AGROPARIWISATA
OLEH
1
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
1
Selain itu bokashi juga terbukti meningkatkan kesuburan serta produktifitas
tanaman meski efek ini baru dapat dirasakan setelah bertahun-tahun penggunaan.
Hal tersebut sangat wajar karena pupuk alami semacam bokashi biasanya memang
mengandung unsur hara dalam dosis kecil, namun lengkap unsur makro dan
mikronya.
1. IDENTIFIKASI MASALAH
a) Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan sehingga mengakibatkan kerusakan
tanah
b) Minimnya pengetahuan masyarakat dalam pembuatan pupuk organic
c) Meningkatnya harga pupuk kemasan ataupun pupuk kimia
d) Meningkatnya sampah organic yang tidak dimaksimalkan penggunaannya
e) Ingin mengetahui kandungan yang ada dalam kompos yang bermanfaat
bagi kesuburan tanah
2. PEMBATASAN MASALAH
Permasalahan yang dituangkan dan akan dituntaskan dalam makalah ini
mencakup pembuatan pupuk organic dengan menggunakan mikroba dan
kandungan unsure hara yang ada didalam pupuk tersebut.
3. PERUMUSAN MASALAH
1) Bagaimana cara pembuatan pupuk dengan menggunakan metode casting?
1
2) Unsur hara apa saja yang terkandung dalam kompos casting tersebut?
3) Berapa persen kandungan N,P dan K dalam kompos casting tersebut?
4. TUJUAN PENELITIAN
1) Mengetahui cara-cara pembuatan pupuk organic dengan metode casting.
2) Mencari berapa besar kandungan N,P dan K dalam kompos casting tersebut.
3) Meneliti unsure apa saja yang terkandung dalam pupuk Casting tersebut.
4) Perbedaan pengaruh penggunaan beberapa dosis pupuk kotoran sapi dan
pupuk kascing terhadap produksi tanaman.
5. MANFAAT PENELITIAN
1) Bagi pemerintah
Dapat mengurangi pembuangan sampah organic yang seharusnya dapat
dijadikan sebagai bahan komersial dan juga dapat dijadikan sebagai cara
menangani permasalahan sampah di Indonesia.
2) Bagi petani
Dapat menjadikan pupuk bokhasi ini sebagai pengganti pupuk kimia,agar
dapat mengatasi permasalahan kenaikan harga pupuk dan kerusakan lahan
pertanian di Indonesia.
3) Bagi peneliti
Dapat menjadikan metode bokhasi ini sebagai pngalaman dalam pembuatan
pupuk organic ,dan dapat menjadikan pupuk organic ini sebagai bahan komersial
pada masa akan datang.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. KAJIAN TEORI
Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran
bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi
berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan
aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003). Sedangkan
pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian
secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan
organik sebagai sumber energi.
Secara ekologis tanah tersusun oleh tiga kelompok material, yaitu material
hidup ( faktor biotik ) berupa biota (jasad-jasad hayati), faktor abiontik berupa
bahan organik, dan dan faktor abiotik berupa pasir (sand), debu (silt), dan liat
(clay). Umumnya sekitar 5% biomass (biotik dan abiotik).meskipun hanya 5%
biomass atau bahan organmik ini beperan sangat penting karena yang
dimilikinya,yaitu :
1. Sebagai bahan kolodial tanah
2. Berperan penting sebagaisumber hara (nutrition)
1
BAB III
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
3.CARA PEMBUATAN
5. Suhu adonan dicek setiap 5 jam sekali. Pertahankan suhu adonan 40-50 o
C, bila suhu lebih dari 50 o C karung penutup dibuka lalu adonan dibolak-
balik kemudian kembali ditutup.
1
4.Cara Penggunaan
Bokashi dapat disebar merata di atas permukaan tanah dengan dosis 3-4
genggam /meter persegi. Pada tanah yang kurang subur dapat diberikan lebih
banyak. Kemudian tanah dicangkul atau dibajak, untk mencampurkan bokashi.
Pada tanag sawah pemberian bokahi dilakukan pada saat pembajakan dan
setelah tanaman berumur 14 hari dan 1 bulan.
1
BAB IV
1. Kesimpulan
Pupuk yang kami buat merupakan pupuk yang tergolong rendah unsur
hara. Karena dari tiga unsur hara yang kami periksa tidak ada satu unsur hara yang
memiliki kualitas tinggi. Namun bukan berarti pupuk ini tidak bermanfaat.
Dengan kandungan unsur hara sedemikian rupa baik bagi petani yang hanya ingin
menambah Ph tanahnya saja. alasannya krena seperti pada tanah yang memiliki
kadar N,P dan K yang tinggi jika kita menggunakan kadar pupuk yang memiliki
N,P dan K yang tinggi juga akan merusak tanaman tersebut dan merusak hasil dari
tanaman tersebut.
Namun dari semua ini memang pupuk kami ini masih tergolong pupuk
yang lemah. Namun ini merupakan pupuk kompos yang pertama kali kami buat
jadi dari sinilah kami akan belajar untuk memperbaiki pembuatan pupuk
kedepannya.
2. Saran
Saran yang dapat kami ajukan dalam pembuatan pupuk organic ini adalah
dalam proses pembuatannya yang terkesan menguntungkan bagi pengelola dan
para petani karena dapat menaggulangi sampah organic dan bermanfaat untuk
memperbaiki tanah. Jadi pergunakan lah pupuk organic sebagai pupuk pengganti
pupuk kimia agar tanah kita tetap terjaga dan terlindungi sampai pada anak cucu
kita.
BAB V
1
TANDA TANGAN PESERTA dan PENDAMPING
PENELITIAN
A.PESERTA
B.PEMBIMBING
( Dra.Elfayeti,M.P )
NIP :
DAFTAR PUSTAKA
1
Notohadiprawiro,Tejoyuwono. 1998.Tanah dan lingkungan.IKIP
Semarang press.Semarang.
MS,Titiek Slami IR,Hubungan Tanah Air dan Tanaman. 1995 . IKIP
Press.Malang.
Abdurohim, Oim. 2008. Pengaruh Kompos Terhadap Ketersediaan
Hara Dan Produksi Tanaman Caisin Pada Tanah Latosol Dari Gunung
Sindur, sebuah skripsi. Dalam IPB Repository, diunduh 13 Juni 2010.
Michael,P. 1999 .Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan
Labortorium.P Michael.Jakarta
Fitter,A.H dan Hay R.K.M. (1981).Fisiologi Lingkungan
Tanaman.Academic perss.Yokyakarta
Toharisman, A. 1991. Potensi Dan Pemanfaatan Limbah Industri Gula
Sebagai Sumber Bahan Organik Tanah.