Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN KERJA PRAKTEK

DI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI RIAU

GAMBARAN PAGU ANGGARAN TERHADAP REALISASI BELANJA DI


KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI RIAU

Disusun Oleh :
Lisa Zulia Ramdani
NIM 1603136892

Dosen Pembimbing:
Drs. Harison, M.Si

PROGRAM STUDI STATISTIKA


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019
LAPORAN KERJA PRAKTEK
DI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
PROVINSI RIAU

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Drs. Harison, M.Si


NIP. 19610914 198903 1003

Mengetahui,
Koordinator Program Studi Statistika
Jurusan Matematika FMIPA UNRI

Rustam Efendi, M.Si


NIP. 19670612 199702 1 001
ABSTRAK
Laporan ini akan membahas tentang perbandingan pagu anggaran dengan realisasi
belanja di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau dengan
menggambarkannya melalui grafik. Data yang digunakan yaitu data keuangan pada
satuan kerja yang ada di Kantor Wilayah Kemetenrian Agama Provinsi Riau.
Berdasarkan pengolahan data, penulis dapat mengetahui perbandingan anatar
Anggaran Belanja dengan Realisasi Belanja.

Kata Kunci : Kantor Wilayah Kemenetrian Agama


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat dan karunia Allah SWT yang telah memudahkan segala
urusan hamba-Nya. Sholawat serta salam pun dipanjatkan kepada nabi yang mulia,
Muhammad SAW, semoga syafaatnya sampai kepada seluruh umatnya. Laporan ini
merupakan kerja praktek saya di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau.

Dalam mengerjakan dan menyelesaikan laporan ini saya juga dibantu oleh
berbagai pihak. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada pihak yag telah
membantu saya, diantaranya:

1. Rustam Effendi, M.Si selaku Koordinator Program Studi Statistika Jurusan


Matematika FMIPA UNRI
2. Drs. Harison, M.Si selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek (KP) yang telah
memberikan bimbingan dan masukan dalam proses penyusunan laporan ini.
3. Firman, S.Si, M.S.E selaku Subbagian Perencanaan dan Keuangan dan selaku
Pembimbing Lapangan.
4. Seluruh pegawai di Subbagian Perencanaan dan Keuangan yang terus
memberikan dukungan dan masukan selama saya kerja praktek.
5. Orangtua dan Keluarga Besar, yang mengingatkan, memberikan motivasi dan
selalu memberi dukungan selama saya melaksanakan kerja praktek.
6. Teman-teman yang selalu memberikan motivasi dan dukungan selama saya
kerja praktek.

Penulis pasti tidak luput dari kesalahan, jadi penulis berharap laporan ini bisa
bermanfaat bagi pembaca dan penulis juga berharap pembaca bisa memberikan saran
dan kritik yang membangun bagi penulis.

Pekanbaru, 26 November 2019

Lisa Zulia Ramadani


DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBARvi
DAFTAR LAMPIRAN vii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
1.3 Manfaat 3
BAB 2 DESKRIPSI UMUM INSTANSI/PERUSAHAAN 4
2.1 Sejarah Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Riau 4
2.2 Visi dan Misi Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Riau 6
2.3 Struktur Organisasi dan Uraian Kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama 6
BAB 3 DESKRIPSI UMUM PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 11
3.1 Pelaksanaan Kerja Praktek 11
3.2 Metodologi Penelitian 11
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 12
4.1 Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Belanja12
4.2 Perbandingan Anggaran Belanja Melalui Grafik 13
4.3 Perbandingan Realisasi Belanja Dengan Anggaran Belanja Per Program Kerja
Tahun 2019 Melalui Grafik 18
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 21
5.1 Kesimpulan 21
5.2 Saran 22
DAFTAR PUSTAKA 23
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rekapitulasi Anggaran Belanja Pada Program Sekretaris Jenderal Dari


Tahun 2016-2019

Tabel 2. Rekapitulasi Anggaran Belanja Pada Program Pendidikan Islam Dari Tahun
2016-2019

Tabel 3. Rekapitulasi Anggaran Belanja Pada Program Bimbingan Masyarakat Islam


Dari Tahun 2016-2019
Tabel 4 . Rekapitulasi Anggaran Belanja Pada Program Bimbingan Masyarakat Islam
Dari Tahun 2016-2019
Tabel 5 . Rekapitulasi Anggaran Belanja Pada Program Bimbingan Masyarakat
Katolik Dari Tahun 2016-2019

Tabel 6. Rekapitulasi Anggaran Belanja Pada Program Bimbingan Masyarakat Hindu


Dari Tahun 2016-2019

Tabel 7. Rekapitulasi Anggaran Belanja Pada Program Bimbingan Masyarakat Islam


Dari Tahun 2016-2019

Tabel 8. Rekapitulasi Anggaran Belanja Pada Program Penyelenggaraan Haji dan


Umrah Dari Tahun 2016-2019
Tabel 9. Belanja Pegawai di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau
Tahun 2019

Tabel 10. Belanja Barang di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau
Tahun 2019

Tabel 11. Belanja Modal di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau
Tahun 2019
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi Kantor Wilayah Kementerian Provinsi Riau


Gambar 2 Grafik anggaran belanja per satuan kerja
Gambar 3 Grafik perbandingan anggaran belanja dengan realisasi belanja per satuan
kerja
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Penerimaan Kerja Praktek


Lampiran 2 Jurnal Harian ditempat Kerja Praktek
Lampiran 3 Formulir Pembimbingan dengan Dosen Pembimbing
Lampiran 4 Formulir Pembimbingan dengan Pembimbing Lapangan
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan,
menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika
adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Statistika merupakan ilmu yang berkenaan
dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma
statistika pada suatu data.
Ada dua macam statistika , yaitu Statistika deskriptif dan Statistika inferensial.
Statistika deskriptif adalah bagian dari ilmu statistik yang meringkas, menyajikan dan
mendeskripsikan data dalam bentuk yang mudah dibaca sehingga memberikan
informasi tersebut lebih lengkap. Statistika deskriptif hanya berhubungan dengan hal
menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau
keadaan atau fenomena, dengan kata lain hanya melihat gambaran secara umum dari
data yang didapatkan, sedangkan statistika inferensial adalah rangkuman dari seluruh
metode yang ada hubungannya dengan analisis sebagian data yang selanjutnya akan
sampai pada peramalan atau pun penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data
induk dari populasi tersebut.
Satuan Kerja (Satker) adalah Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang
yang merupakan bagian dari suatu unit organisasi pada Kementerian
Negara/Lembaga yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program.
Satuan Kerja dibentuk untuk menyelenggarakan fungsi tertentu pemerintahan.
Untuk membiayai pelaksanaan fungsi tersebut, pemerintah menyediakan alokasi dana
melalui mekanisme penganggaran. Dalam mekanisme ini, satker dituntut dapat
menyusun rencana kerja dan anggarannya secara jelas, terencana dan
berkesinambungan (expenditure framework) dalam menghasilkan layanan bagi
masyarakat (public services).
Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja disusun dalam satu kesatuan dokumen
yang secara komprehensif memuat rencana kegiatan satker, rencana kebutuhan dana
untuk mendukung kegiatan tersebut, dan rencana/prakiraan penerimaan setoran
penerimaan negara bukan pajak (jika ada) yang akan dilakukan dalam periode satu
tahun anggaran. Pada tahap pelaksanaan anggaran, dokumentasi tersebut secara
formal disusun dalam suatu Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran. Untuk
keperluan manajerial, secara lebih detail dapat disusun Petunjuk Operasional
Kegiatan atau catatan berupa kartu pengawasan sesuai keperluan.
Dokumentasi anggaran dimaksud secara komprehensif harus dapat
menggambarkan dengan jelas keseluruhan rangkaian kegiatan dari waktu ke waktu.
Hal tersebut penting untuk menjamin terlaksananya disiplin anggaran baik dalam
konteks penyediaan uang, pencapaian hasil, maupun pengendalian penggunaan
sumber daya pada umumnya. Melalui kejelasan dokumentasi, pengendalian intern
akan dapat berjalan secara mandiri di lingkup tiap satker. Di sisi lain, Bendahara
Umum Negara dapat memperoleh manfaat berupa peningkatan akurasi dalam
penyediaan kas untuk mendukung realisasi pembayaran atas penyelesaian kegiatan
tiap satker.
Kejelasan dan kesatuan dokumentasi perencanaan yang baik dapat menekan risiko
inefisiensi dalam penggunaan sumber daya pada umumnya. Dengan demikian
masalah yang kerap terjadi di lingkup satker berupa kekurangan sumber daya
terutama dalam konteks penyediaan kas seperti Uang Persediaan dapat dihindari.
Dalam konteks ini, dengan pemanfaatan teknologi informasi secara baik, bahkan
perdebatan mengenai fungsionalisasi keberadaan bendahara pun akan dapat
menemukan solusinya.
Untuk meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan anggaran, pimpinan satker perlu
menyelenggarakan distribusi kewenangannya sebagai Kuasa Pengguna Anggaran.
Mekanisme check and balance yang sehat yang terbangun antara Pejabat Pembuat
Komitmen dengan Pejabat Penerbit Surat Perintah Membayar memungkinkan
pimpinan satker mengendalikan pelaksanaan kegiatan, penganggaran, dan
pengelolaan sumber daya lainnya secara lebih mudah dan dapat
dipertanggungjawabkan. Berjalannya mekanisme ini secara baik dapat meningkatkan
ketaatan para pejabat terhadap norma dan standar yang secara otomatis dapat
meringankan tugas pengawasan.
Dalam sebuah Satuan Kerja tentu saja akan ada dana yang akan di belanjakan
yang disebut dengan Pagu Anggaran dan Realisasi dari belanja pemerintah tersebut.
Pagu Anggaran adalah alokasi anggaran yang ditetapkan untuk mendanai belanja
pemerintah pusat dan/atau pembiayaan anggaran dalam APBN. pagu dibagi menjadi
tiga termin. Pagu Indikatif ditetapkan pada bulan Maret, pagu anggaran (sementara)
ditetapkan bulan Juli, sedangkan yang terakhir adalah alokasi anggaran (pagu
definitif) ditetapkan pada bulan November.
1.2 Tujuan
Tujuan penulis melakukan kerja praktek ini adalah sebagai salah satu pembelajaran
bagi penulis bagaimana sebenarnya kerja praktek disebuah instansi/perusahaan, untuk
mendapatkan pengalaman yang lebih banyak tentang kerja praktek di
instansi/perusahaan, lebih memahami secara langsung kerja praktek di sebuah
instansi/perusahaan dan sebagai salah satu penulis untuk bisa mendapatkan gelar
sarjana

Selain tujuan kerja praktek yang dijelaskan diatas, tujuan penulisan laporan ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui hal-hal yang mempengaruhi realisasi belanja
2. Mengetahui perbandingan anggaran belanja melalui grafik
3. Mengetahui perbandingan realisasi belanja dengan anggaran belanja per
program kerja melalui grafik pada tahun 2019

1.3 Manfaat
Laporan ini diharapkan dapat memberikan solusi bagaimana hubungan antara pagu
anggaran dengan realisasi belanja satuan kerja yang ada di Kementerian Agama
Provinsi Riau serta apa yang mempengaruhi realisasi anggaran dan pagu anggaran.
BAB 2
DESKRIPSI UMUM INSTANSI/PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau


Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Riau adalah salah satu Kantor Wilayah
Departemen Agama Provinsi di bawah Departemen Agama RI (Pusat). Salah satu
tugas pokoknya adalah melakukan pembinaan dan pelayanan di bidang agama dan
keagamaan di Provinsi Riau, sekaligus berfungsi melakukan dan menjabarkan
kebijakan Menteri Agama RI di Provinsi Riau. Kantor Wilayah Departemen Agama
Provinsi Riau, merupakan instansi vertikal Departemen Agama (tidak termasuk yang
diotonomikan), berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Menteri
Agama. Oleh karena itulah, maka setiap kebijakan yang dilakukannya harus
senantiasa pada garis dan rel yang telah ditetapkan oleh Menteri Agama dan sekaligus
mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan kepada Menteri Agama. Meskipun
Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Riau merupakan instansi vertikal,
namun bukan berarti Kantor Wilayah Departemen Agama hanya mengurusi tugas-
tugas pemerintah pusat semata, namun juga mengurusi tugas-tugas yang bersifat
kedaerahan, sebab pada kenyataannya Kantor ini membina dan melayani
kepentingan-kepentingan orang daerah. Oleh karena itulah, maka koordinasi antara
Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Riau dengan Pemerintah
Daerah dalam hal ini Gubernur Riau, senantiasa dilakukan, sehingga kebijakan-
kebijakan Pemerintah Daerah khususnya dalam bidang pembangunan agama dan
keagamaan, sesuai dan sinkron dengan kebijakan pemerintah pusat. Kantor Wilayah
Departemen Agama adalah merupakan kantor yang hampir sama dengan sebuah
pemerintahan, sebab Kantor Wilayah ini pada kenyataannya mengurusi seluruh
kepentingan manusia sejak lahir sampai dengan masuk kubur. Tugas-tugas
kedinasannya, bersintuhan langsung dengan tugas-tugas kedinasan lainnya. Sebagai
contoh, penyelenggaraan ibadah haji. Ibadah haji bersintuhan dengan tugas kedinasan
lainnya, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Keimigrasian, Keamanan,
Ketertiban, dan lain sebagainya.
Oleh karena itulah, tidak salah apabila ada yang mengatakan, Kepala Kantor Wilayah
Departemen Agama itu adalah Gubernur Agama. Sebab harus diakui bahwa, dalam
kenyataannya, Kepala Kantor ini mengurusi semua kepentingan masyarakat, sejak
lahir sampai dengan meninggal dunia.

Berdasarkan catatan dan data-data yang didapat, pada bulan Juni 1946 yakni
setelah beberapa bulan Indonesia Merdeka dan kurang lebih 6 bulan setelah
terbentuknya Depertemen Agama di Pusat ( tangggal, 3 Januari 1946 ), maka Residen
Riau pada waktu itu menunjuk Sdr. H. Bakri Sulaiman untuk membentuk Kantor
Jawatan Agama Tingkat Keresidenan yang berkedudukan di Tanjung Pinang.
Berdasarkan perintah tersebut H. Bakri Sulaiman mulai mencari personalia yang akan
ditunjuk sebagai pendamping dalam melaksanakan tugas yang baru, maka disusunlah
personalia sebagai berikut :

1. M. Yatim D ditunjuk sebagai sektretaris;


2. H. Muhammad Syech diserahkan sebagai Kepala Bagian Pengadilan Agama;
3. Mahmud Thoib diangkat sebagai Kepala Bagian Pendidikan Agama;
4. Muhammad Nur sebagai Kepala Penerangan Agama;

Penunjukan ini tidak disertai dengan Surat Keputusan. Penyebab penunjukan


mereka ini tidak disertai dengan surat keputusan oleh karena H.Bakri Sulaiman
sendiri ketika itu belum dikukuhkan dengan Surat Keputusan. Dia ( H. Bakri
Sulaiman ) baru mendapat pengukuhan seminggu setelah diterima Residen Riau.
Surat Keputusan itu dikeluarkan oleh Gubernur Sumatera Mr. Tengku M. Hasan yang
berkedudukan di Medan, tertanggal, 16 Juli 1946. Nomor tidak bisa diketahui, Surat
Keputusan tersebut hilang di zaman Revolusi Fisik. Dengan keluarnya Surat
Keputusan tersebut, maka secara resmi terbentuklah Jawatan Agama Daerah Riau
yang langsung dipimpin oleh H. Bakri Sulaiman.

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi berkedudukan di provinsi, berada


di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Agama. Kantor Wilayah
Kementerian Agama provinsi mempunyai tugas melaksanakan tugas dan fungsi
Kementerian Agama dalam wilayah provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Agama
dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugas, Kantor Wilayah Kementerian menyelenggarakan


fungsi:
a. perumusan dan penetapan visi, misi, dan kebijakan teknis di bidang pelayanan
dan bimbingan kehidupan beragama kepada masyarakat di provinsi;
b. pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang haji dan umrah;
c. pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendidikan madrasah,
pendidikan agama dan keagamaan;
d. pembinaan kerukunan umat beragama;
e. perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan administrasi dan informasi;
f. pengkoordinasian perencanaan, pengendalian, pengawasan, dan evaluasi
program; dan
g. pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi terkait, dan
lembaga masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas kementerian di provinsi.
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota berkedudukan di kabupaten/kota,
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian
Agama. Kantor Kementerian Agama mempunyai tugas melaksanakan tugas dan
fungsi Kementerian Agama dalam wilayah kabupaten/kota berdasarkan kebijakan
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi dan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

2.2. Visi Dan Misi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau

Adapun Visi dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau adalah
“Terwujudnya masyarakat Provinsi Riau yang Taat Beragama, Handal, Rukun,
Cerdas dan Mandiri”. Sedangkan Misi dari Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Riau yaitu:

1. Mewujudkan Masyarakat Yang Taat Menjalankan Ajaran Agamanya,


2. Meningkatkan Tatanan Masyarakat Yang Rukun Dan Toleran,
3. Meningkatkan Mutu Dan Memperluas Akses Pendidikan Madrasah, Pendidikan
Agama, Dan Pendidikan Keagamaan Yang Handal Dan Kompetitif,
4. Meningkatkan Mutu Pelayanan Kepada Masyarakat,
5. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Transparan Dan Akuntabel.

2.3. Struktur Organisasi dan Uraian Kerja


A. Struktur Organisasi

Gambar 1 struktur organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama


B. Uraian Kerja
Susunan Organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau terdiri atas:
1) Bagian Tata Usaha;
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi perumusan kebijakan
teknis dan pelaksanaan pelayanan dan pembinaan administrasi keuangan dan barang
milik negara di lingkungan kantor wilayah berdasarkan kebijakan teknis yang
ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama. Dalam melaksanakan
tugas Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi penyusunan rencana, evaluasi program dan anggaran, serta laporan;
b. pelaksanaan urusan keuangan;
c. penyusunan organisasi dan tata laksana;
d. pengelolaan urusan kepegawaian;
e. penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum;
f. pelaksanaan bimbingan kerukunan umat beragama;
g. pelayanan informasi dan hubungan masyarakat; dan
h. pelaksanaan urusan ketatausahaan, rumah tangga, perlengkapan, dan pengelolaan
barang milik/kekayaan negara pada Kantor Wilayah Kementerian Agama.
Susunan Organisasi Bagian Tata Usaha terdiri atas:
a. Subbagian Perencanaan dan Keuangan
Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, evaluasi dan
laporan, serta pelaksanaan urusan keuangan.
b. Subbagian Organisasi, Tata Laksana, dan Kepegawaian
Subbagian Organisasi, Tata Laksana, dan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan organisasi dan tata laksana serta pengelolaan urusan
kepegawaian.
c. Subbagian Hukum dan Kerukunan Umat Beragama
Subbagian Hukum dan Kerukunan Umat Beragama mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan peraturan perundang-undangan, bantuan hukum,
dan pelaksanaan bimbingan kerukunan umat beragama serta pelayanan
masyarakat Khonghucu.
d. Subbagian Informasi dan Hubungan Masyarakat
Subbagian Informasi dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pelaksanaan urusan pengelolaan informasi dan hubungan
masyarakat.
e. Subbagian Umum
Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, rumah
tangga, perlengkapan, dan pemeliharan serta pengelolaan barang milik/kekayaan
negara.

2) Bidang Pendidikan Madrasah


Bidang Pendidikan Madrasah mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan,
pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang pendidikan madrasah
berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama. Dalam melaksanakan tugas Bidang Pendidikan Madrasah
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan kebijakan teknis dan perencanaan program di bidang pendidikan
madrasah;
b. pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang kurikulum dan
evaluasi, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengembangan
potensi siswa, kelembagaan, kerja sama, dan pengelolaan sistem informasi
pendidikan madrasah; dan
c. evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pendidikan madrasah.

3) Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam


Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan, bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang
pendidikan agama dan keagamaan Islam berdasarkan kebijakan teknis yang
ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama. Dalam melaksanakan
tugas Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam mempunyai tugas
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang pendidikan
agama dan keagamaan Islam;
b. pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendidikan agama
Islam pada pendidikan anak usia dini, taman kanakkanak, pendidikan dasar,
pendidikan menengah, pendidikan diniyah, pendidikan al-Quran, dan pondok
pesantren, serta pengelolaan sistem informasi pendidikan agama dan keagamaan
Islam; dan
c. evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pendidikan agama dan keagamaan
Islam.

4) Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah


Bidang Penyelenggaraan Haji dan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan,
bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang penyelenggaraan
haji dan umrah berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor
Wilayah Kementerian Agama.
Dalam melaksanakan tugas, Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang penyelenggaraan haji dan
umrah;
b. pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendaftaran,
dokumen, akomodasi, transportasi, perlengkapan haji, pengelolaan keuangan haji,
pembinaan jemaah haji dan umrah, serta pengelolaan sistem informasi haji dan
umrah; dan
c. evaluasi dan penyusunan laporan di bidang penyelenggaraan haji dan umrah.

5) Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah


Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan, bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang
urusan agama Islam dan pembinaan syariah berdasarkan kebijakan teknis yang
ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.Dalam melaksanakan
tugas, Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan program di bidang urusan
agama Islam dan pembinaan syariah;
b. pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang kepenghuluan,
pemberdayaan kantor urusan agama dan keluarga sakinah, pemberdayaan masjid,
produk halal, hisab rukyat, dan pembinaan syariah, serta pengelolaan sistem
informasi urusan agama Islam dan pembinaan syariah; dan
c. evaluasi dan penyusunan laporan di bidang urusan agama Islam dan pembinaan
syariah.

6) Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf


Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan, bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan system informasi di bidang
penerangan agama Islam, zakat, dan wakaf berdasarkan kebijakan teknis yang
ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama. Dalam melaksanakan
tugas, Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang penerangan
agama Islam, zakat, dan wakaf;
b. pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang penerangan dan
penyuluhan agama Islam, kemitraan umat dan publikasi dakwah, hari besar Islam,
seni budaya Islam, musabaqah al- Quran dan al-Hadits, zakat, dan wakaf, serta
pengelolaan sistem informasi penerangan agama Islam, zakat, dan wakaf; dan
c. evaluasi dan penyusunan laporan di bidang penerangan agama Islam, zakat, dan
wakaf.

7) Pembimbing Masyarakat Kristen


Pembimbing Masyarakat Kristen mempunyai tugas melaksanakan pelayanan,
bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang bimbingan
masyarakat Kristen berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor
Wilayah Kementerian Agama.

8) Pembimbing Masyarakat Katolik


Pembimbing Masyarakat Katolik mempunyai tugas melaksanakan pelayanan,
bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang bimbingan
masyarakat Katolik berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor
Wilayah Kementerian Agama.

9) Pembimbing Masyarakat Hindu


Pembimbing Masyarakat Hindu mempunyai tugas melaksanakan pelayanan,
bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang bimbingan
masyarakat Hindu berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor
Wilayah Kementerian Agama.

10) Pembimbing Masyarakat Buddha


Pembimbing Masyarakat Buddha mempunyai tugas melaksanakan pelayanan,
bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang bimbingan
masyarakat Budha berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor
Wilayah Kementerian Agama.

11) Kelompok Jabatan Fungsional.


BAB 3
DESKRIPSI UMUM PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Pelaksanaan Kerja Praktek

Kerja praktek ini termasuk kedalam mata kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa
S1 Statistika di FMIPA UNRI, dengan bobot 3 sks. Kerja praktek ini merupakan
salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana, setelah menyelesaikan kerja
praktek ini langkah selanjutnya yaitu dengan membuat laporan ini. Setelah laporan ini
diselesaikan dan disetujui oleh dosen pembimbing laporan ini akan dipertanggung
jawabkan dalam sebuah seminar.

Kerja praktek ini dilaksanakan di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi


Riau bagian Tata Usaha, Subbagian Perencanaan dan Keuangan oleh mahasiswa
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dari Universitas Riau pada 7
Oktober 2019 sampai dengan 02 Desember 2019. Dengan ketentuan jam kerjanya
sebagai berikut:
Senin-Kamis : Pukul 07.30-16.00
Istirahat : Pukul 12.00-13.00
Jumat : Pukul 07.30-16.30
Istirahat : Pukul 12.00-13.30
Sabtu-Minggu : Libur

3.2 Metodologi Penyelesaian Tujuan Kerja Praktek


Data yang digunakan dalam laporan ini yaitu laporan keuangan per program kerja di
kantor wilayah kementerian agama yang berisi anggaran belanja dari tahun 2016-
2019 dan realisasi belanja tahun 2019 dan membandingkannya melalui grafik.
Variabel yang digunakan yaitu pagu anggaran per program kerja di kantor wilayah
kementerian agama variabel realisasi belanja per satuan kerja di kantor wilayah
kementerian agama

Metode yang penulis pakai dalam laporan ini adalah metode statistika deskriptif,
yang merupakan ilmu statistik yang meringkas, menyajikan dan mendeskripsikan
data dalam bentuk yang mudah dibaca sehingga memberikan informasi tersebut lebih
lengkap. Statistika deskriptif juga berhubungan dengan hal menguraikan atau
memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan atau
fenomena, dengan kata lain hanya melihat gambaran secara umum dari data yang
didapatkan.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Belanja


Dalam sebuah SATKER ada dua jenis belanja yaitu Pagu Anggaran dan Realisasi
Belanja. Faktor yang mempengaruhi realisasi belanja yaitu jenis belanja dan jenis
satuan kerja. Adapun jenis belanja berupa:
1. Belanja Pegawai yang mencakup gaji, tunjangan kinerja, tunjangan profesi
bagi pegawai non PNS, uang makan, dll
2. Belanja Barang merupakan Pengeluaran untuk pembelian barang dan/atau jasa
yang habis pakai untuk memproduksi barang dan/atau jasa yang dipasarkan
maupun yang tidak dipasarkan serta pengadaan barang yang dimaksudkan
untuk diserahkan atau dijual kepada masyarakat di luar kriteria belanja bantuan
sosial serta belanja perjalanan. Belanja ini dipergunakan untuk
A. Belanja Barang Operasional merupakan pembelian barang dan/atau jasa
yang habis pakai yang dipergunakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
dasar suatu satuan kerja dan umumnya pelayanan yang bersifat internal.
Jenis pengeluaran terdiri dari antara lain :
1. Belanja keperluan perkantoran;
2. Belanja pengadaan bahan makanan;
3. Belanja penambah daya tahan tubuh;
4. Belanja bahan;
5. Belanja pengiriman surat dinas;
6. Honor yang terkait dengan operasional Satker ;
7. Belanja langganan daya dan jasa (ditafsirkan sebagai Listrik,
Telepon, dan Air) termasuk atas rumah dinas yang tidak
berpenghuni;
8. Belanja biaya pemeliharaan gedung dan bangunan (ditafsirkan
sebagai gedung operasional sehari-hari berikut halaman gedung
operasional);
9. Belanja biaya pemeliharaan peralatan dan mesin (ditafsirkan
sebagai pemeliharaan aset yang terkait dengan pelaksanaan
operasional Satker sehari-hari) tidak termasuk biaya pemeliharaan
yang dikapitalisasi;
10. Belanja sewa gedung operasional sehari-hari satuan kerja;
11. Belanja barang operasional lainnya yang diperlukan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan dasar lainnya.
B. Belanja Barang Non Operasional merupakan pembelian barang dan/atau
jasa yang habis pakai dikaitkan dengan strategi pencapaian target kinerja
suatu satuan kerja dan umumnya pelayanan yang bersifat eksternal. Jenis
pengeluaran terdiri antara lain :
1. Honor yang terkait dengan output kegiatan;
2. Belanja operasional terkait dengan penyelenggaraan administrasi
kegiatan di luar kantor, antara lain biaya paket rapat/pertemuan,
ATK, uang saku, uang transportasi lokal, biaya sewa peralatan yang
mendukung penyelenggaraan kegiatan berkenaan;
3. Belanja jasa konsultan;
4. Belanja sewa yang dikaitkan dengan strategi pencapaian target
kinerja;
5. Belanja jasa profesi;
6. Belanja biaya pemeliharaan non kapitalisasi yang dikaitkan dengan
target kinerja;
7. Belanja jasa;
8. Belanja perjalanan;
9. Belanja barang penunjang kegiatan dekonsentrasi;
10. Belanja barang penunjang kegiatan tugas pembantuan;
11. Belanja barang fisik lain tugas pembantuan;
12. Belanja barang non operasional lainnya terkait dengan penetapan
target kinerja tahun yang direncanakan.
3. Belanja Modal mencakup Pengeluaran untuk pembayaran perolehan asset
dan/atau menambah nilai asset tetap/asset lainnya yang memberi manfaat lebih
dari satu periode akuntansi dan melebihi batas minimal kapitalisasi asset
tetap/asset lainnya yang ditetapkan pemerintah.
Sedangkan jenis Satuan kerja yaitu Sekretaris Jenderal (SETJEN), Bimbingan
Masyarakat Islam (BIMAS ISLAM), Pedidikan Islam (PENDIS), Bimbingan
Masyarakat Kristen (BIMAS KRISTEN), Bimbingan Masyarakat Katolik (BIMAS
KATOLIK), Bimbingan Masyarakat Hindu (BIMAS HINDU), Bimbingan
Masyarakat Buddha (BIMAS BUDDHA), Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU).
Realisasi belanja akan berubah setiap hari sedangkan Pagu tidak selalu setiap hari
berubah.

4.2 Perbandingan Anggaran Belanja Melalui Grafik

Anggaran belanja merupakan hal yang penting dalam sebuah instansi/perusahaan,


jika tidak ada anggaran biaya maka sebuah instansi/perusahaan tidak bisa
mengestimasi biaya yang di keluarkan oleh suatu instansi/perusahaan, dalam laporan
ini penulis akan membandingkan anggaran belanja per program kerja di kantor
wilayah di kementerian agama dari tahun 2016-2019. Perbandingan anggaran belanja
dapat dilihat melalui grafik dibawah ini:
Gambar 1

DIPA Program Setjen


30000000
25000000
20000000
15000000
10000000
5000000
0
2016 2017 2018 2019

Bantuan sosial Belanja Pegawai Bel Brg Opr


Bel Brg NonOpr Bel Modal

Diagram diatas merupakan perbandingan anggaran belanja di program SETJEN


(Sekretaris Jendral dari tahun 2016-2019, dari diagram diatas dapat dilihat bahwa
belanja pegawai lebih besar daripada belanja yang lainnya. Dari tahun 2016-2019,
belanja pegawai meningkat pada tahun 2017 dan belanja yang lebih kecil setiap
tahunnya adalah belanja modal yang nilainya hampir sama rata setiap tahunnya.
Gambar 2

DIPA Program Bimas Islam


90,000,000
80,000,000
70,000,000
60,000,000
50,000,000
40,000,000
30,000,000
20,000,000
10,000,000
-
2016 2017 2018 2019

Belanja Pegawai Bel Brg Opr Bel Brg NonOpr Belanja Modal Bantuan Sosial

Sama seperti anggaran belanja pada program SETJEN, belanja pegawai juga
merupakan belanja yang terbesar pada program Bimas Islam (Bimbingan Masyarakat
Islam). Dari tahun 2016-2019 belanja modal mengalami kenaikan pada tahun 2018,
sedangkan belanja barang non operasional ( Bel Brg Opr) mengalami penurunan dari
tahun 2017.
Gambar 3

DIPA Program Pendidikan Islam


700,000,000

600,000,000

500,000,000

400,000,000

300,000,000

200,000,000

100,000,000

-
2016 2017 2018 2019

Belanja Pegawai Bel Brg Opr Bel Brg NonOpr Belanja Modal Bantuan Sosial

Pada program Pendidikan Islam (PENDIS), belanja pegawai juga merupakan belanja
terbesar sedangkan belanja yang lainnya sama rata besarnya. Tetapi pada tahun 2018
belanja pegawai mengalami peningkatan, pada tahun yang sama program PENDIS
tidak mendapatkan bantuan sosial dan pada tahun 2016, 2018 dan 2019 program
PENDIS mendapatkan bantuan sosial.
Gambar 4

DIPA Program Bimas Kristen


18,000,000
16,000,000
14,000,000
12,000,000
10,000,000
8,000,000
6,000,000
4,000,000
2,000,000
-
2016 2017 2018 2019

Belanja Pegawai Bel Brg Opr Bel Brg NonOpr Belanja Modal Bantuan Sosial
Pada program Bimbingan Masyarakat Kristen (Bimas Kristen), belanja pegawai juga
merupakan belanja terbesar setiap tahunnya dan besarnya hampir sama setiap tahun,
pada tahun 2019 Program Bimas Kristen tidak ada belanja modal, sedangkan pada
tahun 2016-2018 belanja modal merupakan belanja yang paling sedikit dari belanja
lainnya.
Gambar 5

DIPA Program Bimas Katolik


6,000,000

5,000,000

4,000,000

3,000,000

2,000,000

1,000,000

-
2016 2017 2018 2019

Belanja Pegawai Bel Brg Opr Bel Brg NonOpr Belanja Modal Bantuan Sosial

Belanja barang operasional (Bel Brg Opr) dan belanja modal adalah belanj yang
terkecil diantara belanja lainnya pada Program Bimbingan Masyarakat Katolik dan
mulai mengalami kenaikan pada tahun 2017 di belanja barang operasional kemudian
kembali turun pada tahun berikut, belanja pegawai tetap merupakan belanja terbesar
diantara belanja lainnya.
Gambar 6
DIPA Program Bimas Hindu
1,600,000
1,400,000
1,200,000
1,000,000
800,000
600,000
400,000
200,000
-
2016 2017 2018 2019

Belanja Pegawai Bel Brg Opr Bel Brg NonOpr Belanja Modal Bantuan Sosial

Pada Program Bimbingan Masyarakat Hindu (BIMAS HINDU) hanya pada tahun
2017 saja belanja pegawai menjadi belanja terbesar. Sedangkan tahun 2016, 2018 dan
2019 belanja non operasional yang menjadi belanja terbesar dan meningkat pada
tahun 2018, program ini tidak ada memperoleh belanja modal dari tahun 2016-2019.
Gambar 7

DIPA Program Bimas Buddha


8,000,000

7,000,000

6,000,000

5,000,000

4,000,000

3,000,000

2,000,000

1,000,000

-
2016 2017 2018 2019

Belanja Pegawai (51) Bel Brg Opr Bel Brg NonOpr


Belanja Modal Bantuan Sosial

Pada program Bimbingan Masyarakat Buddha (BIMAS BUDDHA), belanja non


operasional juga merupakan belanja yang terbesar dari belanja lainnya dari tahun
2016 sampai tahun 2017. Pada tahun 2018 sampai tahun 2019 belanja pegawai yang
menjadi belanja terbesar dari belanja lainnya, sedangkan belanja barang operasional
di tahun 2016 paling sedikit jumlah dan meningkat pada tahun 2017 sampai tahun
2019.
Gambar 8

DIPA Program Penyelenggaraan Haji dan Umrah


9,000,000
8,000,000
7,000,000
6,000,000
5,000,000
4,000,000
3,000,000
2,000,000
1,000,000
-
2016 2017 2018 2019

Belanja Pegawai Bel Brg Opr Bel NonOpr Belanja Modal Bantuan Sosial

Pada Program Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), belanja pegawai yang
menjadi belanja terbesar dari belnja lainnya, pada tahun 2017 belanja modal menjadi
belanja terkecil dari yang lainnya dan tahun 2018 Program PHU tidak memperoleh
belanja modal.
4.3 Perbandingan Realisasi Belanja Dengan Anggaran Belanja Per Jenis Belanja
Melalui Grafik Tahun 2019
Dalam satuan kerja di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau anggaran
belanja dan realisasi belanja itu berkaitan dan mempunyai perbandingan,
perbandingan antara realisasi belanja dengan anggaran belanja tersebut akan
dibandingkan berdasarkan jenis belanjanya yang akan disaji dalam bentuk grafik
seperti dibawah ini:
Gambar 9

Belanja Pegawai
1,000,000,000

100,000,000

10,000,000

1,000,000
al am m en l ik du ha ro
h
la
h
er sl Isl
a t to in dd
d
tI ris a H u Um
m
J en a n tK tK a t B Ju
is rak ika ka ka ak at an
ta r
ya d i d
a ra a ra yar rak j id
kr
e as Pe
n
as
y
as
y as ya Ha
Se M M M M as an
a n n M r
ng an an ga n ga
bi i ng i ng b in nga e ng
m b b m bi el
Bi Bi
m
Bi
m Bi m ny
Bi Pe

Anggaran Realisasi

Pada diagram belanja pegawai diatas bahwa anggaran belanja selalu menjadi yang
terbesar diagramnyasedangkan realisasi belanjanya selalu terkecil, tetapi pada
Program Bimbingan Masyarakat Katolik (Bimas Katolik) realisasi belanjanya
melebihi anggaran belanjanya yang artinya Program Bimas Katolik mengalami Pagu
Minus.

Gambar 10

Belanja Barang
1,000,000,000

100,000,000

10,000,000

1,000,000
al am am en l ik du a
ro
h
la
h
er sl is t to in dh
d
tI Isl r a H d
Um
m
J en a n tK tK t Bu Ju
ak ka a a ka t n
ris ar i di ak rak ra a ka i da
ta y d ya
r a y a r j
kr
e a s
Pe
n
as as
y as ya Ha
Se M M M M as an
an an an ga
n
n
M
ga
r
i ng ng ng in ga ng
b i i b i n e
Bi
m b b m b el
Bi
m
Bi
m Bi m ny
Bi Pe

Anggaran Realisasi
Pada belanja barang Bimas Katolik juga mengalami pagu minus dan Bimas Hindu
hampir sama besar realisasi dengan anggaran belanjanya, sedangkan program lainnya
anggaran belanja tetap menjadi lebih besar daripada realisasi belanja.

Gambar 11

Belanja Modal
10,000,000,000
100,000,000
1,000,000
10,000
100
1
al m am te
n l ik du ha ro
h
la
h
er s la Isl to in dd
d
tI ris a H u m m
en
J ka
n t K tK t
tB
U Ju
is ka ka a ka n
ar a ra i di ra rak a ra a ka i da
t y d ya y r j
kr
e as n ya as ya Ha
Pe as as as n
Se n
M M M n
M
M ra
ng
a an an ga n gg
a
bi i ng i ng b in nga e n
m b b m bi el
Bi Bi
m
Bi
m Bi m ny
Bi P e

Anggaran Realisasi

Pada belanja modal Bimas Kristen, Bimas Hindu dan Bimas Buddha tidak
memperoleh anggaran belanja yang artinya 3 program tersebut tidak menuliskan
realisasinya karena untuk mendapatkan realisasi belanja anggaran belanjanya harus
ada. Lain halnya dengan Bimas Katolik anggaran belanja ada, tetapi tidak
menerangkan realisasi belanjanya.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

Dari hasil dan pembahasan Bab 4 bagian 4.2 dapat disimpulkan bahwa anggaran
belanja yang selalu tinggi adalah Belanja Pegawai, tapi ada beberapa Ditjen yang
anggaran belanjanya melebihi anggaran belanja pegawai seperti Ditjen Bimbingan
Masyarakat Hindu. Pada Ditjen ini anggaran belanja yang tertinggi yaitu belanja non
operasional dan beberapa Ditjen lainnya juga mengalami ketimpangan yang sama
seperti Ditjen Bimas Hindu, ada juga beberapa Ditjen yang tidak menerangkan
bantuan sosial tahunannya dan belanja modal tahunannya.
Sedangkan kesimpulan yang dapat diambil di bagian 4.3 adalah realisasi belanja
dengan anggaran belanja memiliki perbandingan yang tinggi. Seperti belanja barang,
pada bimbingan masyarakat katolik realisasi belanjanya mengalami minus yang
cukup tinggi sedangkan anggaran belanjanya lebih rendah daripada realisasi
belanjanya. Ada juga program kerja yang tidak ada sama sekali anggaran belanja
ataupun realisasinya seperti pada belanja modal yaitu bimbingan masyarakat kristen,
bimbingan masyarakat hindu dan bimbingan masyarakat buddha. Pada belanja modal
juga ada yang merealisasikan anggaran belanjanya yaitu bimbingan masyarakat
katolik, pada belanja pegawai di program kerja yang sama realisasi belanjanya juga
mengalami minus sedangkan anggarannya juga rendah dari realisasi belanjanya.

Di instansi/perusahaan tempat penulis kerja praktek, praktikan mendapatkan


pengetahuan yang cukup luas bagaimana bekerja di sebuah instansi/perusahaan.
Penulis melaksanakan kerja praktek (KP) di Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Riau di Subbagian Perencanaan dan Keuangan, penulis juga mendapat
wawasan mengenai aplikasi input keuangan Online Monitoring SPAN yang di
gunakan di kantor wilayah kementerian agama provinsi riau, yaitu Aplikasi berbasis
WEB yang dapat diakses melalui jaringan Intranet dan Internet yang digunakan untuk
melakukan monitoring transaksi SPAN dan menyajikan reporting sesuai kebutuhan.
Adapun tugas-tugas yang dikerjakan penulis, yaitu:
1. Membuat rekap pagu anggaran belanja.
2. Membuat perbandingan anggaran belanja.
3. Membuat realisasi belanja per satuan kerja.
5.2 Saran
Di bawah ini adalah saran dari praktikan untuk kerja praktek selanjutnya:
1. Bagi mahasiswa kerja praktek selanjutnya memilih instansi/perusahaan yang
jarang di datangi mahasiswa, agar instansi/perusahaan bisa menjalin kerjasama
dengan Fakultas
2. Bagi mahasiswa kerja pratek selanjutnya lebih dahulu mencari informasi tentang
instansi/perusahaan yang akan ditujukan untuk kerja praktek
3. Setelah memulai kerja praktek di instansi/perusahaan mahasiswa kerja praktek
selanjutnya sebaiknya lebih banyak berkomunikasi dengan karyawan/I di
instansi/perusahaan.
4. Pihak Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sebaiknya memberikan
fasilitas bagi mahasiswa untuk mencari tempat kerja praktek, agar mahasiswa
lebih mudah dalam pencarian tempat kerja praktek.
5. Bagi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, untuk di masa yang
akan datang dapat memudahkan mahasiswa untuk melaksanakan kerja praktek
dan dapat menjalin kerjasama dengan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam.
6. Diharapkan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau bisa
memberikan tugas dan kepercayaan terhadap praktikan yang akan melaksanakan
kerja praktek.
DAFTAR PUSTAKA

1. Ekonomi, Fakultas, and Universitas Negeri Jakarta. 2017. “Laporan Praktik Kerja
Lapangan Bagian Keuangan Pada Pt Perentjana Djaja.”
2. https://blud.co.id/wp/2017/09/satuan-kerja-satker-dan-badan-layanan-umum-blu/
3. https://www.wikiapbn.org/satuan-kerja/
4. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbbali/pagu-apbn/
5. Penyusunan, Pedoman, Perencanaan Dan, Program Pendidikan, Islam Pada, and
Kanwil Kementerian. “No Title,”
6. “Contoh_laporan_magang_BRI,”
7. Ekonomi, Fakultas, and Universitas Negeri Jakarta. “Laporan Praktik Kerja
Lapangan Bagian Keuangan Pada Pt Perentjana Djaja,” 2017.
8. https://laelitm.com/statistika-inferensial/
9. Deskriptif, Statistika. 2013. “LAPORAN JURNAL.”
10. Iii, B A B, and Landasan Teori. 2012. “No Title.” : 16–39.
LAMPIRAN
Lampiran 2. Jurnal Harian di tempat KP

PROGRAM STUDI STATISTIKA


JURUSAN MATEMATIKA
FMIPA - UNRI

Nama Mahasiswa: Lisa Zulia Ramadani


NIM: 1603136892
Nama Lembaga/Perusahaan Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Riau
Nama Unit Kerja Subbagian Perencanaan dan Keuangan
Nama Pembimbing Lapangan Bpk. Firman, S.Si, M.S.E
Waktu pelaksanaan Tanggal 07 Oktober 2019 s/d 02
Desember 2019

No Tanggal Waktu Kegiatan T.Tangan


PL
Mula Selesa
i i
1. 07 Oktober 2019 07.30 08.30 Apel pagi rutin
08.30 10.30 Pengenalan Kantor tempat
magang
10.30 12.00 Kerja praktek di Subbag
Perencanaan dan Keuangan
12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.00 Membantu pekerjaan di Subbag
Perencanaan dan Keuangan
15.00 15.30 ISHO
15.30 16.00 Mempelajari tentang pekerjaan
di di Subbag Perencanaan dan
Keuangan
2. 08 Oktober 2019 17.30 12.00 Membantu pekerjaan di Subbag
Perencanaan dan Keuangan
12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.00 Diskusi dengan pembimbing
lapangan
15.00 15.30 ISHO
15.30 16.00 Mengarsipkan dokumen
3. 09 Oktober 2019 07.30 08.30 Senam pagi
08.30 12.00 Melanjut arsip dokumen
12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.00 Mengarsipkan dokumen dan
menyusun ruang arsip
15.00 15.30 ISHO
15.30 16.00 Menyusun ruang arsip
4. 10 Oktober 2019 07.30 08.30 Sarapan dengan bapak KABAG
08.30 12.00 Membuat realisasi belanja
12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.00 Melanjutkan membuat realisasi
belanja
15.00 15.30 ISHO
15.30 16.00 Membaca dan memahami
tentang peraturan KANWIL
KEMENAG
5. 11 Oktober 2019 07.30 12.00 Membantu pekerjaan di Subbag
Perencanaan dan Keuangan
12.00 13.30 ISHOMA
13.30 15.00 Membuat rekap anggaran belanja
15.00 15.30 ISHO
15.30 16.30 Melanjutkan membuat rekap
anggaran belanja

6. 14 Oktober 2019 07.30 08.30 Apel pagi rutin


08.30 12.00 Membantu pekerjaan di Subbag
Perencanaan dan Keuangan
12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.00 Kerja Praktek
15.00 15.30 ISHO
15.30 16.00 Kerja Praktek
7. 15 Oktober 2019 07.30 12.00 Membuat grafik anggaran
12.00 13.00 belanja
13.00 15.00 ISHOMA
Melanjutkan membuat grafik
15.00 15.30 anggaran belanja
15.30 16.00 ISHO
Membantu pekerjaan di Subbag
Perencanaan dan Keuangan
8. 16 Oktober 2019 07.30 08.30 Senam pagi
08.30 12.00 Membuat OM SPAN Surat
Permintaan Membayar Pajak
12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.00 Melanjutkan membuat OM
SPAN Surat Permintaan
Membayar Pajak
15.00 15.30 ISHO
15.30 16.00 Membantu pekerjaan di Subbag
Perencanaan dan Keuangan
9. 17 Oktober 2019 07.30 12.00 Mengarsipkan Surat Permintaan
Membayar Pajak
12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.00 Kerja Praktek
15.00 15.30 ISHO
15.30 16.00 Menyusun ruang arsip
10 18-21 Oktober
- - Izin Sakit
. 2019
11 22 Oktober 2019 07.30 10.00 Menyusun ruang arsip
. 10.00 12.00 Membuat realisasi belanja
12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.00 Melanjutkan membuat realisasi
belanja
15.00 15.30 ISHO
15.30 16.00 Melanjutkan membuat realisasi
belanja
12 23 Oktober 2019 07.30 08.30 Senam pagi
. 08.30 12.00 Membantu pekerjaan di Subbag
Perencanaan dan Keuangan
12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.00 Menyusun arsip dokumen
15.00 15.30 ISHO
15.30 16.00 Melanjutkan arsip dokumen
13 24 Oktober 2019 07.30 10.00 Kerja Praktek
. 10.00 12.00 Diskusi dengan pembimbing
lapangan
12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.00 Membantu pekerjaan di Subbag
Perencanaan dan Keuangan
15.00 15.30 ISHO
15.30 16.00 Membantu pekerjaan di Subbag
Perencanaan dan Keuangan
14 25 Oktober 2019 07.30 12.00 Mengarsipkan dokumen
. 12.00 13.30 ISHOMA
13.30 15.00 Menyusun ruang arsip
15.00 15.30 ISHO
15.30 16.30 Membantu pekerjaan di Subbag
Perencanaan dan Keuangan
15 28 Oktober 2019 07.30 08.30 Apel pagi rutin
. 08.30 12.00 Kerja Praktek
12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.00 Kerja Praktek
15.00 15.30 ISHO
15.30 16.00 Mencari bahan untuk laporan
magang/KP
16 29 Oktober 2019 07.30 12.00 Meyusun arsip
. 12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.00 Membantu pekerjaan di Subbag
Perencanaan dan Keuangan
15.00 15.30 ISHO
15.30 16.00 Mencari bahan untuk laaporan
magang/KP
17 30 Oktober 2019 07.30 08.30 Senam pagi
. 08.30 12.00 Membantu membuat SPM
12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.00 Melanjutkan membuat SPM
15.00 15.30 ISHO
15.30 16.00 Mengarsipkan SPM
18 31 Oktober 2019 07.30 12.00 Membuat realisasi belanja
. 12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.00 Melanjutkan membuat realisasi
belanja
15.00 15.30 ISHO
15.30 16.00 Melanjutkan membuat realisasi
belanja
19 01 November 2019 07.30 12.00 Membantu pekerjaan di kantor
. 12.00 13.30 ISHOMA
13.30 15.00 Menyusun SPM
15.00 15.30 ISHO
15.30 16.30 Melanjutkan menyusun SPM
20 04 November 2019 07.30 08.30 Apel pagi rutin
08.30 12.00 Mengarsipkan SPM
12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.00 Melanjutkan menyusun SPM
15.00 15.30 ISHO
15.30 16.00 Membantu pekerjaan di kantor
21 05 November 2019 07.30 08.30 Sarapan dengan bapak KABAG
08.30 10.00 Kerja Praktek
10.00 12.00 Mengarsipkan dokumen
SUBBAG
12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.00 Menyusun ruang arsip
15.00 15.30 ISHO
15.30 16.00 Melanjutkan menyusun ruang
arsip
22 06 November 2019 07.30 08.30 Senam pagi
08.30 12.00 Membantu pekerjaan di kantor
12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.00 Membantu membuat SPM
15.00 15.30 ISHO
15.30 16.00 Melanjutkan membuat SPM
23 07 November 2019 07.30 12.00 Mengarsipkan SPM
12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.00 Membantu pekerjaan di kantor
15.00 15.30 ISHO
15.30 16.00 Menyusun ruang arsip
24 08 November 2019 07.30 12.00 Membuat laporan kerja praktek
12.00 13.30 ISHOMA
13.30 15.00 Melanjutkan laporan kerja
praktek
15.00 15.30 ISHO
15.30 16.30 Membantu pekerjaan di kantor
25 11 November 2019 07.30 08.30 Apel pagi rutin
08.30 12.00 Membuat realisasi belanja
12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.00 Melanjutkan membuat realisasi
belanja
15.00 15.30 ISHO
15.30 16.00 Melanjutkan realisasi belanja
26 12 November 2019 07.30 12.00 Membantu menyusun arsip
. dokumen
12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.00 Membuat laporan kerja praktek
15.00 15.30 ISHO
15.30 16.00 Melanjutkan laporan kerja
praktek
27 13-14 November Izin mengikuti seminar di
- -
. 2019 kampus FMIPA
28 15 November 2019 07.30 12.00 Membantu pekerjaan di kantor
12.00 13.30 ISHOMA
13.30 15.00 Melanjutkan laporan kerja
praktek
15.00 15.30 ISHO
15.30 16.30 Melanjutkan laporan kerja
praktek
29 18 November 2019 07.30 08.30 Apel pagi rutin
08.30 12.00 Membuat laporan realisasi
belanja
12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.30 Melanjutkan laporan realisasi
belanja
15.30 15.45 ISHO
15.45 16.00 Melanjutkan laporan realisasi
belanja
30 19 November 2019 Izin
- -
.
31 20 November 2019 07.30 08.30 Senam pagi
. 08.30 12.00 Membuat laporan kerja praktek
12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.30 Membantu pekerjaan di kantor
15.30 15.45 ISHO
15.45 16.00 Membantu pekerjaan di kantor
32 21 November 2019 - - Izin sakit
33 22 November 2019 07.30 12.00 Membuat laporan kerja praktek
12.00 13.30 ISHOMA
13.30 15.30 Membantu pekerjaan di kantor
15.30 15.45 ISHO
15.45 16.30 Melanjutkan laporan kerja
praktek
34 25 November 2019 07.30 08.30 Apel pagi rutin
08.30 09.00 Konsul dengan pembimbing
lapangan
09.00 12.00 Membuat laporan kerja praktek
12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.30 Membantu pekerjaan di kantor
15.30 15.45 ISHO
15.45 16.00 Melanjutkan laporan kerja
praktek
35 26 November 2019 07.30 12.00 Mencari topik untuk laporan
kerja praktek
12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.30 Melanjutkan laporan kerja
praktek
15.30 15.45 ISHO
15.45 16.00 Membantu pekerjaan di kantor
36 27 November 2019 07.30 08.30 Senam pagi
08.30 12.00 Membuat laporan kerja praktek
12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.30 Melanjutkan laporan kerja
praktek
15.30 15.45 ISHO
15.45 16.00 Melanjutkan laporan kerja
praktek
37 28 November 2019 07.30 12.00 Membantu pekerjaan di kantor
12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.30 Melanjutkan laporan kerja
praktek
15.30 15.45 ISHO
15.45 16.00 Membuat realisasi belanja
38 29 November 2019 07.30 12.00 Membuat laporan kerja praktek
12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.30 Melanjutkan laporana kerja
praktek
15.30 15.45 ISHO
15.45 16.00 Melanjutkan laporan kerja
praktek
39 02 Desember 2019 07.30 08.30 Apel pagi rutin
08.30 12.00 Perpisahan
12.00 13.00 ISHOMA
13.00 15.30 Perpisahan
15.30 15.45 ISHO
15.45 16.00 Penyerahan kenang-kenangan ke
Subbagian Perencanaan dan
Keuangan

Pekanbaru, ….
Mengetahui
Pimpinan lembaga/perusahaan

---------
Lampiran 3. Formulir Dosen Pembimbingan
PROGRAM STUDI STATISTIKA

JURUSAN MATEMATIKA

FMIPA - UNRI

Nama Mahasiswa: Lisa Zulia Ramadani


NIM: 1603136892
Nama Lembaga/Perusahaan Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Riau
Nama Unit Kerja Subbagian Perencanaan dan Keuangan
Nama Dosen Pembimbing Bpk. Firman, S.Si, M.S.E
Waktu pelaksanaan Tanggal 07 Oktober 2019 s/d 02
Desember 2019

Penilaian Presentasi

No Tanggal Topik Pembahasan Tanda Tangan

Pekanbaru, ….
Mengetahui
Dosen Pembimbing
---------
DIPA Program Setjen (Rp.)
No. Jenis Belanja
2016 2017 2018 2019

1. Belanja Pegawai 24,181,885 26,589,034 24,445,008 23,395,502


2. Belanja Barang
Operasional 14,396,612 14,453,466 16,500,000 15,612,796
Non Operasional 9,466,641 7,078,390 7,065,051 7,171,550
3. Belanja Modal 1,837,834 1,554,069 1,834,910 2,038,948
4. Bantuan Sosial - - - -
JUMLAH 49,882,972 49,674,959 49,844,969 48,218,796
Lampiran 5. Daftar Tabel

Tabel 1. Rekapitulasi Anggaran Belanja Pada Program Sekretaris Jenderal Dari


Tahun 2016-2019

Tabel 2. Rekapitulasi Anggaran Belanja Pada Program Pendidikan Islam Dari Tahun
2016-2019

DIPA Program Pendidikan Islam (Rp.)


No. Jenis Belanja
2016 2017 2018 2019

1. Belanja Pegawai 499,923,600 492,583,671 601,101,689 494,843,303


2. Belanja Barang
Operasional 13,475,027 15,241,854 17,065,396 16,105,996
Non Operasional 242,546,662 207,587,035 230,029,699 213,205,246
3. Belanja Modal 18,329,686 22,546,922 22,445,455 24,711,668
4. Bantuan Sosial 20,953,350 21,440,500 - 2,262,500
JUMLAH 795,228,325 759,399,982 870,642,239 751,128,713

Tabel 3. Rekapitulasi Anggaran Belanja Pada Program Bimbingan Masyarakat Islam


Dari Tahun 2016-2019

DIPA Program Bimas Islam (Rp.)


No. Jenis Belanja
2016 2017 2018 2019

1. Belanja Pegawai 79,740,770 80,457,612 82,384,304 78,370,571


2. Belanja Barang
Operasional 1,640,000 7,076,000 7,889,437 8,806,237
Non Operasional 26,707,513 11,475,497 13,167,197 17,814,712
3. Belanja Modal 3,313,395 7,890,460 15,652,478 5,445,000
4. Bantuan Sosial - - - -
JUMLAH 111,401,678 106,899,569 119,093,416 110,436,520

Tabel 4. Rekapitulasi Anggaran Belanja Pada Program Bimbingan Masyarakat


Kristen Dari Tahun 2016-2019

DIPA Program Bimas Kristen (Rp.)


No. Jenis Belanja
2016 2017 2018 2019

1. Belanja Pegawai 16,350,189 16,295,941 16,518,348 16,523,348


2. Belanja Barang

Operasional 400,000 500,000 500,000 658,500


Non Operasional 1,962,904 1,219,750 1,354,640 1,850,670
3. Belanja Modal 16,400 138,500 47,500 -
4. Bantuan Sosial - - - -
JUMLAH 18,729,493 18,154,191 18,420,488 19,032,518

Tabel 5. Rekapitulasi Anggaran Belanja Pada Program Bimbingan Masyarakat


Katolik Dari Tahun 2016-2019

DIPA Program Bimas Katolik (Rp.)


No. Jenis Belanja
2016 2017 2018 2019

1. Belanja Pegawai 4,185,528 4,848,378 4,750,002 4,692,549


2. Belanja Barang
Operasional 51,825 255,000 112,000 145,000
Non Operasional 519,000 445,000 743,000 1,359,777
3. Belanja Modal 30,000 25,000 25,000 32,423
4. Bantuan Sosial - - - -
JUMLAH 4,786,353 5,573,378 5,630,002 6,229,749
Tabel 6. Rekapitulasi Anggaran Belanja Pada Program Bimbingan Masyarakat Hindu
Dari Tahun 2016-2019

DIPA Program Bimas Hindu (Rp.)


No. Jenis Belanja
2016 2017 2018 2019
1. Belanja Pegawai 668,467 918,033 838,733 675,000
2. Belanja Barang
Operasional 156,120 165,000 215,000 189,995
Non Operasional 1,033,000 400,000 1,471,050 1,330,005
3. Belanja Modal - - 8,000 -
4. Bantuan Sosial - - - -
JUMLAH 1,857,587 1,483,033 2,532,783 2,195,000

Tabel 7. Rekapitulasi Anggaran Belanja Pada Program Bimbingan Masyarakat


Buddha Dari Tahun 2016-2019

DIPA Program Bimas Buddha (Rp.)


No. Jenis Belanja
2016 2017 2018 2019

1. Belanja Pegawai 3,973,950 4,789,895 5,105,895 5,028,956


2. Belanja Barang
Operasional 110,000 300,000 1,035,000 1,046,000
Non Operasional 6,714,890 6,297,369 4,826,498 4,272,500
3. Belanja Modal 49,500 21,500 41,000 -
4. Bantuan Sosial - - - -
JUMLAH 10,848,340 11,408,764 11,008,393 10,347,456

Tabel 8. Rekapituasi Anggaran Belanja Pada Program Penyelenggaraan Haji dan


Umrah Dari Tahun 2016-2019

DIPA Program Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Rp.)


No. Jenis Belanja
2016 2017 2018 2019

1. Belanja Pegawai 7,116,921 7,637,902 7,670,248 6,927,520


2. Belanja Barang
Operasional 478,224 522,024 516,644 1,295,372
Non Operasional 1,618,948 1,643,364 1,917,314 4,047,346
3. Belanja Modal 682,000 13,000 - 117,727
4. Bantuan Sosial - - - -
JUMLAH 9,896,093 9,816,290 10,104,206 12,387,965

Tabel 9. Belanja Pegawai di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau

Program Kerja Anggaran Realisasi


Sekretaris Jenderal 23,395,502 6,777,004
Bimbingan Masyarakat Islam 78,370,571 3,758,389
Pendidikan Islam 494,843,303 34,788,225
Bimbingan Masyarakat Kristen 16,523,348 1,870,273
Bimbingan Masyarakat Katolik 4,692,549 9,509,500
Bimbingan Masyarakat Hindu 675,000,000 451,857,000
Bimbingan Masyarakat Buddha 5,028,956 1,079,834
Penyelenggaran Haji dan Umroh 6,927,520 2,328,884
Jumlah 630,456,749 52,005,416

Tabel 10. Belanja Barang di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau

Program Kerja Anggaran Realisasi


Sekretaris Jenderal 22,784,346 7,388,321
Bimbingan Masyarakat Islam 26,620,949 6,294,870
Pendidikan Islam 229,311,242 7,625,999
Bimbingan Masyarakat Kristen 2,509,170 1,336,423
Bimbingan Masyarakat Katolik 1,504,777 8,771,220
Bimbingan Masyarakat Hindu 1,520,000 1,388,600
Bimbingan Masyarakat Buddha 5,318,500 3,302,543
Penyelenggaran Haji dan Umroh 5,342,718 1,890,619
Jumlah 294,911,702 30,104,505

Tabel 11. Belanja Modal di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau

Program Kerja Anggaran Realisasi


Sekretaris Jenderal 2,038,948,000 699,563,000
Bimbingan Masyarakat Islam 5,445,000,000 14,998,000
Pendidikan Islam 24,711,668 15,679,300
Bimbingan Masyarakat Kristen 0 0
Bimbingan Masyarakat Katolik 32,423,000 0
Bimbingan Masyarakat Hindu 0 0
Bimbingan Masyarakat Buddha 0 0
Penyelenggaran Haji dan
117,727,000 40,800,000
Umroh
Jumlah 32,345,766 912,154

Anda mungkin juga menyukai