Anda di halaman 1dari 8

NAMA: MARIA MARSELINA WOA

NIM:201802026

PRODI PGSD

SMESTER:4

1. MENUMBUHKAN MINAT BERWIRAUSAHAAN


usaha memperbaiki kualitas diri sendiri,  kehidupan
rohani, kemampuan, sosialisasi, kompeten agar kita
mampu menjadi personifikasi yang dapat dipercaya dan
dihormati karena memiliki standar moral yang tinggi.
Keunikan atau kualitas produk / jasa maupun kecanggihan
pola pemasaran bukan faktor utama produk /jasa yang kita
tawarkan diterima dengan baik
a.   Menumbuhkan Jiwa Wirausaha ( Sikap )
 Melalui pendidikan formal. Kini berbagai lembaga
pendidikan baik menengah
 maupun tinggi menyajikan berbagai program atau paling
tidak mata kuliah
 kewirausahaan
 Melalui seminar-seminar kewirausahaan. Berbagai
seminar kewirausahaan
 seringkali diselenggarakan dengan mengundang pakar dan
praktisi
 kewirausahaan sehingga melalui media ini kita akan
membangun jiwa
 kewirausahaan di diri kita
  Melalui pelatihan. Berbagai simulasi usaha biasanya
diberikan melalui
 pelatihan baik yang dilakukan dalam ruangan (indoor)
maupun di luar ruangan
 outdoor). Melalui pelatihan ini, keberanian dan
ketanggapan kita terhadap
 dinamika perubahan linghkungan akan diuji dan selalu
diperbaiki dan
 dikembabngkan
 Otodidak. Melalui berbagai media kita bisa
menumbuhkan semanga
 berwirausaha. Misalnya melalui biografi pengusaha
sukses (sucess story),
 media televisi, radio majalah koran dan berbagai media
yang dapat kita akses
 untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha yang ada di
diri kita.
 Melalui berbagai media tersebut ternyata setiap orang
dapat mempelajari
b. Menumbuhkan Kewirausahaan ( Kompetensi)
1. Managerial skill
 Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan
bekal yang
 harus dimiliki wirausaha. Seorang wirausahawan harus
mampu menjalankan
 fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian,
penggerakkan dan pengawasan agar
 usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang
diinginkan. Kemampuan
 menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan
mengelola sumber daya
 manusia, material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya
perusahaan merupakan
 syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses.
2. Conceptual skill
 Kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan
strategi usaha
 merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses.
Tidak mudah memang
 mendapatkan kemampuan ini. Kita harus akstra keras
belajar dari berbagai
 sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan
pengalaman orang lain
 dalam berwirausaha.
3. Decision making skill (keterampilan merumuskan
masalah dan mengambil
 keputusan)
 Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan
pada kondisi
4. Time managerial skill  ( keterampilan mengatur dan
menggunakan waktu)
Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu
penyebab atau sumber
b. KEBUTUHAN AKAN BERWIRAUSAHAN

Suatu pernyataan yang bersumber dari PBB menyatakan


bahwa suatu negara akan mampu membangun apabila
memiliki wirausaha sebanyak 2% dari jumlah
penduduknya. Jadi, jika negara Indonesia berpenduduk
200 juta jiwa, maka wirausahanya harus lebih kurang 4
juta.

Wirausaha (entrepreneur) adalah seorang innovator,


sebaai individu yang naluri untuk melihat peluang-
peluang, mempunyai semangat, kemampuan dan pikiran
untuk menaklukan cara berpikir lamban dan malas.

