usaha memperbaiki kualitas diri sendiri, kehidupan rohani, kemampuan, sosialisasi, kompeten agar kita mampu menjadi personifikasi yang dapat dipercaya dan dihormati karena memiliki standar moral yang tinggi. Keunikan atau kualitas produk / jasa maupun kecanggihan pola pemasaran bukan faktor utama produk /jasa yang kita tawarkan diterima dengan baik a. Menumbuhkan Jiwa Wirausaha ( Sikap ) Melalui pendidikan formal. Kini berbagai lembaga pendidikan baik menengah maupun tinggi menyajikan berbagai program atau paling tidak mata kuliah kewirausahaan Melalui seminar-seminar kewirausahaan. Berbagai seminar kewirausahaan seringkali diselenggarakan dengan mengundang pakar dan praktisi kewirausahaan sehingga melalui media ini kita akan membangun jiwa kewirausahaan di diri kita Melalui pelatihan. Berbagai simulasi usaha biasanya diberikan melalui pelatihan baik yang dilakukan dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan outdoor). Melalui pelatihan ini, keberanian dan ketanggapan kita terhadap dinamika perubahan linghkungan akan diuji dan selalu diperbaiki dan dikembabngkan Otodidak. Melalui berbagai media kita bisa menumbuhkan semanga berwirausaha. Misalnya melalui biografi pengusaha sukses (sucess story), media televisi, radio majalah koran dan berbagai media yang dapat kita akses untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha yang ada di diri kita. Melalui berbagai media tersebut ternyata setiap orang dapat mempelajari b. Menumbuhkan Kewirausahaan ( Kompetensi) 1. Managerial skill Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang harus dimiliki wirausaha. Seorang wirausahawan harus mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya manusia, material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya perusahaan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses. 2. Conceptual skill Kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi usaha merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses. Tidak mudah memang mendapatkan kemampuan ini. Kita harus akstra keras belajar dari berbagai sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha. 3. Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan) Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi 4. Time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan waktu) Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber b. KEBUTUHAN AKAN BERWIRAUSAHAN
Suatu pernyataan yang bersumber dari PBB menyatakan
bahwa suatu negara akan mampu membangun apabila memiliki wirausaha sebanyak 2% dari jumlah penduduknya. Jadi, jika negara Indonesia berpenduduk 200 juta jiwa, maka wirausahanya harus lebih kurang 4 juta.
Wirausaha (entrepreneur) adalah seorang innovator,
sebaai individu yang naluri untuk melihat peluang- peluang, mempunyai semangat, kemampuan dan pikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban dan malas.
Pengenalan barang dan jasa baru
Metode produksi baru Sumber bahan mentah baru Pasar-pasar baru Organisasi industri baru c. DORONGAN MERINTIS WIRAUSAHA
Di Amerika ada budaya keinginan seseorang untuk
menjadi bos sendiri, memiliki peluang individual, menjadi sukses dan menghimpun kekayaan, ini semua merupakan aspek yang utama dalam mendorong berdirinya kegiatan kewirausahaan. Di negara lain mungkin motivasi mendirikan bisnis bukan mencari uang yang utama akan tetapi ada motif-motif lain di balik itu. Ada pula motivasi menjadi wirausaha didorong oleh lingkungan yang banyak dijumpai berbagai macam perusahaan seperti di daerah Silicon Valley (California). Lingkungan seperti ini sangat mendorong pembentukan kewirausahaan. Dalam aspek lain keberanian membentuk kewirausahaan didorong oleh guru sekolah, sekolah yang memberikan mata pelajaran kewirausahaan yang praktis dan menarik dapat membangkitkan minat siswa untuk berwirausaha, seperti yang terjadi pada alumni MIT, Hardvard University dan beberapa perguruan tinggi lainnya. membentuk wirausaha juga datang dari teman sepergaulan, lingkungan keluarga, sahabat dimana mereka dapat berdiskusi tentang ide wirausaha masalah yang dihadapi dan cara-cara mengatasi masalahnya.
d. LATAR BELAKAN WIRAUSAHA
Wirausaha adalah cikal bakalnya. Berwirausaha sekecil apapun bentuknya, bila dikembangkan dengan prinsip- prinsip ekonomi dan dilakukan secara profesional maka akan menumbuhkan jiwa entrepreneurship dalam diri kita, dengan wirausaha kita akan memiliki pengalaman yang bisa dipetik, bagaimana mengelola dan menjalankan suatu bisnis dengan baik dan benar serta bagaimana cara mengevaluasi agar bisnis dapat berkembang menjadi suatu usaha yang besar.Menjadi seorang pengusaha memang tidak mudah, kita dituntut membangun dari nol dan bertanggung jawab sepenuhnya demi kelangsungan hidup usaha tersebut, bayangan merugi dan gagal selalu mengancam setiap saat. Berbeda dengan tipikal sebagai karyawan yang hanya melakukan tugas yang telah ditentukan dan mendapat imbalan gaji. Tapi image sulitnya menjadi seorang pengusaha tersebut tidaklah selalu benar. Banyak pengusaha yang bisa lebih menikmati hidup dan lebih santai dibandingkan saat masih berstatus seorang pekerja, asalkan kita tepat dalam memilih bidang usaha yang akan diambil Untuk menjadi seorang wirausahawan atau pengusaha anda dapat memulai dari dalam diri anda sendiri. Mulailah dengan membuka wawasan seluas mungkin, jalin relasi dan amati peluang yang ada di sekitar kita. Kuncinya adalah mencari dan menemukan bidang usaha yang anda sukai dan nyaman saat anda terlibat didalamnya. Misalnya suka tanaman, mulailah mencari informasi tanaman yang komersil. Menyukai bidang fashion, bisa mulai dengan membuka toko baju online, Suka burung lovebird, bergabunglah dalam komunitas pencinta burung, dalam waktu singkat saja anda dapat melihat banyak peluang disitu, misalnya beternak burungnya, menjadi supplier penyedia pakan dan vitamin atau membuat kandang atau aksesories dan kemudian menjualnya. e. BEBETRAPA FAKTOR KRITIS UNTUK MEMULAI USAHA BARU Personal, menyangkut aspek-aspek kepribadian seseorang Sociological, menyangkut masalah hubungan dengan keluarga, rekan dan sebagainya. Environmental, menyangkut hubungan dengan lingkungan. f. MODEL PROSES KEWIRUSAHAN a. Faktor-faktor Pemicu Kewirausahaan David C. McClelland, mengemukakan bahwa kewirausahaan (entrepreneurship) ditentukan oleh: Motif berprestasi (achievement) Optimisme (optimism) Sikap-sikap nilai (value attitudes), b. Status kewirausahaan (entreprenuerial status). Ibnoe Soedjono dan Roopke, menyatakan bahwa proses kewirausahaan atau tindakan kewirausahaan (entrepreneurial action) merupakan fungsi dari: 1. Property Right (PR) 2. Competency/ability (C) 3. Incentive (I), dan 4. External Environment (E). Kemampuan berwirausaha (entrepreneurial) merupakan fungsi dari perilaku kewirausahaan dalam mengkombinasikan kreativitas, inovasi, kerja keras, dan keberanian menghadap. resiko untuk memperoleh peluang c. Langkah Menuju Keberhasilan Wirausaha 1. Memiliki ide atau visi bisnis yang jelas. 2. Kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik waktu maupun uang. 3. Membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan, dan menjalankannya. 4. Mengembangkan hubungan, baik dengan mitra usaha maupun dengan semua pihak yang terkait dengan kepentingan perusahaan. 5. Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Wirausaha Penyebab wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya: 6. Tidak kompeten dalam manajerial 7. Kurang berpengalaman, baik itu kemampuan teknik, memvisualisasikan usaha, mengkoordinasikan, mengelola sumber daya 8. Kurang dapat mengendalikan keuangan g. MENILAI PELUAN DAN USAHA BARU Sebuah gagasan baru mungkin menciptakan produk baru atau hanya sekedar pengemasan ulang dan memodifikasi produk yang sudah ada. Misalnya, Microsoft Word yang memperbarui versi perangkat lunaknya, meskipun hanya memiliki perubahan kecil. a. Peluang dan persaingan Untuk menilai kelangsungan sebuah peluang baru, Anda perlu mengidentifikasi dan mendaftar semua produk kompetitor dalam ruang pasar produk/jasa. Bandingkan peluang bisnis baru Anda dengan setidaknya tiga produk kompetitor yang paling mirip dalam mengisi kebutuhan pasar. b. Pasar dan peluang Tahap berikutnya diperlukan analisis ukuran dan karakteristik pasar, seperti bagaimana cepat kompetitor baru memasuki pasar. Kumpulkan data pasar untuk setidaknya tiga tahun sehingga tren untuk seluruh industri dan pasar jelas secara keseluruhan. Atas dasar temuan- temuan tersebut, Anda harus dapat menentukan apakah ukuran dan karakteristik pasar mendukung produk/jasa terbaru Anda. c. Tim penilaian Siapkan setidaknya satu orang dalam tim untuk melaksanakan kesempatan tersebut sehingga memiliki pengalaman dalam mengimplementasikan ide baru yang ada. Hal ini merupakan salah satu karakteristik yang berkorelasi dengan probabilitas keberhasilan usaha. Orang tersebut harus berkomitmen hingga ide baru tersebut dapat direalisasikan. d. Keuangan Langkah berikutnya ialah memperkirakan kebutuhan modal untuk pelaksanaan ide tersebut. Jika ide tidak dapat dibiayai sendiri, maka Anda harus mengidentifikasi sumber-sumber alternatif modal. Ide yang diusulkan juga harus berkontribusi terhadap perusahaan kesejahteraan finansial jika diterapkan. e. Kompatibilitas Anda juga harus mengevaluasi kompatibilitas persyaratan produksi produk baru dengan mesin, pabrik yang ada dan tenaga kerjanya. Jika Anda tidak dapat mengintegrasikan ide baru ke dalam proses manufaktur yang ada, Anda harus mempertimbangkan biaya lebih seperti membeli pabrik dan peralatan baru. f. Sinergi Ide tersebut harus memiliki sinergi dengan kemampuan manajemen yang ada dan strategi pemasaran.