Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Pendahuluan
Analisis kelayakan usaha atau analisis usaha disebut juga sebagai feasibility
study. Kegiatan analisis usaha dilakukan untuk menilai atau mengetahui sampai
sejauhmana manfaat yang dapat diperoleh dalam pelaksanaan suatu kegiatan
usaha. Hasil dari analisis usaha ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam mengambil keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan
pelaksanaan atau pendirian suatu usaha. Pengertian layak dalam analisis usaha
adalah kemungkinan dari gagasan suatu usaha yang akan dilaksanakan dapat
memberikan manfaat dalam arti finansial atau ekonomi. Dengan adanya analisis
usaha ini diharapkan resiko kegagalan dalam pelaksanaan usaha dapat dihindari.
2. Tujuan Analisis Usaha
Fungsi analisis usaha adalah untuk meminimalkan risiko yang tidak diinginkan,
baik risiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan.
2. Memudahkan perencanaan
Asumsi-asumsi yang timbul mengenai apa yang akan terjadi di masa yang akan
datang dapat digunakan untuk mempermudah dalam melakukan perencanaan.
Perencanaan tersebut meliputi:
Rencana yang sudah disusun akan dijadikan acuan dalam mengerjakan setiap
tahap usaha, sehingga suatu pekerjaan dapat dilakukan secara sistematis dan
dapat tepat sasaran serta sesuai rencana.
4. Memudahkan pengawasan
Pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan dari rencana
yang telah disusun.
5. Memudahkan pengendalian
Skala usaha berkaitan dengan nilai investasi yang akan digunakan, kebutuhan
bahan baku atau bahan pendukung lainnya, jumlah produksi yang dihasilkan,
kemampuan pasar dalam menyerap hasil produksi, jumlah alat atau mesin yang
diperlukan, luas lahan yang diperlukan serta jumlah tenaga kerja yang diperlukan.
Perencanaan pasar dan pemasaran produk yang dihasilkan dari suatu usaha
peternakan yang dilaksanakan harus sudah dipersiapkan sebelum usaha dijalankan.
Hal ini perlu dilakukan untuk melihat dan mengetahui posisi usaha yang
dilaksanakan, sasaran produksi yang akan dicapai serta tindakan-tindakan apa yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Aspek Keuangan
Aspek keuangan dalam analisis usaha lebih sering disebut dengan analisis
finansial usaha. Analisis finansial merupakan kegiatan menganalisis hal-hal yang
berkaitan dengan penggunaan uang dalam aliran pelaksanaan usaha, baik
penerimaan, pengeluaran operasional dan aliran kas perusahaan sehingga dapat
diketahui apakah usaha yang dilaksanakan dapat memberikan keuntungan atau
sebaliknya.
Manfaat dari pelaksanaan analisis finansial pada suatu usaha yang akan
dijalankan, antara lain: 1) bagi pelaku usaha: informasi mengenai keuntungan yang
diperoleh serta potensi pengembalian modal yang telah digunakan dalam usaha
yang dijalankan, 2) bagi penanam modal: informasi tentang kelayakan usaha jika
usaha tersebut dibiayai, terutama dalam hal pengembalian modal, sehingga si
penanam modal dapat menentukan angsuran yang harus dipenuhi oleh si pelaku
usaha serta berpa lama waktu yang diperlukan agar modal tersebut dapat
dikembalikan, 3) informasi dan panduan dalam menjalankan usaha agar
berkesesuaian dengan target dan rencana yang telah direncanakan sebelumnya dan
4) bagi pemangku kebijakan: informasi mengenai kemampuan usaha dalam
memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat, sehingga akan memudahkan
dalam pemberian ijin usaha sesuai dengan kebijakan dan aturan yang berlaku.
Informasi awal
1 Jenis usaha : Penggemukan ternak sapi potong
.
2 Produk yang dihasilkan : Sapi potong
.
3 Pemasaran : Pasar hewan, RPH, konsumen langsung
.
4 Lokasi usaha : Sentra usaha ternak sapi potong
.
5 Model pemeliharaan : Intensif
.
6 Skala pemeliharaan : 10 ekor
.
7 Bangsa sapi : Bangsa sapi potong
.
8 Estimasi masa produksi : 6 bulan (1 tahun 2 kali)
.
Biaya Tetap
Penyusutan (per tahun)
2
1 Sewa lahan (1.000 m ) : Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000
.
2 Kandang (20 m2) : Rp. 20.000.000 Rp. 2.000.000
.
3 Peralatan : Rp. 5.000.000 Rp. 1.000.000
.
Keterangan :
Penyusutan kandang dihitung selama 10 tahun
Penyusutan peralatan dihitung selama 5 tahun
Biaya Variabel
1 Bakalan sapi
.
10 ekor x 50.000/kg x 250 kg = Rp. 125.000.000
2 Pakan hijauan
.
25 kg/ekor/hari (Rp. 150/kg) = 25 x Rp. 150 = Rp. 3.750/ekor/hari
Rp. 3.750 x 10 ekor x 180 hari = Rp. 6.750.000/10 ekor/6 bulan
3 Pakan konsentrat
.
2 kg/ekor/hari (Rp. 3.000/kg) = 2 x Rp. 6.000 = Rp. 12.000/ekor/hari
Rp. 12.000 x 10 ekor x 180 hari = Rp. 21.600.000/10 ekor/6 bulan
4 Biaya obat-obatan : 10 paket x Rp. 150.000 = Rp. 1.500.000
.
5 Biaya tenaga kerja : 2 orang x Rp. 1.000.000 x 6 = Rp. 12.000.000
.
6 Biaya lain-lain : Rp. 500.000 x 6 bulan = Rp. 3.000.000
.
Total Biaya
1 Biaya tetap : Rp. 4.000.000
.
2 Biaya Variabel : Rp. 169.850.000
.
Total : Rp. 173.850.000
Pendapatan
1 Kenaikan bobot badan sapi
.
0,8 kg/ekor/hari = 0,8 x 180 hari = 144 kg
Total bobot sapi setelah penggemukan = 250 + 144 = 394 kg
Total bobot sapi yang akan dijual = 394 kg x 10 ekor = 3.940 kg
2 Harga jual sapi : Rp. 65.000/kg
.
3.940 kg x Rp. 65.000 = Rp. 256.100.000
Penerimaan
BEP ini berarti titik balik modal akan tercapai apabila total bobot badan yang
dihasilkan selama masa penggemukan mencapai 3.161 Kg.
R/C ratio
= 1,473
Jika nilai R/C lebih dari satu artinya usaha penggemukan 10 ekor sapi berbobot
masing masing 250 Kg dengan PBH 0,8 kg/hari selama 6 bulan cukup layak untuk
dilaksanakan.
= 211,37%
Perhitungan ROI ini dapat diartikan dengan nilai ROI sebesar 211,37% berarti
setiap pengeluaran sebesar Rp. 1 dalam usaha penggemukan sapi potong dengan
penambahan bobot badan 0,8 kg/ekor/hari selama 6 bulan akan diperoleh
keuntungan sebesar Rp. 2,113.
Informasi awal
1 Jenis usaha : Ayam KUB pedaging
.
2 Produk yang dihasilkan : Ayam pedaging
.
3 Pemasaran : Restoran, pasar, konsumen langsung
.
4 Model pemeliharaan : Intensif
.
5 Skala pemeliharaan : 100 ekor
.
6 Estimasi masa produksi : 3 bulan
.
Biaya Tetap
Penyusutan (per tahun)
1 Kandang (5 m2) : Rp. 2.000.000 Rp. 400.000
.
2 Peralatan : Rp. 500.000 Rp. 250.000
.
Keterangan :
Penyusutan kandang dihitung selama 5 tahun dan peralatan dihitung selama 2 tahun
Biaya Variabel
1 DOC (anak ayam KUB umur 0 hari)
.
100 ekor x 8.000/ekor = Rp. 800.000
2 Pakan konsentrat
.
Minggu 1 35 gr/ekr 35 x 100 = 3.500 3,5 kg x Rp. 6.500 = Rp. 22.750
Minggu 2 70 gr/ekr 70 x 100 = 7.000 7 kg x Rp. 6.500 = Rp. 45.500
Minggu 3 105 gr/ekr 105 x 100 = 10.500 10,5 kg x Rp. 6.500 = Rp. 68.250
Minggu 4 140 gr/ekr 140 x 100 = 14.000 14 kg x Rp 6.500 = Rp. 91.000
Minggu 5 224 gr/ekr 224 x 100 = 22.400 22,4 kg x Rp. 6.500 = Rp. 145.600
Minggu 6 259 gr/ekr 259 x 100 = 25.900 25,9 kg x Rp. 6.500 = Rp. 168.350
Minggu 7 294 gr/ekr 294 x 100 = 29.400 29,4 kg x Rp. 6.500 = Rp. 191.100
Minggu 8 385 gr/ekr 385 x 100 = 38.500 38,5 kg x Rp. 6.500 = Rp. 250.250
Minggu 9 420 gr/ekr 420 x 100 = 42.000 42 kg x Rp. 6.500 = Rp. 273.000
Minggu 10 420 gr/ekr 420 x 100 = 42.000 42 kg x Rp. 6.500 = Rp. 273.000
Minggu 11 420 gr/ekr 420 x 100 = 42.000 42 kg x Rp. 6.500 = Rp. 273.000
Minggu 12 980 gr/ekr 980 x 100 = 98.000 98 kg x Rp. 6.500 = Rp. 637.000
Total Biaya Pakan Rp. 2.438.800
3 Biaya obat-obatan : 100 paket x Rp. 2.500 = Rp. 250.000
.
Keterangan : Untuk pemeliharaan 100 ekor dapat dikerjakan sendiri, sehingga tidak
terdapat biaya tenaga kerja
Total Biaya
1 Biaya tetap : Rp. 162.500
.
2 Biaya Variabel : Rp. 3.488.800
.
Total : Rp. 3.651.300
Pendapatan
1 Estimasi kematian ternak (mortalitas) = 10% = 10 ekor
.
Jumlah ayam dijual = 100 – 10 = 90 ekor
2 Harga jual ayam : Rp. 50.000/ekor
.
90 ekor x Rp. 50.000 = Rp. 4.500.000
Keterangan : Harga ayam akan bergantung pada situasi dan permintaan pasar,
harga Rp. 50.000/ekor untuk ayam kampung hidup adalah harga
minimal
Penerimaan
BEP ini berarti titik balik modal akan tercapai apabila jumlah ayam yang dijual pada
saat panen sebanyak 73 ekor..
BEP harga produksi berarti titik balik modal akan tercapai apabila ayam dijual pada
harga Rp. 40.750/ekor.
R/C ratio
= 1,232
Jika nilai R/C lebih dari satu artinya usaha pemeliharaan ayam KUB sebanyak 100
ekor selama 3 bulan cukup layak untuk dilaksanakan.
= 23,792%
Perhitungan ROI ini dapat diartikan dengan nilai ROI sebesar 23,792% berarti setiap
pengeluaran sebesar Rp. 1 dalam usaha pemeliharaan ayam KUB sebanyak 100 ekor
selama 3 bulan akan diperoleh keuntungan sebesar Rp. 0,237.