Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL BOOK RIVIEW

PROFESI KEPENDIDIKAN

Skor Nilai:

MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU SEKOLAH DASAR


(Dr.Ibrahim Bafadal,M.Pd,2006)

NAMA : Cravi Beta Rani Simanjuntak


NIM : 1193151001
DOSEN PENGAMPU : Dr. Sudirman,M.Pd
Jubaidah Hasibuan,S.Pd,M.P.d
MATA KULIAH : Profesi Kependidikan

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MARET 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatNYA lah critical book report ini dapat diselesaikan sebagaimana
merupakan tugas wajib dari mata kuliah Profesi Kependidikan yang harus di
selesaikan. Makalah ini membahas yang berkaitan dengan profesionalisme
guru.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat serta dapat menjadi
referensi bagi para pembaca yang hendak membandingkan dua buku
tentang Profesionalisme Guru. Banyak kekurangan dalam makalah ini
penulis berharap kritik dan saran dari para pembaca yang dapat
membangun supaya makalah ini menjadi lebih baik.akhir kata penulis
ucapkan trimakasih.

Medan,Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................i
BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Rasionalisasi pentingnya CBR:....................................................................1
B. Tujuan Penulisan CBR.................................................................................1
C. Manfaat CBR...............................................................................................1
D. Identitas buku yang direview:......................................................................1
E. Identitas buku pembanding..........................................................................1
BAB II. RINGKASAN ISI BUKU YANG di REVIEW....................................2
BAB III. RINGKASAN ISI BUKU UTAMA.....................................................5
BAB III. PEMBAHASAN....................................................................................8
A. Kelebihan buku............................................................................................8
B. kekurangan buku..........................................................................................8
BAB IV. PENUTUP..............................................................................................8
A. Kesimpulan..................................................................................................8
B. Rekomendasi................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................9

i
BAB I. PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi pentingnya CBR:
Critical Book Report adalah tugas setiap mata kuliah yang mereview buku,
mengkritik buku . CBR merupakan tugas kuliah yang diberikan dosen pada setiap
mahasiswa dimana harus diselesaikan karna merupakan syarat kelulusan yang
mempengaruhi nilai mata kuliah.

B. Tujuan Penulisan CBR


Critical Book Report bertujuan untuk penyelesaian tugas mata kuliah Filsafat
Pendidikan, menambah wawasan mengenai Filsafat Pendidikan, meningkatkan
Pengetahuan dan kemampuan dalam mata kuliah yang bersangkutan serta
menguatkan ingatan dalam mata kuliah yang bersangkutan.

C. Manfaat CBR
CBR bermanfaat melatih mahasiswa untuk berfikir kritis di dalam mereview buku
serta menambah pengetahuan akan buku yang di review.

D. Identitas buku yang direview:


1. Judul : Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar
2. Pengarang/Editor : Dr.Ibrahim Bafadal,M.Pd

3. Penerbit : Bumi Aksara


4. Kota terbit : Jakarta
5. Tahun Terbit : 2006
6. ISBN : 979-526-863-5
E. Identitas buku pembanding
1. Judul : Pendidikan Guru
2. Pengarang/Editor : Prof. Dr. Oemar Hamalik

3. Penerbit : Bumi Aksara


4. Kota terbit : Jakarta

1
5. Tahun Terbit : 2009
6. ISBN : 979-526-769-8

BAB II. RINGKASAN ISI BUKU YANG di REVIEW


Guru profesional adalah guru yang mampu ngelola dirinya sendiri dalam melaksanakan
tugas tugas sehari hari. Profesionalisme guru oleh kedua pasangan penulis tersebut dipandang
sebagai satu proses yang bergerak dari ketidaktahuan menjadi tahu. Seseorang bekerja secara
profesional jika mana orang tersebut memiliki kemampuan dan motivasi.
Sistem pendidikan terdiri atas SD, SMP,SMA. Sekolah dasar dalam system pendidikan
memiliki beberapa kompeten, yaitu: program kegiatan belajar, siswa, sarana dan prasarana
pendidikan, uang, lingkungan masyarakat dan pendidik. Semua komponen saling berkaitan dan
melengkapi tetapi komponen yang paling penting yaitu pendidik/ guru sebagai penggerak
jalannya pendidikan. Tentunya pendidik/guru professional yaitu yang memiliki pengetahuan
yang luas dalam bidang pendidikan, memiliki kemandirian, kematangan yang tinggi
(emodional), memiliki komitmen yang tinggi, kreatif dan inovatif.
Misi utama dalam mendayagunakan guru di sekolah dasar meliputi kualifikasi guru
sekolah dasar, rekrutmen guru, peningkatan kemampuan guru, seleksi guru dan pengangkatan
guru, peningkatan motivasi kerja guru, pengawasan kinerja guru. Guru ditunt melakukan
berbagai pembaharuan dalam hal pendekatan, metode, teknik serta strategi , media pembelajaran
agar proses pembelajaran menjadi berkualitas.
Guru merupakan tenaga kenpendidik sebagai pendidik para peserta didik. Secara
yuridis(hukum) guru sekolah dasar merupakan guru kelas. Dalam dekolah dasar negeri
(konvensional) terdapat pegawai berjumlah 6 guru kelas, 2 guru mata pelajaran, 1 kepala
sekolah, 1 pesuruh sekolah. Pendidikan Guru sangat penting untuk menyedikan guru sekolah
dasar. Guru dekolah dasar harus memiliki kualifikasi yang seiring perkembangan selalu berubah.
Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta perkembangan
kehidupan masyarakat, guru sekolah dasar harus menempuh pendidikan prajabatan minimal D-II
PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) dari Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (
LPTK) tertulis dalam KepMenDikBud No.0854/01/1989 Diharapkan:
o Memiliki kepribadian sebagai WNI, cendikia dan mampu mengembangkan nya

2
o Menguasai wawasan kependidikan khususnya pada pendidikan sekolah dasar
o Menguasai bahan ajar untuk sekolah dasar dan konsep dasar keilmuan yang menjadi
sumbernya
o Mampu mengembangkan program pengajaran untuk sekolah dasar
o Mampu menilai pembelajaran untuk sekolah dasar
o Mampu berinteraksi dengan sejawat dan masyarakat serta anak usia sekolah dasar
o Mampu memahami dan emmanfaatkan hasil penelitian untuk menunjang pelaksanaan
tugasnya sebagai guru sekolah dasar.
Kualitas Guru Menjadi Kualitas Penentu dari kualitas sekolah dasar. Memiliki guru yang
berkualitas sangat tergantung pada perekrutannya. Semakin baik prosesnya semakin besar pula
keungkinan di dapat individu individu yang sangat berkualifikasi, sebagaimana tujuan rekrutmen
guru. Prinsip Prinsip Perektutan guru bahwa guru harus dirancang secara matang agar dapat
memenuhi kebutuhan, perekrutan dilakukan secara objektif, materi seleksi pegawai harus
komperhensif.
Kepala sekolah dalam menganalisi kebutuhan pegawai kebutuhan pegawai, ada 4 langkah yang
harus ditempuh yaitu: menetapkan beban kerja sekolah, menetapkan kapasitas guru, menetapkan
jumlah dan jenis guruyang dibutuhksn, menginventarisasi guru yang ada.
Proses rekrutmen guru dapat dilakukan dam empat kegiatan, yaitu: Persiapan, Pengumuman
penerimaan guru baru, pendaftaran guru baru, seleksi guru baru.
terdapat dari beberapa pandangan mengapa pentingnya peningkatan kemampuan
profesional guru sekolah dasar, yaitu:IPTEK, perkembangan IPTEK yang sangat pesat dan guru
profesional harus dapat mengikuti perkembangan yang ada. Kedua yaitu moral dan kepuasan
kerja dimana setiap pegawai berhak mendapat pembinaan terus menerus dan berkelanjutan.
Pembinaaan berhak pada setiap pegawai sekolah dasar negeri maupun swasta.Ketiga yaitu
kpeningkatan keprofesionalan gurudalam rangka manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah
dasar. Guru akan tumbuh bilamana ada peningkatan mutu berbasisi sekolah dasar. Keempat yaitu
dari keselamatan dalam bekerja.
Prinsip Prinsip peningkatan kemampuan profesional guru yaitu peningkatan kemampuan yang
belum profesional menjadi profesional. Dan peningkatan kemampuan profesional guru tidak
benar bilamana hanya mengarah pada kemampuan pegawai.

3
Tujuan akhir peningkatan kemampuan profesional guru adalah bertubuh kembangnya
profesionalisme guru. Langkah Langkah Program dalam Peningkatan kemampuan profesional
guru yaitu,: Mengintefikasi terhadap kekurangan, kesulitan, kelemahan, atau masalah yang
seringsekali dimiliki atau dialami pegawai. Menetapkan program pengembangan yang sekiranya
diperlukan untuk mengatasi kekurangan dan kesulitan. Menentukan tujuan program
pengambangan yang iterapkan pada aprogram. Menetapkan dan merancang materi. Menetapkan
dan merancang metode pembelajaran, mengukur keberhasilan program pengemembangan, serta
menetapkan program tidak lanjut mengembangkan pegawai pada masa yang akan datang.
Tujuan Suvervisis adalah membantu memodifikasi pola pola pengajaran yang tidak/
kurang efektif. Supervisi klinik merupakan strategi yang sangat berguna dalalam supevisi,
sebagai pengembangan pengajaran guru. Supervissi klinik merupakan suatu proses, ysng terdiri
dari sejumlah tahapan yang berbentuk siklus. Tiga tahapan yang berbentuk siklus yaitu: tahap
pertemuan awal, tahap observasi mengajar, tahap pertemuan balikan.
Faktor yangmemerlukan supervisi adalah kepercayaan guru bahwa tugas supervitor semata mata
hanya membantu guru mengembangkan pengajarannya. Untuk melakukan supervisi diperlukan
suvervisor dan guru.
Perilaku supervisor dalam proses supervisi, yaitu: mendengarkan, mengklarifikasikan,
mendorong, mempresentasikan, memecahkan masalah, menguatkan, memastikan, standarnisasi,
mendemonstasikan, bernegosiasi.
Ada tiga macam orientasi supervisi pengajaran, yaitu orientasi langsung, orientasi kolaboratid
dan orientasi tidak langsung.
keberadaaan guru yang produktif yang melakukan berbagai pengembangan sesuai
dengan kebutuhan sekolahnya masing masing. Produktifitas kerja tinggi tergantung pada moral
kerja yang tinggi. Moral kerja merupakan semnagat kerja. Seseorang guru yang memiliki moral
kerja yang tinggi kemungkinana besar akan berpenghasilalan yang baik dan benar.
Moral kerja dapat dibina sebagaimana tujuannya adalah agar guru guru mrmiliki moral kerja
yang tinggi. Strategi pembinaan moral kerja guru harus dilakukan dengan pemahaman tiga hal
yaitu harus memahami apa sebenarnya hakikat dari pada moral, mampu menganalisis kebutuhan
manusia terkhusus guru. Memahami langkah langkah managemen dalam upaya mengidentifikasi
alternatif strategi pembinaan moral kerja guru.

4
Dua langkah dalam mengidentifikasi yaitu mengukur tingkat kepuasan guru dan menentukan
alternatif apa yang dapat ditempuh untuk membina moral kerja guru.

BAB III. RINGKASAN ISI BUKU UTAMA


Profesi mengandung unsur pengabdiaan. Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan.
Kompetensi sangat diperlukan untuk melaksanakan fungsi profesi. Dalam masyarakat yang
kompleks seperti masyarakat modren saat ini , profesi menuntut kemampuan membuat keputusan
yang tepat dan kemampuan membuat kebijaksanaan yang tepat.

Profesi Kependidikan. Jabatan guru sudah ditegaskan sebagai profesi kependidikan, karna guru
memiliki pendididkan khusus untuk menjadi guru. Terdapat komponen komponen dalam
pendidikan guru yaitu Lulusan (produksi sistem pendidikan guru), calon mahasiswa/I (masukan
dalam bentuk material mentah ke dalam proses pendididkan, Proses pendidikan guru, manusia,
Metode, Materi, Evaluasi, Umpan Balik, Masyarakat.

Guru merupakan media yang sangat penting artinya dalam rangka pembinaan dan
pengembangan bangsa. Mutu generasi muda tergantung mutu guru. Mampu berpartifasi dalam
mengembangjan kurikulum menjadi tugas guru. Tenaga Tenaga Profesiona dan Tenaga Non
Profesional, Tenaga profesional meliputi guru pelaksana, guru profesional, guru profisional, guru
kadet, guru khusus. Sedangkan nonprofesional adalah tenaga terlatih untuk bertindak sebagai
tenaga pembantu tenaga profesional, meliputi sataf pengajar bukan profesional yaitu auxilary
personal, clerical aide, secretarial assistant, dan technical eide.

Kompetensi Profesional Guru. Guru terampil dalam mengajar tentu juga harus pula memiliki
pribadi yang baik dan mampu melakukan sosial adjustment. Karakteristik kemampuan guru,
guru dikatakan berkompeten jika guru mampu mengembangkan tanggung jawab dengan sebaik
baiknya, melaksanakan perannya sebagai guru dengan berhasil, bekerja sebagai guru mencapai
tujuan pendidikan, mampu melaksanakan perannya dalam proses mengajar dan belajar dalam
kelas.

Karakteristik Kompetensi Guru dapat dilihat dari tanggung jawab dan kompetensi guru, setiap
kompetensi dapat dijabarkan menjadi sejumlah kompetensi yang lebih khusus dan kecil,yaitu:

5
tanggung jawab moral, tanggungjawab dalam bidang pendidikan di sekolah, tanggung jawab
guru dalam bidang kemasyarakatan, tanggung jawab dalam bidang keilmuan. Terdapat tujuan
sekolah dasar dan kompetensi guru, yaitu: di bidang pengetahuan, di bidang keterampilan dan
dibidang sikap dan nilai.

Pengembangan kompetensi guru dilaksanakan melalui kurikulum SPG, program penataran guru
dan usaha yang dilakukan IKIP pengembangan kompetensi guru di SPG yang dilaksanakan
dalam program keguruan. Pengembangan melalui penataran.

Kriteria Kurikulum Pendidikan Guru. Terdapat beberapa kriteria kurikulum yaitu; perumusan
dan penilaian tujuan, penilaian dan pembimbingan siswa, pemilihan isi kurikulum (mencakup;
kriteria pemilihan isi kurikulum, kriteria memilih isi pendidikan umum, kriteria memilih isi
pendidikan spesial, kriteris ysng berhubungan denganpendidikan profesional),Pemilihan dan
penggunaan alat alat intruksional, Pengorganisasian kurikulum, prnilaian terhadap hasil belajar
siswa dan efektifitas program.

Kriteria yang berkenaan dengan evaluasi yaitu; evaluasi sejalan dengan proses yang
dilaksanakan proses yang dilaksanakan dalam pengajaran dan berlangsung secara simultan,
evaluasi diarahkan ke semua faset pendidikan guru, evaluasi melibatkan semua pihak yang turut
dipengaruhi oleh program, tanggung jawab dan fungsi fungsi semua yang terlibat dalam proses
penilaian harus dirumuskan dengan jelas, program evaluasi menyediakan studi tidak lanjut
terhadap performa.

Konsep pbte DAN Desain Instruksional. Karakteristil PBTE (performance based teacher
education) yaitu; katagori ciri PBTE (Implied characteristics dan related and describle), tujuan
PBTE; tujusn kognitif, tujuan berupa perilaku, tujuan berupa hasil, tujuan afektif, tujuan berupa
hasil, tujuan eksploratoris), jenis jenis kompetensi.

Desain siste intruksional dengan langkah langkah; Spesifikasi asumsi asumsi atau preposisi
preposisi yang mendasar, mengidentifikasi kompetensi, menggambarkan tujuan tujuan secara
deskriptif tujuan, menentukn tingkatan kriteria dan jenis assessment, pengelompokan dan
penyusunan tujuan tujuan pengajaran, desain strategis instruksional atau modul,
mengoeganisasikan sistem pengelolaan, melaksanakan percobaan pogram, menilai desain
instruksional, memperbaiki progaram.

6
Program pendidikan guru. Komponen pengetahuan guru yaitu; keterampilan, etika, disiplin
ilmiah, konsep dasar, pelajar/siswa, suasana sosial, belajar, pedagogik atau metodologi
pengajaran, proses, teknologi, pengembangan diri dan perubahan dan inovasi. Program
pendidikan guru ditandai oleh tiga komponen yaitu; pendidikan umum, spesialisasi, pendidikan
profesional.

Strategi Instruksional dalam Proses Pendidikan Guru. Strategi instruksional amat dibutuhkan
dalam mencapai tujuan tingkah laku yang spesifik yang telah diidentifikasi. Strategi instruksional
ada mempunyai kebaikan dan kelemahan. Setiap guru yang mamapu menggunakan strategi
instruksional sudah tentu harus memiliki kompetensi yang berguna dalam rangka perencanaan
dan penilaian.

Pengajaran Mikro dalam program pendidikan guru. Pengaaran mikro ialah metode dalam rangka
emperdiapkan ataupun memperbaiki keterampilan mengajar di dalam kelas. Pelaksanaan
dilakukan di laboratorium khusus melaksanakan mikro teaching.

Beberapa Model Praktek Kependidikan. Terdapat lima model praktek kependidkan yaitu;
pengajaran mikro, latihan intership, pengalaman lapangan, latihan guru pendidikan pendesaan,
latihan guru sistematis. Mikro teaching disusun berdasarkan landasan upaya mengatasi
kekurangan waktu, mencari keterampilan mengajar kompleks, pemanfaatan teman sejawat.
Program intership disusun berdasarkan landasan hukum, kebijakan pendidikan dan landasan
administratif. Program pengalaman lapangan disusun berdasarkan pendekatan terpadu,
kompetensi profesional, kesinambungan, koordinasi. Program pelatihan guru pedesaaan disusun
berdasarkan pusat kepemimpinan, pusat belajar, pusat transformasi masyarakat pedesaan.

Evaluasi Pendidian Guru. Evaluasi itu proses yang terpenting dalam pendidian guru dan menjadi
tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan guru. Pendekatan dalam evaluasi
guru dikelompokkan menjadi 3 yaitu kriteria instutional, kriteria peoses, kriteria produk.

7
BAB III. PEMBAHASAN

A. Kelebihan buku
Pada buku utama Lebih spesifik/ lebih mengarah kepada pendidikan profesionalisme
sekolah dasar daripada buku pembanding lebih umum membahas tentang pendidikan
guru.
Pada buku utama menyangkutkan mengenai profesional di dalamnyadari pada buku
pendidkan guru.
Pada buku utama dan buku pemanding di setiap akhir bab memiliki kesimpulan yang
dapat membantu pembaca memahami isi setiap bab.
B. kekurangan buku
Pada buku utama hanya pada pembahasan tidak membahas bagaimana cara menjagar
guru di sekolah dasar.
Pada buku pembanding pendidikan guru tidak menyangkut pautkan dengan professional.
Pada buku utama tidak menyangkutkan profesional guru dengan evaluasi guru.
Sementara dalam buku pembanding menjelaskan evaluasi gusru sangat penting.
Pada buku utama dan buku pembanding pembanding tidak menjelaskan mengenai
organisasi organisasi guru.

BAB IV. PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada buku utama dan buku pemanding memilki kekurangan dan kelebihan. Buku
utama dan pembanding membahas mengenai guru baim itu professional guru maupun
pendidikan guru. Buku utama membahas mengenai pendidikan guru sekolah dasar
yang menyangkut pautkan nya dengan profesionalisme sedangkan buku pembanding
membahas mengenai pendidikan guru menyangkutpautkan nya dengan dengan
evaluasi.
B. Rekomendasi

8
Pada buku utama menyangkutkan pembahasan juga dengan evaluasi dan buku
pembanding menyangkutpautkan dengan profesionalisme.

9
DAFTAR PUSTAKA

Bafadal,Ibrahim.2006. Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar.Jakarta:Bumi


Aksara.

Hamalik,Oemar.2009. Pendidikan Guru.Jakarta:Bumi Aksara.

10
11

Anda mungkin juga menyukai