Anda di halaman 1dari 7

Fraktur klavikula

a. Insidensi
Terdapat 5-10% fraktur clavicula dari semua jenis fraktur. Fraktur pada midclavicula
yang paling sering terjadi yaitu sekitar 85% dari semua fraktur clavicula, sementara
fraktur bagian distal sekitar 10% dan bagian proximal sekitar 5%.

b. Etiologi
Sering terjadi akibat jatuh dengan posisi lengan terputar/tertarik keluar (outstrechedhand).
Mekanisme secara umum fraktur klavikula adalah hantaman langsung ke bahu atau
adanya tekanan yang keras ke bahu akibat jatuh atau terkena pukulan benda keras seperti
karena jatuh, keeelakaan olahraga, ataupun kecelakaan kendaraan bermotor.

c. Klasifikasi
Fraktur klavikula adalah kerusakan dari tulang klavikula. Fraktur klavikula dapat terjadi
pada tiga tempat:
• Pertengahan klavikula : merupakan tempat yang paling sering terjadi.
• Sepertiga distal : ujung dari klavikula yang menghubungkan klavikula dengan bahu.
• Sepertiga medial : ujung klavikula yang menghubungkan klavikula dengan sternum.
Klasifikasi berdasarkan posisi dari fraktur oleh Allman:
• Grup I : Fraktur pada pertengahan klavikula (80%). Merupakan tipe yang paling sering
terjadi baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
• Grup II : Fraktur pada sepertiga distal (15%).
• Grup III : Fraktur pada sepertiga proximal (5%). Pergeseran minimal terjadi jika
ligamen-ligament costoclavicular tetap utuh.
Lokasi patah tulang pada klavikula diklasifikasikan menurut Dr. FL Allmant, 1967 dan
dimodifikasi oleh Neer pada tahun 1968, yang membagi fraktur klavikula menjadi 3
kelompok :
1. Kelompok 1: patah tulang pada sepertiga tengah tulang klavikula
a. Pada daerah ini tulang lemah dan tipis.
b. Umumnya terjadi pada pasien yang muda.
2. Kelompok 2: patah tulang klavikula pada sepertiga distal. Terbagi menjadi 3 tipe
berdasarkan lokasi ligament coracoclavicular yakni (yakni, conoid dan trapezoid).
a. Tipe 1, yaitu patah tulang secara umum pada daerah distal tanpa adanya perpindahan
tulang maupun ganguan ligament coracoclevicular. 
b. Tipe 2 A. Fraktur tidak stabil dan terjadi perpindahan tulang, dan ligament
coracoclavicular masih melekat pada fragmen.
c. Tipe 2 B. Terjadi ganguan ligament. Salah satunya terkoyak ataupun kedua-duanya.
d. Tipe 3. Patah tulang yang pada bagian distal clavikula yang melibatkan AC joint.
e. Tipe 4. Ligament tetap utuk melekat pata perioteum, sedangkan fragmen proksimal
berpindah keatas.
f. Tipe 5. Patah tulang kalvikula terpecah menjadi beberapa fragmen.
3. Kelompok 3: patah tulang klavikula pada sepertiga proksimal. Pada kejadian ini
biasanya berhubungan dengan cidera neurovaskuler.

d. Anatomi
Os clavicula (tulang selangka) berhubungan dengan os sternum disebelah medial dan di
lateral tulang ini berhubungan dengan os scapula pada acromion yang dapat diraba
sebagai tonjolan di bahu bagian lateral. Tulang ini termasuk jenis tulang pipa yang
pendek, walaupun bagian lateral tulang init ampak pipih. Bentuknya seperti huruf S
terbalik, dengan bagian medial yang melengkung ke depan, dan bagian lateral agak
melengkung ke belakang. Permukaan atasnya relatif lebih halus dibanding dengan
permukaan inferior. Ujung medial atau ujung sternal mempunyai facies articularis
sternalis yang berhubungan dengan discus articularis sendi atau articulation
sternoclavicularis.
e. Diagnosis
Gambaran klinis pada patah tulang klavikula biasanya penderita datang dengan keluhan
sakit bahu post jatuh atau trauma, nyeri diperparah dengan setiap gerakan lengan. Pada
pemeriksaan fisik pasien akan terasa nyeri tekan pada daerah fraktur dan kadang-kadang
terdengar krepitasi pada setiap gerakan. Dapat terlihat kulit yang menonjol akibat
desakan dari fragmen patah tulang, pembengkakan lokal dan perubahan warna lokal
pada kulit sebagai akibat trauma dan gangguan sirkulasi yang mengikuti fraktur. Untuk
memperjelas dan menegakkan diagnosis dapat dilakukan pemeriksaan penunjang.
Evaluasi pada fraktur clavicula yang standar berupa proyeksi anteroposterior (AP) yang
dipusatkan pada clavicula. Pencitraan yang dilakukan harus cukup luas untuk bisa
menilai juga kedua AC joint dan SC joint.

f. Tatalaksana
Penatalaksanaan pada fraktur clavicula ada dua pilihan yaitu dengantindakan bedah atau
operative treatment dan tindakan non bedah/konsevatif. Pada orang dewasa dan anak-
anak biasanya pengobatannya konservatif tanpa reposisi, yaitu dengan pemasangan
mitela. Hal penting pada penggunaan mitela ialah letak tangan lebih tinggi daripada
tingkat siku, analgetik, dan latihan gerak jari dan tangan pada hari pertama dan latihan
gerak bahu setelah beberapa hari.
Tidakan pembedahan dapat dilakukan apabila terjadi hal-hal berikut :
- Fraktur terbuka
- Terdapat cedera neurovaskuler
- Fraktur comminuted
- Tulang memendek karena fragmen fraktur tumpang tindih
- Rasa sakit karena gagal penyambungan (nonunion)
- Masalah kosmetik, karena posisi penyatuan tulang tidak semestinya(malunion).

g. Komplikasi
Komplikasi akut :
a. Cedera pembuluh darah
b. Pneumouthorax
c. Haemothorax
Komplikasi lambat :
a. Mal union: proses penyembuhan tulang berjalan normal terjadi dalamwaktu
semestinya, namun tidak dengan bentuk aslinya atau abnormal.
b. Non union: kegagalan penyambungan tulang setelah 4 sampai 6 bulan

h. Prognosis
Prognosis bergantung pada berat ringannya trauma yang dialami, bagaimana
penanganan yang tepat dan usia penderita. Pada anak prognosis sangat baik karena
proses penyembuhan sangat cepat, sementara pada orang dewasa prognosis tergantung
dari penanganan, jika penanganan baik maka komplikasi dapat diminimalisir.

Anda mungkin juga menyukai