Anda di halaman 1dari 2

8 Keutamaan Berilmu Dalam Islam

Manusia diciptakan dengan segala kesempurnaannya, dan Allah telah memberikan akal yang sehat
pada manusia untuk membedakannya dengan makhluk hidup lainnya. Dan dengan akal tersebut
manusia diwajibkan untuk mencari ilmu pengetahuan dan memiliki ilmu pengetahuan dalam segala
hal agar tidak tersesat dalam menjalani kehidupan. Ilmu pengetahuan ibarat sebuah cahaya yang akan
menuntun manusia hingga mencapai tujuan penciptaan manusia menurut Islam.
Ilmu pengetahuan merupakan salah satu bekal abadi bagi manusia untuk mencapai sukses dunia
akhirat menurut Islam. Ilmu adalah pengetahuan atau kepandaian yang dimiliki seseorang, baik
mengenai soal duniawi, akhirat, lahir, batin dan lainnya.
Memillilki ilmu pengetahuan sesungguhnya sangatlah penting bagi manusia, karena tanpa ilmu
pengetahuan hidup seseorang akan seperti tanpa arah dan berada dalam kegelapan atau kejahiliyahan.
Hukum menuntut ilmu dalam Islam adalah wajib. Seperti yang dikatakan dalam sebuah hadits:
“Menuntut ilmu wajib atas setiap muslim (baik muslimin ataupun muslimah).” (HR. Ibnu Majah)
Bagi seorang muslim ilmu pengetahuan sangatlah penting, karena di dalam Islam, orang yang berilmu
akan diangkat derajatnya dan dihormati.  Ada beberapa keutamaan berilmu dalam Islam yang perlu di
ketahui oleh seorang muslim.
Keutamaan Berilmu Menurut Islam dan Dalilnya
Allah SWT. telah menjelaskan keutamaan orang-orang yang berilmu dalam Islam melalui ayat-ayat
Al-Qur’an dan hadits-hadits sebagai sumber pokok ajaran Islam. Dan diantara keutamaan-keutamaan
berilmu tersebut, berikut ada delapan keutamaan berilmu menurut Islam :
1. Orang berilmu akan dimudahkan jalan menuju surga
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW. bersabda :
“Barang siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka akan Allah mudahkan jalannya
menuju surga.” (HR. Muslim)
Maksud dari hadits tersebut adalah, orang-orang muslim yang berilmu akan dimudahkan oleh Allah
dalam menuju surga dikarenakan dengan Ilmu orang muslim dapat beribadah dengan benar dan sesuai
dasar hukum Islam. Dari hadits tersebut dapat kita lihat, bahwa ilmu sangatlah penting bagi umat
muslim dan memiliki manfaat dalam kehidupan dunia akhirat.
2. Orang berilmu akan memiliki pahala yang mengalir
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW. bersabda :
“Jika seseorang meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya, kecuali tiga hal. Sedekah
jariyah, ilmu yang bermanfaat dan do’a anak yang sholeh atau sholehah.” (HR. Muslim)
Maksud dari hadits tersebut adalah, ilmu yang mengandung kebaikan yang diajarkan oleh seseorang
kepada orang lain, kelak ilmu itu akan memberikan pahala yang mengalir kepada orang yang
mengajarkan ketika ia sudah meninggal dunia.

3. Orang yang paling takut kepada Allah SWT. adalah orang yang berilmu
Dalam (QS. Fathir : 28), Allah berfirman :
“Dan demikian pula diantara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa, dan hewan-hewan ternak
ada yang bermacam-macam warnanya dan jenisnya. Di antara hamba-hamba Allah yang takut
kepada-Nya hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Maha Perkasa, Maha Pengampun.”

Yang dimaksud ulama dalam ayat tersebut adalah mereka yang mengetahui dan mengakui kebesaran
Allah dan kekuasaan-Nya. Dengan ilmu seseorang akan lebih memahami hakikat diciptakannya
kehidupan ini dan dari pengetahuan tersebut seseorang akan melihat kuasa dan kebesaran Allah
sebagai zat yang maha pencipta,, dan orang berilmu akan merasa takut karena dia memiliki
pengetahuan akan kuasa dan kebesaran Allah SWT.
4. Allah SWT. akan mengangkat derajat orang yang berilmu
Di dalam (QS. Al-Mujadilah[11] : 58), Allah SWT. berfirman :
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam
majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan
apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat)
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Dalam ayat tersebut dikatakan bahwa Allah telah menjanjikan akan meninggikan derajat orang-orang
yang beriman dan orang-orang yang berilmu. Dan derajat orang yang berilmu akan terangkat, baik di
hadapan Allah SWT. ataupun dimata manusia.
5. Orang yang berilmu adalah orang yang diberi kebaikan dan karunia oleh Allah
Dalam (HR. Bukhari dan Muslim) dari Mu’awiyah, Rasulullah SAW. bersabda :
“Barang siapa yang Allah kehendaki mendapatkan semua kebaikan, niscaya Allah akan
memahamkan dia tentang ilmu agama.”
Dan dalam (QS. Al-Baqarah[2] : 269), Allah SWT. berfirman :
“Allah berikan Al-Hikmah (Ilmu pengetahuan, hukum, filsafat dan kearifan) kepada siapa saja yang
dia kehendaki. Dan barang siapa yang di anugerahi Al-Hikmah itu, sungguh ia telah dianugerahi
karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang berakallah yang dapat mengambil
pelajaran(berdzikir) dari firman-firman Allah.”
6. Orang berilmu mewarisi kekayaan Nabi
Dalam Shahihul Jam Al Albani dikatakan : “Ilmu adalah warisan para Nabi, dan para Nabi tidaklah
mewariskan dirham ataupun emas, akan tetapi mereka mewariskan ilmu. Barang siapa yang
mengambilnya maka ia telah mengambil bagian yang banyak.”

Maksudnya adalah, ilmu merupakan warisan Nabi dan barangsiapa yang mecari ilmu dan menjadi
orang yang berilmu maka kita telah mewarisi apa yang para Nabi berikan.
7. Orang yang berilmu disejajarkan dengan para Malaikat
Dalam (QS. Ali Imran : 18), Allah berfirman :
“Allah menyatakan bahwasannya tidak ada Tuhan (yangberhak disembah) melainkan Dia, Yang
menegakan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian
itu).”
Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwa kedudukan orang yang berilmu setara dengan para Malaikat
yang bersaksi bahwa tiada Tuhan yang layakk disembah selain Allah SWT.
8. Orang yang berilmu berbeda dengan orang yang tidak berilmu
Dalam (QS. Az-Zumar : 9), Allah berfirman :
“Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung ataukah orang yang beribadah pada waktu
malam dengan sujud dan berdiri, karena takut kepada azab akhirat dan mengharapkan rahmat
Tuhannya? Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang
tidak mengetahui?” sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai