Anda di halaman 1dari 11

NAMA : NI LUH GAOURA ASTARI VALENTINA

NIM : E1M017047
KELAS : A

UJIAN TENGAH SEMESTER PENGELOLAAN LABORATORIUM

1. Sebagai seorang guru kimia di satu sekolah yg akan membangun lab kimia, Kepsek
menugaskan anda membuat proposal pembangunan lab tsb. Banyak aspek yg hrs anda tuliskan.
Pd kesempatan ini cobalah memberi gambaran dr 2 aspek yaitu: 1. lingkup pengelolaan lab., 2.
Organisasi lab!
Contoh proposal
1. Pengertian, Fungsi dan Manfaat Laboratorium
a. Pengertian Laboratorium
Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran
ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk
memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali (Anonim,
2007).
Sementara menurut Emha (2002), laboratorium diartikan sebagai suatu tempat
untuk mengadakan percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan
ilmu fisika, kimia, dan biologi atau bidang ilmu lain.
Pengertian lain menurut Sukarso (2005), laboratorium ialah suatu tempat dimana
dilakukan kegiatan kerja untuk mernghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat merupakan
suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun dan lain-lain.
Berdasarkan definisi tersebut, laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk
melakukan percobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi,
dan kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau
ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain.

b. Fungsi Laboratorium
Fungsi laboratorium yaitu sebagai sumber belajar dan mengajar, sebagai metode
pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana pendidikan atau sebagai wadah
dalam proses belajar mengajar.
Menurut Soejitno (1983) secara garis besar fungsi laboratorium adalah sebagai
berikut:
a. Memberikan kelengkapan bagi pelajaran teori yang telah diterima sehingga
antara teori dan praktik bukan merupakan dua hal yang terpisah. Keduanya
saling kaji- mengkaji dan saling mencari dasar.
b. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/siswa.
c. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah
dari sesuatu obyek dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.
d. Menambah keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang tersedia
untuk mencari dan menemukan kebenaran.
e. Memupuk rasa ingin tahu mahasiswa/siswa sebagai modal sikap ilmiah seorang
calon ilmuwan.
c. Manfaat Laboratorium
Dalam proses belajar mengajar kegiatan laboratorium atau praktikum juga
memiliki peran penting yang bermanfaat dalam mencapai 3 tujuan pembelajaran,
antara lain:
1. Keterampilan kognitif, misalnya:

 Melatih agar teori dapat dimengerti.

 Agar teori dapat diterapkan pada keadaan problem nyata.


2. Keterampilan afektif, misalnya:

 Belajar bekerja sama.


 Belajar menghargai bidangnya.

 Belajar merencanakan kegiatan secara mandiri.


3. Keterampilan psikomotorik, misalnya:
 Belajar memasang peralatan sehingga betul-betul berjalan.

 Belajar memakai peralatan dan instrumen tertentu.

2. Pengelolaan Laboratorium
a. Pengertian, Kedudukan dan Fungsi
Pengelolaan laboratorium merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya secara
efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan
memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya.
Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium
(bangunan, peralatan laboratorium, spesimen biologi, bahan kimia), dan aktivitas yang
dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Pada dasarnya
pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun
pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa
terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja. Mengatur dan
memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi
sebagaimana mestinya. Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk
selalu mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan
penangannya bila terjadi kecelakaan.

b. Penanganan dan Penataan Laboratorium


1. Penanganan Laboratorium
Penanganan laboratorium secara umum adalah sebagai berikut:
 Mencampur zat-zat kimia
Jangan campur zat kimia tanpa mengetahui sipat reaksinya. Jika tidak tahu
tanyakan pada orang yang mengetahuinya.
 Zat-zat baru atau kurang diketahui
Berkonsultasilah bagi keamanan laboratorium sebelum menggunakan zat-zat
kimia baru atau yang kurang diketahui. Harus dicheck secara teratur semua zat-
zat kimia yang digunakan, karena mungkin menimbulkan resiko.
 Membuang material-material yang berbahaya
Sebelum membuang material-material yang berbahaya harus diketahui resiko
yang mungkin terjadi. Karena itu pastikan bahwa cara membuangnya tidak
menimbulkan bahaya. Jika tidak tahu tanyakan pada orang yang mengetahuinya.
Demikian juga terhadap air buangan dari Laboratorium. Apakah ada bak
penampung khusus atau dibuang begitu saja. Sebaiknya harus ada bak
penampung khusus, karena disitu telah banyak tercemar dengan bahan-bahan
kimia yang berbahaya. Bak ini juga harus ditreatment, agar dapat dinetralisasi.
2. Penataan Laboratorium
Tata letak peralatan adalah suatu bentuk usaha pengaturan penempatan peralatan di
laboratorium, sehingga laboratorium tersebut berwujud dan memenuhi persyaratan untuk
beroperasi. Kata pengaturan dalam kalimat di atas mengandung makna yang sangat luas,
yaitu bahwa dalam mewujudkan suatu laboratorium yang layak operasi diperlukan
penempatan perlatan yang tersusun yang rapi berdasar kepada proses dan langkah-langkah
penggunaan/aktivitas dalam laboratorium yang diharapkan, begitu pula dengan daerah
kerja harus memiliki luas yang memungkinkan pengguna/pekerja/operator dapat bergerak
bebas, aman dan nyaman, di samping lalu lintas bahan yang akan digunakan dapat sampai
ke tempat kerja dengan mudah dan lancar.
Agar semua alat dan bahan mudah dideteksi dengan prinsip, sebagai berikut:
 Mudah dilihat
 Mudah dijangkau
 Aman untuk alat
 Aman untuk pemakai
Penataan dan inventarisasi alat didasarkan pada keadaan laboratorium, yang ditentukan oleh:
 Fasilitas seperti: ada tidaknya ruang persiapan, ruang penyimpanan.
 Keadaan alat seperti: jenis alat, jenis bahan pembuat alat, seberapa sering alat tersebut
digunakan, termasuk alat mahal atau tidak.
 Keadaan bahan seperti: wujud zat (padat, cair, gas), sifat bahan (asam/basa) seberapa bahaya
bahan tersebut dan seberapa sering digunakan.
Kepentingan pemakai ditentukan oleh:
 Kemudahan dicari atau digapai untuk memudahkan mencari letak masing–masing alat dan
bahan, perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat
(lemari, rak atau laci).
 Keamanan dalam penyimpanan dan pengambilan alat disimpan supaya aman dari pencuri dan
kerusakan. Atas dasar alat yang mudah dibawa dan mahal harganya seperti Stop Watch perlu
disimpan pada lemari terkunci. Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan
bahan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat:
 Bahan dasar pembuat alat (kaca, logam atau kayu)
 Bobot alat
 Kepekaan alat terhadap lingkungan
 Pengaruh alat yang lain
 Kelengkapan perangkat alat dalam satu set yaitu pencatatan seluruh barang-barang yang ada
didalam laboratorium.
Dengan adanya inventarisasi yang tepat. Semua fasilitas dan aktivitas laboratoriun dapat
terorganisir. Nilai postif yang dapat diperoleh jika ada inventarisasi laboratorium, antara lain:
 Memudahkan penggadaan dan pengecekan bahan dan alat
 Mengefisiensikan pengguna budget
 Memperlancar pelaksanaan praktikum
 Memudahkan membuat laporan pertanggungjawaban
Administrasi Laboratorium
Administrasi merupakan suatu proses pencatatan atau inventarisasi fasilitas dan
aktifitas laboratorium, supaya semua fasilitas dan aktifitas laboratorium dapat
terorganisir dengan sistematis. Komponen laboratorium yang perlu dilakukan
administrasi meliputi:
1. Bangunan/Ruangan laboratorium
2. Fasilitas umum laboratorium
3. Peralatan dan bahan
4. Ketenagaan laboratorium
5. Kegiatan laboratorium
Adapun administrasi alat praktek IPA menurut sukarso (2005), terdiri dari
beberapa bagian antara lain :
1. Kartu stok adalah untuk mengetahui jumlah alat/bahan yang tersedia di
laboratorium dan tempat penyimpanannya
2. Buku inventaris, memuat catatan tentang jumlah semua macam barang yang ada
di laboratorium termasuk perabot laboratorium
3. Daftar alat/bahan sesuai LKS
4. Buku harian kegiatan laboratorium berguna untuk merekam semua kejadian
dalam kegiatan laboratorium
5. Label, memuat kode alat, nama alat dan jumlah alat dan keterangan mengenai
kondisi alat tersebut
6. Format permintaan alat/bahan, biasanya diisi oleh guru bila akan melaksanakan
kegiatan laboratorium dan diberikan kepada laboran sebelum kegiatan
dilakukan
7. Jadwal kegiatan laboratorium.
c. Struktur Organisasi Laboratorium
Di Sekolah Menengah, pengelola laboratorium bertanggung jawab kepada Kepala
Sekolah. Selain pengelola laboratorium biasanya terdapat pula seorang teknisi
laboratorium. Tugas teknisi laboratorium membantu penyiapan bahan-bahan / alat-alat
praktikum, pengecekan secara periodik, pemeliharaan dan penyimpanan alat dan
bahan.

Tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Struktur organisasi laboratorium IPA SMA
1. Kepala Sekolah
a. Memberi tugas kepada penangung jawab laboratorium IPA, penanggung jawab
mata pelajaran (fisika, kimia, dan biologi), dan laboran.
b. Memberikan bimbingan, motivasi, pemantauan, dan evaluasi kepada petugas-
petugas laboratorium IPA.
c. Memberikan motivasi kepada guru-guru IPA dalam hal kegiatan laboratorium
IPA.
d. Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium.
2. Wakasek Kurikulum
Membantu tugas kepala sekolah terkait kegiatan pembelajaran/praktikum di
laboratorium.
3. Wakasek Sarana dan Prasarana
Membantu tugas kepala sekolah dalam pengadaan dan pengelolaan sarana dan
prasarana laboratorium.
4. Penanggung Jawab Laboratorium
a. Mengkoordinir tenaga laboratorium dibawahnya (koordinator laboratorium dan
guru-guru IPA) dalam penggunaan laboratorium.
b. Mengusulkan dana untuk pengadaan alat dan bahan praktikum.
c. Mengatur penjadwalan penggunaan laboratorium.
d. Bertanggung jawab atas kelancaran semua kegiatan laboratorium.
e. Bertanggung jawab atas penyelidikan, pemeliharaan dan optimalisasi laboratorium.
f. Menyusun tata tertib laboratorium, program kerja laboratorium, dan
jadwal pelaksanaan kegiatan praktikum.
g. Mengusulkan peningkatan sumber daya manusia di laboratorium pada kepala
sekolah.
5. Teknisi Laboratorium
a. Membantu tugas-tugas penangung jawab laboratorium.
b. Mengecek kelengkapan dan fungsi alat dan bahan lab serta mengawasi
pengelolaan laboratorium.
c. Bertanggung jawab atas perbaikan alat-alat yang rusak atau tidak berfungsi.
d. Melatih guru-guru IPA tentang alat-alat yang belum diketahui penggunaannya
oleh guru-guru tersebut.
e. Membantu penyiapan bahan-bahan atau alat-alat praktikum, pengecekan secara
periodik, kalibrasi serta pemeliharan alat dan bahan.
6. Koordinator Laboratorium
a.Mengkoordinir guru mata pelajaran (fisika, kimia, biologi) dalam penggunaan
laboratorium.
b.Mengusulkan kepada penanggung jawab laboratorium untuk pengadaan alat/bahan
praktikum.
c.Bertanggung jawab tentang kebersihan, penyimpanan, perawatan, dan
perbaikan alat.
d.Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium.
e.Inventarisasi dan pengadministrasian peminjaman alat-alat laboratorium.
f.Menyusun laporan pelaksanaan kegiaan laboratorium.
7. Guru Mata Pelajaran
a. Merencanakan dan mengatur pelaksanaan praktikum secara teratur
sesuai bidangnya (fisika, kimia atau biologi).
b. Membimbing kegiatan praktikum.
c. Memantau dan mengevaluasi kegiatan praktikum
Struktur Organisasi Laboratorium Ipa Sekolah Menengah Atas
(SMA)

Kepala

Wakasek Wakasek
Kurikum Sarana & Prasarana

Penanggung Jawab Laboratorium

Teknisi

Koordinator Koordinator Koordinator


Lab. Biologi Lab. Fisika Lab. Kimia

Guru Biologi Guru Fisika Guru Kimia

Laboran Laboran Laboran


Pengadministrasian/Inventarisasi
a Inventarisasi alat untuk mengetahui tentang keadaan dan keberadaan alat/bahan maka diperlukan
perangkat seperti:
 Buku inventaris
 Buku/kartu
 Stock Alat/Bahan
 Buku/Kartu Daftar Alat Rusak/Bahan Habis
 Buku daftar usulan penggadaan alat/bahan (apakah dengan cara dibeli sendiri atau dropping
dari pemerintah).
 Buku daftar peminjam alat
Tujuan dan pemberian klasifikasi dan kode barang inventaris adalah untuk memudahkan mengontrol
keadaan barang. Untuk barang pada umumnya diberi kode dalam bentuk angka numerik yang tersusun
menurut pola tertentu.
b Pengelolaan laboratorium yang optimal efektif yaitu:
 Peralatan mendukung peningkatan kualitas proses pembelajaran efisien yaitu setting
peralatan tidak menyia-nyiakan energi dan biaya dan aman yaitu penerangan, ventilasi,
sanitasi, air bersih, keselamatan kerja dan lingkungan semua memenuhi persyaratan.
c Karakteristik ruangan yang dikelola dengan baik :
 Peralatan/fasilitas selalu siap pakai dan aman yaitu semua peralatan/fasiltias terhindar dari
kerusakan, kemacetan dan terlindung dari kehilangan.
 Seluruh aktivitas laboratorium mudah dikontrol yaitu dengan adanya administrasi yang baik,
visualisasi informasi yang jelas dan program yang jelas.
 Memenuhi kebutuhan psikologis yaitu secara visual menarik dan menyenangkan, iklim kerja
yang baik dan kesejahteraan lahir batin yang memadai.
 Efisiensi pemakaian ruangan berkisar antara 60% – 80%.
 Program kerja ruangan terlaksana secara tuntas.
 Pengelola dan staf ruangan/laboratorium mendapat kepuasan yang optimal.
d Ciri-ciri ruangan/laboratorium yang optimal penggunaannya adalah :
 Penyusunan jadwal pemakaian laboratorium
 Penyusunan daftar pembagian tugas
 Tata letak peralatan yang efisien
 Pemeliharaan yang efektif
e Untuk mencapai optimalisasi laboratorium :
 Yang dimaksud tata letak pengelolaan adalah suatu bentuk usaha pengaturan penempatan
peralatan laboratorium, sehingga laboratorium tersebut berwujud dan memenuhi persyaratan
untuk beroperasi. Kata pengaturan di atas mengandung makna yang sangat luas, yaitu bahwa
dalam mewujudkan suatu laboratorium yang layak operasi diperlukan penempatan peralatan
yang tersusun rapi. Berdasar kepada proses dan langkah-langkah penggunaan/aktivitas dalam
laboratorium yang diharapkan tata letak pengelolaan laboratorium mengurangi hambatan dalam
upaya melaksanakan suatu pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
 Memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna/pekerja. Memaksimalkan
penggunaan peralatan.
 Memberikan hasil yang maksimal dengan pendanaan yang minimal.
 Mempermudah pengawasan tujuan tata letak laboratorium.
Jadi inventaris adalah suatu kegiatan dan usaha untuk menyediakan rekaman tentang keadaan semua
fasilitas, barang-barang yang dimiliki sekolah. dengan kegiatan invetarisasi yang memadai akan dapat
diperoleh pedoman untuk mempersiapkan anggaran atau mempersiapkan kegiatan pada tahun yang
akan datang.
f Administrasi inventaris di laboratorium
Catatan inventaris yang baik akan mempermudah pergantian tanggung jawab dari pengelola yang satu
ke yang lainnya dan mempermudah untuk mengetahui dimana suatu peralatan akan ditempatkan.
dengan demikian akan mempermudahkan pengontrolan, seperti terhadap kehilangan yang disebabkan
oleh kecerobohan atau kecurian. Menyelenggarakan inventarisasi terhadap fasilitas dan peralatan yang
dimiliki adalah kewajiban bagi pihak yang bersangkutan. sistem dan pelaksanaan inventarisasi harus
mengikuti peraturan atau petunjuk yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai