Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ANNISA RAHMATUL JANNAH

NIM : 856946485
JURUSAN : PGSD
UPBJJ : BANDAR LAMPUNG

PENGANTAR PENDIDIKAN (MKDK4001)

1 . Hakikat manusia adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar tentang manusia dan makna
eksistensi manusia di dunia.
a.Uraikan tujuan hidup manusia sebagai makhluk beragama ?
b.Jelaskan asas-asas antropologis yang mendasari manusia dapat dididik ?

JAWABAN:
a . tujuan hidup manusia sebagai makhluk beragama
 Manusia adalah makhluk utama , yaitu diantara semua makhluk natural dan suprantural,
manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat yang mulia.
 Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yang luar biasa dan tidak dapat
dijelaskan; kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai kausalitas
sebagai sumber utama yang bebas kepadanya dunia alam world of nature, sejarah, dan
masyarakat sepenuhnya bergantung serta terus menerus.
 Manusia adalah makhluk yang sadar. Ini adalah kualitasnya yang paling menonjol. Kesadaran
dalam arti bahwa melalui daya refleksi yang menakjubkan, ia memahami aktualitas dunia
eksternal, menyingkap rahasia yang tersembunyi dari pengamatan, dan mampu menganalisa
masing-masing realita dan peristiwa.
 Manusia adalah makhluk yang sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satunya makhluk
hidup yang mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri, ia mampu mempelajari,
menganalisis, mengetahui, dan menilai dirinya.
 Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan dirinya
secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping Tuhan. Hal ini menyebabkan
manusia memiliki kekuatan ajaib semu quasi-miracolous yang memberinya kemampuan
untuk melewati parameter alami dari eksistensi dirinya.
 Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yang ideal. Dengan ini berarti ia tidak pernah puas
dengan apa yang ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yang seharusnya,
idealisme adalah factor utama dalam pergerakan dan evolusi manusia, idealism tidak
memberikan kesempatan untuk puas di dalam pagar-pagar kokoh realita yang ada, kekuatan
inilah yang memaksa manusia untuk merenung, menemukan, menyelidiki, mewujudkan,
membua, dan mencipta dalam jasmaniah dan rohaniah

b . Asas-asas antropologis yang mendasari manusia dapat didik


 Asas potensialitas . Ada berbagai potensi yang ada pada manusia yang memungkinkan ia
mampu menjadi manusia, tetapi untuk itu memerlukan suatu sebab, contohnya, dalam aspek
kesusialaan, manusia diharapkan mampu berperilaku sesuai dengan norma-norma moral yang
diakui. Ini adalah salah satu tujuan pendidikan atau sosok manusia ideal berkenaan dengan
dimensi moralitas. Apakah manusia dapat atau mungkin dididik? Jawabannya adalah dapat
atau mungkin, sebab manusia memiliki potensi untuk berbuat baik. Demikian pula dengan
potensi-potensi lainnya. Berdasarkan hal itu maka dapat disimpilkan bahwa manusia akan
dapat dididik karena ia memiliki berbagai potensi untuk dapat menjadi manusia.
 Asas dinamika . Manusia selalu aktif baik dalam aspek fisiologik maupun spiritualnya. Ia
selalu menginginkan dan mengejar segala sesuatu yang lebih dari apa yang telah ada atau
yang telah dicapainya. Ia berupaya untuk mengaktualisasikan diri agar menjadi manusia
ideal, baik dalam rangka interaksi dan komunikasinya secara horizontal (manusia-manusia)
maupun vertikal atau transendental (manusia-Tuhan).
Jika ditinjau dari sudut pendidik, pendidikandilakukan dalam rangka membantu manusia
(peserta didik) agar menjadi manusia ideal. Di pihak lain manusia itu sendiri (peserta didik)
memiliki dinamika untuk menjadi manusia ideal. Karena itu, dimensi dinamika
mengimplikasikan bahwa manusia akan dapat dididik.
 Asas Individualitas . Individu antara lain memiliki kedirisendirian (subjektivitas), ia berbeda dari
yang lainnya dan memiliki keinginan untuk menjadi seseorang sesuai keinginan dirinya sendiri.
Sekalipun ia bergaul dengan sesamanya ia tetap adalah dirinya sendiri. Sebagai individu ia tidak
pasif, melainkan bebas dan aktif berupaya untuk mewujudkan dirinya.

Pendidikan dilaksanakan untuk membantu manusia dalam rangka mengaktualisasikan atau


mewujudkan dirinya. Pendidikan bukan untuk membentuk manusia sebagaimana kehendak pendidik
dengan mengabaikan dimensi individualitas manusia (peserta didik). Di pihak lain manusia sesuai
dengan individualitasnya berupaya untuk mewujudkan dirinya. Karena itu, individualitas manusia
mengimplikasikan bahwa manusia akan dapat dididik.
 Asas Sosialitas . Sebagai insan sosial manusia hidup bersama dengan sesamanya, ia butuh bergaul
dengan orang lain. Dalam kehidupan bersama dengan sesamanya ini akan terjadi pengaruh timbal
balik. Setiap individu akan menerima pengaruh dari individu yang lainnya. Kenyataan ini
memberikan kemungkinan bagi manusia untuk dapat dididik. Sebab, upaya bantuan atau pengaruh
pendidikan itu disampaikan justru melalui interaksi atau omunikasi antarsesama manusia; dan bahwa
manusia dapat menerima bantuan atau pengaru pendidikan juga melalui interaksi atau komunikasi
dengan sesamanya.
 Asas Moraliras . Manusia memiliki kemampuan untuk membedakan yang baik dan tidak baik dan
pada pada dasarnya ia berpotensi untuk berperilaku baik atas dasar kebebasan dan tanggung
jawabnya (aspek moralitas).
Pendidikan hakikatnya bersifat normative, artinya dilaksanakan berdasarkan system nilai dan
norma tertentu serta diarahkan untuk mewujudkan manusia ideal, yaitu manusia yang diharapkan
sesuai dengan system nilai dan norma tertentu yang bersumber dari norma agama maupun budaya
yang diakui. Pendidikan bersifat normative dan manusia memiliki dimensi moralitas karena itu aspek
moralitas memungkinkan manusia untuk dapat dididik.

2. Pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia baik dalam bentuk formal dan informal. Kaitkan
pendidikan dan hak asasi manusia!

JAWABAN :
Seperti yang kita ketahui dari dulu sampai sekarang bahkan yang akan datang,
pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia yang
merupakan sarana dalam pengembangan dirinya baik pengembangan diri kepada dirinya sendiri
maupun pengembangan diri kepada dan untuk masyarakat disekitar lingkungan hidupnya maupun
masyarakat luas. Melihat dan mengacu pada itu maka Dunia melihat pendidikan sebagai salah satu
faktor penting dalam membangun dunia demi masa depan yang lebih baik, oleh karena itu Dunia
memandang bahwa pendidikan merupakan salah satu Hak Asasi Manusia yang sangat penting dan
hakiki selain Hak untuk hidup dan Hak untuk beragama, oleh karena itu maka Dunia menganggap
pendidikan merupakan Hak Asasi yang wajib diberikan kepada setiap manusia yang ada di dunia
serta tidak dapat diganggu gugat oleh karena itu maka Dunia mensetujui pendidikan sebagai HAM
dengan mencantumkan Pendidikan dalam UDHR (Universal Declaration of Human Right) sebagai
mana tertuang dalam pasal 26 “(1) Setiap orang berhak memperoleh pendidikan. Pendidikan harus
dengan cuma-cuma, setidak-tidaknya untuk tingkatan sekolah rendah dan pendidikan dasar.
Pendidikan rendah harus diwajibkan. Pendidikan teknik dan kejuruan secara umum harus terbuka
bagi semua orang, dan pendidikan tinggi harus dapat dimasuki dengan cara yang sama oleh semua
orang, berdasarkan kepantasan. (2) Pendidikan harus ditujukan ke arah perkembangan pribadi yang
seluas-luasnya serta untuk mempertebal penghargaan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan-
kebebasan dasar. Pendidikan harus menggalakkan saling pengertian, toleransi dan persahabatan di
antara semua bangsa, kelompok ras maupun agama, serta harus memajukan kegiatan Perserikatan
Bangsa-Bangsa dalam memelihara perdamaian . Dan begitu juga Indonesia, sebagai bangsa yang
berpikiran terbuka dan maju menganggap pendidikan sebagai modal penting dalam pembangunan
masyarakat yang berwawasan dan berintelektual tinggi serta mampu bersaing dalam dunia, selain
itu juga Indonesia menganggap pendidikan juga sangat penting sebagai pilar utama pembangunan
bangsa selain Pilar Ekonomi, Pilar Hukum, dan Pilar Sosial , sehingga pendidikan dianggap
masyarakat Indonesia sebagai salah satu hak asasi yang wajib diterima oleh setiap individu maupun
kelompok untuk menunjang kehidupan pribadi maupun kelompok dari manusia tersebut sehingga
dia dapat berkembang dan dapat mensejahterakan hidupnya dengan pendidikan yang dia miliki dan
dapat mengembangkan potensi serta memajukan bangsa, oleh sebab itulah maka Indonesia
menganggap Pendidikan merupakan salah satu Hak Asasi yang perlu dilindungi dan diterapkan,
oleh karena itu demi melindungi dan menerapkannya maka Indonesia mencantumkan pendidikan
dalam konstitusi mereka yaitu pada UUD 1945 pasal 28c ayat 1 dan 2 yang berbunyi “(1) Setiap
orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat
pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi
meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. (2) Setiap orang berhak
untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun
masyarakat, bangsa dan negaranya ” dengan dicantumkannya pendidikan sebagai salah Hak Asasi
Manusia dalam UUD 1945 maka resmilah pendidikan sebagai salah satu Hak Asasi Manusia yang
diakui di Indonesia dan dilindungi oleh hukum positif yang berlaku di Indonesia. Dengan adanya
UU yang mengaturnya maka perlindungan Hukum telah diberikan untuk HAM atas pendidikan,
bagaimana dengan orang yang tidak mampu mengecap pendidikan dikarenakan kekurangan biaya
ataupun keterbatasan ekonomi? Oleh karena itu pada pasal 31 ayat 1 dan 2 UUD 1945 “(1)Fakir
miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara (2) Negara mengembangkan sistim jaminan
sosial bagi seluruah rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaan.” . dengan adanya pasal tersebut dalam konstitusi maka pemerintah
wajib membiayainya tanpa terkecuali sedikitpun, karena itu telah tertuang dalam konstitusi dan
wajib dijalankan amanat tersebut, agar tercipta keselarasan dan keseimbangan dan tidak terjadi
kecemburuan sosial dalam masyarakat. Selain itu juga pemerintah telah menuangkan pendidikan
dalam UUD 1945 selain pada pasal 28c ayat 1 dan 2, yaitu pada pasal 31 ayat 1 s.d 5, yang
berbunyi “(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. (2) Setiap warga negara wajib
mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. (3) Pemerintah mengusahakan
dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undangundang. (4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurangkurangnya dua puluh
persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari aggaran pendapatan dan belanja
daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.(5) Pemerintah
memajukan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”. Pada pasal ini
pemerintah menunjukkan tanggungjawabnya atas pendidikan warganya dimana pemerintah
memasukkan anggaran pendidikan dalam anggaran pembelanjaan negara sebagai realisasi dari
peran pemerintah dalam memajukan pendidikan, selain itu pemerintah juga mensosialisasikan
bahwa setiap warga negara wajib menerima pendidikan sebagai mestinya dan akan dibiayai oleh
pemerintah dalam pembayarannya, hal ini menunjukkan bahwa pemerintah serius dalam
memajukan pendidikan dan memajukan masyarakatnya untuk memperoleh pendidikan dengan
merata seluruh kalangan.

3 . Pendidikan selain memiliki tujuan, memiliki beberapa landasan salah satunya landasan sosiologi,
Analisis hubungan timbal balik pendidikan dan masyarakat ?

JAWABAN :
Bagi Masyarakat
Adanya bantuan tenaga terdidik pada bidangnya, ini ikut memperlancar pembangunan di lingkungan
masyarakat yang bersangkuta.
Masyarakat akan dapat secara terbuka menyatakan realita di masyarakat tersebut kepada para terdidik yang
dating/ada di lingkungan masyarakat tersebut.
Meningkatkan cara berfikir, bersikap dan bertindak yang lebih maju terhadap program pemerintah di
lingkungan masyarakat tersebut.
Masyarakat akan lebioh mengenal fungsi sekolah untuk pembangunan bagi mereka sehingga mereka ikut
memiliki sekolah tersebut.
Masyarakat terdorong untuk makin maju dalam berbagai bidang kehidupannya, berkat kerjasama antara
masyarakat dan sekolah.

Bagi Pendidikan ( Sekolah)


Sekolah mendapat masukan dalam penyempurnaan pendidikan/pengajaran/PBM, akibat interaksi sekolah
dengan masyarakat.
Memberikan pengalaman langsung dan praktis bagi siswa dalam berbagai hal.
Mendekati masalah secara interdisipliner.
Mengerti dan harus tanggap terhadap kebutuhan masyarakat dalam masa pembangunan ini.
Terdorong untuk mengerti lebih banyak dalam berbagai segi masyarakat.
Memanfaatkan nara sumber dari masyarakat.
Sekolah banyak menerima bantuan dari masyarakat antara lain pemikiran, dana, sarana dan lain-alin.
Memanfaatkan masyarakat sebagai laboratorium yang sesuai dengan keperluan siswa/mata pelajaran
tertentu.
Dari beberapa uraian tesebut diatas, jelas terlihat bahwa pada hakekatnya hubungan antara lembaga
pendidikan dan masyarakat sangatlah bersifat korelatif, saling mendukung satu sama lain. Lembaga maju
karena adanya dukungan dari masyarakat dan masyarakat bisa maju karena adanya pendidikan yang
memadai. Karena bagaimanapun juga setiap peserta didik pasti akan terjun ke masyarakat.
Oleh sebab itulah, peran aktif masyarakat dalam memajukan pendidikan akan sangat berpengaruh
terhadap perkembangan pendidikanmasa depan. Dengan demikian, tujuan nasional yaitu mencerdasakan
kehidupan bangsa dan memeratakan pendidikan dengan sistem Wajar (wajib belajar 9 Tahun) akan berhasil
dan menghasilkan out put yang bermutu dan siap terjun di masyarakat dengan berbagai tantangan yang ada
di dalamnya.

4. Pendidikan adalah membimbing untuk mengeluarkan suatu kemampuan yang tersimpan di dalam diri
anak.
a . Jelaskan Unsur-unsur Pendidikan ?
b . Sebutkan dan rinci jenis pergaulan berdasarkan pelakunya?

JAWABAN :
a . Unsur-unsur pendidikan :
 Peserta didik
Peserta didik berstatus sebagai subyek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan
demikian oleh karena peserta didik adalah subyek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui
keberadaannya. Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:
 Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan
yang unik.
 Individu yang sedang berkembang.
 Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
 Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.
 Orang yang membimbing (pendidik)
Yang dimaksud pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga
lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Sebab itu
yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program
pembelajaran, latihan dan masyarakat.
 Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan
pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal
ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode, serta alat-alat
pendidikan.
 Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
Tujuan pendidikan tidak semudah menentukan tujuan suatu perjalanan. Pada umumnya dapat
dikatakan bahwa seseorang tidak akan sampai pada suatu tujuan bila ia tidak mengetahui dengan
jelas apa itu tujuan ?, atau kemana ia membawa anak didiknya ?.
Tujuan pendidikan sering bersifat sangat umum seperti menjadi manusia yang baik,
bertanggung jawab, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mengabdi kepada masyarakat dan
sebagainya.
 Alat dan metode
 Alat
Alat-alat pendidikan adalah segala sesuatu yang membantu terlaksananya pendidikan
didalam mencapai tujuannya baik berupa benda atau bukan benda.[14]Alat
pendidikan dapat dikategorikan kedalam 2 kelompok, yaitu:
1. Alat Sebagai Perlengkapan : Alat sebagai perlengkapan ialah alat yang
berwujud benda-benda yang nyata atau kongkret yang dipentingkan dalam
pelaksanaan pendidikan.
2. Alat Peraga dalam Pendidikan (Audiovisual Aids) : Alat-alat pelajaran
secara pengindraan yang tampak dan dapat diamati.

 Metode
Metode pembelajaran merupakan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dilakukan
oleh pendidik selama proses pembelajaran berlangsung. Metode pembelajaran adalah
kerangka konseptual yang dilandasi oleh teori : belajar, psikologi, filsafat, sosial dan
komunikasi yang membutuhkan prosedur yang sistematis untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
 Tempat peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar anak baik berupa benda-benda,
peristiwa-peristiwa yang terjadi maupun kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan
pengaruh kuat kepada anak yaitu lingkungan dimana proses pendidikan berlangsung dan lingkungan
di mana anak-anak bergaul sehari-harinya.[19] Bila kita teliti mulai dari masyarakat dan kebudayaan
yang sederhana, maka lembaga-lembaga pendidikan meliputi :
 Keluarga/Informal
 Sekolah/Formal
 Masyarakat/Non Formal

b . Jenis pergaulan berdasarkan pelakunya:


1) Pergaulan orang dewasa dengan orang dewasa
Yaitu pergaulan manusia yang mampu menentukan dirinya sendiri secara mandiri atas
tanggung jawab sendiri. Dalam pergaulan ini, mungkin terdapat pengaruh positif kedua belah
pihak yang bergaul, namun demikian hal itu bukanlah pendidikan melainkan suatu upaya
pembinaan diri atas tanggung jawab sendiri. Definisi pendidikan orang dewasa merujuk pada
kondisi peserta didik dewasa baik dilihat dari dimensi fisik (biologis), psikologis, dan social.
2) Pergaulan orang dewasa dengan anak atau orang yang belum dewasa
Belum tentu setiap pergaulan antara orang dewasa dengan anak atau orang yang belum
dewasa mengandung situasi pendidikan. Dalam pergaulan ini tidak setiap pengaruh orang
dewasa kepada anak dikatakan mendidik. Pengaruh orang dewasa dikatakn mendidik jika
pengaruh yang secara sengaja diberikan kepada anak didik tersebut bertujuan positif.
M.J Langeveid (1980) mengemukakan dua karakteristik pergaulan yang mengandung situasi
pendidikan dalam rangka proses pendidikan, yaitu:
a. Bahwa dalam pergaulan orang berusaha mempengaruhi
b. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa yang ditujukan kepada anak agar mencapai
kedewasaan.
Pada saat terpenuhinya kedua karakteristik itulah situasi situasi pergaulan biasa berubah
menjadi situasi pendidikan sehingga orang dewasa yang bergaul dengan anak berkedudukan
sebagai pendidik dan anak yang bergaul dengan orang dewasa berkedudukan sebagai anak
didik (peserta didik). Sebaliknya, apabila kedua ciri itu tidak lagi terpenuhi maka kedudukan
orang dewasa tidak lagi sebagai pendidik, dan kedudukan anakpun tidak lagi sebagai peserta
didik atau anak didik. Dalam keadaan demikian situasi pergaulan pendidikan berubah
kembali menjadi situasi pergaulan biasa (bukan pendidikan). Situasi pergaulan biasa pada
saat tertentu pula situasi pendidikan dapat berubah menjadi situasi pergaulan biasa.
3) Pergaulan anak dengan anak
Dalam pergaulan anak dengan anak dapat dikatakan tidak adanya pendidikan. Tapi,
pergaulan ini biasanya mempengaruhi kebiasaan anak, pola pikir anak, tingkah laku anak,
hingga keingin anak. Ini terjadi karena anak terpengaruh oleh temannya. Dari pergaulan ini,
bisa saja anak terjerumus kedalam pergaulan bebas jika tidak cepat dikendalikan oleh orang
tua.

Sekian, dan terima kasih…

Anda mungkin juga menyukai