A.TOPIK
Kesehatan lingkungan
B.TUJUAN
Adapun tujuan yang dimaksud adalah untuk mengetahui dan memahami masalah kesehatan
lingkungan hidup akibat/dampak Dari membuang sampah ke sungai. serta, mencari upaya
pencegahannya.
C.LOKASI
Lokasi tempat kami melakukan observasi yaitu salah satu sungai yang tercemar yang ada di Polewali
mandar. Observasi ini di lakukan pada hari minggu tanggal 15 0kt0ber 2016 pada pukul 14:00 s/d
selesai.
D.PROSEDUR
Adapun prosedur yang dilakukan pada saat pengambilan data yaitu dengan cara sebagai berikut:
2.teknik interview (wawancara):teknik ini dilakukan untuk mendapatkan data primer maka
menggunakan teknik wawancara. Wawancara dilakukan secara bebas dan menggunakan pertanyaan
dan pernyataan terbuka secara porpusif dengan narasumber atau responden yang dalam hal ini
adalah masyarakat di sekitar kawasan sungai tercemar
E.PEMBAHASAN
1.kegiatan atau hal yang dapat mendorong masyarakat untuk membuang sampah ke sungai, yaitu:
-mungkin karena kurang penduduk yang tinggal dipantai, yang menjadikan warga ingin membuang
sampah ke sungai
2.DAMPAK
-gangguan kesehatan
Tumpukan sampah di sungai dapat menjadi tempat berkembang biak lalat yang dapat mendorong
penularan infeksi dan dapat menimbulkan penyakit
Tumbuhan sampah di sungai, yang bau, kotor, dan berserakan akan menjadikan lingkungan tidak
indah untuk di pandang mata.
F.KESIMPULAN
Sebagainyan dari seluruh warga polman berkerja sebagai nelayan. Oleh, karena itu berpengaruh
besar bagi kelangsungan. pencemaran sungai akan sangat berpengaruh karena sampah-sampah
yang berserakan akan mempersulit para nelayan untuk menangkap ikan. Selain itu, khususnya
masyarakat akan terganggu karena airnya sudah tercemar khususnya yang ada di pedalaman .
Permasalahan sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab petugas kebersihan, namun juga
menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat. Hal ini di maksudkan agar keindahan alam yang
terdapat di desa ataupun di kota-kota lain. Upaya yang akan dilakukan yaitu dengan mengolah sisa
sampah yang masih dapat dimanfaatkan secara ekonomis. Kegiatan ini tentu saya menurunkan biaya
pengangkutan sampah pengelola kawasan wisata alam, mengurangi luasan kebutuhan tempat untuk
lokasi pembuangan sampah, serta memperkecil permasalahan yang saat ini dihadapi oleh banyak
pemerintah daerah.
Pertambangan minyak bumi di bula. Ibu kota kabupaten seram bagian timur, meresahkan
sebagian warga di bula. Warga harus mengungsi berulang kali karena tercium bau gas atau saat
Terdengar ledakan bunyi dari flasestack , alat untuk membakar gas ikutan dari produksi minyak
(PERNYATAAN PENDAPAT )
Salah satu warga desa bula alr futtolo , kecamatan bula seram bagian timur ali gantikapara,
minggu(20/2)mengatakan sejak pompa angguk dan alat membakar gas ikutan dibangun di desa itu
dua tahun lalu, kenyamanan hidup warga terganggu.
Hampir setiap malam kami mengungsi karena besarnya api florestack , ketinggian lima meter.
Belum lagi bau gas yang sangat tajam. Keluhannya saat pompa angguk dan flase stack di bangun,
terutama selama pengeboran. Warga harus pindah sementara dari rumahnya. Ketika mengungsi,
merekah hanya di beri kompensasi dari perusahaan sebesar RP 50.000 per hari. Setelah pengeboran
tuntas, warga di bolehkan kembali.
“tidak ada upaya untuk merelokasi warga ke tempat yang lebih aman “ujar ida siwasiman wrga
lainnya.
lokasi pembangunan itu Cuma sekitar 50 meter dari permukiman warga di bula air fattolo. Alat
tambang itu milik perusahaan pertambangan kalse petrolevim. Kolrez yang memiliki puluhan
pompa angguk yang tersebar di kota bula.
Kepala bagian pemerintahan desa bula lulfi lapandewa mengatakan, bukan kali ini saja aktivitas
pertambangan mengganggu kenyamanan warga. Dalam 15 tahun berarti warga sudah dua kali
pindah dari tempat tinggalnya karena aktivitas pertambangan warga dengan biaya sendiri.
“sampai sekarang warga masih resah. Setiap kali masih tercium bau gas / terdengar bunyi
seperti ledakan, warga berlarian menjauh dari kampung” kata lutfi.
Ada 263 keluarga yang tinggal di desa bula. Di desa ini ada sedikit 12 pompa angguk dengan
jumlah lalang penampungan minyak dan flase stack (ARGUMENTASI)
Mengolah kalrez petrokum di bula yangb di datangi kompas beberapa harihari lalu semua
mendadak berkomentar :”kami tidak bisa berkomentar karena tidak ada izin dari badan mengolah
migas di Jakarta” kata seorang staf humaz kalrez petirokum yang tidak mau menyebutkan namanyah
.
Kepala dinas pertambangan dan energi maluku bram tomasoa mengatakan, area
pertambangan tua di Indonesia. ”lapangan minyak bula ditemukan tahun 1869 oleh belanda. Warga
yang salah dengan membangun perumahan di wilayah itu.” Katanya.(penegasan ulang pendapat)
AKTIVITAS MANDIRI 9
(Halaman 29-30)
Timun mas
Pada zaman dahulu, hiduplah sepasang suami istri petani. Mereka tinggal di sebuah desa di dekat
hutan. Mereka hidup bahagia. Sayangnya mereka belum saja dikaruniai seorang anak pun.
Setiap hari mereka berdoa pada Yang Maha Kuasa. Mereka berdoa agar segera diberi seorang anak.
Suatu hari seorang raksasa melewati tempat tinggal mereka. Raksasa itu mendengar doa suami istri
itu. Raksasa itu kemudian memberi mereka biji mentimun.
“Tanamlah biji ini. Nanti kau akan mendapatkan seorang anak perempuan,” kata Raksasa. “Terima
kasih, Raksasa,” kata suami istri itu. “Tapi ada syaratnya. Pada usia 17 tahun anak itu harus kalian
serahkan padaku,” sahut Raksasa. Suami istri itu sangat merindukan seorang anak. Karena itu tanpa
berpikir panjang mereka setuju.
Suami istri petani itu kemudian menanam biji-biji mentimun itu. Setiap hari mereka merawat tanaman
yang mulai tumbuh itu dengan sebaik mungkin. Berbulan-bulan kemudian tumbuhlah sebuah
mentimun berwarna keemasan.
Buah mentimun itu semakin lama semakin besar dan berat. Ketika buah itu masak, mereka
memetiknya. Dengan hati-hati mereka memotong buah itu. Betapa terkejutnya mereka, di dalam buah
itu mereka menemukan bayi perempuan yang sangat cantik. Suami istri itu sangat bahagia. Mereka
memberi nama bayi itu Timun Mas.
Tahun demi tahun berlalu. Timun Mas tumbuh menjadi gadis yang cantik. Kedua orang tuanya sangat
bangga padanya. Tapi mereka menjadi sangat takut. Karena pada ulang tahun Timun Mas yang ke-17,
sang raksasa datang kembali. Raksasa itu menangih janji untuk mengambil Timun Mas.
Petani itu mencoba tenang. “Tunggulah sebentar. Timun Mas sedang bermain. Istriku akan
memanggilnya,” katanya. Petani itu segera menemui anaknya. “Anakkku, ambillah ini,” katanya
sambil menyerahkan sebuah kantung kain. “Ini akan menolongmu melawan Raksasa. Sekarang larilah
secepat mungkin,” katanya. Maka Timun Mas pun segera melarikan diri.
Suami istri itu sedih atas kepergian Timun Mas. Tapi mereka tidak rela kalau anaknya menjadi
santapan Raksasa. Raksasa menunggu cukup lama. Ia menjadi tak sabar. Ia tahu, telah dibohongi
suami istri itu. Lalu ia pun menghancurkan pondok petani itu. Lalu ia mengejar Timun Mas ke hutan.
Raksasa segera berlari mengejar Timun Mas. Raksasa semakin dekat. Timun Mas segera mengambil
segenggam garam dari kantung kainnya. Lalu garam itu ditaburkan ke arah Raksasa. Tiba-tiba sebuah
laut yang luas pun terhampar. Raksasa terpaksa berenang dengan susah payah.
Timun Mas berlari lagi. Tapi kemudian Raksasa hampir berhasil menyusulnya. Timun Mas kembali
mengambil benda ajaib dari kantungnya. Ia mengambil segenggam cabai. Cabai itu dilemparnya ke
arah raksasa. Seketika pohon dengan ranting dan duri yang tajam memerangkap Raksasa. Raksasa
berteriak kesakitan. Sementara Timun Mas berlari menyelamatkan diri.
Tapi Raksasa sungguh kuat. Ia lagi-lagi hampir menangkap Timun Mas. Maka Timun Mas pun
mengeluarkan benda ajaib ketiga. Ia menebarkan biji-biji mentimun ajaib. Seketika tumbuhlah kebun
mentimun yang sangat luas. Raksasa sangat letih dan kelaparan. Ia pun makan mentimun-mentimun
yang segar itu dengan lahap. Karena terlalu banyak makan, Raksasa tertidur.
Timun Mas kembali melarikan diri. Ia berlari sekuat tenaga. Tapi lama kelamaan tenaganya habis.
Lebih celaka lagi karena Raksasa terbangun dari tidurnya. Raksasa lagi-lagi hampir menangkapnya.
Timun Mas sangat ketakutan. Ia pun melemparkan senjatanya yang terakhir, segenggam terasi udang.
Lagi-lagi terjadi keajaiban. Sebuah danau lumpur yang luas terhampar. Raksasa terjerembab ke
dalamnya. Tangannya hampir menggapai Timun Mas. Tapi danau lumpur itu menariknya ke dasar.
Raksasa panik. Ia tak bisa bernapas, lalu tenggelam.
Timun Mas lega. Ia telah selamat. Timun Mas pun kembali ke rumah orang tuanya. Ayah dan Ibu
Timun Mas senang sekali melihat Timun Mas selamat. Mereka menyambutnya. “Terima Kasih,
Tuhan. Kau telah menyelamatkan anakku,” kata mereka gembira.
Sejak saat itu Timun Mas dapat hidup tenang bersama orang tuanya. Mereka dapat hidup bahagia
tanpa ketakutan lagi.
Pilihan ganda
(Halaman 33)
1. PUNTUNG ROKOK
1. Bacalah teks anekdot yang berjudul “Puntung Rokok” berikut ini. Sambil membaca
identifikasilah siapa Azam itu dan dan apa yang dilakukanya di Singapura
Jawab :
Azam adalah seorang laki – laki yang sedang berlibur ke Singapura. Pada saat itu dia sedang merokok
di taman kota. Karena rokoknya hampir habis dia sengaja membuang putung rokok itu tidak pada
tempatnya
2. Apakah teks anekdot di atas menyindir orang yang tidak tertib dalam membuang sampah?
Jawab :
Iya, teks anekdot di atas menyindir orang yang tidak tertib dalam membuang sampah sembarangan
3. Betulkah Azam mengelabui petugas? Tahukah petugas akan hal itu? Jelaskan!
Jawab :
Iya, Azam mengelabuhi petugas dengan mengambil kembali dan menghisap putung rokok yang sudah
ia buang. Petugas yang tidak tau akan hal itu dan hanya yerbelalak keheranan dan langsung pergi
meninggalkan Azam
4. Reaksi apa yang ditunjukan oleh petugas?
Jawab :
Setelah Azam membuang putung rokok, Si petugas menegur Azam dengan suara yang sangat tegas
5. Seandainya kalian menjadi peugas seperti itu, apa yang kalian lakukan terhadap perbuatan Azam
tersebut?
