya.
b. Put Option yang memberikan hak menjual sesuatu kepada pemegangnya.
Apabila dilihat dari waktu untuk melaksanakan hak tersebut maka option pada dasarnya
dibagi dua golongan besar yaitu :
a. European Type Option yaitu option yang hanya dapat dilaksanakan pada satu tanggal yang
sudah ditentukan. Tanggal tersebut biasa disebut Exercise Date.
b. American Type Option yaitu option yang dapat dilaksanakan pada satu tanggal yang sudah
ditentukan atau sebelumnya. Sehingga waktu pelaksanaan hak American Type Option adalah
sejak tanggal kontrak option ditanda tangani sampai dengan Exercise Date.
Fungsi dari Options adalah sebagai berikut :
1. Proteksi nilai asset. ( Asuransi nilai saham )
Salah satu strategi yang umum digunakan dengan options adalah memproteksi nilai
portofolio terhadap jatuhnya harga-harga saham, dengan membeli Put option. Dengan
membeli Put option ini investor berhak menjual sahamnya pada harga tertentu meskipun
dipasar harga saham tersebut sudah turun sampai nol sekalipun.
3. Leverage
Options memberikan suatu kesempatan yang besar memperoleh hasil investasi yang tinggi
dari modal yang kecil . Disini options memberikan leverage bagi investor tersebut. Options
berfungsi sebagai leverage apabila kita hanya membeli optionsnya saja tanpa membeli
sahamnya.
4. Discount
Options juga dapat berfungsi sebagai discount untuk membeli saham. Apabila kita ingin
membeli saham, kita dapat menawarnya terlebih dahulu agar saham yang akan kita beli
harganya menjadi lebih murah. Dan dalam penawaran ini kita mendapatkan suatu premi
sejumlah tertentu. Strategi ini disebut pula naked put. Apabila saham telah menyentuh harga
yang kita tawar maka kita harus membeli saham tersebut, tetapi harganya tentu lebih murah
karena kita telah melakukan penawaran dan menerima premi di awal.
5. Strategy Investasi
Options juga dapat berfungsi sebagai strategi investasi. Karena banyaknya strategi di
options, maka options dapat berguna di berbagai situasi market. Baik itu market yang
uptrend, sideways maupun downtrend. Strategi strategi ini apabila dipahami dan dipelajari
dengan baik , tentu akan sangat membantu kita memperoleh hasil yang kita inginkan dalam
berbagai situasi market. Jadi setiap saat kita dapat memasuki market dengan strategi yang
berbeda-beda
Opsi Valuta (Currency Option) adalah tipe kontrak alternatif yang dapat dibeli atau dijual
oleh para spekulan atau perusahaan-perusahaan.
Opsi Valuta disediakan oleh :
a. Sejumlah bursa
b.Bank-bank komersial
c. Perusahaan-perusahaan pialang
Call Option dapat dan biasa digunakan oleh perusahaan untuk melindungi atau meng-
cover open position payable dari transaksi keuangan internasional.
Contohnya, Perusahaan USA akan ikut tender sebuah proyek senilai CHF 625.000 dalam
tiga bulan mendatang, maka ia melakukan kontrak untuk CHF Call Option dengan asumsi
sbb:
Exercise/strike price = USD 0,50 CHF
Call Option Premium = USD 0,02 CHF
Future Spot Rate = USD 0,53 CHF
Standard unit kontrak untuk Currency Option adalah ½ dari Currency Future untuk CHF
yaitu ½ x 125.000 = 62.500, oleh sebab itu diperlukan 10 unit Option Contract.
Biaya Premium = 10 x 62.500 x USD 0.02 = USD 12.500
Exercise Price = CHF 625.000 x USD 0.50 = USD 312.500
Jika asumsi Future Spot Rate menjadi kenyataaan maka kebutuhan dana = CHF 625.00 x
USD 0.53 = USD 331.500
Dengan melakukan Call Option ini, maka terhindar dari kerugian sebesar USD 331.500 –
325.000 = USD 6.250
Bagi valuta dan tanggal jatuh tempo tertentu, suatu In The Money Put Option akan
memerlukan Premium yang lebih tinggi daripada opsi At The Money atau Out Of Money.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Premium Put Option, yaitu :
1. Kurs Spot berjalan relatif terhadap Strike Price
Semakin rendah kurs spot berjalan relatif terhadap strike price, semakin berharga put
option, karena semakin besar kemungkinan put option digunakan.
2. Lamanya Waktu Sebelum Tanggal Jatuh Tempo
Yang mempengaruhi premium put option adalah lamanya waktu hingga tanggal jatuh
tempo sama seperti call option, semakin panjang waktu jatuh tempo, semakin besar
premiumnya. Periode yang lebih panjang menciptakan probabilitas gejolak valuta yang lebih
besar dan semakin besar kemungkinan opsi akan digunakan. Hubungan ini dapat diuji dengan
menilai kuotasi premium put option bagi suatu valuta tertentu dengan tanggal jatuh tempo
yang berbeda-beda.
3. Variabilitas Valuta
Semakin besar variabilitas valuta, semakin besar premium put option, yang sekali lagi
mencerminkan yang akan digunakan.
Put Option dapat dan biasa digunakan oleh perusahaan untuk melindungi atau meng-
cover open position recievable dari transaksi keuangan internasional.
Perusahaan USA mempunyai tagihan sebesar GBP 31.250 yang akan jatuh tempo dalam
tiga bulan mendatang, maka ia melakukan kontrak Put Option dengan asumsi sebagai
berikut :
Exercise/strike price = USD 1,400 GBP
Call Option Premium = USD 0,016 GBP
Future Spot Rate = USD 1,300 GBP
Standard unit kontrak untuk Currency Option adalah ½ dari Currency Future untuk GBP
yaitu ½ x 62.500 = 31.250, oleh sebab itu diperlukan 1 unit Option Contract saja.
Biaya Premium = 1 x 31.250 x USD 0.016 = USD 500
Exercise Price = GBP 31.250 x USD 1.40 = USD 43.750
Jika asumsi Future Spot Rate menjadi kenyataaan maka kebutuhan dana = GBP 31.250 x
USD 1.30 = USD 40.625
Dengan melakukan Put Option ini, maka terhindar dari kerugian sebesar ( USD 43.750 –
USD 500 ) - USD 40.625 = USD 2.625
Peluang keuntungan spekulasi dalam pasar valuta asing dengan pendekatan uncovered
interest parity, yaitu :
Volume harian transaksi valuta asing diseluruh penjuru dunia telah mencapai USD 1.5
trilliun dan sangat likuid. Volume perdagangan ini bahkan lebih besar dari GDP tahunan
negara-negara maju. Hal ini menyisakan pertanyaan apakah suatu pasar dengan ukuran
sebesar ini adalah sebuah pasar yang efisien.
Uncovered interest parity, yang dituturkan dari teori Fisher Effect, menyatakan bahwa
selisih return dari investasi dalam mata uang domestik dengan return dalam mata yang asing
akan sama besarnya dengan ekspektasi perubahan nilai tukar kedua mata uang tersebut.
Pada saat kondisi uncovered interest parity terpenuhi, seseorang tidak mungkin
memperoleh laba yang bersifat spekulasi dengan melakukan carry trading yaitu mengambil
posisi long untuk mata uang berbunga tinggi dan short untuk mata uang berbunga rendah,
atau transaksi kebalikannya yang disebut reversal carry trading yaitu mengambil posisi long
untuk mata uang berbunga rendah dan short untuk mata uang berbunga tinggi. Hal ini
dikarenakan menurut teori uncovered interest parity perubahan kurs dua mata uang akan
sama dengan perbedaan bunga kedua mata uang tersebut pada maturitas yang sama.
Kesimpulan
Future adalah perjanjian antara penjual dan pembeli untuk mempertukarkan aset,
pada waktu tertentu terhadap obyek tertentu dengan harga obyek transaksi tidak ditentukan,
sehingga harga tergantung pasar. Realisasi transaksi ini adalah secara tunai pada tanggal yang
telah ditentukan. Future tidak sama dengan opsi, bila opsi adalah hak untuk melakukan atau
tidak, maka future bersifat wajib untuk direalisasikan antara pihak pihak yang membuat
kontrak. Sebagai gambaran, seorang penjual dan pembeli mengadakan kontrak pada saat ini,
bahwa pada tiga bulan mendatang penjual berjanji menjual sejumlah saham kepada pembeli
dengan harga sesuai dengan pasar waktu itu. Jadi harga tersebut akan dibayar tiga bulan
setelah kontrak diadakan, baru kemudian saham juga diserahkan.
Sebagaimana intrumen derivatif lainnya, timbulnya kontrak future adalah untuk
mengantisipasi ketidak pastian harga di masa yang akan datang, adanya faktor-faktor
eksternal yang tidak dapat dikuasai dan mengandung kemungkinan merugikan pelaku pasar,
maka salah satu anitisipasinya adalah membuat kontrak future. Karena sedemikian rumit
pelaksanaannya, biasanya kontrak future dilaksanakan pada pasar yang terorganisir. Pada
umumnya pada kontrak future pembeli dan penjual tidak berhadapan langsung, namun
terdapat lembaga perantara (intermediary) perdagangan secara resmi. Dalam hal penjual
kontrak tidak memiliki aset obyek kontrak (atau memiliki namun tidak bermaksud
menjualnya) maka
penjual kontrak future dapat membeli kontrak future dengan pihak lain, sehingga yang
berhadapan pada akhirnya adalah pembeli kontrak future pertama dengan penjual kontrak
future kedua. Hal tersebut sangat mungkin dilakukan karena dalam pasar yang terorganisir
semua pihak yang terkait harus terungkap secara transparan dan dapat diungkap secara legal,
sehingga dalam pasar future kemungkinan terjadinya kecurangan menjadi kecil karena
terdapat lembaga pengawas pada pasar tersebut. Alternatif lainnya apabila penjual dalam
kontrak future tidak menguasai obyek transaksi atau tidak berminat menjual yang
dikuasainya adalah dengan membeli sekuritas pada pasar spot dan menjualnya kepada
pembeli future.