OLEH :
1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menggunakan bahasa sebagai alat
berkomunikasi dengan sesama kita baik melalui bahasa langsung maupun tidak
langsung. Ada berbagai macam maksud yang hendak kita sampaikanseperti
menyakinkan, mengajak, mempengaruhi, dll. Keberhasilan kita dalam berkomunikasi
sangat dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya adalah logos (menyakinkan
dengan logika-logika), patos (kejiwaan atau aspek psikologi), etos (kepercayaan atau
kredibilitas).
Dalam kajian ilmu pengatahuan seni berbicara ataukomunikasi ini sering disebut
dengan retorika. Orang yang menguasai ilmu retorika atau memiliki retorika yang
bagus dalam berkomunikasi maka akan lebih mudah menyampaikan maksud dan
tujuan dari apa yang dibicarakan serta secara terasa enak didengarkan dan tidak
membuat bosan pendengarnya.
Rotorika bukan hanya ilmu pidato, tetapi meliputi pengetahuan sastra,
gramatika, dan logika. Karena dengan rasio tidak cukup untuk menyakinkan orang,
untuk menyakinkan orang lain perlu tehnik-tehnik memanipulasi emosi dan
menggunakan prasangka untuk menyentuh hati pendengar.
2. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Retorika ?
2. Bagaimana Konsep Dasar Retorika ?
3. Bagaimana Retorika Sebagai Ilmu ?
4. Apa Tujuan dan Fungsi Retorika ?
3. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Itu Retorika.
2. Untuk Mengetahui Konsep Dasar Retorika.
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Retorika Sebagai Iilmu.
4. Untuk Mengetahui Tujuan Dan Fungsi Retorika.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertia Retorika
Retorika adalah ilmu dan seni dalam berbicara, mengatur komposisi kata,
menyampaikan atau mengajak orang lain sehingga mudah dipahami dan diterima
pendengar serta terkesan atas apa yang diucapkannya. Retorika dalam bahasa Yunani
yakni rethor yang artinya ilmu berbicara (Synarjo, 1983:31).
Retorika merupakan bentuk komunikasi di mana seseorang menyampaikan buah
pikirannya baik lisan maupun tertulis kepada hadirin yang relative banyak dengan
berbagai gaya dan cara bertutur, serta selalu dalam situasi tatap muka (face to face) baik
langsung maupun tidak langsung (Suhandang, 2009:28).
Menurut Arisoteles retorika adalah the facult of seeing in any situation the
available means of persuasion yang artinya kemampuan untuk mempersuasi. Sedangkan
menurut Plato, retorika merupakan seni bertutur untuk memaparkan kebenaran, retorika
yang tidak memandang kemanfaatan dan kebenaran bukanlah retorika (Syafi’ie,
1988:1).
Public Speaking merupakan sebuah rumpun keluarga ilmu komunikasi
(retorika) yang mencangkup berdiskusi, berdebat, pidato, memimpin rapat, moderator,
MC, dn presenter serta kemampuan seseorang untuk dapat berbicara di depan public,
kelompok maupun perseorangan yang perlu menggunakan strategi dan teknik berbicara
yang tepat.
Oral Communication/Komunikasi Lisan merupakan suatu proses penyampaian
informasi, gagasan atau ide yang dilakukan secara verbal dari satu individu atau
kelompok ke kolompok yang lain.oral communication dapat berupa formal atau
informal.
Contoh komunikasi lisan informal meliputi:
o Percakapan tatap muka
o Percakapan telfon
o Diksusi yang berlansung di pertemuan bisnis
Jenis komunikasi lisan yang lebih formal meliputi :
o Presentasi pada pertemuan bisnis
o Perkuliahan dikelas
o Pidato pembukaan diberikan pada upacara wisuda.
Speech Communication pada dasarnya mempelajari bagaimana cara mengapa
manusia berkomunikasi. Dua pokok utama dalam komunikasi ini adalah komunikasi
interpersonal dan komunikasi retorik.
2. Konsep Dasar Retorika
Retorika atau ilmu komunikasi adalah cara penggunaan bahasa yang sesuai
dengan pengetahuan atau metode yang bisa digunakan untuk informasi, persuasi,
motivasi, serta pengetahuan itu sendiri. Cara mempergunakan bahasa dalam retorika
seperti pidato tidak hanya mencangkup aspek-aspek kebahasaan saja tetapi juga
mencangkup aspek-aspek lain. Berupa penyusunan masalah yang digarap dalam
susunan yang teratur dan logis, adanya fakta-fakta yang menyakinkan mengenai
kebenaran masalah itu untuk menunjang pendirian pembicara . oleh karena itu suatu
bentuk komunikasi yang ingin disampaikan secara efektif dan efesien, akan lebih
ditekankan pada kemampuan berbahasa secara lisan. Berikut adalah prinsip-prinsip
dasar retorika yang digunakan dalam retorika:
1. Penguasaan secara aktif sejumlah besar kosakata bahasa yang dikuasainya.
Semakin besar jumlah kosa kata yang dikuasai secara aktif semakin besar
kemampuan memilih kata-kata yang tepat dan sesuai untuk menyampaikan
pikiran.
2. Penguasaan secara aktif kaidah-kaidah ketatabahasaan yang memungkinkan
pembicara menggunakan bermacam-macam bentuk kata dengan nuansa dan
konotasi yang berbeda-beda.
3. Mengenal dan menguasai bermacam-macam gaya bahasa dan mampu
menciptakan gaya yang hidup dan baru untuk lebihmenarik perhatian pendengar
dan lebih memudahkan untuk menyampaikan pikiran pembicara.
4. Memiliki kemampuan penalaran yang baik sehingga pikiran pembicara dapat
disajikan dalam suatu urutan yang teratur dan logis.