Anda di halaman 1dari 8

Nama : Devi Apriliya Sari

Nim : 142170037

1. Pengertian Investasi 

 Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di
masa datang.

 Investasi adalah suatu aktivitas menempatkan dana pada satu periode tertentu
dengan harapan penggunaan dana tersebut bisa menghasilkan keuntungan
dan/atau peningkatan nilai investasi.

 Investasi adalah suatu aktivitas penanaman modal dengan periode tertentu


yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau meningkatkan nilai
investasi.

 Dalam pengertian lain investasi juga bisa diartikan suatu kegiatan yang
berhubungan dengan akumulasi dalam bentuk aktiva yang bertujuan untuk
memperoleh keuntungan.

 Menurut Wikipedia pengertian investasi adalah suatu istilah yang digunakan


untuk kegiatan yang berhubungan dengan akumulasi dalam bentuk aktiva
sebagai harapan untuk mendapatkan keuntungan.

Tujuan Investasi

a. Untuk kehidupan yang lebih layak di masa datang.

b. Mengurangi tekanan inflasi.

c. Dorongan untuk menghemat pajak.


d. Mendapatkan penghasilan tetap, sebagai contoh jika menanamkan modal pada
suatu perusahaan makan orang tersebut berhak mendapatkan beberapa persen
keuntungan perusahaan secara rutin selama menanam modal di perusahaan
tersebut. Sehingga dalam hal ini orang tersebut akan terus menerima royalti
atau keuntungan.

e. Memperbesar usaha, selain dalam bentuk keuntungan berupa uang, dengan


berinvestasi dapat digunakan untuk keperluan sosial, memperbesar usaha dan
lainnya.

f. Jaminan bisnis, jika menanam modal pada supplier, maka akan ada jaminan
bisnis tidak kekurangan bahan baku dan terus memperoleh pasar untuk
menjual produk.

g. Mengurangi persaingan, investasi juga bisa mengurangi persaingan antar


perusahaan yang bergerak di bidang yang sama.

h. Meningkatkan aset, salah satu contohnya adalah ketika ada seseorang yang
membeli rumah dengan lokasi yang stategis dengan bertujuan untuk investasi,
lalu pada beberapa tahun kedepan menjualnya dengan harga yang berlipat-
lipat

i. Gaya hidup hemat, banyak pelaku bisnis yang gemar berinvestasi dengan
tujuan agar hanya akan mengalokasikan uangnya pada hal yang penting saja.
Akhirnya ini akan membuat gaya hidup yang hemat.

j. Memenuhi kebutuhan mendatang, maksudnya yaitu berinvestasi pada saat ini


tujuannya untuk mendukung kebutuhan yang akan datang.

2. Dasar-dasar keputusan investasi


Dasar keputusan investasi terdiri dari tingkat return harapan, tingkat risiko serta
hubungan antara return dan risiko. Return adalah keuntungan yang akan didapatkan
oleh seorang investor, dibedakan antara return harapan dan return aktual. 
Risiko adalah kemungkinan realisasi return aktual lebih rendah dari return minimum
yang diharapkan. Hubungan tingkat risiko dan return harapan bersifat searah dan
linier. Artinya semakin besar risiko suatu aset, semakin besar pula return harapan atas
aset tersebut, demikian sebaliknya
Sedangkan Menurut Tandelilin [2005] dasar dasar keputusan investasi bisa
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Antara lain:

a. Return (keuntungan)

Alasan orang melakukan investasi adalah keuntungan. Apabila sebuah investasi


diperkirakan tidak menguntungkan. Maka tidak akan ada orang yang mau
berinvestasi. Return adalah tingkat keuntungan yang diperoleh dari sebuah investasi.
Return yang diinginkan dari sebuah investasi harus dibandingkan dengan kompensasi
terhadap biaya peluang (opportunity cost) yang hilang dan resiko adanya perubahan
nilai karena inflasi. Biaya peluang maksudnya adalah kesempatan mendapatkan
keuntungan yang hilang karena telah memilih satu dari beberapa jenis investasi yang
ada. Misalkan perusahaan memiliki kas sebesar Rp 1 Milliar. Ada opsi uang tersebut
diinvestasikan kedalam deposito, saham, obligasi ataupun properti. Instrumen
investasi yang mana yang memberikan keuntungan paling banyak dalam tempo yang
sama. Umumnya, sumber return investasi biasanya berupa Yield dan Capital Gain.

b. Risk (resiko)
c. The Time Factor (faktor waktu)

3. Pengertian IPO (Initial Public Offering)


IPO merupakan penawaran saham pertama kali yang dilakukan oleh perusahaan yang
go public. Langkah pertama yang dilakukan sebelum go public adalah perusahaan
mencari pihak yang akan memberikan pelayanan dalam penjualan sahamnya
(underwriter). Underwriter berusaha untuk menjual saham perusahaan yang
ditawarkan perdana pada saat harga yang terbaik. Sedangkan dalam bahasa Indonesia,
IPO disebut sebagai penawaran saham perdana. Dengan demikian IPO adalah saham
suatu perusahaan yang pertama kali dilepas untuk ditawarkan atau dijual kepada
masyarakat / publik. Karena itu perusahaan yang melakukan IPO sering disebut
sedang "GO PUBLIC".
Tujuan IPO
Alasan suatu perusahaan mau melepas atau menjual sahamnya ke publik/masyarakat.,
ada berbagai macam tujuan perusahaan melakukan IPO, diantaranya adalah:
a. Mendapatkan dana murah
Perusahaan bisa mendapatkan dana dari berbagai sumber misalnya mengeluarkan
obligasi, meminjam uang dari bank. Tapi kedua cara tersebut memiliki kewajiban,
yaitu membayar bunga. Sedangkan kalau perusahaan melepas saham untuk
mendapat dana, perusahaan tidak terbebani bunga.
b. Kinerja keuangan perusahaan lebih baik
Dengan mendapatkan dana murah tersebut, perusahaan bisa membayar utang dan
memperbaiki laporan keuangannya dengan cepat.
c. Potensi pertumbuhan lebih cepat
Perusahaan bisa saja menggunakan dana internat untuk ekspansi, misalnya untuk
membuka cabang. Tetapi jika memiliki dana murah, ekspansi bisa lebih cepat dan
dalam jangka panjang potensi pertumbuhan perusahaan bisa lebih besar.
d. Meningkatkan citra perusahaan
Perusahaan publik akan selalu disorot media. Bila mampu dikelola dengan baik,
sorotan media bisa menjadi alat marketing tidak langsung bagi perusahaan.
e. Meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan
Dengan go publik, nilai perusahaan berpeluang jauh meningkat di masa depan
seiring dengan kenaikan harga sahamnya. Jika perusahaan dipersepsi memiliki
kinerja yang baik oleh investor, maka peluang kenaikan saham juga meningkat.

4. Sikap investor yang risk averse dalam menentukan alternatif investasi yang akan
dilakukan:
Investor yang termasuk pada kelompok risk averter adalah investor ini cenderung
untuk menghindari risiko dan berinvestasi pada assets yang memberikan pendapatan
tetap seperti deposito, obligasi atau saham yang tergolong blue chips. Investor ini
menyadari tidak mengharapkan keuntungan investasi yang optimal. Biasanya
kalangan investor mayoritas kalangan pensiunan dengan keinginan mendapatkan
keuntungan walaupun sedikit namun pasti.

5. strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif dan perbedaan kedua strategi
tersebut
• Strategi portofolio aktif meliputi kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan
teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih
baik.
• Strategi portofolio pasif meliputi aktivitas investasi pada portofolio yang seiring
dengan kinerja indeks pasar.

6. Stock A & B memiliki distribusi probabilitas atas expected rate of return sebagai
berikut:

Probability     A B

0,1 (10%) (25%)

0,2 2 0

0,4 12 20

0,2 20 25

0,1 37 40

a. Untuk menghitung expected return, dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

    Di mana :

ki = rate of return pada saham i

pi = probabilitas atas tingkat pengembalian saham i

Tanda sigma pada dasarnya merupakan penjumlahan atau akumulaSi dari perkalian antara
tingkat pengembalian dan probabilitas.

Sehingga, expected rate of return untuk saham A= 


= K1. P1 + K2. P2 + K3. P3 + K4. P4 + K5. P5 

= ((10%). 0,1) + (2%. 0,2) + (12% . 0,4) + (20% . 0,2) + (37%.0,1)

= -1% + 0,4% + 4,8% + 4% + 3,7%

= 11,9%

Sedangkan, expected rate of return untuk saham B = 

= K1. P1 + K2. P2 + K3. P3 + K4. P4 + K5. P5 

= ((25%). 0,1) + (0%. 0,2) + (20% . 0,4) + (25% . 0,2) + (40%.0,1)

= -2,5% + 0% + 8% + 5% + 4%

= 14,5%  

b. Untuk menghitung standard deviasi, dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:

Di mana :

ki = rate of return pada saham i

pi = probabilitas atas tingkat pengembalian saham i

Sehingga, standar deviasi untuk saham A =

   = ((-10% - 11,9%)2. 0,1) + ((2% - 11,9%)2.0,2) + ((12% - 11,9%)2. 0,4) + ((20% - 11,9%)2.
0,2) + ((37% - 11,9%)2. 0,1)]0,5

   = [48,0 + 19,6 + 0,0000004 + 13,1 + 63,001]0,5


   = 11,98% (pangkat setengah berarti akar pangkat 2)

Sedangkan, standar deviasi untuk saham B =

   = ((-25% - 14,5%)2. 0,1) + ((0% - 14,5%)2.0,2) + ((20% - 14,5%)2. 0,4) + ((25% - 14,5%)2.
0,2) + ((40% - 14,5%)2. 0,1)]0,5

   = [156,0 + 0 + 14,4 + 24,2 + 96,1]0,5

   = 20,35% (pangkat setengah berarti akar pangkat 2)

7. Misalkan Anda adalah seorang money manager atas $4juta dana investasi, yang terdiri
dari 4 stock sebagai berikut:

Stock               Investment                  Beta    

A                      $ 400.000                    1,5

B                         600.000                    (0,5)

C                     1.000.000                    1,25

D                     2.000.000                    0,75

Jika market’s required rate of return 14% dan risk free rate 6%, berapakah required rate of
return dari portofolio tersebut?

Untuk menghitung required rate of return, dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
kP = kRF + (kM – kRF) βP  

Untuk itu, perlu terlebih dahulu menghitung bobot dari masing-masing investasi dan
menjumlahkannya dengan masing-masing Beta saham.

Stock Investment   Beta     W W.Beta
A $ 400.000   1.5 0.1 0.15
B      600.000  -0.5 0.15 -0.075
C   1.000.000    1.25 0.25 0.3125
D 2.000.000    0.75 0.5 0.375
TOTAL 1 0.7625  

Nilai W diperoleh dengan membuat proporsi masing - masing investasi dibagi dengan jumlah
investasi total. Misalkan nilai W (weighted average) Saham A diperoleh dengan membagi
jumlah investasinya dengan investasi total ($ 400.000/ $ 4.000.000 = 0,1)

Setelah itu, dapat dimasukkan ke dalam rumus required rate of return (SML) sebagai berikut:
kP = kRF + (kM – kRF) βP  
kP = 6% + (14% - 6%) 0,7625

kP = 12,1%

Anda mungkin juga menyukai