2012 2012233 PDF
2012 2012233 PDF
Oleh
TURMAN
NIM. 10415024622
Skripsi
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
(S.Pd.)
Oleh
TURMAN
NIM. 10415024622
Menyetujui
vi
ﻣﻠﺨﺺ
ﺗﻌﻠﻢ ﻧﻮع اﻟﺰر رﻧﯿﻦ اﻷﺟﺮاس ھﻲ ﻋﻤﻠﯿﺔ اﻟﺘﻌﻠﻢ ﻟﻠﺤﺼﻮل ﻋﻠﻰ اﻟﻤﻌﺮﻓﺔ
واﻟﺪروس واﻟﻤﺮح وﺳﯿﻠﺔ ﻟﺘﻄﻮﯾﺮ ﺳﻠﻮﻛﯿﺔ وﺣﺮﻛﺔ اﻟﻨﻔﺴﯿﺔ اﻟﻄﻼب ﺣﺘﻰ ﯾﺘﻤﻜﻦ
اﻟﻄﻼب ﻣﻦ اﻟﻘﯿﺎم ﺑﺪور ﻧﺸﻂ ﻓﻲ ﻋﻤﻠﯿﺔ اﻟﺘﻌﻠﻢ وﯾﻤﻜﻦ أن ﺗﺮﻗﻲ أﻧﺸﻄﺔ اﻟﺘﻌﻠﻢ.
اﻟﮭﺪف ﻣﻦ ھﺬا اﻟﺒﺤﺚ ھﻮ "ﻟﻤﻌﺮﻓﺔ ھﻞ ﺑﺘﻄﺒﯿﻖ اﻟﺘﻌﻠﻢ اﻟﺘﻌﺎوﻧﻲ اﻟﻨﻤﻮذﺟﻲ
اﻟﺰر رﻧﯿﻦ اﻷﺟﺮاس ﻧﻮع اﻟﻨﺸﺎط ﯾﻤﻜﻦ أن ﺗﺰﯾﺪ ﻣﻦ اﻟﺮﯾﺎﺿﯿﺎت اﻟﺼﻒ اﻟﺜﺎﻣﻦ ﻣﻦ
ﻣﺪرﺳﺔ اﻟﺜﺎﻧﻮﯾﺔ ھﺪاﯾﺔ اﻟﻤﺘﻌﻠﻢ ﺑﻘﺮﯾﺔ ﻣﯿﻨﻜﯿﺮو اﻟﻤﻘﺎﻃﻌﺔ ﻣﺮﺑﻮ ﻣﻨﻄﻘﺔ ﺑﯿﻨﻜﺎﻟﯿﺲ.
أﻣﺎاﻟﻤﺸﻜﻠﺔ اﻟﺒﺤﺚ " :ھﻞ ﺑﺘﻄﺒﯿﻖ اﻟﺘﻌﻠﻢ اﻟﺘﻌﺎوﻧﻲ اﻟﻨﻤﻮذﺟﻲ اﻟﻨﻮع اﻟﺰر رﻧﯿﻦ
اﻷﺟﺮاس ﯾﻤﻜﻦ أن ﺗﺰﯾﺪ ﻣﻦ ﻧﺸﺎط اﻟﺘﻌﻠﻢ اﻟﺮﯾﺎﺿﯿﺎت اﻟﺼﻒ اﻟﺜﺎﻣﻦ ﻣﻦ ﻣﺪرﺳﺔ
اﻟﺜﺎﻧﻮﯾﺔ ھﺪاﯾﺔ اﻟﻤﺘﻌﻠﻢ ﺑﻘﺮﯾﺔ ﻣﯿﻨﻜﯿﺮو اﻟﻤﻘﺎﻃﻌﺔ ﻣﺮﺑﻮ ﻣﻨﻄﻘﺔ ﺑﯿﻨﻜﺎﻟﯿﺲ؟"
ھﺬا اﻟﺒﺤﺚ ھﻮ ﺑﺤﺚ ﻓﻲ اﻟﻌﻤﻞ ﻣﻦ اﻟﺪرﺟﺔ اﻻوﻟﻰ )ف ت ك( ،وھﻮ دور
اﻟﻤﻌﻠﻤﯿﻦ ﻓﻲ ﻋﻤﻠﯿﺔ اﻟﺘﻌﻠﯿﻢ واﻟﺘﻌﻠﻢ.أﻣﺎ اﻟﻔﺮد ﻓﻰ ھﺬا اﻟﺒﺤﺚ ھﻮ ﻃﺎﻟﺐ اﻟﺼﻒ اﻟﺜﺎﻣﻦ ،
وﻣﻮﺿﻮﻋﮫ ﺗﻄﺒﯿﻖ اﻟﺘﻌﻠﻢ اﻟﺘﻌﺎوﻧﻲ اﻟﻨﻤﻮذﺟﻲ اﻟﻨﻮع اﻟﺰر رﻧﯿﻦ اﻷﺟﺮاس و ﻧﺸﺎط
اﻟﺘﻌﻠﻢ اﻟﺮﯾﺎﺿﯿﺎت.
وﯾﺘﻢ ﺟﻤﻊ اﻟﺒﯿﺎﻧﺎت ﻣﻊ ﻣﺆﺷﺮ ﻣﻨﺎﺳﺐ ﻣﻦ اﻟﻤﻼﺣﻈﺎت اﻟﺘﻲ ﺗﻢ ﺗﻄﺒﯿﻘﮭﺎ ﻋﻠﻰ
اﻟﺒﺤﺚ واﻟﺘﻌﻠﻢ ﻓﻲ ﺗﻨﻔﯿﺬ ﻧﻮع اﻟﺰر رﻧﯿﻦ اﻷﺟﺮاس اﺣﻆ اﻟﻤﺮاﻗﺐ وﺗﻄﻮﯾﺮ اﻷﻧﺸﻄﺔ ﻣﻊ
اﻟﻄﻼب ﻣﻊ ﻣﻼﺣﻈﺔ ورﻗﺔ .ﻧﺘﺎﺋﺞ اﻟﻨﺸﺎط ﻣﺆﺷﺮ اﻟﺮﯾﺎﺿﯿﺎت ﻓﻲ اﻟﺠﺎﻣﻌﺔ ﻓﻲ اﻟﺘﻌﻠﻢ ﻣﻦ
اﻟﻄﻼب ﻗﺒﻞ وﺑﻌﺪ اﻟﻌﻤﻞ ﻣﻊ اﻟﻨﺴﺒﺔ اﻟﻤﺌﻮﯾﺔ ﻟﻠﮭﻨﺪﺳﺔ .ﻗﺒﻞ اﺗﺨﺎذ أي أﻧﺸﻄﺔ اﻟﻄﻼب
%۴٩ﺑﻌﺪ إﺟﺮاء زﯾﺎدة ﻧﺸﺎﻃﺔ اﻟﻄﻼب ﺗﺼﯿﺢ ٧٨%,٩
اﺳﺘﻨﺎدا اﻟﻰ ﻧﺘﺎﺋﺞ ﺗﺤﻠﯿﻞ ﺑﯿﺎﻧﺎت اﻟﺮﺻﺪ ﻗﺒﻞ و ﺑﻌﺪ ا ﻟﻌﻤﻞ ﺣﺘﻰ ﯾﺘﺴﻨﻰ ﻟﮭﺎ
اﺗﺨﺎذ ﻗﺮارات ﺑﺸﺄن ﺗﻨﻔﯿﺬ اﻟﺘﻌﻠﻢ اﻟﺘﻌﺎوﻧﻲ اﻟﻨﻤﻮذﺟﻲ اﻟﻨﻮع اﻟﺰر رﻧﯿﻦ اﻷﺟﺮاس ﯾﻤﻜﻦ
أن ﺗﺰﯾﺪ ﻣﻦ ﻧﺸﺎط اﻟﺘﻌﻠﻢ اﻟﺮﯾﺎﺿﯿﺎت اﻟﺼﻒ اﻟﺜﺎﻣﻦ ﻣﻦ ﻣﺪرﺳﺔ اﻟﺜﺎﻧﻮﯾﺔ ھﺪاﯾﺔ اﻟﻤﺘﻌﻠﻢ
ﺑﻘﺮﯾﺔ ﻣﯿﻨﻜﯿﺮو اﻟﻤﻘﺎﻃﻌﺔ ﻣﺮﺑﻮ ﻣﻨﻄﻘﺔ ﺑﯿﻨﻜﺎﻟﯿﺲ.
ABSTRACTION
vii
TURMAN (2009) : APPLYING MODEL THE LEARNING OF TYPE
COOPERATIVE LATCH THE TING A LING TO
INCREASE ACTIVITY LEARN THE MATHEMATICS
OF CLASS OF VIII MADRASAH TSANAWIYAH
HIDAYATUL MUTA'ALLIM OF COUNTRYSIDE OF
MENGKIRAU OF SUBDISTRICT OF MERBAU OF
REGENCY BENGKALIS
Type Learning Latch the Ting A Ling represent the learning study to obtain
get a n knowledge and master the Iessons by pleasing and developing affective and
psyichomotor student so that active sharing student in course of learning and also can
improve the activity learn.
Intention of this research is "To Know Whether With The Applying Model
The Learning of Type Cooperative Latch The Ting A Ling Can Improve The Activity
Learn The Mathematics of Class of VIII Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Muta'allim
of Countryside of Mengkirau of Subdistrict of Merbau of Regency Bengkalis". As for
its problem formulation " Whether With The Applying Model The Larning of Type
Cooperative Latch The Ting A Ling Can Improve The Activity Learn The
Mathematics of Class of VIII Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Muta'allim of
Countryside of Mengkirau of Subdistrict of Merbau of Regency Bengkalis?”.
This research represent the research of Class Action ( PTK) that is educator
which direct sharing in course of learning to teach the. Subjek from this research is
student of class VIII, while its object is Applying Model The Learning of Type
Cooperative Latch the Ting A Ling and Activity Learn The Student Mathematics
Data collecting done with filling observation sheet of according to indicator
which have been applied and researcher of applying of type learning latch the ting a
ling and observer perceive the growth of student activity with filling observation
sheet. As for result of indicator of student activity of at lerning of competitor
mathematics educated by before and hereafter action by using the percentge of
engineering. Before action of student activity 49% and after existence of action
happened by the make up of student activity become 78,9%
Based on the results of the analysis of observational data by before and
hereafter action so that can be taken by decision that Applying Model The Study of
Type Cooperative Latch The Ting A Ling Can Improve The Activity Learn The
Mathematics of Class of VIII Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Muta'allim of
Countryside of Mengkirau of Subdistrict of Merbau of Regency Bengkalis.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGAJUAN
PERSETUJUAN ....................................................................................... i
PENGESAHAN. ........................................................................................ ii
PENGHARGAAN.. ................................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................... vi
DAFTAR ISI.............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................. 1
B. Alasan Memilih Judul .................................................... 5
C. Penegasan Istilah ............................................................. 5
D. Permasalahan .................................................................. 8
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................... 9
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................... 65
B. Saran ............................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
DAFTAR TABEL
A. Latar Belakang
manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia itu sendiri, karena
tanpa pendidikan manusia tidak dapat tumbuh dan berkembang secara baik.
didahului oleh proses pendidikan yang memadai. Agar proses pendidikan dapat
inti dengan arti bahwa pendidikan itu sendiri merupakan bantuan yang
satu faktor yang terpenting adalah faktor siswa, karena itu siswa diharapkan
kemampuannya, disamping itu siswa juga harus bersifat aktif, insiatif dan
1
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dan pendekatan Baru, Bandung: PT. Rosda
Karya, 2006, hlm. 10
2
Hartono, Analisis Butir Tes, Yogyakarta: Aditiya Media, 2004, hlm. 1
kreatif dalam segala hal, untuk itu dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan
bertanya dan sebagainya. Semua itu harus didukung oleh kegiatan fisik seperti
siswa dalam kegiatan belajar. Adapun keberhasilan seorang siswa dapat dilihat
dari prestasi yang diperolehnya, yaitu melalui proses belajar disekolah. Untuk
memperoleh prestasi yang baik siswa dituntut untuk aktif dan bertanggung
jawab atas kegiatan belajarnya, karena semakin tinggi kegiatan belajar yang
dilakukan siswa maka peluang untuk berhasil akan besar untuk didapat.
menjalankan aktivitas belajar, siswa tidak dapat bergerak sendiri tetapi harus
bahan pelajaran, sedangkan yang menerima dan mengelola adalah siswa sesuai
suatu proses dimana peserta didik harus aktif. Selanjutnya dapat dipahami
bahwa lingkungan kelas sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya
aktivitas siswa.
membagi waktu untuk belajar dan lain-lain. Semua itu adalah suatu kegiatan
yang menunjang prestasi siswa, karena belajar adalah suatu kegiatan anak didik
disajikan oleh guru yang berakhir pada kemampuan anak menguasai bahan
mengajar selama ini berlangsung dengan baik, yang mana guru telah
3
Tatik Aslawiyah, Wawancara, Mengkirau: 27 April 2008, Pukul: 09.45. Pagi.
5. Pada waktu guru menyampaikan materi pelajaran banyak siswa yang
pelajaran yang akan diajarkan dan guru juga diharapkan untuk memperhatikan
Kagan (1992). Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan
untuk semua tingkatan usia anak didik. Dalam kegiatan kancing gemerincing,
anggota yang lain. Keunggulan lain dari teknik ini adalah untuk mengatasi
Dalam banyak kelompok, sering ada anak yang terlalu dominan dan banyak
bicara. Sebaliknya, juga ada anak yang pasif dan pasra saja pada rekannya yang
4
Sukayati, Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional,
2001, hlm. 30
kelompok bisa tidak tercapai karena anak yang pasif akan terlalu
C. Penegasan Istilah
istilah yang perlu ditegaskan. Penegasan yang terdapat pada judul ini adalah:
5
Anita Lie, Cooperative Learning, Jakata: PT. Grasindo, 2002, hlm. 62
1. Penerapan
2. Model
3. Pembelajaran Kooperatif
terdiri dari empat sampai lima orang yang bersifat berbeda (heterogen), ada
berbeda pula, ada yang pintar, sedang dan ada pula yang kemampuannya
4. Tipe
atau gerakan tertentu yang diatur untuk menarik perhatian orang lain. 6
5. Kancing Gemerincing
6
Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2007, hlm. 195
kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka
6. Meningkatkan
7. Aktivitas Belajar
psikis maupun fisik, yang perubahan tersebut relatif lama yang terjadi
permasalahan atau hal yang belum diketahui seseotrang siswa menjadi tahu.
Dalam hal ini siswa dalam proses pembelajaran lebih ditekankan kepada hal-
yang dilakukan oleh anggota fisik seseorang siswa yang melalui tindakan-
tindakan yang diajarkan oleh seseorang guru untuk langsung dipraktekkan oleh
siswa.
D. Permasalahan
1. Idenfikasi Masalah
d. Kesulitan apa saja yang sering mereka hadapi dalam mengikuti pelajaran
matematika.
2. Pembatasan Masalah
Fungsi.
3. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi Penulis
diinstitusi pendidikan.
b.Bagi Siswa
c. Bagi Guru
gemerincing.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Konsep Teoretis
(2002) teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk
lain.
banyak kelompok, sering ada anak yang terlalu dominan dan banyak bicara.
Sebaliknya, juga ada anak yang pasif dan pasra saja pada rekannya yang
dalam kelompok bisa tidak tercapai karena anak yang pasif akan terlalu
berperan serta1.
1
Anita Lie, Cooperative Learning, Jakata: PT. Grasindo, 2002, hlm. 62
Anita Lie “Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing
kecil lainnya, seperti kacang merah, biji kenari, potongan sedotan, batang-
mendapatkan dua atau tiga buah kancing ( jumlah kancing bergantung pada
sukar tidaknya tugas yang diberikan), kemudian setiap kali seorang siswa
yang dimiliki seorang siswa habis, dia tidak boleh berbicara lagi sampai
prosedurnya kembali.
2
Ibrahim Muslim, Pembelajaran Kooperatif, Surabaya: Universitas Press, 2001, hlm. 16
10
Ibid, hlm. 7
terhadap keragaman, dan pengembangan ketrampilan sosial untuk lebih
a. Prestasi akademik
bagi siswa yang berprestasi rendah, sedang dan tinggi karena mereka
sebagai berikut:4
a) Menggunakan kesepakatan
b) Menghargai kontribusi
dapat dikatakan atau dikerjakan orang lain. Hal ini berarti bahwa
harus selalu setuju dengan anggota lain, dapat saja kritik yang
4
Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2007, hlm. 230
5
Ibid, hlm. 10 dan 230
Tabel 1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
berikut:6
6
Ibid, hlm. 6
(1) Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka
(4) Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara
anggota kelompoknya.
materi belajarnya.
(b) Kelompok dibentuk dari siswa yang dimiliki kemampuan sangat lemah,
(c) Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku,
antara lain (Linda Lundgren, 1994. Nur dkk, 1997) seperti berikut ini.7
bahwa manusia belajar dari pengalaman mereka dan partisipasi aktif dalam
7
Ibid, hlm. 18
sementara itu secara bersamaan mengembangkan sikap demokratis dan
2. Aktivitas Belajar
inggris yaitu Activate yang berarti menjadi aktif atau sibuk. Kata aktiviti
oleh orang sebagai suatu perbuatan yang dilakukan secara rutinitas maupun
fisik maupun mental, dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu
berkaitan. Dengan adanya kedua aktivitas, baik yang besifat fisik (jasmani)
melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah
8
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,
2007, hlm. 100
baik secara rohani maupun teknis. Ilustrasi ini diambil dalam kasus dalam
lingkup pelajaran Ilmu Bumi. Ini menunjukkan setiap orang yang belajar
harus aktif sendiri. Tanpa ada aktivitas, proses belajar tidak mungkin terjadi.
tersebut diatas, jelas bahwa dalam kegiatan belajar, subjek didik atau siswa
harus aktif berbuat. Dengan kata lain, bahwa dalam belajar sangat
Tinjau dari konsep bertitik tolak dari pendapat Jhon Locke yang
manusia seperti kertas putih, unsur dari luarlah ang sangat menentukan
diumpamakan dengan kertas putih yang bersih tanpa coretan atau tulisan
sedikitpun.
