Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PADA SISWA
4114500085
MANAJEMEN 2D
FAKULTAS EKONOMI
2015
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
PRAKATA.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 4
3.1 Kesimpulan.................................................................................. 18
3.2 Saran............................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 20
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang “Rendahnya Minat Memabaca pada Siswa”. Makalah ini penulis susun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Akhir kata, penulis bersedia menerima baik kritik maupun saran yang
dapat membangun baik bagi penulis maupun pembaca agar dapat berkarya dengan
baik lagi. Selain itu penulis meminta maaf jika terdapat kekurangan dalam
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat.
Terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Seperti sekarang ini, minat baca siswa yang rendah membuat mutu
pendidikan juga semakin menurun. Karena minat baca siswa berpengaruh
terhadap mutu pendidikan. Rendahnya minat baca menyebabkan merosotnya
kualitas lulusan siswa, karena siswa tersebut malas membaca atau mempunyai
minat baca yang rendah sehingga siswa tersebut juga malas untuk belajar.
Padahal, dengan membaca siswa menjadi tahu apa yang sebelumnya belum
diketahui. Dan secara umum untuk meningkatkan pengertian, pemahaman dan
pengetahuan tentang pelajaran dalam menguasai informasi dan perkembangan
teknologi adalah dengan kegiatan membaca. Apabila siswa tersebut sudah malas
untuk membaca maka hal tersebut juga berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa tersebut.
Apabila minat baca tinggi maka mutu pendidikan juga tinggi. Sehingga
kualitas sumber daya manusia juga meningkat. Untuk itu, membaca sebaiknya
ditumbuhkan pada diri siswa sejak dini karena semakin siswa tersebut di latih
membaca secara terus-menerus yang akan berdampak yang positif pada siswa
tersebut.
Upaya untuk melakukan peningkatan minat baca pun juga telah dilakukan.
Tinggal bagaimana siswa tersebut menanggapi betapa pentingnya menumbuhkan
minat baca pada dirinya. Karena dengan membiasakan membaca bisa
meningkatkan prestasi belajar yang semula menurun tetapi dengan mempunyai
minat baca yang tinggi menyebabkan siswa tersebut belajar dari buku yang dia
baca, maka membuat prestasi siswa tersebut menjadi meningkat. Selain itu, juga
membuka wawasan mereka semakin luas dan juga pengetahuan siswa juga akan
semakin bertambah pula dengan membaca.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Beberapa definisi membaca dari para ahli di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa membaca merupakan suatu proses memahami dan mengambil makna dari
suatu kata-kata, gagasan, ide, konsep, dan informasi yang telah dikemukakan oleh
pengarang pada bentuk tulisan.
Kelima, para ibu orang tua kita senantiasa disibukkan berbagai kegiatan,
serta membantu mencari tambahan nafkah untuk penghidupan keluarga. Kadang
itu membuat para pelajar merasa kehilangan kasih sayang dan mencari kegiatan
lain untuk mencari cara menghilangkan kejenuhan dan itu cenderung mengarah ke
hal yang negative.
2. Kemajuan Teknologi
Minat baca siswa yang rendah dewasa ini disebabkan oleh faktor,
perkembangan teknologi dan pusat-pusat informasi yang lebih menarik,
perkembangan tempat-tempat hiburan (entertainment), acara televisi. Sehingga
status dan kedudukan perpustakaan, serta citra perpustakaan dalam pandangan
siswa sangat rendah. Hal ini secara lebih luas, dengan menengok sendi-sendi
budaya masyarakat yang pada dasarnya kurang mempunyai landasan budaya baca,
atau pewarisan secara intelektual. Masyarakat dalam memberitakan sesuatu
termasuk cerita-cerita terdahulu lebih mengandalkan budaya tutur daripada
tulisan. Latar budaya lisan itulah yang agaknya menjadi salah satu sebab
lemahnya budaya baca masyarakat, termasuk minat pada pustaka dan
perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan.
Rendahnya minat baca siswa, tentu tidak hanya sebatas masalah kuantitas
dan kualitas buku saja, melainkan terkait juga pada banyak hal yang saling
berhubungan. Misalnya, mental anak dan lingkungan keluarga/masyarakat yang
tidak mendukung. Orang kota mungkin kesulitan membangkitkan minat baca
siswa karena serbuan media informasi dan hiburan elektronik. Sementara di
pelosok desa, siswa lebih suka keluyuran ketimbang membaca. Sebab, di sana
lingkungan/tradisi membaca tidak tercipta. Orang lebih suka ngerumpi atau
menonton acara televisi daripada membaca.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Definisi membaca dari para ahli adalah suatu proses memahami dan
mengambil makna dari suatu kata-kata, gagasan, ide, konsep, dan informasi yang
telah dikemukakan oleh pengarang pada bentuk tulisan.
http://sukamembaca01.blogspot.com/2013/08/pengertian-membaca-menurut
beberapa-ahli.html 2013 “Pengertian Membaca Menurut para Ahli”
http://www.informasi-pendidikan.com/2015/01/berbagai-definisi-membaca-
menurut-para.html 2015 “Berbagai Definisi Membaca Menurut para Ahli”
Harjasujana, A.S. & Damaianti, V.S. 2003. Membaca dalam Teori dan Praktik.
Bandung: Mutiara
http://saktaheksaputri.blogspot.com/2013/12/rendahnya-minat-baca-sisa.html
2013 “Rendahnya Minat Baca Siswa”
http://nandarthulo.blogspot.com/2011/08/makalah-rendahnya-minat-baca-sma-
nandar.html 2011 “Makalah Rendahnya Minat Baca”