Anda di halaman 1dari 22

CONTOH PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS

PROPOSAL
STUDI KELAYAKAN BISNIS
“COFFEE TRUCK”

                                              

LOGO

DISUSUN OLEH:

RIZKA MAULITA
11571204911

JURUSAN/PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak
akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Kendari,  Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Prakata                        ...........................................................................   i


Daftar isi                     ...........................................................................   ii
Bab I  Pendahuluan
1.1.Latar Belakang     ........................................................................... ........ 1
1.2.Gambaran Umum Potensi Usaha.................................................... ........ 1
1.3.Gambaran Umum Industri.............................................................. ........ 2
Bab II Aspek Umum dan Organisasi
2.1.Nama Unit Usaha ............................................................................... ... 3
2.2.Legalitas Usaha    ............................................................................... ... 3
2.3.Organisasi             ............................................................................... ... 4
2.4.Personalia             ............................................................................... ... 4
Bab III Aspek Pemasaran
3.1.Segmentasi, Targeting dan Positioning............................................... ... 5
3.2.Permintaan            ............................................................................... ... 5
3.3.Penawaran            ............................................................................... ... 5
3.4.Strategi Pemasaran.............................................................................. ... 6
3.5.Analisis Kelayakan Pemasaran............................................................ ... 7
3.6.Analisis Persaingan.............................................................................. ... 8
Bab IV Aspek Teknis dan Operasi
4.1.Lokasi Produksi    ............................................................................... ... 10
4.2.Sifat Usaha           ............................................................................... ... 10
4.3.Rencana Pengoperasian Usaha............................................................ ... 11
Bab V Aspek Keuangan
5.1.Sumber dan Penggunaan Dana............................................................ ... 12
5.2.Kebutuhan Investasi dan Modal Kerja................................................ ... 12
5.3.Proyeksi Keuangan.............................................................................. ... 12
Bab VI Aspek Ekonomi dan Sosial
6.1.Aspek Ekonomi    ............................................................................... ... 15
6.2.Hambatan di Bidang Ekonomi............................................................ ... 15
6.3.Aspek Sosial         ............................................................................... ... 16
Bab VII Penutup
7.1.Kesimpulan           ............................................................................... ... 17
7.2.Saran                     ............................................................................... ... 17
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tingkat stress yang semakin tinggi membuat masyarakat membutuhkan
tempat untuk sekedar melepas lelah atau mencari tempat refreshing yang bisa
menyegarkan suasana kembali.  Ke coffee shop atau kedai kopi menjadi salah satu
pilihan yang favorit di masyarakat.  Di samping sudah menjadi budaya khusus di
Indonesia, masyarakat terbukti mempunyai minat yang amat besar untuk
mengunjungi tempat yang di gemari semua usia ini.
Pergeseran budaya membuat keberadaan coffee shop semakin di akui
masyarakat.  Peran media-media yang sering mensosialisasikan kedai kopi
mendukung perkembangan warung khusus kopi ini.  Semula kedai kopi di jadikan
sebagai tempat berkumpul para masyarakat, tapi sekarang, seakan kedai kopi
mempunyai fungsi tambahan sebagai tempat untuk bertemu teman lama, sahabat
atau bahkan relasi bisnis untuk membahas suatu bisnis tertentu.
Usaha ini dilatarbelakangi oleh semakin berkembangnya perekonomian di
daerah Kota Pekanbaru. Hal itu dapat dilihat dengan perkembangan pusat bisnis
dan perkantoran di pusat Kota Pekanbaru. Hal itu membuat peluang bisnis Coffee
Truck “BBW” terbuka lebar seiring dengan taraf hidup masyarakat di Kota
Pekanbaru. Berkembangnya gaya hidup dan kebiasaan orang untuk ngobrol-
ngobrol dan berkumpul sambil minum kopi mendorong terciptanya usaha ini.
Banyaknya pekerja dan anak muda di Pekanbaru tentunya membutuhkan ruang
untuk bisa berkumpul dan berinteraksi, dan jawabannya adalah dengan
dibangunnya usaha Coffee Truck “BBW” ini.
Selain itu kami juga melihat belum ada tempat khusus yang menyediakan
minuman lain sebagai produk utamanya. Kebanyakan cafe saat ini sudah ada di
Pekanbaru hanya menyediakan makanan dan minuman yang standar yang hampir
sama di setiap cafe.
Konsep usaha kami untuk merangkul semua kalangan mulai dari orang
tua, pekerja, mahasiswa dan yang lainnya bisa berkumpul mengobrol-ngobrol.
Dengan menyediakan banyak varian rasa dan jenis kopi membuat usaha ini sangat
strategis ditambah dengan suguhan makanan ringan dengan tempat yang nyaman
serta usaha kami mudah ditemukan.

1.2. Gambaran Umum Potensi Usaha


Melimpahnya potensi kopi di berbagai penjuru nusantara, ternyata cukup
memudahkan para pelaku usaha untuk bisa memenuhi kebutuhan bahan baku kopi
bagi perkembangan bisnis yang sedang mereka rintis. Tercatat sebagai salah satu
negara penghasil kopi di kelas dunia, tentunya para pelaku usaha bisa
memanfaatkan kekayaan alam Indonesia tanpa harus mengimpor bahan baku kopi
dari pasar luar negeri.
Selain itu, kopi merupakan salah satu minuman favorit bagi seluruh kalangan
masyarakat. Tidak hanya kaum pria saja yang menyukai minuman kopi sebagai
teman bergadang. Berbekal kreativitas para pelaku usaha dalam
mengkombinasikan menu varian kopi, sekarang ini anak muda, kaum wanita,
bahkan orang tua, juga menyukai aneka minuman kopi yang pilihannya semakin
beragam. Kondisi ini menjadikan prospek bisnis minuman kopi masih cukup
bagus, karena peluang pasar yang bisa Anda bidik sangatlah luas, sehingga Anda
tidak perlu khawatir dengan hadirnya cafe kopi modern yang membawa brand
ternama dari luar negeri.
Saat ini kebiasaan “ngopi” atau ramai-ramai menikmati secangkir kopi bukan
hanya sebagai pemenuhan kebutuhan semata, namun juga mulai menjadi gaya
hidup tersendiri bagi sebagian besar masyarakat di penjuru nusantara. Tidak heran
bila fenomena tersebut kini juga dimanfaatkan banyak orang untuk mendatangkan
untung besar dengan membuka usaha kedai kopi.
Mengisi waktu luang sembari menikmati secangkir kopi bersama keluarga
atau teman memang sangat menyenangkan. Siapa sangka, kebiasaan ini ternyata
juga mampu melahirkan peluang bisnis yang menarik dengan keuntungan
mengesankan. Melihat besarnya animo masyarakat terhadap aneka jenis minuman
kopi, bisnis kedai kopi tak pernah sepi pelanggan, meski berada di tengah
gempuran coffeshop yang belakangan ini mulai bermunculan. Tentu ini sebuah
peluang bagus bagi para pemula yang ingin terjun di dunia usaha.

1.3. Gambaran Umum Industri


Kopi adalah jenis minuman yang penting bagi sebagian besar masyarakat
di seluruh dunia. Bukan hanya karena kenikmatan konsumen peminum kopi
namun juga karena nilai ekonomis bagi negara-negara yang memproduksi dan
mengekspor biji kopi (seperti Indonesia). Bagi beberapa orang produk ini, dibuat
dari biji tanaman kopi yang dipanggang (tanaman berbunga dari famili
Rubiaceae), disebut sebagai “komoditi kedua yang paling banyak diperdagangkan
secara legal” dalam sejarah manusia.
Indonesia adalah salah satu negara produsen dan eksportir kopi paling
besar di dunia. Kebanyakan hasil produksinya adalah varietas robusta yang
berkualitas lebih rendah. Indonesia juga terkenal karena memiliki sejumlah kopi
khusus seperti 'kopi luwak' (dikenal sebagai kopi yang paling mahal di dunia) dan
'kopi Mandailing' (lihat di bawah). Berkaitan dengan komoditi-komoditi
agrikultur, kopi adalah penghasil devisa terbesar keempat untuk Indonesia
setelah minyak sawit, karet dan kakao.
Kopi diperkenalkan di Nusantara oleh Belanda yang pada awalnya
menanam pohon-pohon kopi di sekitar wilayah kekuasaan mereka di Batavia
namun kemudian dengan cepat mengekspansi produksi kopi ke wilayah Bogor
dan Sukabumi di Jawa Barat di abad ke-17 dan abad ke-18. Indonesia terbukti
memiliki iklim yang hampir ideal untuk produksi kopi dan karenanya perkebunan-
perkebunan segera didirikan di wilayah-wilayah lain di Jawa, Sumatra dan juga di
Sulawesi.
Strata Industri kopi dalam negeri sangat beragam, dimulai dari unit usaha
berskala home industry hingga industri kopi berskala multinasional. Produk-
produk yang dihasilkan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kopi
dalam negeri, namun juga untuk mengisi pasar di luar negeri. Hal tersebut
menunjukkan bahwa konsumsi kopi di dalam negeri merupakan pasar yang
menarik bagi kalangan pengusaha yang masih memberikan prospek dan peluang
sekaligus menunjukkan adanya kondisi yang kondusif dalam berinvestasi
dibidang industri kopi.
BAB II
ASPEK UMUM DAN ORGANISASI

2.1.Nama Unit Usaha


Unit usaha ini diberi nama “BBW”  yang singkatan dari Black, Brown,
dan White. Maksud dari nama tersebut adalah perpaduan warna minuman kopi
dikarenakan usaha bergerak di bidang penjualan minuman kopi dengan
menghasilkan minuman kopi yang nikmat.
Nama Organisasi         : Coffee Truck “BBW”
Jenis Organisasi           : Firma
Pemilik                        : Rizka Maulita
  Riana Maulia Putri
  Rani Oktaviani
  Anindya Dwi Putri
Alamat                        : Jalan Jend. Sudirman (Depan Purna MTQ)
  Simpang Tiga, Bukit Raya, Pekanbaru
No Telp                       : 0822 0000 555

