Anda di halaman 1dari 3

Yohanes Dwi Kristiyanto (19074)

TES IDEOLOGI
1. Indonesia negeri yang pluralisme, keanekaragaman mencari ciri khas dari negeri ini.
Negeri yang kaya akan budaya dan adat istiadat. Negeri yang selalu melihat
perbedaan bukanlah menjadi sebuah pemisah, melainkan sebuah anugerah yang patut
disyukuri dan dibanggakan. Toleransi menjadi kunci tetap berdirinya negeri ini di
atas keanekaragaman.
2. Dulu waktu pelajaran sejarah SMP, pak guru bercerita mengenai tokoh-tokoh
bersejarah yang mampu “merubah” dunia. Salah satu tokoh yang paling berkesan
yaitu Mahatma Gandhi. Beliau menerapkan ajaran agamanya (Hindu) untuk
meninggalkan kekerasan, menjunjung tinggi HAM, dan memperjuangkan
kemerdekaan rakyat India. Indonesia juga memiliki tokoh-tokoh sejarah yang
membawa perubahan besar bagi bangsa tercinta ini. Salah satunya alm. Abdurrahman
Wahid yang akrab disapa Gusdur. Beliau adalah pejuang pluralisme (keberagaman).
Selain itu Beliau juga sangat menghargai kelompok minoritas, karena Beliau
beranggapan bahwa kaum minoritas memiliki hak yang sama untuk hidup dan
menikmati kehidupan di negeri ini.
3. Saya senang membaca berita-berita lewat internet karena mudah diakses kapanpun
dan dimanapun saya berada. Mau cari berita apapun mbah Google selalu bisa
diandalkan. Terlepas benar atau tidaknya berita tersebut, tergantung dari bagaimana
kita menyikapinya.
4. Dalam bermasyarakat, toleransi / saling menghargai hendaknya menjadi pegangan
yang paling mendasar yang harus dimiliki oleh setiap orang. Saya memulai dari hal
yang paling sederhana yaitu menghargai orang yang ada di sekitar saya entah itu
kepercayaannya, profesinya, privasinya entah apapun harus saya hormati. Dengan
saling menghormati niscaya kita akan hidup sebagai sahabat bagi semua orang.
5. Komunisme dilarang keras di Indonesia karena jelas paham tersebut bertentangan
dengan ideologi Pancasila. Undang-undang melarang segala bentuk penyebaran
ajaran komunis. Tidak perlu mencari alasan mengapa komunisme dilarang di
Indonesia, cukup satu pedoman saja yaitu ingin Indonesia damai, jauh dari konflik
(perpecahan) jangan ada ideologi lain selain pancasila sudah titik.
6. Selain radikalisme dan terorisme, satu hal yang patut diwaspadai ialah paham
komunis (komunisme). Beberapa waktu yang lalu beredar kabar mengenai
kebnagkitan PKI. Terlepas mengenai benar atau tidaknya berita tersebut, kita perlu
waspada terutama terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan dari paham tersebut.
Sebuah artikel mengutarakan bahwa salah satu bahaya yang ditimbulkan dari paham
komunis adalah Negara berketuhanan akan diubah menjadi Negara sekuler. Dalam
artikel tersebut tertulis bahwa komunisme memang tidak akan meniadakan agama
akan tetapi dia akan sulit berdampingan dengan agama. Filosofi dasar komunis adalah
materialism. Kehidupan beragama akan lambat laun tersingkirkan dan mungkin
budaya-budaya yang memiliki nilai-nilai luhur juga akan musnah dengan sendirinya
bila mengizinkan komunisme utnuk tampil kembali di panggung Indonesia (dikutip
dari https://seword.com/pendidikan/inilah-bahaya-laten-komunisme ).Terus mencegahnya
bagaimana ? Tingkatkan nasionalisme dengan perbuatan nyata. Tidak perlu berteriak-
teriak “komunis anti Tuhan, komunis anti Pancasila, komunis anti demokrasi”. Harus
ada gerakan social yang nyata ! Seperti membela dan menolong wong cilik yang
digusur dengan sewenan-wenang, memperjuangkan kesejahteraan petani, buruh-
karyawan atau bisa juga memberi makan orang yang kelaparan. Biasanya paham
komunis selalu mengatasnamakan keadilan social bagi seluruh rakyat terutama bagi
mereka yang kecil, lemah dan tersingkir. Maka dari itu tidak perlu menjadi komunis
untuk bisa berbuat baik seperti itu.
7. Dewasa ini beredar berita-berita yang menjelek-jelekkan pemerintahan. Sebenarnya
itu semua kembali kepada diri kita sendiri. Bagaimana kita bisa memilah mana berita
hoaks dan mana berita fakta. Mengkritik pemerintah sah-sah saja, tapi jangan hanya
mengkritik saja berikan solusi dari permasalahan tersebut dan itu baru dinamakan
kritik yang membangun.
8. Yang dapat saya sumbangkan untuk negeri ini cukup sederhana saja yaitu saya harus
memiliki komitmen untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan
kepada saya dengan baik dan benar. Tidak perlu berpikir mengenai hal-hal yang besar
yang dapat saya lakukan unutk negeri tercinta ini, cukup dimulai dari diri kita sendiri.
Bagaimana saya memperlakukakan diri sendiri dan orang yang ada di sekitar saya.
9. Alasan ikut pelajaran Kewarganegaraan ialah lewat pelajaran ini, kita mendapat
wawasan kebangsaan dalam kehidupan bernegara yang nantinya akan memperkuat
nasionalisme. Selain itu lewat pelajaran ini kita juga diajarkan untuk bisa saling
toleransi antar elemen-elemen yang berbeda dalam masyarakat, sserta mencegah
perpecahan yang tentunya mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Pokoknya
NKRI harga mati, sekali pancasila tetap Pancasila.
10. Saya merasa bangga menjadi warga Negara Indonesia karena Negara ini kaya akan
keanakaragaman. Meskipun terdiri dari berbagai macam ras, suku, budaya, agama,
adat istiadat tetapi kita membuktikan dapat bersatu di bawah satu Negara yaitu
Indonesia. Ini berarti kita memiliki persatuan yang kuat, persatuan yang tidak akan
dapat dipecah belah oleh pluralitas.
11. Tepat 29 tahun yang lalu saya dilahirkan di sebuah desa kecil di daerah bedono, kec.
Jambu, kab. Semarang, Jawa Tengah. Masa kecil yang saya alami hamir seperti yang
dialami oleh anak-anak generasi 90-an. Dimana permainan tradisional selalu
menghiasi dan mengisi hari-hari pada masa kecil saya. Kenakalan menjadi sesuatu
yang wajar, pengalaman-pengalaman yang aneh sekaligus lucu saat masa kecil
terkadang membuat saya tertawa sendiri bila teringat masa-masa itu hahaha….
Pengalaman yang menjadi titik awal yang dapat merubah hidup saya adalah
pengalaman kehilangan kakek yang selalu memperhatikan saya. Hal itu saya alami
ketika saya kelas X SMA. Di antara anggota keluarga, yang paling sayang pada saya
adalah kakek, apapun selalu diberikan untuk saya sampai kedua saudara saya iri
kepada saya. Pengalaman kehilangan menyadarkan saya kalau saya perlu mengubah
sikap dan perilaku sehingga saya bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari waktu ke
waktu. Masih butuh proses dan usaha yang lebih unutk menjadi pribafi yang lebih
baik. Step by step tentunya akan saya lewati dengan sepenuh hati.
12. Pengalaman yang paling menyenangkan ketika SMA saya dapat nilai tertinngi pada
ulangan susulan pelajaran natematika padahal gurunya kurang begitu baik sama saya.
Letak kesenangannya dimana ? Ya itu saya cuma dikasih waktu 45 menit padahal
yang lainnya 90 menit, bisa dibayangkan seberapa sulit soal-soal matematika waktu
itu. Terus yang oaling njengkelin gurunya memdadak ngasih ujian susulannya pula
ditambah lagi disuruh ngerjain di perpust. Posisi saya belum belajar sama sekali yang
jelas saya cuma mengandalkan keberutungan. Bila dipikir-pikir mungkin guru
tersebut tahu kalau waktu itu saya izin tidak masuk (pas waktu diadakan ulangan
Matematika) karena mbolos buat ambil motor saya yang ditilang Pak polisi Magelang.
Parahnya lagi saya ketemu beliau di jalan dengan masih mengenakan seragam OSIS
SMA. Saya cuma bisa cengar-cengir diinterogasi beliau hehe.
13. Pengalaman menyedihkan ketika kakek, nenek, dan saudara saya berpulang.
14. Kekurangan : kurang disiplin, pemalas sehingga sering menunda pekerjaan, kurang
sabar, kurang jujur dll.
15. Kelebihan : pantang menyerah, tidak mudah putus harapan dan pengen mencoba
sesuatu hal yang baru.

Anda mungkin juga menyukai