9
Ibid, hlm. 98
Aliran ilmu jiwa yang tergolong modern akan menerjemahkan jiwa
sendiri. Oleh karena itu secara alami anak didik itu juga bisa menjadi
kebutuhan.10
berikut :11
10
Ibid, hlm. 99
11
Ibid, hlm. 101
h. Emotional activities: menaruh minat, merasa bosan, gembira,
lainnya yaitu:12
1) Mendengar
informasi sebagai hasil interaksi antara guru dan siswa. Guru yang
2) Memandang
12
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. RinekaCipta, 2006, hlm. 107
5) Membaca
dan lain dapat menjadi bahan ilustratif yang membantu pemahaman kita
ialah rumusan topik paper itu. Dari rumusan topik itu kita akan dapat
materi yang akan di tulis ke dalam Paper dengan mencatakan pada buku
9) Mengingat
Mengingat yang didasari atas kebutuhan serta kesadaran untuk
mencapai, tujuan belajar lebih lanjut adalah aktivitas belajar, apalagi jika
10) Berpikir
antar sesuatu.
c. Memupuk kerja sama yang harmonis dikalangan para siswa yang pada
f. Membina dan memupuk kerja sama antara sekolah dan masyarakat, dan
lain:
Faktor internal ialah faktor yang berasal dari dalam diri, baik
(a) Inteligensi
(b) Emosional
(c) Imajinasi
(d) Motivasi
Motivasi adalah dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa
(e) Minat
b. Faktor Eksternal
kanan.
dengan PBM.
Gemerincing
ikatan dan kaitan antara aktivitas belajar siswa dan guru pada model
bagaimana keaktifan yang akan terjadi pada kajian belajar mengajar antara
siswa dan guru kelas. Siswa dituntut aktif dalam kelompok maupun secara
individu untuk mengerjakan Lembar Tugas Siswa (LTS) dan diskusi hingga
Selain itu peran serta seorang guru yang juga berfungsi sebagai
sehingga terjadi suatu proses aktivitas atau keaktifan yang luar biasa antara
siswa dengan siswa maupun antara siswa dengan guru. Dengan adanya
terakhir dari belajar aktif ini yaitu kemampuan belajar mandiri pada diri
1) Ketrampilan mengamati
a) Menggunakan indra
c) Mengklafikasikan
2) Ketrampilan menafsirkan
Menarik kesimpulan
3) Ketrampilan meramalkan
5) Menerapkan konsep
6) Merencanakan kegiatan
7) Berkomunikasi
c) Membaca grafik
2) Terbuka
4) Objektif
7) Jujur
B. Penelitian Relevan
sama dengan judul peneliti ini. Namun yang mirip dan hampir mendekati
penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Lina Marni dengan judul
penelitian yang dilakukan oleh Lina Marlina dalam pembelajaran fisika pada
dengan baik. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh penulis sendiri dalam
demikian judul skripsi yang ada pada kedua peneliti sama-sama untuk
mengambil kesimpulan dari kedua penelitian ini mempunyai tujuan yang sama
C. Indikator Keberhasilan
a. Tahap persiapan
1) Menyusun materi
b. Tahap pelaksanaan
dan sebagainya).
diberikan).
ditengah-tengah.
4) Jika kancing yang dimiliki seorang siswa habis, dia tidak boleh
mereka.
c. Tahap evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan memberikan soal tes kepada siswa yang
d. Tahap penghargaan
skor tertinggi.
sebagai berikut:
a. Siswa tidak keluar kelas tanpa izin guru selama proses pembelajaran.
kebenarannya.
Dengan melakukan hal aktivitas belajar diatas akan mengalami
kesadaran, maka dari itu aktivitas belajar itu merupakan bentuk perbuatan
atau tingkah laku untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang lebih
baik.
telah mencapai kategori kuat dengan angka persentase ≥ 70,5% dan setiap
F
P = X 100%
N
Keterangan :
13
Anas Sudijono, Pengantar Statistik pendidikan, Jakarta: PT. Rajawali Press, 2008, hlm.
43.
21%-40% = aktivitas lemah
D. Hipotesis Tindakan
14
Riduan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2007,
hlm. 15.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Bentuk Penelitian
kelas yang diberikan pada penelitian ini adalah pembelajaran Tipe Kancing
dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan
1. Perencanaan,
2. Implementasi,
1
Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi aksara, 2008,
hlm.16.
3. Observasi,
Yaitu kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dan tim pengamat untuk
penelitian dilakukan.
4. Refleksi,
matematika.
Siswa.
D. Instrumen Penelitian
1) Perangkat Pembelajaran
a. Silabus Pembelajaran
Silabus pembelajaran dibuat untuk satu materi pokok yang terdiri dari
b. Rencana PelaksanaanTindakan
2) Perencanaan
b. Kegiatan Inti
sebagainya).
meletakkannya di tengah.
4. Jika kancing yang dimiliki seorang siswa habis, siswa tidak boleh
tersebut.
5. Jika semua kancing sudah habis, sedangkan tugas belum selesai,
c. Penutup
dibahas.
3. Salam penutup.
3) Implementasi Tindakan
kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang diberikan). Setiap kali
Jika kancing yang dimiliki seorang siswa habis, siswa tidak boleh
tersebut. Jika semua kancing sudah habis, sedangkan tugas belum selesai,
kelompok boleh mengambil sepakat untuk membagi-bagi kancing lagi dan
4) Observasi
observer adalah guru bidang studi matematika. Pada tahap ini, observer
yang telah dibuat dan untuk mencari data hasil perkembangan aktivitas
belajar siswa.
5) Refleksi Siklus
dengan cara berdiskusi antara guru dan peneliti untuk memperbaiki dan
atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi
(lampiran H). Adapun indikator aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran
a. Siswa tidak keluar kelas tanpa izin guru selama proses pembelajaran.
dipahami.
materi sebelumnya.
kebenarannya.
1. Observasi
observer yaitu guru yang sudah ditunjuk oleh peneliti, yang bernama
Tatik Aslawiyah, S.Pdi, Wirnadi, S.Pdi dan Lukman, S.Pdi. Jumlah siswa
2. Dokumentasi
data tentang madrasah tersebut, yang diambil dari kantor tata usaha.
penelitian.
BAB IV
PENYAJIAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Desa Mengkirau
Fisik dari bangunan ini adalah terbuat dari kayu yang dibangun
1
. Zainuddin, Wawancara, Mengkirau: 27 April 2008, Pukul: 10.00. Pagi.
memiliki sarana pendidikan lanjutan Sekolah Dasar (SD), sehingga
pilihan lain selain membantu orang tua, karena tidak memiliki biaya
Mengkirau, dan umumnya bagi anak-anak desa lain. Hal ini karenakan
pertengahan desa mengkiirau yang tidak begitu jauh dari desa sebelah,
waktu itu karena hanya Madrasah Tsanawiyah itu yang baru ada.
2. Keadaan Guru
IV.1 berikut :
TABEL IV.1
KONDISI GURU MADRASAH TSANAWIYAH HIDAYATUL MUTA’LLIM
TAHUN 2008-2009
3. Kondisi Siswa
Oleh karena itu dikatakan bahwa siswa merupakan salah satu faktor
profesionalnya guru yang mengajar maka akan tidak ada artinya apabila
sebagaimana yang kita harapkan. Bahkan tidak akan pernah terjadi proses
belajar mengajar. Selain itu pula mutu pendidikan selalu dikaitkan dengan
4. Kurikulum
tidak asing lagi didengar, kurikulum sering mengacu pada salah satu alat
belajar mengjar dengan baik. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki
2
Departemen Agama, Kurikulum Pendidikan, 2004.
TABEL IV. 3
KONDIDSI SARANA DAN PRASARANA MADRASAH TSANAWIYAH
HIDAYATUL MUTA’ALLIM
TAHUN 2008-2009
oleh peneliti sendiri dan diobservasi oleh tiga observer, yang bernama
matematika yakni ceramah dan pemberian tugas pada sub pokok bahasan
fungsi.
tindakan. Adapun hasil observasinya dapat dilihat pada tabel IV. 4 berikut:
TABEL IV.4
HASIL PENGAMATAN PADA SETIAP INDIKATOR TANPA
PENERAPAN PEMBELAJARAN TIPE KANCING GEMERINCING
PERTEMUAN AWAL
Kode Indikator
NO Jmlh % Ket
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 S1 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 30 60% Cukup
2 S2 5 4 3 2 2 2 2 2 2 2 26 52% Cukup
3 S3 5 3 4 2 2 2 1 2 1 2 24 48% Cukup
4 S4 4 5 3 3 3 3 2 3 2 2 30 60% Cukup
5 S5 3 4 3 3 2 2 2 2 1 1 23 46% Cukup
6 S6 3 3 3 3 3 4 1 2 2 2 26 52% Cukup
7 S7 5 3 3 3 3 3 3 3 2 2 30 60% Cukup
8 S8 3 2 4 2 3 2 3 2 2 3 26 52% Cukup
9 S9 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 17 34% Lemah
10 S10 4 3 4 3 4 3 3 2 2 2 30 60% Cukup
11 S11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 20% Lemah
12 S12 3 2 2 2 2 2 3 2 1 1 20 40% Lemah
13 S13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 60% Cukup
14 S14 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 30 60% Cukup
15 S15 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 23 46% Cukup
16 S16 4 2 4 4 3 2 3 3 2 3 30 60% Cukup
17 S17 2 2 3 3 2 1 3 1 2 1 20 40% Lemah
18 S18 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 20 40% Lemah
19 S19 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 23 46% Cukup
20 S20 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 23 46% Cukup
21 S21 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 18 36% Lemah
22 S22 5 3 3 3 3 2 3 3 2 3 30 60% Cukup
23 S23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 60% Cukup
24 S24 4 4 3 2 2 2 1 2 3 1 24 48% Cukup
25 S25 4 2 2 2 2 2 3 2 2 3 24 48% Cukup
26 S26 5 2 2 2 3 2 2 2 3 2 25 50% Cukup
27 S27 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 23 46% Cukup
28 S28 3 3 3 1 3 1 1 2 1 2 20 40% Lemah
29 S29 4 4 2 2 2 3 3 4 2 4 30 60% Cukup
30 S30 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 23 46% Cukup
31 S31 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2 19 38% Lemah
32 S32 4 2 1 2 2 2 2 2 2 1 20 40% Lemah
33 S33 5 2 3 2 2 2 4 2 3 5 30 60% Cukup
34 S34 5 3 2 3 2 3 2 3 3 4 30 60% Cukup
Jmlh 122 89 88 80 84 78 75 75 70 69
Prsntse 71,7% 52,3% 51,7% 47% 49,4% 45,8% 44,1% 44,1% 41,1% 40,5%
persentase ≥ 70,5% adalah indikator 1. Maka hanya ada satu indikator dari
duduk siswa.
Setiap kali seorang siswa berbicara atau mengeluarkan pendapat, dia harus
Jika kancing yang dimiliki seorang siswa habis, dia tidak boleh berbicara
a. Tahap persiapan
1) Menyusun materi
enam orang. Kelompok yang ditentukan ini bersifat heterogen terdiri siswa
a) Refleksi Siklus I
Kode Indikator
NO Jmlh % Ket
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 S1 5 3 3 3 3 3 2 3 3 3 31 62% Kuat
2 S2 5 5 4 3 3 3 3 3 2 2 33 66% Kuat
3 S3 5 4 4 3 3 2 2 2 2 2 29 58% Cukup
4 S4 4 5 4 3 3 3 3 3 2 2 32 64% Kuat
5 S5 3 4 3 3 2 2 2 2 1 1 23 46% Cukup
6 S6 3 3 3 3 3 4 1 2 2 2 26 52% Cukup
7 S7 5 4 4 4 4 4 3 3 2 2 35 70% Kuat
8 S8 4 3 5 3 4 3 4 4 3 4 37 74% Kuat
9 S9 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 24 48% Cukup
10 S10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38 76% Kuat
11 S11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 80% Kuat
12 S12 4 3 3 5 3 4 5 4 4 4 39 78% Kuat
13 S13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 60% Cukup
14 S14 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 34 68% Kuat
15 S15 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 36 72% Kuat
16 S16 4 2 4 4 3 2 3 3 2 3 30 60% Cukup
17 S17 4 4 4 4 3 2 4 2 3 2 32 64% Kuat
18 S18 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 31 62% Kuat
19 S19 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 23 46% Cukup
20 S20 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 23 46% Cukup
21 S21 5 3 4 3 3 3 3 3 4 3 34 68% Kuat
22 S22 5 3 3 3 3 2 3 3 2 3 30 60% Cukup
23 S23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 32 64% Kuat
24 S24 4 4 3 2 2 2 1 2 3 1 24 48% Cukup
25 S25 4 2 2 2 2 2 3 2 2 3 24 48% Cukup
26 S26 5 3 3 3 4 3 3 3 4 3 35 70% Kuat
27 S27 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 23 46% Cukup
28 S28 3 4 3 4 5 4 4 3 4 3 37 74% Kuat
29 S29 4 4 2 2 2 3 3 4 2 4 30 60% Cukup
30 S30 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 23 46% Cukup
31 S31 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 34 68% Kuat
32 S32 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 64% Kuat
33 S33 5 2 3 2 2 2 4 2 3 5 30 60% Cukup
34 S34 5 3 3 3 3 3 3 3 3 4 33 66% Kuat
Jmlh 137 109 108 103 102 100 90 96 95 96
Prsntse 80,5% 64,1% 63,5% 60,5% 60% 58,8% 52,9% 56,4% 55,8% 56,4%
sebelumnya.
Kemudian guru menjelaskan secara singkat materi
pada RPP-3 dan LKS. Siswa tetap seperti kegiatan Siklus II yakni
pekerjaan rumah.
b) Refleksi Siklus II
secara maksimal.
Kode Indikator
NO Jmlh % Ket
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 S1 5 4 3 4 3 4 4 3 3 4 37 74% Kuat
2 S2 5 5 4 5 3 4 3 5 4 3 41 82% Sngt Kuat
3 S3 5 4 4 5 3 5 4 4 5 4 43 86% Sngt Kuat
4 S4 4 5 4 3 3 5 3 3 3 3 36 72% Kuat
5 S5 4 4 5 3 5 5 5 3 3 5 42 84% Sngt Kuat
6 S6 5 4 3 3 3 4 5 3 3 3 36 72% Kuat
7 S7 5 4 4 4 4 4 3 3 2 2 35 70% Kuat
8 S8 4 3 5 3 4 3 4 4 3 4 37 74% Kuat
9 S9 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 44 88% Sngt Kuat
10 S10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38 76% Kuat
11 S11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 80% Kuat
12 S12 4 3 3 5 3 4 5 4 4 4 39 78% Kuat
13 S13 5 5 3 5 5 5 4 4 5 5 46 92% Sngt Kuat
14 S14 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 34 68% Kuat
15 S15 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 36 72% Kuat
16 S16 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 45 90% Sngt Kuat
17 S17 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 36 72% Kuat
18 S18 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 35 70% Kuat
19 S19 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 47 94% Sngt Kuat
20 S20 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 48 96% Sngt Kuat
21 S21 5 3 4 3 3 3 4 4 4 5 38 76% Kuat
22 S22 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49 98% Sngt Kuat
23 S23 4 3 4 5 3 3 3 3 3 5 35 70% Kuat
24 S24 4 4 3 3 3 3 4 3 5 4 36 72% Kuat
25 S25 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 38 76% Kuat
26 S26 5 3 3 3 4 3 4 3 4 3 36 72% Kuat
27 S27 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 43 86% Sngt Kuat
28 S28 3 4 3 4 5 4 4 3 4 3 37 74% Kuat
29 S29 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 44 88% Sngt Kuat
30 S30 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41 82% Sngt Kuat
31 S31 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 35 70% Kuat
32 S32 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 39 78% Kuat
33 S33 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 45 90% Sngt Kuat
34 S34 5 3 4 3 3 4 4 4 3 4 37 74% Kuat
Jmlh 149 132 133 134 126 137 138 128 131 135
Prsntse 87,6% 77,6% 78,2% 78,8% 74,1% 80,5% 81.1% 75,2% 77% 79,4%
sebagai berikut :
(1) Wirnadi,S.Pd.i
(2) Lukman,S.Pd.i
Muta’allim.
C. Analisis Data
dapat dibaca pada tabel IV. 7 berikut disajikan data aktivitas sebelum dan
Pada siklus I terdapat 1 indikator yang telah mencapai kategori kuat dengan
persentase ≥70,5%, yaitu indikator dengan persentase 80,5%, sedangkan
indikator yang lainnya masih <70,5%, bahkan masih berkategori cukup. Pada
siklus II semua indikator telah mencapai kategori kuat atau sangat kuat,
TABEL IV.8
PERSENTASE AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA SELAMA
PROSES PEMBELAJARAN PERINDIKATOR
gemerincing lebih kuat, dari awal pertemuan tanpa tindakan sampai dengan
dilakukan oleh seluruh siswa juga telah tercapai kategori kuat dengan angka
persentase ≥ 70,5%.
BAB.V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hal ini dapat dilihat hasil indikator aktivitas siswa pada siklus yang
49%.
c. Siklus II dengan tindakan aktivitas siswa 78,9%. Pada siklus kedua ini
telah tercapai.
Walaupun aktivitas belajar siswa telah menunjukkan peningkatan,
kelompok.
menjawab pertanyaan.
saja.
pembelajaran.
B. Saran
Anas Sudijono. 2008. Pengantar Statistik pendidikan, Jakarta: PT. Rajawali Press.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau. 2006. Teknik Penyusunan
Skripsi . Pekanbaru: FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUSKA RIAU.
Lina Marni. 2003. Aktivitas Belajar Fisika Siswa Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Di kelas I 4 SLTPN
Dayun. Skripsi. Pekanbaru: FKIP UNRI.
Muhibbin Syah. 2006. Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru. Bandung: PT.
Rosda Karya.
Sardiman A.M 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
Wasty Soemanto. 2001. Pedoman Teknik Penulisan skripsi. Jakarta: Bumi aksara.