Merancang Dan Mengelola Saluran Pemasara
Merancang Dan Mengelola Saluran Pemasara
SALURAN PEMASARAN
TERINTEGRSIA
MERANCANG DAN MENGELOLA SALURAN
PEMASARAN TERINTEGRSIA
A. Saluran Pemasaran Dan Jaringan Nilai
sebagian besar produsen tidak menjual barang mereka kepada pengguna akhir
secara langsung di antara mereka terdapat sekelompok perantara yang melaksanakan
beragam fungsi. Perantara ini membentuk saluran pemasaran (disebut juga saluran
dagang atau saluran distribusi).
Saluran pemasaran (marketing channels) adalah sekelompok organisasi yang
saling bergantung dan terlibat dalam proses pembuatan produk atau jasa yang
disediakan untuk digunakan atau dikonsumsi.
Beberapa perantara seperti: Pedagang Grosir dan Eceran. Yang membeli,
berhak atas, dan menjual kemb ali barang dagangan disebut Pedagang. Broker,
Perwakilan produsen, Agen penjualan, mencari pelanggan dan dapat bernegosiasi atas
nama produsen tetapi mereka tidak ber hak atas barang maka mereka disebut agen.
Periklannan yang membantu dalam proses distribusi tetapi juga tdak memiliki hak atas
barang dan tidak menegosikasikan penjualan disebut fasilitator
Saluran hibrida
Perusahaan yang mengelola saluran hibrida harus mematikan bahwa saluran-
saluran ini bekerja sama dengan baik dan menyesuaikan diri dengan cara pelaksanaan
bisnis yang disukai setiap pelanggan sasaran. Pelanggan mengharapkan integrasi
saluran, yang ditentukan karakternya oleh fitur-fitur seperti:
Kemampuan memesan produk secara online dan memilihnya di lokasi eceran yang
nyaman.
Kemampuan untuk mengembalikan produk yang dipesan secara online ke toko pengecer
terdekat.
Hak untuk menerima tawaran diskon dan promosi berdasarkan total pembelian online dan
offline.
Jaringan Nilai
Pandangan rantai pasokan pada sebuah perusahaan melihat pasar sebagai titik
tujuan dan sampai pada pandangan linier tentang aliran. meskipun demikian, mula-mula
perusahaan harus memikirkan pasar sasaran, kemudian merancang rantai pasokan
kembali ke belakang dari titik itu. Pandangan ini disebut perencanaan rantai permintaan
(demand chain planning). Don Schultz dari Northwestern mengataka: “pendekatan
manajemen rantai permintaan tidak hanya mendorong segalanya melalui sistem.
Pendekatan ini menekankan solusi yang dicari konsumen, bukan produk yang berusaha
kita jual kepada mereka”. Schultz menyarankan bahwa “empat p” pemasaran tradisional
digantikan oleh singkatan baru, yaitu SIVA, yang merupakan kependekan dari solusi,
informasi, nilai (value), dan akses.
Jaringan nilai (value network), yaitu sebuah sistem kemitraan dan aliansi yang
diciptakan perusahaan untuk menyediakan, menambah, dan menghantarkan
penawarannya.
Perencanaan rantai permintaan menghasilkan beberapa pandangan. Pertama,
perusahaan dapat memperkirakan apakah lebih banyak uang akan dikeluarkan ke alur-
ke-atas atau alur ke-bawah jika perusahaan ingin berintegrasi ke belakang atau ke
depan. Kedua, perusahaan lebih menyadari adanya gangguan di semua tempat dalam
rantai pasokan yang dapat menyebabkan biaya, harga, atau pasokan tiba-tiba berubah.
Ketiga, perusahaan dapat berhubungan secara online dengan mitra bisnis mereka dalam
melaakukan komunikasi, transaksi, dan pembayaran yang lebih cepat dan akurat untuk
mengurangi biaya, mempercepat informasi, dan meningkatkan akurasi. Misalnya, ford
tidak hanya mengelola berbagai rantai pasokan, tetapi juga mensponsori atau
bertransaksi di banyak situs web dan bursa B2B ketika kebutuhan meningkat.
Tingkat saluran
Produsen dan pelanggan akhir merupakan bagian dari semua saluran. Kita
akan menggunakan jumlah tingkat perantara untuk menentukan panjang saluran. Ilustrasi
beberapa saluran pemasaran barang konsumen dengan panjang yang beragam.
Saluran tingkat nol (Zero-level-channel) disebut juga saluran pemasaran langsung /direct
marketing channel terdiri dari produsen yang menjual langsung kekonsumen akhir.
Saluran tingkat satu, tingkat dua, tingkat tiga dst sebelum sampai ke konsumen.
PERAGA 15.3 saluran pemasaran konsumen dan industri
Perusahaan bata-dan-klik
Banyak perusahaan bata-dan-semen memperdebatkan apakah mereka harus
menambahkan saluran e-commerce online karena takut jika penjualan produk atau jasa
mereka melalui saluran online akan menghasilkan konflik saluran dengan pengecer
offline, agen, atau toko mereka sendiri. Pada akhirnya sebagian besar perusahaan
tersebut menambahkan internet sebagai saluran distribusi setelah melihat seberapa
besar bisnis yang dihasilkan pesaing online mereka.
Namun, penambahan saluran e-commerce menciptakan ancaman serangan
balik dari pengecer, broker, agen, dan perantara lain. Pertanyaanya adalah bagaimana
perusahaan dapat menjual produk melalui perantara dan saluran sekaligus. Setidaknya
ada tiga setrategi untuk berusaha mendapatkan penerimaan dari perantara. Pertama,
menawarkan merek atau produk yang berbeda di internet. Kedua, menawarkan komisi
yang lebih tinggi kepada mitra offline untuk menetralkan dampak negatif penjualan.
Ketiga, mengambil pesanan dari situs web, tetapi menyuruh pengecer mengirimkan dan
menagih pembayaran. Harley-Davidson melangkah dengan cermat sebelum terjun ke
saluran online.
M-Commerce
Suatu daerah semakin penting adalah m-commerce dan pemasaran melalui
ponsel dan PDA yang memungkinkan orang untuk terhubung ke internet dan tempat
pesanan online di pindahkan. Keberadaan saluran selular dan media dapat menjaga
konsumen terhubung dan berinteraksi dengan merek sepanjang hidup sehari-hari
mereka. GPS-jenis fitur yang dapat membantu mengidentifikasi peluang belanja atau
pembelian bagi konsumen untuk merek favorit mereka.