Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“SYOK KARDIOGENIK DAN CARA PENCEGAHANNYA”

DI RUANG CVCU RSSA MALANG

Oleh :

STIKES BANYUWANGI

STIKES HAFSHAWATY
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Syok Kardiogenik dan Cara Pencegahannya


Waktu Pertemuan : 30 menit
Hari/Tanggal : Kamis, 16 januari 2020
Tempat : Ruang CVCU
Sasaran : Keluarga pasien
Metode : Ceramah, Diskusi, dan Tanya Jawab

A. LATAR BELAKANG
Syok merupakan suatu keadaan kegawat daruratan yang ditandai
dengan kegagalan perfusi darah ke jaringan, sehingga mengakibatkan gangguan
metabolisme sel. Dalam keadaan berat terjadi kerusakan sel yang tak dapat dipulihkan
kembali (syok ireversibel), oleh karena itu penting untuk mengenali keadaan-
keadaan tertentu yang dapat mengakibatkan syok, gejala dini yang berguna untuk
penegakan diagnosis yang cepat dan tepat untuk selanjutnya dilakukan suatu
penatalaksanaan yang sesuai.
Satu bentuk syok yang amat berbahaya dan mengancam jiwa penderitanya
adalah syok kardiogenik. Pada syok kardiogenik ini terjadi suatu keadaan yang
diakibatkan oleh karena tidak cukupnya curah jantung untuk mempertahankan fungsi
alat-alat vital tubuh akibat disfungsi otot jantung. Hal ini merupakan suatu keadaan
gawat yang membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat, bahkan dengan
penanganan yang agresif pun angka kematiannya tetap tinggi yaitu antara 80-90%.
Penanganan yang cepat dan tepat pada penderita syok kardiogenik ini mengambil
peranan penting di dalam pengelolaan/penatalaksanaan pasien guna menyelamatkan
jiwanya dari ancaman kematian.
Syok kardiogenik ini paling sering disebabkan oleh karena infark jantung
akut dan kemungkinan terjadinya pada infark akut 5-10%. Syok merupakan
komplikasi infark yang paling ditakuti karena mempunyai mortalitas yang sangat
tinggi. Walaupun akhir-akhir ini angka kematian dapat diturunkan sampai 56%
(GUSTO), syok kardiogenik masih merupakan penyebab kematian yang terpenting
pada pasien infark yang dirawat di rumah sakit.
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan peserta diharapkan mampu
memahami tentang syok kardiogenik dan cara pencegahannya.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan/pendidikan kesehatan selama 1 x 30
menit peserta diharapkan mampu:
- Mengetahui pengertian dari syok kardiogenik
- Mengetahui penyebab dari syok kardiogenik
- Mengetahui tanda dan gejala dari syok kardiogenik
- Mengetahui komplikasi dari syok kardiogenik
- Mengetahui penatalaksanaan dari syok kardiogenik
- Mengetahui cara pencegahan dari syok kardiogenik

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik : Syok Kardiogenik dan Cara Pencegahannya
2. Sasaran dan Target
a. Sasaran : Keluarga pasien
b. Target : Keluarga pasien mampu memahami tentang syok kardiogenik
dan cara pencegahannya
3. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya Jawab
4. Media dan alat
a. Power Point
b. Leaflet
c. LCD
5. Waktu dan Tempat
a. Hari / Tanggal : Kamis, 16 januari 2020
b. Waktu : Pukul 10.00 WIB
6. Tempat : Ruang pertemuan IPJT lantai 2
7. Pengorganisasian
a. Struktur
1) Presentator : I
2) Moderator :
3) Fasilitator :
4) Observer :
5) Notulen :
b. Penugasan
1) Presentator
Tugas :
a) Mempresentasikan materi mengenai syok kardiogenik dan cara
pencegahannya.
b) Bersama peserta menyimpulkan materi penyuluhan.
c) Ikut serta menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta.
2) Moderator
Tugas :
a) Membuka acara.
b) Memperkenalkan mahasiswa dan pembimbing.
c) Menjelaskan tujuan dan topik.
d) Menjelaskan kontrak waktu.
e) Mengarahkan alur diskusi.
f) Memimpin jalannya diskusi.
g) Menutup acara.
h) Ikut serta menjawab pertanyaan yang diberikan peserta penyuluhan.
3) Fasilitator
Tugas :
a) Meminta persetujuan/mengontrak peserta.
b) Mempersiapkan media dan alat yang akan digunakan.
c) Mempersiapkan ruangan.
d) Berdiri disamping peserta untuk mendampingi peserta dalam
penyuluhan.
e) Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.
4) Observer
Tugas :
a) Mengamati proses pelaksanaan penyuluhan dari awal sampai akhir.
b) Mengobservasi perilaku semua anggota kelompok.

5) Notulen
Tugas :
a) Mencatat semua pertanyaan yang diajukan oleh peserta.
b) Mencatat semua jawaban yang disampaikan oleh setiap anggota
kelompok.
c) Mencatat hasil kesimpulan dari observer.

8. Setting Tempat

Keterangan :

= Presentator = Peserta = CI Klinik

= Moderator = Fasilitator = Dosen Pembimbing

= Notulen = Observer
D. KEGIATAN PENYULUHAN
No WAKTU KEGIATAN PESERTA
.
1. 5 menit PEMBUKAAN
- Mengucapkan salam - Menjawab
- Memperkenalkan diri dan - Mendengarkan
pembimbing
- Menjelaskan tujuan kegiatan - Mendengarkan dan
memperhatikan
- Melakukan kontrak waktu - Menyetujui
2. 20 menit KEGIATAN INTI
- Menggali pengetahuan klien - Mengemukakan
mengenai syok kardiogenik pendapat
- Menjelaskan pengertian dari - Memperhatikan
syok kardiogenik
- Menjelaskan penyebab dari - Memperhatikan
syok kardiogenik
- Menjelaskan tanda dan gejala - Memperhatikan
dari syok kardiogenik
- Menjelaskan komplikasi dari - Memperhatikan
syok kardiogenik
- Menjelaskan penatalaksanaan - Memperhatikan
dari syok kardiogenik
- Menjelaskan cara pencegahan - Memperhatikan
dari syok kardiogenik
- Memberi kesempatan untuk - Mengajukan
bertanya pertanyaan
3. 5 menit PENUTUP
- Mengevaluasi secara subjektif - Peserta mengulang
dan okjektif dengan cara kembali
meminta peserta untuk
mengulang kembali tentang
materi penyuluhan
- Klien menyimpulkan apa - Bersama-sama
yang telah disampaikan menyimpulkan
- Melakukan terminasi - Mendengarkan
- Memberikan salam untuk - Menjawab salam
menutup pertemuan

E. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Struktur
a. 70% peserta dapat memahami tentang syok kardiogenik dan cara
pencegahannya.
b. Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana.
c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.

2. Evaluasi Proses
a. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan.
b. Peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan.
c. Peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan berlangsung.

3. Evaluasi Hasil
a. Peserta dapat menjelaskan kembali pengertian syok kardiogenik
b. Peserta dapat menjelaskan kembali penyebab dari syok kardiogenik
c. Peserta dapat menjelaskan kembali tanda dan gejala dari syok kardiogenik
d. Peserta dapat menjelaskan kembali komplikasi dari syok kardiogenik
e. Peserta dapat menjelaskan kembali penatalaksanaan dari syok kardiogenik
f. Peserta dapat menjelaskan kembali cara pencegahan dari syok kardiogenik
F. MATERI
SYOK KARDIOGENIK DAN CARA PENCEGAHANNYA
1. Pengertian
Syok kardiogenik merupakan keadaan gawat darurat jantung yang  disebabkan
oleh kegagalan fungsi pompa jantung yang mengakibatkan curah jantung menjadi
berkurang atau berhenti sama sekali . Syok ini dapat timbul akibat infak miokard akut
(IMA) yang luas menimbulkan iskemik, injuri sampai infaks dengan gangguan irama
jantung, atau sebagai fase terminal dari beberapa penyakit jantung lainnya.
Syok kardiogenik merupakan sindrom gangguan patofisiologik berat yang
berhubungan dengan metabolisme seluler yang abnormal, yang umumnya disebabkan
oleh perfusi jarigan yang buruk. Disebut juga kegagalan sirkulasi perifer yang
menyeluruh dengan perfusi jaringan yang tidak adekuat.
Syok kardiogenik adalah kondisi di mana jantung mengalami gangguan secara
mendadak, sehingga tidak mampu mencukupi pasokan darah yang dibutuhkan oleh
tubuh. Walaupun jarang terjadi, kondisi ini umumnya merupakan komplikasi dari
serangan jantung dan membutuhkan pengobatan segera.

2. Penyebab
Syok kardiogenik bisa disebabkan oleh iskemia ventrikular primary, masalah
struktural dan disritmia. Penyebab paling utama adalah infark miokard akut yang
menyebabkan kehilangan 40% atau lebih fungsi miokardium. Kerusakan pada
miokardium mungkin terjadi setelah salah satu infark miokard besar (biasanya
dinding anterior), atau mungkin kumulatif sebagai akibat dari beberapa infark
miokard yang lebih kecil atau infark miokard pada pasien dengan disfungsi ventrikel
yang sudah ada sebelumnya. Masalah struktural pada sistem kardiopulmonari dan
disritmia juga menyebabkan syok kardiogenik. Jika mereka mengganggu aliran darah
ke jantung.
Faktor etiologi pada kasus syok kardiogenik:
a. Iskemia ventrikuler primary
1) Infark miokard akut
2) Kardiopulmonari arrest
3) Operasi jantung terbuka

b. Masalah structural
1) Ruptur septal
2) Ruptur otot papilaris
3) Free wall rupture
4) Aneurisma ventrikel
5) Kardiomiopati
6) Kongestif
7) Hipertropik
8) Terbatas
9) Tumor intrakardiak
10) Emboli paru
11) Trombus atrium
12) Disfungsi valvuvar
13) Miokard akut
14) Tamponade kardiak
15) Miokard memar

c. Disritmia
1) Bradidisritmia
2) Takidisritmia

Dari berbagai penelitian dilaporkan adanya faktor-faktor predisposisi


timbulnya syok kardiogenik yaitu : 
a. Umur yang relatif lebih tua pada syok kardiogenik : umumnya lebih dari 60 tahun 
b. Telah terjadi payah jantung sebelumnya 
c. Adanya infark lama dan baru 
d. Lokasi pada dinding anterior lebih sering menimbulkan syok 
e. IMA yang meluas secara progresif 
f. Komplikasi mekanik IMA : septum sobek, insufisiensi mitral, disenergi ventrikel 
g. Gangguan irama dan nyeri hebat 
h. Faktor ekstramiokardial : obat-obatan penyebab hipotensi atau hipovolemia 

3. Tanda dan Gejala


Timbulnya kardiogenik syok dalam hubungannya dengan IMA dapat dikategorikan
dalam :
a. Timbulnya tiba-tiba dalam waktu 4-6 jam setelah infark akibat gangguan miokard
masih atau ruptur dinding bebas ventrikel kiri 
b. Timbulnya secara perlahan dalam beberapa hari sebagai akibat infark berulang 
c. Timbulnya tiba-tiba 2 hingga 10 hari setelah infark miokard disertai timbulnya bising
mitral sistolik, ruptur septum atau disosiasi elektromekanik. Episode ini dapat disertai
atau tanpa nyeri dada, tetapi sering disertai dengan sesaknafas akut. 

Keluhan nyeri dada pada infark miokard akut biasanya di daerah substernal, rasa
seperti ditekan, diperas, seperti diikat, rasa dicekik dan disertai rasa takut.Rasa nyeri
menjalar ke leher, rahang, lengan dan punggung. Nyeri biasanya hebat, berlangsung
lebih dari 30 menit, tidak menghilang dengan obat-obatan nitrat. Syok kardiogenik yang
berasal dari penyakit jantung lainnya, keluhan sesuai dengan penyakit dasarnya.

Tanda dan gejala lain syok kardiogenik adalah ditandai sebagai berikut:
a. Tekanan darah <90 mmHg.
b. Napas cepat dan pendek.
c. Takikardia (berdebar-debar).
d. Denyut nadi melemah.
e. Nyeri dada.
f. Pucat, serta tangan dan kaki terasa dingin.
g. Linglung atau gelisah, serta berkeringat.
h. Hilang kesadaran atau pingsan.
i. Frekuensi buang air kecil berkurang atau sama sekali tidak buang air kecil.

4. Komplikasi
a. Gangguan ventrikular ejection 
1) Infark miokard akut
2) Miokarditis akut
3) Komplikasi mekanik

b. Gangguan ventrikular filling 


1) Temponade jantung
2) Stetnosis mitral
3) Miksoma pada atrium kiri
4) Infark ventrikel kanan
c. Cardiopulmonary arrest
d. Disritmia
e. Gagal multisistem organ
f. Stroke
g. Tromboemboli

5. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medis syok kardiogenik :
a. Di rumah
1. Pertahankan jalan nafas adekuat
2. Posisikan pasien duduk atau setengah duduk
3. Lalu bawa pasien atau keluarga yang mengalami syok kardigenik ke pos
kesehatan tedekat
b. Di rumah sakit
a. Pastikan jalan nafas tetap adekuat, bila tidak sadar sebaiknya dilakukan
intubasi.
b. Berikan oksigen 8-15 liter/menit dengan menggunakan masker untuk
mempertahankan PO2 70-120 mmHg
c. Rasa nyeri akibat infark akut yang dapat memperbesar syok yang ada harus
diatasi dengan pemberian morfin.
d. Koreksi hipoksia, gangguan elektrolit, dan keseimbangan asam basa yang
terjadi
e. Bila mungkin pasang CVP.
f. Pemasangan kateter Swans Ganz untuk meneliti hemodinamik.

Medikamentosa :
a. Morfin sulfat 4-8 mg IV, bila nyeri
b. ansietas, bila cemas
c. Digitalis, bila takiaritmi dan atrium fibrilasi
d. Sulfas atropin, bila frekuensi jantung < 50x/menit
e. Dopamin dan dobutamin (inotropik dan kronotropik),
f. perfusi jantung tidak adekuat Dosis dopamin 2-15 mikrogram/kg/m.
g. Dobutamin 2,5-10 mikrogram/kg/m: bila ada dapat juga diberikan
h. amrinon IV.
i. Norepinefrin 2-20 mikrogram/kg/m
j. Diuretik/furosemid 40-80 mg untuk kongesti paru dan  oksigenasi  jaringan.
k. Digitalis bila ada fibrilasi atrial atau takikardi supraventrikel.
6. Pencegahan Syok Kardiogenik
Mencegah serangan jantung merupakan langkah utama untuk menghindari
syok kardiogenik. Terdapat banyak langkah pencegahan sederhana yang bisa kita
lakukan. Di antaranya adalah:
 S = Seimbangkan gizi, berhenti mengkonsumsi junk food dan soft drink. Sebaliknya,
lakukan diet tinggi serat, rendah lemak, garam, dan gula.
 E = Enyahkan rokok. Ini berarti tidak merokok dan terkena paparan asap rokok.
 H = Hadapi dan atasi stres. Kelola stres, istirahat yang cukup.
 A = Awasi tekanan darah. Periksa tekanan darah secara teratur dan jaga batas aman.
 T = Teratur berolahraga. Olahraga atau beraktifitas fisik secara teratur minimal 30
menit setiap hari.

G. DAFTAR PUSTAKA
Bruner & Suddarth. 2001. Keperwatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Potter, A. dan Perry, Anne G.. 2010. Fundamental Keperawatan Buku 2 edisi 7. Jakarta: Salemba
Medika.
https://www.alodokter.com/syok-kardiogenik
http://www.syok kardiogenik.com

Anda mungkin juga menyukai