2.2.Legalitas Usaha
Dari segi legalitas usaha, unit usaha kami memiliki beberapa dokumen badan
hukum untuk melaksanakan usaha bisnis sebagai bekal agar usaha yang
dilaksanakan berjalan lancar di kemudian hari. Beberapa dokumen hukum yang
dimiliki berkaitan dengan aspek hukum adalah :            
a. Badan Hukum
Bentuk usaha yang perusahaan gunakan adalah Firma. Karena
perusahaan terdiri dari 4 orang anggota sehingga perusahaan memilih
bentuk usaha Firma. Firma sendiri merupakan badan usaha yang didirikan oleh
2 orang atau lebih dimana tiap anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan.
Modalnya berasal dari anggota pendiri. Untuk laba atau keuntungan dibagikan
kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta sewaktu pendiriannya.
b. Perjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian yang dilakukan oleh pemilik tanah dan pemilik usaha
Coffee Truck “BBW” baik berupa perjanjian tertulis maupun
perjanjian lisan sudah diperhatikan bahwa objek dari perjanjian
tersebut digunakan sebagai kegiatan usaha.
c. Tanda Daftar Perusahaan atau Surat Ijin Usaha
Usaha Coffee Truck “BBW” akan mempersiapkan ijin usaha
dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

d. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)


Sebagai unit bisnis, usaha Coffee Truck “BBW” juga
mendaftarkan NPWP atas aktiva usaha ke departemen perpajakan
setempat. NPWP merupakan nomer yang diberikan kepada wajib pajak
sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan
sebagai tanda pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak dalam
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.

e. SITU (Surat Ijin Tempat Usaha)


Merupakan surat ijin pendirian usaha yang didapatkan dengan
mengajukan ke Dinas Daerah setempat. Berdasarkan hal tersebut,
perusahaan juga akan mempersiapkan surat ijin mengenai tempat
usaha

f. Ijin Domisili dan IMB


Karena usaha Coffee Truck “BBW” memerlukan sebuah gudang
yang akan didirikan di atas sebidang tanah. Demi kelancaran usaha,
maka perusahaan melakukan perijinan untuk penggunaan tanah
sebagai lahan tempat beroperasinya gudang dari usaha perusahaan di
daerah Panam.

2.3. Organisasi
a. Bagan Organisasi
b. Tingkat Jabatan
Pemilik, Bagian Pemasaran dan Keuangan, Bagian Produksi dan
Maintenance, Karyawan

2.4. Personalia
a. Kebutuhan Tenaga Kerja
Usaha ini membutuhkan kurang lebih 10 tenaga kerja dengan rincian 2 orang
bagian pemasaran dan keuangan, 2 orang bagian produksi dan maintenance, dan 6
orang karyawan.
b. Tingkat Balas Jasa
Tingkat balas jasa berupa Gaji, Bonus, dan Bingkisan THR
BAB III
ASPEK PEMASARAN

3.1.Segmentasi, Targeting, dan Positioning


a. Segmenting
Untuk produk jus ini, perusahaan mensegmen konsumen
khususnya remaja atau anak-anak muda dan orang dewasa pada
umumnya. Rentang usia yang perusahaan segmen yaitu 15-40 tahun.
Alasan perusahaan mensegmen konsumen usia remaja pada khususnya,
karena para remaja menyukai hal baru dan berbeda serta remaja ingin
meminum kopi yang berbeda dari buatan sendiri.
b.      Targeting
Perusahaan memilih pasar sasaran yaitu pemasaran
terkonsentrasi (niche marketing) yang mana perusahaan perusahaan
memiliki sumber daya yang terbatas dan perusahaan hanya melayani
satu segmen saja yaitu segmen usia.
c.       Positioning
Diferensiasi dari produk perusahaan adalah minuman kopi yang
dibuat oleh perusahaan menggunakan biji kopi yang berasal dari
berbagai daerah di Indonesia yang minuman ini dijual berkisar antara
Rp. 5.000 s/d Rp. 20.000.

3.2.Permintaan
a.      Perkembangan Permintaan Saat ini
Dewasa ini, kalau kita cermati, permintaan akan minuman kopi semakin
meningkat seiring dengan berkembangnya gaya hidup masyarakat yang cenderung
mencontoh gaya hidup orang barat dan juga kebiasan masyarakat yang senang
berkumpul dan ngobrol-ngobrol sambil minum kopi.
b.      Prospek permintaan di masa yang akan datang
Dengan meningkatnya pendapatan, aktivitas masyarakat dan gaya hidup membuat
minum kopi akan menjadi kebiasaan dari masyarakat. Selain itu kedepannya
minum kopi akan menjadi trend seiring dengan semakin banyaknya aktivitas
seseorang yang biasanya membutuhkan minuman yang mampu membuatnya
kembali segar dalam beraktivitas, yang menjadi salah satu pilihannya adalah kopi.
Banyaknya varian menu kopi membuat orang-orang tertarik untuk terus mencoba
semua rasa kopi yang ada.

3.3.Penawaran
a.      Perkembangan penawaran saat ini
Di Pekanbaru sendiri penawaran disektor usaha coffee truck memang sudah
sangat berkembang pesat dengan semakin banyaknya bermunculan warung kopi
dan franchise kopi instan yang ada. Tapi untuk coffee truck sendiri, di Pekanbaru
masih belum ada penawarannya, sehingga usaha kami ini masih merupakan satu-
satunya di Pekanbaru yang memberikan lebih banyak kelebihan di banding
warung dan franchise kopi yang sudah ada saat ini.
b.      Prospek penawaran di masa yang akan datang
Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha coffee truck  pada masa yang
akan datang, maka perlu adanya penawaran produk yang memberikan nilai lebih
dan manfaat bagi konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif maupun
lebih kompetitif karena sudah ditunjang dengan perangkat teknologi informasi
yang memberikan kemudahan bagi bagi penjual maupun pembeli dalam
melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi. Oleh karena itu, bagi
pelaku usaha di sektor ini harus mampu melakukan penawaran yang inovatif
untuk menarik pasar.

3.4.Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran Coffee Truck “BBW” akan menggunakan
bauran pemasaran 4P. Berikut penjelasannya :
1.      Price (Harga)
Harga produk perusahaan terjangkau untuk konsumen terutama
konsumen remaja yang menyukai produk berkualitas dengan harga
terjangkau.
2.      Place (Tempat)
Perusahaan tidak memiliki tempat produksi melainkan menggunakan
mobil caravan. Meskipun perusahaan tidak memiliki tempat yang
tetap, perusahaan akan beroperasi di wilayah yang padat aktivitas
seperti di Panam, di Jalan Jend. Sudirman, di daerah Kampus UR dan
Kampus UIN SUSKA Riau yang notabene disana banyak mahasiswa-
mahasiswi yang mencari tempat tongkrongan untuk mengobrol atau
mengerjakan tugas kuliah, dan tempat-tempat yang terdapat institusi
pendidikan serta kantorn lainnya.
3.      Product (Produk)
Produk yang perusahaan produksi adalah produk yang menggunakan
bahan baku yang berkualitas dan tanpa pemanis buatan. Selain mejual
produk perusahaan, perusahaan juga melakukan pelayanan untuk
memuaskan para pelanggan, sehingga jika pelanggan merasa puas
dengan pelayanan dan produk perusahaan, maka yang perusahaan
harapkan adalah pelanggan datang kembali untuk membeli produk
minuman kopi perusahaan.
4.      Promotion (Promosi)
Perusahaan menggunakan semaksimal mungkin social media untuk
membantu memperkenalkan produk perusahaan. Selain itu menurut
perusahaan banyak anak-anak muda menggunakan social media
sehingga informasi tentang produk perusahaan lebih cepat di dapat
oleh para konsumen perusahaan.
Twitter, dan Instagram salah satu social media yang perusahaan
gunakan. Perusahaan akan menyebarkan informasi mengenai dimana
perusahaan akan berjualan, informasi mengenai diskon jika mem-
follow twitter  perusahaan dan mentweet mention   terunik mengenai
produk perusahaan, maka akan dapat diskon. Perusahaan juga akan
menyebarkan foto varian-varian baru dari produk perusahaan serta
foto-foto dimana perusahaan akan berjualan.

3.5.Analisis Kelayakan Pemasaran

Dalam melakukan analisis Permintaan, kami menggunakan model matrik


pembobotan berskala 1 – 5.

Keterangan :
Sangat lemah               : 1
Lemah                         : 2
Sedang                        : 3
Kuat                            : 4
Sangat kuat                 : 5

No Item yang dinilai Kriteria Penilaian


Sangat Lemah Sedang Kuat Sangat
Lemah Kuat
1 SDM √
2 Pesaing √
3 Konsumen        √ √
4 Armada Pemasaran √
5 Harga √
6 Promosi       
7 Distribusi √ √
8 Barang dgg   √
9 Mutu barang dagang √
10 Peraturan Pemerintah                  √
 
11 Lingkungan Bisnis √
12 Ketersediaan brg dgg √
13 Rencana Pemasaran √
14 Penyimpanan brg dgg √
15 Margin Laba √
16 Ketersediaan Modal √
17 PangsaPasar                        √
           
18 Manajemen Pemasaran √
Total Bobot 0 4 12 44 5

Interval =Nilai tertinggi dari interval – Nilai terendah dari interval


                                          Jumlah Kelas
  =   5 – 1
                              5
                          = 0,8

1,00 – 1,80 = Sangat tidak layak


1,81 – 2,60 = Tidak layak
2,61 – 3,40 = Sedang
3,41 – 4,20 = Layak
4,21 – 5,00 = Sangat layak

Untuk mengetahui layak atau tidaknya dari segi pemasaran maka dapat dicari
dengan rumus ;

Kelayakan usaha = Total bobot


       Jumlah item yang dinilai
    = 65/18
     = 3,61
Berdasarkan hasil yang diperoleh sebesar 3,61 maka usaha Coffee Truck “BBW”
dari sisi pemasaran dikatakan layak karena masuk pada range 3,41 – 4,20.

3.6.Analisis Persaingan
Untuk melakukan analisis terhadap kondisi persaingan pada usaha dagang Ana
Material’s grosir, maka kami menggunakan analisis Matrik Persaingan, yaitu
dengan cara :
a. Membandingkan usaha satu dengan usaha lain yang sejenis pada faktor
persaingannya, semakin bagus maka semakin tinggi skornya. Skala penilaian yang
digunakan adalah skala 1 – 5 .
b. Dengan membandingkan tingkat kepentingan dari masing – masing faktor.
Semakin penting, maka skornya semakin tinggi. Skala penilaian yang digunakan
adalah skala 1 – 5 .

Tabel Matrik Analisis Tingkat Persaingan


Kafe Kedai Kopi Mini Market Coffee Truck
“BBW”
Faktor A B A. A B A. A B A. A B A.B
Persaingan B B B
Harga 2 3 6 2 3 6 4 3 12 4 5 20
Kualitas 3 2 6 3 3 9 4 5 20 4 5 20
Promosi 2 2 4 3 4 12 4 5 20 4 5 20
Jasa khusus 2 2 4 3 3 9 4 4 16 5 5 25
Pelayanan 2 3 6 3 4 12 4 4 16 5 5 25
Suasana 1 2 2 3 2 6 5 4 20 5 5 25
Lokasi 2 2 4 4 3 12 4 5 20 4 4 16
Kekuatan Relatif 32                       66                    124         151

Berdasarkan pada tabel matrik analisis tingkat persaingan, maka dapat


disimpulkan bahwa Coffee Truck “BBW” menduduki pada peringkat teratas
untuk kekuatan kompetitifnya, sedangkan pesaing yang paling besar adalah
minimarket. Kelemahan dari Coffee Truck “BBW”  terletak pada lokasi yang
kurang menguntungkan dibandingkan dengan lokasi dari minimarket. Oleh karena
itu harus ada pembenahan dan evaluasi terhadap lokasi Coffee Truck “BBW” 
agar nantinya mudah dijangkau oleh konsumen.

BAB IV
ASPEK TEKNIS DAN OPERASI

4.1.  Lokasi Produksi


Sebagai sebuah perusahaan manufaktur perusahaan memproduksi
dan menjual produk perusahaan di mobil caravan, jadi perusahaan
tidak menggunakan tempat usaha atau pabrik untuk memproduksi
produk perusahaan. Tetapi perusahaan sebagai perusahaan manufaktur
membutuhkan gudang yang bertempat di daerah Panam Pekanbaru.
Lokasi yang perusahaan pilih untuk menjalankan usaha ini rencananya
di daerah:
Umum : Daerah Sukajadi, Rumbai, Gobah
Mahasiswa : Di dekat Kampus UR dan UIN Suska Riau
Karyawan kantoran : Di Perkantoran Jalan Jend. Sudirman
Keunggulan dari lokasi produksi (mobil caravan dan gudang) :
1. Dekat dengan pasar, karena perusahaan manufaktur perusahaan ini
menggunakan mobil caravan sehingga usaha ini bisa mencari pasar
sendiri tanpa harus mempertimbangkan biaya sewa bangunan. Dan
untuk gudangnya sangat dekat dengan salah satu tempat dimana mobil
caravan tersebut akan berjualan yaitu daerah Panam.
2. Tersedianya tenaga kerja. Tenaga kerja yang kami pekerjakan
adalah tenaga kerja yang ahli dalam meracik kopi, dan tenaga kerja
biasa yang bekerja sebagai pelayan dan bagian kebersihan. Jika
perusahaan memerlukan tenaga kerja tambahan nantinya akan sangat
mudah untuk mencarinya karna dekat dengan pusat perkotaan yang
padat penduduk.
3. Tersedianya sarana dan prasarana, dipusat perkotaan ini tentunya
untuk masalah sarana dan prasarana sangat mudah memperolehnya
dibandingkan dengan wilayah lainnya. Sarana yang akan kami
gunakan adalah Mobil Caravan serta peralatan lainnya yang ada di
dalamnya, Meja Kursi, dll.
4. Dekat dengan pusat pemerintahan, pusat pemerintahan yang ada di
Riau kebanyakan dan hampir semua berada di Pekanbaru sehingga
lokasi produksi tidak jauh dari pusat pemerintahan.
5. Kemudahan untuk melakukan ekspansi, salah satu pertimbangan
perusahaan dalam melakukan ekspansi adalah karna adanya konsumen
potensial yang bisa perusahaan lihat dan perkirakan, dan daerah
Pekanbaru merupakan wilayah yang padat dengan konsumen
potensial.
6. Kondisi adat istiadat atau budaya atau sikap masyarakat
memberikan respon positif.
7. Hukum yang berlaku di wilayah setempat tidak berat.
8. Jadwal Pelaksanaan: Usaha ini akan mulai launching dan
diperkenalkan ke masyarakat mulai tanggal 8 Januari 2018.

