Anda di halaman 1dari 13

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri


PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING TERHADAP
KEMAMPUAN MENDISKRIPSIKAN ENERGI PANAS DAN BUNYI YANG
TERDAPAT DI LINGKUNGAN SEKITAR SERTA SIFAT-SIFATNYA PADA
SISWA KELAS IV SDN 2 NGEPEH TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Pada Jurusan PGSD

OLEH :

BELGIES ARDHINASTI PRATAMA

NPM: 12.1.01.10.0125

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

UN PGRI KEDIRI

2016

BELGIES ARDHINASTI PRATAMA | simki.unpkediri.ac.id


12.1.01.10.0125 || 1||
FKIP PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

BELGIES ARDHINASTI PRATAMA | simki.unpkediri.ac.id


12.1.01.10.0125 || 2||
FKIP PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

BELGIES ARDHINASTI PRATAMA | simki.unpkediri.ac.id


12.1.01.10.0125 || 3||
FKIP PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING TERHADAP
KEMAMPUAN MENDISKRIPSIKAN ENERGI PANAS DAN BUNYI YANG TERDAPAT
DI LINGKUNGAN SEKITAR SERTA SIFAT-SIFATNYA PADA SISWA KELAS IV SDN 2
NGEPEH TAHUN AJARAN 2015/2016

BELGIES ARDHINASTI PRATAMA


12.1.01.10.0125
FKIP – PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Abelgies@rocketmail.com
Sutrisno Sahari, M.Pd. dan Dr. Sulistiono, M.Si.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK : Belgies Ardhinasti Pratama : Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe


Kancing Gemerincing Terhadap Kemampuan Mendiskripsikan Energi Panas dan Bunyi Pada
Siswa Kelas IV SDN 2 Ngepeh Tahun Ajaran 2016/2017, Skripsi, PGSD, FKIP UNP Kediri, 2016.

Model pembelajaran sangat mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas proses dan hasil belajar
siswa. Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran sering kali guru
hanya menerapkan metode ceramah, akibatnya siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara menggunakan metode ceramah dan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing terhadap hasil belajar siswa.

Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subjek kelas IV A SDN 1 Ngepeh


sebanyak 25 siswa diajar dengan metode ceramah dan kelas IV B SDN 2 Ngepeh sebanyak 25 siswa
diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing. Parameter yang diukur adalah
hasil belajar kognitif dan ketuntasan hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata
dan ketuntasan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe kancing
gemerincing adalah 78,4%. dan 84%, sedangkan yang diajar menggunakan metode ceramah adalah 69,8
dan 68%.

Kata kunci : model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing, hasil belajar, energi panas dan
bunyi.

BELGIES ARDHINASTI PRATAMA | simki.unpkediri.ac.id


12.1.01.10.0125 || 4||
FKIP PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
1. LATAR BELAKANG agar peserta didik memiliki kemampuan

Pendidikan adalah usaha sadar yang dalam Mengembangkan pemahaman

dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan tentang berbagai macam gejala alam,

pemerintah melalui kegiatan bimbingan, melakukan inkuiri ilmiah untuk

pengajaran, dan atau latihan yang menumbuhkan kemampuan berfikir,

berlangsung di sekolah dan luar sekolah meningkatkan pengetahuan, konsep, dan

(Sagala, 2013 : 4). Usaha sadar tersebut ketrampilan IPA sebagai dasar untuk

dilakukan dalam bentuk pembelajaran melanjutkan pendidikan kejenjang

antara pendidik dan siswa. selanjutnya. Menurut pendapat di atas,

Untuk mencapai tujuan pendidikan dalam pembelajaran IPA guru harus bisa

tersebut banyak hal yang harus dilakukan, mengembangkan dan memvariasi

salah satunya yaitu menentukan kurikulum pembelajaran agar siswa tidak hanya bisa

yang sesuai dengan tujuan pendidikan menghafal materi saja, akan tetapi guru

nasional. Kurikulum ini mengarahkan harus bisa melibatkan siswa dengan

pembelajaran berpusat pada siswa dan menggunakan berbagai pendekatan/strategi

melibatkannya secara aktif. Siswa dituntut pembelajaran yang bervariasi serta

untuk paham atas materi, aktif dan kreatif penggunaan model pembelajaran yang

dalam berfikir serta memiliki 18 nilai-nilai menarik penunjang materi berdasarkan

karakter bangsa. Kurikulum KTSP karakter mata pelajaran.

menuntut adanya kreatifitas berfikir guru Berdasarkan pengamatan secara

dalam melaksanakan pembelajaran. Untuk langsung proses pembelajaran di SDN 2

itu guru perlu mendapatkan ilmu Ngepeh Trenggalek pada materi

pengetahuan tentang penggunaan strategi, mendiskripsikan energi panas dan bunyi

metode, model dan media pengajaran yang yang terdapat disekitar lingkungan sekitar

dapat digunakan dalam proses belajar serta sifat-sifatnya lebih didominasi pada

mengajar yang menarik dan sesuai dengan guru sedangkan siswa cenderung pasif

materi yang akan diajarkan. Dengan hanya mendengarkan, dan menerima

demikian, guru harus bisa meningkatkan penjelasan dari guru. Guru dalam proses

mutu pendidikan untuk menjadi yang lebih mengajar menggunakan metode ceramah.

baik dan demi tercapainya tujuan Hal ini membuat siswa sulit untuk

pendidikan nasional. memahami materi yang telah disampaikan

Menurut Hardiani dan Puspitasari oleh guru. Akibatnya siswa tidak dbisa

(2011: 151), mata pelajaran IPA bertujuan berperan aktif saat proses pembelajaran

BELGIES ARDHINASTI PRATAMA | simki.unpkediri.ac.id


12.1.01.10.0125 || 5||
FKIP PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
dan materi yang diajarkan kuarang Penguasaan Konsep Koloid”.
dipahami oleh siswa. Peningkatannya yaitu dari 22,93%,
Solusi dari masalah tersebut menjadi 97,14%. Dari peningkatan ini guru
seharusnya guru menggunakan model berhasil dalam melakukan penelitian
pembelajaran kooperatif tipe kancing dengan menggunakan model pembelajaran
gemerincing model ini sangat tepat Kancing gemerincing. Dengan demikian
diterapkan di sekolah dasar. Huda (2012: dapat disimpulkan bahwa model
143), model pembelajaran kooperatif tipe pembelajaran kooperatif tipe kancing
Kancing Gemerincing ini dapat digunakan gemerincing meningkatkan aktivitan dan
untuk mengatasi hambatan pemerataan hasil belajar.
kesempatan yang sering mewarnai kerja Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
kelompok, dalam kebanyakan kelompok, membuktikan adanya pengaruh model
sering kali ada satu anak atau anggota yang pembelajaran kooperatif tipe kancing
terlalu dominan dan banyak bicara. gemerincing terhadap kemampuan
Sebaliknya, ada anak yang pasif dan mendiskripsikan energi panas dan bunyi
pasrah saja pada rekannya yang lebih terdapat di lingkungan sekitar beserta sifat-
dominan. Dalam situasi seperti ini, sifatnya.
pemerataan tanggung jawab dalam
II. METODE
kelompok bisa jadi tidak tercapai karena
anak yang pasif terlalu menggantungkan Jenis penelitian ini adalah design
diri pada rekannya yang dominan. Pre Experimental Quasi Experimen.
Penggunaan model pembelajaran Dengan menggunakan 2 kelas, yaitu siswa
kooperatif tipe Kancing Gemerincing ini kelas IVA SDN 2 Ngepeh sebanyak 25
dimaksudkan agar siswa lebih tertarik, siswa diajar dengan metode ceramah dan
memahami dan mengalami langsung saat siswa kelas IV B SDN 1 Ngepeh sebanyak
mempelajari mata pelajaran IPA. Selain itu 25 siswa diajar dengan model
konsep-konsep yang tertanam dapat pembelajaran kancing gemerincing. Data
diterapkannya dalam kehidupan sehari- diperoleh dari dari hasil postest sebanyak
hari. 20 soal pilihan ganda. Teknik analisis data
Hal ini sejalan dengan penelitian dengan Hasil analisis data perbedaan hasil
Hakim (2010). “Penerapan Pembelajaran belajar siswa pada materi mendiskripsikan
Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing energi panas dan bunyi yang terdapat di
untuk Meningkatkan Aktivitas dan lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya

BELGIES ARDHINASTI PRATAMA | simki.unpkediri.ac.id


12.1.01.10.0125 || 6||
FKIP PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
diperoleh dengan cara setelah data
terkumpul dari hasil pengumpulan data
maka langkah selanjutnya adalah
menganalisis data yang sudah diperoleh
untuk diuji kebenarannya dengan
membandingkan rata-rata dan ketuntasan
hasil belajar antara siswa kelas IVA yang
diajar dengan metode ceramah dan siswa
kelas IVB yang diajar dengan model
pembelajaran kancing gemerincing. Rata-
rata dihitung dengan menggunakan rumus
Gambar 4.1 : Rata-rata hasil belajar
, sedangkan siswa yang diajar menggunakan metode
ketuntasan hasil belajar dihitung dengan ceramah ( ) dan model pembelajaran

rumus x kancing gemerincing ( ). Dari gambar


4.1 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata
100% dan menggunakan SPSS versi 16.
hasil belajar siswa yang diajar
menggunakan metode ceramah dengan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
teknik model pembelajaran kancing
3.1 Data penelitian
gemerincing adalah 78,4, lebih tinggi dari
Hasil belajar siswa kelas IVA yang pada yang hanya diajar dengan metode
diajar dengan metode ceramah dan kelas ceramah yaitu sebesar 69,8.
IVB yang diajar dengan model
Kriteria ketuntasan minimal untuk
pembelajaran kancing gemerincing pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di
lampiran 5, sedangkan rata-rata hasil
SDN 2 Ngepeh adalah 70. Hasil dari
belajar siswa dapat dilihat pada gambar
penelitian ini ketuntasan bealajar yang
4.1:
diajar dengan menggunakan metode
ceramah dan model pembelajaran kancing
gemerincing disajikan pada gambar 4.2:

BELGIES ARDHINASTI PRATAMA | simki.unpkediri.ac.id


12.1.01.10.0125 || 7||
FKIP PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Statistik Kelas Penelitian
Dengan Model Dengan
Kancing Metode
Gemerincing Ceramah
N 25 25
Minimum 60 55
Maximum 95 85
Mean 78.00 69,80
Std. 10.000 7.969
Deviation
Variance 100.000 63.500

Gambar 4.2 : Prosentase ketuntasan Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan

hasil belajar siswa yang diajar hasil analisis data kemampuan

menggunakan metode ceramah ( ) dan menjelaskan berbagai energi panas dan

model pembelajaran kancing gemerincing bunyi pada siswa kelas yang diajar dengan

( ). Dari gambar 4.2 di atas dapat model kancing gemerincing pada SDN

diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar Ngepeh 2 diperoleh skor minimum 60, skor

siswa yang diajar menggunakan model maximum 95, mean 78.00, standar deviasi

pembelajaran kancing gemerincing adalah 10.000, variance 100.000 dengan jumlah

84%, lebih tinggi dari pada yang hanya siswa 25 anak. Kelas yang diajar dengan

diajar dengan metode ceramah yaitu metode ceramah didukung diperoleh skor

sebesar 68%. minimum 55, skor maximum 85, mean


69.80, standar deviasi 7.969, dan dengan
Data yang diperoleh dari evaluasi
variance 63.500 dengan jumlah siswa 25
kegiatan pembelajaran kemudian dianalisis
anak.
dengan program aplikasi SPSS versi 21
yang disajikan pada tabel di 4.1 bawah ini.
3.2 PEMBAHASAN
Tabel 4.1 Deskripsi statistik jumlah Dari hasil penelitian yang telah
responden, nilai minimum, nilai dilakukan diketahui, bahwa rata-rata dan
maximum, mean, std. deviation, dan ketuntasan hasil belajar siswa yang diajar
variance pada kelas yang diajar dengan dengan model pembelajaran kancing
model kancing gemerincing dengan gemerincing lebih tinggi dibanding dengan
metode ceramah. yang diajar menggunakan metode

BELGIES ARDHINASTI PRATAMA | simki.unpkediri.ac.id


12.1.01.10.0125 || 8||
FKIP PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
ceramah. Hal ini dapat terjadi karena melibatkan semua anggota kelompok
dengan menggunakan model pembelajaran sehingga anak yang pasif bisa menjadi
kancing gemerincing aktivitas anak akan aktif.
menjadi lebih tinggi dalam mengikuti
Belajar kooperatif adalah suatu strategi
pelajaran. Dibuktikan dari hasil penelitian
belajar mengajar yang menekankan pada
yang dilakukan oleh Ningtyas (2012), pada
sikap atau perilaku siswa dalam
penerapan model teknik kancing
mengerjakan suatu kegiatan secara
gemerincing dalam pembelajaran IPS
bersama-sama dengan berdiskusi dan
untuk meningkatkan keaktifan siswa
saling membantu satu sama lain dalam
mencapai 75%. Hakim (2010) juga
kelompok (Yuda, 2014:214). Dengan
membuktikan bahwa dengan menggunakan
kondisi tersebut, aktivitas belajar siswa
teknik kancing gemerincing dalam
akan menjadi lebih bermakna dan
meningkatkan aktivitas dan penguasaan
menyenangkan dengan memberikan
konsep koloid. Peningkatannya yaitu dari
kesempatan terhadap siswa untuk
22,93% menjadi 97,14%.
membentuk konsep secara mandiri melalui
Isjoni (2012:36), mengemukakan metode pemecahan masalah sehingga akan
bahwa keunggulan yang diperoleh dalam muncul berbagai kreatifitas siswa yang
pembelajaran ini adalah saling akhirnya dapat berdampak pada hasil
ketergantungan positif, adanya pengakuan belajarnya. Dengan adanya peningkatan ini
dalam perencanaan dan pengelolaan kelas, guru berhasil dalam menggunakan medel
dengan adanya kelas yang rileks dan pembelajaran kooperatif tipe kancing
menyenangkan sehingga terjalin hubungan gemerincing.
yang hangat antara siswa dan guru. Siswa
Peningkatan aktivitas belajar ini sesuai
tidak hanya bekerja secara individu dalam
dengan pernyataan Isjoni (2007), yang
menyelesaikan sebuah permasalahan akan
menyatakan bahwa salah satu manfaat dari
tetapi dapat saling bertukar informasi
pembelajaran kooperatif adalah dapat
dengan rekan dari satu kelompoknya dan
melibatkan siswa secara aktif dalam
dari kelompok yang lain. Dalam
mengembangkan pengetahuan, sikap dan
pembelajaran kancing gemerincing setiap
ketrampilan dalam suasana belajar
anggota kelompok berhak mengeluarkan
mengajar yang bersifat terbuka dan
pendapat mereka masing-masing. Jadi
demokratis. Peningkatan aktivitas belajar
dalam pembelajaran ini tidak hanya satu
dipengaruhi oleh model pembelajaran
atau dua orang anak yang bekerja tetapi

BELGIES ARDHINASTI PRATAMA | simki.unpkediri.ac.id


12.1.01.10.0125 || 9||
FKIP PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
kooperatif tipe kancing gemerincing, mengeluarkan pendapat sesuai dengan
karena menurut Lie (2008) pada kancing jawaban mereka. Selain itu juga
gemerincing semua siswa dipastikan memungkinkan setiap kelompok untuk
mempunyai kesempatan untuk berdiskusi saling berbagi informasi dengan
secara aktif. Hal ini dikarenakan setiap kelompok-kelompok lain sehingga atensi
siswa memiliki kesempatan yang sama peserta didik terhadap materi yang
untuk melakukan aktivitas diskusi, yaitu dipelajari semakin meningkat.
dua kali kesempatan. Dengan begitu hasil
IV. KESIMPULAN
belajar yang diperoleh siswa juga lebih
tinggi. Meningkatnya hasil belajar siswa Dari hasil penelitian ini disimpulkan,
dengan menggunakan model kancing bahwa hasil belajar dan ketuntasan hasil
gemerincing dibuktikan dari penelitian
belajar siswa yang diajar dengan
Astutik (2014) pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe kancing menggunakan model pembelajaran
gemerincing terhadap kemampuan kancing gemerincing lebih baik dari pada
mendiskripsikan sifat-sifat cahaya
yang diajar dengan menggunakan metode
meningkat diperoleh hasil 80,31%
dibandingkan dengan pembelajaran ceramah.
menggunakan konvensional dengan hasil
66,33%. V. DAFTAR PUSTAKA

Huda (2011:142), menyatakan bahwa Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian

pembelajaran dengan model kooperatif tipe Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

kancing gemerincing dapat diterapkan Rineka Cipta .

hampir pada semua mata pelajaran dan Arikunto, S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi
tingkatan kelas, dapat digunakan untuk Pendidikan Edisi 2. Jakarta : Bumi
mengatasi hambatan pemerataan Aksara.
kesempatan yang sering mewarnai kerja
kelompok. Dari tugas kelompok setiap Astuti, I, A. 2014. Pengaruh Model

kelompok masing-masing anggotanya Pembelajaran Kooperatif Tipe

harus mengemukakan atau memberikan Kancing Gemerincing Terhadap

pendapat dari hasil jawaban kerja Kemampuan Mendiskripsikan Sifat-

kelompok. Jadi dalam berdiskusi semua sifat Cahaya Kelas V SDN

anggota kelompok berperan aktif dalam

BELGIES ARDHINASTI PRATAMA | simki.unpkediri.ac.id


12.1.01.10.0125 || 10||
FKIP PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Lengkong 2 Tahun Ajaran Isriani, H. dan Puspitasari, D. 2011.
2014/2015. Skripsi UNP Kediri. Strategi Pembelajaran Terpadu.
Yogyakarta : Familia Pustaka
Dunkin, M, J. Biddle, B. J. 1974. The
Keluarga.
Study of Teaching.New York : Holt
Rinehart and wiston. Isjoni. 2012. Pembelajaran Kooperatif
Meningkatkan Kecerdasan
Daryanto. 2007. Strategi pembelajaran
Komunikasi Antar Peserta Didik.
kewarganegaraan .Yogyakarta :
Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Peberbit Ombak.
Lismiati. 2010. Penerapan model
pembelajan kooperatif tipe team
Herlanti, Y. 2008. Kurikulum Pendidikan games tournamnet (TGT) untuk
Indonesia dari Zaman ke Zaman. meningkatkan pretasi belajar
(online) yherlanti.wordpress.com, matematika pada pokok
diunduh 05 Juni 2015. bahasan operasi hitung campuran
bilangan bulat siswa MTs An –
Hakim, A, H. 2010. (online),
Nahar Pogar Tunglur Badas kelas
tersedia:http://www.google.com
VII. Skripsi UNP
/url?sa = t&rct =j&q =&esrc =
s&source= web&cd=1&ved= Mundir. 2013. Statistik pendidikan
0CC4QFjAA&url= Pengantar Analisis Data untuk
http%3A%2F%2 Feprints. Penulisan Skripsi & Tesis.
uny.ac.id Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
%2F8626%2F1%2F1%2520-
Nazir, M. 2009. Metode Penelitian. Bogor
%252008416241011. pdf&ei
: Ghalia Indonesia.
=HHPnUd-rKsH5rAe5-
oGwBQ&usg = Ningtyas, K, P. 2012. (online), tersedia:
AFQjCNGjXkQJrAzoZr1CGXF-- http://www. google.com/url?sa
9sFq4cdgw&bvm = bv.49478099, =t&rct=j&q=&esrc=s&source
d.bmk, diunduh Rabu 17 Mei 2015. =web&cd=12&ved=
0CDAQFjABOAo&url=
Huda, M. 2012. Cooperative Learning.
http%3A%2F%2Fdigilib. unila. ac.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
id%2F573%2F2%2F ABSTRAK.
pdf&ei =lHXnUbrTI4 -JrAeg_o

BELGIES ARDHINASTI PRATAMA | simki.unpkediri.ac.id


12.1.01.10.0125 || 11||
FKIP PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
HoAg&usg= AFQjCNFHGBNZZ Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan.
a4sCmGOErghzHIGD Jakarta : Bumi Aksara.
qibvA&bvm= bv. 49478099,d.
Sudjana, N. dan Ibrahim. 2010. Penelitian
bmk, diunduh Rabu 17 Mei 2015.
Dan Penilaian Pendidikan.
Nugroho dan Robbyanal. 2012. Pengaruh Bandung : Sinar Baru Algensindo.
model pembalajaran TPS (think pai
Sugiarti. 2010. Penerapan model
share) dan metode ceramah
pembelajaran kooperatif TAPPS
terhadap hasil belajar biologi pokok
(thinking aloud pair problem
bahasan tahapan perkembangan
solving) dalam meningkatkan
pada manusia siswa kelas VIII SMP
pemahaman tentang pasar
Negeri 1 Papar tahun ajaran
modal bagi siswa kelas XI-IS 3
2011/2012. Skripsi UNP Kediri.
SMA Dharma Wanita Pare
Kabupaten Kediri Tahun
Pelajaran 2009/2010. Skripsi UNP
Rositawaty dan Muharam. 2008. Buku BSE
Kediri.
Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV
Sekolah Dasar Madrasah Slavin. 2011. Cooperative Learning
Terori, Riset Dan Praktik. Bandung
Ibtidaiyah. Jakarta :Pusat
: Nusa Media.
Perbukuan, Departemen
Susanto, A. 2014. Teori Belajar dan
Pendidikan Nasional. Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta : Kencana.
Rafiuddin. 2012. (online), tersedia:
Thobroni, M. dan Mustofa, A. 2011.
http://googlewebligh.com Belajar dan Pembelajaran
/?likeurl=https:/ rafiuddinblog. Pengembangan Wacana dan
Praktik Pembelajaran dalam
wordspress.com Pembangunan Nasional. Jogjakarta
/2012/09/04/jurnal. ilmiah. : Ar-Ruzzmedia.

Pendidikan /&ei= aQ25Jv9H&lc= Wisudawati, A, W. dan Sulistyowati, E.


2014. MetodelogiPembelajaran
id-ID&s=I&m=805host=
IPA. Jakarta : BumiAksara.
www.google.co.id.&ts=
146604945&sig=
APY536yst4KrrCNG-
HjMyIskmVhgixdEH4, diunduh
Rabu 17 Mei 2015.

BELGIES ARDHINASTI PRATAMA | simki.unpkediri.ac.id


12.1.01.10.0125 || 12||
FKIP PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

BELGIES ARDHINASTI PRATAMA | simki.unpkediri.ac.id


12.1.01.10.0125 || 13||
FKIP PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Anda mungkin juga menyukai