PENDAHULUAN
Setiap ide-ide yang cemerlang dan kreatif yang tercipta dari seseorang atau sekelompok
orang sebagai bentuk dari kemampuan intelektual manusia yang berguna dan memberi
dampak baik dari berbagai aspek perlu di akui dan perlu dilindungi, agar ide-ide cemerlang
dan kreatifyang telah diciptakan tidak diklaim atau di bajak oleh pihak lain. Untuk itu
diperlukan wadahyang dapat membantu dan menaungi ide-ide cemerlang dan kreatif tersebut.
Untuk tingkatinternasional organisasi yang mewadahi bidang HAKI (Hak atas Kekayaan
Intelektual) adalahWIPO (World Intellectual Property Organization).
1
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari HaKI
2. Untuk mengetahui Prinsip-prinsip dalam HaKI
3. Untuk mengetahui bagaimana klasifikasi Ha KI di Indonesia
4. Untuk mengetahi dasar hukum mengenai HaKI
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secara umum hak dari pemegang HKI adalah melarang pihak lain untuk
mengeksploitasi/mengkomersialkan dalam skala ekonomi tanpa izin dari pemiliki/pemegang
HKI dimaksud. Komersialisasi dimaksud dapat mencakup membuat, memperbanyak, dan lain
sebagainya. (Modul1,Suharno,SH.,Mhum).
1. Prinsip Ekonomi
Hak intelektual yang berasal dari kegiatan kreatif suatu kemauan daya pikir manusia
yang diekspresikan dalam berbagai bentuk yang akan memberikan keuntungan
kepada pemilik yang bersangkutan
2. Prinsip keadilan
Prinsip keadilan yakni, didalam menciptakan sebuah karya atau orang yang bekerja
membuahkan suatu hasil dari kemampuan intelektual dalam ilmu pengetahuan,seni
dan sastra yang akan mendapat perlindungan dalam pemilikannya.
3. Prinsip Kebudayaan
Perkembangan ilmu pengetahuan, sastra dan seni untuk meningkatkan kehidupan
manusia. Dengan menciptakan suatu karya dapat mengingatkan taraf kehidupan,
peradaban dan martabat manusia yang akan memberikan keuntungan bag
masyarakat,bangsa dan negara.
4. Prinsip sosial
3
Prinsip sosial mengatur kepentingan manusia sebagai warga negara. Artinya hak yang
diakui oleh hukum dan telah diberikan kepada individu merupakan satu kesatuan
sehingga perlindungan diberikan berdasarkan keseimbangan kepentingan individu dan
masyarakat.
(Elsi Kartika,2017:114)
Berdasarkan WIPO HaKI dapat ibagi menjadi bagian, yaitu hak cipta dan hak
kekayaan industri. Hak kekayaan industri adalah hak yang mengatur segala segala sesuatu
tentang kepemilikan industri, terutama yang mengatur perlindungan hukum. Hak Kekayaan
Industri berdasarkan pasal 1 Konvensi Paris mengenai perlindungan hak kekayaan industri
tahun 1883 yang telah direvisi dan diamandemen pada tanggal 2 Oktober 1979, meliputi:
paten, merek, varietes tanaman, rahasia dagang, desian inddustri, dam desain tata letak sirkuit
terpadu. ((Elsi Kartika,2017:114)
Dalam pasal 1 Ayat 1 Undang-undang Nomer 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta,
dinyatakan bahwa hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak
mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Hak cipta terdiri dari hak ekonomi dan hak moral.
Hak ekonomi adalah hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaan serta
produk hak terkait, sedangkan hak moral adalah hak yang melekat pada diri pencipta atau
atau pelaku yang tidak dapat dihilangkan atau dihapus tanpa alasan apapun, walaupun hak
cipta atau hak terkait telah dialihkan.
4
2.1.5.1 Fungsi dan Sifat Hak Cipta
Hak cipta dianggap sebagai benda bergerak sehingga hak cipta dapat dialihkan, baik
seluruhnya maupun sebagian karena pewarisan, hinah, wasiat, perjanjian tertulis atau sebab-
sebab lain yang dibenarkan ooleh peraturan perundang-undangan. Berdasarkan pasal 5 –
pasal 11 Undang-undang Nomer 19 Thun 2002 tentang Hak Cipta, yang dimaksud dengan
pencipta adalah sebagai berikut:
1. jika suatu ciptaan terdiri dari beberapa bagian tersendiri yang diciptakan oleh dua atau
lebih, yang dianggap sebagai pencipta ialah orang yang memimpin serta mengawasi
penyelesaian seluruh ciptaan itu atau dalam hal tidak ada orang tersebut yang
dianggap sebagai pencipta adalah orang yang menghimpunnya dengan tidak
mengurangi hak cipta masing-masing atas bagian ciptaannya itu.
2. Jika suatu ciptan dibuat dengan hubungan dinas dengan pihak lain dalam lingkungan
pekerjaannya, pemegang hak cipta adalah pihak yang untuk dan dalam dinasnya
ciptaan itu dikerjakan, kecuali ada perjanjian antara kedua belah pihak dengan tidak
mengurangi hak pencipta apabila penggunaan ciptaan itu diperluas sampai keluar
hubungan dinas.
3. Jika hak cipta atas ciptaannya yang penciptanya idak diketahui maka:
a) Negara memegang hak cipta atas karya peninggalan prasejarah, sejarah dan
benda budaya nasioonal lainnya.
b) Negara memegang hak cipta atas folklor dan hasil kebudayaan rakyat yang
menjadi milik bersama, seperti cerita, hikayat dongeng,legenda, babad, lagu
kerajjinan, koreografi, tarian dll
c) Jika ciptaan telah diterbitkan dan tidak diketahui penciptanya dan
penerbitnya,negara memegang hak cipta atas ciptaan tersebut untuk
kepentingan penciptanya.
2.1.5.2 Ciptaan yang Di Lindungi
1. Ciptaan yang dilindungi
Pasal 12 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
menetapkan secara rinci ciptaan yang dapat dilindungi, yaitu:
a) buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang
diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain;
b) ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan lain yang sejenis dengan itu;
c) alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan;
d) lagu atau musik dengan atau tanpa teks;
e) drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim;
5
f) seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi,
seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan;
g) arsitektur;
h) peta;
i) seni batik;
j) fotografi;
k) sinematografi;
l) terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database, dan karya lain dari hasil
pengalihwujudan.
1. Hak cipta atas suatu ciptaan berlaku selama hidup pencipta dan terus menerus
berlangsumg hingga 50 tahun setelah pencipta meninggal dunia. Ciptaan yang
dimiliki 2 orang atau lebih hak cipta berlaku selama hidup pencipta yang meninggal
dunia paling akhir dan berlangsung hingga 50 tahun setelah pencipta hidup terlama
meninggal antara lain; buku, pamflet, llagu,musik seni lukis arsitektur, peta, seni
musik alat peraga dll.
2. Hak atas ciptaan dimiliki atau dipegang oleh suatu badan hukum berlaku selama 50
tahun sejak pertama kali diumumkan antara lain; sinematograffi, fotografi, database
dll.
Dll
2.1.5.4 Pendaftaran Ciptaan
Perlindungan suatu ciptaan timbul secara otomatis sejak ciptaan itu diwujudkan dalam
bentuk yang nyata. Pendaftaran ciptaan tidak merupakan suatu kewajiban untuk mendapatkan
hak cipta. Namun demikian, pencipta maupun pemegang hak cipta yang mendaftarkan
ciptaannya akan mendapat surat pendaftaran ciptaan yang dapat dijadikan sebagai alat bukti
6
awal di pengadilan apabila timbul sengketa di kemudian hari terhadap ciptaan tersebut.
Ciptaan dapat didaftarkan ke Kantor Hak Cipta, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual (Ditjen. HKI), Departemen Hukum dan HAM.
i. buku dan karya tulis lainnya: 2 (dua) buah yang telah dijilid dengan
edisi terbaik;
ii. Apabila suatu buku berisi foto seseorang harus dilampirkan surat
tidak keberatan dari orang yang difoto atau ahli warisnya;
7
xiii. seni lukis, seni motif, seni batik, seni kaligrafi, logo dan gambar:
masing-masing 10 (sepuluh) lembar berupa foto;
xiv. seni ukir, seni pahat, seni patung, seni kerajinan tangan dan kolase:
masing-masing 10 (sepuluh) lembar berupa foto;
xix. terjemahan: 2 (dua) buah naskah yang disertai izin dari pemegang hak
cipta;
2.1.5.5 Lisensi
Pemegang hak cipta berhak memberikan lisensi kepada pihak lain berdasarkan surat
perjanjian lisensi untuk melaksanakan perbuatan hukum selama jangka waktu lisensi dan
berlaku untuk seluruh wilayah Negara Republik Indonesia. Oleh karena itu, setiap perjanjian
lisensi wajib dicatatkan pada Direktorat Jendral Hak Cipta.
Pemegang hak cipta berhak mengajukan gugatan ganti rugi kepada pengadilan niaga
atas perlanggaran hak cipta dan menerima penyitaan terhadap benda yang diumumkan atau
hasil perbanyakan ciptaan itu. Namun abapila putusan pengadilan niaga tidak memberikan
hasil yang baik maka dapat diajukan permohonan keasasi ke Mahkamah Agung.
8
Pelanggaran terhadap hak cipta telah diatur dalam pasal 72 dan pasal 73 Undang-
undang Nnomer 19 tahun 20022 tentang hak cipta dapat dikenakan hukum pidana dan
perampasan oelh negara untuk dimusnahkan.
Menurut Pasal 72 Undang-Undang Hak Cipta, bagi mereka yang dengan sengaja
atau tanpa hak melanggar Hak Cipta orang lain dapat dikenakan pidana penjara paling
singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah),
atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).
Hak Paten dalam pasar 1 ayat 1 Undang-undang Nomer 14 Tahun 2001 tentang paten,
merupakan hak ekslusif yang diberikan oleh negara kepada investor atas hasil invensinya
dibilang teknologi untukselama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya atau
memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakan. Dengan demikian invensi
(penemuan) adalah ide investor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan
masalah yang spesifik dibidang teknologi, dapat berupa produk atau proses atau
penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses.
a. Baru (novelty);
Invensi dianggap baru jika pada tanggal penerimaan, invensi tersebut tidak sama
dengan teknologi yang diungkapkan sebelumnya (prior art atau the state of art).
Pengungkapan bisa berupa uraian lisan, melalui peragaan, atau dengan cara lain
yang memungkinkan seorang ahli untuk melaksanakan invensi tersebut.
9
Yaitu invensi dapat diterapkan dalam industri sesuai dengan uraian dalam
permohonan. Jika invensi tersebut dimaksudkan sebagai produk, produk tersebut
harus mampu dibuat secara berulang-ulang (secara massal) dengan kualitas yang
sama, sedangkan jika invensi berupa proses, proses tersebut harus mampu
dijalankan atau digunakan dalam praktik
Pasal 8 Undang-undang Nomer 14 Tahun 2001 tentang paten, paten diberikan untuk
jangka waktu selama 20 tahun, terhitung sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu itu tidak
dapat diperpanjang, sedangkan untuk paten sederhana diberikan jangka waktu 10 tahun,
terhitung sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu tidak dapat diperpanjang. Oleh karena
itu, tanggal dimulai dan berakhir jangka waktu paten dicatat dan diumumkan.
Yang dimaksud dengan klaim adalah susunan kata-kata yang disusun secara
logis, presisi dan pasti sebagai sarana untuk melindungi agar invensi
terlindungi dari usaha peniruan (infringement). Klaim bisa dinyatakan
dalam bentuk sejumlah deretan kalimat yang terpisah namun berkaitan
maknanya.
11
bersangkutan setelah lewat jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak
tanggal pemberian Paten.
Permohonan lisensi wajib hanya dapat dilakukan dengan alasan bahwa Paten yang
bersangkutan tidak dilaksanakan atau dilaksanakan tidak sepenuhnya di Indonesia oleh
Pemegang Paten atau Paten telah dilaksanakan oleh Pemegang Paten atau Penerima
Lisensi dalam bentuk dan dengan cara yang merugikan kepentingan masyarakat.
12
menggunakan sendiri mereka atau memberikan izin kepada pihak lain untuk
menggunakannya.
13
Setiap permohonan merek diajukan kepada direktorat jendral merek Departemen
Kehakiman dan HAM dan setiap permohonan yang telah disetujui akan memperoleh
sertifikat merek yang terdaftar dalam daftar umum merek.
2.1.7.7 lisensi
Pemilik merek terdaptar yang memberikan lisensi kepada pihak lain tetap dapat
menggunakan atau dapat memberikan lisensi kepada pihak ketiga lainnya untuk
mengguanakan sendiri atau menggunakan merek tersebut, kecuali bila di perjanjikan lain.
2.1.7.8 Merek keloktif
Penggunaan merek kolektif harus memenuhi persyaratan , antara lain
a. Sifat, ciri umum, mutu barang atau jasa yang akan di produksi dan akan di
perdagangkan.
b. Pengaturan bagi pemilik merek kolektif untuk melakukan pengawasan yang efektif
atas penggunaan merek tersebut
c. Sanksi atas pelanggaran peraturan penggunaan merek kolektif. Sementara itu, merek
kolektif terdaptar tidak dapat di lisensikan kepada pihak lain
14
Pemilik merek terdaftar dapat mengajukan gugatan terhadap pihak lain secara tanpa hak
mengunakan merek yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau seluruhnya untuk
barang atau jasa yang sejenis, berupa
a. Gugatan ganti rugi, atau
b. Penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan pengunaan merek tersebut.
2.1.7.11 Sanksi
Setiap tindakan pidana terhadap merek merupakan delik aduan yang dikenakan
sanksi pidana penjara dan denda. Sanksi yang dikenakan atas penggunaan Merek atau
Indikasi Geografis yang memiliki kesamaan pada keseluruhannya dengan Merek atau
Indikasi Geografis yang telah dilindungi adalah pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). Penggunaan
Merek atau Indikasi Geografis yang
memiliki kesamaan pada pokoknya dengan Merek atau Indikasi Geografis yang
telah terdaftar dikenakan ancaman pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp 800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah).
Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) adalah hak yang diberikan kepada
pemulia dan/atau pemegang hak PVT untuk menggunakan sendiri varietas hasil
pemuliaannya atau memberi persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk
menggunakannya selama waktu tertentu (Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 29 Tahun
2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman). Dengan demikian perlindungan diberikan
terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan
tanaman. PVT ini merupakan jawaban dari alternatif perlindungan terhadap tanaman yang
diberikan oleh TRIPs.
Varietas Tanaman yang dapat Diberi Perlindungan. Varietas tanaman yang dapat
diberi perlindungan adalah jenis atau spesies tanaman yang baru,unik,seragam,stabil,dan
diberi nama Suatu wilayah dianggap unik apabila varietas tersebut dapat dibedakan secara
jelas dengan varietas lain yang keberadaannya sudah diketahui secara umum pada saat
penerimaan permohonan hak PVT,sedangkan suatu varietas dianggap seragam apabila sifat-
sifat utama atau penting pada varietas tersebut terbukti seragam meskipun bervariasi sebagai
akibat dari cara tanam dan lingkungan yang berbeda-beda.
15
Varietas yang dapat diberikan PVT harus diberi penanaman yang selanjutnya menjadi
nama varietas yang bersangkutan,dengan ketentuan:
Pemegang hak PVT adalah pemulian atau orang atau badan hukum atau pihak lain
yang menerima lebih lanjut hak PVT dari pemegang hak PVT sebelumnya. Pemulia tanaman
adalah orang yang melaksanakan pemuliaan tanaman. Pemegang hak PVT memiliki hak
untuk menggunakan dan memberikan persetujuan kepada orang atau bukan badan hukum lain
untuk menggunakan varietas berupa benih dan hasil panen yang digunakan untuk propagasi
(diperbanyakkan),hal ini berlaku juga untuk,
1. Varietas turunan esensial yang berasal dari suatu varietas yang dilindungi atau
varietas yang telah terdaftar dan diberi nama.
2. Varietas yang tidak dapat dibedakan secara jelas dari varietas yang dilindungi.
3. Varietas yang diproduksi dengan selalu menggunakan varietas yang dilindungi
16
4. Menawarkan
5. Menjual atau memperdagangkan
6. Mengeskpor
7. Mengimpo
8. Mencadangkan untuk keperluan dalam butir 1 sampai butir 7.
1. Penggunaan sebagai hasil panen dari varietas yang dilindungi sepanjang tidak untuk
tujuan komersial
2. Penggunaan varietas yang dilindungi untuk kegiatan penelitian,pemuliaan
tanaman,dan perakitan varietas baru
3. Penggunaan oleh pemerintah atas varietas yang dilindungi dalam rangka kebijakan
pengadaan pangan dan obat-obatan dengan memperhatikan hak-hak ekonomi fari
pemegang hak PVT.
Setiap pemohonan hak PVT hanya dapat diajukan untuk satu varietas,dapat diajukan
oleh,
1. Pemulian
2. Orang atau badan hukum yang mempekerjakan pemulia atau yang memesan
varietas dari pemulia
3. Ahli waris d. Konsultan PVT
1. Pewarisan
2. Hibah
17
3. Wasiat
4. Perjanjian dalam bentuk akta notaris
5. Sebab lain yang dibenarkan oleh undang-undang
2.1.8.5 Lisensi
Dengan demikian ,lisensi wajib merupakan lisensi untuk melaksanakan suatu hak
PVT yang diberikan oleh pengadilan negeri dan bersifat terbuka. Namun lisensi wajib
berakhir,karena
Setiap tindak pidana terhadap hak perlindungan varietas merupakan tindak pidana
kejahatan yang dikenakan sanksi pidana kurungan/penjara dan denda.
Sanksi yang dapat diterapkan atas pelanggaran hak PVT adalah pidana penjara
paling lama 7 (tujuh) tahun dan denda paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua miliar lima
ratus juta rupiah).
18
2.1.9.1 Ruang Lingkup Rahasia Dagang
Hak Rahasia Dagang dapat beralih atau dialihkan dengan: pewarisan; hibah; wasiat;
perjanjian tertulis; atau sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-
undangan. Pemegang Hak Rahasia Dagang berhak memberikan lisensi kepada pihak lain
berdasarkan Perjanjian Lisensi untuk kepentingan yang bersifat komersial dan wajib
dicatatkan pada Ditjen HKI. Yang wajib dicatatkan pada Ditjen HKI hanyalah mengenai
data yang bersifat administratif dari dokumen pengalihan hak dan tidak mencakup
substansi rahasia dagang yang diperjanjikan.
Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan dan mengungkapkan Rahasia
Dagang, mengingkari kesepakatan atau mengingkari kewajiban tertulis atau tidak tertulis
untuk menjaga Rahasia Dagang yang bersangkutan, atau pihak lain yang
memperoleh/menguasai Rahasia Dagang tersebut dengan cara yang bertentangan dengan
19
peraturan perundang-undangan yang berlaku, dipidana dengan pidana penjara paling lama
2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
20
Pemegang hak desain memiliki hak eksklusif untuk melaksanakan hak desain industry
yang dimilikinya dan untuk melarang orang lain yang tanpa persetujuannya membuat,
memakai, menjual, mengimpor, mengekspor, dan mengedarkan barang yang diberi hak
desain industry.
2.1.10.6 Lisensi
Pemegang hak desain industry berhak memberikan lisensi kepada pihak lain
berdasarkan perjanjian lisensi untuk melakukan perbuatan atas hak desain industry, kecuali
diperjanjikan lain.
Perjanjian lisensi wajib dicatat dan diumumkan dalam daftar umum desain industry
pada direktoriat jenderal dan apabila tidak dicatat tidak berlaku terhadap pihak ketiga.
21
Sementara itu, gugatan pembatalan terhadap pendaftaran desain industry diajukan
kepada ketua pengadilan niaga dalam wilayah hukum tempat tingal atau domisili tergugat dan
setiap keputusan pengadilan niaga hanya dapat dimohonkan kasasi.
2.1.10.9 Sanksi
Setiap tindak pidana terhadap desain industry merupakan delikaduan yang
dikenakan sanksi pidana penjera dan denda. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak
menggunakan dan mengungkapkan Rahasia Dagang, mengingkari kesepakatan atau
mengingkari kewajiban tertulis atau tidak tertulis untuk menjaga Rahasia Dagang yang
bersangkutan, atau pihak lain yang memperoleh/menguasai Rahasia Dagang tersebut
dengan cara yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
Sirkuit terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi yang didalamnya
terdapat berbagai elemen dan sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen
aktif, sebagian atau seluruhnya berkaitan,serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah
bahan semikonduktor dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik.
Desain tata letak adalah kreasi berupa rancangan peletakan tiga dimensi dari berbagai
elemen, sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, serta sebagian
atau semua interkoneksi dalam suatu sirkuit terpadu dan peletakan tiga dimensi tersebut
dimaksudkan untuk persiapan pembuatan sirkuit terpadu. Hak desain tata letak sirkuit terpadu
diberikan untuk desain tata letak sirkuit terpadu yang orisional, yakni merupakan hasil karya
mandiri pendesain.
Hak desain tata letak sirkuit terpadu adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara
republic Indonesia kepada pendesain atau hasil kreasinya untuk selama waktu tertentu
22
melaksanakan sendiri atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk
melaksanakan hak tersebut.
Sementara itu, Hak desain tata letak sirkuit terpadu yang tidak dapat diberikan jika
desain tata letak sirkuit terpadu bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, ketertiban umum, agama, atau kesusilaan.
Jika seuatu Desain Tata letak sirkuit terpadu dibuat dalam hubugan kerja atau
berdasarkan pesanan, orang orang yang membuat desain tersbut dianggap sebagai pendesain
dan pemegang hak, kecuali diperjanjikan lain antara kedua pihak.
Ketentuan ini tidak menghapuskan hak pendesain untuk tetap dicantumkan namanya
dalam sertifikat Desain Tata letak sirkuit terpadu dan diumukan dalam daftar umum dan
berita resmi Desain Tata letak sirkuit terpadu.
Dalam pasal 8 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata letak
sirkuit terpadu, pemegang hak memiliki hak ekslusif untuk melaksanakan hak Desain Tata
letak sirkuit terpaduyang dimilikinya dan untuk melarang orang lain yang tanpa persetujuan
membuat, memakai, menjual, mengimpor, mengekspor, atau mengedarkan barang yang di
dalamnya terdapat seluruh atau sebagian desain yang telah diberi hak Desain Tata letak
sirkuit terpadu, kecuali untuk kepentingan penelitian dan pendidikan sepanjang tidak
merugikan kepentingan yang wajar dari pemegang Desain Tata letak sirkuit terpadu.
Hak Desain Tata letak sirkuit diberikan atas dasar permohonan ke Direktoriat
Jenderal, setiap permohonan hanya dapat diajukan untuk satu Desain Tata letak sirkuit
terpadu. Apabila permohonan telah memenuhi persyaratan maka Direktoriat Jenderal
mengeluarkan sertifikat Desain Tata letak sirkuit terpadu.
23
2.1.11.3 Pengalihan Hak
Dalam pasal 23 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata letak
sirkuit terpadu, hak Desain Tata letak sirkuit terpadu dapat beralih atau dialihkan dengan cara
a. Perwarisan
b. Hibah
c. Wasiat
d. Perjanjian tertulis, atau
e. Sebab-sebablain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan (misalnya
putusan pengadilan yang menyangkut kepailitan)
Dengan demikian, segala bentuk pengadilan hak Desain Tata letak sirkuit wajib
dicatat dalam daftar umum pada Direktoriat Jenderal dan diumukan dalam berita resmi
Desain Tata letak sirkuit terpadu. Namun, pengaliha hak Desain Tata letak sirkuit terpadu
yang tidak dicatatkan dalam daftar umum tidak berakibat hukum pada pihak ketiga.
Sementara itu, pengalihan hak Desain Tata letak sirkuit terpadu tidak menghilangkan
hak pendesain untuk tetap dicantumkan nama dan identitasnya baik dalam sertifikat, berita
resmi, maupun daftar umum Desain Tata letak sirkuit terpadu.
2.1.11.4 Lisensi
Pemegang hak berhak memberikan lisensi kepada pihak lain perjanjian lisensi untuk
melakukan semuan pernuatan dalam pasal 8Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 tentang
Desain Tata letak sirkuit terpadu, kecuali diperjanjikan lain.
Setiap perjanjian lisensi wajib dicatat dalam daftar umum dan diumumkan dalam
berita resmi Desain Tata letak sirkuit terpadu.
Sementara itu, perjanjian lisensi dilarang memuat ketentuan yang dapat menimbulkan
akibat yang merugikan bagi perekonomian Indonesia atau memuat ketentuan yang
mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat
24
2.1.11.6 Sanksi
Setian tindak pidana terhadap Desain Tata letak sirkuit terpadu merupakan delik
aduan yang dikenakan sanksi pidana penjara dan denda.
Bagi mereka yang melanggar Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu yang telah
terdaftar dapat diancam hukuman pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
25
BAB III
KESIMPULAN
Setiap karya-karya yang lahir dari buah pikir yang cemerlang yang berguna bagi
manusia perlu di akui dan dilindungi. Untuk itu sistem HaKI diperlukan sebagai bentuk
penghargaan atas hasil karya. Disamping itu sistem HaKI menunjang diadakannya sistem
dokumentasi yang baik atas segala bentuk kreativitas manusia sehingga kemungkinan
dihasilkannya teknologi atau karya lainnya yang sama dapat dihindari atau dicegah. Dengan
dukungan dokumentasi yang baik tersebut, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkannya
dengan maksimal untuk keperluan hidupnya atau mengembangkannya lebih lanjut untuk
memberikan nilai tambah yang lebih tinggi lagi.
26
DAFTAR PUSTAKA
27