Jawab :
Kami akan menegur dan memberikan sanksi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku entah Azam
engaja ataupun tidak
6. Seandainya kalian menjadi Azam, apakah yang kalian lakukan pada saat petugas menegur
kalian?
Jawab :
Yang kami lakukan saat petugas menegur adalah kami segera meminta maaf dan membuang di tempat
yang telah disediakan
7. Kalimat – kalimat yang menggambarkan cerita puntung rokok berikut ini tersusun secara acak.
Urutkanlah kalimat – kalimat tersebut untuk membentuk cerita. Kalian tinggal membubuhkan nomor
pada setiap kalimat. Nomor (1) telah dikerjakan untuk kalian sebagai contoh.
Jawab :
4 : Dengan santai Azam merokok dan membuang puntung rokoknya begitu saja di sampingnya.
6 : Dengan spontan Azam mengambil puntung rokoknya kembali, lalu dihisapnya lagi sambil
mengucapkan kata “maaf” bahwa rokoknya terjatuh.
3 : Orang tidak boleh membuang sampah sembarangan.
5 : Perbuatan Azam diketahui oleh petugas, lalu ia ditegur dengan suara keras.
1 : Azam pergi ke Singapura untuk berlibur.
7 : Petugas terbelalak, tetapi tidak dapat berbuat apa – apa dan pergi meninggalkan Azam.
2 : Di negara itu diberlakukan peraturan kebersihan secara ketat
3.cara mengungkapkan pendapat atau komentar terhadap suatu masalah dengan baik yaitu:
6.bagi orang yang selalu terganggu pada malam dan mengantuk di siang hari, tentu
sulit mengubah pola tidur.
2.gen hper atau gen pengendalian pola tidur tampaknya lebih bermutasi pola tidur,
seperti ini.
5.agar tetap terjaga, mereka menggunakan stimulan seperti kafein atau dikotin
5. tema cerita rakyat adalah ide pokok atau gagasan utama dari suatu cerita rakyat.
Tanaman yang di pupuk dengan menggunakan kandang ternyata kuat terhadap penyakit dan
subur. Daun dan bunga pada tanaman yang di pupuk dengan menggunakan pupuk kandang lebih
banyak tanaman pun terlihat kuat dan sehat. Sehingga tanaman yang di pupuk kimia memiliki daun
dan bunga lebih sedikit.
Pupuk kandang ternyata mampu memberikan unsur keseimbangan unsur, unsur hara dalam
tanah, sehingga tanaman tetap mendapatkan nutrisi secara seimbang. Berbeda dengan pupuk kimia
yang bisa membuat tanah menjadi rusak.
2. Kesadaran anak akan kendaraan bermotor adalah tanggung jawab orang tua
Mengapa saat ini orang tua banyak melarang anaknya untuk berpergian sendiri
menggunakan kendaraan bermotor? Seperti yang kita ketahui anak zaman sekarang sering
berkeliaran di jalan. menggunakan sepeda motor. Bahkan anak-anak yang belum cukup umur untuk
menggunakan sepeda bermotor sudah dianggap bahwa sepeda motor sebagian hal yang biasa.
Menurut peraturan yang di keluarkan oleh pihak kepolisian bagi anak yang berumur di
bawah 18 tahun tidak boleh mengendarai sepeda motor apabila anak yang tidak memiliki sim.
“anak-anak sekarang tidak memperhatikan peraturan yang dibuat oleh kepolisian, mereka
menganggap bahwa hal ini sepele.” kata salah satu orang tua dari daerah minangkabau, jumat
28/10/2014.
Sebenarnya dalam hal ini, jika kita ingin membelikan sebuah sepeda motor selaku orang
tua. mereka tidak memikirkan biayanya, namun mereka lebih menyanyangi kehidupan anaknya. Nah
dari sinilah kita mengetahui apakah orang tua mereka sudah menjalankan tanggung jawabnya atau
tidak.
Jadi larangan anak di bawah umur untuk mengendarai sepeda motor merupakan tanggung
jawab semua orang tua demi keselamatan anak-anaknya. Selain para orang tua. Kita juga harus
saling menyadari.
Makna tersiratnya:” saat guru memberikan pertanyaan kepada anak-anak muridnya, lalu
anak-anak tersebut memberikan pendapatnya dengan jawaban yang membuat ibu guru
menjadi bingung. Dan merasa bahwa anak tersebut mempunyai sifat yang polos.
4. batu menangis
disebuah bukit yang jauh dari desa, didaerah Kalimantan hiduplah seorang janda miskin dan
seorang anak gadisnya.
Anak gadis janda itu sangat cantik jelita. Namun sayang, ia mempunyai prilaku yang amat buruk.
Gadis itu amat pemalas, tak pernah membantu ibunya melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah.
Kerjanya hanya bersolek setiap hari.
Selain pemalas, anak gadis itu sikapnya manja sekali. Segala permintaannya harus dituruti. Setiap kali
ia meminta sesuatu kepada ibunya harus dikabulkan, tanpa memperdulikan keadaan ibunya yang
miskin, setiap hari harus membanting tulang mencari sesuap nasi.
Pada suatu hari anak gadis itu diajak ibunya turun ke desa untuk berbelanja. Letak pasar desa itu amat
jauh, sehingga mereka harus berjalan kaki yang cukup melelahkan. Anak gadis itu berjalan
melenggang dengan memakai pakaian yang bagus dan bersolek agar orang dijalan yang melihatnya
nanti akan mengagumi kecantikannya. Sementara ibunya berjalan dibelakang sambil membawa
keranjang dengan pakaian sangat dekil. Karena mereka hidup ditempat terpencil, tak seorangpun
mengetahui bahwa kedua perempuan yang berjalan itu adalah ibu dan anak.
Ketika mereka mulai memasuki desa, orang-orang desa memandangi mereka. Mereka begitu
terpesona melihat kecantikan anak gadis itu, terutama para pemuda desa yang tak puas-puasnya
memandang wajah gadis itu. Namun ketika melihat orang yang berjalan dibelakang gadis itu, sungguh
kontras keadaannya. Hal itu membuat orang bertanya-tanya.
Di antara orang yang melihatnya itu, seorang pemuda mendekati dan bertanya kepada gadis itu, “Hai,
gadis cantik. Apakah yang berjalan dibelakang itu ibumu?”
Namun, apa jawaban anak gadis itu ?
“Bukan,” katanya dengan angkuh. “Ia adalah pembantuku !”
Kedua ibu dan anak itu kemudian meneruskan perjalanan. Tak seberapa jauh, mendekati lagi seorang
pemuda dan bertanya kepada anak gadis itu.
“Hai, manis. Apakah yang berjalan dibelakangmu itu ibumu?”
“Bukan, bukan,” jawab gadis itu dengan mendongakkan kepalanya. ” Ia adalah budakk!”
Begitulah setiap gadis itu bertemu dengan seseorang disepanjang jalan yang menanyakan perihal
ibunya, selalu jawabannya itu. Ibunya diperlakukan sebagai pembantu atau budaknya.
Pada mulanya mendengar jawaban putrinya yang durhaka jika ditanya orang, si ibu masih dapat
menahan diri. Namun setelah berulang kali didengarnya jawabannya sama dan yang amat
menyakitkan hati, akhirnya si ibu yang malang itu tak dapat menahan diri. Si ibu berdoa.
“Ya Tuhan, hamba tak kuat menahan hinaan ini. Anak kandung hamba begitu teganya
memperlakukan diri hamba sedemikian rupa. Ya, tuhan hukumlah anak durhaka ini ! Hukumlah
dia….”
Atas kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, perlahan-lahan tubuh gadis durhaka itu berubah menjadi batu.
Perubahan itu dimulai dari kaki. Ketika perubahan itu telah mencapai setengah badan, anak gadis itu
menangis memohon ampun kepada ibunya.
Demikianlah cerita berbentuk legenda ini, yang oleh masyarakat setempat dipercaya bahwa kisah itu
benar-benar pernah terjadi. Barang siapa yang mendurhakai ibu kandung yang telah melahirkan dan
membesarkannya, pasti perbuatan laknatnya itu akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha
Kuasa.