OLEH
KELOMPOK 2
RETNO YELFI
SUSANA SUSILAWATI
FEMI YANTI
ZULKARNAEN LUBIS
A. Definisi
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui
individu tentang dirinya sendiri dan untuk mempengaruhi individu dalam berhubungan
dengan orang lain serta cara individu memandang dirinya secara utuh baik secara fisikal,
emosional intelektual , sosial dan spiritual.
Konsep diri juga dapat didefinisikan sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian
seseorang terhadap dirinya sendiri dan kemampuan untuk menilai orang atau benda lain
seperti menilai dirinya sendiri.
Menurut Hurlock (1978:237), pemahaman atau gambaran seseorang mengenai dirinya
dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek fisik dan aspek psikologis. Gambaran fisik diri
meliputi penampilan, kesesuaian dengan seks atau jenis kelamin, perilaku, dan gengsi yang
diberikan tubuhnya di mata orang lain. Sedangkan gambaran psikis diri atau psikologis terdiri
dari konsep individu tentang kemampuan dan ketidakmampuan, harga diri dan bagaimana
berhubungan dengan orang lain.
Konsep diri dapat berkembang menjadi 2 aspek yaitu positif dan negative. Konsep
diri akan berkembang positif jika seseorang dapat memperlakukan dirinya secara positif
dalam segi apapun, selalu berfikir positif tentang dirinya sendiri. Misalnya yakin akan
kemampuan dirinya sendiri, dengan seseorang itu yakin akan dirinya sendiri maka seseorang
akan terlihat optimis dan percaya diri dalam menghadapi segala hal. Sedangkan jika konsep
diri dikembangkan dengan sesuatu yang negative akan berdampak negative pula pada diri
sendiri. Misalnya, jika seseorang selalu menanamkan rasa rendah diri dan tidak percaya diri
maka konsep diri yang muncul pada dirinya adalah selalu malu, merasa dirinya lemah, selalu
gagal dan terlihat menarik diri.
Jadi konsep diri merupakan persepsi seseorang terhadap dirinya secara menyeluruh.
4. Gangguan Peran
Gangguan peran adalah berubah atau berhenti fungsi peran yang disebabkan
oleh penyakit, proses menua, putus sekolah, putus hubungan kerja. Pada lansia yang
mengalami gangguan peran ia merasa gagal karena ditinggal anaknya setelah
menikah. Perannya sebagai orang tua dianggapnya gagal ia merasa anaknya tidak mau
mengurus orangtuanya dan merasa anaknya menjauh darinya, hilangnya peran sebagai
pekerja, perubahan peran karena penyakit.
Tanda dan gejala yang dapat di kaji
1. Mengingkari ketidakmampuan menjalankan peran
2. Ketidakpuasan peran
3. Kegagalan menjalankan peran yang baru
4. Ketegangan menjalankan peran yang baru
5. Kurang tanggung jawab
6. Apatis/bosan/jenuh dan putus asa
5. Gangguan Identitas
Gangguan identitas adalah kekaburan/ketidakpastian memandang diri sendiri.
Penuh dengan keragu-raguan, sukar menetapkan keinginan dan tidak mampu
mengambil keputusan. Lansia juga dapat mengalami gangguan identitas karena
biasanya pada lansia sulit untuk mengambil keputusan sendiri dan ragu dalam
mengambil keputusan sehingga biasanya keputusan diserahkan pada anaknya.
Tanda dan gejala yang dapat di kaji
1. Tidak ada percaya diri
2. Sukar mengambil keputusan
3. Ketergantungan
4. Masalah dalam hubungan interpersonal
5. Ragu/ tidak yakin terhadap keinginan
6. Projeksi (menyalahkan orang lain).