Biogeografi Adalah Suatu Disiplin Ilmu Yang Mempelajari Dinamika Suatu Organisme Dalam Suatu Daerah Tertentu
Biogeografi Adalah Suatu Disiplin Ilmu Yang Mempelajari Dinamika Suatu Organisme Dalam Suatu Daerah Tertentu
OLEH:
1. Reza Maulana Ahmad Lubis
2. Norma Yunita
3. Khofifah Putri
4. Melisa Br Karo
5. Ummu Alawiyah
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN................................................................2
1.1Latar belakang............................................................................2
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………..3
1.3 Tujuan.........................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................4
Bab III Penutup
3.1Kesimpulan……………………………………………………15
3.2 Saran……………………………………………………….…15
DAFTAR PUSTAKA………………………………………….…15
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evolusi merupakan kata yang berasal dari bahasa latin yang artinya
membuka gulungan atau membuka lapisan, kemudian bahasa itu diserap
menjadi bahasa inggris evolution yang berarti perkembangan secara bertahap
artinya bahwa evolusi adalah perubahan secara bertahap dalam waktu yang
lama akibat seleksi alam pada variasi gen dalam suatu individu/spesies yang
menghasilkan perkembangan spesies baru
Asal usul menurut pandangan pengetahuan belum sepenuhnya jelas,
ada hal-hal yang masih menjadi misteri. Selain itu, ada dua pandangan
terpisah mengenai asal-usul kehidupan. Pandangan kreasionis yang sangat
terinspirasi oleh teks asli kitab kejadian, menyatakan bahwa bumi tak lebih
dari 10.000 tahun usianya. Kreasionisme saintifik, permodelan ulang
pandangan tersebut oleh sejumlah ahli geologi dan insinyur konservatif
memicu sejumlah pertempuran global oleh para fundamentalis
2
B.Rumusan Masalah
1. apa yang dimaksud dengan Biogeografi
2. apa yang dimaksud dengan asal usul kehidupan
3. apa yang dimaksud Pola pokok kehidupan
C.Tujuan
1. Untuk mengetahui Biogeografi
2. Untuk mengetahui asal usul kehidupan
3. Untuk mengetahui Pola pokok kehidupan
3
TINJAUAN TEORITIS
A.BIOGEOGRAFI
Biogeografi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari dinamika
suatu organisme dalam suatu daerah tertentu. Ada banyak interaksi
geologi yang memegang peranan penting dalam perkembangan
suatu kelompok organisme.
B. MASA PANGEA
Dalam masa ini, semua daratan yang ada di muka bumi membentuk
satu benua yang utuh. Pembentukan menjadi satu benua yang utuh
mempunyai banyak konsekuensi. Organisme yang hidup pada masa itu
secara teoritis dapat bergerak ke mana saja. Hal ini dapat untuk
menjelaskan mengapa ada sejumlah fosil yang ditemukan di banyak
benua. Sebagai contoh dapat kita amati dalam tabel berikut:
Jenis Amerik Neotropi Eropa Afrika Asia Australi
a k a
Clavatipolleni albian albian barremia barremia barremia albian
tes pollen aptian aptian n n n albian
Tricolpate albian albian albian aptain albian albian
s pollen aptian aptain
Anacolos kretase eosen kretase eosen kretase eosen
a pollen a eosen a eosen a eosen
KEMUNCULAN PROKARIOT
Adanya bermacam-macam senyawa yang terjadi akibat petir yang
menyambar-nyambar akan membentuk suatu kumpulan fosfolipid dan
karbohidrat berbentuk butiran-butiran kecil. Butiran-butiran kecil dapat
terbentuk di pori-pori batuan yang terbentuk karena hasil dari magma antara
lain adalah batu apung. Karena temperatur yang masih relatif panas, maka
butiran-butiran tersebut mengalami proses pemekatan dan bagian luarnya
mengalami proses pengeringan.
9
Diperkirakan butir-butiran tersebut kemudian terbawa oleh hujan ke
badan air. Di dalam air, butiran-butiran tersebut mungkin bergabung dengan
butiran yang lain atau menarik senyawa lain untuk masuk secara difusi.
Butiran yang menjadi terlalu besar akan pecah karena daya kohesinya akan
melemah, kalau butiran tersebut terlalu besar mungkin menjadi beberapa
butiran yang lebih kecil. Dengan cara yang sama proses ini terjadi berulang-
ulang. Dengan demikian, maka di antara bermiliar-miliar butiran dan selang
berjuta-juta tahun, ada satu sampai beberapa butiran yang mempunyai
kandungan yang cukup lengkap untuk memulai kehidupan. Hal ini
digambarkan pada kenyataan bahwa selama 1500-an juta tahun setelah bumi
terbentuk, kehidupan belum ada (Modul 4, Waktu Geologi). Dengan
demikian terbentuklah kehidupan pertama, yaitu sel prokariot yang
sederhana. Proses ini belum tentu berlangsung terus, karena udara belum
mempunyai lapisan ozon yang melindungi sel-sel yang baru hidup. Tetapi
dengan banyaknya butiran-butiran fosfolipida, maka mungkin butiran yang
berada beberapa cm dari permukaan air tidak terkena pengaruh radiasi sinar
ultraviolet yang kemudian membentuk kehidupan pertama
Mula-mula prokariot memanfaatkan Sulfur dan Nitrogen sebagai
sumber energi. Setelah itu, terbentuklah bermacam-macam prokariot.
Beberapa prokariot kemudian mempunyai kemampuan untuk memanfaatkan
CO2 dan air yang tersedia melimpah dengan membentuk plastida. Dengan
adanya proses fiksasi dan dengan memanfaatkan CO2 dan H2O, maka
terbentuklah prokariot yang menggunakan energi dari pemecahan CO 2 dan
mendapat energi secara lebih efisien. Prokariot tersebut kemudian menjadi
sumber utama dari kehidupan yang sekarang (Gambar 2.8). Penggunaan
CO2 dan H2O akan mengeluarkan Oksigen sebagai sisa metabolisme, yang
dapat memberikan peluang untuk kehidupan selanjutnya, karena mayoritas
organisme di dunia memanfaatkan Oksigen yang lebih efisien
10
KEMUNCULAN EUKARIOT
Eukariot pertama merupakan gabungan dari beberapa prokariot. Kalau
kita memperhatikan bagaimana seekor Amoeba memakan makanannya,
maka diperkirakan masuknya materi genetik prokariot mengikuti jalan
yang sama, hanya tidak sampai dicernakan seperti makanan pada
umumnya. Hal inipun didukung oleh pengamatan pada organisme
Coelenterata, yang mengadopsi sel-sel jelatang dari mangsanya untuk
pertahanan dirinya. Proses adopsi materi genetik diperkirakan suatu
mekanisme yang efisien dalam proses evolusi prokariot maupun eukariot
bersel tunggal. Proses tersebut belum berakhir hingga sekarang. Percobaan
menyuntikkan tikus dengan virus virulen yang dimatikan maka hewan itu
tidak sakit. Tetapi kalau disuntik dengan virus virulen (avirulen), yang
dimatikan dan ditambah virus yang tidak virulen, maka hewan itu sakit.
Ternyata virus yang avirulen dapat mengadopsi DNA dari virus virulen
yang sudah mati.
Jadi tidak diragukan bahwa proses adopsi materi genetik merupakan
proses yang sangat efisien pada awal kehidupan Mekanisme ini kemudian
dapat membentuk bermacam-macam eukariot.
11
Selain itu, banyaknya subjektivitas dan emosi yang ikut mengambil
bagian dalam menarik kesimpulan.
Evolusi seks sering menjadi bahan yang cukup menarik dari segi
evolusi. Sebelum kita membicarakan seks, sebaiknya seks harus
didefinisikan terlebih dahulu. Yang dimaksudkan dengan seks adalah
penyatuan materi genetik dari suatu organisme. Pada dasarnya seks
menyangkut tiga hal yaitu: hidup, tumbuh, dan berkembang biak.
Kita sering melihat contoh bagaimana suatu mikroba yang avirulen
dapat menjadi virulen. Seekor tikus disuntik dengan mikroba virulen yang
sudah dimatikan. Tikus tersebut tidak mengalami gangguan. Seekor tikus
yang lain disuntik dengan mikroba yang avirulen hidup seperti tikus
sebelumnya, hewan itu tetap sehat. Tetapi tikus ketiga disuntik dengan
mikroba yang virulen yang dimatikan dan ditambah dengan mikroba yang
avirulen hidup, ternyata tikus tersebut mati. Apa yang sebenarnya terjadi?
Menurut teori, mikroba yang avirulen mengadopsi DNA dari mikroba yang
virulen sehingga berubah menjadi mikroba yang virulen. Contoh di atas
menggambarkan seksualitas yang paling sederhana. Tipe seksualitas
tersebut di atas ada tidak lama setelah ada kehidupan.
Seperti yang sudah diterangkan sebelumnya, sebenarnya seksualitaslah
yang menghasilkan eukariot. Jadi persatuan antara dua macam prokariot
terjadi secara phagositosis. Dalam proses phagositosis, maka tidak selalu
terjadi proses yang menghancurkan bahan atau organisme yang dimakan.
Misalnya Coelenterata sering mengadopsi sel jelatang, sehingga mempunyai
jelatang. Tetapi hal ini tidak digolongkan dalam seksualitas, karena tidak
ada adopsi genetik atau penyatuan materi genetik. Demikian pula kasus
simbiosis mutualisme atau koevolusi, bukan mekanisme seks.
2.Saran
Pembaca diharapkan memberikan tanggapan dan kritik yang dapat membuat
pembangunan Indonesia dalam materi evolusi
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Evolusi
http://id.wikipedia.org/wiki/Seleksi_alam
15