Laporan Kerja Praktek Lisa
Laporan Kerja Praktek Lisa
Disusun Oleh :
Lisa Zulia Ramdani
NIM 1603136892
Dosen Pembimbing:
Drs. Harison, M.Si
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Koordinator Program Studi Statistika
Jurusan Matematika FMIPA UNRI
Puji syukur atas rahmat dan karunia Allah SWT yang telah memudahkan segala
urusan hamba-Nya. Sholawat serta salam pun dipanjatkan kepada nabi yang mulia,
Muhammad SAW, semoga syafaatnya sampai kepada seluruh umatnya. Laporan ini
merupakan kerja praktek saya di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau.
Dalam mengerjakan dan menyelesaikan laporan ini saya juga dibantu oleh
berbagai pihak. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada pihak yag telah
membantu saya, diantaranya:
Penulis pasti tidak luput dari kesalahan, jadi penulis berharap laporan ini bisa
bermanfaat bagi pembaca dan penulis juga berharap pembaca bisa memberikan saran
dan kritik yang membangun bagi penulis.
Tabel 2. Rekapitulasi Anggaran Belanja Pada Program Pendidikan Islam Dari Tahun
2016-2019
Tabel 10. Belanja Barang di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau
Tahun 2019
Tabel 11. Belanja Modal di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau
Tahun 2019
DAFTAR GAMBAR
Selain tujuan kerja praktek yang dijelaskan diatas, tujuan penulisan laporan ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui hal-hal yang mempengaruhi realisasi belanja
2. Mengetahui perbandingan anggaran belanja melalui grafik
3. Mengetahui perbandingan realisasi belanja dengan anggaran belanja per
program kerja melalui grafik pada tahun 2019
1.3 Manfaat
Laporan ini diharapkan dapat memberikan solusi bagaimana hubungan antara pagu
anggaran dengan realisasi belanja satuan kerja yang ada di Kementerian Agama
Provinsi Riau serta apa yang mempengaruhi realisasi anggaran dan pagu anggaran.
BAB 2
DESKRIPSI UMUM INSTANSI/PERUSAHAAN
Berdasarkan catatan dan data-data yang didapat, pada bulan Juni 1946 yakni
setelah beberapa bulan Indonesia Merdeka dan kurang lebih 6 bulan setelah
terbentuknya Depertemen Agama di Pusat ( tangggal, 3 Januari 1946 ), maka Residen
Riau pada waktu itu menunjuk Sdr. H. Bakri Sulaiman untuk membentuk Kantor
Jawatan Agama Tingkat Keresidenan yang berkedudukan di Tanjung Pinang.
Berdasarkan perintah tersebut H. Bakri Sulaiman mulai mencari personalia yang akan
ditunjuk sebagai pendamping dalam melaksanakan tugas yang baru, maka disusunlah
personalia sebagai berikut :
2.2. Visi Dan Misi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau
Adapun Visi dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau adalah
“Terwujudnya masyarakat Provinsi Riau yang Taat Beragama, Handal, Rukun,
Cerdas dan Mandiri”. Sedangkan Misi dari Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Riau yaitu:
Kerja praktek ini termasuk kedalam mata kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa
S1 Statistika di FMIPA UNRI, dengan bobot 3 sks. Kerja praktek ini merupakan
salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana, setelah menyelesaikan kerja
praktek ini langkah selanjutnya yaitu dengan membuat laporan ini. Setelah laporan ini
diselesaikan dan disetujui oleh dosen pembimbing laporan ini akan dipertanggung
jawabkan dalam sebuah seminar.
Metode yang penulis pakai dalam laporan ini adalah metode statistika deskriptif,
yang merupakan ilmu statistik yang meringkas, menyajikan dan mendeskripsikan
data dalam bentuk yang mudah dibaca sehingga memberikan informasi tersebut lebih
lengkap. Statistika deskriptif juga berhubungan dengan hal menguraikan atau
memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan atau
fenomena, dengan kata lain hanya melihat gambaran secara umum dari data yang
didapatkan.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Belanja Pegawai Bel Brg Opr Bel Brg NonOpr Belanja Modal Bantuan Sosial
Sama seperti anggaran belanja pada program SETJEN, belanja pegawai juga
merupakan belanja yang terbesar pada program Bimas Islam (Bimbingan Masyarakat
Islam). Dari tahun 2016-2019 belanja modal mengalami kenaikan pada tahun 2018,
sedangkan belanja barang non operasional ( Bel Brg Opr) mengalami penurunan dari
tahun 2017.
Gambar 3
600,000,000
500,000,000
400,000,000
300,000,000
200,000,000
100,000,000
-
2016 2017 2018 2019
Belanja Pegawai Bel Brg Opr Bel Brg NonOpr Belanja Modal Bantuan Sosial
Pada program Pendidikan Islam (PENDIS), belanja pegawai juga merupakan belanja
terbesar sedangkan belanja yang lainnya sama rata besarnya. Tetapi pada tahun 2018
belanja pegawai mengalami peningkatan, pada tahun yang sama program PENDIS
tidak mendapatkan bantuan sosial dan pada tahun 2016, 2018 dan 2019 program
PENDIS mendapatkan bantuan sosial.
Gambar 4
Belanja Pegawai Bel Brg Opr Bel Brg NonOpr Belanja Modal Bantuan Sosial
Pada program Bimbingan Masyarakat Kristen (Bimas Kristen), belanja pegawai juga
merupakan belanja terbesar setiap tahunnya dan besarnya hampir sama setiap tahun,
pada tahun 2019 Program Bimas Kristen tidak ada belanja modal, sedangkan pada
tahun 2016-2018 belanja modal merupakan belanja yang paling sedikit dari belanja
lainnya.
Gambar 5
5,000,000
4,000,000
3,000,000
2,000,000
1,000,000
-
2016 2017 2018 2019
Belanja Pegawai Bel Brg Opr Bel Brg NonOpr Belanja Modal Bantuan Sosial
Belanja barang operasional (Bel Brg Opr) dan belanja modal adalah belanj yang
terkecil diantara belanja lainnya pada Program Bimbingan Masyarakat Katolik dan
mulai mengalami kenaikan pada tahun 2017 di belanja barang operasional kemudian
kembali turun pada tahun berikut, belanja pegawai tetap merupakan belanja terbesar
diantara belanja lainnya.
Gambar 6
DIPA Program Bimas Hindu
1,600,000
1,400,000
1,200,000
1,000,000
800,000
600,000
400,000
200,000
-
2016 2017 2018 2019
Belanja Pegawai Bel Brg Opr Bel Brg NonOpr Belanja Modal Bantuan Sosial
Pada Program Bimbingan Masyarakat Hindu (BIMAS HINDU) hanya pada tahun
2017 saja belanja pegawai menjadi belanja terbesar. Sedangkan tahun 2016, 2018 dan
2019 belanja non operasional yang menjadi belanja terbesar dan meningkat pada
tahun 2018, program ini tidak ada memperoleh belanja modal dari tahun 2016-2019.
Gambar 7
7,000,000
6,000,000
5,000,000
4,000,000
3,000,000
2,000,000
1,000,000
-
2016 2017 2018 2019
Belanja Pegawai Bel Brg Opr Bel NonOpr Belanja Modal Bantuan Sosial
Pada Program Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), belanja pegawai yang
menjadi belanja terbesar dari belnja lainnya, pada tahun 2017 belanja modal menjadi
belanja terkecil dari yang lainnya dan tahun 2018 Program PHU tidak memperoleh
belanja modal.
4.3 Perbandingan Realisasi Belanja Dengan Anggaran Belanja Per Jenis Belanja
Melalui Grafik Tahun 2019
Dalam satuan kerja di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau anggaran
belanja dan realisasi belanja itu berkaitan dan mempunyai perbandingan,
perbandingan antara realisasi belanja dengan anggaran belanja tersebut akan
dibandingkan berdasarkan jenis belanjanya yang akan disaji dalam bentuk grafik
seperti dibawah ini:
Gambar 9
Belanja Pegawai
1,000,000,000
100,000,000
10,000,000
1,000,000
al am m en l ik du ha ro
h
la
h
er sl Isl
a t to in dd
d
tI ris a H u Um
m
J en a n tK tK a t B Ju
is rak ika ka ka ak at an
ta r
ya d i d
a ra a ra yar rak j id
kr
e as Pe
n
as
y
as
y as ya Ha
Se M M M M as an
a n n M r
ng an an ga n ga
bi i ng i ng b in nga e ng
m b b m bi el
Bi Bi
m
Bi
m Bi m ny
Bi Pe
Anggaran Realisasi
Pada diagram belanja pegawai diatas bahwa anggaran belanja selalu menjadi yang
terbesar diagramnyasedangkan realisasi belanjanya selalu terkecil, tetapi pada
Program Bimbingan Masyarakat Katolik (Bimas Katolik) realisasi belanjanya
melebihi anggaran belanjanya yang artinya Program Bimas Katolik mengalami Pagu
Minus.
Gambar 10
Belanja Barang
1,000,000,000
100,000,000
10,000,000
1,000,000
al am am en l ik du a
ro
h
la
h
er sl is t to in dh
d
tI Isl r a H d
Um
m
J en a n tK tK t Bu Ju
ak ka a a ka t n
ris ar i di ak rak ra a ka i da
ta y d ya
r a y a r j
kr
e a s
Pe
n
as as
y as ya Ha
Se M M M M as an
an an an ga
n
n
M
ga
r
i ng ng ng in ga ng
b i i b i n e
Bi
m b b m b el
Bi
m
Bi
m Bi m ny
Bi Pe
Anggaran Realisasi
Pada belanja barang Bimas Katolik juga mengalami pagu minus dan Bimas Hindu
hampir sama besar realisasi dengan anggaran belanjanya, sedangkan program lainnya
anggaran belanja tetap menjadi lebih besar daripada realisasi belanja.
Gambar 11
Belanja Modal
10,000,000,000
100,000,000
1,000,000
10,000
100
1
al m am te
n l ik du ha ro
h
la
h
er s la Isl to in dd
d
tI ris a H u m m
en
J ka
n t K tK t
tB
U Ju
is ka ka a ka n
ar a ra i di ra rak a ra a ka i da
t y d ya y r j
kr
e as n ya as ya Ha
Pe as as as n
Se n
M M M n
M
M ra
ng
a an an ga n gg
a
bi i ng i ng b in nga e n
m b b m bi el
Bi Bi
m
Bi
m Bi m ny
Bi P e
Anggaran Realisasi
Pada belanja modal Bimas Kristen, Bimas Hindu dan Bimas Buddha tidak
memperoleh anggaran belanja yang artinya 3 program tersebut tidak menuliskan
realisasinya karena untuk mendapatkan realisasi belanja anggaran belanjanya harus
ada. Lain halnya dengan Bimas Katolik anggaran belanja ada, tetapi tidak
menerangkan realisasi belanjanya.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan Bab 4 bagian 4.2 dapat disimpulkan bahwa anggaran
belanja yang selalu tinggi adalah Belanja Pegawai, tapi ada beberapa Ditjen yang
anggaran belanjanya melebihi anggaran belanja pegawai seperti Ditjen Bimbingan
Masyarakat Hindu. Pada Ditjen ini anggaran belanja yang tertinggi yaitu belanja non
operasional dan beberapa Ditjen lainnya juga mengalami ketimpangan yang sama
seperti Ditjen Bimas Hindu, ada juga beberapa Ditjen yang tidak menerangkan
bantuan sosial tahunannya dan belanja modal tahunannya.
Sedangkan kesimpulan yang dapat diambil di bagian 4.3 adalah realisasi belanja
dengan anggaran belanja memiliki perbandingan yang tinggi. Seperti belanja barang,
pada bimbingan masyarakat katolik realisasi belanjanya mengalami minus yang
cukup tinggi sedangkan anggaran belanjanya lebih rendah daripada realisasi
belanjanya. Ada juga program kerja yang tidak ada sama sekali anggaran belanja
ataupun realisasinya seperti pada belanja modal yaitu bimbingan masyarakat kristen,
bimbingan masyarakat hindu dan bimbingan masyarakat buddha. Pada belanja modal
juga ada yang merealisasikan anggaran belanjanya yaitu bimbingan masyarakat
katolik, pada belanja pegawai di program kerja yang sama realisasi belanjanya juga
mengalami minus sedangkan anggarannya juga rendah dari realisasi belanjanya.
1. Ekonomi, Fakultas, and Universitas Negeri Jakarta. 2017. “Laporan Praktik Kerja
Lapangan Bagian Keuangan Pada Pt Perentjana Djaja.”
2. https://blud.co.id/wp/2017/09/satuan-kerja-satker-dan-badan-layanan-umum-blu/
3. https://www.wikiapbn.org/satuan-kerja/
4. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbbali/pagu-apbn/
5. Penyusunan, Pedoman, Perencanaan Dan, Program Pendidikan, Islam Pada, and
Kanwil Kementerian. “No Title,”
6. “Contoh_laporan_magang_BRI,”
7. Ekonomi, Fakultas, and Universitas Negeri Jakarta. “Laporan Praktik Kerja
Lapangan Bagian Keuangan Pada Pt Perentjana Djaja,” 2017.
8. https://laelitm.com/statistika-inferensial/
9. Deskriptif, Statistika. 2013. “LAPORAN JURNAL.”
10. Iii, B A B, and Landasan Teori. 2012. “No Title.” : 16–39.
LAMPIRAN
Lampiran 2. Jurnal Harian di tempat KP
Pekanbaru, ….
Mengetahui
Pimpinan lembaga/perusahaan
---------
Lampiran 3. Formulir Dosen Pembimbingan
PROGRAM STUDI STATISTIKA
JURUSAN MATEMATIKA
FMIPA - UNRI
Penilaian Presentasi
Pekanbaru, ….
Mengetahui
Dosen Pembimbing
---------
DIPA Program Setjen (Rp.)
No. Jenis Belanja
2016 2017 2018 2019
Tabel 2. Rekapitulasi Anggaran Belanja Pada Program Pendidikan Islam Dari Tahun
2016-2019
Tabel 10. Belanja Barang di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau
Tabel 11. Belanja Modal di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau