Anda di halaman 1dari 22

KONTRAK BERJANGKA dan KONTRAK FOWARD

Setelah krisis moneter yang dialami Indonesia sedikit mereda, pasar modal dan pasar
uang mulai bergerak cukup dinamis seiring dengan meningkatnya aliran  dana yang masuk ke
negeri ini. Perkembangan ini memacu para investor dan pelaku pasar untuk lebih berhati-hati
dan selektif dalam memilih dan menanamkan uangnya pada instrumen-instrumen investasi di
pasar modal dan pasar uang. Saham dan obligasi sebagai instrumen yang paling populer di
pasar modal merupakan salah satu alternative investasi bagi para investor.  Untuk
menghimpun dana masyarakat, pemerintah Indonesia juga menawarkan obligasi jangka
panjang. Sedangkan instrumen pasar uang yang cenderung berjangka waktu pendek terdapat
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan surat berharga lainnya seperti commercial paper.Dalam
hal investasi, para investor  menginginkan tingkat pengembalian tertentu atas sejumlah risiko
tertentu yang ditanggungnya. Saham umumnya menawarkan tingkat pengembalian yang
relatif lebih tinggi daripada obligasi. Pada  return yang tinggi ini juga melekat adanya tingkat
risiko yang relatif tinggi, dimana untuk saham tidak terdapat adanya janji pembayaran
dividen setiap periode dan harga yang relatif ditentukan oleh pergerakan pasar modal.
Investor yang risk-averse, atau tidak menyukai risiko, cenderung lebih suka berinvestasi di
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang menjanjikan tingkat risiko dan pengembalian yang
relatif lebih rendah.
Keinginan investor untuk melindungi dirinya dari adanya risiko investasi di pasar modal
dapat diakomodasikan dengan adanya sekuritas derivatif, seperti futures/forwards dan 
options. Instrumen derivatif ini sebagai inovasi baru di pasar modal yang perannya sangat
diperhatikan. Instrumen derivatif bukan sebuah klaim atas arus pendapatan seperti layaknya
saham dan obligasi. Sebaliknya, instrumen derivatif merupakan kontrak perjanjian antara dua
pihak untuk menjual atau membeli sejumlah barang (baik itu aktiva finansial maupun
komoditas) pada tanggal tertentu di masa datang dengan harga yang telah disepakati saat ini.
Dua jenis instrumen derivatif adalah option contract (kontrak opsi) dan futures/forward
contract.
A.       Pasar Futures

Pasar Future adalah perjanjian yang menyatakan volume standar suatu mata uang tertentu
untuk ditukar pada tanggal jatuh tempo tertentu. Karenanya, pasar futures mata uang serupa
dengan kontrak forward dari sisi kewajibannya, tetapi berbeda dengan forward dari sisi
bentuk perdagangannya. Futures kontrak umumnya digunakan oleh MNC untuk lindung nilai
posisi valuta asingnya. Selain itu, futures kontrak diperdagangkan oleh spekulator yang
berharap memperoleh manfaat dari prediksinya mengenai pergerakan kurs masa depan.
Munculnya futures karena pembeli pada umumnya memiliki preferensi yang berbeda atas
spesifikasi kualitas, jumlah dan tempat penyerahan asset dasarnya. Spesifikasi kuantitas dan
kualitas underlying assets, initial price, dan besarnya margin bagi kedua belah pihak tetap
ditentukan oleh exchange’s clearing house atau bursa khusus memperdagangkan futures
secara terorganisasi.
Pembeli kontrak futures menetapkan kurs nilai tukar untuk dibayarkan atas suatu valuta
asing pada suatu waktu tertentu di masa depan. Secara alternatif, seorang penjual kontrak
futures menetapkan kurs nilai tukar dimana suatu valuta asing akan ditukar untuk mata uang
setempat. Di AS, kontrak futures dibeli untuk menetapkan jumlah dollar yang diperlukan
untuk memperoleh jumlah valuta asing tertentu dalam jumlah tertentu, kontrak itu dijual
untuk menetapkan jumlah dollar yang akan diterima dari penjualan valuta asing tertentu
dalam jumlah tertentu. Perusahaan yang membuka posisi atas valuta asing dapat
mempertimbangkan membeli atau menjual kontrak futures untuk mengkompensasi posisinya.
Membeli futures kontrak dapat memungkinkan perusahaan membeli valuta asing pada kurs
tetap tertentu.

Umumnya hanya satu kali saat penyerahan. Dalam pasar future terdapat dua kontrak
perjanjian yaitu :

