Anda di halaman 1dari 4

RESUME PERTEMUAN I

HUKUM KESEHATAN DAN HUBUNGAN HUKUM


PELAYANAN KESEHATAN

NURIYANSYAH
NIM. P07134319002

SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK ALIH


JENJANG
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
YOGYAKARTA
2020
RESUME MATERI KULIAH HUKUM KESEHATAN DAN HUKUM
PELAYANAN KESEHATAN

Hukum kesehatan sangat diperlukan dan tenaga kesehatan wajib


mempelajari karena 80% tuntutan malpraktek di pelayanan kesehatan disebabkan
oleh petugas kesehatan. Ruang lingkup hukum kesehatan menyoroti beberapa
aspek, yaitu subyek hukum, peristiwa hukum, hubungan hukum, dan obyek
hukum.

Arti Hukum Kesehatan Menurut Ahli Atau Referensi:


1. Kansil (1989) yaitu merupakan suatu bidang ilmu di antara semua keseluruhan
ilmu dalam ilmu hukum, yang mencakup semua atau keseluruhan rangkaian
peraturan perundang-undangan dalam hal medis yaitu pelayanan medis dan
sarana medis.
2. Leenen (1999) adalah tentang apa yang dimaksudkan dengan cabang baru
dalam ilmu hukum, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan
kesehatan (zorg voor de gezondheid). Rumusan tersebut dapat berlaku secara
universal di semua negara. Dikatakan demikian karena tidak hanya bertumpu
pada peraturan perundang-undangan saja tetapi mencakup
kesepakatan/peraturan internasional, asas-asas yang berlaku secara
internasional, kebiasaan, yurisprudensi, dan doktrin.
3. Van Der Mijn yaitu hukum yang berhubungan langsung dengan pemeliharaan
kesehatan bahwa batasan sebagai hukum meliputi penerapan perangkat hukum
perdata, pidana dan tata usaha negara atau definisi hukum kesehatan adalah
sebagai keseluruhan aktifitas juridis dan peraturan hukum dalam bidang
kesehatan dan juga studi ilmiahnya
4. PERHUKI (Perhimpunan Hukum Kesehatan Indonesia) adalah semua
ketentuan hukum yang berhubungan langsung dengan pemeliharaan/pelayanan
kesehatan dan penerapannya. Hal ini menyangkut hak dan kewajiban baik dari
perorangan dan segenap lapisan masyarakat sebagai penerima pelayanan
kesehatan maupun dari pihak penyelenggara pelayanan kesehatan dalam segala
aspeknya, organisasi, sarana, pedoman standar pelayanan medik, ilmu
pengetahuan bidang kedokteran kesehatan dan hukum serta sumber-sumber
hokum lainnya.
5. Rumusan Tim Pengkajian Hukum Kedokteran BPHN
Hukum kesehatan merupakan keseluruhan aktifitas yuridis dan peraturan
hukum di bidang kesehatan dan studi ilmiahnya. Sumber hukum kesehatan
dapat berupa hukum tertulis, hukum kebiasaan, pedoman internasional,
kedokteran yurisprudensi, hukum otonom, undang-undang ilmu pengetahuan.
Hukum tertulis dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
a. Hukum Pidana, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara subyek
dengan subyek dalam konteks aturan negara.
b. Hukum Perdata, yaitu hukum yang mengatur antara anggota masyarakat
yang satu dengan yang lain
c. Hukum Administrasi merupakan hukum yang bersifat administratif,
seperti SIP, STR

Fungsi dan tujuan hukum kesehatan antara lain menjaga ketertiban di dalam
masyarakat, menyelesaikan sengketa yang timbul di dalam masyarakat,
merekayasa masyarakat. Adapun manfaat hukum kesehatan diarahkan untuk
terwujudnya sistem hukum kesehatan yang mencakup pengembangan substansi
hukum, pengembangan kultur dan budaya hukum serta pengembangan peraturan
hukum kesehatan yang dipakai sebagai acuan bagi penyelenggaraan pembangunan
kesehatan.

Hubungan hukum pelayanan laboratorium medik yaitu dimana laboratorium


dan pasien sebagai subyek hukum yang memiliki hak dan kewajiban kepada
hukum. Lingkup pelayanan kesehatan meliputi pelayanan kesehatan preventif,
promotif, kuratif, dan rehabilitatif dimana tenaga ATLM melakukan di semua
aspek pelayanan.
Tenaga kesehatan merupakan seseorang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan khususnya yang memiliki pengetahuan dan atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Posisi ATLM saat ini telah diakui
yang diatur dalam UU.No.36 tahun 2014 dimana awalnya tenaga ATLM dianggap
sebagai tenaga teknis medis namun setelah adanya undang-undang tersebut masuk
di dalam teknik biomedika bersama radiografer, fisikawan medik, elektromedis,
radioterapis, dan ortotik prostetik. Kualifikasi tenaga kesehatan diatur dalam
dalam UU No.36 tahun 2002, UU No.36 tahun 2014 dan Permenkes No.42 tahun
2015.

LINGKUP PELAYANAN KESEHATAN


1. Pelayanan Kesehatan Preventif
2. Pelayanan Kesehatan Promotif
3. Pelayanan Kesehatan Kuratif
4. Pelayanan Kesehatan Rehabilitatif

Anda mungkin juga menyukai