4.2.  Sifat Usaha


Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembuatan minuman
kopi. Usaha perusahaan yakni mengolah biji kopi menjadi minuman
kopi yang nikmat serta memberikan kualitas yang baik. Perusahaan
juga akan memberikan tambahan rasa agar lebih inovatif.
4.3.  Rencana Pengoperasian Usaha
a.      Proses Operasi Usaha
Proses operasi perusahaan meliputi rencana penjualan, rencana persediaan produk,
penjadwalan penggajian pegawai, pengawasan kualitas, dan pengawasan biaya
penjualan.

b.      Kebutuhan Bahan Operasi


Kebutuhan bahan operasi Coffee Truck “BBW” dikelola oleh pemilik yang ikut
andil dalam pembagian bidangnya masing-masing yang meliputi pendanaan,
kualitas produk, dan kegiatan pemasarannya.
c.       Kegiatan Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan mobil caravan yang menjadi ciri khas usaha ini kami
menggunakan tenaga ahlinya. Perawatan dilakukan secara berkala dan
berkelanjutan dengan menggunakan tenaga ahli dari mitra kerja kami.

BAB V
RENCANA KEUANGAN

5.1.  Sumber dan Penggunaan Dana


Untuk memenuhi kebutuhan akan modal usaha ini maka usaha
ini menggunakan modal sendiri. Dan dana tersebut dialokasikan untuk
memenuhi seluruh kebutuhan dana untuk semua kegiatan.

5.2.  Kebutuhan Investasi dan Modal Kerja


a.       Biaya sewa gudang di panam Rp 5.000.000,00 /bln dan Rp
60.000.000,00 /thn
b.      Biaya perizinan untuk usaha ini sebesar Rp 1.500.000,00
c.       Aktiva Tetap
         Mobil VW kombi + Modifikasi mobil           Rp 45.000.000,00
         Mesin Kopi, 1 buah                                         Rp 8.000.000
         Kulkas                                                             Rp 1.600.000,00
         Peralatan Minum, 40 set                                 Rp 1.200.000
         Peralatan Makan, 20 set                                  Rp 600.000
         Peralatan Masak,                                             Rp 3.000.000
         Meja-kursi                                                       Rp 600.000,00
         Kipas angin                                                     Rp  200.000,00
         Kain pembersih                                               Rp  10.000,00
         Tempat sampah                                               Rp    8.000,00
         Generator mini 1500 watt                               Rp    2.300.000,00
         Mesin kasir lengkap                                        Rp    8.000.000,00
TOTAL AKTIVA TETAP                                                                 Rp 
70.707.000,00
d.      Aktiva Lancar
         Kas                                                                   Rp. 10.000.000
         Bahan Kopi                                                       Rp. 7.000.000
         Bahan Makanan                                                Rp. 3.000.000
TOTAL AKTIVA LANCAR                                                                        Rp.
20.000.000
TOTAL AKTIVA                                                                              Rp.
90.707.000
5.3.  Proyeksi Keuangan
a.       Proyeksi pendapatan
         Pendapatan per hari                            Rp 3.000.000
         Pendapatan per bulan                          Rp 70.000.000
         Pendapatan per tahun                                                             Rp 840.000.000

b.      Proyeksi biaya per tahun


         Pengadaan Kopi dan Makanan           Rp 380.000.000
         Gaji karyawan
-          4 Pimpinan                          Rp 57.600.000
-          6 Karyawan                         Rp 64.800.000
Jumlah gaji karyawan              Rp 122.400.000
         Biaya listrik                                Rp 10.000.000
         PBB                                           Rp 2.400.000
         PPn                                             Rp  80.000.000
         Biaya Telp.                                 Rp 3.000.000
Jumlah Biaya                                       Rp.597.800.000
c.       Proyeksi rugi / laba
Perhitungan laba /rugi yaitu dengan menghitung selisih dari pendapatan dengan
pengeluaran.
Laba/Rugi = Pendapatan – Pengeluarn
      = Rp 840.000.000– Rp 597.800.000
      = Rp 242.200.000
Dengan demikian laba yang diperoleh per tahun dalam penjualan minuman Coffee
Truck “BBW” adalah sebesar Rp 242.200.000

d.      Perhitungan Kelayakan Usaha


1.      Dengan metode Payback Periode

Payback Period = Investasi x 1 tahun


Arus Cash Inflow

• Arus Cash Flow = EAT + Depresiasi


• Aktiva tetap Rp 70.707.000
• Depresiasi = Rp 28.000.000 per tahun
  = diperoleh dari total depresi
Beban Depresiasi
• Keuntungan bersih per tahun = Omset per tahun – biaya operasional
         = Rp 840.000.000 – Rp 597.800
         = Rp  242.200.000
• Hari kerja per tahun diasumsikan 317 hari
• Misalkan usaha tersebut setelah dikurangi pajak 15 % adalah
EAT= 30 % x Rp.242.200.000
EAT= Rp.72.660.000