1.    Kontrak Futures dan Foward


Kontrak  futures adalah sebuah perjanjian atau komitmen dua pihak, untuk mengirimkan
atau menerima instrumen finansial atau komoditas pada tanggal tertentu di masa datang,
dengan harga yang telah ditentukan pada waktu penandatanganan kontrak. Pihak yang telah
setuju untuk mengirim sesuatu dinamakan pihak yang menjual kontrak atau “go short”. 
Sedangkan pihak lain yang setuju untuk menerima dinamakan pihak yang membeli kontrak
atau  “go long”. Berbeda dengan kontrak opsi dimana individu yang terlibat pada kontrak
mempunyai hak, bukan kewajiban, untuk membeli dan menjual aktiva finansial, kontrak 
futures mengatur bahwa individu yang terlibat kontrak berkewajiban melakukan pengiriman
dan penerimaan. Transaksi  futures atau  forwards juga berbeda dari transaksi “spot” yang
mana mewajibkan pihak bertransaksi untuk melakukan  pengiriman segera atau delivery “on
the spot” pada harga spot.
Futures adalah kontrak berjangka panjang yang bersifat mengikat atau memberi
kewajiban kepada kedua belah pihak untuk membeli atau menjual underlying asset tertentu
(berupa valuta asing, tingkat bunga, ekuitas, atau komoditas) berdasarkan tingkat harga yang
ditetapkan saat ini yang penyelesaian transaksinya dilakukan secara cash settelement di masa
yang akan datang sesuai dengan expiration date yang ditetapkan di dalam kontrak tersebut.
Harga atas underlying assets dibedakan menjadi initial futures price (harga awal) dan
terminal future price (harga pada saar kontrak futures di exercise) apabila terminal futures
price lebih rendah daripada initial futures ketika dilaksanakan exercise, maka penjual akan
mendapat profit. Sebaliknya, jika pada saat dilaksanakan exercise, terminal future price-nya
dari underlying assets lebih tinggi dari pada initial futures pricenya, maka penjual yang akan
memperoleh keuntungan.
Kondisi ini menunjukan bahwa kedua belah pihak di dalam kontrak futures ini memiliki
symetric exposure, mengingat adanya potential loss dan profit function yang seimbang antara
penjual dan pembeli.
Kontrak futures bukan dimaksudkan untuk memiliki underlying assets secara fisik,
melainkan lebih merupakan financial instrument yang digunakan untuk meminimalisasi
ekspektasi risiko dalam upaya mencapai profit tertentu.
Berdasarkan pada pertimbangan tersebut, sehingga kontrak futures pada umumnya tidak
dipertahankan hingga expiration date, melainkan diselesaikan dengan cara closing out the
position atau di reserve sebelum berakhirnya masa kontrak. Reverse dilakukan dengan
mengambil posisi berlawanan atas kontrak yang sama, yaitu sebagai penjual kontrak futures
pada tingkat harga yang lebih tinggi.
Contoh perhitungan futures, yaitu :
Misalkan, Jika anda ingin membeli kontrak futures pada tanggal 1 april 2008 atas
komoditas tomat di Itali sebanyak 20.000 kg dengan initial futures price sebesar $ 0.5 per kg.
apabila tingkat harga yang berlaku atas underlying assets-nya pada tanggal 1 Oktober adalah
$ 0.9 per kg, maka anda dapat me reserve posisinya pada saat itu dengan menjual kontrak
futures yang sama. Untuk itu ia akan memperoleh profit sebesar 20.000 x $0.4 = $8.000
(Bradhitya H.N).
Kontrak futures diperdagangkan pada bursa yang telah terorganisasi, sedangkan kontrak
forward dilakukan secara langsung antar dua pihak atau menggunakan jasa pihak bank.
Tujuan dari kontrak futures pada instrumen keuangan adalah untuk mengalihkan risiko
perubahan pada harga sekuritas di masa datang dari satu pihak ke pihak lain dalam kontrak
tersebut. Karena itu instrumen  futures ini menawarkan suatu cara untuk mangatur tingkat
risiko yang ada di pasar finansial.
Jenis dari kontrak future, yaitu :
a.      Currency Future Contracts
Merupakan kontrak yang telah distandardisasi dan diperdagangkan pada pasar  future
yang terorganisasir. Kontrak Futures mencantumkan suatu volume standar dari suatu mata
uang yang diperdagangkan pada tanggal (settlement date) tertentu.
Currency Futures adalah kontrak yang menetapkan penukaran suatu valuta dalam volume
tertentu pada tanggal penyelesaian tertentu. Kontrak Futures serupa dengan kontrak Forward,
karena : “Memungkinkan pembeli untuk menggunakan harga yang harus dibayarkan bagi
suatu valuta tertentu pada suatu waktu di masa depan”.
Menurut Madura (2000:67-68) pasar Currency Futures merupakan pasar yang
memfasilitasi perdagangan kontrak Currency Futures. Suatu kontrak Currency Futures
menetapkan suatu volume standar dari suatu valuta tertentu yang akan dipertukarkan pada
tanggal penyelesaian (settlement date) tertentu di masa depan. Sebuah MNC (multi national
corporation) yang ingin meng-hedge hutangnya akan membeli kontrak Currency Futures
untuk mengunci harga suatu valuta di masa depan Menurut Kuncoro (2000:123) contoh
transaksi futures yaitu sebuah korporasi AS, yang pada tanggal 2 Januari menyadari
kebutuhan akan 450.000 mark untuk tanggal 11 Februari (40 hari kemudian). Jika korporasi
tersebut berupaya untuk mengunci harga pembelian mark di masa depan dengan kontrak
futures, tanggal penyelesaian kontrak adalah hari Rabu ketiga bulan Maret. Selain itu, jumlah
Mark yang dibutuhkan (450.000) lebih tinggi dari jumlah standarnya (125.000). Hal yang
terbaik yang bisa dilakukan korporasi adalah membeli 3 kontrak futures-mark (dengan total
375.000 Mark) atau 4 kontrak futures-mark (500.000).
Diasumsikan bahwa pada tanggal 11 Januari, harga futures-mark untuk bulan Maret
adalah $0,5900. dengan membeli kontrak futures ini pada tanggal 2 Januari, perusahaan wajib
membeli Mark seharga $0,5900 per Mark pada hari Rabu ketiga bulan Maret. Di lain pihak,
siapa pun yng menjual kontrak futures ini pada tanggal 11 Januari wajib mengirimkan
(menjual)Mark dengan harga $0.5900 per Mark pada hari Rabu ketiga bulan Maret. Karena
satu unit kontrak futures-mark bernilai $125.000 Mark, maka perusahaan harus membeli 3
atau 4 unit kontrak futures-mark. Maka jumlah Dolar yang dibutuhkan adalah $221.500 (3
unit kontrak futures-mark x $125.000 x $0,5900) atau 295.000 (4 unit kontrak futures-mark x
$125.000 x $0,5900).

Terdapat ciri-ciri dari Kontrak Futures yaitu :


1.         Daily resettlement (penentuan harga setiap hari) dan penempatan margin (sejumlah kecil
deposito sebagai jaminan) diperlukan.
2.         Penjual dan pembeli harus bertemu (bandingkan dengan kontrak forward yang
dinegosiasikan lewat telpon) sehingga diperlukan suatu lantai bursa (disebut pit).
3.         Ukuran kontrak dan tanggal penyerahan telah distandardisasi.
4.         Spekulasi publik yang berkualitas didorong.
5.         Mayoritas kontrak futures ditutup lewat revarshing trades sehingga penyerahan tidak pernah
dilakukan.

Kelebihan dan Kekurangan Kontrak Futures


1.    Kelebihan
a.       Lebih kecilnya kontrak futures dan adanya kebebasan melikuidasi kontrak setiap waktu
sebelum jatuh tempo.
b.      Kontrak Futures yang diperdagangkan di pasar yang terorganisir dan jelas.
2.    Kekurangan
a.       Keterbatasan jumlah mata uang yang diperdagangkan.
b.      Terbatasnya tanggal penyerahan.
c.       Kakunya jumlah kontrak mata uang yang diserahkan.

Karakteristik kontrak Futures berbeda dengan kontrak Forward, karena :


1.    Kontrak Futures diperdagangkan langsung antara dua pihak yang saling bertemu,    
sedangkan kontrak Forward diperdagangkan melalui telepon.
2.    Transaksi Futures dieksekusi oleh para pialang dan kontrak Futures harus terstandardisasi,
sedangkan kontrak forward dirancang sesuai keinginan pemesannya.

Harga kontrak Futures biasanya akan sama dengan kurs Forward bagi valuta yang sama
dan tanggal penyelesaian yang sama.
Contoh :
Harga kontrak Futures-Pound adalah $1,50. harga kontrak Forward-Pound pada periode
yang sama adalah $1,48. Perusahaan-perusahaan mungkin berupaya untuk membeli kontrak
Forward dan secara simultan menjual kontrak Currency Futures. Jika mereka dapat secara
tepat mencocokan tanggal penyelesaian dari dua kontrak tersebut, mereka akan mendapatkan
Laba $0,02 per unit. Tindakan ini akan menekan harga Currency Futures. Kontrak Currency
Futures dan kontrak Forward untuk valuta yang sama dan tanggal penyelesaian yang sama
harus memiliki harga yang sama, para spekulan akan memanfaatkan hal ini untuk
menghasilkan laba dan pada akhirnya mendorong kedua harga tersebut ketingkat yang sama.
Harga kontrak Currency Futures berbeda dari kurs spot, karena alasan-alasan yang sama
yang menyebabkan kurs Forward berbeda dengan kurs spot. Tindakan-tindakan investor
untuk mengambil keuntungan dari kesempatan ini akan mengakibatkan kenaikan kurs spot
dan menekan penurunan harga Currency Futures, yang pada akhirnya mendoronga harga
Currency Futures jatuh kebawah kurs spot.

Kontrak serah atau yang dalam bahasa asing disebut forward contract adalah suatu
persetujuan antara dua belah pihak untuk menjual atau membeli suatu aset (atau bentuk
apapun juga) di suatu waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, tanggal
penjualan dan tanggal penyerahan barang dilakukan berbeda. Kontrak serah ini digunakan
untuk mengendalikan dan meminimalkan risiko, sebagai contoh risiko perubahan nilai mata
uang (contoh: kontrak forward untuk transaksi mata uang) atau transaksi komoditi (contoh:
kontrak serah untuk minyak bumi).
Transaksi forward adalah transaksi berjangka dengan penyerahan valuta pada suatu
tanggal tertentu dengan menggunakan kurs yang disepakati pada tanggal transaksi. Transaksi
Forward digunakan untuk mengantisipasi :

1.      Kebutuhan pembayaran hutang dalam mata uang asing


2.      Mengantisipasi fluktuasi kurs valuta asing
3.      Pembiayaan Eksport dan Import dalam valuta asing

Satu pihak setuju untuk membeli, pihak lain menjual, untuk suatu harga yang telah
disetujui sebelumnya. Saat terjadi transaksi forward, belum terjadi pertukaran atau
pembayaran uang. Pembayaran dan pengiriman barang dilakukan sesuai dengan jadwal dan
aturan yang telah disepakati. Harga forward berbeda dengan harga spot atau harga pada saat
asset tersebut berpindah tangan pada waktu tersebut (spot), biasanya dua hari kerja.
Di Indonesia contract forward (kontrak serah) dibuat atas dasar kesepakatan dua belah
pihak yang bertransaksi dan dapat dilakukan dimana saja, sedangkan kontrak berjangka telah
ditetapkan secara standar dan hanya dapat diperdagangkan di bursa berjangka. Kontrak
forward selalu diakhiri dengan penyerahan barang secara fisik, sedangkan kontrak berjangka
dapat ditutup dengan tiga cara yaitu penyerahan barang atau penyerahan secara tunai,
mengambil posisi sebaliknya dari posisi yang dimiliki sekarang, dan pertukaran dengan
transaksi fisik (exchange for physical). Kemudian, transaksi kontrak berjangka dilakukan
dengan penyerahan margin yang relatif kecil dibanding dengan nilai kontrak dan dijamin
serta diselesaikan oleh Lembaga Kliring setiap hari.
Berikut ini adalah berbagai jenis kontrak forward yang beredar di pasar :
1.         Currency Forward
Merupakan perjanjian pribadi antara dua individu yang dapat menandatangani kontrak
apapun yang mereka setujui. Kedua pihak merundingkan kontrak di pasar antar bank yang
memperdagangkan sejumlah valas pada tanggal dan harga di masa mendatang. Besarnya
kontrak dan tanggal penyerahan dinegosiasikan dan kemudian dibuat. Karena tidak dilakukan
di bursa, maka kedua belah pihak mempunyai resiko bahwa masing-masing pihak dapat saja
bangkrut/macet pada saat perjanjian.
Pasar Forward memfasilitasi perdagangan kontrak forward atas mata uang. Kontrak
forward adalah perjanjian antara sebuah perusahaan dengan sebuah bank komersial untuk
menukar sejumlah mata uang tertentu dengan kurs nilai tukar tertentu (yang disebut kurs
forward) pada tanggal tertentu dimasa depan. Kontrak forward ini melayani perusahaan
multinasional (MNC) dan perusahaan-perusahaan yang besar, transaksi forward seringkali
bernilai $1 juta atau lebih. Kontrak forward umumnya tidak digunakan oleh konsumen atau
perusahaan kecil. Kontrak forward yang paling umum berjangka waktu 30, 60, 90, 180, dan
360 hari. Meskipun tersedia juga untuk jangka waktu lainnya (termasuk jangka waktu yang
lebih panjang). Kurs forward atas suatu mata uang tertentu umumnya berbeda sesuai dengan
lamanya (jumlah hari) periode forward.
Menurut Madura (2000:58-66) Kurs forward adalah nilai tukar suatu valuta dengan valuta
lain pada suatu waktu di masa depan yang dikuotasikan oleh bank-bank. Kemudian yang
dimaksud Pasar Forward adalah pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak forward mata
uang.
Menurut Kuncoro (1996:106-107) transaksi forward merupakan transaksi valas dimana
pengiriman mata uang dilakukan pada suatu tanggal tertentu di masa datang. Kurs dimana
transaksi forward akan diselesaikan telah ditentukan pada saat kedua belah pihak menyetujui
kontrak untuk membeli dan menjual. Waktu antara ditetapkannya kontrak dan pertukaran
mata uang yang sebenarnya terjadi dapat bervariasi dari dua minggu hingga satu tahun. Jatuh
tempo kontrak forward biasanya satu, dua, tiga atau enam bulan. Transaksi forward biasanya
terjadi bila eksportir, importir, atau pelaku ekonomi lain yang terlibat dalam pasar valas harus
membayar atau menerima sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa
mendatang.
Menurut Madura (2000:63) contoh transaksi forward yaitu apabila suatu perusahaan akan
membutuhkan 1 juta Mark Jerman, 90 hari dari sekarang untuk mengimpor barang dari
Jerman. Asumsikan bahwa perusahaan tersebut dapat langsung membeli Mark Jerman untuk
pengiriman langsung (yaitu, dari pasar spot) dengan kurs spot $0,50 per Mark. Berdasarkan
kurs spot ini maka perusahaan membutuhkan $500.000 ($0,50 per Mark x 1.000.000). namun
perusahaan belum memiliki dana saat ini juga untuk membeli Mark. Perusahaan dapat
menunggu 90 hari dan kemudian menukarkan US Dolar dengan Mark menurut kurs yang
berlaku saat itu. Tetapi perusahaan tidak mengetahui berapa kurs spot 90 hari dari sekarang.
Jika naik menjadi $0,60 per Mark, perusahaan akan membutuhkan $600.000 ($0,60 per Mark
x 1.000.000 Mark). Dengan danya ini maka perusahaan akan merugi sebesar $100.000. akan
lebih baik perusahaan mengunci kurs untuk 90 hari dari sekarang. Dimana kurs forward 90
hari sekarang adalah $0,51 per mark, maka perusahaan dapat melakukan perjanjian kontrak
forward dengan menggunakan kurs forward 90 hari dari sekarang. Sehingga dana yang
dibutuhkan perusahaan sebesar $510.000 ($0,51 per Mark x 1.000.000 Mark). Maka dengan
mengunci kurs, perusahaan tidak perlu khawatir dengan adanya perubahan kurs spot 90 hari
ke depan.
Currency forward contract banyak digunakan oleh perusahaan untuk mengelola risiko
valuta asing. Biasanya, perusahaan multinasional yang menggunakannya, karena mereka
beroperasi pada lebih dari satu negara, sehingga terekspos terhadap risiko valas. Namun,
perusahaan lokal juga kadang memanfaatkannya untuk melakukan hedging terhadap transaksi
dalam mata uang asing.
Dalam currency forward contract, maka suatu pihak wajib untuk membeli atau menjual
mata uang tertentu dengan nilai tukar tertentu, dalam jumlah tertentu, di tanggal yang sudah
ditentukan di masa depan. Kontrak ini terjadi secara over-the-counter dan dapat di-
customized sesuai dengan kebutuhan.
Misalnya, perusahaan A (AS) punya piutang dari perusahaan B di Jepang sebesar 5 juta
yen dalam waktu 2 bulan mendatang. Tentunya ia tidak ingin supaya nilai tukar yen merosot
terhadap dollar, karena jika demikian maka piutang yang diperolehnya jadi lebih rendah.
Misalnya rate yang digunakan dalam kontrak adalah sebesar 90 yen per dollar, maka
perusahaan A memperoleh kepastian untuk memperoleh cash flow sebesar 50 juta/90 yen =
$555,555 di masa depan. Jika di masa depan ternyata yen merosot jadi 100 yen per dollar,
maka perusahaan A tetap dapat menukar 5 juta yen-nya dengan rate 90 yen per dollar.

2.      Equity Forward


Dalam equity forward contract, maka suatu pihak wajib membeli atau menjual instrumen
ekuitas ataupun indeks saham pada waktu tertentu di masa depan. Jenis kontraknya bisa
saham tertentu, portfolio maupun indeks.
Melalui equity forward, nilai transaksi yang akan terjadi di masa depan sudah dipatok
pada saat ini, sehingga dapat mengatasi risiko yang terjadi dari perubahan nilai pasar. Contoh
dari equity forward contract ini adalah program share buyback yang sering terjadi di pasar
modal. Pada program ini, satu pihak berjanji untuk membeli kembali saham tertentu dengan
jumlah tertentu, pada harga tertentu di masa depan. Positifnya, ini mengantisipasi kenaikan
harga di masa depan, dan memberikan kepastian mengenai cash flow. Namun, jika harga
merosot maka karena terikat kontrak pihak tersebut mungkin akan terpaksa membeli di atas
harga pasar.

3.      Commodity Forward


Commodity forward adalah kontrak dengan underlying asset berupa komoditas seperti
minyak, metal, jagung, dan lainnya. Kontrak ini memungkinkan suatu pihak untuk membeli
atau menjual komoditas dengan harga tertentu di masa depan. Jadi, kontrak ini
mengantisipasi terjadinya perubahan harga di masa depan. Untuk produsen, kontrak ini
bermanfaat dalam mengurangi risiko jika harga komoditas menguat di masa depan.

4.      Bond Forward


Bond forward hampir serupa dengan equity forward, hanya saja obligasi punya jatuh
tempo, sehingga kontrak forward pasti kadaluarsanya sebelum tanggal jatuh tempo.
Obligasi yang umum dijadikan bond forward adalah T-bills yang dikeluarkan Depkeu AS.
Pada kontrak ini, satu pihak sepakat untuk membeli T-bills pada harga yang telah dipatok
saat ini, pada masa depan, sebelum tanggal jatuh tempo T-bills tersebut.
Contohnya, jika T-bill 90 hari dijual discount sebesar 5%, maka harganya tiap $1 par
adalah sebesar $1- (5%*90/360) = $0.9875. Biasanya, quote yang digunakan untuk T-bills
forward cntract adalah discount rate-nya. Dari discount tersebut, baru kemudian kita dapat
menghitung harganya.
Selain T-bills, terdapat kontrak forward untuk obligasi-obligasi lainnya pula, termasuk
yang memberikan kupon secara periodik. Biasanya, harga yang di-quote adalah harga clean
price, tanpa accrued interest. Melalui bond forward, maka Anda dapat menyepakati harga
tertentu.

5.      Interest Rate Forward (FRA)


Interest Rate Forward contract disebut juga dengan Forward Rate Agreement (FRA)
dimana underlying-nya berupa pembayaran bunga dalam mata uang tertentu. Jadi, dalam
FRA ini merupakan kesepakatan untuk meminjamkan atau meminjam dana tertentu secara
fixed rate.
Jika kita masuk kontak FRA misalnya, pihak kita memegang posisi long, dan pihak lawan
(dealer) memegang posisi short. Pihak yang long akan memperoleh keuntungan ketika tingkat
suku bunga naik, sementara pihak yang short menerima keuntungan jika tingkat suku bunga
turun. Cash settlement-nya berupa selisih antara tingkat suku bunga kontrak dengan tingkat
suku bunga underlying (LIBOR) pada saat maturity.
Misalnya, FRA jatuh tempo dalam 90 hari dengan underlying berupa LIBOR 180 hari.
Suku bunga yang dipatok untuk FRA ini adalah sebesar 7%, dengan principal kontrak sebesar
$5 juta. Bagaimana seandainya: a) suku bunga naik menjadi 8% ? dan b) suku bunga merosot
jadi 6.5%?
a) jika suku bunga naik jadi 8%, maka dealer harus melakukan pembayaran :
(8%-7%) x 180/360 x $5,000,000 = $25,000
Karena LIBOR yang digunakan adalah 180 hari, maka present value-nya adalah sebesar :
$25,000/(1+ 8%*(180/360)) = $24,038
b) jika suku bunga turun jadi 6.5%, maka kita yang harus melakukan pembayaran :
(7%-6.5%) x 180/360 x $5,000,000 = $12,500
Karena LIBOR yang digunakan 180 hari, maka present value-nya adalah sebesar :
$12,500/(1+6.5%*(180/360)) = $12,106

Suatu kontrak Forward maupun Futures pada dasarnya berisikan kewajiban untuk
memperdagangkan mata uang asing pada suatu tingkat kurs, yang ditetapkan hari ini, untuk
diseleserahkan pada tanggal tertentu di masa mendatang. Tingkat kurs tertentu disebut
forward price atau future price. Bila kontrak menyatakan akan membeli suatu mata uang
asing, maka pedagang valas itu dinamakan memegang posisi long (beli) dalam kontrak.
Sedangkan posisi short (jual) menunjukkan kewajiban untuk menjual mata uang asing di
masa mendatang.

