I. RUANG LINGKUP
Standard ini meliputi analisis kadar abu dari semua contoh batubara.
III. PRINSIP
Kadar abu ditentukan dengan cara menimbang sisa hasil pembakaran sempurna
contohnya batubara pada kondisi std.
V. DASAR TEORI
Abu atau bisa disebut mineral matter terjadinya didalam batubara dapat sebagai
inherent mineral matter atau extraneous mineral matter. Inherent mineral matter
adalah berhubungan dengan tumbuhan asal pembentukan batubara, mineral matter
sampai ini tidak dapat dihilangkan atau di cuci dari batubara.
Extraneous mineral maatter berasal dari tanah penutup atau lapisan - lapisan
yaang terdapat di antara lapisan batubara, biasanya terdiri dari
slate,shale,sandstone,clay atau lime stone. Mineral matter ini dapat di kurangi pada
saat pencucian batubara. Sedikit Ti,Mn,Na, dalam bentuk silikat, oksida,sulfida,
sulfat, dan fosfat , sedangkan unsur seperti As,Ca,Pb,,ni,2n dan Uranium terdapat
sangat sedikit selasi yang disebut trace element.
BAHAN :
a. Batubara 60 mesh
DATA PENGAMATAN
Berat cawan crussible + Tutup : 26,6248 gram
Berat sample batubara : 1.0130 gram
Berat cawan + Tutup + Sampel sebelum dikeringkan : 27,6378 gram
Berat cawan + Tutup + Sample setelah dikeringkan : 26.6462 gram
PERHITUNGAN DATA
Kadar Abu :
m 3−m 1
A ( % )= ×100 %
m 2−m 1
21,9133 gr −21,8836 gr
A ( % )= ×100 %
22,8844 gr−21,8836 gr
0,0297 gr
A ( % )= ×100 %
1,0008 gr
A ( % )=0,029676 ×100 %
A ( % )=2,9676 %
Fc=100 %−49,7406 %
Fc=50,2594 %
IX. ANALISIS DATA
Pada praktikum kali ini yang dibahas adalah penentun kadar abu pada sampel
batubara. Batubara sebenarnya tidak mengandung abu, melainkan mengandung mineral
matter. Namun,mineral matter dapat dianalisa dn dibyatakan sebagai kadar abu atau ash
content. Analisa kadar abu dilakukan guna mengetahui kualitas dari batubara. Karena
kadar abu merupakan slah satu faktor yang dapat menunjukkan kualitas dari suatu
batubara.
Batubara yang digunakan sebagai sampel adalah batubara yang brukuran 60 mesh.
Pada percobaan kali ini sampel yang digunakan sebanyak 1,0130 gram. Sampel
batubara dikeringkan melalui pemanasan di dalam alat furnance selama 3 jam dengan
suhu 750oC. Hal ini dilakukan agar batubara dapat menyerap kalor dari dalam furnance
dengan sempurna. Pada kondisi tertentu semua zat organik teroksidasi menjadi CO2 dan
H2O, sedangkan zat anorganiknya akan menjadi abu yang tersisa setelah pembakaran.
Setelah diketahui nilai kadar air total, nilai kadar zat terbang, dan nilai kadar abu,
maka dengan menggunakan rumus terhitung nilai kadar karbon yang terkandung
didalam sampel adalah sebesar 00,0000 %. Dari nilai yang diperoleh menunjukkan
bahwa nilai kadar karbon dari sampel cukup tinggi, sehingga nilai kalor dari sampel
batubara ini akan cukup tinggi.
Pada praktikum penentuan kadar abu sampel batubara ini dilakukan guna
mengetahui kualitas dari batubara tersebut. Karena kadar abu adalah salah satu
faktor yang dapat menunjukkan kualitas suatu batubara.
Batubara yang digunakan pada praktikum kali ini adalah batubara dengan
ukuran 60 mesh. Sampel batubara dikeringkan melalui pemanasan di dalam alat
furnace selama 60 menit dengan suhu 750oC. Dalam proses ini seluruh zat-zat
organik teroksidasi dan menjadi CO2 serta H2O, sedangkan zat-zat anorganik akan
menjadi abu yang merupakan sisa pembakaran tadi.
Setelah 60 menit pemanasan, dilakukan pendinginan hingga mencapai suhu
30oC atau suhu ruang. Furnace dibiarkan sedikit terbuka supaya untuk mempercepat
proses pendinginan sampel. Setelah didinginkan kemudian sampel ditimbang untuk
mengetahui kadar abu nya. Dimana sampel tersebut mengandung 0,0297 gram
kadar abu. Sehingga dengan menggunakan rumus terhitung persentase kadar atau
dari sample batubara adalah sebesar 2,9676%.
Setelah diketahui nilai kadar air total, nilai kadar zat terbang, dan nilai kadar
abu, maka dengan menggunakan rumus terhitung nilai kadar karbon yang
terkandung di dalam sampel batubara tersebut. Nilai kadar karbon yang terkandung
di dalam sampel adalah sebesar 50,2594 %. Dari nilai yang diperoleh menunjukkan
bahwa nilai kadar karbon dari sample cukup tinggi, sehingga diharapkan nilai kaor
dari sampel batubara ini akan cukup tinggi pula.
X. KESIMPULAN