12 1 01 10 0125 PDF
12 1 01 10 0125 PDF
SKRIPSI
OLEH :
NPM: 12.1.01.10.0125
UN PGRI KEDIRI
2016
Model pembelajaran sangat mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas proses dan hasil belajar
siswa. Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran sering kali guru
hanya menerapkan metode ceramah, akibatnya siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara menggunakan metode ceramah dan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing terhadap hasil belajar siswa.
Kata kunci : model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing, hasil belajar, energi panas dan
bunyi.
dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan tentang berbagai macam gejala alam,
(Sagala, 2013 : 4). Usaha sadar tersebut ketrampilan IPA sebagai dasar untuk
Untuk mencapai tujuan pendidikan dalam pembelajaran IPA guru harus bisa
salah satunya yaitu menentukan kurikulum pembelajaran agar siswa tidak hanya bisa
yang sesuai dengan tujuan pendidikan menghafal materi saja, akan tetapi guru
untuk paham atas materi, aktif dan kreatif penggunaan model pembelajaran yang
metode, model dan media pengajaran yang yang terdapat disekitar lingkungan sekitar
dapat digunakan dalam proses belajar serta sifat-sifatnya lebih didominasi pada
mengajar yang menarik dan sesuai dengan guru sedangkan siswa cenderung pasif
demikian, guru harus bisa meningkatkan penjelasan dari guru. Guru dalam proses
mutu pendidikan untuk menjadi yang lebih mengajar menggunakan metode ceramah.
baik dan demi tercapainya tujuan Hal ini membuat siswa sulit untuk
Menurut Hardiani dan Puspitasari oleh guru. Akibatnya siswa tidak dbisa
(2011: 151), mata pelajaran IPA bertujuan berperan aktif saat proses pembelajaran
model pembelajaran kancing gemerincing bunyi pada siswa kelas yang diajar dengan
( ). Dari gambar 4.2 di atas dapat model kancing gemerincing pada SDN
diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar Ngepeh 2 diperoleh skor minimum 60, skor
siswa yang diajar menggunakan model maximum 95, mean 78.00, standar deviasi
84%, lebih tinggi dari pada yang hanya siswa 25 anak. Kelas yang diajar dengan
diajar dengan metode ceramah yaitu metode ceramah didukung diperoleh skor
hampir pada semua mata pelajaran dan Arikunto, S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi
tingkatan kelas, dapat digunakan untuk Pendidikan Edisi 2. Jakarta : Bumi
mengatasi hambatan pemerataan Aksara.
kesempatan yang sering mewarnai kerja
kelompok. Dari tugas kelompok setiap Astuti, I, A. 2014. Pengaruh Model