Selain itu terdapat empat perbedaan pokok antara kontrak  futures dan forwards, yaitu :
(a) Kontrak  futures sudah sangat standardized, artinya bahwa bursa tempat perdagangan  futures
telah menentukan tanggal jatuh temponya kontrak, lokasi pengiriman, kualitas dan kuantitas
yang jelas dari barang yang  akan dikirimkan pada setiap kontrak.  Jadi para individu atau
pihak yang terlibat tidak perlu negosiasi lagi mengenai hal-hal ketentuan seperti diatas.
Standardisasi di bursa inilah yang juga menyebabkan pasar untuk futures sangat likuid.
(b) Bursa futures menjamin kinerja masing-masing lembaga kliring yang terlibat di perdagangan
futures. Setiap lembaga kliring juga menjamin kinerja dari masingmasing pedagang (traders).
Jaminan ini meningkatkan likuiditas bursa futures.
(c) Untuk membatalkan atau keluar dari sebuah kontrak yang telah dibeli (dijual), satu pihak
dapat menjual (membeli) kontrak yang identik. Bursa dapatmembatalkan posisi long  (short)
pertama dengan posisi short  (long) kedua, sehingga posisi bersih adalah nol.
(d) Setiap akhir hari perdagangan, keuntungan dan kerugian pada setiap transaksi dapat dihitung.
Jika terjadi keuntungan pada posisi tertentu, maka bursa  akan membayar  cash kepada
lembaga kliring yang menjamin seorang pedagang. Sebaliknya, jika terjadi kerugian pada
suatu posisi, maka lembaga kliring yang memberi penjaminan seorang pedagang  akan
membayar kerugian tersebut secara cash kepada bursa.

Perbandingan Antara Kontrak Futures Dan Forwards


Kontrak Future :
1.  Kontrak dapat diperdagangkan melalui”exchange’s clearing house (bursa futures)
2.  Kontrak futures terstandardisasi
3.  Kontrak biasanya di-reserve sebelum maturity
4.  Daily margin trading settlement
5.  Terdapat beberapa kali saat penyerahan
Kontrak Forwads :
1.  Kontrak diperdagangkan melalui OTC atau direct transaction
2.  Kontrak Forwards tidak terstandardisasi
3.  Kontrak diakhiri pada expiration date
4.  Expiredly cash settlement

Tujuan Utama dari Kontrak Forward dan Futures yaitu :


Tujuan utamanya adalah memudahkan antisipasi terhadap risiko perubahan kurs valas.
Dapat juga dipergunakan untuk spekulasi dan price discovery.

Berikut di bawah ini merupakan perbandingan antara pasar forward dengan pasar futures.

No Ciri Forward Futures


.
1. Ukuran Kontrak Disesuaikan dengan kebutuhan Standar.
individual.
2. Tanggal Disesuaikan dengan kebutuhan Standar.
pengiriman / individual.
penyelesaian
3. Pelaku Bank, pialang, dan perusahaan- Bank, pialang, dan
perusahaan multinasional. perusahaan-perusahaan
Spekulasi publik jarang. multinasional. Spekulasi
publik umum.
4. Deposito penjamin Tidak diperlukan deposito Diperlukan deposito
penjamin, melainkan saldo bank penjamin dalam jumlah
dan lini kredit. kecil.
5. Proses kliring Penanganan tergantung pada Ditangani oleh clearing
bank-bank dan pialang-pialang house yang dibentuk oleh
individual. Tidak diperlukan bursa. Penyelesaian-
clearing house yang terpisah. penyelesaian transaksi
harian ditentukan oleh
harga pasar.
6. Lokasi pasar Sepanjang jalur telepon di Lantai perdagangan pusat
seluruh dunia ke seluruh dunia. yang memiliki
komunikasi.
7. Regulasi Self-regulating. Comodity Futures
Trading Commission;
National Futures
Association.
8. Likuidasi Sebagian besar kontrak Sebagian besar oleh
diselesaikan oleh pengiriman transaksi lain yang
aktual. Sisanya oleh transaksi berlawanan, sangat
lain berlawanan. sedikit oleh pengiriman
aktual.
9. Biaya transaksi Ditentukan oleh spread antara Brokerage fee bisa
harga jual dan harga beli. dinegosiasi.

B.       Pasar Option


Pasar Option adalah perjanjian yang memberikan si pembeli option hak untuk membeli
atau menjual kontrak di masa yang akan datang pada harga tertentu (Specific Price) dan pada
atau sebelum waktu tertentu (Expiration Date). Option adalah perjanjian yang memberikan si
pembeli option hak untuk membeli atau menjual kontrak di masa yang akan datang pada
harga tertentu (Specific Price) dan pada atau sebelum waktu tertentu (Expiration Date).
Option adalah kontrak resmi yang memberikan Hak (tanpa adanya kewajiban) untuk membeli
atau menjual sebuah asset pada harga tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Options
merupakan salah satu instrumen di dunia pasar modal (derivatives) untuk meminimalisasi
resiko dan sekaligus memaksimalkan keuntungan dengan daya ungkit (leverage) yang lebih
besar (Limited Loss with Unlimited Profit).
Dari pengertian umum mengenai option di atas dapat dilihat beberapa point penting yang
menggambarkan transaksi option yaitu :

1.      Option memberi pemegangnya hak bukan kewajiban untuk membeli atau menjual sesuatu.
Berbeda dengan jenis transaksi jual beli yang sudah dikenal selama ini yang mengikat
masing-masing pihak dengan satu kewajiban untuk membayar atau memberikan satu barang
tertentu yang diperjualbelikan maka option memmberi pemegangnya hak bukan kewajiban
untuk menjual atau membeli satu barang yang diperjanjikan. Pemegang option tidak bisa
dipaksa untuk membeli atau menjual satu barang yang diperjanjikan tersebut.
2.      Hak untuk menjual atau membeli suatu barang tersebut hanya bisa dilaksanakan kepada
waktu tertentu di masa yang akan datang atau sebelumnya. Hal ini tergantung dari jenis
option yang dipegang ada option yang mengatur bahwa hak untuk membeli atau menjual satu
barang bisa dilaksanakan pada saat waktu tertentu di masa yang akan datang tidak dapat
dilaksanakan sebelum waktu yang ditentukan tersebut, adapula jenis option yang hak untuk
membeli atau menjualnya dapat dilaksanakan sebelumnya.

3.      Apabila pemegang option melaksanakan haknya untuk membeli atau menjual satu barang
tertentu maka harga barang yang dibeli atau dijual tersebut sudah ditentukan sebelumnya
(biasanya ditentukan pada saat transaksi option dilakukan) tidak peduli berapa harga pasar
barang tersebut saat pelaksanaan hak. Jadi harga yang dipakai saat pelaksanaan hak sudah
ditentukan sebelumnya dan bukan harga pasar barang tersebut saat itu.

Dalam pasar valuta asing transaksi option valuta asing dapat di artikan sebagai satu
instrumen keuangan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli atau
menjual satu mata uang tertentu dalam jumlah tertentu pada saat waktu tertentu dimasa yang
akan datang dan atau sebelumnya dengan kurs yang sudah ditentukan sebelumnya (biasanya
sudah ditentukan saat transaksi dilakukan).

Terdapat beberapa kategori untuk membedakan jenis option yang ada saat ini. Apabila
dilihat dari jenis hak yang dimiliki oleh pemegang option maka option dapat dibagi menjadi
dua yaitu :

a.       Call Option yang memberikan hak membeli sesuatu kepada pemegangnya.
b.      Put Option yang memberikan hak menjual sesuatu kepada pemegangnya.

Apabila dilihat dari waktu untuk melaksanakan hak tersebut maka option pada dasarnya
dibagi dua golongan besar yaitu :

a.       European Type Option yaitu option yang hanya dapat dilaksanakan pada satu tanggal yang
sudah ditentukan. Tanggal tersebut biasa disebut Exercise Date.
b.      American Type Option yaitu option yang dapat dilaksanakan pada satu tanggal yang sudah
ditentukan atau sebelumnya. Sehingga waktu pelaksanaan hak American Type Option adalah
sejak tanggal kontrak option ditanda tangani sampai dengan Exercise Date.
Fungsi dari Options adalah sebagai berikut :
1. Proteksi nilai asset. ( Asuransi nilai saham )
Salah satu strategi yang umum digunakan dengan options adalah memproteksi nilai
portofolio terhadap jatuhnya harga-harga saham, dengan membeli Put option. Dengan
membeli Put option ini investor berhak menjual sahamnya pada harga tertentu meskipun
dipasar harga saham tersebut sudah turun sampai nol sekalipun.

2. Menghasilkan pendapatan tambahan dari assetnya


     Para investor akan menggunakan strategi yang dikenal dengan nama Covered Call untuk
menghasilkan pendapatan tambahan dari sahamnya. Ini mirip dengan seorang investor
menyewakan rumahnya, tetapi dalam hal ini yang disewakan adalah sahamnya. Dengan
strategi ini seorang investor akan Sell Call (menjual kontrak Call option ) dengan jaminan
sahamnya. Ketika ia menjual Call option berarti investor tersebut Wajib menjual sahamnya
pada harga yang disepakati selama kontrak masih berlaku.

3. Leverage
     Options memberikan suatu kesempatan yang besar memperoleh hasil investasi yang tinggi
dari modal yang kecil . Disini options memberikan leverage bagi investor tersebut. Options
berfungsi sebagai leverage apabila kita hanya membeli optionsnya saja tanpa membeli
sahamnya.

4. Discount
Options juga dapat berfungsi sebagai discount untuk membeli saham. Apabila kita ingin
membeli saham, kita dapat menawarnya terlebih dahulu agar saham yang akan kita beli
harganya menjadi lebih murah. Dan dalam penawaran ini kita mendapatkan suatu premi
sejumlah tertentu. Strategi ini disebut pula naked put. Apabila saham telah menyentuh harga
yang kita tawar maka kita harus membeli saham tersebut, tetapi harganya tentu lebih murah
karena kita telah melakukan penawaran dan menerima premi di awal.

5. Strategy Investasi
Options juga dapat berfungsi sebagai strategi investasi. Karena banyaknya strategi di
options, maka options dapat berguna di berbagai situasi market. Baik itu market yang
uptrend, sideways maupun downtrend. Strategi strategi ini apabila dipahami dan dipelajari
dengan baik , tentu akan sangat membantu kita memperoleh hasil yang kita inginkan dalam
berbagai situasi market. Jadi setiap saat kita dapat memasuki market dengan strategi yang
berbeda-beda

Opsi Valuta (Currency Option) adalah tipe kontrak alternatif yang dapat dibeli atau dijual
oleh para spekulan atau perusahaan-perusahaan.
Opsi Valuta disediakan oleh :
a. Sejumlah bursa
b.Bank-bank komersial
c. Perusahaan-perusahaan pialang

Opsi Valuta dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu ;


a.  Currency Call Option
Currency Call Option adalah kontrak yang memberikan hak untuk membeli suatu valuta
tertentu pada kurs (harga) tertentu selama periode waktu tertentu. Exercise Price atau Strike
Price adalah harga yang harus dibayarkan pemilik opsi pada saat ingin menggunakan haknya
membeli valuta. Tiap Opsi memiliki tanggal jatuh tempo bulanan masing-masing.
Menurut Madura (2000:131) contoh dari transaksi currency call options yaitu ada
kemungkinan perusahaan sebuah perusahaan akan membutuhkan valuta asing di masa depan,
tetapi perusahaan tidak begitu yakin. Sebagai contoh, anggaplah sebuah perusahaan AS
terlibat dalam tender sebuah poyek di Jerman. Jika proyek tersebut jatuh kepada perusahaan
tersebut maka perusahaan akan membutuhkan kira-kira DM625.00 untuk membeli bahan
baku dan jasa di Jerman, namun perusahaan tidak tahu apakah tawaran akan diterima atau
tidak sampai tiga bulan ke depan. Asumsikan bahwa exercise price bagi Mark adalah $0,50
dan premium call option-nya adalah $ 0,02 per unit. Perusahaan akan membayar $1250 per
opsi (62.500 x $0.02) atau $12.500 untuk 10 kontrak. Dengan adanya opsi tersebut, jumlah
maksimum pengeluaran US Dolar untuk membeli Mark adalah $312.500 (62.500 x $0,5).
Call Option dapat dimanfaatkan jika seseorang ingin mencuci harga yang harus
dibayarkan bagi suatu valuta di masa depan. Jika kurs spot dari suatu valuta naik melampaui
strike price nya, pemilik Call Option dapat menggunakan haknya dengan membeli valuat
pada strike price yang lebih rendah dari kurs spot.
Strategi ini kurang lebih sama dengan strategi yang digunakan oleh pembeli kontrak
futures, tetapi kontrak futures mewajibkan pelakunya melakukan sesuatu (yaitu, membeli
atau menjual), sedangkan opsi valuta tidak mewajibkan pembelinya melakukan apapun.
Pemilik Call Option yang telah jatuh tempo hanya merugi sebatas call premium (yaitu, harga
pembelian opsi) yang mereka bayar pada awalnya.
Suatu Currency Call Option Diklasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu :
1.    In The Money adalah istilah dimana kurs berjalan melampaui (lebih besar) dari strike price.
2.    At The Money adalah istilah dimana kurs berjalan sama dengan strike price.
3.    Out Of Money adalah istilah dimana kurs berjalan lebih rendah dari strike price.
Bagi valuta dan tanggal jatuh tempo tertentu, suatu In The Money Call Option akan
memerlukan Premium yang lebih tinggi daripada opsi At The Money atau Out Of Money. 
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Premium Call Option, yaitu :
1.    Kurs Spot berjalan relatif terhadap Strike Price
Semakin tinggi kurs spot berjalan relatif terhadap strike price, semakin tinggi harga opsi.
Hal ini dikarenakan semakin tingginya probabilitas pembelian valuta pada harga yang jauh
lebih rendah dibandingkan harga penjualanya. Hubungan ini dapat diverifikasi dengan
membandingkan premium dari opsi valuta dan tanggal jatuh tempo tertentu yang memilki
strike price yang berbeda.
2.    Lamanya Waktu Sebelum Tanggal Jatuh Tempo
Secara umum diperkirakan bahwa kurs spot memiliki kesempatan yang lebih besar untuk
naik melampaui strike price jika waktu jatuh temponya masih lama. Hubungan ini dapat
diverifikasi dengan membandingkan premium dari opsi valuta dan strike price tertentu yang
memiliki tanggal jatuh tempo yang berbeda.
3.    Variabilitas Valuta
Semakin besar variabilitas valuta, semakin tinggi probabilitas kurs spot akan melampaui
strike price. Jadi, Call Option dari valuta-valuta yang lebih bergejolak akan memiliki harga
yang lebih tinggi. Contoh : Dollar Kanada merupakan valuta yang lebih stabil dibandingkan
valuta lain. Jika faktor-faktor lain semuanya sama, harga call option dollar Kanada akan lebih
murah dari harga call option valuta-valuta lain.

Call Option dapat dan biasa digunakan oleh perusahaan untuk melindungi atau meng-
cover open position payable dari transaksi keuangan internasional.
Contohnya, Perusahaan USA akan ikut tender sebuah proyek senilai CHF 625.000 dalam
tiga bulan mendatang, maka ia melakukan kontrak untuk CHF Call Option dengan asumsi
sbb:
Exercise/strike price  = USD 0,50 CHF
Call Option Premium = USD 0,02 CHF
Future Spot Rate       = USD 0,53 CHF
Standard unit kontrak untuk Currency Option adalah ½ dari Currency Future untuk CHF
yaitu ½ x 125.000 = 62.500, oleh sebab itu diperlukan 10 unit Option Contract.
Biaya Premium = 10 x 62.500 x USD 0.02 = USD 12.500
Exercise Price = CHF 625.000 x USD 0.50 = USD 312.500
Jika asumsi Future Spot Rate menjadi kenyataaan maka kebutuhan dana = CHF 625.00 x
USD 0.53 = USD 331.500
Dengan melakukan Call Option ini, maka terhindar dari kerugian sebesar USD 331.500 –
325.000 = USD 6.250

b.  Currency Put Option


Currency Put Option adalah kontrak yang memberikan hak untuk menjual suatu valuta
tertentu pada kurs tertentu/harga tertentu (strike price) selama periode waktu tertentu. Pemilik
Currency Put Option diberikan hak untuk menjual suatu valuta dengan harga tertentu (strike
price) sepanjang periode waktu tertentu. Sama seperti call option, pemilik put option tidak
diwajibkan untuk menggunakan hak opsinya. Jadi, kerugian potensial maksimum bagi
pemilik put option adalah sebesar premium yang dibayarkan pada saat membeli opsi.
Suatu Currency Put Option Diklasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu :
1.    In The Money adalah istilah dimana kurs berjalan lebih kecil dari strike price.
2.    At The Money adalah istilah dimana kurs berjalan sama dengan strike price.
3.    Out Of Money adalah istilah dimana kurs berjalan lebih tinggi dari strike price.

Bagi valuta dan tanggal jatuh tempo tertentu, suatu In The Money Put Option akan
memerlukan Premium yang lebih tinggi daripada opsi At The Money atau Out Of Money.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Premium Put Option, yaitu :
1.    Kurs Spot berjalan relatif terhadap Strike Price
Semakin rendah kurs spot berjalan relatif terhadap strike price, semakin berharga put
option, karena semakin besar kemungkinan put option digunakan.
2.    Lamanya Waktu Sebelum Tanggal Jatuh Tempo
Yang mempengaruhi premium put option adalah lamanya waktu hingga tanggal jatuh
tempo sama seperti call option, semakin panjang waktu jatuh tempo, semakin besar
premiumnya. Periode yang lebih panjang menciptakan probabilitas gejolak valuta yang lebih
besar dan semakin besar kemungkinan opsi akan digunakan. Hubungan ini dapat diuji dengan
menilai kuotasi premium put option bagi suatu valuta tertentu dengan tanggal jatuh tempo
yang berbeda-beda.
3.    Variabilitas Valuta
Semakin besar variabilitas valuta, semakin besar premium put option, yang sekali lagi
mencerminkan yang akan digunakan.
Put Option dapat dan biasa digunakan oleh perusahaan untuk melindungi atau meng-
cover open position recievable dari transaksi keuangan internasional.
Perusahaan USA mempunyai tagihan sebesar GBP 31.250 yang akan jatuh tempo dalam
tiga bulan mendatang, maka ia melakukan kontrak Put Option dengan asumsi sebagai
berikut :
Exercise/strike price  = USD 1,400 GBP
Call Option Premium = USD 0,016 GBP
Future Spot Rate       = USD 1,300 GBP

Standard unit kontrak untuk Currency Option adalah ½ dari Currency Future untuk GBP
yaitu ½ x 62.500 = 31.250, oleh sebab itu diperlukan 1 unit Option Contract saja.
Biaya Premium = 1 x 31.250 x USD 0.016 = USD 500
Exercise Price = GBP 31.250 x USD 1.40 = USD 43.750
Jika asumsi Future Spot Rate menjadi kenyataaan maka kebutuhan dana = GBP 31.250 x
USD 1.30 = USD 40.625
Dengan melakukan Put Option ini, maka terhindar dari kerugian sebesar ( USD 43.750 –
USD 500 )  - USD 40.625  = USD 2.625

Menurut Madura (2000:67-68) menjelaskan pasar Currency Options merupakan pasar


yang memfasilitasi perdagangan kontrak currency options. Kontrak currency options dapat
diklasifikasikan sebagai call atau put. Suatu currency call Options menyediakan hak untuk
membeli suatu valuta tertentu dengan harga tertentu (yang dinamakan dengan strike price
atau exercise price) dalam suatu periode waktu tertentu. currency call options digunakan
untuk meng-hedge hutang-hutang valas yang harus dibayarkan di masa depan. currency put
options memberikan hak untuk menjual suatu valuta asing dengan harga tertentu dalam suatu
periode waktu tertentu. Currency put options digunakan untuk meng-hedge piutang-piutang
valas yang akan diterima di masa depan.
Pasar Futures dan Option digunakan untuk mengantisipasi risiko valas yang diakibatkan
oleh transaksi bisnis dan juga untuk tujuan spekulatif. Biasanya disebut sebagai surat
berharga derivatif (derivative securitas). Surat berharga derivatif umumnya digunakan untuk
melindungi investor dari risiko keuangan, misalnya pada Perusahaan makanan yang
menggantungkan input dari pasar gandum, dapat melindungi diri dari gejolak harga gandum
(misalnya karena banjir atau kekeringan menyebabkan harga gandum meningkat) dengan
membeli kontrak futures.

C.   Spekulasi dalam Mata Uang Asing


Spekulasi Valas  atau Valuta Asing dalam bursa Valuta Asing maksudnya adalah
melakukan transaksi valas dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dari turun-naiknya
kurs suatu mata uang asing. Kerugian dapat terjadi akibat salah antisipasi terhadap
ketidakpastian kurs suatu valuta asing tertentu. Spekulasi valuta asing terdiri dari :
a.  Spekulasi dalam Spot Market
b.  Spekulasi dalam Forward Market
Pada prinsipnya seseorang dapat berspekulasi dalam forward market dengan cara
“membeli” atau “menjual” dalam forward market kemudian menutup posisi forward pada
waktu tertentu di kemudian hari.
a.    Margin Trading
Transaksi jual beli valas yang tidak diikuti dengan pergerakan dana dan yang
diperhitungkan sebagai keuntungan atau kerugian adalah selisih bersih antara harga beli / jual
suatu jenis valuta pada saat tertentu dengan haraga jual/beli valuta yang bersangkutan pada
akhir masa transaksi. Kegiatan Margin Trading diatur oleh ketentuan yang dikelurakan Bank
Indonesia, yang diatur dalam Paket Kebijaksanaan 28 Februari 1991.
                                
b.      Asian Currency Unit pada Spekulasi Valuta Asing
Asian Currency Unit pada dasarnya adalah unit operasional di dalam suatu lembaga
keuangan yang diberi izin khusus oleh penguasa moneter setempat. Kegiatan ACU antara lain
sebagai berikut :
1.         Menerima simpanan dari bukan penduduk lokal.
2.         Menyimpan dana dan atau memberi pinjaman kepada ACU lain, bank-bank lain yang bukan
penduduk.
3.         Memberi pinjaman kepada penduduk lokal dengan terlebih dahulu memeperoleh izin.
4.         Menerima simpanan dari penduduk dalam bentuk valuta asing sampai jumlah tertentu.
5.         Memberi pelayanan L/C.
6.         Mendiskontrokan surat berharga.
7.         Menerbitkan garansi bagi yang berhubungan dengan bukan penduduk.
8.         Melakukan investasi melakukan transaksi valuta asing

Peluang keuntungan spekulasi dalam pasar valuta asing dengan pendekatan uncovered
interest parity, yaitu :
Volume harian transaksi valuta asing diseluruh penjuru dunia telah mencapai USD 1.5
trilliun dan sangat likuid. Volume perdagangan ini bahkan lebih besar dari GDP tahunan
negara-negara maju. Hal ini menyisakan pertanyaan apakah suatu pasar dengan ukuran
sebesar ini adalah sebuah pasar yang efisien.

Uncovered interest parity, yang dituturkan dari teori Fisher Effect, menyatakan bahwa
selisih return dari investasi dalam mata uang domestik dengan return dalam mata yang asing
akan sama besarnya dengan ekspektasi perubahan nilai tukar kedua mata uang tersebut.
Pada saat kondisi uncovered interest parity terpenuhi, seseorang tidak mungkin
memperoleh laba yang bersifat spekulasi dengan melakukan carry trading yaitu mengambil
posisi long untuk mata uang berbunga tinggi dan short untuk mata uang berbunga rendah,
atau transaksi kebalikannya yang disebut reversal carry trading yaitu mengambil posisi long
untuk mata uang berbunga rendah dan short untuk mata uang berbunga tinggi. Hal ini
dikarenakan menurut teori uncovered interest parity perubahan kurs dua mata uang akan
sama dengan perbedaan bunga kedua mata uang tersebut pada maturitas yang sama.

                                               PENUTUP

Kesimpulan
Future adalah perjanjian antara penjual dan pembeli untuk mempertukarkan aset,
pada waktu tertentu terhadap obyek tertentu dengan harga obyek transaksi tidak ditentukan,
sehingga harga tergantung pasar. Realisasi transaksi ini adalah secara tunai pada tanggal yang
telah ditentukan. Future tidak sama dengan opsi, bila opsi adalah hak untuk melakukan atau
tidak, maka future bersifat wajib untuk direalisasikan antara pihak pihak yang membuat
kontrak. Sebagai gambaran, seorang penjual dan pembeli mengadakan kontrak pada saat ini,
bahwa pada tiga bulan mendatang penjual berjanji menjual sejumlah saham kepada pembeli
dengan harga sesuai dengan pasar waktu itu. Jadi harga tersebut akan dibayar tiga bulan
setelah kontrak diadakan, baru kemudian saham juga diserahkan.
Sebagaimana intrumen derivatif lainnya, timbulnya kontrak future adalah untuk
mengantisipasi ketidak pastian harga di masa yang akan datang, adanya faktor-faktor
eksternal yang tidak dapat dikuasai dan mengandung kemungkinan merugikan pelaku pasar,
maka salah satu anitisipasinya adalah membuat kontrak future. Karena sedemikian rumit
pelaksanaannya, biasanya kontrak future dilaksanakan pada pasar yang terorganisir. Pada
umumnya pada kontrak future pembeli dan penjual tidak berhadapan langsung, namun
terdapat lembaga perantara (intermediary) perdagangan secara resmi. Dalam hal penjual
kontrak tidak memiliki aset obyek kontrak (atau memiliki namun tidak bermaksud
menjualnya) maka
penjual kontrak future dapat membeli kontrak future dengan pihak lain, sehingga yang
berhadapan pada akhirnya adalah pembeli kontrak future pertama dengan penjual kontrak
future kedua. Hal tersebut sangat mungkin dilakukan karena dalam pasar yang terorganisir
semua pihak yang terkait harus terungkap secara transparan dan dapat diungkap secara legal,
sehingga dalam pasar future kemungkinan terjadinya kecurangan menjadi kecil karena
terdapat lembaga pengawas pada pasar tersebut. Alternatif lainnya apabila penjual dalam
kontrak future tidak menguasai obyek transaksi atau tidak berminat menjual yang
dikuasainya adalah dengan membeli sekuritas pada pasar spot dan menjualnya kepada
pembeli future.

Anda mungkin juga menyukai