2.      Dengan Rate of Return


Yaitu dengan membandingkan Rata – rata EAT dengan Rata- rata Investasi
Misalkan pendapatan per tahun adalah sebagai berikut
Tahun Pendapatan (Rp)
1 Rp 120.000.000
2 Rp 250.000.000
3 Rp 300.000.000
4 Rp 280.000.000
5 Rp 140.000.000
6 Rp 270.000.000
7 Rp 220.000.000
8 Rp 190.000.000
9 Rp 250.000.000
10 Rp 300.000.000
Total Rp 2.050.000.000
Rata – rata EAT = Rp 205.000.000
Rata – rata Investasi Rp 90.707.000 /2 =Rp 45.353.500
ARR = 205.000.000
45.353.500
= 4.5200%

3.      Dengan Net Present Value ( NPV )


EAT + Depresiasi Diskon Faktor PV
20%
Rp 148.000.000 0,8333 Rp 123.328.400
Rp 278.000.000 0,6944 Rp 193.043.200
Rp 328.000.000 0,5787 Rp 189.813.600
Rp 308.000.000 0,4822 Rp 148.517.600
Rp 168.000.000 0,4018 Rp 67.502.400
Rp 298.000.000 0,3348 Rp 99.770.400
Rp 268.000.000 0,2790 Rp 74.772.000
Rp 218.000.000 0,2325 Rp 50.685.000
Rp 278.000.000 0,1938 Rp 53.876.400
Rp 328.000.000 0,1615 Rp 52.972.000
Total PV Rp 1.054.281.000

Jika NPV > 0 Usulan proyek diterima ( Positif )


Jika NPV < 0 Usulan proyek ditolak ( Negatif )
Jika NPV = 0 Nilai perusahaan tetap dan perlu pertimbangan lagi
NPV =Total PV - Investasi awal (Io)
        = Rp 1.054.281.000 - Rp 90.707.000
        = Rp 963.574.000
Dengan demikian investasi yang dilakukan dalam pembuatan usaha Coffee Truck
“BBW” dapat dikatakan layak karena hasil dari NPV positif yaitu sebesar Rp
963.574.000
BAB VI
ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL

6.1.  Aspek  Ekonomi


A.    Memberikan Kesempatan Kerja bagi Masyarakat
Perusahaan manufaktur yang perusahaan buat ini menghasilkan sebuah
produk berupa minuman kopi. Meskipun pada awal usaha perusahaan
belum memerlukan tenaga kerja. Namun untuk ke depannya
perusahaan perusahaan akan memerlukan tenaga kerja local yang
berpengalaman.
B.     Menggunakan Sumber Daya Lokal
Perusahaan ini tentunya memerlukan bahan baku untuk bisa
menghasilkan sebuah produk. Disini bahan baku yang digunakan
dalam pembuatan kopi ini berasal dari dalam negeri dengan kualitas
yang tidak kalah bermutu dengan produk diluar negri. Dengan kata
lain perusahaan tidak perlu mengimpor bahan baku dari luar untuk
mendapatkan kualitas yang tinggi dikarenakan di Indonesia sendiri
sudah tersedia bahan baku yang memenuhi standar kualitas yang
perusahaan tetapkan.
C.     Menghemat Devisa
Perusahaan manufaktur ini hanya memakai bahan baku dan tenaga
kerja dari dalam negeri dan tidak memakai bahan baku maupun tenaga
kerja dari luar negri. Oleh karna itu mengurangi penggunaan barang
impor berarti dapat menghemat devisa.
D.    Menumbuhkan Industri Lain
Dengan adanya bisnis baru ini, mengakibatkan atau diharapkan dapat
merangsang masyarakat untuk menumbuhkan industri pendukung
lainnya. Seperti industri yang menyediakan bahan baku ataupun
industri dagang lainnya. Inilah merupakan salah satu bukti positif
adanya kegiatan ini.
E.     Menambah Pendapatan Nasional
Karena produk ini bisa diproduksi dan dikonsumsi di dalam negeri
sehingga impor atas produk dan biaya-biaya yang dibebankan lainnya
berkurang bahkan tidak ada sama sekali.

6.2.  Hambatan di Bidang Ekonomi


A.    Iklim tropis : disini iklim sangat berpengaruh terhadap terpenuhinya
kebutuhan bahan baku. Seberapa banyak bahan baku yang dapat
diperoleh sangat bergantung pada iklim, dimana cuaca dan musim
menjadi factor yang utama. Jika pasokan bahan baku berkurang ini
dapat menaikkan harga dari bahan baku tersebut. Dengan begitu harga
dari minuman kopi ini juga akan meningkat sehingga memungkinkan
konsumen untuk mencari produk pengganti.
B.     Produktivitas rendah : jika pendapatan dari konsumen atau daya beli
masyarakat rendah maka konsumen akan memprioritaskan untuk
memenuhi kebutuhan pokok yang paling utama terlebih dahulu.
C.     Nilai pendapatan luar negri : ini di sebabkan negara miskin
mengandalkan ekspor bahan mentah yang mempunyai elastisitas
penawaran permintaan atas perubahan harga yang inelastis ,dalam
jangka panjang mengakibatkan kerugian.
D.    Tekanan penduduk yang berat : dimana ini dapat berupa kurangnya
kesadaran penduduk untuk memiliki hidup yang sehat dan dapat
berumur panjang. Misalnya saja minuman alcohol nantinya dapat
menjadi suatu budaya disuatu negara.

6.3.  Aspek Sosial


Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang
sebesar-besarnya. Namun demikian,perusahaan tidak dapat hidup
sendirian ,perusahaan hidup bersama-sama dengan komponen lain,
salah satu komponen lain yang di maksud adalah lembaga sosial
sehingga dalam rangka keseimbangan tadi, hendaknya perusahaan
memiliki tanggung jawab sosial.
1.      Perusahaan sebagai lembaga social
Sebuah perusahaan memiliki tugas melaksanakan bermacam kegiatan
dalam waktu bersamaan. Misalnya perusahaan manufaktur ini dapat
diproduksi bahan bakunya menjadi produk jadi dan terus langsung
dipasarkan ke konsumen dengan pelayanan jasa yang terbaik yang
dapat perusahaan berikan.
2.      Perubahan kondisi social yang kompleks
Di sewaktu-waktu konsumen akan sadar tentang kesehatan, maka
mereka akan berupaya untuk memperoleh produk yang sehat dan
terkadang tanpa memandang biaya yang akan dikeluarkan. Tapi jika
sewaktu-waktu konsumen sudah terbiasa dengan budaya yang
negative. Misalnya budaya mabuk-mabukan dengan minuman
berakohol dan mereka tentunya tidak akan peduli lagi akan kesehatan.
3.      Perubahan dalam masyarakat pluralistik
Masyarakat pluralistik adalah sebuah kehidupan berbagai kelompok
yang mempengaruhi lingkungan perusahaan dalam mendapatkan
harapan-harapan sosial, ekonomi dan politik. Masing-masing
kelompok berusaha mengembangkan diri supaya fungsi sistem itu
efektif. Berkaitan dengan yang di atas, hendaknya bisnis memiliki
manfaat-manfaat sosial yang hendaknya diterima oleh masyarakat,
seperti: membuka lapangan kerja baru, meningkatkan mutu hidup,
memberikan tren positif dan berpengaruh positif pada masyarakat.

BAB VII
PENUTUP

7.1.  Kesimpulan
Usaha Coffee Truck “BBW” dapat disimpulkan bahwa usaha ini
layak untuk dijalankan berdasarkan hasil ARR yang lebih besar dari
5%, NPV positif dan PI yang lebih besar daripada 1. 
Walaupun termasuk usaha yang baru namun dengan ciri khas
yang unik yaitu berjualan dengan mobil caravan yang memiliki
tampilan artistic serta produk perusahaan yang menyegarkan serta
sehat, perusahaan berharap produk perusahaan dapat menjadi andalan
dan dapat bersaing dengan produk lain khususnya produk minuman
kopi yang telah dulu beredar di masyarakat.
Perusahaan mempunyai harapan besar tentang usaha ini agar
dapat diketahui masyarakat luas dan banyak peminatnya. Dengan
keunggulan yang perusahaan miliki yaitu bahan baku perusahaan
terdiri dari biji kopi segar, berkualitas dan sehat, perusahaan
meyakini tujuan dari usaha ini disamping mendapatkan laba, yaitu
untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup sehat bagi setiap masyarakat
terpenuhi.
Perusahaan berharap dengan ada usaha Coffee Truck “BBW”
ini dapat membangkitkan semangat wirausaha bagi masyarakat
Indonesia khususnya generasi muda Indonesia, karena jika dalam
suatu negara memiliki banyak wirausaha maka niscaya perekenomian
negara tersebut akan tumbuh dengan pesat. Selain itu pula, dengan
keuntungan usaha ini diharapkan dapat membantu permodalan usaha
Coffee Truck “BBW”  ke depan.

7.2.  Saran
Dalam menjalankan Coffee Truck “BBW” ini , yang perlu untuk
diperhatikan adalah mengenai bagaimana menjaga minuman kopi  yang
berkualitas dan mencari segmen yang tepat. Penentuan lokasi juga menentukan
dalam memasarkan produk ini kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai