Pemanenan
Panen merupakan pemungutan hasil lateks dari tanaman karet yang
dilakukan mulai dari penyadapan hingga pengiriman ke pabrik karet untuk
menjadi bahan olah karet (Bokar). Menurut Ismail dan Supijatno tanaman
karet dieksploitasi atau dipanen lateksnya dengan cara disadap, yaitu mengiris
kulit batang sehingga sebagian besar sel pembuluh lateks terpotong dan
cairan lateks yang terdapat di dalamnya menetes keluar. Produktivitas kebun
karet ditentukan oleh jenis klon, umur tanaman, tingkat kesesuaian lahan, dan
sistem eksploitasi yang diterapkan. Lateks dibentuk dan terakumulasi dalam
sel-sel pembuluh lateks yang tersusun pada setiap jaringan bagian tanaman,
namun penyadapan yang menguntungkan hanya dilakukan pada kulit batang
dengan sistem eksploitasi tertentu. Sebelum pemanenan, dilakukan beberapa
hal, diantaranya adalah:
a. Penentuan Matang Sadap
Sebelum dilakukan penyadapan harus diketahui kesiapan atau
kematangan pohon karet yang akan disadap. Cara menentukan kesiapan
atau kematangan adalah dengan melihat umur dan mengukur lilit
batangnya. Kebun karet memiliki tingakat pertumbuhan normal siap
disadap pada umur lima tahun dengan masa produksi selama 25-30 tahun.
Namun, hal ini dianggap tidak tepat karena adanya faktor-faktor lain yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman, tetapi tampak dan tidak bisa
dikontrol oleh manusia. Seandainya memungkinkan, pohon karet yang
masih berumur dibawah lima tahun pun sudah dapat disadap. Akan tetapi,
hampir semua tanaman rata-rata dapat disadap di atas umur lima tahun .
Pendapat tersebut didukung oleh sifat tanaman terhadap
lingkungan. Pada lingkungan yang baik, pertumbuhan tanaman cepat.
Sedangkan pada lingkungan yang kurang baik, pertumbuhan tanaman akan
lambat. Melihat kekurangan seperti yang diuraikan tersebut maka
penentuan matang sadap dengan memperhatikan umur tanaman hanya
dijadikan sebagai dasar, bukan sebagai patokan mutlak. Artinya umur
menjadi dasar untuk melihat kematangan pohon dengan cara lainnya, yaitu
mengukur lilit batang.
Pengukuran lilit batang merupakan cara yang dianggap paling
efektif umtuk menentukan matang sadap. Pohon karet siap sadap adalah
pohon karet yang diukur dari ketinggian 100 cm diatas permukaan tanah
lingkar batang atau lilit batang 45 cm atau lebih. Kebun karet mulai
disadap bila 60% pohonnya dalam satu areal sudah menunjukan matang
sadap. Jika belum mencapai 60% maka sebaiknya penyadapan ditunda.
Penyadapan yang dilakukan sebelum mencapai persentase tersebut akan
mengurangi produksi lateks dan akan mempen garuhi pertumbuhan pohon
karet.
b. Persiapan Peralatan Sadap
Peralatan sadap menentukan keberhasilan penyadapan, semakin
baik alat yang digunakan maka semakin baik hasilnya. Berbagai peralatan
sadap yang digunakan adalah sebagai berikut.
No
Alat Keterangan
.
1 Mal sadap Mal sadap dibuat dari sepotong kayu
dengan panjang 130 cm yang dilengkapi
pelat seng selebar kira-kira 4 cm dan
panjangnya antara 50-60 cm. Pelat seng
dengan kayu membentuk sudut 120
derajat. Kegunaan mal sadap atau patron
ini adalah untuk membuat gambar
sadapan yang menyangkut kemiringan
sadapan.
Dapus :
Zuhroniah. 2016. Teknik Pemeliharaan, Panen Dan Pasca Panen Tanaman Karet
(Hevea Brasiliensis) Di Pt Perkebunan Nusantara Vii Unit Tulung Buyut
Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan. Laporan Praktik Kerja
Lapang. Universitas Lampung.
Ismail, M., Supijatno. 2016. Penyadapan Tanaman Karet (Hevea brasiliensis
Muell Arg.) di Kebun Sumber Tengah, Jember, Jawa Timur. Bul Agrohorti
4(3) : 257-265