 Pengenalan barang dan jasa baru


 Metode produksi baru
 Sumber bahan mentah baru
  Pasar-pasar baru
 Organisasi industri baru
c. DORONGAN MERINTIS WIRAUSAHA

Di Amerika ada budaya keinginan seseorang untuk


menjadi bos sendiri, memiliki peluang individual, menjadi
sukses dan menghimpun kekayaan, ini semua merupakan
aspek yang utama dalam mendorong berdirinya kegiatan
kewirausahaan. Di negara lain mungkin motivasi
mendirikan bisnis bukan mencari uang yang utama akan
tetapi ada motif-motif lain di balik itu. Ada pula motivasi
menjadi wirausaha didorong oleh lingkungan yang
banyak dijumpai berbagai macam perusahaan seperti di
daerah Silicon Valley (California). Lingkungan seperti ini
sangat mendorong pembentukan kewirausahaan. Dalam
aspek lain keberanian membentuk kewirausahaan
didorong oleh guru sekolah, sekolah yang memberikan
mata pelajaran kewirausahaan yang praktis dan menarik
dapat membangkitkan minat siswa untuk berwirausaha,
seperti yang terjadi pada alumni MIT, Hardvard
University dan beberapa perguruan tinggi lainnya.
membentuk wirausaha juga datang dari teman
sepergaulan, lingkungan keluarga, sahabat dimana mereka
dapat berdiskusi tentang ide wirausaha masalah yang
dihadapi dan cara-cara mengatasi masalahnya.

d. LATAR BELAKAN WIRAUSAHA


Wirausaha adalah cikal bakalnya. Berwirausaha sekecil
apapun bentuknya, bila dikembangkan dengan prinsip-
prinsip ekonomi dan dilakukan secara profesional maka
akan menumbuhkan jiwa entrepreneurship dalam diri kita,
dengan wirausaha kita akan memiliki pengalaman yang
bisa dipetik, bagaimana mengelola dan menjalankan suatu
bisnis dengan baik dan benar serta bagaimana cara
mengevaluasi agar bisnis dapat berkembang menjadi
suatu usaha yang besar.Menjadi seorang pengusaha
memang tidak mudah, kita dituntut membangun dari nol
dan bertanggung jawab sepenuhnya demi kelangsungan
hidup usaha tersebut, bayangan merugi dan gagal selalu
mengancam setiap saat. Berbeda dengan tipikal sebagai
karyawan yang hanya melakukan tugas yang telah
ditentukan dan mendapat imbalan gaji. Tapi image
sulitnya menjadi seorang pengusaha tersebut tidaklah
selalu benar. Banyak pengusaha yang bisa lebih
menikmati hidup dan lebih santai dibandingkan saat
masih berstatus seorang pekerja, asalkan kita tepat dalam
memilih bidang usaha yang akan diambil Untuk menjadi
seorang wirausahawan atau pengusaha anda dapat
memulai dari dalam diri anda sendiri. Mulailah dengan
membuka wawasan seluas mungkin, jalin relasi dan amati
peluang yang ada di sekitar kita. Kuncinya adalah mencari
dan menemukan bidang usaha yang anda sukai dan
nyaman saat anda terlibat didalamnya. Misalnya suka
tanaman, mulailah mencari informasi tanaman yang
komersil. Menyukai bidang fashion, bisa mulai dengan
membuka toko baju online, Suka burung lovebird,
bergabunglah dalam komunitas pencinta burung, dalam
waktu singkat saja anda dapat melihat banyak peluang
disitu, misalnya beternak burungnya, menjadi supplier
penyedia pakan dan vitamin atau membuat kandang atau
aksesories dan kemudian menjualnya.
e. BEBETRAPA FAKTOR KRITIS UNTUK MEMULAI
USAHA BARU
 Personal, menyangkut aspek-aspek kepribadian seseorang
 Sociological, menyangkut masalah hubungan dengan
keluarga, rekan dan sebagainya.
 Environmental, menyangkut hubungan dengan
lingkungan.
f. MODEL PROSES KEWIRUSAHAN
a. Faktor-faktor Pemicu Kewirausahaan David C.
McClelland, mengemukakan bahwa kewirausahaan
(entrepreneurship) ditentukan oleh:
 Motif berprestasi (achievement)
 Optimisme (optimism)
 Sikap-sikap nilai (value attitudes),
b. Status kewirausahaan (entreprenuerial status).
Ibnoe Soedjono dan Roopke, menyatakan bahwa proses
kewirausahaan atau tindakan kewirausahaan
(entrepreneurial action) merupakan fungsi dari:
1. Property Right (PR)
2. Competency/ability (C)
3. Incentive (I), dan
4. External Environment (E). Kemampuan berwirausaha
(entrepreneurial) merupakan fungsi dari perilaku
kewirausahaan dalam mengkombinasikan kreativitas,
inovasi, kerja keras, dan keberanian menghadap. resiko
untuk memperoleh peluang
c. Langkah Menuju Keberhasilan Wirausaha
1. Memiliki ide atau visi bisnis yang jelas.
2. Kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik
waktu maupun uang.
3. Membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan, dan
menjalankannya.
4. Mengembangkan hubungan, baik dengan mitra usaha
maupun dengan semua pihak yang terkait dengan
kepentingan perusahaan.
5. Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Wirausaha
Penyebab wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya:
6. Tidak kompeten dalam manajerial
7. Kurang berpengalaman, baik itu kemampuan teknik,
memvisualisasikan usaha, mengkoordinasikan, mengelola
sumber daya
8. Kurang dapat mengendalikan keuangan
g. MENILAI PELUAN DAN USAHA BARU
Sebuah gagasan baru mungkin menciptakan produk baru
atau hanya sekedar pengemasan ulang dan memodifikasi
produk yang sudah ada. Misalnya, Microsoft Word yang
memperbarui versi perangkat lunaknya, meskipun hanya
memiliki perubahan kecil.
a. Peluang dan persaingan
Untuk menilai kelangsungan sebuah peluang baru, Anda
perlu mengidentifikasi dan mendaftar semua produk
kompetitor dalam ruang pasar produk/jasa. Bandingkan
peluang bisnis baru Anda dengan setidaknya tiga produk
kompetitor yang paling mirip dalam mengisi kebutuhan
pasar.
b. Pasar dan peluang
Tahap berikutnya diperlukan analisis ukuran dan
karakteristik pasar, seperti bagaimana cepat kompetitor
baru memasuki pasar. Kumpulkan data pasar untuk
setidaknya tiga tahun sehingga tren untuk seluruh industri
dan pasar jelas secara keseluruhan. Atas dasar temuan-
temuan tersebut, Anda harus dapat menentukan apakah
ukuran dan karakteristik pasar mendukung produk/jasa
terbaru Anda.
c. Tim penilaian
Siapkan setidaknya satu orang dalam tim untuk
melaksanakan kesempatan tersebut sehingga memiliki
pengalaman dalam mengimplementasikan ide baru yang
ada. Hal ini merupakan salah satu karakteristik yang
berkorelasi dengan probabilitas keberhasilan usaha. Orang
tersebut harus berkomitmen hingga ide baru tersebut
dapat direalisasikan.
d. Keuangan
Langkah berikutnya ialah memperkirakan kebutuhan
modal untuk pelaksanaan ide tersebut. Jika ide tidak dapat
dibiayai sendiri, maka Anda harus mengidentifikasi
sumber-sumber alternatif modal. Ide yang diusulkan juga
harus berkontribusi terhadap perusahaan kesejahteraan
finansial jika diterapkan.
e. Kompatibilitas
Anda juga harus mengevaluasi kompatibilitas persyaratan
produksi produk baru dengan mesin, pabrik yang ada dan
tenaga kerjanya. Jika Anda tidak dapat mengintegrasikan
ide baru ke dalam proses manufaktur yang ada, Anda
harus mempertimbangkan biaya lebih seperti membeli
pabrik dan peralatan baru.
f. Sinergi
Ide tersebut harus memiliki sinergi dengan kemampuan
manajemen yang ada dan strategi pemasaran.

Anda mungkin juga menyukai